Anda di halaman 1dari 9

1.

Nilai Oktan (Research Octane Number/RON)


Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan Pertalite memiliki RON 90, Pertamax sebesar 92.
dan Pertamax Plus sebesar 95. Nilai ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan.

Semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan
residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya. Bahan bakar beroktan tinggi cocok
digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti yang
digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru).

erikut tabel jenis bahan bakar dan nilai oktan, serta rasio kompresi idealnya :

Jenis Bahan Bakar Nilai Oktan / RON Rasio Kompresi Ideal Penggunaan

Premium 88 7-9 : 1

Pertalite 90 9-10 : 1

Pertamax 92 10-11 : 1

Pertamax Plus 95 11-12 : 1

Shell Super 92 10-11 : 1

Shell V-Power 95 11-12 : 1

Performance 92 92 10-11 : 1

Performance 95 95 11-12 : 1

Dan berikut daftar tabel kebutuhan bahan bakar motor Honda sesuai rasio kompresi :

Jenis Motor Honda Rasio Kompresi Mesin Bahan Bakar

Beat 9,2 : 1 Pertalite

Beat FI 9,2 : 1 Pertalite


Beat FI eSP 9,5 : 1 Pertalite

Blade 9,3 : 1 Pertalite

Blade FI 9,3 : 1 Pertalite

CB150R 11 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

New CB150R 11,3 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

CBR 150R 11 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

CBR 250R 10,7 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

CS1 10,7 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

Kharisma 9:1 Premium / Pertalite

Kirana 9:1 Premium / Pertalite

Legenda 9:1 Premium / Pertalite

Mega Pro 9,1 : 1 Pertalite

Mega Pro FI 9,5 : 1 Pertalite

New Mega Pro 9,5 : 1 Pertalite

New Supra X 125 FI 9,3 : 1 Pertalite

PCX 125 10,6 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

PCX 150 10,6 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

Revo 9,3 : 1 Pertalite

Revo FI 9,3 : 1 Pertalite

Scoopy 9,2 : 1 Pertalite

Scoopy FI 9,2 : 1 Pertalite

Scoopy FI eSP 9,5 : 1 Pertalite


Sonic 150R 11,3 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

Spacy 9,2 : 1 Pertalite

Spacy FI 9,2 : 1 Pertalite

Supra Fit 9:1 Premium / Pertalite

Supra X 110 9:1 Premium / Pertalite

Supra X 125 9,3 : 1 Pertalite

Supra X 125 FI 9,3 : 1 Pertalite

Supra X Helm In 9,3 : 1 Pertalite

Supra X Helm In FI 9,3 : 1 Pertalite

Tiger 9:1 Premium / Pertalite

Vario 110 10,7 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

Vario 110 FI 9,2 : 1 Pertalite

Vario 110 FI eSP 9,5 : 1 Pertalite

Vario 125 FI eSP 11,0 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

Vario 150 FI eSP 10,6 : 1 Pertamax / Shell Super / Performance 92

Vario Techno 110 FI 11 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

Vario Techno 125 FI 11 : 1 Pertamax Plus / Shell V-Power / Performance 95

Verza 9,5 : 1 Pertalite

Win 9:1 Premium / Pertalite

Perlu kita ketahui bahwa nilai oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa
diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh
percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa
terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena
tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan
di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita
hindari.

Semakin tinggi angka oktan, semakin besar tekanan yang dibutuhkan bahan bakar untuk terbakar. Jika
bahan bakar oktan rendah digunakan di mesin yang dirancang untuk oktan tinggi, bahan bakar bisa
meledak atau menyebabkan ketukan hebat yang bisa merusak mesin. Agar awet, pemilik kendaraan
harus menggunakan bahan bakar dengan oktan sesuai yang rasio kompresi mesin motor.

Sedangkan pengertian dari rasio kompresi adalah nilai yang mewakili rasio volume ruang
pembakaran dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil. Ini adalah spesifikasi mendasar bagi hampir
semua mesin pembakaran umum. Dalam mesin piston, rasio yang dimaksud adalah rasio antara
volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah dan volume ruang bakar saat
piston berada di titik mati atas. Semakin tinggi nilai rasio kompresi akan semakin bagus karena
pemampatan campuran bahan bakar dan udara yang semakin kuat akan berdampak :

menimbulkan tekanan

tenaga mesin lebih besar tapi diikuti juga dengan suhu yang lebih tinggi.

Yach.itulah 2 daftar tabel yang membantu kita dalam menyesuaikan pemilihan bahan bakar khususnya
motor Honda, sesuaikanlah dalam memilih bahan bakar agar mesin awet, tarikan enteng dan
performa tinggi.
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai Research Octane
Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi
variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-
oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan
bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-heptana.
Karakteristik Premium

Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang
jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah di antara BBM kendaraan
bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.

Dari Segi teknologi

Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium
di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking
menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi.
Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.

Baca Juga : 8 Kelebihan dan Kekurangan Terpenting Ban Tubless dan Ban Biasa

Dari Segi Ekonomi

knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut


lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerrintah)

Dari Segi Polusi yang dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran
dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)

Dari Segi Pembuatan

Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan


tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara
dengan 1500 ppm.

Dari Segi Wujud

Berwarna Kuning Bening

Karakteristik Pertalite

Pertalite merupakan BBM baru yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015 untuk memenuhi Surat
Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang
Spesifikasi BBM RON 90. Dari sisi teknologi, sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata
bisa mengonsumsi BBM RON 90-92.

Dari Segi teknologi

Pembakaran Lebih sempurna ketimbang premium karena memiliki RON 90.

Dari Segi Ekonomi

Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax dan Lebih mahal dari Premium namum
Lebih bagus pada mesin (dibanding Premium), BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh
pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.

Dari Segi Polusi yang dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran
dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)

Dari Segi Pembuatan

Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.

Dari Segi Wujud

Berwarna Hijau Terang

Karakteristik Pertamax

Pertamax merupakan BBM yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Sekadar diketahui, pertamax
pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti premix 98 karena unsurnya MTBE yang
berbahaya bagi lingkungan.

Baca Juga: Cerita Motivasi: Pemenang Sejati


Pertamax sangat disarankan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama
kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel
injection (EFI).

Dari Segi teknologi

Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja
dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih
maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna ketimbang Premium dan Pertalite
karena memiliki kadar RON 92.

Dari Segi Ekonomi

BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga
internasional

Dari Segi Polusi yang dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.

Dari Segi Pembuatan

Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya

Dari Segi Wujud

Berwarna Biru kehijauan

Karakteristik Pertamax Plus

Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide
Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi
minimal 10,5, serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable
valve timing intelligent (VVTI), VTI dan turbochargers.

Dari Segi teknologi


Pembakaran Paling sempurna karena memiliki RON 95, Pertamax plus bisa menerima tekanan
pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston,
Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang
bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan, Pertamax Plus juga dapat
melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran
dan tangki bahan bakar.

Dari Segi Ekonomi

BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga
internasional

Dari Segi Polusi yang dihasilkan

Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.

Dari Segi Pembuatan

Megandung Toluene sebagai peningkat oktannya.

Dari Segi Wujud

Berwarna Merah

Sekian Artikel tentang 5 Perbedaan Penting Pertalite dengan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus,
semoga artikel diatas dapat membantu sobat MARKIJAR dalam menentukan BBM yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai