PETIR
Petir adalah Loncatan sekelompok muatan elektron yang padat/Rapat ke kelompok muatan
proton yang kita lihat berupa cahaya yang terang menderang yang dihasilkan oleh tenaga
listrik alam yang terjadi diatara awan-awan ataupun dari awan ketanah. kejadian ini akan
pasti terjadi bila Perbedaan Tempratur/perubahan tempratur yang tinggi antara titik, dan
sering kali terjadi apabila cuaca sedang mendung maupun terjadinya badai.
Kilat merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan listrik (electrical
discharge) yang terjadi di atmosfer. Peristiwa pelepasan muatan ini akan terjadi karena
terbentuknya konsentrasi muatan– muatan positif dan negatif di dalam awan ataupun
perbedaan muatan dengan permukaan bumi.
Kilat sebenarnya lebih sering terjadi antara muatan satu dengan muatan lain di dalam
awan dibandingkan dengan yang terjadi antara pusat muatan di awan dengan permukaan
bumi. Kedua jenis pelepasan muatan tersebut sebenarnya sama –sama dapat
menimbulkan gangguan atau kerugian.
Petir yang terjadi antara awan dengan awan dapat mengganggu di bidang penerbangan,
sedangkan petir yang terjadi antara awan dengan permukaan bumi dapat menimbulkan
kerusakan pada gedung tinggi dan peralatannya.
Terhadap manusia
Apabila aliran listrik akibat sambaran petir mengalir melalui tubuh manusia maka organ
tubuh yang dilaluinya akan mengalami shock(terkejut). Arus tersebut dapat menyebabkan
terhentinya kerja dari jantung. selain itu efek rangsangan dan panas akibat dari arus petir
pada organ tubuh dapat juga melumpuhkan jaringtan/ otot bahkan bila energinya terlalu
besar/ kuat dapat menghanguskan tubuh manusia.
Perlu diketahui yang dapat menyebabkan kematian bukan saja karena sambaran langsung
dari petir tetapi juga sambaran tidak langsung dari petir, karena disekitar titik/ tempat yang
terkena sambaran dari petir akan terdapat muatan listrik dengan kerapatan muatan yang
1
besar dimana muatan listrik itu akan menyebar ditanah dengan arah radial. penyebaran
muatan listrik akan menyebabkan adanya tegangan langkah pada manusia yang ada
disekitar titik sambaran petir serta dapat membahayakan. tegangan langkah merupakan
tegangan yang timbul antara dua bagian tubuh manusia yang berada pada suatu gradient
tegangan, sehingga pada bagian tubuh tibul beda tegangan dan menyebabkan arus listrik
mengalir pada tubuh manusia.
2
Terhadap bagunan
Penyebab dari kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh sambaran petir terutama adalah
dari besar arus listrik yang dibawa oleh petir dan kecuraman arus listrik yang dibawa oleh
petir, yang mana besarnya arus listrik dapat mencapai 200 kA. kerusakan tersebut antara
lain :
Instalasi penangkal petir, prosedur tentang petir, daftar pengeceka, training/pelatihan dan
perawatan.
3
Prosedur tentang petir
Tempat basah
Tempat terbuka
berlindung dibawah pohon yang tinggi
Bangunan tinggi tanpa penangkal petir
Tempat yang dekat dengan pembumian(grounding) penangkal petir
Trafo pada gardu listrik
Dekat dengan bahan Peledak
Dll
Bila mengoperasikan benda yang tinggi, seperti pipa bor, sebaiknya direndahkan.
Bila kita berdiri didaerah terbuka, usahakan merunduk serendah mungkin, dan jangan
menjadi obyek yang yang paling tinggi, jangan merebahkan atau tiarap ditanah.
4
2 > 6 sampai dengan 12 2
3 > 12 sampai dengan 17 3
4 > 17 sampai dengan 25 4
5 > 25 sampai dengan 35 5
6 > 35 sampai dengan 50 6
7 > 50 sampai dengan 70 7
8 > 70 sampai dengan 100 8
9 > 100 sampai dengan 140 9
10 > 140 sampai dengan 200 10
Indeks
No Situasi Bangunan
D
1 Pada tanah datar di semua ketinggian 0
Di kaki bukti sampai tiga per empat tinggi
2 1
bukit atau di pegunungan sampai 1000 meter
Di puncak gunung atau pegunungan lebih dari
3 2
1000 meter
1 2 0
2 4 1
3 8 2
4 16 3
5 32 4
6 64 5
7 128 6
8 256 7
Perkiraan Instalasi
R=A+B+C+D+E
Bahaya Petir
Tidak
< 11 Diabaikan
Perlu
Tidak
11 Kecil
Perlu
12 Sedang Agak
5
Dianjurka
n
Agak Dianjurka
13
Besar n
Sangat
14 Besar Dianjurka
n
Sangat Sangat
> 14
Besar Perlu
Instalasi Penangkal Petir adalah suatu sistem dengan komponen dan peralatan yang secara
keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ketanah. Sistem ini
harus dipasang sedemikian rupa sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau
benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran arus petir baik sambaran arus
petir secara langsung maupun sambaran arus petir secara tidak langsung.
