Di Mahakam Square
Disusun Oleh :
NIM : 16642026
di Mahakam Square
A. Deskripsi Lokasi
Dalam perencanaan pemasangan instalasi penangkal petir ini menggunakan model Franklin Rod
dikarenakan model atap gedung yang akan dipasang instalasi penangkal petir berbentuk kerucut. Jadi model
yang digunakan adalah model Franklin Rod. Adapun kondisi dan situasi gedung ini sebagai berikut :
Pengadaan instalasi proteksi saambaran petir meliputi penangkal petir harus disesuaikan dengan jenis,
fungsi dan tipe yang akan di lindungi (diproteksi), serta resiko yang timbul jika terjadi kegagalan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Tingkat perlindungan suatu sistem penangkal petir masuk dalam tingkat perlindungan tinggi karena
jika mengalami kegagalan perlindungan dapat membahayakan keselamatan jiwa, terdapat instalasi
komunikasi penting didalamnya, dan banyak orang serta barang didalamnya.
2. Identifikasi bahaya dan analisis resiko.
Terhadap manusia : Perlu diketahui yang dapat mematikan bukan hanya sambaran langsung
tetapi tidak langsung juga dapat mematikan seperti melewati peralatan elektronik di sekitar
kita atau di sekitar titik/tempat yang terkena petir yang disebut tegangan langkah. Teganga
langkah adalah tegangan yang timbul antara dua kaki yang berada pada dua gradien
tegangan, sehingga antara dua kaki tersebut timbul beda tegangan yang mengakibatkan arus
listrik mengalir.
Terhadap bangunan : Penyebab kerusakan bangunan oleh sambaran petir jika besar arus petir
yang menyambar sangat besar. Kerusakan tersebut dapat menjadi terbakar juga bangunan
retak atau pecah. Bahan bangunan yang terparah jika terkena petir adalah yang bersifat
kering, isolasi maupun semi isolasi.
Model penangkal petir yang digunakan adalah Franklin Rod. Karena atap gedung tersebut berbentuk
kerucut, jadi efektif menggunakan model Franklin Rod.
D. Analisa Bahaya
Tabel 1. Indeks A : Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan
Yang sesuai
R=A+B+C+D+E Perkiraan bahaya Instalasi petir dengan bangunan
R =A+B+C+D+E
=6+2+3+0+6
= 17
E. Perhitungan Instalasi Penangkal Petir
1. Perhitungan Penghantar Pentanahan
33 𝑥 𝑡
𝐴 = 𝐼√
𝑇𝑚 − 𝑇𝑎
log10 (234 + 𝑇𝑎 + 1)
Diketahui : I = 20 kA = 20.000 A
t = 0,5 detik
Tm = 1083°C
Ta = 32°C (suhu keliling rata-rata di Samarinda)
Ditanya : A = .......?
Penyelesaian :
33 𝑥 0,5
𝐴 = 20.000√
1083 − 32
log10 ( 234 + 32 + 1)
16,5
𝐴 = 20.000√
log10 (4,951)
𝐴 = 20.000√23,775
𝐴 = 20.000 𝑥 4,875
𝐴 = 97500 𝑥 0,0005067
𝐴 = 49,403 𝑚𝑚²
Jadi, penghantar yang digunakan adalah kawat BC dengan luas penampang 50 mm².
2. Perhitungan Elektroda Pentanahan
S<L
𝜌 4𝐿 4𝐿 𝑆 𝑆2 𝑆4
𝑅= (ln + ln −2+ − + )
4𝜋𝐿 𝑎 𝑆 2 𝐿 16 𝐿2 512 𝐿4
Diketahui : S = 4 m = 400 cm
L = 6 m = 600 cm
ρ = 37 Ωm = 3700 Ωcm (nilai tahan jenis tanah rata-rata di Samarinda)
d = 1 inci a = 1,27 cm
Ditanya : R = ......?
Penyelesaian :
𝑅 = 0,49 (7,641)
𝑅 = 3,744 Ω
Jadi, nilai tahanan pentanahannya sebesar 3,744 Ω dengan menggunakan model dua
batang elektroda dengan nilai S (jarak antar dua konduktor) lebih kecil dari nilai L (panjang
konduktor yang ditanam).
Penghantar tembaga
dalam pipa dengan luas
penampang 50 mm²
Elektroda batang
dengan panjang 6 m.