Anda di halaman 1dari 4

Perang enam hari itu terbagi menjadi tiga front, Golan , Sinai dan Yordan.

Sinai Front
Perang 6 hari itu di front Sinai sebenarnya sudah selesai dalam waktu 3 jam pertama.
Pasukan Mesir secara taktis sudah lumpuh dalam 3 jam awal - sisanya hanya
merupakan minor skirmish.
Perlawanan hanya datang dari komando Mesir yang bertahan di kantong2 perlawanan
di beberapa kota di Sinai.

Sayeret Shaked disiapkan menjadi unit pertama yg melintasi perbatasan saat perang
dimulai.
Shaked disebar di sepanjang front didepan masing2 brigade tempur lapis bajanya
Ariel Sharon.
Menggunakan jeep dan half track mereka akan membuka jalan bagi pasukan Sharon
yg jadi pemukul utama.

Jelang perang dimulai, Kairo membara karena orasi2 Nasser yg menjanjikan


kemenangan Arab akan sebesar kemenangan Saladin atas para Crusaders.
Nyatanya begitu perang dimulai dan AU Israel menyelesaikan tugasnya, pasukan
Mesir mengalami 'instant routs'.

Bahkan unit2 Recon Shaked yg pertama kali menyeberangi perbatasan begitu pesawat
melintas diatas mereka hanya menemukan rongsokan kendaraan lapis baja Mesir dan
satu2 nya yg memperlambat gerak maju mereka justru adalah rombongan serdadu2
Mesir yang kocar kacir memenuhi jalanan, meninggalkan senjata dan peralatan
tempur mereka kembali ke arah Barat menuju Suez.

Muki Betzer, seorang tokoh Matkal terkenal yg terlibat dalam berbagai operasi
terkenal spt Spring of Youth dan Entebbe menulis dalam biografinya ketika
memimpin unit Shaked ke arah posisi frontline Mesir menyaksikan 'hasil karya' AU
Israel thd frontline Mesir :

"Now as i lifted my head over the ridge to look down on the enemy, expecting to see
dozens of tanks moving into action, i saw the source of those black smoky clouds. I
raised my binoculars. Behind me, soldiers whispered, wondering about the delay. And
at first even i did not understand what happened.
The towers of smoke rose from more than a dozen tanks burning like torches in the
morning sun. Other tanks stood motionless in the sheer white plain of the wadi mouth.
Dozens of jeeps and trucks lay scattered across the landscapes like broken toys.
"Someone has already been here"

Dan ketika Shaked bergerak maju, mereka menemukan kelompok besar pasukan
Mesir yang mundur secara kacau balau :

"Our Jeeps quickly caught up with the Egyptian soldiers walking away from the battle
that never took place. We drove through them lika a car making his way down a street
crowded with pedestrians. But these shell-shocked pedestrians wore the pale sandy-
colored uniforms of the Egyptian army, a defeated army broken to its core.
Sometimes we shot a burst into the air - but only as a siren, to get them out of the way.
Other times we saw them across the wide plain of the deserts : hundreds of helpless,
frightened soldiers, with no weapons and abandoned by officers who managed to grab
working vehicles to drive home, leaving their soldiers fend for themselves.
Amids those thousands of Egyptians scattered across the desert, on foot - and often
barefoot - it became impossible to be surprised by their misery"

Penggambaran spt diatas mungkin bisa membantu membayangkan kondisi front Sinai
dimana pasukan Mesir bisa dibilang hancur sebelum bertempur.

Jelas bahwa AU Israel tidak hanya menghancurkan AU Mesir tapi juga praktis
menghancurkan garis depan Mesir yang memicu kepanikan dan massive rout.

Betapapun buruknya citra bangsa Israel dimata bangsa-bangsa arab dan dunia, negeri
ini seperti memiliki kekuatan khusus yang selalu bisa membawa keluar dari berbagai
masalah besar. Perang 6 hari yang berlangsung antara 5 sampai 11 Juni 1967 adalah
salah satu peristiwa besar yang menandai kemampuan dan kekuatannya itu. Dalam
konflik bersenjata yang sudah dipersiapkan dengan matang (dan seharusnya
dimenangkan) oleh Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon dan Irak ini, mereka ternyata
dapat lolos dari kebinasaan. Dengan cerdiknya mereka malah bisa memukul mundur
lebih dulu meski kekuatan lawan telah menumpuk di 4 front dalam posisi mengepung.
Dalam pertempuran singkat dan tak imbang ini, Israel juga bisa memperluas
wilayahnya seluas 42.000 mil persegi. Dari Front Sania, mereka mampu merebut
Gurun Sania dan Jalur Gaza. Dari front Utara mereka mampu merebut dataran tinggi
Golan. Sementara dari front tengah mereka mendapatkan tepi barat dan Jerusalem
timur. Kemenangan ini ditentukan oleh kecermatan mengukur kekuatan lawan dan
keberanian untuk melakukan serangan lebih dahulu.