Komponen dari penagkal petir yang nantinya perlu diadakan pengecekan dan perawatan.
Penangkap petir adalah panghantar diatas bangunan yang berupa elektroda logam yang
dipasang tegak dan mendatar.
Penghantar penyalur utama adalah penghantar dari logam dengan luas penampang serta
bahan tertentu yang berfungsi untuk menyalurkan arus petir kedalam tanah.
Penghantar pembantu ialah semua penghantar lainya yang dimanfaatkan sebagai pembantu
penyalur arus petir, misalnya pipa air hujan dari logam, konstruksi bangunan dari logam.
Penhantar hubung ialah penghantar dari logam yang menghubungkan setiap penangkap
petir atau dengan bagian logam didalam atau didalam bangunan.
Terminal hubung ialah suatu dudukan dari logam yang berfungsi sebagai titik hubung
bersama dari beberapa penghantar penyalur dan benda logam lain yang akan dibumikan.
Sambungan ukur ialah sambungan listrik antara penghatar penyalur dengan pengebumian
dengan cara penyambungan yang dapat dilepas untuk pengukuran besar tahanan penghantar
dan tahanan pengebumian(grounding) .
Pengebumian ialah elektroda dari logam yang ditanam didalam tanah yang berfungsi untuk
menyebarkan arus petir kedalam tanah, dapat berupa elektroda pita batang atau plat.
6
Pada badai listrik, awan teraliri listrik seperti kapasitor raksasa di langit. Bagian atas
awan bermuatan positif dan bagian bawah negatif. Bagaimana awan terbentuk perbedaan
muatan seperti ini masih tidak di yakini oleh komunitas peneliti, tetapi penggambaran ini
memberikan keterangan kepada kita.
Pada proses siklus air, kelembapan bisa terakumulasi di atmosfir. Akumulasi ini kita
lihat sebagai awan. Menariknya awan bisa terdiri dari jutaan droplet air dan es beku di
udara. Selama proses evaporasi dan kondensasi terus berlangsung , droplet (butiran air)
berbenturan dengan Awan lain yang sedang dalam proses kondensasi yang menuju keatas.
Hal penting terjadinya dalam benturan ini adalah electron terjatuh. Electron baru yang jatuh
terkumpul pada bagian bawah, memberikan muatan negatif. Awan yang naik yang baru saja
kehilangan electron membawa muatan positif ke bagian atas.
Ketika terjadi perbedaan muatan yang besar di awan, maka akan terjadi pula area
listrik. Seperti awan , area listrik pada bagian bawah bermuatan negatif dan bagian atas
bermuatan positif. Kekuatan dan intensitas dari area listrik berhubungan langsung dengan
jumlah muatan yang terbentuk di awan. Bersamaan dengan proses benturan dan pembekuan
terjadi ,dan perbedaan muatan pada bagian atas dan bawah terus meningkat. Area listrik ini
semakin lama semakin menguat, sangat menguat sehingga electron pada permukaan bumi
terpukul lebih dalam ke bumi oleh muatan negatif pada bagian bawah awan.
8
Petir adalah salah satu kejadian alam yang sangat indah. Petir juga merupakan fenomena
alam akan ancaman kematian bagi manusia. Dengan temperatur sambaran melebihi panas
permukaan matahari dan kekuatan benturan yang menyebar ke segala arah, petir merupakan
pelajaran kejadian fisik ilmiah.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa petir terjadi dikarenakan system charge
electric badai. Tetapi metode terjadinya charging di awan masih sangat buram. Pada artikel
ini, kami akan membawa anda memandang dari luar dan dalam sehingga anda mengerti
fenomena ini. sambaran petir terjadi di awali dengan proses yang tidak terlalu misterius:
siklus air. Untuk memahami secara menyeluruh bagaimana siklus air berjalan, kita harus
mengerti prinsip dari evaporasi dan kondensasi.
Evaporasi adalah proses dimana air akan menyerap panas dan akan memuai dalam bentuk
gas. Saat molekul air terbebas maka pemuaian akan terjadi dan naik menuju atmosfir.
Kondensasi adalah proses dimana pemuaian dan gas kehilangan panas dan akan berubah
bentuk menjadi cair. Saat pemuaian dan gas naik ke tempat lebih tinggi , temperature udara
lingkungan sekitar akan semakin turun menyebabkan terjadinya proses kondensasi dan
kembali ke bentuk cair.
