Anda di halaman 1dari 216

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR
: KP 414 Tahun 2013
TANGGAL : 17 April 2013

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN


NOMOR : KP 414 TAHUN 2013
TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN,
Menimbang

bahwa untuk melaksanakan amanat Pasal 8 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan
Nasional;

Mengingat

1.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang


Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang


Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5093);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang


Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5208);
1

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang


Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

7.

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

8.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

9.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun


2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan;
M E M U T U S K A N:

dengan mencabut dan dinyatakan tidak berlaku Keputusan


Menteri Perhubungan Nomor KM 53 Tahun 2002 tentang
Tatanan Kepelabuhanan Nasional;
Menetapkan

KEPUTUSAN
MENTERI
PERHUBUNGAN
TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL.

PERTAMA

Menetapkan
Rencana
Induk
Pelabuhan
Nasional
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
Perhubungan ini.

KEDUA

Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud


pada Diktum PERTAMA berlaku untuk jangka waktu 20
(dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.

KETIGA

Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional merupakan


pedoman
dalam
penetapan
lokasi,
pembangunan,
pengoperasian, pengembangan pelabuhan, dan penyusunan
Rencana Induk Pelabuhan.

KEEMPAT

Direktur Jenderal Perhubungan Laut melakukan pembinaan


dan pengawasan teknis Penetapan Rencana Induk
Pelabuhan Nasional.
2

KELIMA

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 April 2013
MENTERI PERHUBUNGAN,
ttd.
E.E. MANGINDAAN

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;


Menteri Pertahanan;
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Menteri Keuangan;
Menteri Sekretaris Negara;
Menteri Badan Usaha Milik Negara;
Menteri Perindustrian;
Menteri Perdagangan;
Menteri Pekerjaan Umum;
Menteri Kelautan dan Perikanan;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
Menteri Lingkungan Hidup;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
Kepala Staf Angkatan Laut;
Wakil Menteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;
18. Para Gubernur Provinsi;
19. Para Bupati/Walikota.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM DAN KSLN,

UMAR ARIS, SH, MM, MH


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN


NOMOR
: KP 414 Tahun 2013
TANGGAL : 17 April 2013

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL
Nomor : KP 414 Tahun 2013
Tanggal : 17 April 2013

DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ................................................................... 4
2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ............................................................................ 5

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI ....................................................................................... 6

2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7

Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif ........ 6
Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja ........................... 6
Pengaturan Tarif ............................................................................................................ 6
Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan ................................................................ 7
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan ................................. 7
Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif . 7
Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif .................................. 7

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA


TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA ..................................... 9
3.1

LATAR BELAKANG ............................................................................................... 9

3.2

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO DASAR (BASE
CASE) ........................................................................................................... 10

3.3

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF ................................................. 14

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN .............................................. 16

BAB 4: HIERARKI, LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN.17


4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN .............................................................................. 17

4.2

KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN ........................................................................ 19

4.3

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN PEMERINTAH ......... 22

4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4

Indikasi Kebutuhan Pembiayaan.................................................................................. 22


Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah ......................................... 22
Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah ...................................................... 23
Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan ............ 26

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN29


5.1

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN UNDANG-UNDANG PELAYARAN .................... 29

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG


KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009)...................................................................... 29

5.3

RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN.................................................................. 29

5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN................................ 29

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL ....................... 36


SUB LAMPIRAN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 ............................... 74

SUB LAMPIRAN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI ........................... 78


SUB

LAMPIRAN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI .................................................... 81

SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN ........................................... 88

ii

BAB 1: PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung kepada
transportasi laut, beroperasinya pelabuhan secara efisien di Indonesia merupakan
prioritas utama. Selain untukmemberdayakan industri angkutan laut nasional, UndangUndang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran lebih lanjut mengamanatkan
prioritas dalam hal peningkatan efisiensi dan kesinambungan pembangunan
pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan
maritim. Arah kebijakan di bidang kepelabuhanan menekankan pada penataan
penyelenggaraan pelabuhan, reformasi kelembagaan, peningkatan persaingan,
penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi
regulator dan operator, pembagian peran pemerintah daerah dan swasta secara
proporsional dalam penyelenggaraan dan perencanaan pengembangan pelabuhan,
serta penyiapan sumber daya manusia yang profesional untuk memenuhi kebutuhan
sektor pemerintah maupun swasta.
Pendekatan multi-dimensi yang diamanatkan oleh Undang-Undang diharapkan dapat
mendukung dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan
mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya konektivitas dan pola
distribusi nasional yang mantap dan dinamis serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia. Visi pembangunan di bidang kepelabuhanan ditetapkan sebagai berikut:
Sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif yang
mendukung perdagangan internasional dan domestik serta mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah.
Undang-UndangNomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaranjuga mengamanatkan bahwa
Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) disusun sebagai kerangka kebijakan untuk
memfasilitasi tercapainya visi tersebut. RIPN akan menjadi acuan bagi pembangunan
bidang kepelabuhanan di Indonesia. Di dalam RIPN juga terdapat prediksi lalu-lintas
pelabuhan, kebutuhan pengembangan fisik pelabuhan, kebutuhan investasi dan
strategi pendanaan, program modernisasi pelabuhan dan integrasinya dengan
pembangunan ekonomi dalam kerangka sistem transportasi nasional.
RIPN disusun dengan mengintegrasikan rencana lintas sektor, mencakup keterkaitan
antara sistem transportasi nasional dan rencana pengembangan koridor ekonomi serta
sistem logistik nasional, rencana investasi dan implementasi kebijakan, peran serta
pemerintah dan swasta, serta pembagian wewenang pemerintah pusat dan daerah.
Integrasi tersebut menjadi landasan utama untuk perencanaan dan investasi jangka
panjang dimana bentuknya tidak hanya berupa pembangunan fisik namun juga
menyangkut peningkatan efisiensi dan upaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas
pelabuhan yang ada serta berbagai langkah terkait dengan aspek pengaturan,
kelembagaan, dan operasional pelabuhan.

Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI

Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN

BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL


Kebijakan pelabuhan nasional merupakan bagian dalam proses integrasi multimoda
dan lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari sistem
transportasinasional dan strategi pembangunan ekonomi. Oleh karena itu kebijakan
tersebut lebih menekankan pada perencanaan jangka panjang dalam kemitraan antar
lembaga pemerintah dan antar sektor publik dan swasta. Munculnya rantai pasok
global (supply chain management) sebagai model bisnis yang diunggulkan, merupakan
faktor kunci dalam perubahan ekonomi global. Perkembangan teknologi informasi
komunikasi dan transportasimempengaruhi strategi bisnis yangterintegrasi antara
produksi, pemasaran, transportasi, distribusi dan klaster industri dalam koridor
ekonomi.
Kelancaran, keamanan dan ketepatan waktu, dalam sistem multi moda transportasi
yang efisien merupakan kunci keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daya saing
Indonesia.Oleh karena itu, diperlukan keterpaduan multimoda transportasi dan sistem
logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan pembangunan infrastruktur fisik.
Infrastruktur transportasi merupakan faktor dominan yang berkaitan dengan kebijakan
publik, peraturan, dan sistem operasi. Peran investasi swasta sangat penting, dimana
komitmen kebijakan pemerintah perlu menciptakan iklim yang kondusif sekaligus
melindungi kepentingan publik.
Dalam sistem transportasi nasional yang efesien dan efektif, kebijakan maritim masa
depan di Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar. Dengan berbagai
kebijakan akan diadakan perubahan secara berkesinambungan sesuai dengan prioritas
dan perkembangan lingkungan strategis dan internasional (continuous improvement
process). Untuk itu masukan dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Kebijakan pelabuhan nasional akan merefleksikan perkembangan sektor
kepelabuhanan menjadi industri jasa kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan
sistem operasi pelabuhan sesuai dengan standar internasional baik dalam bidang
keselamatan pelayaran maupun perlindungan lingkungan maritim. Tujuannya adalah
untuk memastikan sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya saing, mendukung
perdagangan,terintegrasi dengan sistem multi-moda transportasi dansistem logistik
nasional.Kerangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam upaya menjamin
kepastian usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, kapasitas mencukupi, tertib,
selamat, aman, tepat waktu,tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata
kelolayang baik. Kebijakan tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan
berdasarkan konsensus dan komitmen dari para pemangku kepentingan.

2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

Kebijakan pelabuhan nasional diarahkan dalam upaya:

Mendorong Investasi Swasta


Untuk mendukung rencana MP3EI, partisipasi sektor swasta merupakan kunci
keberhasilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan
Indonesia, karena kemampuan finansial sektor publik terbatas.

Mendorong Persaingan
Mewujudkan iklim persaingan yang sehat dalam kegiatan usaha kepelabuhanan
yang diharapkan dapat menghasilkan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien.

Pemberdayaan Peran Penyelenggara Pelabuhan


Upaya perwujudan peran Penyelenggara Pelabuhan sebagai pemegang hak
pengelolaan lahan daratan dan perairan (landlord port authority) dapat
dilaksanakan secara bertahap. Upaya tersebut mencerminkan penyelenggara
pelabuhan yang lebih fleksibel dan otonom.

Terwujudnya Integrasi Perencanaan


Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan
kegiatan ekonomi dan terintegrasi kedalam penyusunan rencana induk pelabuhan
khususnya dikaitkan dengan MP3EI/koridor ekonomi, sistem transportasi nasional,
sistem logistik nasional, rencana tata ruang wilayah serta keterlibatan masyarakat
setempat.

Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibel
Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional akan
dikeluarkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur
penetapan tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien, dan mengatasi
kemungkinan kegagalan pasar.

Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin


Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas
pelabuhan yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal.
Keandalan teknis minimal diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan kapal
dan keamanan fasilitas pelabuhan yang berlaku di seluruh pelabuhan. Secara
bertahap diperlukan penambahan kapasitas untuk memenuhi standar yang sesuai
dengan ketentuan internasional.

Meningkatkan perlindungan lingkungan maritim


Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunaan wilayah perairan yang
akan meningkatkan dampak terhadap lingkungan maritim. Penyelenggara
Pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan, guna memperkecil
kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. Mekanisme pengawasan
yang efektif akan diterapkan melalui kerja sama dengan instansi terkait, termasuk
program tanggap darurat.

Mengembangkan sumber daya manusia


Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan
profesionalisme dan kompetensi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan
tingkat efisiensi, termasuk memperhatikan jaminan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan. Lembaga
pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam meningkatkan
produktivitas tenaga kerja sektor pelabuhan, untuk memenuhi standar
internasional.

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI

2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif
Pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan diawasi secara efektif dan
dipublikasikan secara berkala kepada para pemangku kepentingan.
2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja

Perencanaan pengembangan pelabuhan dalam kerangka sistem transportasi


nasional akan dikoordinasikan dengan perencanaan sektoral masing-masingmoda
transportasi, instansi terkait lainnya dan Penyelenggara Pelabuhan. Pedoman
tentang perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan
diterbitkan. Badan usaha pelabuhan diminta untuk memberikan informasi yang
relevan kepada Penyelenggara Pelabuhan untuk disinkronisasikan dengan rencana
induk masing-masing pelabuhan.

Status pelabuhan akan di-review secara berkala untuk menentukan kemungkinan


terjadinya perubahan hierarki pelabuhan dan implikasinya terhadap revisi Rencana
Induk Pelabuhan Nasional dan rencana induk masing-masing pelabuhan.

Sistem indikator kinerja akan diterapkan untuk tujuan perencanaan dan


pemantauan serta hasil pencapaian kinerja pelabuhan akan dipublikasikan secara
berkala.

2.2.3 Pengaturan Tarif

Pengaturan penetapan tarif harus mudah diterapkan dalam arti setiap jasa
kepelabuhanan dikenakan tarif sesuai dengan jasa yang disediakan. Tarif yang
diusulkan Badan Usaha Pelabuhan dapat ditolak apabila tidak wajar dibandingkan
dengan biaya penyediaan jasa atau infrastruktur..

Review tarif dilakukan tanpa mengurangi kebebasan badan usaha pelabuhan untuk
menegosiasikan perjanjian kerjasama usaha dengan mitra bisnisnya.

Pedoman tentang prosedur pemantauan dan review tarif akan dikeluarkan untuk
mempermudah penerapan tarif agar tidak menimbulkan beban yang tidak wajar
kepada Badan Usaha Pelabuhan, Penyelenggara Pelabuhan maupun para Pengguna
Jasa. Pedoman tersebut juga akan memberikan penjelasan tentang penerapan tarif
atau perjanjian jasa pelayanan pelabuhan yang dianggap anti-kompetitif.

2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan

Persaingan di sektor pelabuhan akan terus didorong, baik terhadap fasilitas yang
sudah ada maupun melalui pengembangan pelabuhan baru atau perluasan
pelabuhan yang sudah ada.

Pedoman tentang prosedur penyampaian keberatan dan penyelesaian sengketa


akan dikeluarkan untuk mengatasi perilaku anti-kompetitif.

2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan

Dalam upaya meningkatkan keterampilan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM),


identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pendidikan di sektor
pelabuhan akan dilakukan bersama-sama dengan Badan Usaha Pelabuhan,
Penyelenggara Pelabuhan, koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat dan pusat
pelatihan yang ada. Kebutuhan dan strategi pengembangan pendidikan dan
pelatihan akan direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan tuntutan
permintaan.

Nota kesepahaman akan dibuat dengan pusat pelatihan, lembaga kejuruan, dan
perguruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor pelabuhan
dan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta memastikan kurikulum
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.

Peningkatan kesejahteraan dan insentif yang dapat meningkatkan produktivitas


tenaga kerja, memperbaiki praktek jam kerja efektif, jumlah tenaga kerja riil,
memperluas program pelatihan dan mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan
persaingan di pelabuhan.

Keikutsertaan tenaga kerja di sektor pelabuhan akan didorong melalui program


pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh lembaga pelatihan, sekolah kejuruan
dan perguruan tinggi.

2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara


Efektif
Penerapan peraturan tentang keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan
akan dilaksanakan secara konsekuen dalam rangka memberikan kewenangan yang
lebih efektif kepada Syahbandar berdasarkan pedoman dan standar internasional
(International Ship and Port facility Security Code).
2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif

Dalam rangka menjamin perlindungan lingkungan maritim yang efektif di


pelabuhan, pedoman tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim di
pelabuhan akan lebih dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dan
dilaksanakan oleh Penyelenggara Pelabuhan yang mengatur:
o Pencegahan pencemaran lingkungan maritim di pelabuhan;
o Kerangka kerja sistem manajemen lingkungan maritim; dan
o Pengawasan internal dan audit independen yang dilakukan secara berkala.

Peran Syahbandar untuk mengelola dan melakukan penanggulangan pencemaran


maritim di pelabuhan akan lebih ditingkatkan.

Sistem manajemen lingkungan maritim akan diterapkan melalui kemitraan dengan


pemangku kepentingan di bidang pelayaran untuk memastikan sistem tanggap darurat
berfungsi di sektor pelabuhan.

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI


PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA
3.1

LATAR BELAKANG

Peran pelabuhan di Indonesia sebagai negara maritim sangat dominan dalam


pembangunan nasional. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan pelabuhan untuk
menunjang perdagangan internasional dan domestik secara nasional pada skala sangat
besar. Pada tahun 2009, pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton muatan yang
terdiri atas 560,4 juta ton muatan curah kering (hampir tiga perempatnya adalah
batubara), 176,1 juta ton muatan curah cair (86 persennya adalah minyak bumi atau
produk minyak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 juta ton general cargo dan 88,2
muatan peti kemas (terlihat pada Tabel 3-1, dan Gambar 3-1 dan 3-2).
Perdagangan luar negeri tercatat sebesar 543,4 juta ton atau 56 % dari total volume
muatan yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia pada tahun 2009. Muatan ekspor
sebesar 442,5 juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar negeri, sementara impor
sebanyak 101,0 juta ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan ekspor lebih tinggi
karena angkutan batubara jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada tahun
2009.
Tabel 3-1 juga menunjukkan pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan
Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2009 yang
meningkat rata-rata 11,0 %. Namun demikian, penyebaran pertumbuhannya sangatlah
beragam, sebagai contoh, lalu lintas curah kering meningkat lebih dari lima kali lipat
dari 95,2 juta ton pada tahun 1999 menjadi 560,4 juta ton pada tahun 2009. Muatan
peti kemas juga meningkat rata-rata 12,3 %, yaitu dari 27,7 juta ton pada tahun 1999
menjadi 88,2 juta ton pada tahun 2009 (lihat juga Gambar 3-3). General cargo
meningkat rata-rata 7,3 %, sementara komoditas curah cair memiliki pertumbuhan
yang lebih rendah, yaitu 1,7% selama perioda ini. Secara total, lalu-lintas barang
melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia menurut kelompok jenis muatan utama
diperlihatkan pada Tabel 3-2 serta secara grafis pada Gambar 3-1 sampai 3-3.
Sedangkan lalu-lintas antar pelabuhan (arus perdagangan) menurut jenis komoditasnya
ditunjukkan pada Sub LampiranB.
Pertumbuhan perdagangan masa depan di Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh
tingkat implementasi kebijakan pemerintah untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi, yang tertuang dalam Masterplan Perluasan dan
Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI). Dengan pusat
pertumbuhan dan koridor ekonomi yang telah ditetapkan (Gambar 3-4) beserta sistem
transportasi nasional yang akan menjamin konektivitas, MP3EI mengarahkan untuk
terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Melalui implementasi
MP3EI, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju pada tahun 2025, yang
berarti pertumbuhan ekonomi riil antara 6,4 7,5% diharapkan bisa tercapai pada

periode 2011 2014. Selain itu, tingkat inflasi juga diperkirakan turun dari 6,5% pada
kurun waktu 2011 2014 menjadi 3,0% pada tahun 2025.
Peranan Pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan MP3EI. Disisi lain,
bila MP3EI dapat diimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah
pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Pelabuhan
strategis di masing-masing koridor ekonomi disajikan dalam Sub Lampiran C.

3.2

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN


SKENARIO DASAR (BASE CASE)

Tabel 3-3 menyajikan proyeksi total muatan yang akan ditangani pelabuhan di
Indonesia berdasarkan jenis muatan dan komoditas dari tahun 2009 sampai dengan
2030. Total lalu-lintas muatan melalui pelabuhan diperkirakan meningkat dari 1,0
milyar ton pada tahun 2009 menjadi 1,3 milyar ton pada tahun 2015 dan menjadi 1,5
milyar ton pada tahun 2020. Angka pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 4,5 %
dari tahun 2009 sampai dengan 2015 dan 3,7 % dari tahun 2015 sampai dengan 2020.

10

Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan
Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton)

Tabel 3-2
2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan
dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton)

Gambar 3-1
1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus
Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)

12

Gambar 3-2
2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan pada
Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton)

Gambar 3-3
3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 1990-2009
1990

Gambar 3-4
3 Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Tabel 3-3 Prakiraan (Base


Base Case)
Case Arus Barang di Pelabuhan-Pelabuhan
Pelabuhan Indonesia,
Indonesia 2009-2030
(dalam ribu ton)

Jenis Muatan

2009
Jenis Perdagangan
Domestik
32,840
110,859
61,000
27,223
312,852
255,914
144
14,941
279,303
139,349
10,531
91
5,162
30,665
3,832
2,343
13,879
60,124
136,723
39,349
91,110
385
22,438
38,485
23,175
479
543,415
433,346

Internasional

General Cargo
Peti Kemas
Curah Kering
Semen
Batubara
Biji Besi
Pupuk
Biji-bijian
Curah Kering Lain
Curah Cair
Minyak Bumi & Produk
CPO
Curah Cair Lain
Total

Rata-rata Pertumbuhan Tahunan (%)


General Cargo
Container
Dry Bulk
Cement
Coal
Iron Ore
Fertilizer
Grain
Other Dry Bulk
Liquid Bulk
Petroleum & Products
CPO
Other Liquid Bulk
Total
-

3.3

Total

2015
Jenis Perdagangan
Domestik
39,213
148,562
106,894
65,626
328,918
342,135
6,700
21,925
279,303
203,330
13,714
400
7,323
39,934
4,316
2,639
17,562
73,907
178,042
52,718
118,649
501
30,069
51,574
29,323
642
653,066
609,040

Internasional

143,699
88,222
568,766
15,085
418,652
10,623
35,828
6,175
74,003
176,072
91,495
60,923
23,654
976,761
-

Total

2020
Jenis Perdagangan
Domestik
43,294
180,748
157,271
100,020
310,318
438,906
8,757
28,655
250,000
272,101
16,686
1,000
9,346
48,586
4,672
2,885
20,858
85,679
216,653
65,700
144,355
610
37,471
64,271
34,827
819
727,537
785,374

Total

Internasional

187,775
172,519
671,053
28,625
482,633
14,114
47,257
6,954
91,469
230,759
119,151
81,643
29,965
1,262,106

2030
Jenis Perdagangan
Domestik
50,245
242,911
294,234
183,446
284,436
675,731
14,264
48,947
200,000
443,224
23,537
2,000
14,514
68,536
5,422
3,348
26,700
109,676
315,952
97,252
213,681
903
55,467
95,136
46,805
1,213
944,867
1,199,340

Internasional

224,043
257,291
749,224
37,411
522,101
17,686
57,932
7,557
106,537
282,353
144,965
101,742
35,646
1,512,911

Total
293,155
477,680
960,167
63,210
643,224
25,537
83,050
8,770
136,376
413,204
214,584
150,603
48,017
2,144,207

3.0
9.8
0.8
89.7
4.5
6.0
2.0
4.0

5.0
15.8
5.0
6.6
6.5
27.9
4.5
2.0
3.5

4.6
11.8
2.8
11.3
2.4
4.9
4.7
2.0
3.6

2.0
8.0
(1.2)
5.5
(2.2)
4.0
5.0
1.6
3.5

4.0
8.8
5.1
5.5
6.0
20.1
4.0
1.8
3.0

3.6
8.3
2.2
5.5
1.6
4.6
4.2
1.7
3.1

1.5
6.5
(0.9)
5.0
(2.2)
3.5
4.5
1.5
2.5

3.0
6.3
4.4
5.5
5.0
7.2
3.5
1.5
2.5

2.7
6.4
2.5
5.4
2.1
3.7
3.7
1.5
2.5

4.5
5.0
4.0
3.1

4.5
5.0
5.0
5.8

4.5
5.0
4.0
4.4

4.0
4.5
3.5
2.2

4.0
4.5
5.0
5.2

4.0
4.5
3.5
3.7

4.0
4.0
3.0
2.6

4.0
4.0
4.0
4.3

4.0
4.0
3.0
3.5

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF

Sebagaimana terlihat pada Gambar 3-5, pada Skenario Pertumbuhan Tinggi, total lalu
lintas peti kemas Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 57 juta TEUs,sementara
TEU
pada Skenario Pertumbuhan Dasar akan mencapai 48 juta TEUs,sedangkan
sedangkan pada
Skenario Pertumbuhan Rendah 42 juta TEUs. Gambar 3-6 menyajikan secara jelas
proyeksi untuk total berdasarkan jenis muatan untuk ketiga skenario.