Dalam pengumpulan informasi tentang kekuatan lawan, peranan agen rahasia sangat
penting. Tercatat beberapa peran agen rahasia (Mossad) yang sangat menentukan.
Seperti di Suriah agen mata-mata ini mampu mendekati pemerintahan hingga bisa
menjadi kandidat mentri pertahanan Suriah waktu itu. Di Mesir agen rahasia ini
mampu mengirimkan data tentang kekuatan dan pergerakan kekuatan angkatan
bersenjata Mesir secara akurat. Di Irak seorang agen mata-mata wanita yang hingga
saat ini belum terungkap jati dirinya mampu menghadiahkan 1 pesawat MiG-21 F13
(Arsenal utama AU Arab) ke Israel untuk dievaluasi. Yang kemudian pesawat ini di
tukarkan ke amarika dengan teknologi ECM (Electronic Counter Mause

kemenangan Israel karena mereka melakukan preemptive strike thd kekuatan AU


Mesir, karena dianggap paling berbahaya. Setelah melumpuhkan AU Mesir dalam ops
focus mereka berpaling ke jordania, Suriah dan Irak.
Salah satu penyebab kekalahan negara Arab adalah cepat jebloknya mental tentara
mereka (mental tempe) . Hal ini terulang kembali dalam perang Yom Kippur
sekalipun sudah menang di awal, tapi kemudian bisa dipukul mundur. Bandingkan
dengan tentara Komunis dalam perang Korea dan Vietnam. Ammo yang digunakan
oleh AU israel tak sebanyak yang digunakan AS dalam perang Koerea dan VN

Bukannya waktu itu Mesir siap memukul balik tetapi batal karena "ancaman" US?
Melihat Israel di backing US, Mesir dkk tidak takut. Mereka menggunakan strategi
minyak dan melambunglah harga minyak dunia, tetapi strategi itu bisa dipatahkan
oleh strategi US tapi saya lupa strategi US itu...

Untuk senjata yang digunakan dalam perang 6 hari


Israel :
Tank: sherman, AmX-13, m-48,centurion
senapan :uzi, FN-FAL
artileri : made in As
pesawat : Mirage III,super Mystere, ouragan, vatour

Arab :
Tank : T-54,55, Centurion dan M-48 (Yordania)
artileri: made In rusia (MRL Katyusha)
pesawat: tu-16, MiG-21, mig17 dan Su-7, Hawker Hunter (Yordania dan Irak)

Agen mata2 di suriah bernama eli Cohen, kemudian ia dihukum gantung


sedang agen di mesir kemudian ditukar dengan tawanan, pasalnya sekalipun ia orang
yahudi tapi ia tak pernah disunat oleh kedua orang tuanya (orang Yahdui disunat saat
berusia 8 hari)

strategi minyak digunakan oleh Arab saat perang Yom Kippur/Ramadhan. saat itu
negara Arab menerapkan embargo minyak ke seluruh dunia.
namun ada yang aneh shah Iran tetap menjual minyak ke israel dengan harga super
tinggi. itulah sebabnya saat perang iran irak (1981-1988) Israel membalas jasa dengan
menyediakan suku cadang f-4 phantom bagi Iran dan melakukan proyek kerjasama
pemboman Tammuz

saat perang 6 hari pasukan Mesir hancur total dan yang kedua panglima AU bunuh
diri karena malu. hal yang sama terjadi dii yordan dan suriah yang terpaksa menelan
malu dengan menandatangani perdamaian karena AB-nya sudah koxcar-kacir

Suriah itu bukan Kerajaan, memang Iseael menyebar mata2nya kaya Eli Cohen dan
Wolfgang Lotz, keduanya tertangkap, Lotz bebas dan Cohen digantung. enam
tahunkemudian saat perang yom kippur, tentara Israel yang tertangkap[ oleh tentara
Mesir di hari pertama, cuman dikasih pertanyaan"Loe ikut perang 6 hari?" jika ya
langsung didor kalo nggak dibiarin idup

Setelah perang Israel membberikan masukan berarti bagi Dasaault yang melahirkan
pembom tempur Mirage V, tapi Prancis mengembargo senjata dan tak mau menjual
mirage seklipun dah dibyar, hasilnya lahirlah Kfir (Lion Cub) yang mrupakan
pengembangan blue print yg dicuri dari Swiss, yang saatr itu melisensi Mirage III

Blunder suriah dan mesir di perang Yon Kipur :

Suriah terlalu terpaku pada doktrin lamanya, sekalipun dalam war of atrition Israel
berhasil menculik sejumlah Pati Suriah, mereka tak cepat merubah doktrinnya. Kedua
mental tentara Suriah melorot jauh setelah 2 divisi mereka cuman ditahan satu brigade
Israel dan ketiga mereka tak menggunakan kekuatan AU dan artileri secara
maksimum (Maksud saya seperti RRc di Korea)
Mesir sekalipun berhasil menhan AU dan tank Israel, mereka tidak melakukan operasi
secepat kilat untuk maju karena terlalu menunggu payung udara mereka., jadi mereka
tak membuat gerakan payung udara yang berlapis. akibat penungguan inilah membuat
Israel punya kecepatan serangan balik.
Saya tak tahu apa yang ada di kepala Panglima Mesir dan Suriah, sekedar
perbandingan saja dalam perang Korea atau Vietnam pasukan komunis selalu punya
faktor kejutan dan gerakan yang cepat. Divisi 10 Korea Utara sampai2 dijuluki
Walking Paratrooper,karena cepatnya mereka bergerak. Penggunaan artileri barrage
kurang dan penggunaan AU sangat tidak maksimum. Sebenarnya mereka bisa
melakukan serangan udara berlapis ke Israel atau memblokad pangkalan laut Israel,
tapi itu tak dilakukan dengan cepat

Joke about Yon Kipur War

Suatu hari di Sinai , Kolonel setempat menerima telpon dari petinggi Kairo
Kairo: Apa yang kalian tunggu, sehingga tidak menyeranga para keparat Yahudi itu?
Kolonel Grs dpn: well, kami sedang menerapakan taktik Jendral Kutuzov saat
mengalahkan Napoleon, Jendral
Kairo : Dan apakah taktik itu?
Kolonel Grs Dpn: Menunggu Salju Turun

Anda mungkin juga menyukai