Sistem pengaman gedung dibuat untuk melindungi gedung tersebut dari berbagai macam
gangguan. Salah satu sistem pengaman gedung adalah sistem penangkal petir beserta
pembumiannya. Instalasi bangunan yang menurut letak, bentuk, penggunaannya
dianggap mudah terkena sambaran petir dan perlu dipasang penangkal petir adalah:
a. Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat, menara, dan cerobong pabrik.
b. Bangunan – bangunan tempat penyimpanan bahan yang mudah terbakar atau
meledak seperti pabrik amunisi, atau gudang penyimpan bahan peledak.
c. Bangunan – bangunan sarana umum seperti gedung bertingkat pusat perbelanjaan,
instansi pemerintahan, sekolah dan sebagainya.
9
d. Bangunan yang berdasar fungsi khusus perlu dilindungi seperti gedung arsip
negara.
Kerusakan yang dapat terjadi pada gedung oleh sambaran petir terutama adalah besar
amplitudo dari arus petir dan kecuraman arus petir di mana amplitudo petir berkisar
antara 5-200 KA. Karena kerusakan pada gedung yang tersambar petir, biasanya
mengakibatkan kebakaran yang akan membahayakan juga gedung di sekitarnya, maka di
daerah tropis dengan banyak hujan angin ribut yang disertai petir dan guruh sebaiknya
dimanfaatkan penangkal petir.
Bila di atas sebuah bangunan dipasang batang logam dengan ujung yang dapat
menghantar arus listrik dengan sempurna dan dibumikan dengan baik, maka bangunan itu
terlindung sepenuhnya terhadap sambaran petir sebagaimana dikemukakan B. Franklin.
Satu atau beberapa alat penangkal petir seolah-olah menyelubungi gedung yang harus
dilindungi dengan suatu bidang ekuipotensial yang memiliki tegangan potensial bumi.
10
Bidang itu melengkung paling banyak pada ujung penangkal petir yang berarti bahwa
pada tempat itu garis medan listrik berada paling rapat satu terhadap yang lain. Cara kerja
penangkal petir pada hakikatnya didasarkan atas efek konsentrasi ini. Sebagai akibat dari
konsentrasi garis medan yang tinggi ini, bila cuaca buruk perbedaan tegangan listrik
meningkat sangat tinggi,sehingga pada ujung penangkal petir terjadi ionisasi molekul
udara.
Di sini elektron direnggutkan dari atomnya, sehingga atom tertinggal sebagai ion yang
bermuatan positif. Karena ionisasi itu udara memperoleh sifat menghantar listrik,
menunjukkan jalan kepada petir menuju ke penangkal petir yang membawa petir tersebut
ke tanah dan menghilangkan bahayanya. Tentu saja semua benda runcing yang
dibumikan dengan sempurna mempunyai sifat menarik petir.
Jenis penangkal petir juga dipengaruhi oleh keadaan atap dari gedung yang akan
diamankan. Untuk bangunan dengan atap datar, yaitu bangunan yang memiliki selisih
tinggi antara bubungan dan lisplang kurang dari 1 meter maka sistem yang sesuai adalah
sistem faraday yaitu sistem penangkal petir keliling pada atap datar. Sedang untuk atap
runcing atau selisih tinggi bubungan dan lisplang lebih dari 1 meter, maka sistem yang
sesuai adalah metode franklin yaitu sistem penangkal petir dengan elektroda batang
(fiial).
11
Untuk mempermudah perhitungan analitik, ruang proteksi tiga dimensi dapat dilukiskan
secara
dua dimensi dan karena bentuknya simetri, maka analisis dapat dilakukan hanya pada
separo bagian (Gambar 1.b). Semua benda-benda yang berada di dalam ruang kerucut
proteksi (atau bidang segi-tiga proteksi) akan terhindar dari sambaran petir. Sedangkan
benda-benda yang berada di luar ruang kerucut proteksi (atau di luar bidang segi-tiga
proteksi) tidak akan terlindungi.
Gambar 1
Ruang Proteksi dari bahaya petir oleh penangkal petir
Besar jari-jari ini sama dengan besarnya jarak sambar dari lidah petir. Jarak sambar
(kemampuan menyambar atau menjangkau suatu benda) dari lidah petir ini ditentukan
oleh besarnya arus petir yang terjadi. Dengan demikian, derajat kelengkungan dari bidang
miring kerucut dipengaruhi oleh besarnya arus petir yang terjadi.
Gambar 2
Konsep ruang proteksi menurut elektrogeometri
12
Gambar 3.
Sistem penangkal petir metode Franklin
Elektroda batang pada metode Franklin mempunyai daerah perlindungan yang berbentuk
kerucut dengan elektroda batang sebagai porosnya. Setengah dari sudut puncak disebut
sebagai sudut perlindungan. Biasanya diambil sudut 56o, khusus untuk gedung yang
mudah terbakar biasanya sudut perlindungan diambil dari 45o.