14

Gambar 3-5 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario
Pertumbuhan Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU)
Pertumbuhan,

Gambar 3-6 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis
Muatan Menurut Skenario
kenario Pertumbuhan,
Pertumbuhan Periode Tahun 2015-2030
2030 (dalam ribu ton)

2015

2020

2030

Gambar 3-6
6 menyajikan proyeksi total lalu lintas muatan di Indonesia berdasarkan jenis
muatan untuk ketiga skenario tersebut. Total lalu lintas muatan diprakirakan mencapai
2,7 milyar ton pada tahun 2030,mencapai
2030
2,1 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan
Dasar dan 1,8 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Rendah.

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN

Hasil proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan di Indonesia mempunyai implikasi


yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pelabuhan nasional, yaitu
diantaranya:

Pada tahun 2020 lalu lintas peti kemas Indonesia akan meningkat lebih dari dua kali
lipat volume tahun 2009 dan akan kembali meningkat dua kali lipat pada tahun
2030;

Pengembangan terminal peti kemas sangat diperlukan di berbagai lokasi


pelabuhan;

Peningkatan volume peti kemas juga akan menimbulkan kebutuhan


pengembangan pelabuhan peti kemas sebagai pelabuhan hub baru, baik di bagian
barat maupun di timur Indonesia, seperti Kuala Tanjung dan Bitung sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional. Namun kajian yang lebih spesifik diperlukan untuk
pengembangan pelabuhan hub tersebut.

Pertumbuhan lalu lintas curah kering dan cair yang lebih rendah menunjukkan
bahwa total tonase muatan hanya akan meningkat sampai dengan 50% pada tahun
2020 dan 50% lagi pada tahun 2030.

16

BAB 4: HIERARKI, LOKASI DAN RENCANA


PEMBANGUNAN PELABUHAN
Penyusunan rencana kebutuhan pengembangan pelabuhan didasarkan pada
pendekatan penilaian kapasitas pelabuhan dan memperhatikan skema pembangunan
untuk masing-masing pelabuhan. Selain kebijakan pemerintah, juga telah diperhatikan
program pembangunan pelabuhan strategis di Indonesia.
Kebijakan pemerintah yang menjadi dasar utama bagi pengembangan pelabuhan
meliputi (a) prioritas pengembangan konektivitas dan prasarana pelabuhan untuk
mendukung program koridor perekonomian Indonesia tahun 2025, (b) Cetak Biru
Transportasi Multimoda/Antarmoda untuk mendukung Sistem Logistik Nasional, dan
(c) Rencana Strategis Sektor Perhubungan.
Sub Lampiran D memberikan rangkuman parameter perencanaan dan strategi
pengembangan pelabuhan pada enam koridor pembangunan ekonomi sampai dengan
2030.Rangkuman tersebut memuat proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan
berdasarkan jenis kargo, disain kapal dan target produktivitas, strategi investasi, dan
kegiatan bisnis utama pelabuhan.
Sub Lampiran E memuat daftar rencana pengembangan pelabuhan (termasuk
pengembangan kapasitas dan kebutuhan investasi) sampai dengan tahun 2030
berdasarkan wilayah, lokasi, dan fasilitas pelabuhan.
4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan, pelabuhan laut di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
hierarki yang terdiri atas:
a.

Pelabuhan Utama (yang berfungsi sebagai Pelabuhan Internasional dan Pelabuhan


Hub Internasional);

b.

Pelabuhan Pengumpul; dan

c.

Pelabuhan Pengumpan, yang terdiri atas:


1) Pelabuhan Pengumpan Regional;
2) Pelabuhan Pengumpan Lokal.

Hierarki pelabuhansebagaimana dimaksud ditetapkan dengan memperhatikan kriteria


teknis sebagai berikut:
1. Pelabuhan Utama:
a. kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional;
b. berada dekat dengan jalur pelayaran internasional 500 mil dan jalur pelayaran
nasional 50 mil;

c. memiliki jarak dengan pelabuhan utama lainnya minimal 200 mil;


d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang
e. kedalaman kolam pelabuhan minimal 9 m-LWS;
f. berperan sebagai tempat alih muat peti kemas/curah/general cargo/penumpang
internasional;
g. melayani Angkutan petikemas sekitar 300.000 TEUs/tahun atau angkutan lain
yang setara;
h. memiliki dermaga peti kemas/curah/general cargo minimal 1 (satu) tambatan,
peralatan bongkar muat petikemas/curah/general cargo serta lapangan
penumpukan/gudang penyimpanan yang memadai.
i. berperan sebagai pusat distribusi peti kemas/curah/general cargo/penumpang di
tingkat nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional;
2. Pelabuhan Pengumpul:
a. kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan
meningkatkan pertumbuhan wilayah;
b. memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya setidaknya 50 mil;
c. berada dekat dengan jalur pelayaran nasional 50 mil;
d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
e. berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan
pertumbuhan nasional;
f. kedalaman minimal pelabuhan 7 m-LWS;
g. memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan dan peralatan bongkar
muat;
h. berperan sebagai pengumpul
cargo/penumpang nasional;

angkutan

peti

kemas/curah/general

i. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;
3. Pelabuhan Pengumpan Regional:
a. berpedoman pada tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan
antarprovinsi;
b. berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan
peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
c. berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi wilayah provinsi;
d. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Pengumpul dan Pelabuhan
Utama;
e. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke Pelabuhan
Pengumpul dan/atau Pelabuhan Pengumpan lainnya;
f. berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam propinsi;

18

g. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
h. melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) provinsi;
i. berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau 25 mil;
j. kedalaman maksimal pelabuhan 7 m-LWS;
k. memiliki dermaga dengan panjang maksimal 120 m;
l. memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Regional lainnya 20 50 mil.
4. Pelabuhan Pengumpan Lokal:
a. Berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pemerataanserta
peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
b. Berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota;
c. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu dan terlindung dari gelombang;
d. Melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota;
e. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan
Pengumpul, dan/atau Pelabuhan Pengumpan Regional;

Utama,

Pelabuhan

f. berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi,


perbatasan, daerah terbatas yang hanya didukung oleh moda transportasi laut;
g. berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk mendukung
kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multifungsi selain sebagai
terminal untuk penumpang juga untuk melayani bongkar muat kebutuhan hidup
masyarakat disekitarnya;
h. berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali
keperintisan;
i. kedalaman maksimal pelabuhan 4 m-LWS;
m. memiliki fasilitas tambat atau dermaga dengan panjang maksimal 70 m;
j. memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Lokal lainnya 5 20 mil.

4.2

KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN

Table 4-1 menunjukkan rincian dari total kebutuhan investasi pelabuhan di Indonesia
sampai dengan 2030 berdasarkan koridor pembangunan ekonomi dan jenis fasilitas
pelabuhan. Total investasi sebesar US$ 47,064 milyar terdiri dari US$ 12,212 milyar
(tahun 2011-2015), US$ 12,389 milyar (tahun 2016-2020) dan US$ 22,464 milyar (tahun
2021-2030). Gambar 4-1 menunjukkan distribusi kebutuhan investasi sektor pelabuhan
berdasarkan koridor ekonomi dan tahapan pengembangan, sedangkan Gambar 4-2
memperlihatkan distribusi kebutuhan investasi pelabuhan menurut koridor ekonomi
dan jenis terminal/fasilitas pelabuhan.Sub Lampiran E memberikan rincian kebutuhan

investasi pelabuhan sampai dengan tahun 2030 berdasarkan koridor ekonomi dan jenis
terminal/fasilitas pelabuhan.
Secara ringkas, Tabel 4-2 menunjukkan indikasi kebutuhan jumlah pendanaan dari
sektor pemerintah dan swasta selama periode tahun 2011-2030.

Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis
Terminal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030
(dalam juta US$, tahun 2011)
Perode dan Koridor
Ekonomi

Peti
Kemas

CPO

Terminal
Minyak Batu
Bumi
Bara

Curah Terminal
Lainnya lainnya

CDC
/Multi
Moda

Pesiar/ Lahan/
Pariwisa Infra.
ta
Dasar

Total

2011-2015
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

455
2,095
7
186
121
183
3,046

388
138
9
535

289
339
20
89
50
34
821

387
60
366
813

63
86
41
430
166
122
906

31
354
121
195
355
1,070
2,127

25
130
75
230

17
100
47
20
21
205

613
2,342
190
30
94
258
3,528

2,267
5,506
426
1,454
870
1,688
12,212

2016-2020
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

2,192
2,297
30
120
141
123
4,902

467
138
9
614

344
508
20
89
95
48
1,103

299
60
346
705

167
35
35
35
106
106
484

44
120
243
243
606
1,458
2,714

250
250

20
110
439
30
40
639

222
150
61
61
121
364
980

3,755
3,530
828
1,061
1,077
2,138
12,390

2021-2030
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

4,329
4,164
60
338
216
245
9,352

903
8
275
25
10
1,221

762
827
40
178
137
97
2,041

597
120
693
1,410

202
115
70
70
211
211
882

88
150
486
486
1,092
2,915
5,217

340
340

30
130
390
29
60
639

150
121
121
243
729
1,365

6,911
6,005
1,168
2,190
1,923
4,267
22,465

2011-2030
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

6,975
8,556
97
644
477
550
17,299

1,758
8
550
43
10
2,369

1,395
1,674
80
356
282
179
3,965

1,283
240
1,405
2,927

432
236
146
535
483
439
2,273

163
624
850
924
2,053
5,443
10,058

25
720
75
820

67
340
876
79
121
1,482

835
2,642
373
213
459
1,351
5,872

12,934
15,041
2,422
4,705
3,871
8,093
47,066

Catatan: *) Terminal lainnya: Terminal konvensional (muatan umum), terminal mobil, terminal
serbaguna dan terminal penumpang

20

Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan
Pengembangan (dalam juta US$)

Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis
Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$)

Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030

Catatan:
1. Pembiayaan dari sektor keuangan pemerintah/swasta untuk tanah, infrastruktur
dasar dan non-komersial terminal, rehabilitasi/pengembangan pelabuhanpelabuhan kecil baru. Sedangkan pembiayaan sektor swasta murni adalah untuk
pembangunan terminal di pelabuhan-pelabuhan komersial;
2. Diperkirakan bahwa untuk periode 2011-2015 dari total kebutuhan pembiayaan
sebesar US$, 12.212 juta porsi BUMN mencapai US$3.521 juta.
4.3

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN


PEMERINTAH

4.3.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan


Sampai dengan tahun 2030 Indonesia harus menyediakan anggaran sebesar US$ 45-50
milyar untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan kapasitas
pelabuhan.Diperkirakan sekitar 68% dari seluruh total investasi pengembangan
pelabuhan baru di Indonesia memerlukan pendanaan dari pihak swasta, terutama
berdasarkan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) melalui pemberian konsesi
untuk jangka panjang, terutama untuk pelabuhan komersial seperti terminal peti
kemas, terminal curah, dan fasilitas pelabuhan komersial lainnya.
Sisanya sekitar 32% diperlukan untuk penyediaan lahan, prasarana umum pelabuhan
seperti pendalaman alur pelayaran dan penahan gelombang (breakwater), penyediaan
terminal pelabuhan non-komersial, rehabilitasi dan pengembangan pelabuhan kecil
baru (feeder) yang harus disediakan oleh pemerintah.
4.3.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah
UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanatkan bahwa investasi
infrastruktur dasar pelabuhan menjadi tanggung jawab Penyelenggara Pelabuhan.
Penyelenggara Pelabuhan merupakan lembaga yang memiliki aset finansial dan

22

pengalaman yang terbatas dalam penyelenggaraan pelabuhan. Dalam masa transisi,


lembaga tersebut hanya mempunyai anggaran yang terbatas dan pada dasarnya belum
memiliki kapasitas untuk melakukan pinjaman di awal tahun operasionalnya. Satusatunya sumber utama pendanaan infrastruktur dalam jangka pendek adalah dari
anggaran pemerintah.
Apabila Penyelenggara Pelabuhan belum memiliki sumber pembiayaan yang
mencukupi, maka potensi sumber pendanaan untuk investasi infrastruktur pelabuhan
dapat berasal dari konsesi. Di masa mendatang, sumber pembiayaan infrastruktur
dasar untuk Penyelenggara Pelabuhan akan berkembang sejalan dengan peningkatan
kinerja keuangan Penyelenggara Pelabuhan. Hal ini akan terjadi apabila Penyelenggara
Pelabuhan dimungkinkan untuk mengelola pendapatannya, termasuk pendapatan dari
penyelenggaraan kepelabuhanan (misalnya jasa labuh, sewa lahan, konsesi). Dengan
demikian Penyelenggara Pelabuhan dapat meningkatkan pendapatannya.

4.3.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah


Karena keterbatasan anggaran, interaksi antara pihak pemerintah dan swasta diatur
dalam tiga jenis peraturan, yaitu peraturan mengenai Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS), peraturan spesifik sektor, dan peraturan umum lainnya yang mengatur
kegiatan usaha di Indonesia.
Terdapat empat prinsip dasar kebijakan investasi dalam kategori KPS, yaitu:
a. Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan Infrastruktur
Pemerintah bermaksud untuk memusatkan kebijakannya dalam (i) pemeliharaan dan
peningkatan infrastruktur yang ada, (ii) fokus pada pengembangan infrastruktur yang
secara ekonomi layak, namun secara finansial tidak layak, (iii) pemberian subsidi dan
kompensasi pada PSO (Kewajiban Layanan Umum) dalam pelayanan infrastruktur, dan
(iv) mengisi celah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dengan cara menawarkan
proyek KPS kepada pasar.

b. Peraturan dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur


Peraturan mengenai percepatan pembangunan infrastruktur ditunjukkan dalam Tabel
4.3 Peraturan KPS terutama mengacu pada Peraturan Presiden No. 67/2005 mengenai
Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur, yang telah dirubah
dalam Peraturan Presiden No. 13/2010 dan No. 56/2011 yang memungkinkan
pemberian dukungan dan penjaminan pemerintah.
Sebagai tambahan, dua peraturan lainnya mengenai penjaminan pemerintah mengacu
pada Peraturan Presiden No. 78/2010 tentang Dana Penjaminan Infrastruktur melalui
Pemberian Dana Penjaminan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 260/2010 tentang

implementasi dari Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan


Infrastruktur.
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan
Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan dapat
menyediakan fasilitas (i) kebijakan dana talangan melalui Pusat Investasi Pemerintah
(PIP), (ii) penjaminan untuk resiko infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur
Indonesia (PII), dan (iii) layanan proyek pengembangan melalui PT. Sarana Multi
Infrastruktur (PT. SMI).

Table 4-1Dasar Hukum Investasi Sektor Swasta


No.

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)

Penjelasan

Skema dan Pedoman KPS


1

Peraturan Presiden No.67 Tahun


2005

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam


Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 13 Tahun


2010

Perubahan atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun


2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 56 Tahun


2011

Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 67


Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional / Kepala
Bappenas No. 3 Tahun 2012

Panduan
Umum
Pelaksanaan
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Menteri Perhubungan


No. PM 83 Tahun 2010

Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah


dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur Transportasi

Manajemen Resiko , Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur


6

Peraturan Menteri Keuangan No.


38/PMK.01/2006

Petunjuk
Pelaksanaan
Pengendalian
dan
Pengelolaan Risiko atas Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 78 Tahun


2010

Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama


Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan
melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur

Peraturan Menteri Keuangan No.


260/PMK.011/2010

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur


Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha

Pedoman, Organisasi, dan Prosedur KPS

24

No.
9

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)

Penjelasan

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional / Kepala
Bappenas No. 3 Tahun 2009

Daftar Rencana Proyek Kerjasama

10

Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005

Komite
Kebijakan
Infrastruktur (KKPPI)

11

Public Private Partnership Book, Sector of Transportation, 2010-2014, Ministry of


Transportation (2010)

12

Peraturan Presiden No. 12 Tahun


2011

13

Peraturan Menteri Koordinasi


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER01/M.EKON/05/2006

Organisasi dan Tata Kerja Komite Kebijakan


Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER3/M.EKON/06/2006

Tata Cara dan Kriteria Penyusunan Daftar Prioritas


Proyek Infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER4/M.EKON/06/2006

Tata Cara Evaluasi Proyek Kerjasama Pemerintah


dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur yang Membutuhkan Dukungan
Pemerintah

14

15

Percepatan

Penyediaan

Perubahan atas Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan
Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

Kerjasama Daerah
16

Peraturan PemerintahNo.
Tahun 2007

50

Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

Pengadaan Tanah
17

Undang-undang No. 2 Tahun


2012

Pengadaan
Tanah
bagi
Pengembangan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

18

Peraturan Presiden
Tahun 2012

Penyelenggaraan
Pengadaan
Tanah
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

20

Peraturan
Kepala
Badan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun

No.

71

bagi

Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36 Tahun 2005


tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

No.

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)
2007

Penjelasan
Pembangunan
untuk
Kepentingan
Umum
(sebagaimana telah diubah dengan Perpres No. 65
Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres No. 36
Tahun 2005 tentang Pengadaaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan
Umum)

c. Peran Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dalam Pembiayaan Infrastruktur


Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dibentuk untuk (i) memenuhi pembiayaan jangka
panjang, terutama dalam mata uang lokal dan untuk pembiayaan infrastruktur serta (ii)
menyediakan pembiayaan mata uang local dengan jangka waktu (tenor), persyaratan,
dan ketentuan pinjaman yang sesuai untuk kredit proyek infrastrukturmelalui:

Penggunaan peringkat kredit pinjaman dari bank dan lembaga investasi domestik
untuk tenor jangka panjang dengan resiko marjin yang lebih tinggi dari penawaran
pemerintah dan perusahaan skala besar;

Penyediaan produk keuangan yang memenuhi kriteria KPS infrastruktur dan proyek
yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.

d. Peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam Penyediaan Penjaminan


untuk Pengembangan Infrastruktur Indonesia
PT PII dibentuk untuk memenuhi tujuan berikut:

Menyediakan penjaminan resiko politik untuk proyek KPS infrastruktur;

Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek KPS infrastruktur dengan


memberikan penjaminan resiko politik yang kredibel;

Meningkatkan tata kelola dan transparansi pemberian penjaminan;

Melindungi pemerintah dari kewajiban yang bersifat kontingensi (termasuk


proteksi terhadap tekanan APBN).

4.3.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan


Hambatan yang terjadi dalam pengembangan pasar untuk mengikutsertakan pihak
swasta adalah persepsi terhadap resiko proyek, resiko investasi dan keterbatasan akses
untuk pasar modal serta pembiayaan proyek.
Strategi utama (key success factor) untuk mengikutsertakan pihak swasta berinvestasi
di pelabuhan adalah:

26

Kebijakan investasi sektor swasta yang kondusif


Kebijakan investasi yang kondusif akan meningkatkan minat investor yang potensial
dan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap resiko secara positif.

Implementasi regulasi secara komprehensif


Regulasi merupakan wadah yang penting untuk mewujudkan komitmen
pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Persiapan proyek yang matang


Persiapan proyek yang matang merupakan daya tarik pihak swasta untuk
berinvestasi. Apabila dilelang, proyek tersebut akan menarik minat investor dengan
kualitas teknik dan keuangan yang memadai.

Prosedur pelelangan yang kompetitif


Pelelangan pelabuhan/terminal umum harus dilaksanakan secara kompetitif agar
pemerintah memperoleh manfaat maksimal dari persaingan harga, tingkat
pelayanan jasa kepelabuhanan dan kualitas investor.

Penanggung jawab proyek yang jelas dan tidak ada intervensi kontrak
Hal ini penting untuk memastikan efisiensi biaya (value for money) bagi
pemerintah.

Kerangka pemantauan kinerja


Kerangka pemantauan kinerja
pelaksanaan kontrak.

diperlukan

untuk

pemantauan

kepatuhan

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh pendapatan sesuai tarif yang berlaku
Hal ini penting untuk memberikan kepastian bagi investor dalam memperoleh
pendapatan dari pengoperasian proyek.

Kepastian bagi swasta untuk dapat menyesuaikan tarif


Selama periode pengoperasian proyek, pihak swasta dapat melakukan penyesuaian
tarif secara berkala.

Kerangka pengaturan keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan


lingkungan maritim yang komprehensif
Pihak swasta harus menerapkan standar keamanandan keselamatan pelayaran
serta perlindungan lingkungan maritim secara komprehensif.

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh hak perlindungan secara efektif


Pihak swasta akan memperoleh perlindungan terhadap intervensi pemerintah yang
dapat mempengaruhi pendapatan, membatasi akses pembiayaan atau merugikan
investasinya dan kebebasan untuk menyelesaikan sengketa.

Kapasitas kelembagaan
Proyek akan dikelola oleh tenaga profesional dari pemerintah agar memberikan
kepastian bagi investor.

Pengaturan yang independen


Pihak swasta akan diberikan kepastian bahwa keputusan regulator tidak
dipengaruhi oleh intervensi politik atau tekanan pihak tertentu.

28

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN


PELAKSANAAN KEBIJAKAN
Dalam rangka proses perumusan Rencana Induk Pelabuhan Nasional telah
digambarkan perlunya penjabaran lebih lanjut dibidang pengaturan dan kebijakan
untuk mendorong Indonesia kearah yang lebih maju dengan terwujudnya sistem
kepelabuhanan yang lebih berdaya saing. Dalam hubungan ini diperlukan rencana aksi
yang meliputi:

Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun


2008 tentang Pelayaran;

Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61


Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;

Rencana aksi lebih lanjut untuk menunjang pelaksanaan kebijakan.

