Pengertian
Daya listrik pengiriman energi listrik yang dapat didefinisikan dalam bentuk perkalian tegangan dengan arus. Kualitas daya listrik adalah kemampuan sistem untuk memberikan servis dengan kualitas dan reabilitas yang baik sehingga alat-alat listrik milik pelanggan dapat beroperasi dengan baik dalam spesifikasinya.
Masalah dalam kualitas daya berhubungan dengan semua permasalahan daya listrik, berupa penyimpangan nilai tegangan, arus dan frekuensi dari kondisi normalnya, yang dapat menyebabkan buruknya kinerja peralatan konsumen.
Distorsi Harmonik
tidak mengikuti standar-standar pemasangan listrik yang ada, baik karena disengaja maupun tidak mengerti sambungan kabel Ground atau Netral yang tidak sempurna adanya kemungkinan sambungan yang kendor atau lepas, baik oleh efek thermal ataupun pengkarat Mesin-mesin yang menggunakan Power Supply Gas Discharge Lighting Petir Adanya beban atau peralatan-peralatan yang dimatikan dan dihidupkan baik secara disengaja maupun secara otomatis Sikring yang putus (Fault Clearing)
Transient Tegangan
Contd
Noise
Adanya tegangan (terutama di daerah industri) yang memakai mesin las Switching peralatan-peralatan listrik, (catatan : mesin fotocopy bisa menghasilkan impulse tegangan sampai 2000 Volt). Switching pada Power Factor Correction Adanya sambungan listrik yang kurang baik Adanya pengontrolan kecepatan motor Switching Power Supply SAG (tegangan turun) Biasanya terjadi apabila ada beban perlatan listrik yang cukup besar yang dinyalakan SWELL (tegangan naik)
ada beban peralatan listrik yang cukup besar yang dihidupkan ada petir yang dihubung singkatkan lewat arrestor. Ada beban perlatan listrik yang cukup besar yang dimatikan.
Contd
Distorsi Harmonik
Besarnya arus di jalur netral yang bisa mencapai 2 kali arus Phase pada sistim 3 Phase padahal tidak jarang, ukuran kabel netral lebih kecil dari ukuran kabel Phase dan ditambah lagi jalur Netral tidak dipasang sekering pada halnya pada jalur Phasa. Timbulnya masalah Resonasi Overheating pada transformator Getaran-getaran mekanik pada motor-motor, suara bising dan lain-lain. Alat-alat ukur maupun circuit breaker yang bekerja tidak sesuai dengan seharusnya Kacaunya kerja peralatan-peralatan yang menggunakan frekwensi 50 Hz sebagai referensi. Kerusakan pada peralatan elektronik. Resistan kawat atau kabel yg lebih tinggi
Contd
Transient
Noise
Kesalahan data pada tape atau disk Kesalahan process error Kerusakan perengkat keras Printer dan terminal error Korupsi data Kerusakan Hardware
TERIMA KASIH