Penangkal petir model Franklin merupakan penangkal petir paling handal yang telah
terbukti kemampuannya selama bertahun-tahun. Namun demikian, sifatnya yang hanya
melindungi daerah berbentuk kerucut pada akhirnya memberi keterbatasan tersendiri. Di
samping itu, bangunan-bangunan modern cenderung berkembang dengan bentukan yang
tidak selalu selaras dengan model yang dapat di-cover oleh sistem Franklin.
45 O 45 O
Batang yang runcing ( bahan copper spit ) dipasang paling atas batang
tembaga elektroda yang ditanamkan.
Batang elektroda pentanahan dibuat bak kontrol memudahkan pemeriksaan
dan pengetesan.
Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah jangkauannya terbatas.
2. Sangkar Farady
Terdiri dari komponen :
13
- Alat penerima kawat mendatar
- Kawat dari tembaga
- Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian tanah yang basah.
Perlindungan bangunan jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m pada titik-
titik yang tertentu diberi ujung vertikal ½ M.
Sistem pemasangan dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas dari sistem
Franklin Biaya sedikit mahal, menggangu keindahan.
3. Radio Aktif
Terdiri dari komponen :
a. Elektrode
Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari
isotop ( americum 241 ). Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion (
Min. 108 ion/det. ).
b. Coaxial cabel
Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang
menuju tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi.
Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan
seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan bumi.
Sehingga benda-benda yang berada disekitar system akan aman.
c. Pentanahan
Perlu test lokasi geografis dari pentanahan 5 ohm. Tahanan bumi max. Yang
terbaik untuk system ini = 5 ohm.
Elektrod
e
Saat petir mengenai electroda maka muatan negatif akan menetralkan muatan.
Sistem cocok untuk bangunan tinggi dan besar
Pemasangan tidak perlu dibuat karena sistem payung yang digunakan dapat
melindunginya.
Bentangan cukup besar satu bangunan cukup satu tempat penagkal petir
Cara pemasangan ketiga sistem adalah titik puncak/kepala dari alat penangkal petir
dihubungkan dengan pipa tembaga menuju ke dasar tempat sebagai pentanahan yaitu
pipa tembaga tersebut harus mencapai tanah berair. Oleh karena itu, tempat-tempat
tesebut harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu keindahan bangunan
dan tetap berfungsi baik terhadap penanggulangan bahaya petir.
Grounding
14
Penangkal Petir Thomas sytem dan Gent berdasarkan teknologi Membrane
Electrostatic
Penangkal petir Thomas system dan Gent berfungsi sebagai Inti atom Positif yang kuat
pada plasma membrane sehingga terbukti menjadi Konduktor listrik yang sangat baik.
Ketika ada area listrik yang sangat kuat terjadi (10.000 volt/inch), Area listrik ini
menyebabkan udara disekitar terpisah muatan ion positif dan electron (terionisasi).
Strea
mer
Tech
15
Conector Head dan Cable
16
Installasi Gedung
17
Piezzoelectric
Ionisasi Udara
Area listrik yang sangat kuat menyebabkan udara disekitar awan “ terpecah”. Bisa
dikatakan udara yang “terpecah” membetuk jalur sirkuit pendek awan-bumi seolah ada
jalur logam yang panjang yang menghubungkan awan dan bumi.
Beginilah cara “ terpecah” dijelaskan : Ketika ada area listrik yang sangat kuat
terjadi ( 10.000 volt/inch), kondisi akan “matang” sehingga udara akan terpecah.
Area listrik menyebabkan udara sekitar terpisah muatan ion positif dan electron – udara
terionisasi.
18
Selalu diingat ionisasi bukan berarti bahwa terjadi lebih banyak ion negatif atau
lebih banyak ion positif dibanding sebelumnya. Ionisasi ini berarti bahwa electron dan
ion positif terpisah sangat jauh dibanding bentuk molekul sebelumnya atau bentuk struktur
atomic. Intinya electron electron telah terbongkar dari struktur molekuler dari udara yang
tidak terionisasi.
Electron ini mempunyai mobilitas luar biasa, membiarkan arus electron untuk mengalir.
Udara yang terionisasi menciptakan plasma dengan daya konduktivitas menyerupai logam. Plasma
adalah alat natural yang digunakan untuk menetralkan muatan yang terpisah di area listrik. Bagi
anda yang familiar dengan reaksi kimia api akan menyebutnya sebagai proses oksidasi. Oksidasi
adalah proses dimana atom atau molekuler kehilangan electron ketika terurai oksigen. Dengan
perbandingan kita bisa melihat proses ionisasi sebagai proses “ jalur terbakar” menembus udara
sehingga petir dapat mengikuti jalurnya. Seperti menggali terowongan melewati gunung sehingga
kereta dapat dilalui.
19
Instalasi Penangkal Petir & Lightning Conductor
20
No. Spesifikasi Qty
1. - Pipa Galvanis 1" 5 Btg
2. - Pipa Galvanis 1.5" 1 Btg
3. - Pipa Galvanis 2" 1 Btg
4. - Kawat Seling 100 Mtr
5. - Kabel BC 150 Mtr
6. - Lightning Conductor 1 Unit
7. - Material Bantu 1 Lot
8. - Jasa Pemasangan 1 Lot
9. - Dokumentasi & Drawing 1 Lot
Pada umumnya Penangkal petir dan Grounding yang tidak sempurna akan membahayakan
peralatan jaringan komputer. Wireless outdoor yang terpasang yang tidak disertai penangkal petir
dan grounding yang sempurna dapat menyebabkan petir merusak server pusat data. Jadi segera
periksa dan selamatkan server anda !
PENANGKAL PETIR
Penangkal petir LEADER merupakan penangkal petir dengan teknologi E.S.E ( Early Streamer
Emission ). Produk ini merupakan produk buatan Perancis.LEADER telah diuji coba pada
Laboratorium tegangan tinggi di Pau's high Voltage Laboratory dengan menggunakan standar NFC
17-102 dan UNE 21-186.,Memiliki keunggulan yaitu:
a. Terbukti dalam tingkat keamanan dan kecepatan dalam menangkap dan mengalirkan arus
petir ke sistem grounding.
b. Optimal dalam discharge ion positive dan negative
c. Mudah dalam pemasangan dan perawatan ( tidak dibutuhkan perawatan atau cara
pemasangan yang spesifik )
d. Tahan terhadap tegangan tinggi ( arus petir yang sangat tinggi )
e. Cocok dipakai pada iklim indonesia yang memiliki kelembaban udara tinggi karena terbuat
dari bahan 100% stainless steel.
Adapun tipe pengangkal petir yang dapat kami layani sebagai Agen Tunggal LEADER adalah:
- LEADER 1 Radius Proteksi 90 meter
- LEADER 2 Radius Proteksi 105 meter
- LEADER 3 Radius Proteksi 120 meter
21
22
PERAWATAN PENANGKAL PETIR
23
PENGAMAN PETIR JARINGAN DISTRIBUSI
24
360
PTS 110
25
Saklar dan Pengaman 361
26
362
27
Saklar dan Pengaman 363
++++++++++ ++ + + ++++++++
28
364
awan ke tanah, muatan dapat terjebak pada jaringan listrik (Gambar 6-48).
Gambar 6-48 Kumpulan
Besar muatan yang terjebak ini tergantung pada gradien mula awan ke
bumi dan kedekatan sambaran ke jaringan. Tegangan terinduksi pada
jaringan listrik dari sambaran di tempat jauh, akan menjalar sepanjang
jaringan dalam bentuk gelombang berjalan sampai dihilangkan oleh
pengurangan (attenuasi), kebocoran, isolator rusak/pecah atau arester
beroperasi bila sambaran langsung ke jaringan listrik dan tegangan meningkat
secara cepat pada titik kontak. Tegangan ini juga menjalar dalam bentuk
gelombang berjalan dalam dua arah dari titik sambaran, berusaha menaikkan
tegangan potensial jaringan terhadap tegangan lidah petir arah
29
Saklar dan Pengaman 365
isolasi sistem tidak terjadi. Tetapi tegangan lebih surja hubung dapat terjadi
akibat pukulan balik ketika proses membuka atau menutup saklar bangku
kapasitor untuk perbaikan faktor daya.
30
Pukulan balik yang terjadi saat membuka atau menutup saklar kapasitor
menunjukkan suatu pemakaian yang tidak sempurna dari saklar. Penyelesaian
terbaik dari masalah ini adalah mendapatkan saklar bebas pukulan balik dan
mencegah tegangan lebih, daripada mencoba mengamankan atau
memproteksinya.
Ferro resonansi juga dapat menghasilkan tegangan lebih merusak
pada JTM. Tegangan lebih ini tidak benar-benar transien, karena bersiklus
dan tetap ada dalam periode panjang. Tegangan lebih dapat terjadi ketika
kapasitansi dirangkai secara seri dengan kumparan primer trafo tanpa beban
atau berbeban rendah. Hal ini biasanya terjadi ketika proses hubung
(switching) sebagai akibat dari suatu pelebur putus atau suatu penghantar
JTM putus. Penyelesaian dari masalah ini adalah mengubah hubungan
jaringan atau merevisi operasi saklar sehingga tegangan lebih tidak dapat
terjadi. Cara ini dapat mengamankan isolasi dari tegangan lebih surja hubung.