5.1

PERATURAN
PELAYARAN

PELAKSANAAN

YANG

DIAMANATKAN

UNDANG-UNDANG

Undang-undang Pelayaran telah mengamanatkan perlunya perumusan peraturan


pelaksanaan kebijakan, program dan tindakan administratif.Beberapa hal telah
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan, namun
masih diperlukan peraturan lebih lanjut sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1.

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH


TENTANG KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009)

PP No. 61/2009 mencakup secara luas ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang


Pelayaran dan telah mengamanatkan perlunya perumusan ketentuan lebih lanjut
dalam bentuk peraturan Menteri Perhubungan (Tabel 5.2.)

5.3

RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Untuk melaksanakan kebijakan pelabuhan nasional secara efektif, diperlukan beberapa


rencana aksi lebih lanjut (Tabel 5.3) secara terintegrasi. Dialog terbuka dengan para
pemangku kepentingan akan dilakukan untuk membahas isu kebijakan, perencanaan
dan regulasi di bidang kepelabuhanan.
5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN

Selain rencana aksi kebijakan tersebut, terdapat beberapa inisiatif jangka pendek untuk
mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada kinerja pelabuhan, termasuk

manajemen pelabuhan, tenaga kerja bongkar muat dan pembangunan fasilitas


pelabuhan (Tabel 5.4).
Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No.
17/2008 tentang Pelayaran
No.
1.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan

Keterangan

Tarif dan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan

Pasal 110
UU Pelayaran

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Rancangan dan pelaksanaan pengerukan dan


reklamasi, Sertifikat Pemberi Jasa Pengerukan

Pasal 197

Penetapan Daerah Wajib Pandu, Pelatihan dan ujian


Pandu dan Penyelenggaraan Pemanduan

Pasal 201

Pelaksanaan Keamanan dan Ketertiban


Permintaan Bantuan di Pelabuhan

Pasal 212

serta

UU Pelayaran

UU Pelayaran

UU Pelayaran

Kegiatan Kapal di Pelabuhan (Perbaikan kapal,


Perpindahan muatan, gandeng kapal, Penanganan
barang-barang berbahaya)

Pasal 216

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di


Pelabuhan

Pasal 238

Sistem Informasi Pelayaran

Pasal 272

UU Pelayaran

UU Pelayaran

UU Pelayaran

Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009
No.
1.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan


Prosedur Penetapan Lokasi Pelabuhan

Keterangan
Pasal 19
PP 61/2009

2.

3.

4.

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Rencana Induk


Pelabuhan (masing-masing Pelabuhan)

Pasal 29

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Penetapan Daerah


Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan
Kepentingan (DLKp) Pelabuhan

Pasal 36

Prosedur Penyediaan, Pemeliharaan,


Standar,
Spesifikasi
untuk Penahan Gelombang, Kolam
Pelabuhan, Alur Pelayaran ke/dari Pelabuhan, Jaringan

Pasal 67

PP 61/2009

PP 61/2009

30

No.

5.

6.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan

Keterangan

Jalan dan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan

PP 61/2009

Persyaratan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan


Konsesi

Pasal 78

Pemberian ijin Pembangunan Pelabuhan

Pasal 86

PP 61/2009

PP 61/2009
7.

Pemberian Ijin Pengembangan Pelabuhan

Pasal 93
PP 61/2009

8.

9.

10

11

12

13

14

Persyaratan dan Prosedur Pemberian Ijin Pengoperasian


Pelabuhan, Perbaikan dan Peningkatan Kapasitas
Pelabuhan

Pasal 104

Prosedur Pemberian Ijin Lokasi Pelabuhan, Konstruksi


dan pengoperasian Pelabuhan untuk pelabuhan Daratan
(Dry Port)

Pasal 109

Persyaratan dan Prosedur Penetapan Terminal Khusus


(Persetujuan Lokasi, Konstruksi dan Operasi,
Penggunaan oleh Pihak Ketiga, Peningkatan Operasi,
Perubahan Status Pelabuhan, Pencabutan Ijin,
Pengalihan Wewenang kepada Pemerintah)

Pasal 134

Prosedur untuk persetujuan pengelolaan Terminal Untuk


Kepentingan Sendiri

Pasal 144

Jenis, struktur dan klasifikasi tarif badan usaha


pelabuhan untuk jasa pelabuhan , mekanisme untuk
menentukan tarif untuk menggunakan lahan pelabuhan
dan air

Pasal 148

Prosedur untuk menentukan status dari pelabuhan dan


terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar
negeri

Pasal 153

Prosedur untuk pengolahan data dan pelaporan dan


penyusunan sistem informasi pelabuhan

Pasal 161

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan


No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Membentuk kelompok unit pelayanan (customer


focus group) di pelabuhan strategis sebagai
forum konsultasi dengan para pemangku
kepentingan dalam formulasi, review dan
implementasi kebijakan

Keterangan
untuk formulasi, implementasi dan
review kebijakan

No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Keterangan

Pedoman rencana induk masing-masing


pelabuhan memperhatikan perencanaan yang
terintegrasi

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Kementerian Perhubungan bersama Instansi


pemerintahan terkait serta pengguna jasa
pelabuhan secara periodik melakukan review
atas kinerja pelabuhan dalam rangka
meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih
baik.

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Merumuskan indikator kinerja pelabuhan untuk


keperluan perencanaan dan monitoring serta
dipublikasikan.

untuk integrasi perencanaan dan


monitoring

Merumuskan kebijakan Tarif yang wajar

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Menyusun prosedur penyampaian usulan/


permohonan penetapan tariff oleh otoritas
pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mengembangkan proses peninjauan tarif dan


persetujuan pelayanan jasa pelabuhan dalam
rangka untuk mengevaluasi adanya dampak
monopoli

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mempertimbangkan kemungkinan adanya MoU


dalam rangka untuk memonitor dan mendorong
persaingan usaha dibidang kepelabuhanan.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Memasukkan dampak persaingan usaha dalam


rumusan rencana induk pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

10

Menyusun prosedur tuntutan dan penyelesaian


perselisihan mengenai masalah tarif dan
perilaku monopolistis.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

11

Menilai kebutuhan pelatihan untuk Ditjen Hubla,


dan BUP dan mengembangkan cara-cara untuk
memenuhi kebutuhan pelatihan.

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

12

Mengadakan MoU dengan pusat pelatihan dan


pendidikan dan Lembaga Perguruan tinggi
untuk
meningkatkan
kompetensi
dan
pengembangan kurikulum

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

13

Mengadakan koordinasi dengan pemangku


kepentingan guna peningkatan produktivitas
kerja

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

14

Mengembangkan dan mengimplementasikan untuk meningkatkan kompetensi

32

No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Keterangan

strategi untuk rekruitmen tenaga kerja dibidang tenaga kerja di sektor pelabuhan
kepelabuhanan

15

Mengeluarkan peraturan yang memberikan


kewenangan yang penuh kepada Syahbandar
hal memelihara keselamatan dan keamanan di
pelabuhan

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

16

Mengeluarkan
peraturan
tugas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan keselamatan pelayaran yang ada

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

17

Mengeluarkan
peraturan
tugas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan perlindungan lingkungan maritim

untuk memelihara kepatuhan


peraturan perlindungan lingkungan
maritim

18

Membuat peraturan yang memberikan


wewenang
kepada
Syahbandar
untuk
mengelola
dan
mengawasi
terjadinya
pencemaran di pelabuhan

untuk memelihara kebersihan


perairan pelabuhan

19

Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait


untuk menjamin penanganan tanggap darurat di
pelabuhan.

untuk mengatasi terjadinya keadaan


darurat dengan cepat.

Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan


No

Materi

1.

Persiapan penyusunan pedoman teknis


(toolkit) untuk penyelenggaraan kegiatan
di pelabuhan bagi Penyelenggara
Pelabuhan yang meliputi:

Keterangan
untuk pemberdayaan Penyelenggara
Pelabuhan

Model pemberian konsesi dan bentuk


kerjasama lainnya;
Model pemberian ijin (lisensi);
Model analisa tarif dan keuangan
pelabuhan;
Sistem indikator kinerja operasional
pelayanan jasa kepelabuhanan
2.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas


SDM di pelabuhan melalui kerjasama
dengan lembaga pendidikan tinggi dan
pusat pelatihan lainnya

untuk peningkatan kemampuan SDM,


termasuk Penyelenggara Pelabuhan

3.

Reformasi dan pelatihan tenaga kerja


bongkar muat di pelabuhan (TKBM)

untuk peningkatan kompetensi TKBM

4.

Penelahaan pendayagunaan aset dan


kapasitas pelabuhan pengumpan

untuk peningkatan pengelolaan pelabuhan oleh


pemerintah daerah

5.

Penyederhanaan proses pemberian


perijinan dan deregulasi pengaturan
melalui konsultasi dengan Penyelenggara
Pelabuhan serta Pemerintah Daerah

untuk kepastian hukum dalam penetapan


kewenangan dan tanggung jawab yang jelas
antara instansi pemerintah

6.

Penelahaan pengalihan hak pengelolaan


lahan daratan dan perairan pelabuhan
kepada Penyelenggara Pelabuhan

untuk pemberdayaan Penyelenggara


Pelabuhan

7.

Penelahaan/kajian secara komprehensif


atas rencana pembangunan International
Hub Port (termasuk Kuala Tanjung dan
Bitung)

untuk pembangunan pelabuhan hub


internasional di masa depan

8.

Mengembangkan sistem informasi dan


komunikasi kepelabuhanan

untuk pengembangan data base pelabuhan


termasuk statistik, fasilitas fisik, akses, dan jasa
pelayanan pelabuhan

34

No

Materi

Keterangan

9.

Menyiapkan Proyek Percontohan KPS


Pelabuhan (termasuk kemungkinan
penyusunan rencana induk pelabuhan;
studi kelayakan, termasuk strategi
investasi dan kemungkinan
diperlukannya bantuan dan jaminan
infrastruktur; penyiapan dokumen lelang
dan proses pelelangan)

untuk daya tarik dalam pengembangan model


proyek pelabuhan melalui partisipasi pihak
swasta

10

Optimalisasi sistem operasi dalam rangka


mengantisipasi kapadatan lalu lintas
muatan di pelabuhan strategis (termasuk
Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
Perak, dan Belawan)

