Green Port
Asisten Deputi Bidang Jasa Logistik
Kementerian BUMN
DESEMBER 2022
Outline Presentasi
I Area Kerja BUMN Pelabuhan
Sejak Merger 1 Oktober 2021, PT Pelindo menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang melakukan Dalam perannya sebagai
kegiatan usaha bidang Jasa Kepelabuhanan dan mengelola 110 Pelabuhan komersial di Indonesia. BUMN Pelabuhan, PT Pelindo
telah mengimplementasikan
inisiatif green port mulai
tahun 2013, dan setelah
110 Pelabuhan merger PT Pelindo membuat
4 Regional green port roadmap yang
terintegrasi.
Berdasarkan SK Direksi PT Pelindo (Persero) tentang Susunan Organisasi dan Tata Peraturan Direksi PT Pelindo terkait dengan Sistem
Kelola, terdapat Departemen Manajemen Green Port yang bertanggung Manajemen Terpadu
jawab terhadap Penetapan Kebijakan Dan Strategi Green Port, Monitoring dan Mengurangi dampak buruk kegiatan Pelabuhan terhadap
Laporan Pengembangan Green Port, pengurusan Sertifikasi Green Port, dan lingkungan dan memaksimalkan inovasi infrastruktur
Compliance terhadap pemenuhan regulasi serta pembangunan berkelanjutan. Green Port
4
Pelindo Net Zero Emission Roadmap
Implementasi Green Port Pelindo ditujukan untuk relevan dengan program terkait Sustainable Development
Goals (SDGs) yang berfokus pada Aspek Penurunan Emisi Karbon dalam pengelolaan Pelabuhan. 2031-2035
Konservasi Energi dan
Sehingga fokus implementasi Green Port yaitu 2026-2030
melalui Konservasi Energi dan Konversi Sumber Konversi Sumber Energi
Konservasi Energi dan
Energi dari bahan bakar fosil menuju Energi yang Fase 3
Konversi Sumber Energi
Ramah Lingkungan (Listrik)
Fase 2
§ Hydrogen Power Plant (12
2021-2025 Cabang Pelabuhan Utama)
Konservasi Energi dan Konversi § Peralatan Bongkar Muat
§ Elektrifikasi Peralatan Bongkar Muat (100% total
Sumber Energi Pendukung untuk Docks and
Peralatan)
Fase 1 § Hybrid System RTG untuk mendukung Bongkar Fields Bertenaga baterai (100%
Muat (100% total Peralatan) total Peralatan)
§ Elektrifikasi Peralatan Utama Bongkar Muat (50%
§ Peralatan Bongkar Muat Pendukung untuk Docks § Tug Boat Bertenaga Baterai
dari total peralatan)
and Fields Bertenaga baterai (50% dari total (100% total Boat)
§ Hybrid System RTG untuk mendukung Bongkar Muat
Peralatan)
(50% dari total peralatan)
§ Pemasangan Gas Buang After Treatment System § Kapal Tunda Bertenaga Baterai (50% dari total
Kapal)
untuk Mendukung Bongkar Muat (50% dari total
§ Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk
peralatan)
kebutuhan listrik Utilitas dan Fasilitas Pelabuhan
§ Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk kebutuhan
(100% total Cabang Pelabuhan)
listrik Utilitas dan Fasilitas Pelabuhan (25% dari total
Cabang Pelabuhan) § On Shore Power Supply (OPS) untuk kebutuhan
listrik kapal (100% total Cabang Pelabuhan)
§ On Shore Power Supply (OPS) untuk kebutuhan
listrik kapal (50% dari total Cabang Pelabuhan)
5
Inisiatif dalam mendorong penerapan Implementasi Green Port
Efisiensi operasional
menggunakan solusi digital
Implementasi Green Port tidak hanya melibatkan Port Operator, tetapi Berbagai Pihak yang Berkepentingan Di Lingkungan Pelabuhan.
Diperlukan adanya Keselarasan Visi & Misi, serta Pembentukan Ekosistem untuk mendukung Implementasi Green Port.
Kementerian BUMN dapat berkomitmen untuk mendukung implementasi Green Port dengan memberikan Target Peningkatan Jumlah
Pelabuhan Yang Mengimplementasikan Green Port sebagai bagian dari KPI Direksi secara Kolegial maupun secara Individu
Terima Kasih