31
b) Kawat Netral
Kawat netral ditempatkan di ataw kawat penghantar fasa
menggantikan kedudukan kawat tanah, tetapi persoalan yang sama
menyangkut back flash over tetap saja terjadi. Hasil riset yang telah
dilakukan di Australia menunjukkan bahwa baik kawat tanah (di atas kawat
fasa) maupun kawat netral (di bawah kawat fasa), keduanya meredam sedikit
gelombang surja. Kawat netral di atas kawat fasa, ternyata tidak ekonomis
atau tidak merupakan metode yang baik untuk melindungi peralatan terhadap
sambaran petir.
c) Sela Batang
Latar belakang dari metode pengamanan terhadap tegangan lebih
menggunakan sela batang adalah apabila saluran harus flash over, maka
dibuat ketahanan impuls dari saluran tinggi dan dibuat pada beberapa titik
dari saluran ketahanan impuls isolasi yang lebih rendah, sehingga flash over
akan terjadi pada ketahanan impuls isolasi yang lebih rendah tersebut, yaitu
melalui sela batang. Untuk hal ini memerlukan beroperasinya pemutus daya
(circuit breaker) untuk menghilangkan gangguan 50 Hz tersebut. Dengan
adanya PBO berkecepatan tinggi, jenis pengaman ini agak banyak digunakan
pada beberapa wilayah di dunia misalnya di Inggris. Ada satu persoalan yang
timbul dengan penggunaan metode sela batang ini, yaitu mengontrol jarak
sela (gap) karena hal ini sangat menentukan flash over. Jika arus gangguan
sangat besar, maka bunga api pada sela batang dapat merusak peralatan di
sekitarnya.
6-7-5 Pengamanan Saluran Distribusi Masa Kini
Pada akhir tahun 1960-an telah diadakan studi antara para
industriawan IEEE dan General Electric Company. Studi tersebut dilakukan
berdasarkan pendekatan Scale-model yang dikenal sebagai teknik model
Nanosecond dan pendekatan Monte Carlo untuk menentukan parameter-
parameter dari sambaran petir. Studi ini menggunakan model skala dari
beberapa tipe struktur saluran distribusi untuk menentukan metodologi dari
pengaman petir.
Dalam studi tersebut diamati berbagai metode pengaman petir,
mencakup penggunaan lighning arrester (LA) pada seluruh fasa, arrester-
arrester pada ujung-ujung tiang (dead ends), kawat tanah dan proteksi yang
hanya pada fasa tengah dari saluran tiga fasa.
Hasil utama dari riset tersebut menunjukkan bahwa dengan
menggunakan lightning arrester pada seluruh fasa pada interval tertentu,
ternyata lebih baik dari pada menggunakan kawat tanah atau dengan
menggunakan pengaman hanya pada fasa teratas. Arrester dipasang sedekat
mungkin dengan trafo. Penempatan arrester pengaman trafo pada gardu induk
di sisi 20 kV yang ditanahkan tidak efektif (kawat netral ditanahkan dengan
tahanan). Jarak arrester dengan trafo maksimum 6 mm (SPLN 7-1978). Jenis
arrester yang biasa dipakai adalah jenis katub (valve arrester) dan jenis
tabung ledak (expulsion).
32
Jenis arrester tabung ledak ini mempunyai pengaman yang lebih baik,
khususnya pada saluran yang mempunyai tingkat gangguan yang rendah.
Alat ini baik digunakan pada saluran di pedesaan yang dilayani oleh gardu
yang kecil. Persoalan yang timbul adalah pada setiap terjadi spark- over
terjadi perubahan pada tabung sehingga memberikan nilai yang berubah-ubah
pada tingkat spark-over. Sesudah 5 dan 6 kali alat ini beroperasi, ketahanan
impuls isolasi dari lightning arrester ini dengan mudah menjadi tinggi dari
ketahanan impuls isolasi peralatan yang diamankan. Dengan demikian LA
tidak dapat lagi memberikan pengamanan yang memadai.
Spesifikasi LA yang dipakai untuk JTM 20 kV adalah (a) 18 kV, 5 kA
pada sisi 20 kV trafo distribusi hubungan bintang diketanahkan, (b) 24 kV, 5
kA Seri A pada sisi 20 kV trafo distribusi hubungan delta, maupun (c) fasa
satu dari sistem delta 24 kV, 10 kA untuk jaringan pada sisi 20 kV trafo daya
pada gardu induk.
33
Gambar 6-51 Pengamanan dengan arrester
tanpa interkoneksi terminal pentanahan
34
beda potensial terhadap
tanah, maka timbul beda
potensial di antara kedua
kumparan, dan di antara
kumparan primer dengan
tangki (Gambar 6-51). Jika
ditanahkan bersama maka
akan menurunkan drop
tegangan pada impedansi
tersebut di atas, yaitu
menghilangkan beda poten
sial yang dihasilkan oleh
Gambar 6-54 Hubungan arrester pada drop tegangan pada
sistem bintang yang diketanahkan impedansi tanah (Gambar
6-52).