untuk kelancaran operasional pelabuhan


strategis

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

Provinsi : Aceh
1

Aceh Barat

Meulaboh

PP

PP

PP

PP

Aceh Barat Daya

Susoh

PR

PR

PR

PR

Aceh Barat Daya

Lhok Pawoh

PL

PL

PL

PL

Aceh Besar

Malahayati

PP

PP

PP

PP

Aceh Besar

Meulingge

PL

PL

PL

PL

Aceh Jaya

Calang

PP

PP

PP

PP

Aceh Jaya

Lhok Kruet

PL

PL

PL

PL

Aceh Selatan

Tapaktuan

PR

PR

PR

PR

Aceh Selatan

Sibadeh

PL

PL

PL

PL

10

10

Aceh Selatan

Meukek

PL

PL

PL

PL

11

11

Aceh Singkil

P. Banyak

PL

PL

PL

PL

12

12

Aceh Singkil

P. Sarok

PL

PL

PL

PL

13

13

Aceh Singkil

Singkil

PP

PP

PP

PP

14

14

Aceh Singkil

Gosong telaga

PL

PL

PL

PL

15

15

Aceh Tamiang

Seruway

PL

PL

PL

PL

16

16

Aceh Timur

Idi

PR

PR

PR

PR

17

17

Aceh Utara

Lhokseumawe/Krueng Geukeh

PP

PP

PP

PP

18

18

Bireun

Kuala Raja

PL

PL

PL

PL

19

19

Langsa

Kuala Langsa

PP

PP

PP

PP

20

20

Langsa

Pusong

PL

PL

PL

PL

21

21

Pidie

Sigli

PL

PL

PL

PL

22

22

Pidie

Laweung

PL

PL

PL

PL

23

23

Sabang

Sabang

PU

PU

PU

PU

24

24

Banda Aceh

Ulee Lheue

PP

PP

PP

PP

25

25

Simeulue

Sibigo

PL

PL

PL

PL

26

26

Simeulue

Sinabang

PP

PP

PP

PP

*
*
*

Provinsi : Sumatera Utara


27

Asahan

Tanjung Balai Asahan

PP

PP

PP

PP

28

Batubara

Kuala Tanjung

PP

PU

PU

PU

* / **

29

Batubara

Pangkalan Dodek

PR

PR

PR

PR

30

Batubara

Perupuk

PL

PL

PL

PL

31

Batubara

Tanjung Tiram

PR

PR

PR

PR

32

Batubara

Teluk Nibung

PR

PR

PR

PR

33

Medan

Belawan

PU

PU

PU

PU

36

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

34

Deli Serdang

Pantai Labu

PL

PL

PL

PL

35

Deli Serdang

Percut

PL

PL

PL

PL

36

10

Deli Serdang

Rantau Panjang

PR

PR

PR

PR

37

11

Deli Serdang

Tanjung Beringin

PR

PR

PR

PR

38

12

Gunung Sitoli

Gunung Sitoli

PR

PR

PR

PR

39

13

Labuhan Batu

Labuhan Bilik

PL

PL

PL

PL

40

14

Labuhan Batu

Sei Barombong

PR

PR

PR

PR

41

15

Labuhan Batu

Teluk Leidong

PP

PP

PP

PP

42

16

Labuhan Batu

Tg. Sarang Elang

PP

PP

PP

PP

43

17

Langkat

Pangkalan Susu

PP

PP

PP

PP

44

18

Langkat

Pulau Kampai

PL

PL

PL

PL

45

19

Langkat

Tanjung Pura

PR

PR

PR

PR

46

20

Langkat

Tapak Kuda

PL

PL

PL

PL

47

21

Langkat

Kuala Sarapu

PL

PL

PL

PL

48

22

Langkat

Pangkalan Brandan

PP

PP

PP

PP

49

23

Mandailing Natal

Natal/Sikara-kara

PP

PP

PP

PP

50

24

Mandailing Natal

Batahan

PL

PL

PR

PR

51

25

Nias

Lahewa

PR

PR

PR

PR

52

26

Nias

Sirombu

PR

PR

PR

PR

53

27

Nias Selatan

Pulau Tanah Masa

PL

PL

PL

PL

54

28

Nias Selatan

Pulau Tello

PP

PP

PP

PP

55

29

Nias Selatan

Teluk Dalam

PR

PR

PR

PR

56

30

Serdang Bedagai

Sialang Buah

PL

PL

PL

PL

57

31

Serdang Bedagai

Pantai Cermin

PR

PR

PR

PR

58

32

Tapanuli Tengah

Barus

PL

PL

PL

PL

59

33

Tapanuli Tengah

Manduamas

PL

PL

PL

PL

60

34

Tapanuli Tengah

Oswald Siahaan/ Labuhan Angin

PR

PR

PR

PP

61

35

Sibolga

Sibolga

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Sumatera Barat


62

Kep. Mentawai

Muara Siberut/Pokai

PR

PR

PR

PR

63

Kep. Mentawai

Muara Sikabaluan/Simailepet

PL

PL

PL

PL

64

Kep. Mentawai

Sikakap

PP

PP

PP

PP

65

Kep. Mentawai

Siuban

PR

PR

PR

PR

66

Kep. Mentawai

Tua Pejat

PR

PR

PR

PR

67

Kep. Mentawai

Subelen

PL

PL

PL

PL

68

Kep. Mentawai

Labuhan Bajau

PL

PR

PR

PR

69

Kep. Mentawai

Sinakak

PL

PL

PL

PL

70

Kep. Mentawai

Pasapuat

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

71

10

Padang

Muara Padang

PP

PP

PP

PP

72

11

Padang

Teluk Bayur

PU

PU

PU

PU

73

12

Pasaman Barat

Air Bangis

PR

PR

PR

PR

74

13

Pasaman Barat

Sasak

PR

PR

PR

PR

75

14

Pasaman Barat

Teluk Tapang

PR

PR

PP

PP

76

15

Pesisir Selatan

Muara Haji

PR

PR

PR

PR

77

16

Pesisir Selatan

Carocok Painan

PR

PR

PP

PP

78

17

Pesisir Selatan

Surantih

PL

PL

PR

PR

Provinsi : Kepulauan Riau


79

Batam

Batam/Batu Ampar

PU

PU

PU

PU

80

Batam

Batam/Sekupang

PU

PU

PU

PU

81

Batam

Kabil

PU

PU

PU

PU

82

Batam

Nongsa

PR

PR

PR

PR

83

Batam

Pulau Bulan

PR

PR

PR

PR

84

Batam

Pulau Sambu

PP

PP

PP

PP

85

Batam

Batam Center

PP

PP

PP

PP

86

Batam

Batu Besar

PR

PR

PR

PR

87

Batam

Belakang Padang

PL

PL

PL

PL

88

10

Batam

Harbour Bay

PP

PP

PP

PP

89

11

Batam

Sagulung

PL

PL

PL

PL

90

12

Batam

Sijantung

PR

PR

PR

PR

91

13

Batam

Tanjung Riau

PR

PR

PR

PR

92

14

Batam

Telaga Punggur

PR

PR

PR

PR

93

15

Batam

Teluk Senimba

PR

PR

PP

PP

94

16

Bintan

Barek Motor

PL

PL

PL

PL

95

17

Bintan

Batu

PL

PL

PL

PL

96

18

Bintan

Batulicin

PL

PL

PL

PL

97

19

Bintan

Busung

PL

PL

PL

PL

98

20

Bintan

Galang Batang

PL

PL

PL

PL

99

21

Bintan

Gentong Pasir Batu

PL

PL

PL

PL

100

22

Bintan

Jembatan Kawal

PL

PL

PL

PL

101

23

Bintan

Keke Baru

PL

PL

PL

PL

102

24

Bintan

Lagoi

PP

PP

PP

PP

103

25

Bintan

Lobam

PP

PP

PU

PU

104

26

Bintan

Malang Rapat

PL

PL

PL

PL

105

27

Bintan

P. Buton

PL

PL

PL

PL

106

28

Bintan

P. Gobin

PL

PL

PL

PL

107

29

Bintan

P. Hantu

PL

PL

PL

PL

38

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

108

30

Bintan

P. Kellong

PL

PL

PL

PL

109

31

Bintan

P. Kelong

PL

PL

PL

PL

110

32

Bintan

P. Koyan

PL

PL

PL

PL

111

33

Bintan

P. Mantang

PR

PR

PR

PR

112

34

Bintan

P. Mapur

PL

PL

PL

PL

113

35

Bintan

P. Numbing

PL

PL

PL

PL

114

36

Bintan

P. Pagkil Besar

PL

PL

PL

PL

115

37

Bintan

P. Pangkil

PL

PL

PL

PL

116

38

Bintan

P. Pangkil Kecil

PL

PL

PL

PL

117

39

Bintan

P. Poto

PL

PL

PL

PL

118

40

Bintan

P. Pulau

PL

PL

PL

PL

119

41

Bintan

P. Sirai

PL

PL

PL

PL

120

42

Bintan

P. Telang

PL

PL

PL

PL

121

43

Bintan

Pelantar Korindo

PL

PL

PL

PL

122

44

Bintan

Sei Kolak Kijang

PP

PP

PP

PP

123

45

Bintan

Semen Tokojo

PL

PL

PL

PL

124

46

Bintan

Sungai Enam

PL

PL

PL

PL

125

47

Bintan

Sungai Kecil

PL

PL

PL

PL

126

48

Bintan

Tambelan

PL

PL

PL

PL

127

49

Bintan

Tanjung Berakit

PP

PP

PP

PP

128

50

Bintan

Tanjung Uban

PP

PP

PP

PP

129

51

Bintan

Trikora

PL

PL

PL

PL

130

52

Karimun

Malarko

PP

PP

PP

PP

131

53

Karimun

Moro

PP

PP

PP

PP

132

54

Karimun

Pasir Panjang

PR

PR

PR

PR

133

55

Karimun

Tanjung Batu

PP

PP

PP

PP

134

56

Karimun

Urung/Tg. Berlian

PL

PL

PL

PL

135

57

Karimun

Bom Panjang/KPK

PL

PL

PL

PL

136

58

Karimun

Buru

PL

PL

PL

PL

137

59

Karimun

Durai Kota

PL

PL

PL

PL

138

60

Karimun

Parit Rempak

PL

PR

PP

PP

139

61

Karimun

Selat Beliah

PL

PL

PL

PL

140

62

Karimun

Tanjung Tiram

PR

PP

PP

PP

141

63

Karimun

Tg. Balai Karimun

PP

PP

PU

PU

142

64

Kep. Anambas

Letung

PL

PL

PL

PL

143

65

Kep. Anambas

Tarempa

PP

PP

PP

PP

144

66

Kep.Anambas

Kuala Maras

PR

PR

PR

PR

145

67

Kep.Anambas

Matak

PL

PL

PL

PL

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

146

68

Lingga

Benan

PR

PR

PR

PR

147

69

Lingga

Berhala

PR

PR

PR

PR

148

70

Lingga

Cempa

PR

PR

PR

PR

149

71

Lingga

Dabo Singkep

PR

PR

PR

PR

150

72

Lingga

Daik Lingga

PL

PL

PL

PL

151

73

Lingga

Jagoh

PR

PP

PP

PP

152

74

Lingga

Marok Tua

PR

PP

PP

PP

153

75

Lingga

Medang

PR

PP

PP

PP

154

76

Lingga

P. Mas

PL

PL

PL

PL

155

77

Lingga

Pancur

PR

PP

PP

PP

156

78

Lingga

Pekajang

PR

PP

PP

PP

157

79

Lingga

Penuba

PL

PL

PL

PL

158

80

Lingga

Rejai

PR

PP

PP

PP

159

81

Lingga

Sei Buluh

PL

PL

PL

PL

160

82

Lingga

Sei Tenam

PR

PP

PP

PP

161

83

Lingga

Senayang

PL

PL

PL

PL

162

84

Lingga

Tajur Biru

PR

PP

PP

PP

163

85

Lingga

Tanjung Buton

PR

PP

PP

PP

164

86

Lingga

Tanjung Kelit

PR

PP

PP

PP

165

87

Natuna

Binjai

PL

PL

PL

PL

166

88

Natuna

Kelarik

PR

PR

PR

PR

167

89

Natuna

Maro Sulit

PR

PR

PR

PR

168

90

Natuna

Midai

PL

PL

PL

PL

169

91

Natuna

Penagi

PR

PR

PR

PR

170

92

Natuna

Pulau Laut

PR

PR

PR

PR

171

93

Natuna

Pulau Seluan

PR

PR

PR

PR

172

94

Natuna

Pulau Tiga

PR

PR

PR

PR

173

95

Natuna

Ranai

PR

PR

PR

PR

174

96

Natuna

Sabang Mawang

PL

PL

PL

PL

175

97

Natuna

Sedanau

PL

PL

PL

PL

176

98

Natuna

Sededap

PL

PL

PL

PL

177

99

Natuna

Selat Lampa

PR

PR

PR

PR

178

100

Natuna

Semedang

PL

PL

PL

PL

179

101

Natuna

Serasan

PR

PR

PR

PR

180

102

Natuna

Subi

PR

PR

PR

PR

181

103

Natuna

Tanjung Kumbik

PL

PL

PL

PL

182

104

Natuna

Teluk Buton

PR

PR

PP

PP

183

105

Tanjung Pinang

Batu Anam

PR

PR

PR

PR

40

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

184

106

Tanjung Pinang

Tanjung Pinang

PP

PP

PP

PP

185

107

Tanjung Pinang

Tg. Moco

PR

PP

PP

PP

186

108

Tanjung Pinang

Balai Adat Indra Sakti

PL

PL

PL

PL

187

109

Tanjung Pinang

Daeng Celak

PL

PL

PL

PL

188

110

Tanjung Pinang

Daeng Marewa

PL

PL

PL

PL

189

111

Tanjung Pinang

Dompak

PP

PP

PP

PP

190

112

Tanjung Pinang

Dompak Sebrang

PL

PL

PL

PL

191

113

Tanjung Pinang

Kampung Bugis

PL

PL

PL

PL

192

114

Tanjung Pinang

Kampung Lama Dompak

PL

PL

PL

PL

193

115

Tanjung Pinang

Kelam Pagi

PL

PL

PL

PL

194

116

Tanjung Pinang

Madong

PL

PL

PL

PL

195

117

Tanjung Pinang

P. Penyengat

PL

PL

PL

PL

196

118

Tanjung Pinang

Pelantar Asam

PL

PL

PL

PL

197

119

Tanjung Pinang

Pelantar I

PL

PL

PL

PL

198

120

Tanjung Pinang

Pelantar II

PR

PR

PR

PR

199

121

Tanjung Pinang

Sei Jang

PR

PR

PR

PR

200

122

Tanjung Pinang

Sei Ladi

PL

PL

PL

PL

201

123

Tanjung Pinang

Sekatap Darat

PL

PL

PL

PL

202

124

Tanjung Pinang

Senggarang

PL

PL

PL

PL

203

125

Tanjung Pinang

Tanjung Ayun

PL

PL

PL

PL

204

126

Tanjung Pinang

Tanjung Duku

PL

PL

PL

PL

205

127

Tanjung Pinang

Tanjung Geliga

PR

PR

PR

PR

206

128

Tanjung Pinang

Tanjung Lanjut

PL

PL

PL

PL

207

129

Tanjung Pinang

Tanjung Sebauk

PL

PL

PL

PL

208

130

Tanjung Pinang

Tanjung Siambang

PL

PL

PL

PL

209

131

Tanjung Pinang

Tanjung Unggat

PR

PR

PR

PR

210

132

Tanjung Pinang

Wisata Penyengat

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Riau
211

Bengkalis

Bandul

PL

PL

PL

PL

212

Bengkalis

Melibur

PL

PL

PL

PL

213

Bengkalis

Batu Panjang

PL

PL

PL

PL

214

Bengkalis

Bengkalis

PP

PP

PP

PP

215

Bengkalis

Sungai Pakning

PP

PP

PP

PP

216

Bengkalis

Tanjung Medang

PP

PP

PP

PP

217

Dumai

Dumai

PU

PU

PU

PU

218

Indragiri Hilir

Kuala Enok

PP

PU

PU

PU

219

Indragiri Hilir

Kuala Gaung

PR

PR

PR

PR

220

10

Indragiri Hilir

Kuala Mandah

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

221

11

Indragiri Hilir

Kuala Raya

PL

PL

PL

PL

222

12

Indragiri Hilir

Concong Luar

PL

PL

PL

PL

223

13

Indragiri Hilir

Bekawan Luar

PL

PL

PL

PL

224

14

Indragiri Hilir

Sungai Buluh

PL

PL

PL

PL

225

15

Indragiri Hilir

Perigi Raja

PL

PL

PL

PL

226

16

Indragiri Hilir

Pulau Kijang

PL

PL

PL

PL

227

17

Indragiri Hilir

Sapat

PL

PL

PL

PL

228

18

Indragiri Hilir

Tembilahan

PP

PP

PP

PP

229

19

Indragiri Hilir

Sungai Guntung

PP

PP

PP

PP

230

20

Indragiri Hulu

Rengat

PP

PP

PP

PP

231

21

Kep.Meranti

Selat Panjang

PR

PP

PP

PP

232

22

Kep.Meranti

Tanjung Samak

PL

PL

PL

PL

233

23

Kep.Meranti

Tanjung Kedadu

PL

PL

PL

PL

234

24

Palalawan

Penyalai

PR

PR

PR

PR

235

25

Pekanbaru

Pekanbaru

PP

PP

PP

PP

236

26

Rokan Hilir

Bagan Siapi-api

PP

PP

PP

PP

237

27

Rokan Hilir

Panipahan

PP

PP

PP

PP

238

28

Rokan Hilir

Sinaboi

PL

PL

PL

PL

239

29

Siak

Buatan

PL

PL

PL

PL

240

30

Siak

Kurau/Si Lalang

PL

PL

PL

PL

241

31

Siak

Sel Apit

PL

PL

PL

PL

242

32

Siak

Sungai Siak

PP

PP

PP

PP

243

33

Siak

Tanjung Buton

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Bengkulu
244

Bengkulu Utara

Malakoni/P. Enggano

PR

PR

PR

PR

245

Kaur

Bintuhan/Linau

PR

PR

PP

PP

246

Kota Bengkulu

Pulau Baai

PP

PU

PU

PU

247

Muko - Muko

Muko-Muko

PL

PL

PR

PR

Provinsi : Jambi
248

Muaro Jambi

Talang Duku

PP

PP

PP

PP

249

Tg. Jabung Barat

Kuala Tungkal

PP

PP

PP

PP

250

Tg. Jabung Barat

Muara Delli

PR

PR

PR

PR

251

Tg. Jabung Timur

Pangkal Duri

PR

PR

PR

PR

252

Tg. Jabung Timur

Sungai Jambat

PL

PL

PL

PL

253

Tg. Jabung Timur

Air Hitam Laut

PL

PL

PL

PL

254

Tg. Jabung Timur

Kuala Mendahara

PR

PR

PR

PR

255

Tg. Jabung Timur

Lambur Luar

PL

PL

PL

PL

256

Tg. Jabung Timur

Muara Sabak

PP

PP

PP

PP

42

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

257

10

Tg. Jabung Timur

Nipah Panjang

PR

PR

PR

PR

258

11

Tg. Jabung Timur

Pamusiran

PL

PL

PL

PL

259

12

Tg. Jabung Timur

Simbur Naik

PL

PL

PL

PL

260

13

Tg. Jabung Timur

Sungai Lokan

PL

PL

PL

PL

261

14

Tg. Jabung Timur

Ujung Jabung

PP

PP

PU

PU

Provinsi : Sumatera Selatan


262

Banyuasin

Tanjung Api-Api

PR

PP

PU

PU

263

Banyuasin

Sungsang

PP

PP

PP

PP

264

Banyuasin

Tanjung Lago

PL

PR

PR

PR

265

Banyuasin

Gasing

PL

PR

PR

PR

266

Banyuasin

Karang Agung

PR

PP

PP

PP

267

Banyuasin

Penuguan

PL

PL

PL

PL

268

Banyuasin

Sungai Sembilang

PR

PR

PR

PR

269

Musi Banyu Asin

Bayung Leucir

PR

PR

PR

PR

270

Musi Banyu Asin

Sungai Lilin

PR

PR

PR

PR

271

10

OKI

Sungai Lumpur

PR

PP

PP

PP

272

11

OKI

Mesuji

PR

PR

PR

PR

273

12

OKI

Sugihan

PR

PR

PR

PR

274

13

Palembang

Gandus

PL

PR

PR

PR

275

14

Palembang

Jakabaring

PR

PP

PP

PP

276

15

Palembang

Kertapati

PR

PP

PP

PP

277

16

Palembang

Sungai Lais

PP

PP

PP

PP

278

17

Palembang

Boom Baru/ Palembang

PU

PU

PU

PU

Provinsi : Bangka Belitung


279

Bangka

Sungai Liat

PR

PR

PR

PR

280

Bangka

Jeletik

PL

PL

PR

PR

281

Bangka

Belinyu

PP

PP

PP

PP

282

Bangka Barat

Tanjung Kalian

PR

PR

PR

PR

283

Bangka Barat

Muntok

PP

PP

PP

PP

284

Bangka Selatan

Tanjung Sadai

PP

PP

PP

PP

285

Bangka Selatan

Toboali

PR

PR

PR

PR

286

Bangka Tengah

Tanjung Berikat

PR

PR

PP

PP

287

Bangka Tengah

Sungai Selan

PR

PR

PR

PR

288

10

Belitung

Tanjung Pandan

PP

PP

PP

PP

289

11

Belitung

Tanjung Batu

PP

PP

PP

PP

290

12

Belitung Timur

Manggar

PP

PP

PP

PP

291

13

Belitung Timur

Dendang

PL

PL

PR

PR

292

14

Belitung Timur

Pulau Buku Limau

PL

PL

PL

PL

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

293

15

Belitung Timur

Pulau Long

PL

PL

PL

PL

294

16

Belitung Timur

Pulau Sekunyit

PL

PL

PL

PL

295

17

Belitung Timur

Pulau Ketapang

PL

PL

PL

PL

296

18

Belitung Timur

Pulau Batu

PL

PL

PL

PL

297

19

Pangkal Pinang

Pangkal Balam

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Lampung
298

Bandar Lampung

Teluk Betung

PR

PP

PP

PP

299

Bandar Lampung

Panjang

PU

PU

PU

PU

300

Kota Agung

Batu Balai

PR

PP

PP

PP

301

Lampung Barat

Krui

PL

PL

PL

PL

302

Lampung Selatan

Kalianda

PL

PL

PL

PL

303

Lampung Selatan

Lagundi

PR

PR

PR

PR

304

Lampung Selatan

P. Sebesi

PR

PR

PR

PR

305

Lampung Selatan

Sebalang

PR

PP

PP

PP

306

Lampung Selatan

Bakauheni

PP

PP

PP

PP

307

10

Lampung Tengah

Way Seputih

PL

PL

PL

PL

308

11

Lampung Timur

Kuala Penat

PR

PR

PR

PR

309

12

Lampung Timur

Labuhan Maringgai

PR

PR

PR

PR

310

13

Lampung Timur

Way Penat

PL

PL

PL

PL

311

14

Lampung Timur

Way Sekampung

PR

PR

PR

PR

312

15

Mesuji

Mesuji

PR

PR

PR

PR

313

16

Tanggamus

Kota Agung

PP

PP

PP

PP

314

17

Tanggamus

P. Tabuan

PR

PR

PR

PR

315

18

Tanggamus

Kelumbayan

PR

PR

PR

PR

316

19

Tulang Bawang

Teladas

PR

PR

PR

PR

317

20

Tulang Bawang

Manggala/Menggala

PR

PR

PR

PR

318

21

Tulang Bawang

Sungai Burung

PL

PL

PL

PL

319

22

Tulang Bawang

Tulang Bawang

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Banten
320

Cilegon

Banten

PU

PU

PU

PU

321

Cilegon

Cigading

PP

PP

PP

PP

322

Lebak

M. Binuangeun

PL

PL

PL

PL

323

Pandeglang

Labuhan

PR

PR

PR

PR

324

Serang

Anyer Lor

PR

PR

PR

PR

325

Serang

Karangantu

PP

PP

PP

PP

326

Serang

Bojonegara

PP

PP

PP

PP

327

Tangerang

Kresek/Kronjo

PL

PL

PL

PL

328

Tangerang

Muara Dadap

PL

PL

PL

PL

44

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

Provinsi : Jawa Barat


329

Bekasi

Muara Gembong

PR

PR

PR

PR

330

Ciamis

Pangandaran

PR

PR

PR

PR

331

Cianjur

Sindang Barang

PL

PL

PR

PR

332

Cirebon

Cirebon

PP

PP

PP

PP

333

Cirebon

Muara Gebang

PR

PR

PR

PR

334

Garut

Pakenjeng

PL

PL

PR

PR

335

Indramayu

Eretan

PL

PL

PL

PL

336

Indramayu

Indramayu

PR

PR

PR

PR

337

Karawang

Cilamaya

PU

PU

PU

PU

338

10

Subang

Pamanukan

PR

PR

PR

PR

339

11

Sukabumi

Pelabuhan Ratu

PR

PR

PR

PR

340

12

Tasikmalaya

Cipatujah

PL

PL

PR

PR

*
*

Provinsi : DKI Jakarta


341

Jakarta Utara

Kalibaru

PP

PP

PP

PP

342

Jakarta Utara

Muara Baru

PP

PP

PP

PP

343

Jakarta Utara

Sunda Kelapa

PP

PP

PP

PP

344

Jakarta Utara

Tg. Priok

PU

PU

PU

PU

345

Jakarta Utara

Marunda

PP

PP

PP

PP

346

Jakarta Utara

Muara Angke

PR

PR

PR

PR

347

Kep. Seribu

P. Kelapa

PL

PL

PL

PL

348

Kep. Seribu

P. Harapan

PL

PL

PL

PL

349

Kep. Seribu

P. Sebira

PL

PL

PL

PL

350

10

Kep. Seribu

P. Untung jawa

PL

PL

PL

PL

351

11

Kep. Seribu

P. Pari

PL

PL

PL

PL

352

12

Kep. Seribu

P. Lancang

PL

PL

PL

PL

353

13

Kep. Seribu

P. Pramuka

PL

PL

PL

PL

354

14

Kep. Seribu

P. Panggang

PL

PL

PL

PL

355

15

Kep. Seribu

P. Tidung

PL

PL

PL

PL

356

16

Kep. Seribu

P. Payung

PL

PL

PL

PL

357

17

Jakarta Utara

Pantai Mutiara

PR

PR

PR

PR

358

18

Jakarta Utara

Marina Ancol

PL

PR

PR

PR

359

19

Jakarta Utara

Pangkalan Pasir Kalibaru

PL

PR

PR

PR

360

20

Jakarta Utara

Cakung Drain Cilincing

PL

PR

PR

PR

Provinsi : Jawa Tengah


361

Batang

Batang

PR

PR

PP

PP

362

Brebes

Brebes

PR

PR

PR

PR

363

Cilacap

Tanjung Intan

PU

PU

PU

PU

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

364

Jepara

Jepara

PR

PR

PR

PR

365

Jepara

Karimun Jawa

PR

PR

PR

PR

366

Kendal

Kendal

PP

PP

PP

PP

367

Pati

Juwana

PR

PR

PP

PP

368

Pekalongan

Wiradesa

PL

PL

PL

PL

369

Pemalang

Pemalang

PL

PL

PL

PL

370

10

Rembang

Rembang

PR

PR

PR

PR

371

11

Rembang

Sluke

PR

PR

PP

PP

372

12

Semarang

Tanjung Emas

PU

PU

PU

PU

373

13

Tegal

Tegal

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Jawa Timur


374

Bangkalan

Kamal

PR

PR

PR

PR

375

Bangkalan

Sapulu

PL

PL

PL

PL

376

Bangkalan

Telaga Biru

PR

PR

PR

PR

377

Bangkalan

Tanjung Bulu Pandan

PU

PU

PU

PU

378

Bangkalan

Socah

PU

PU

PU

PU

379

Banyu Wangi

Banyu Wangi/Boom

PR

PR

PR

PR

380

Banyu Wangi

Tanjung Wangi

PP

PU

PU

PU

381

Banyu Wangi

Ketapang

PP

PP

PP

PP

382

Gresik

Bawean

PP

PP

PP

PP

383

10

Gresik

Gresik

PP

PP

PP

PP

384

11

Gresik

Teluk Lamong

PU

PU

PU

PU

385

12

Lamongan

Brondong

PR

PR

PR

PR

386

13

Lamongan

LIS

PR

PR

PP

PP

387

14

Lamongan

Paciran

PR

PR

PR

PR

388

15

Malang

Sendang Biru

PL

PL

PP

PP

389

16

Pacitan

Pacitan

PR

PP

PP

PP

390

17

Pamekasan

Branta

PR

PR

PR

PR

391

18

Pamekasan

Pasean

PL

PL

PL

PL

392

19

Pasuruan

Pasuruan

PP

PP

PP

PP

393

20

Probolinggo

Probolinggo/ Tg.Tembaga

PP

PU

PU

PU

394

21

Probolinggo

Paiton

PP

PP

PP

PP

395

22

Sampang

Glimandangin

PL

PL

PL

PL

396

23

Sampang

Sampang/Taddan

PL

PR

PR

PR

397

24

Sampang

Tanlok

PL

PL

PL

PL

398

25

Situbondo

Panarukan

PR

PR

PR

PR

399

26

Situbondo

Besuki

PL

PL

PL

PL

400

27

Situbondo

Jangkar

PL

PL

PL

PL

46

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

401

28

Situbondo

Kalbut

PR

PR

PR

PR

402

29

Sumenep

Gayam

PL

PL

PL

PL

403

30

Sumenep

Kalianget

PR

PR

PR

PR

404

31

Sumenep

Kangean

PP

PP

PP

PP

405

32

Sumenep

P. Raas

PL

PL

PL

PL

406

33

Sumenep

Sapudi

PP

PP

PP

PP

407

34

Sumenep

Sapeken

PP

PP

PP

PP

408

35

Sumenep

Keramaian

PL

PL

PL

PL

409

36

Sumenep

Masalembo

PL

PR

PP

PP

410

37

Sumenep

Giliraja

PL

PL

PL

PL

411

38

Sumenep

Dungkek

PL

PL

PL

PL

412

39

Sumenep

Pagerungan

PL

PR

PP

PP

413

40

Surabaya

Tanjung Perak

PU

PU

PU

PU

414

41

Tuban

Tuban

PR

PR

PR

PR

415

42

Tuban

Tg. Awar-awar

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Bali
416

Buleleng

Buleleng (Sangsit)

PR

PR

PP

PP

417

Buleleng

Celukan Bawang

PP

PP

PP

PP

418

Buleleng

Pegametan

PR

PP

PP

PP

419

Buleleng

Penuktukan

PR

PP

PP

PP

420

Buleleng

Labuhan Lalang

PL

PL

PL

PL

421

Denpasar

Benoa

PU

PU

PU

PU

422

Denpasar

Sanur

PL

PL

PL

PL

423

Jembrana

Gilimanuk

PP

PP

PP

PP

424

Karangasem

Padang Bai

PP

PP

PP

PP

425

10

Karangasem

Labuan Amuk/Tanahampo

PU

PU

PU

PU

426

11

Karangasem

Labuhan Amed

PL

PL

PL

PL

427

12

Klungkung

Nusa Lembongan

PL

PL

PL

PL

428

13

Klungkung

Nusa Penida (Mentigi)

PR

PP

PP

PP

429

14

Klungkung

Buyuk

PL

PL

PL

PL

430

15

Klungkung

Kusamba

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Nusa Tenggara Barat


431

Bima

Bima

PP

PP

PP

PP

432

Bima

Sape

PR

PR

PR

PR

433

Bima

Waworada

PR

PR

PR

PR

434

Dompu

Cempi

PL

PL

PL

PL

435

Dompu

Calabahi

PL

PL

PL

PL

436

Dompu

Kempo

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

437

Lombok Barat

Lembar

PP

PP

PP

PP

438

Lombok Barat

Senggigi

PL

PL

PL

PL

439

Lombok Barat

Bangko-Bangko

PL

PL

PL

PL

440

10

Lombok Timur

Telong Elong

PR

PR

PR

PR

441

11

Lombok Timur

Labuhan Haji

PR

PR

PR

PR

442

12

Lombok Timur

Labuhan Lombok

PP

PP

PP

PP

443

13

Lombok Timur

Tanjung Luar

PL

PL

PL

PL

444

14

Lombok Utara

Pemenang/Tanjung

PR

PR

PR

PR

445

15

Lombok Utara

Carik

PR

PR

PR

PR

446

16

Sumbawa

Badas

PP

PP

PP

PP

447

17

Sumbawa

Alas

PL

PL

PL

PL

448

18

Sumbawa Barat

Lalar

PL

PL

PL

PL

449

19

Sumbawa Barat

Benete

PP

PP

PP

PP

*
*

*
*
*

Provinsi : Nusa Tengara Timur


450

Alor

Baranusa

PR

PR

PR

PR

451

Alor

Dulionong

PL

PL

PL

PL

452

Alor

Kabir

PL

PL

PL

PL

453

Alor

Kalabahi

PR

PR

PR

PR

454

Alor

Kolana

PL

PL

PL

PL

455

Alor

Maritaing

PP

PP

PP

PP

456

Alor

Moru

PL

PL

PL

PL

457

Belu

Atapupu

PR

PR

PR

PR

458

Ende

Ende

PR

PP

PP

PP

459

10

Ende

Ippi

PP

PP

PP

PP

460

11

Ende

Maurole

PL

PL

PL

PL

461

12

Ende

Pulau Ende

PL

PL

PL

PL

462

13

Flores Timur

Lamakera

PL

PL

PL

PL

463

14

Flores Timur

Larantuka

PP

PP

PP

PP

464

15

Flores Timur

Menanga

PL

PL

PL

PL

465

16

Flores Timur

Paitoko

PR

PR

PR

PR

466

17

Flores Timur

Terong

PL

PL

PR

PR

467

18

Flores Timur

Waiwadan

PP

PP

PP

PP

468

19

Flores Timur

Waiwerang

PL

PL

PL

PL

469

20

Flores Timur

Tabilota

PL

PL

PL

PL

470

21

Kota Kupang

Pelra Nunbaun Sabu (Namosain)

