Agar pemasangan instalasi listrik bisa terlihat rapi dan fungsional, maka perlu merancang gambar
instalasi listrik yang tepat. Gambar instalasi ini berkaitan dengan denah bangunan dan penempatan
instalasi listriknya.
Pembuatan gambar harus jelas, gampang dibaca dan gampang dipahami.
Denah bangunan dibuat lebih sederhana dengan menggambar dinding bangunan memakai garis
tunggal dan tipis.Sedangkan instalasi listrik ditampilkan dengan garis yang lebih tebal, karena
dianggap lebih penting.
Agar susunan gambar terlihat rapi dan enak dibaca, maka tentukan ketebalan garis yang sesuai.
Setidaknya dalam merancang instalasi listrik menerapkan dua gambar yang meliputi tata letak dan
rancangannya.
Desain tata letak ini menampilkan secara jelas posisi peralatan listrik dan sarana pelayanannya
atau sarana kendalinya, seperti PHB, motor listrik, sakelar, stop kontak, titik lampu dan
sebagainya.
Sedangkan rancangan instalasi untuk menghubungkan peralatan listrik dengan alat pengendali,
seperti cabang sirkuit akhir, alat pengatur kecepatan, motor serta hubungan sakelar dan lampunya.
Merancang gambar instalasi listrik
Dalam merancang gambar untuk instalasi listrik perlu memperhatikan beragam hal seperti berikut
ini.
1. Denah Bangunan
Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan
kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu.
Denah-denah sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran
kertas yang digunakan dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh
denah dari suatu rumah tinggal sederhana.
2. Lambang Gambar Untuk Diagram Instalasi Bangunan
(Ada pada Lampiran)
3. Gambar Instalasi
Gambar instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta
sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik,
PHB dan lain-lain;
b. Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan
lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan alat pengatur
kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir 2) dan PHB yang
bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan
tersebut;
d. Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
4. Cara Membuat Gambar Instalasi
Petunjuk-petunjuk di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
a. Gambarlah denah bangunannya.
b. Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur
dan seterusnya.
c. Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus
dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah.
d. Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara
sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu
ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung
dijangkau.
e. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding
sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang
dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh
suatu perabot sehingga kurang berfungsi.
5. Diagram Garis Ganda Dan Diagram Garis Tunggal
Pada cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis tersendiri
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis ganda untuk
sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.
Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut
ini memperlihatkan diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis
hubungan-hubungan sakelar.