Jika interkoneksi (solid) antara tangki dan titik pentanahan bersama tidak
dimungkinkan, dapat digunakan celah antara titik pentanahan dan netral
kumparan sekunder (Gambar 6-53).
Hal ini menyebabkan arus surja dilewatkan melalui beberapa
impedansi pentanahan paralel dan bahaya terhadap kerusakan isolasi
diminimalkan, meskipun dalam kondisi arus surja besar dan impedansi
pentanahan tinggi.
35
6-7-7 Arrester pada Recloser (PBO)
Arrester dipasang sedekat mungkin ke PBO di kedua sisi (sisi primer
dan beban) pada tiap penghantar fasa dan pertimbangan lain seperti pada
trafo. Jika dari segi ekonomis arrester dipasang hanya pada satu sisi, maka
arrester sebaiknya dipasang pada sisi sumber PBO.
Surja petir pada sisi sumber dapat menyebabkan flash over pada
bushing sisi sumber dan mengakibatkan gangguan fasa ke tanah, dan harus
diamankan oleh PBO cadangan.
Suatu arrester pada sisi sumber akan mengamankan surja di sisinya
sendiri yang mengamankan arus ikutan frekuensi daya (50 Hz). Jika bushing
sisi beban dikenali petir dari sisi beban, maka PBO berfungsi secara normal
untuk menginterupsi dan mengamankan arus ikutan frekuensi daya 50 Hz.
Bila PBO dipakai pada GI, arrester mengamankan sisi sumber pada tiap fasa,
karenanya pada sisi beban tiap fasa memerlukan satu arrester.
6-7-8 Arrester pada Kapasitor Distribusi
Penggunaan arrester pada kapasitor distribusi mempertimbangan
faktor-faktor yang sama dengan pada PBO, yaitu faktor jarak yang terdekat
dengan bangku kapasitor dan interkoneksi pentanahan seperti pada trafo.
Arrester surja direkomendasikan untuk semua instalasi kapasitor,
mencakup bangku kapasitor hubungan delta, bangku kapasitor hubungan
bintang dengan netral diketanahkan bercelah, bangku kapasitor hubungan
bintang netral tidak diketanahkan dan bangku saklar. Arrester juga
direkomendasikan untuk semua hubungan bintang netral ditanahkan secara
solid (batang) bangku kapasitor tiga fasa dengan kapasitas 500 kVAr atau
lebih kecil. Untuk kapasitas di atas 500 kVAr, bangku kapasitor tanpa saklar
pengatur daya, harus dipelajari secara tersendiri dalam menentukan
kebutuhan pengaman dengan arrester.
Untuk bangku kapasitor besar yang
diketanahkan dengan batang padat (tanpa
tahanan), tanpa saklar pengatur daya, tidak
mudah surja petir memberikan tegangan
berbahaya pada bangku kapasitor.
Arrester harus dipasang pada sisi
sumber saklar kapasitor dari semua bangku
kapasitor yang mempunyai saklar pengatur
faktor daya.
Penempatan ini umum dan praktis,
dan secara empirik diperlukan untuk
mengatasi kemungkinan timbulnya
tegangan lebih dari pukulan balik saklar.
Gambar 6-56. Hubungan 6-7-9 Arrester pada Pengaman Lebur
arrester yang direkomen- Arrester yang dipasang pada sisi
dasikan untuk sisi beban di primer pengaman lebur (PL) dimaksudkan
bagian primer pelebur (PL)
agar ketika terjadi surja petir, arus surja
36
petir mengalir ke arrester diteruskan ke tanah, tidak melalui PL, sehingga PL
tidak putus (lebur) (lihat Gambar 6-56).
6-7-10 Arrester pada SUTM
Penempatan arrester pada SUTM dilaksanakan sebagai berikut.
Arrester sedapat mungkin dipasang pada titik percabangan dan pada ujung-
ujung saluran yang panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang.
Jarak antara arrester yang satu dengan yang lain tidak boleh melebihi
1000 meter dan di daerah yang berpotensi banyak petir berjarak tidak boleh
melebihi 500 meter. Jika terdapat kabel tanah sebagai bagian dari sistem,
arrester sebaiknya dipasang pada ujung kabel dan dipasang pada tiap kawat
fasa.
6-7-11 Arrester pada SKTM
Saluran kabel tegangan menengah bawah tanah tahan terhadap gangguan
petir. Saluran kabel bawah tanah mulai dari generator sampai pelanggan. Jika
SKTM digabung dengan SUTM, maka petir dapat masuk ke SKTM melalui
SUTM pada tiang naik. Jadi arrester harus dipasang pada tiang naik dan pada
tiap kawat penghantar fasa.