PL

PL

PL

PL

471

22

Kota Kupang

Tenau/Kupang

PU

PU

PU

PU

472

23

Kupang

Batubao

PL

PL

PL

PL

473

24

Kupang

Naikliu

PL

PL

PL

PL

48

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

474

25

Lembata

Balauring

PP

PP

PP

PP

475

26

Lembata

Lembata

PR

PR

PR

PR

476

27

Lembata

Lewoleba

PL

PL

PL

PL

477

28

Lembata

Wulandoni

PL

PL

PL

PL

478

29

Manggarai

Iteng

PL

PL

PL

PL

479

30

Manggarai

P. Mules

PL

PL

PL

PL

480

31

Manggarai

Reo

PR

PR

PR

PR

481

32

Manggarai

Robek

PL

PL

PL

PL

482

33

Manggarai Barat

Bari

PL

PL

PL

PL

483

34

Manggarai Barat

Komodo

PR

PR

PR

PR

484

35

Manggarai Barat

Labuan Bajo

PP

PP

PP

PP

485

36

Manggarai Barat

Rinca

PL

PL

PL

PL

486

37

Manggarai Timur

Mborong

PL

PL

PL

PL

487

38

Manggarai Timur

Nanga Baras

PL

PL

PL

PL

488

39

Manggarai Timur

Waiwole

PL

PL

PL

PL

489

40

Manggarai Timur

Pota

PL

PL

PL

PL

490

41

Nagekeo

Marapokot

PR

PR

PR

PR

491

42

Ngada

Riung

PL

PL

PL

PL

492

43

Ngada

Aimere

PL

PL

PL

PL

493

44

Ngada

Maumbawa

PL

PL

PL

PL

494

45

Ngada

Waebela

PL

PL

PL

PL

495

46

Rote Ndao

Baa

PL

PL

PL

PL

496

47

Rote Ndao

Batutua

PL

PL

PL

PL

497

48

Rote Ndao

Ndao

PL

PL

PL

PL

498

49

Rote Ndao

Oelaba

PL

PL

PL

PL

499

50

Rote Ndao

Papela

PL

PL

PL

PL

500

51

Sabu Raijua

Biu

PL

PL

PL

PL

501

52

Sabu Raijua

Raijua

PL

PL

PL

PL

502

53

Sabu Raijua

Seba

PR

PR

PR

PR

503

54

Sikka

Hepang

PL

PL

PL

PL

504

55

Sikka

Laurens Say

PR

PR

PP

PP

505

56

Sikka

Maumere

PP

PP

PP

PP

506

57

Sikka

Paga

PL

PL

PL

PL

507

58

Sikka

Palue

PL

PL

PL

PL

508

59

Sikka

Pemana

PL

PL

PL

PL

509

60

Sikka

Sukun

PL

PL

PL

PL

510

61

Sikka

Wuring

PR

PR

PR

PR

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

511

62

Sumba Barat

Binanatu

PL

PL

PL

PL

512

63

Sumba Barat

Rua

PL

PL

PL

PL

513

64

Sumba Barat Daya

Pero

PL

PL

PL

PL

514

65

Sumba Barat Daya

Waikelo

PR

PR

PR

PR

515

66

Sumba Tengah

Mamboro

PR

PR

PR

PR

516

67

Sumba Timur

Baing

PL

PL

PL

PL

517

68

Sumba Timur

Gonggi

PL

PL

PL

PL

518

69

Sumba Timur

Pelra Waingapu

PL

PL

PL

PL

519

70

Sumba Timur

Pulau Salura

PL

PL

PL

PL

520

71

Sumba Timur

Waingapu

PP

PP

PP

PP

Timor
Selatan

Tengah

72

Boking

PL

PL

PL

PL

Timor
Selatan

Tengah

73

Kolbano

PL

PR

PR

PR

74

Timor Tengah Utara

Wini

PP

PP

PP

PP

521
522
523

Provinsi : Kalimantan Barat


524

Kayong Utara

Karimata

PR

PR

PR

PR

525

Kayong Utara

Tg. Satai

PL

PL

PL

PL

526

Kayong Utara

Sukadana

PL

PL

PL

PL

527

Ketapang

Air Hitam

PP

PP

PP

PP

528

Ketapang

Kendawangan

PP

PP

PP

PP

529

Ketapang

Ketapang

PP

PP

PP

PP

530

Ketapang

Teluk Melano/Teluk Batang

PR

PP

PP

PP

531

Kubu Raya

Paloh/Sakura

PP

PP

PP

PP

532

Kubu Utara

Singkawang

PP

PP

PP

PP

533

10

Kubu Utara

Teluk Air

PP

PP

PP

PP

534

11

Pontianak

Pontianak

PU

PU

PU

PU

535

12

Pontianak

Mempawah

PR

PR

PR

PR

536

13

Sambas

Jaruju

PR

PR

PR

PR

537

14

Sambas

Sambas

PP

PP

PP

PP

538

15

Sambas

Sintete

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Kalimantan Tengah


539

Barito Selatan

Kelanis

PR

PR

PR

PR

540

Barito Selatan

Rangga Ilung

PR

PR

PR

PR

541

Kapuas

Batanjung

PP

PP

PP

PP

542

Kapuas

Behaur

PL

PL

PL

PL

543

Kapuas

Kuala Kapuas

PP

PP

PP

PP

544

Katingan

Pegatan Mendawai

PR

PR

PR

PR

50

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

545

Kota Waringin Barat

Kumai

PP

PP

PP

PP

546

Kota Waringin Barat

Pangkalan Bun

PP

PP

PP

PP

Kota
Timur

Waringin

Sampit

PU

PU

PU

PU

Waringin

10

Kota
Timur

Samuda

PL

PL

PL

PL

Kota
Timur

Waringin

11

Bagendang

PR

PR

PR

PR

550

12

Palangkaraya

Kereng Bengkirai

PR

PR

PR

PR

551

13

Palangkaraya

Teluk Sebangau

PR

PR

PR

PR

552

14

Palangkaraya

Bukit Pinang

PR

PR

PR

PR

553

15

Pulang Pisau

Pulang Pisau

PP

PP

PP

PP

554

16

Seruyan

Kuala Pembuang

PR

PR

PR

PR

555

17

Seruyan

Teluk Sigintung/Seruyan

PR

PP

PP

PP

556

18

Sukamara

Kuala Jelay

PL

PL

PL

PL

557

19

Sukamara

Sukamara

PP

PP

PP

PP

*
*

547
548
549

Provinsi : Kalimantan Selatan


558

Banjarmasin

Banjarmasin

PU

PU

PU

PU

559

Kotabaru

Gunung Batu Besar

PL

PL

PL

PL

560

Kotabaru

Stagen

PP

PP

PP

PP

561

Kotabaru

Kota Baru

PP

PP

PP

PP

562

Kotabaru

Sebuku

PP

PP

PP

PP

563

Kotabaru

Mekar Putih

PP

PP

PU

PU

564

Kotabaru

Serongga/Tanjung Batu

PR

PR

PR

PR

565

Tanah Bumbu

Satui/Sel Danau

PL

PL

PL

PL

566

Tanah Bumbu

Simp. Empat Batu Licin

PP

PP

PP

PP

567

10

Tanah Bumbu

Pegatan

PR

PR

PR

PR

568

11

Tanah Bumbu

Sungai Loban

PR

PR

PR

PR

569

12

Tanah Laut

Kintap

PP

PP

PP

PP

570

13

Tanah Laut

Pelaihari/Swarangan

PP

PP

PP

PP

571

14

Tanah Laut

Tanjung Dewa

PR

PR

PR

PP

Provinsi : Kalimantan Timur


572

Balikpapan

Balikpapan

PU

PU

PU

PU

573

Balikpapan

Kampung Baru

PP

PP

PP

PP

574

Berau

Talisayan

PL

PL

PL

PL

575

Berau

Tanjung Redep

PP

PP

PP

PP

576

Bontang

Lhok Tuan

PP

PP

PP

PP

577

Bontang

Tanjung Laut

PP

PP

PP

PP

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

578

Bulungan

Tanjung Selor

PR

PR

PR

PR

579

Kutai Kertanegara

Tanjung Santan

PP

PP

PP

PP

580

Kutai Kertanegara

Kuala Semboja

PP

PP

PP

PP

581

10

Kutai Kertanegara

Sebulu

PR

PR

PR

PR

582

11

Kutai Timur

Sangatta

PP

PP

PP

PP

583

12

Kutai Timur

Maloy

PP

PP

PP

PP

584

13

Kutai Timur

Sangkulirang

PR

PR

PR

PR

585

14

Nunukan

Nunukan

PP

PP

PP

PP

586

15

Nunukan

Sungai Nyamuk

PP

PP

PP

PP

587

16

Paser

Tanah Grogot

PP

PP

PP

PP

588

17

Paser

Teluk Adang

PP

PP

PP

PP

18

Penajam
Utara

Penajam Paser

PP

PP

PP

PP

590

19

Samarinda

Samarinda

PP

PP

PP

PP

591

20

Tana Tidung

Pulau Bunyu

PP

PP

PP

PP

592

21

Tana Tidung

Sesayap

PL

PL

PL

PL

593

22

Tarakan

Tarakan

PP

PP

PP

PP

*
*

589

Paser

Provinsi : Sulawesi Utara


594

B. Mangodow

Labuhan Uki

PP

PP

PP

PP

B.
Selatan

Mangodow

Molibagu

PL

PL

PL

PL

Mangodow

B.
Selatan

Torosik

PR

PR

PR

PR

597

B. Mangodow Timur

Kotabunan

PL

PL

PL

PL

598

B. Mangodow Timur

Tutuyan - Jikoblanga

PL

PL

PL

PL

599

B. Mangodow Utara

Boroko

PL

PL

PL

PL

600

B. Mangodow Utara

Tg. Sidupa

PR

PR

PR

PR

601

Bitung

Air Tembaga

PR

PR

PR

PR

602

Bitung

Bitung

PU

PU

PU

PU

603

10

Kep. Sangihe

Bentung

PL

PL

PL

PL

604

11

Kep. Sangihe

Bukide

PL

PL

PL

PL

605

12

Kep. Sangihe

Kahakitang

PL

PL

PL

PL

606

13

Kep. Sangihe

Kalama

PL

PL

PL

PL

607

14

Kep. Sangihe

Kawaluso

PL

PL

PL

PL

608

15

Kep. Sangihe

Kawio

PR

PR

PR

PR

609

16

Kep. Sangihe

Lipang

PL

PL

PL

PL

610

17

Kep. Sangihe

Makalehi

PR

PR

PR

PR

611

18

Kep. Sangihe

Marore

PL

PL

PR

PR

595
596

52

* / **

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

612

19

Kep. Sangihe

Matutuang

PL

PL

PL

PL

613

20

Kep. Sangihe

Ngalipaeng

PL

PL

PL

PL

614

21

Kep. Sangihe

P. Beng Darat

PL

PL

PL

PL

615

22

Kep. Sangihe

P. Beng Laut

PL

PL

PL

PL

616

23

Kep. Sangihe

P. Mahangetang

PL

PL

PL

PL

617

24

Kep. Sangihe

P. Tinakareng

PL

PL

PL

PL

618

25

Kep. Sangihe

Pananaru

PL

PL

PL

PL

619

26

Kep. Sangihe

Para

PL

PL

PL

PL

620

27

Kep. Sangihe

Petta

PP

PP

PP

PP

621

28

Kep. Sangihe

Tahuna

PP

PP

PP

PU

622

29

Kep. Sangihe

Tamako

PL

PL

PL

PL

623

30

Kep. Sitaro

Biaro

PL

PL

PL

PL

624

31

Kep. Sitaro

Buhias

PL

PL

PL

PL

625

32

Kep. Sitaro

P. Ruang

PL

PL

PL

PL

626

33

Kep. Sitaro

Pehe

PL

PL

PR

PR

627

34

Kep. Sitaro

Sawang

PR

PR

PR

PR

628

35

Kep. Sitaro

Tagulandang

PR

PR

PR

PR

629

36

Kep. Sitaro

Ulu Siau

PL

PL

PL

PL

630

37

Kep. Talaud

Beo

PL

PL

PL

PL

631

38

Kep. Talaud

Damao

PL

PL

PL

PL

632

39

Kep. Talaud

Dapalan

PL

PL

PL

PL

633

40

Kep. Talaud

Essang

PL

PL

PL

PL

634

41

Kep. Talaud

Karatung

PP

PP

PP

PP

635

42

Kep. Talaud

Lirung

PR

PR

PR

PR

636

43

Kep. Talaud

Mangarang

PL

PL

PL

PL

637

44

Kep. Talaud

Marampit

PL

PL

PR

PR

638

45

Kep. Talaud

Melangoane

PL

PL

PR

PR

639

46

Kep. Talaud

Miangas

PP

PP

PP

PP

640

47

Kep. Talaud

Rainis

PL

PL

PL

PL

641

48

Kep.Talaud

Gemeh

PL

PL

PL

PL

642

49

Kep.Talaud

Intata

PL

PL

PL

PL

643

50

Kep.Talaud

Kakorotan

PR

PR

PR

PR

644

51

Manado

Manado

PP

PP

PP

PP

645

52

Manado

P. Manado Tua

PL

PL

PL

PL

646

53

Minahasa

Kora-Kora

PL

PL

PL

PL

647

54

Minahasa

Tanawangko

PL

PL

PL

PL

648

55

Minahasa Selatan

Amurang

PL

PL

PR

PR

649

56

Minahasa Tenggara

Belang

PR

PR

PR

PR

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

650

57

Minahasa Tenggara

Tumbak

PL

PL

PL

PL

651

58

Minahasa Utara

Bangka

PL

PL

PL

PL

652

59

Minahasa Utara

Gangga

PL

PL

PL

PL

653

60

Minahasa Utara

Kema

PL

PL

PL

PL

654

61

Minahasa Utara

Likupang

PL

PL

PL

PL

655

62

Minahasa Utara

Montehage

PL

PL

PL

PL

656

63

Minahasa Utara

Munte/Likupang Barat

PR

PR

PR

PR

657

64

Minahasa Utara

Nain

PL

PL

PL

PL

658

65

Minahasa Utara

Talise

PL

PL

PL

PL

659

66

Minahasa Utara

Wori

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Gorontalo
660

Boalemo

Tilamuta

PR

PR

PP

PP

661

Boalemo

Wongosari

PL

PL

PL

PL

662

Gorontalo

Gorontalo

PP

PP

PP

PP

663

Gorontalo Utara

Anggrek

PP

PP

PU

PU

664

Gorontalo Utara

Gentuma

PL

PL

PL

PL

665

Gorontalo Utara

Kwandang

PP

PP

PP

PP

666

Gorontalo Utara

Tolinggula

PL

PL

PR

PR

667

Pohuwato

Bumbulan

PR

PR

PP

PP

668

Pohuwato

Lemito

PL

PL

PL

PL

669

10

Pohuwato

Marisa

PL

PL

PL

PL

670

11

Pohuwato

Popayato

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Barat


671

Majene

Majene

PR

PR

PP

PP

672

Majene

Malunda

PL

PL

PL

PL

673

Majene

Palipi

PL

PR

PR

PR

674

Majene

Pamboang

PL

PL

PL

PL

675

Majene

Sendana

PL

PL

PL

PL

676

Mamuju

Ambo

PL

PL

PL

PL

677

Mamuju

Belang-Belang

PP

PU

PU

PU

678

Mamuju

Budong-Budong

PL

PL

PL

PL

679

Mamuju

Kaluku

PL

PL

PL

PL

680

10

Mamuju

Mamuju

PP

PP

PP

PP

681

11

Mamuju

Poongpongan

PL

PL

PL

PL

682

12

Mamuju

Salisingan

PL

PL

PL

PL

683

13

Mamuju

Sampaga

PL

PL

PL

PL

684

14

Mamuju

Tappalang

PL

PL

PL

PL

685

15

Mamuju Utara

Bambaloka

PL

PL

PL

PL

54

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

686

16

Mamuju Utara

Pasang Kayu

PL

PR

PR

PR

687

17

Polewali Mandar

Campalaglang

PL

PL

PL

PL

688

18

Polewali Mandar

Tanjung Silopo/Polewali

PR

PR

PP

PP

689

19

Polewali Mandar

Tinambung

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Tengah


690

Banggai

Bunta

PR

PR

PR

PR

691

Banggai

Luwuk

PP

PP

PP

PP

692

Banggai

Pagimana

PP

PP

PP

PP

693

Banggai

Tangkiang

PP

PP

PP

PP

694

Banggai Kepulauan

Alasan

PL

PL

PL

PL

695

Banggai Kepulauan

Bakalan

PL

PL

PL

PL

696

Banggai Kepulauan

Banggai

PP

PP

PP

PP

697

Banggai Kepulauan

Batangono

PL

PL

PL

PL

698

Banggai Kepulauan

Boloan

PL

PL

PL

PL

699

10

Banggai Kepulauan

Boyomoute

PL

PL

PL

PL

700

11

Banggai Kepulauan

Bulagi

PL

PL

PL

PL

701

12

Banggai Kepulauan

Bulungkobit

PL

PL

PL

PL

702

13

Banggai Kepulauan

Bungin (I,II)

PL

PL

PL

PL

703

14

Banggai Kepulauan

Bungin (III,IV)

PL

PL

PL

PL

704

15

Banggai Kepulauan

Dodung

PL

PL

PL

PL

705

16

Banggai Kepulauan

Gasuang

PL

PL

PL

PL

706

17

Banggai Kepulauan

Gonggong

PL

PL

PL

PL

707

18

Banggai Kepulauan

Kalumbatan

PL

PL

PL

PL

708

19

Banggai Kepulauan

Kalupapi

PL

PL

PL

PL

709

20

Banggai Kepulauan

Kapela

PL

PL

PL

PL

710

21

Banggai Kepulauan

Kasuari

PL

PL

PL

PL

711

22

Banggai Kepulauan

Kaukes

PL

PL

PL

PL

712

23

Banggai Kepulauan

Kindandal

PL

PL

PL

PL

713

24

Banggai Kepulauan

Kokondang (I,II)

PL

PL

PL

PL

714

25

Banggai Kepulauan

Komba-Komba

PL

PL

PL

PL

715

26

Banggai Kepulauan

Lalengan

PL

PL

PL

PL

716

27

Banggai Kepulauan

Lalong

PL

PL

PL

PL

717

28

Banggai Kepulauan

Lampio (I,II,III)

PL

PL

PL

PL

718

29

Banggai Kepulauan

Lantibun

PL

PL

PL

PL

719

30

Banggai Kepulauan

Liana Banggai

PL

PL

PL

PL

720

31

Banggai Kepulauan

Liang

PL

PL

PL

PL

721

32

Banggai Kepulauan

Lipulalongo

PL

PL

PL

PL

722

33

Banggai Kepulauan

Lokotoy

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

723

34

Banggai Kepulauan

Lolantang

PL

PL

PL

PL

724

35

Banggai Kepulauan

Lumbilumbia

PL

PL

PL

PL

725

36

Banggai Kepulauan

Lupamenteng

PL

PL

PL

PL

726

37

Banggai Kepulauan

Mansalean

PL

PL

PL

PL

727

38

Banggai Kepulauan

Matanga

PL

PL

PL

PL

728

39

Banggai Kepulauan

Mbeleang

PL

PL

PL

PL

729

40

Banggai Kepulauan

Mbuang-Mbuang

PL

PL

PL

PL

730

41

Banggai Kepulauan

Ndindibung

PL

PL

PL

PL

731

42

Banggai Kepulauan

Oluno

PL

PL

PL

PL

732

43

Banggai Kepulauan

Padingtian

PL

PL

PL

PL

733

44

Banggai Kepulauan

Paisubebe

PL

PL

PL

PL

734

45

Banggai Kepulauan

Paisulamo

PL

PL

PL

PL

735

46

Banggai Kepulauan

Palapat

PL

PL

PL

PL

736

47

Banggai Kepulauan

Panapat

PL

PL

PL

PL

737

48

Banggai Kepulauan

Panapat/Dendek

PL

PL

PL

PL

738

49

Banggai Kepulauan

Panapat/Konalu

PL

PL

PL

PL

739

50

Banggai Kepulauan

Panapat/Mandel

PL

PL

PL

PL

740

51

Banggai Kepulauan

Ponding - Ponding

PL

PL

PL

PL

741

52

Banggai Kepulauan

Popisi

PL

PL

PL

PL

742

53

Banggai Kepulauan

Posisi/Banggai

PL

PL

PL

PL

743

54

Banggai Kepulauan

Sabang/P. Peleng

PL

PL

PL

PL

744

55

Banggai Kepulauan

Salakan

PR

PR

PR

PR

745

56

Banggai Kepulauan

Salakan (I,II)

PL

PL

PL

PL

746

57

Banggai Kepulauan

Sasabobok

PL

PL

PL

PL

747

58

Banggai Kepulauan

Sonit (I,II)

PL

PL

PL

PL

748

59

Banggai Kepulauan

Tabulan

PL

PL

PL

PL

749

60

Banggai Kepulauan

Tadono

PL

PL

PL

PL

750

61

Banggai Kepulauan

Talas

PL

PL

PL

PL

751

62

Banggai Kepulauan

Tataba

PL

PL

PL

PL

752

63

Banggai Kepulauan

Tebing

PL

PL

PL

PL

753

64

Banggai Kepulauan

Timpaus

PL

PL

PL

PL

754

65

Banggai Kepulauan

Tinakin Laut

PL

PL

PL

PL

755

66

Banggai Kepulauan

Tinangkung

PL

PL

PL

PL

756

67

Banggai Kepulauan

Togong Sagu

PL

PL

PL

PL

757

68

Banggai Kepulauan

Tolulos

PL

PL

PL

PL

758

69

Banggai Kepulauan

Toropot

PL

PL

PL

PL

759

70

Buol

Kumaligon

PL

PL

PL

PL

760

71

Buol

Leok

PR

PR

PP

PP

56

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

761

72

Buol

Lokodidi

PR

PR

PP

PP

762

73

Buol

Palele

PL

PL

PL

PL

763

74

Donggala

Donggala

PP

PP

PP

PP

764

75

Donggala

Ogoamas

PR

PR

PP

PP

765

76

Donggala

Sabang

PR

PR

PP

PP

766

77

Donggala

Wani

PP

PP

PP

PP

767

78

Morowali

Baturube

PL

PL

PL

PL

768

79

Morowali

Bungku

PP

PP

PP

PP

769

80

Morowali

Kolonedale

PP

PP

PP

PP

770

81

Morowali

Menuai

PL

PL

PL

PL

771

82

Morowali

Sambalagi

PR

PR

PR

PR

772

83

Morowali

Wosu

PP

PP

PP

PP

773

84

Palu

Pantoloan

PU

PU

PU

PU

774

85

Parigi Moutong

Moutong

PL

PL

PL

PL

775

86

Parigi Moutong

Parigi

PR

PR

PR

PR

776

87

Poso

Poso

PP

PP

PP

PP

777

88

Tojo Una-Una

Mantangisi

PL

PL

PL

PL

778

89

Tojo Una-Una

Popolii

PL

PL

PL

PL

779

90

Tojo Una-Una

Ampana

PP

PP

PP

PP

780

91

Tojo Una-Una

Wakai

PL

PL

PL

PL

781

92

Toli-Toli

Ogotua

PL

PL

PL

PL

782

93

Toli-Toli

Toli-toli

PP

PP

PP

PP

*
*

*
*

Provinsi : Sulawesi Tenggara


783

Bau-Bau

Bau-Bau/Marhum

PP

PP

PP

PP

784

Bombana

Boepinang

PL

PL

PL

PL

785

Bombana

Dongkala

PL

PL

PL

PL

786

Bombana

Kasipute

PL

PL

PL

PL

787

Bombana

Sikeli

PL

PL

PR

PR

788

Bombana

Wamengkoli

PL

PL

PL

PL

789

Buton

Banabungi

PR

PR

PR

PR

790

Buton

Lasalimu

PL

PL

PL

PL

791

Buton

Lawele

PL

PL

PL

PL

792

10

Buton

Siompu

PL

PL

PL

PL

793

11

Buton

Talaga Raya

PL

PL

PL

PL

794

12

Buton Utara

Buranga

PL

PL

PL

PL

795

13

Buton Utara

Ereke

PR

PR

PR

PR

796

14

Buton Utara

Labuhan Belanda

PL

PL

PL

PL

797

15

Kendari

Kendari

PP

PP

PP

PP

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

798

16

Kendari

Bungkutoko

PP

PP

PP

PP

799

17

Konawe

Langara

PL

PL

PL

PL

800

18

Konawe

Munse

PL

PL

PL

PL

801

19

Kolaka

Dawi-dawi

PL

PL

PL

PL

802

20

Kolaka

Kolaka

PP

PP

PP

PP

803

21

Kolaka

Wollo

PL

PL

PL

PL

804

22

Kolaka

Pomalaa

PR

PR

PP

PP

805

23

Kolaka

Rante Angin

PR

PR

PR

PR

806

24

Kolaka

Tangke Tada

PL

PL

PL

PL

807

25

Kolaka

Toari

PL

PL

PL

PL

808

26

Kolaka

Malombo

PL

PL

PL

PL

809

27

Kolaka Utara

Lasusua

PL

PL

PL

PL

810

28

Kolaka Utara

Olo-oloho

PR

PR

PR

PR

811

29

Kolaka Utara

Watunohu

PP

PP

PP

PP

812

30

Konawe Selatan

Torobulu

PL

PL

PL

PL

813

31

Konawe Selatan

Lapuko

PR

PR

PR

PR

814

32

Konawe Utara

Matarape

PL

PL

PL

PL

815

33

Konawe Utara

Lameluru

PL

PL

PL

PL

816

34

Konawe Utara

Molawe

PL

PL

PL

PL

817

35

Muna

Malingano

PL

PL

PL

PL

818

36

Muna

Raha

PP

PP

PP

PP

819

37

Muna

Tampo

PL

PL

PL

PL

820

38

Wakatobi

Kaledupa

PR

PR

PR

PR

821

39

Wakatobi

Papalia

PL

PL

PL

PL

822

40

Wakatobi

Waha/Usuku

PL

PL

PL

PL

823

41

Wakatobi

Wanci

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Sulawesi Selatan


824

Bantaeng

Bantaeng/Bonthain

PL

PL

PL

PL

825

Barru

Awarange/Barru

PP

PP

PP

PP

826

Barru

Labuange

PL

PL

PL

PL

827

Barru

Pancana

PL

PL

PL

PL

828

Barru

Garongkong

PP

PP

PP

PP

829

Bone

Bajoe

PP

PP

PP

PP

830

Bone

Barebbo/Kading

PL

PL

PL

PL

831

Bone

Lapangkong/Salameko

PL

PL

PL

PL

832

Bone

Pattirobajo

PR

PR

PR

PR

833

10

Bone

Tuju-Tuju

PR

PR

PR

PR

834

11

Bone

Uloe

PL

PL

PL

PL

58

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

835

12

Bone

WaItuo

PL

PL

PL

PL

836

13

Bone

Cenrana

PL

PL

PL

PL

837

14

Bulukumba

Bira/Tanah Beru

PL

PL

PL

PL

838

15

Bulukumba

Bulukumba/Lappe'e

PP

PP

PP

PP

839

16

Bulukumba

Kajang

PL

PL

PL

PL

840

17

Jeneponto

Jeneponto/Bunging

PR

PR

PR

PR

841

18

Luwu

Larompong

PL

PL

PL

PL

842

19

Luwu

Ulo-Ulo/Belopa

PL

PL

PL

PL

843

20

Luwu Timur

Lampia

PR

PR

PR

PR

844

21

Luwu Timur

Malili

PP

PP

PP

PP

845

22

Luwu Timur

Wotu

PL

PL

PL

PL

846

23

Luwu Utara

Cappasalo

PL

PL

PL

PL

847

24

Luwu Utara

Munte

PL

PL

PL

PL

848

25

Makasar

Makassar

PU

PU

PU

PU

849

26

Makasar

Paotere

PP

PP

PP

PP

850

27

Palopo

Palopo/Tg. Ringgit

PP

PP

PP

PP

28

Pangkajene
Kepulauan

Biringkasi

PR

PR

PP

PP

29

Pangkajene
Kepulauan

Maccini Baji

PL

PL

PL

PL

30

Pangkajene
Kepulauan

P. Balang Lompo

PL

PL

PL

PL

31

Pangkajene
Kepulauan

P. Balo Babang

PL

PL

PL

PL

32

Pangkajene
Kepulauan

P. Kalukalukuang

PL

PL

PL

PL

33

Pangkajene
Kepulauan

P. Pangkajene

PL

PL

PL

PL

34

Pangkajene
Kepulauan

P. Sabutung

PL

PL

PL

PL

35

Pangkajene
Kepulauan

P. Sailus

PL

PL

PL

PL

36

Pangkajene
Kepulauan

P. Sapuka

PL

PL

PL

PL

860

37

Pare-pare

Capa Ujung

PP

PP

PP

PP

861

38

Pare-pare

Pare-Pare/Nusantara

PP

PP

PP

PP

862

39

Pinrang

Langnga

PL

PL

PL

PL

863

40

Pinrang

Marabombang

PR

PR

PR

PR

864

41

Pinrang

Ujung Lero

PL

PL

PL

PL

865

42

Selayar

Appatana

PL

PL

PL

PL

851
852
853
854
855
856
857
858
859

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

866

43

Selayar

P. Batang Mata

PL

PL

PL

PL

867

44

Selayar

P. Biropa

PL

PL

PL

PL

868

45

Selayar

P. Bone Lohe

PL

PL

PL

PL

869

46

Selayar

P. Bonerate

PL

PL

PL

PL

870

47

Selayar

P. Jampea

PR

PR

PR

PR

871

48

Selayar

P. Jinato

PL

PL

PL

PL

872

49

Selayar

P. Kalatoa

PL

PL

PL

PL

873

50

Selayar

P. Kayuadi

PL

PL

PL

PL

874

51

Selayar

P. Padang

PL

PL

PL

PL

875

52

Selayar

P. Rajuni

PL

PL

PL

PL

876

53

Selayar

Pamatata

PR

PR

PP

PP

877

54

Selayar

Selayar/Benteng/Rauf Rahman

PP

PP

PP

PP

878

55

Sinjai

P. Burung Leo

PL

PL

PL

PL

879

56

Sinjai

P. Kambuno

PL

PL

PL

PL

880

57

Sinjai

Sinjai/Larea-rea

PP

PP

PP

PP

881

58

Takalar

Galesong/Takalar

PR

PR

PR

PR

882

59

Takalar

P. Tanakeke

PL

PL

PL

PL

883

60

Wajo

Danggae

PL

PL

PL

PL

884

61

Wajo

Doping

PL

PL

PL

PL

885

62

Wajo

Jalang/Cendrane

PR

PR

PR

PR

886

63

Wajo

Siwa/Bangsalae

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Maluku Utara


887

Halmahera Barat

Bataka

PL

PL

PL

PL

888

Halmahera Barat

Bobane Igo

PL

PL

PL

PL

889

Halmahera Barat

Ibu

PL

PL

PL

PL

890

Halmahera Barat

Jailolo

PR

PR

PR

PR

891

Halmahera Barat

Kedi/Loloda

PL

PL

PL

PL

892

Halmahera Barat

Matui

PR

PR

PR

PR

893

Halmahera Barat

Sidangoli

PL

PL

PL

PL

894

Halmahera Barat

Susupu

PL

PL

PL

PL

895

Halmahera Selatan

Babang/Labuha

PP

PP

PU

PU

896

10

Halmahera Selatan

Bajo

PL

PL

PL

PL

897

11

Halmahera Selatan

Belang-Belang

PL

PL

PL

PL

898

12

Halmahera Selatan

Bibinoy

PL

PL

PL

PL

899

13

Halmahera Selatan

Bisui

PL

PL

PL

PL

900

14

Halmahera Selatan

Busua

PL

PL

PL

PL

901

15

Halmahera Selatan

Dolik

PL

PL

PL

PL

902

16

Halmahera Selatan

Doro

PL

PL

PL

PL

60

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

903

17

Halmahera Selatan

Dowora

PL

PL

PL

PL

904

18

Halmahera Selatan

Fulai

PL

PL

PL

PL

905

19

Halmahera Selatan

Gane Dalam

PL

PL

PL

PL

906

20

Halmahera Selatan

Geti Lama

PL

PL

PL

PL

907

21

Halmahera Selatan

Guruaping Kayoa

PL

PL

PL

PL

908

22

Halmahera Selatan

Indari

PL

PL

PL

PL

909

23

Halmahera Selatan

Indong

PL

PL

PL

PL

910

24

Halmahera Selatan

Kawasi

PL

PL

PL

PL

911

25

Halmahera Selatan

Kelo

PL

PL

PL

PL

912

26

Halmahera Selatan

Kotiti

PL

PL

PL

PL

913

27

Halmahera Selatan

Kukupang

PL

PL

PL

PL

914

28

Halmahera Selatan

Kupal

PL

PL

PL

PL

915

29

Halmahera Selatan

Labuha

PL

PL

PL

PL

916

30

Halmahera Selatan

Laiwui

PR

PP

PP

PP

917

31

Halmahera Selatan

Laluin

PL

PL

PL

PL

918

32

Halmahera Selatan

Lata-lata

PL

PL

PL

PL

919

33

Halmahera Selatan

Lelei

PL

PL

PL

PL

920

34

Halmahera Selatan

Loleo Jaya

PL

PL

PL

PL

921

35

Halmahera Selatan

Loleo Obi

PL

PL

PL

PL

922

36

Halmahera Selatan

Mafa

PR

PR

PP

PP

923

37

Halmahera Selatan

Makian

PL

PL

PL

PL

924

38

Halmahera Selatan

Mandopolo/Jojame

PL

PL

PL

PL

925

39

Halmahera Selatan

Manu/Gamumu

PL

PL

PL

PL

926

40

Halmahera Selatan

Nang Kokotu

PL

PL

PL

PL

927

41

Halmahera Selatan

Nusa Ra

PL

PL

PL

PL

928

42

Halmahera Selatan

Obilatu

PR

PR

PR

PR

929

43

Halmahera Selatan

Palamea

PL

PL

PL

PL

930

44

Halmahera Selatan

Pasipalele

PL

PL

PL

PL

931

45

Halmahera Selatan

Pelita

PL

PL

PL

PL

932

46

Halmahera Selatan

Pigaraja

PL

PL

PL

PL

933

47

Halmahera Selatan

Posi-Posi Gane

PL

PL

PL

PL

934

48

Halmahera Selatan

Pulau Kayoa

PL

PL

PL

PL

935

49

Halmahera Selatan

Pulau Tapa

PL

PL

PL

PL

936

50

Halmahera Selatan

Pulau Widi

PL

PL

PL

PL

937

51

Halmahera Selatan

Saketa

PL

PL

PL

PL

938

52

Halmahera Selatan

Samo

PL

PL

PL

PL

939

53

Halmahera Selatan

Sum

PL

PL

PL

PL

940

54

Halmahera Selatan

Tagono

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

941

55

Halmahera Selatan

Taneti

PL

PL

PL

PL

942

56

Halmahera Selatan

Tawa

PL

PL

PL

PL

943

57

Halmahera Selatan

Wayaloar

PL

PR

PR

PR

944

58

Halmahera Selatan

Wayauwa

PL

PL

PL

PL

945

59

Halmahera Selatan

Wosi

PL

PL

PL

PL

946

60

Halmahera Selatan

Yaba

PL

PL

PL

PL

947

61

Halmahera Tengah

Banemo

PL

PL

PL

PL

948

62

Halmahera Tengah

Gemia

PL

PL

PL

PL

949

63

Halmahera Tengah

Mesa

PL

PL

PL

PL

950

64

Halmahera Tengah

P. Gebe

PL

PL

PL

PL

951

65

Halmahera Tengah

Paniti

PL

PL

PL

PL

952

66

Halmahera Tengah

Patani

PL

PL

PL

PL

953

67

Halmahera Tengah

Tapaleo

PL

PL

PL

PL

954

68

Halmahera Tengah

Weda

PR

PR

PR

PR

955

69

Halmahera Tengah

Sepo

PL

PL

PL

PL

956

70

Halmahera Timur

Bicoli

PR

PR

PR

PR

957

71

Halmahera Timur

Buli

PR

PR

PR

PR

958

72

Halmahera Timur

Dorosagu

PL

PL

PL

PL

959

73

Halmahera Timur

Lolasita

PL

PL

PL

PL

960

74

Halmahera Timur

Maba Pura

PL

PL

PL

PL

961

75

Halmahera Timur

Manitingting

PR

PR

PR

PR

962

76

Halmahera Timur

Patilean/Miyaf

PL

PL

PL

PL

963

77

Halmahera Timur

Akelamo

PL

PL

PL

PL

964

78

Halmahera Timur

Subaim/Wasile

PL

PL

PL

PL

965

79

Halmahera Utara

Asmiro

PL

PL

PL

PL

966

80

Halmahera Utara

Bataka

PL

PL

PL

PL

967

81

Halmahera Utara

Bobane Igo

PL

PL

PL

PL

968

82

Halmahera Utara

Cera

PL

PL

PL

PL

969

83

Halmahera Utara

Dama

PL

PL

PL

PL

970

84

Halmahera Utara

Daru

PL

PL

PL

PL

971

85

Halmahera Utara

Dedeta

PL

PL

PL

PL

972

86

Halmahera Utara

Dorume

PL

PL

PL

PL

973

87

Halmahera Utara

Galela

PL

PL

PR

PR

974

88

Halmahera Utara

Gisi

PL

PL

PL

PL

975

89

Halmahera Utara

Gonga

PL

PL

PL

PL

976

90

Halmahera Utara

Gurua

PL

PL

PL

PL

977

91

Halmahera Utara

Kakara

PL

PL

PL

PL

978

92

Halmahera Utara

Kao

PL

PL

PL

PL

62

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

979

93

Halmahera Utara

Kupa-Kupa

PL

PL

PL

PL

980

94

Halmahera Utara

Ngajam

PL

PL

PL

PL

981

95

Halmahera Utara

Pacao

PL

PL

PL

PL

982

96

Halmahera Utara

Salimuli

PL

PL

PL

PL

983

97

Halmahera Utara

Sopu

PL

PL

PL

PL

984

98

Halmahera Utara

Tobelo

PP

PP

PU

PU

985

99

Halmahera Utara

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

986

100

Halmahera Utara

Tupu-tupu

PL

PL

PL

PL

987

101

Halmahera Utara

Tutumaleo

PL

PL

PL

PL

988

102

Kepulauan Sula

Bapenu

PL

PL

PL

PL

989

103

Kepulauan Sula

Baruakol

PL

PL

PL

PL

990

104

Kepulauan Sula

Bobong

PR

PR

PR

PR

991

105

Kepulauan Sula

Dofa

PL

PL

PL

PL

992

106

Kepulauan Sula

Falabisahaya

PR

PR

PP

PP

993

107

Kepulauan Sula

Fuata

PL

PL

PL

PL

994

108

Kepulauan Sula

Gela

PR

PR

PR

PR

995

109

Kepulauan Sula

Jorjoga

PL

PL

PL

PL

996

110

Kepulauan Sula

Kabau

PL

PL

PL

PL

997

111

Kepulauan Sula

Lede

PL

PL

PL

PL

998

112

Kepulauan Sula

Loseng

PL

PL

PL

PL

999

113

Kepulauan Sula

Maitina

PL

PL

PL

PL

1000

114

Kepulauan Sula

Malbufa

PL

PL

PL

PL

1001

115

Kepulauan Sula

Nggele

PL

PL

PL

PL

1002

116

Kepulauan Sula

Pas Ipa

PL

PL

PL

PL

1003

117

Kepulauan Sula

Penu

PL

PL

PL

PL

1004

118

Kepulauan Sula

Samuya

PL

PL

PL

PL

1005

119

Kepulauan Sula

Sanana

PR

PR

PR

PR

1006

120

Kepulauan Sula

Tikong

PR

PR

PR

PR

1007

121

Kepulauan Sula

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

1008

122

Pulau Morotai

Bere - Bere

PL

PL

PL

PL

1009

123

Pulau Morotai

Daruba

PR

PR

PR

PR

1010

124

Pulau Morotai

Posi-Posi

PL

PL

PL

PL

1011

125

Pulau Morotai

Sopi

PL

PL

PL

PL

1012

126

Pulau Morotai

Wayabula

PP

PP

PP

PP

1013

127

Ternate

Armada Semut Mangga Dua

PL

PL

PL

PL

1014

128

Ternate

Bastiong

PR

PR

PR

PR

1015

129

Ternate

Dufa-Dufa

PL

PL

PL

PL

1016

130

Ternate

Hiri

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1017

131

Ternate

Mayau

PL

PL

PL

PL

1018

132

Ternate

Moti

PL

PL

PL

PL

1019

133

Ternate

Sulamadaha

PL

PL

PL

PL

1020

134

Ternate

Ternate/A.Yani

PU

PU

PU

PU

1021

135

Ternate

Tifure

PL

PL

PL

PL

1022

136

Tidore Kepulauan

Galala Oba

PL

PL

PL

PL

1023

137

Tidore Kepulauan

Gita/Payahe

PR

PR

PR

PR

1024

138

Tidore Kepulauan

Guruaping Oba

PR

PR

PR

PR

1025

139

Tidore Kepulauan

Leoleo Oba

PL

PL

PL

PL

1026

140

Tidore Kepulauan

Lola

PL

PL

PL

PL

1027

141

Tidore Kepulauan

Lola Oba

PL

PL

PL

PL

1028

142

Tidore Kepulauan

Loleo

PL

PL

PL

PL

1029

143

Tidore Kepulauan

Maidi/Lifofa

PL

PL

PL

PL

1030

144

Tidore Kepulauan

Maitara

PL

PL

PL

PL

1031

145

Tidore Kepulauan

Mangole

PR

PR

PP

PP

1032

146

Tidore Kepulauan

Mare

PL

PL

PL

PL

1033

147

Tidore Kepulauan

Rum

PL

PL

PL

PL

1034

148

Tidore Kepulauan

Soasio/Goto

PR

PR

PR

PR

1035

149

Tidore Kepulauan

Sofifi

PP

PP

PP

PP

1036

150

Tidore Kepulauan

Somahode

PL

PL

PL

PL

1037

151

Tidore Kepulauan

Galala

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Maluku
1038

Ambon

Ambon

PU

PU

PU

PU

1039

Buru

Bilorro

PL

PL

PL

PL

1040

Buru

Ilath

PL

PL

PL

PL

1041

Buru

Namlea

PP

PP

PP

PP

1042

Buru

Waplau

PL

PL

PL

PL

1043

Buru Selatan

Air Buaya

PL

PL

PL

PL

1044

Buru Selatan

Ambalau

PL

PL

PL

PL

1045

Buru Selatan

Fogi

PR

PR

PR

PR

1046

Buru Selatan

Leksula

PR

PR

PR

PR

1047

10

Buru Selatan

Namrole

PR

PR

PR

PR

1048

11

Buru Selatan

Tifu

PL

PL

PL

PL

1049

12

Buru Selatan

Wamsisi