6-7-12 Kegagalan Pengamanan dan Penyebabnya
Pengamanan tegangan lebih yang terbaik adalah arrester. Ada kalanya
alat pengaman sudah terpasang dengan baik tetapi mengalami kerusakan pada
saat terkena sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga menyebabkan kegagalan dalam pengamanan.
Kegagalan pengaman mencakup komponen sebagai berikut:
a) Pada arrester dapat disebabkan antara lain:
Sambungan kawat arrester pada terminal arrester tidak baik atau tidak cukup
kencang
Sambungan kawat arrester pada kawat
fasa jaringan tidak baik atau tidak cukup
kencang
Sambungan kawat arrester ke terminal
tanah arrester tidak baik atau tidak cukup
kencang
Sambungankawat pentanahan arres ter
dengan kawat (batang pentanahan) tidak
baik atau tidak cukup kencang
Tahanan pentanahan arrester > 1 Ohm
Jarak arester terlalu jauh dari trafo
Jarak panjang arrester pada tiang yang satu
dengan arrester pada tiang yang lain
terlalu jauh
Gambar 6-57 Tegangan pada
SKTM akibat sambaran petir Arrester tidak bekerja optimal, meskipun
pada SUTM tidak ada petir menyambar
secara langsung maupun tidak langsung arrester bekerja atau jika ada
37
Pentanahan kawat tanah tidak sempurna (> 1 ohm) misalnya sambungan
pada konektor longgar, elektroda bumi berkarat, perubahan kondisi dan
struktur tanah dan sebagainya.
sambaran dan arrester bekerja tapi alat yang diamankan juga rusak. Hal ini
disebabkan oleh jarak celah arrester tidak sesuai atau arrester sudah rusak,
sehingga perlu diganti dengan yang baru.
Jika arrester meledak karena terkena sambaran petir secara langsung atau tidak
langsung baik pada JTM maupun pada arrester, berarti arrester tidak dapat
bekerja dan tidak dapat mengubah dirinya menjadi penghantar lagi sehingga
arrester juga harus diganti dengan yang baru.
b) Turunnya rodgap/sparkgap (trafo, isolator dan bushing) dapat disebabkan antara
lain:
Posisi dan jarak antara rodgap pada terminal sekunder trafo GI maupun pada
terminal primer trafo distribusi perlu dikembalikan ke posisi dan jarak semula
yang benar.
Rodgap juga perlu dibersihkan
dari akumulasi kotoran dan polusi,
bushing tua, kotor, retak rambut
dan sebagainya.
Isolator kotor perlu dibersihkan
dari akumulasi kotoran dan polusi
dan retak dan sebagai nya.
Trafo sudah tua atau kualitas
tahanan isolasi kumparan menurun
Minyak trafo kotor sehingga
banayk mengandung bahan
konduktif seperti endapan karbon
dan uap/air.
Jarak kawat tanah dengan kawat
fasa tidak standar (sudut
perlindungan maksimum 45º)
Gambar 6-58. Penghantar putus
Kawat tanah mengendor
sehingga arus mengalir ke tanah
Terjadi perubahan konstruksi JTM karena gangguan alam, tiang miring dan
sebagainya
c) Perencanaan salah, misalnya penempatan pengaman, penentuan jenis dan ukuran
pengaman, koordinasi isolasi, salah pemilihan dan survai tahanan tanah tidak
akurat.
d) Pemeliharaan tidak baik pada jaringan trafo, penghantar maupun pada alat
pengaman.
38
Gambar 6-60.
Gambar 6-59. Kegagalan sambungan Bushing trafo pecah
kawat pada terminal trafo
39
Gambar 6-62. Diagram satu garis pengaman JTM
Keterangan:
51 = Relai OCR antar fasa dengan penundaan waktu 676
= Relai gangguan tanah terarah (DGFR)
79 = Relai recloser PT
= Trafo tenaga CT =
Trafo arus
40
Gambar 6-64. Diagram pengawatan AC dengan
kontrol DC dari OCR/GFR (Metoda 2 OCP)
Bila gangguan terjadi, maka relai OCR (R), OCR (T) dan GFR akan
bekerja, tergantung pada jenis gangguan (fasa atau tanah) sehingga akan
menutup kontaknya. Kontak R adalah OCR fasa R dan kontak T adalah OCR
fasa T,serta G adalah GFR fasa R. Bila salah satu atau ketiga kontak menutup,
maka relai waktu RT akan mendapat tegangan DC dan akan bereaksi untuk
menutup kontak D1 sesuai dengan tunda waktunya. Karena D1 menutup,
maka triping coil dari PMT (52) akan mendapat tegangan serta membuka
PMT. Internal diagram dari relai pengaman diperlukan untuk menentukan
terminal-terminal arus DC suplai dan kontak trip.
41