PL

PL

PL

PL

1050

13

Kepulauan Aru

Batu Goyang/Kalar-Kalar

PP

PP

PP

PP

1051

14

Kepulauan Aru

Dobo

PP

PP

PP

PP

1052

15

Maluku Barat Daya

Lirang

PL

PL

PL

PL

1053

16

Maluku Barat Daya

Dawera/Dawelor

PL

PL

PL

PL

64

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1054

17

Maluku Barat Daya

Hila/Romang

PL

PL

PL

PL

1055

18

Maluku Barat Daya

Ilwaki

PR

PR

PR

PR

1056

19

Maluku Barat Daya

Kaiwatu/Moa

PL

PL

PL

PL

1057

20

Maluku Barat Daya

Marsela

PL

PL

PL

PL

1058

21

Maluku Barat Daya

Serwaru

PL

PL

PL

PL

1059

22

Maluku Barat Daya

Tepa

PR

PR

PR

PR

1060

23

Maluku Barat Daya

Wonreli

PR

PR

PR

PR

1061

24

Maluku Barat Daya

Wulur

PL

PL

PL

PL

1062

25

Maluku Tengah

Amahai

PP

PP

PP

PP

1063

26

Maluku Tengah

Banda Naira

PP

PP

PP

PP

1064

27

Maluku Tengah

Hitu

PL

PL

PL

PL

1065

28

Maluku Tengah

Kesui

PL

PL

PL

PL

1066

29

Maluku Tengah

Kobisonta

PL

PL

PL

PL

1067

30

Maluku Tengah

Saparua/Haria

PL

PL

PL

PL

1068

31

Maluku Tengah

Tulehu

PP

PP

PP

PP

1069

32

Maluku Tengah

Wahai

PR

PR

PR

PR

1070

33

Maluku Tengah

Kabisadar

PR

PR

PR

PR

1071

34

Maluku Tengah

Wolu

PL

PL

PL

PL

1072

35

Maluku Tenggara

Elat

PL

PL

PL

PL

1073

36

Maluku Tenggara

Kur

PL

PL

PL

PL

1074

37

Maluku Tenggara

Tehoru

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

38

Adault

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

39

Larat

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

40

Mahaleta

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

41

Saumlaki

PP

PP

PP

PP

Maluku
Barat

Tenggara

42

Seira

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

43

Sera

PL

PL

PL

PL

1081

44

Seram Bagian Timur

Bemo

PL

PL

PL

PL

1082

45

Seram Bagian Timur

Bula

PP

PP

PP

PP

1083

46

Seram Bagian Timur

Geser

PL

PL

PL

PL

1084

47

Seram Bagian Barat

Hatu Piru

PR

PR

PP

PP

1085

48

Seram Bagian Barat

Kairatu

PL

PL

PL

PL

1086

49

Seram Bagian Barat

Kataloka/Ondor

PL

PL

PL

PL

1075
1076
1077
1078
1079
1080

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1087

50

Seram Bagian Barat

Lakor

PL

PL

PL

PL

1088

51

Seram Bagian Barat

Larokis

PL

PL

PL

PL

1089

52

Seram Bagian Barat

Lokki

PL

PL

PL

PL

1090

53

Seram Bagian Barat

Manipa

PL

PL

PL

PL

1091

54

Seram Bagian Barat

Pelita Jaya

PL

PL

PL

PL

1092

55

Seram Bagian Barat

Taniwel

PL

PL

PL

PL

1093

56

Seram Bagian Barat

Toyando

PL

PL

PL

PL

1094

57

Seram Bagian Barat

Wailey

PL

PL

PL

PL

1095

58

Seram Bagian Barat

Waimeteng Piru

PL

PL

PL

PL

1096

59

Seram Bagian Barat

Waisala

PL

PL

PL

PL

1097

60

Seram Bagian Barat

Waisarisa

PL

PL

PL

PL

1098

61

Seram Bagian Barat

Upisera

PL

PL

PL

PL

1099

62

Tual

Tual

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Papua Barat


1100

Fak-fak

Bomberai

PL

PL

PL

PL

1101

Fak-fak

Fak-fak

PP

PP

PP

PP

1102

Fak-fak

Karas

PL

PL

PL

PL

1103

Fak-fak

Kokas

PL

PL

PR

PR

1104

Fak-fak

Sagan

PL

PL

PL

PL

1105

Fak-fak

Selasi

PL

PL

PL

PL

1106

Fak-fak

Weti

PL

PL

PL

PL

1107

Kaimana

Adijaya

PL

PL

PL

PL

1108

Kaimana

Etna

PP

PP

PP

PP

1109

10

Kaimana

Kaimana

PP

PP

PP

PP

1110

11

Kaimana

Kanoka

PL

PL

PL

PL

1111

12

Kaimana

Lobo

PL

PL

PL

PL

1112

13

Kaimana

P. Adi

PL

PL

PL

PL

1113

14

Kaimana

Senini

PL

PL

PL

PL

1114

15

Kaimana

Susunu

PL

PL

PL

PL

1115

16

Manokwari

Manokwari

PP

PP

PP

PP

1116

17

Manokwari

Oransbari

PL

PL

PR

PR

1117

18

Manokwari

Ransiki

PL

PL

PL

PL

1118

19

Raja Ampat

Fatanlap

PL

PL

PL

PL

1119

20

Raja Ampat

Kabare

PL

PL

PL

PL

1120

21

Raja Ampat

Kalobo

PL

PL

PL

PL

1121

22

Raja Ampat

Sailolof

PL

PL

PL

PL

1122

23

Raja Ampat

Saonek

PL

PL

PR

PR

1123

24

Raja Ampat

Pam

PL

PL

PL

PL

66

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1124

25

Raja Ampat

Waigama

PP

PP

PP

PP

1125

26

Sorong

Makbon

PL

PL

PL

PL

1126

27

Sorong

Mega

PL

PL

PL

PL

1127

28

Sorong

Muarana

PL

PL

PL

PL

1128

29

Sorong

Kasim

PL

PL

PL

PL

1129

30

Sorong

Kiamano

PL

PL

PL

PL

1130

31

Sorong

Salawati

PL

PL

PL

PL

1131

32

Sorong

Seget

PL

PL

PL

PL

1132

33

Sorong

Sele

PL

PL

PL

PL

1133

34

Sorong

Sorong

PU

PU

PU

PU

1134

35

Sorong

Arar

PP

PP

PP

PP

1135

36

Sorong Selatan

Inawatan

PP

PP

PP

PP

1136

37

Sorong Selatan

Konda

PL

PL

PL

PL

1137

38

Sorong Selatan

Taminabuan

PP

PP

PP

PP

1138

39

Tambrauw

Saukorem

PL

PL

PL

PL

1139

40

Tambrauw

Sausapor

PL

PL

PL

PL

1140

41

Teluk Bintuni

Arandai

PP

PP

PP

PP

1141

42

Teluk Bintuni

Babo

PP

PP

PP

PP

1142

43

Teluk Bintuni

Bintuni

PP

PP

PP

PP

1143

44

Teluk Wondana

Wasior

PP

PP

PP

PP

1144

45

Teluk Wondana

Windesi

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Papua
1145

Asmat

Agats

PP

PP

PP

PP

1146

Asmat

Atsy

PL

PL

PL

PL

1147

Asmat

Jipawer

PL

PL

PL

PL

1148

Asmat

Kamur

PL

PL

PL

PL

1149

Asmat

Pirimapun

PL

PL

PL

PL

1150

Asmat

Sawaerma

PL

PL

PL

PL

1151

Asmat

Yamas

PL

PL

PL

PL

1152

Asmat

Yaosakor

PL

PL

PL

PL

1153

Biak Numfor

Biak

PP

PP

PU

PU

1154

10

Biak Numfor

Bosnik

PL

PL

PL

PL

1155

11

Biak Numfor

Insobabi

PL

PL

PL

PL

1156

12

Biak Numfor

Korem

PL

PL

PL

PL

1157

13

Biak Numfor

M. Mapia

PL

PL

PL

PL

1158

14

Biak Numfor

Manggari

PL

PL

PL

PL

1159

15

Biak Numfor

Masram

PL

PL

PL

PL

1160

16

Biak Numfor

Padaido

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1161

17

Biak Numfor

Saribi

PL

PL

PL

PL

1162

18

Biak Numfor

Sowek

PL

PL

PL

PL

1163

19

Biak Numfor

Wardo

PL

PL

PL

PL

1164

20

Biak Numfor

Warsa

PL

PL

PL

PL

1165

21

Boven Digul

Asiki

PL

PL

PL

PL

1166

22

Boven Digul

Prabu Alaska

PR

PR

PR

PR

1167

23

Boven Digul

Anggamburan

PL

PL

PL

PL

1168

24

Boven Digul

Cabang Tiga

PL

PL

PL

PL

1169

25

Boven Digul

Eci

PL

PL

PL

PL

1170

26

Boven Digul

Gantenteri

PL

PL

PL

PL

1171

27

Boven Digul

Kaptel

PL

PL

PL

PL

1172

28

Boven Digul

Mindiptanah

PL

PL

PL

PL

1173

29

Boven Digul

Tanah Merah

PL

PL

PL

PL

1174

30

Boven Digul

Tanah Miring

PL

PL

PL

PL

1175

31

Jayapura

Betaf

PL

PL

PL

PL

1176

32

Jayapura

Demta

PP

PP

PP

PP

1177

33

Jayapura

Depapre

PP

PP

PP

PU

1178

34

Jayapura

Jayapura

PU

PU

PU

PP

1179

35

Jayapura

Metabore

PL

PL

PL

PL

1180

36

Jayapura

P. Yamna

PL

PL

PL

PL

1181

37

Mamberamo Raya

Teba

PL

PL

PL

PL

1182

38

Mappi

Bade

PP

PP

PP

PP

1183

39

Mappi

Bayun

PL

PL

PL

PL

1184

40

Mappi

Kepi

PL

PL

PL

PL

1185

41

Mappi

Moor

PL

PL

PL

PL

1186

42

Merauke

Arambu

PL

PL

PL

PL

1187

43

Merauke

Bian

PL

PL

PL

PL

1188

44

Merauke

Bulaka

PL

PL

PL

PL

1189

45

Merauke

Bupul

PL

PL

PL

PL

1190

46

Merauke

Kimaam

PL

PL

PL

PL

1191

47

Merauke

Kumbe

PL

PL

PL

PL

1192

48

Merauke

Merauke

PU

PU

PU

PU

1193

49

Merauke

Muting

PL

PL

PL

PL

1194

50

Merauke

Okaba

PL

PL

PL

PL

1195

51

Merauke

Semanggi

PL

PL

PL

PL

1196

52

Merauke

Senggo

PL

PL

PL

PL

1197

53

Mimika

Amamapare

PP

PP

PP

PP

1198

54

Mimika

Hiripau

PL

PL

PL

PL

68

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1199

55

Mimika

Kokonao

PL

PL

PL

PL

1200

56

Mimika

Pomako I & II

PP

PP

PU

PU

1201

57

Mimika

Uta

PL

PL

PL

PL

1202

58

Nabire

Kuatisora

PL

PL

PL

PL

1203

59

Nabire

Nabire/Teluk Kimi

PP

PP

PP

PU

1204

60

Nabire

Napan

PL

PL

PL

PL

1205

61

Nabire

Nusa

PL

PL

PL

PL

1206

62

Nabire

Wanggur

PL

PL

PL

PL

1207

63

Nabire

Wapoga

PP

PP

PP

PP

1208

64

Sarmi

Apauwer

PL

PL

PL

PL

1209

65

Sarmi

Armopa

PL

PL

PL

PL

1210

66

Sarmi

Bagusa

PL

PL

PL

PL

1211

67

Sarmi

Kasonaweja

PL

PL

PL

PL

1212

68

Sarmi

P. Liki

PL

PL

PL

PL

1213

69

Sarmi

Sarmi

PP

PP

PP

PP

1214

70

Sarmi

Takar

PL

PL

PL

PL

1215

71

Sarmi

Trimuris

PL

PL

PL

PL

1216

72

Sarmi

Wakde

PL

PL

PL

PL

1217

73

Supiori

Janggerbun

PL

PL

PL

PL

1218

74

Supiori

Kameri

PL

PL

PL

PL

1219

75

Supiori

Korido

PP

PP

PP

PP

1220

76

Supiori

Marsram

PR

PR

PR

PR

1221

77

Supiori

Miosbipondi

PL

PL

PL

PL

1222

78

Supiori

Numfor

PL

PL

PL

PL

1223

79

Waropen

Barapasi

PL

PL

PL

PL

1224

80

Waropen

Kaipuri

PL

PL

PL

PL

1225

81

Waropen

Koweda

PL

PL

PL

PL

1226

82

Waropen

P. Nauw

PL

PL

PL

PL

1227

83

Waropen

Waren

PL

PL

PP

PP

1228

84

Yapen

Ambai

PL

PL

PL

PL

1229

85

Yapen

Ampimoi

PL

PL

PL

PL

1230

86

Yapen

Angkaisera

PL

PL

PL

PL

1231

87

Yapen

Ansus

PL

PL

PL

PL

1232

88

Yapen

Dawai

PP

PP

PP

PP

1233

89

Yapen

Koweda

PL

PL

PL

PL

1234

90

Yapen

Kurudu

PL

PL

PL

PL

1235

91

Yapen

Owe

PL

PL

PL

PL

1236

92

Yapen

Papuma

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1237

93

Yapen

Poom

PL

PL

PL

PL

1238

94

Yapen

Samberbaba

PL

PL

PL

PL

1239

95

Yapen

Serui

PP

PP

PP

PP

1240

96

Yapen

Wainapi

PL

PL

PL

PL

REKAPITULASI JUMLAH PELABUHAN / TERMINAL


Pelabuhan Utama (PU)

2011

2015

2020

2030

33

39**

49**

51**

217

240

262

262

Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)

249

235

225

223

Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL)

741

726

704

704

1240

1240

1240

1240

Pelabuhan Pengumpul (PP)

Jumlah Pelabuhan

Keterangan :

*)Terdapat Kantor UPT Ditjen Hubla sesuai :


1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;
2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam;
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;

**) termasuk 2 (dua) Pelabuhan Utama yang berfungsi sebagai Hub Internasional
(Bitung dan Kuala Tanjung)

70

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

ACEH

14

26

14

26

14

26

14

26

SUMATERA UTARA

13

12

35

13

12

35

14

11

35

13

11

35

SUMATERA BARAT

17

17

17

17

KEPULAUAN RIAU

15

42

72

132

27

31

71

132

28

28

71

132

28

28

71

132

RIAU

12

17

33

12

17

33

12

17

33

12

17

33

BENGKULU

JAMBI
SUMATERA
SELATAN

14

14

14

14

10

17

17

17

17

BANGKA BELITUNG

19

19

19

19

10

LAMPUNG

13

22

10

22

10

22

10

22

11

BANTEN

12

JAWA BARAT

12

12

12

12

13

DKI JAKARTA

13

20

10

20

10

20

10

20

14

JAWA TENGAH

13

13

13

13

71

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

15

JAWA TIMUR

10

13

15

42

15

12

42

13

12

11

42

13

12

11

42

16

BALI
NUSA TENGGARA
BARAT
NUSA TENGGARA
TIMUR
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
KALIMANTAN
SELATAN
KALIMANTAN
TIMUR

15

15

15

15

19

19

19

19

14

50

74

10

14

49

74

11

14

48

74

11

14

48

74

15

15

15

15

19

19

19

19

14

14

14

14

16

22

16

22

16

22

16

22

23

SULAWESI UTARA

11

48

66

11

48

66

16

43

66

16

43

66

24

GORONTALO

11

11

11

11

25

SULAWESI BARAT

15

19

13

19

13

19

13

19

26

SULAWESI TENGAH
SULAWESI
TENGGARA

12

72

93

12

72

93

16

72

93

16

72

93

27

41

27

41

26

41

26

41

17
18
19
20
21
22

27

72

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

28

SULAWESI SELATAN

11

11

40

63

11

11

40

63

13

40

63

13

40

63

29

MALUKU UTARA

20

126

151

20

125

151

18

124

151

18

124

151

30

MALUKU

43

62

43

62

10

43

62

10

43

62

31

PAPUA BARAT

13

31

45

13

31

45

13

28

45

13

28

45

32

PAPUA

13

79

96

13

79

96

12

78

96

11

78

96

33

217

249

741

1240

39

240

235

726

1240

49

262

225

704

1240

51

262

223

704

1240

JUMLAH

73

SUB LAMPIRAN B:: ARUS PERDAGANGAN UTAMA


UTAMA PADA TAHUN 2009
Sub LampiranB-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas
Lalu Lintas Peti Kemas
Indonesia Tahun 2009

Sub LampiranB-2
2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas
Lalu Lintas Peti Kemas Indonesia
Tahun 2009

74

Sub LampiranB-3
3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk
untu Lalu-Lintas
Lintas Kargo Umum
(General Cargo) Indonesia Tahun 2009

Sub Lampiran B-4Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas


Lalu Lintas Kargo Umum (General
(
Cargo) Indonesia Tahun 2009

Sub LampiranB -5
5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia
Tahun 2009

Sub LampiranB-6
6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun
2009

76

Sub LampiranB-7
7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia
Indonesi Tahun
2009

Sub LampiranB-8
8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009

SUB LAMPIRAN C:: PELABUHAN STRATEGIS


STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI
EKON
Sub LampiranC-1
1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera

Sub LampiranC-2
Lampiran 2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa

78

Sub LampiranC-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan

Sub LampiranC-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi

79

Sub LampiranC-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara

Sub LampiranC-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

80

SUB LAMPIRAN D:

PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI


PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKAN
KORIDOR EKONOMI

Sub LampiranD-1 Koridor Ekonomi Sumatera


Sub LampiranD-2 Koridor Ekonomi Jawa
Sub LampiranD-3 Koridor Ekonomi Kalimantan
Sub LampiranD-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara
Sub LampiranD-5 Koridor Ekonomi Sulawesi
Sub LampiranD-6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

81

Sub LampiranD-1 Koridor Ekonomi Sumatera

82

Sub Lampiran D-2 Koridor Ekonomi Jawa

83

Sub Lampiran D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan

84

Sub Lampiran D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara

85

Sub Lampiran D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi

86

Sub Lampiran D- 6 Koridor Ekonomi Kepulauan Maluku - Papua


Koridor Ekonomi Maluku-Papua
2009

2020
Kebutuhan Pergerakan Total Pelabuhan

Total

2030

Total

24.93
juta ton/thn

Total

40.94
juta ton/thn

58.99
juta ton/thn

0.20
juta TEU/thn

0.57
juta TEU/thn

1.06
juta TEU/thn

Gambaran Umum
Wilayah Maluku dan Papua memiliki kepadatan penduduk yang rendah, dengan arus barang
yang juga relatif rendah, dilayani oleh pelayaran yang sederhana. Barang kebanyakan
berasal dan menuju Pelabuhan Makasar, Bitung dan Tanjung Perak. Arus peti kemas juga
sangat rendah. Pelabuhan Sorong berfungsi sebagai pelabuhan yang melayani pergerakan
komoditas yg berkaitan dengan energi (seperti Balikpapan)

Lalu lintas peti kemas sudah mulai tumbuh secara signifikan di Maluku (termasuk Maluku
Utara). Ambon dan Sorong semestinya telah terbangun pusat pendukung logistik untuk
konsolidasi dan distribusi barang dengan peti kemas. Didukung juga dengan perkembangan
pelayaran pengumpan ke Makasar, Surabaya/Jakarta atau bahkan ke luar negeri (Asia).
Sorong sebagai pelabuhan energi akan semakin berperan untuk pelabuhan ekspor dari
wilayah Indonesia Timur.

Lalu lintas peti kemas semakin berkembang di terminal-terminal utama seperti di Ambon dan
Sorong yang lebih jauh akan menarik lalu lintas internasional (Asia).

Target Produktivitas dan Ukuran Kapal


Peti Kemas

Ukuran Kapal
500TEU

Bongkar/Muat
18 TEU/jam/crane

Tanker

30.000 DWT

N/A

Curah Kering

Hanya terminal khusus

Utilisasi

Intensitas Lahan
80% 20kTEU/Ha
20% N/A

Peti Kemas

Ukuran Kapal
2.000TEU

Bongkar/Muat
25 TEU/jam/crane

Tanker

120.000 TEU

4.000 t/jam

Curah Kering

Hanya terminal khusus

Utilisasi

Intensitas Lahan
40% 30kTEU/Ha
3

20% 2 m /m

Ukuran Kapal
4.000TEU

Bongkar/Muat
38 TEU/jam/crane

Tanker

120.000 DWT

4.000 t/jam

Curah Kering

Hany a terminal khusus

Peti Kemas

Utilisasi

Intensitas Lahan
50% 40kTEU/Ha
3

20% 2 m /m

Investasi Strategis
Untuk terminal peti kemas, pengembangan dilakukan di Sorong untuk dapat melayani kapal
pengumpan. Pengembangan juga dilakukan untuk terminal minyak bumi kecil

Terminal khusus peti kemas di Ambon yang mampu melayani kapal peti kemas pengumpan.
Dermaga sepanjang 400 m yang didukung dengan craine peti kemas dan RTG di Sorong.
Pengembangan pelabuhan hub untuk produk minyak bumi
Pengembangan terminal khusus bijih nikel

Peti Kemas

Peti Kemas

Pengembangan dermaga peti kemas sepanjang 2 km, 25 craine peti kemas dan RTG di dua
pelabuhan.
Pengembangan pelabuhan hub untuk produk minyak bumi
Pengembangan terminal khusus bijih nike

Kegiatan Bisnis Utama Pelabuhan


Curah Cair

: Operator monopoli menjalankan dermaga Ambon, namun


disewakan kepada liner peti kemas untuk jangka waktu singkat
: Terminal distribusi kecil dijalankan secara monopoly oleh
Pertamina cenderung menggunakan drum dibanding secara curah

Curah Cair
Lain-lain

: Beberapa operator mulai menjalankan terminal di Ambon dan


Sorong
: Terminal utama yang dijalankan oleh operator umum dan
beberapa terminal khusus skala kecil
: Operator kapal tunda/pelayanan laut dapat beroperasi di lebih dari satu
pelabuhan dengan aturan yang diperketat

Peti Kemas
Curah Cair
Lain-lain

: Beberapa operator mulai menjalankan terminal di Ambon dan


Sorong
: Terminal utama yang dijalankan oleh operator umum dan
beberapa terminal khusus skala kecil
: Operator kapal tunda/pelayanan laut dapat beroperasi di lebih dari satu
pelabuhan dengan aturan yang diperketat

87

SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN


Sub Lampiran E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030

88

89

90

91

92

93

94

Sub Lampiran E-2


2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030
2011
(dalam juta US$)

95

96

97

98

99

100

101

MENTERI PERHUBUNGAN
Ttd
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan KSLN

UMAR ARIS, SH, MM. MH


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19630220 1989031 1 001

102

E.E. MANGINDAAN

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL
Nomor : KP 414 Tahun 2013
Tanggal : 17 April 2013

DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ................................................................... 4
2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ............................................................................ 5

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI ....................................................................................... 6

2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7

Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif ........ 6
Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja ........................... 6
Pengaturan Tarif ............................................................................................................ 6
Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan ................................................................ 7
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan ................................. 7
Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif . 7
Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif .................................. 7

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA


TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA ..................................... 9
3.1

LATAR BELAKANG ............................................................................................... 9

3.2

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO DASAR (BASE
CASE) ........................................................................................................... 10

3.3

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF ................................................. 14

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN .............................................. 16

BAB 4: HIERARKI, LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN.17


4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN .............................................................................. 17

4.2

KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN ........................................................................ 19

4.3

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN PEMERINTAH ......... 22

4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4

Indikasi Kebutuhan Pembiayaan.................................................................................. 22


Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah ......................................... 22
Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah ...................................................... 23
Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan ............ 26

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN29


5.1

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN UNDANG-UNDANG PELAYARAN .................... 29

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG


KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009)...................................................................... 29

5.3

RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN.................................................................. 29

5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN................................ 29

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL ....................... 36


SUB LAMPIRAN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 ............................... 74

SUB LAMPIRAN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI ........................... 78


SUB

LAMPIRAN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI .................................................... 81

SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN ........................................... 88

ii

BAB 1: PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung kepada
transportasi laut, beroperasinya pelabuhan secara efisien di Indonesia merupakan
prioritas utama. Selain untukmemberdayakan industri angkutan laut nasional, UndangUndang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran lebih lanjut mengamanatkan
prioritas dalam hal peningkatan efisiensi dan kesinambungan pembangunan
pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan
maritim. Arah kebijakan di bidang kepelabuhanan menekankan pada penataan
penyelenggaraan pelabuhan, reformasi kelembagaan, peningkatan persaingan,
penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi
regulator dan operator, pembagian peran pemerintah daerah dan swasta secara
proporsional dalam penyelenggaraan dan perencanaan pengembangan pelabuhan,
serta penyiapan sumber daya manusia yang profesional untuk memenuhi kebutuhan
sektor pemerintah maupun swasta.
Pendekatan multi-dimensi yang diamanatkan oleh Undang-Undang diharapkan dapat
mendukung dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan
mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya konektivitas dan pola
distribusi nasional yang mantap dan dinamis serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia. Visi pembangunan di bidang kepelabuhanan ditetapkan sebagai berikut:
Sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif yang
mendukung perdagangan internasional dan domestik serta mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah.
Undang-UndangNomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaranjuga mengamanatkan bahwa
Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) disusun sebagai kerangka kebijakan untuk
memfasilitasi tercapainya visi tersebut. RIPN akan menjadi acuan bagi pembangunan
bidang kepelabuhanan di Indonesia. Di dalam RIPN juga terdapat prediksi lalu-lintas
pelabuhan, kebutuhan pengembangan fisik pelabuhan, kebutuhan investasi dan
strategi pendanaan, program modernisasi pelabuhan dan integrasinya dengan
pembangunan ekonomi dalam kerangka sistem transportasi nasional.
RIPN disusun dengan mengintegrasikan rencana lintas sektor, mencakup keterkaitan
antara sistem transportasi nasional dan rencana pengembangan koridor ekonomi serta
sistem logistik nasional, rencana investasi dan implementasi kebijakan, peran serta
pemerintah dan swasta, serta pembagian wewenang pemerintah pusat dan daerah.
Integrasi tersebut menjadi landasan utama untuk perencanaan dan investasi jangka
panjang dimana bentuknya tidak hanya berupa pembangunan fisik namun juga
menyangkut peningkatan efisiensi dan upaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas
pelabuhan yang ada serta berbagai langkah terkait dengan aspek pengaturan,
kelembagaan, dan operasional pelabuhan.

Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI

Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN

BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL


Kebijakan pelabuhan nasional merupakan bagian dalam proses integrasi multimoda
dan lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari sistem
transportasinasional dan strategi pembangunan ekonomi. Oleh karena itu kebijakan
tersebut lebih menekankan pada perencanaan jangka panjang dalam kemitraan antar
lembaga pemerintah dan antar sektor publik dan swasta. Munculnya rantai pasok
global (supply chain management) sebagai model bisnis yang diunggulkan, merupakan
faktor kunci dalam perubahan ekonomi global. Perkembangan teknologi informasi
komunikasi dan transportasimempengaruhi strategi bisnis yangterintegrasi antara
produksi, pemasaran, transportasi, distribusi dan klaster industri dalam koridor
ekonomi.
Kelancaran, keamanan dan ketepatan waktu, dalam sistem multi moda transportasi
yang efisien merupakan kunci keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daya saing
Indonesia.Oleh karena itu, diperlukan keterpaduan multimoda transportasi dan sistem
logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan pembangunan infrastruktur fisik.
Infrastruktur transportasi merupakan faktor dominan yang berkaitan dengan kebijakan
publik, peraturan, dan sistem operasi. Peran investasi swasta sangat penting, dimana
komitmen kebijakan pemerintah perlu menciptakan iklim yang kondusif sekaligus
melindungi kepentingan publik.
Dalam sistem transportasi nasional yang efesien dan efektif, kebijakan maritim masa
depan di Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar. Dengan berbagai
kebijakan akan diadakan perubahan secara berkesinambungan sesuai dengan prioritas
dan perkembangan lingkungan strategis dan internasional (continuous improvement
process). Untuk itu masukan dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Kebijakan pelabuhan nasional akan merefleksikan perkembangan sektor
kepelabuhanan menjadi industri jasa kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan
sistem operasi pelabuhan sesuai dengan standar internasional baik dalam bidang
keselamatan pelayaran maupun perlindungan lingkungan maritim. Tujuannya adalah
untuk memastikan sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya saing, mendukung
perdagangan,terintegrasi dengan sistem multi-moda transportasi dansistem logistik
nasional.Kerangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam upaya menjamin
kepastian usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, kapasitas mencukupi, tertib,
selamat, aman, tepat waktu,tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata
kelolayang baik. Kebijakan tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan
berdasarkan konsensus dan komitmen dari para pemangku kepentingan.

2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

Kebijakan pelabuhan nasional diarahkan dalam upaya:

Mendorong Investasi Swasta


Untuk mendukung rencana MP3EI, partisipasi sektor swasta merupakan kunci
keberhasilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan
Indonesia, karena kemampuan finansial sektor publik terbatas.

Mendorong Persaingan
Mewujudkan iklim persaingan yang sehat dalam kegiatan usaha kepelabuhanan
yang diharapkan dapat menghasilkan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien.

Pemberdayaan Peran Penyelenggara Pelabuhan


Upaya perwujudan peran Penyelenggara Pelabuhan sebagai pemegang hak
pengelolaan lahan daratan dan perairan (landlord port authority) dapat
dilaksanakan secara bertahap. Upaya tersebut mencerminkan penyelenggara
pelabuhan yang lebih fleksibel dan otonom.

Terwujudnya Integrasi Perencanaan


Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan
kegiatan ekonomi dan terintegrasi kedalam penyusunan rencana induk pelabuhan
khususnya dikaitkan dengan MP3EI/koridor ekonomi, sistem transportasi nasional,
sistem logistik nasional, rencana tata ruang wilayah serta keterlibatan masyarakat
setempat.

Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibel
Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional akan
dikeluarkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur
penetapan tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien, dan mengatasi
kemungkinan kegagalan pasar.

Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin


Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas
pelabuhan yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal.
Keandalan teknis minimal diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan kapal
dan keamanan fasilitas pelabuhan yang berlaku di seluruh pelabuhan. Secara
bertahap diperlukan penambahan kapasitas untuk memenuhi standar yang sesuai
dengan ketentuan internasional.

Meningkatkan perlindungan lingkungan maritim


Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunaan wilayah perairan yang
akan meningkatkan dampak terhadap lingkungan maritim. Penyelenggara
Pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan, guna memperkecil
kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. Mekanisme pengawasan
yang efektif akan diterapkan melalui kerja sama dengan instansi terkait, termasuk
program tanggap darurat.

Mengembangkan sumber daya manusia


Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan
profesionalisme dan kompetensi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan
tingkat efisiensi, termasuk memperhatikan jaminan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan. Lembaga
pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam meningkatkan
produktivitas tenaga kerja sektor pelabuhan, untuk memenuhi standar
internasional.

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI

2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif
Pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan diawasi secara efektif dan
dipublikasikan secara berkala kepada para pemangku kepentingan.
2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja

Perencanaan pengembangan pelabuhan dalam kerangka sistem transportasi


nasional akan dikoordinasikan dengan perencanaan sektoral masing-masingmoda
transportasi, instansi terkait lainnya dan Penyelenggara Pelabuhan. Pedoman
tentang perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan
diterbitkan. Badan usaha pelabuhan diminta untuk memberikan informasi yang
relevan kepada Penyelenggara Pelabuhan untuk disinkronisasikan dengan rencana
induk masing-masing pelabuhan.

Status pelabuhan akan di-review secara berkala untuk menentukan kemungkinan


terjadinya perubahan hierarki pelabuhan dan implikasinya terhadap revisi Rencana
Induk Pelabuhan Nasional dan rencana induk masing-masing pelabuhan.

Sistem indikator kinerja akan diterapkan untuk tujuan perencanaan dan


pemantauan serta hasil pencapaian kinerja pelabuhan akan dipublikasikan secara
berkala.

2.2.3 Pengaturan Tarif

Pengaturan penetapan tarif harus mudah diterapkan dalam arti setiap jasa
kepelabuhanan dikenakan tarif sesuai dengan jasa yang disediakan. Tarif yang
diusulkan Badan Usaha Pelabuhan dapat ditolak apabila tidak wajar dibandingkan
dengan biaya penyediaan jasa atau infrastruktur..

Review tarif dilakukan tanpa mengurangi kebebasan badan usaha pelabuhan untuk
menegosiasikan perjanjian kerjasama usaha dengan mitra bisnisnya.

Pedoman tentang prosedur pemantauan dan review tarif akan dikeluarkan untuk
mempermudah penerapan tarif agar tidak menimbulkan beban yang tidak wajar
kepada Badan Usaha Pelabuhan, Penyelenggara Pelabuhan maupun para Pengguna
Jasa. Pedoman tersebut juga akan memberikan penjelasan tentang penerapan tarif
atau perjanjian jasa pelayanan pelabuhan yang dianggap anti-kompetitif.

2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan

Persaingan di sektor pelabuhan akan terus didorong, baik terhadap fasilitas yang
sudah ada maupun melalui pengembangan pelabuhan baru atau perluasan
pelabuhan yang sudah ada.

Pedoman tentang prosedur penyampaian keberatan dan penyelesaian sengketa


akan dikeluarkan untuk mengatasi perilaku anti-kompetitif.

2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan

Dalam upaya meningkatkan keterampilan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM),


identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pendidikan di sektor
pelabuhan akan dilakukan bersama-sama dengan Badan Usaha Pelabuhan,
Penyelenggara Pelabuhan, koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat dan pusat
pelatihan yang ada. Kebutuhan dan strategi pengembangan pendidikan dan
pelatihan akan direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan tuntutan
permintaan.

Nota kesepahaman akan dibuat dengan pusat pelatihan, lembaga kejuruan, dan
perguruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor pelabuhan
dan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta memastikan kurikulum
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.

Peningkatan kesejahteraan dan insentif yang dapat meningkatkan produktivitas


tenaga kerja, memperbaiki praktek jam kerja efektif, jumlah tenaga kerja riil,
memperluas program pelatihan dan mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan
persaingan di pelabuhan.

Keikutsertaan tenaga kerja di sektor pelabuhan akan didorong melalui program


pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh lembaga pelatihan, sekolah kejuruan
dan perguruan tinggi.

2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara


Efektif
Penerapan peraturan tentang keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan
akan dilaksanakan secara konsekuen dalam rangka memberikan kewenangan yang
lebih efektif kepada Syahbandar berdasarkan pedoman dan standar internasional
(International Ship and Port facility Security Code).
2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif

Dalam rangka menjamin perlindungan lingkungan maritim yang efektif di


pelabuhan, pedoman tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim di
pelabuhan akan lebih dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dan
dilaksanakan oleh Penyelenggara Pelabuhan yang mengatur:
o Pencegahan pencemaran lingkungan maritim di pelabuhan;
o Kerangka kerja sistem manajemen lingkungan maritim; dan
o Pengawasan internal dan audit independen yang dilakukan secara berkala.

Peran Syahbandar untuk mengelola dan melakukan penanggulangan pencemaran


maritim di pelabuhan akan lebih ditingkatkan.

Sistem manajemen lingkungan maritim akan diterapkan melalui kemitraan dengan


pemangku kepentingan di bidang pelayaran untuk memastikan sistem tanggap darurat
berfungsi di sektor pelabuhan.

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI


PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA
3.1

LATAR BELAKANG

Peran pelabuhan di Indonesia sebagai negara maritim sangat dominan dalam


pembangunan nasional. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan pelabuhan untuk
menunjang perdagangan internasional dan domestik secara nasional pada skala sangat
besar. Pada tahun 2009, pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton muatan yang
terdiri atas 560,4 juta ton muatan curah kering (hampir tiga perempatnya adalah
batubara), 176,1 juta ton muatan curah cair (86 persennya adalah minyak bumi atau
produk minyak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 juta ton general cargo dan 88,2
muatan peti kemas (terlihat pada Tabel 3-1, dan Gambar 3-1 dan 3-2).
Perdagangan luar negeri tercatat sebesar 543,4 juta ton atau 56 % dari total volume
muatan yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia pada tahun 2009. Muatan ekspor
sebesar 442,5 juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar negeri, sementara impor
sebanyak 101,0 juta ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan ekspor lebih tinggi
karena angkutan batubara jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada tahun
2009.
Tabel 3-1 juga menunjukkan pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan
Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2009 yang
meningkat rata-rata 11,0 %. Namun demikian, penyebaran pertumbuhannya sangatlah
beragam, sebagai contoh, lalu lintas curah kering meningkat lebih dari lima kali lipat
dari 95,2 juta ton pada tahun 1999 menjadi 560,4 juta ton pada tahun 2009. Muatan
peti kemas juga meningkat rata-rata 12,3 %, yaitu dari 27,7 juta ton pada tahun 1999
menjadi 88,2 juta ton pada tahun 2009 (lihat juga Gambar 3-3). General cargo
meningkat rata-rata 7,3 %, sementara komoditas curah cair memiliki pertumbuhan
yang lebih rendah, yaitu 1,7% selama perioda ini. Secara total, lalu-lintas barang
melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia menurut kelompok jenis muatan utama
diperlihatkan pada Tabel 3-2 serta secara grafis pada Gambar 3-1 sampai 3-3.
Sedangkan lalu-lintas antar pelabuhan (arus perdagangan) menurut jenis komoditasnya
ditunjukkan pada Sub LampiranB.
Pertumbuhan perdagangan masa depan di Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh
tingkat implementasi kebijakan pemerintah untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi, yang tertuang dalam Masterplan Perluasan dan
Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI). Dengan pusat
pertumbuhan dan koridor ekonomi yang telah ditetapkan (Gambar 3-4) beserta sistem
transportasi nasional yang akan menjamin konektivitas, MP3EI mengarahkan untuk
terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Melalui implementasi
MP3EI, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju pada tahun 2025, yang
berarti pertumbuhan ekonomi riil antara 6,4 7,5% diharapkan bisa tercapai pada

periode 2011 2014. Selain itu, tingkat inflasi juga diperkirakan turun dari 6,5% pada
kurun waktu 2011 2014 menjadi 3,0% pada tahun 2025.
Peranan Pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan MP3EI. Disisi lain,
bila MP3EI dapat diimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah
pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Pelabuhan
strategis di masing-masing koridor ekonomi disajikan dalam Sub Lampiran C.

3.2

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN


SKENARIO DASAR (BASE CASE)

Tabel 3-3 menyajikan proyeksi total muatan yang akan ditangani pelabuhan di
Indonesia berdasarkan jenis muatan dan komoditas dari tahun 2009 sampai dengan
2030. Total lalu-lintas muatan melalui pelabuhan diperkirakan meningkat dari 1,0
milyar ton pada tahun 2009 menjadi 1,3 milyar ton pada tahun 2015 dan menjadi 1,5
milyar ton pada tahun 2020. Angka pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 4,5 %
dari tahun 2009 sampai dengan 2015 dan 3,7 % dari tahun 2015 sampai dengan 2020.

10

Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan
Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton)

Tabel 3-2
2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan
dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton)

Gambar 3-1
1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus
Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)

12

Gambar 3-2
2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan pada
Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton)

Gambar 3-3
3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 1990-2009
1990

Gambar 3-4
3 Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Tabel 3-3 Prakiraan (Base


Base Case)
Case Arus Barang di Pelabuhan-Pelabuhan
Pelabuhan Indonesia,
Indonesia 2009-2030
(dalam ribu ton)

Jenis Muatan

2009
Jenis Perdagangan
Domestik
32,840
110,859
61,000
27,223
312,852
255,914
144
14,941
279,303
139,349
10,531
91
5,162
30,665
3,832
2,343
13,879
60,124
136,723
39,349
91,110
385
22,438
38,485
23,175
479
543,415
433,346

Internasional

General Cargo
Peti Kemas
Curah Kering
Semen
Batubara
Biji Besi
Pupuk
Biji-bijian
Curah Kering Lain
Curah Cair
Minyak Bumi & Produk
CPO
Curah Cair Lain
Total

Rata-rata Pertumbuhan Tahunan (%)


General Cargo
Container
Dry Bulk
Cement
Coal
Iron Ore
Fertilizer
Grain
Other Dry Bulk
Liquid Bulk
Petroleum & Products
CPO
Other Liquid Bulk
Total
-

3.3

Total

2015
Jenis Perdagangan
Domestik
39,213
148,562
106,894
65,626
328,918
342,135
6,700
21,925
279,303
203,330
13,714
400
7,323
39,934
4,316
2,639
17,562
73,907
178,042
52,718
118,649
501
30,069
51,574
29,323
642
653,066
609,040

Internasional

143,699
88,222
568,766
15,085
418,652
10,623
35,828
6,175
74,003
176,072
91,495
60,923
23,654
976,761
-

Total

2020
Jenis Perdagangan
Domestik
43,294
180,748
157,271
100,020
310,318
438,906
8,757
28,655
250,000
272,101
16,686
1,000
9,346
48,586
4,672
2,885
20,858
85,679
216,653
65,700
144,355
610
37,471
64,271
34,827
819
727,537
785,374

Total

Internasional

187,775
172,519
671,053
28,625
482,633
14,114
47,257
6,954
91,469
230,759
119,151
81,643
29,965
1,262,106

2030
Jenis Perdagangan
Domestik
50,245
242,911
294,234
183,446
284,436
675,731
14,264
48,947
200,000
443,224
23,537
2,000
14,514
68,536
5,422
3,348
26,700
109,676
315,952
97,252
213,681
903
55,467
95,136
46,805
1,213
944,867
1,199,340

Internasional

224,043
257,291
749,224
37,411
522,101
17,686
57,932
7,557
106,537
282,353
144,965
101,742
35,646
1,512,911

Total
293,155
477,680
960,167
63,210
643,224
25,537
83,050
8,770
136,376
413,204
214,584
150,603
48,017
2,144,207

3.0
9.8
0.8
89.7
4.5
6.0
2.0
4.0

5.0
15.8
5.0
6.6
6.5
27.9
4.5
2.0
3.5

4.6
11.8
2.8
11.3
2.4
4.9
4.7
2.0
3.6

2.0
8.0
(1.2)
5.5
(2.2)
4.0
5.0
1.6
3.5

4.0
8.8
5.1
5.5
6.0
20.1
4.0
1.8
3.0

3.6
8.3
2.2
5.5
1.6
4.6
4.2
1.7
3.1

1.5
6.5
(0.9)
5.0
(2.2)
3.5
4.5
1.5
2.5

3.0
6.3
4.4
5.5
5.0
7.2
3.5
1.5
2.5

2.7
6.4
2.5
5.4
2.1
3.7
3.7
1.5
2.5

4.5
5.0
4.0
3.1

4.5
5.0
5.0
5.8

4.5
5.0
4.0
4.4

4.0
4.5
3.5
2.2

4.0
4.5
5.0
5.2

4.0
4.5
3.5
3.7

4.0
4.0
3.0
2.6

4.0
4.0
4.0
4.3

4.0
4.0
3.0
3.5

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF

Sebagaimana terlihat pada Gambar 3-5, pada Skenario Pertumbuhan Tinggi, total lalu
lintas peti kemas Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 57 juta TEUs,sementara
TEU
pada Skenario Pertumbuhan Dasar akan mencapai 48 juta TEUs,sedangkan
sedangkan pada
Skenario Pertumbuhan Rendah 42 juta TEUs. Gambar 3-6 menyajikan secara jelas
proyeksi untuk total berdasarkan jenis muatan untuk ketiga skenario.

14

Gambar 3-5 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario
Pertumbuhan Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU)
Pertumbuhan,

Gambar 3-6 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis
Muatan Menurut Skenario
kenario Pertumbuhan,
Pertumbuhan Periode Tahun 2015-2030
2030 (dalam ribu ton)

2015

2020

2030

Gambar 3-6
6 menyajikan proyeksi total lalu lintas muatan di Indonesia berdasarkan jenis
muatan untuk ketiga skenario tersebut. Total lalu lintas muatan diprakirakan mencapai
2,7 milyar ton pada tahun 2030,mencapai
2030
2,1 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan
Dasar dan 1,8 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Rendah.

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN

Hasil proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan di Indonesia mempunyai implikasi


yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pelabuhan nasional, yaitu
diantaranya:

Pada tahun 2020 lalu lintas peti kemas Indonesia akan meningkat lebih dari dua kali
lipat volume tahun 2009 dan akan kembali meningkat dua kali lipat pada tahun
2030;

Pengembangan terminal peti kemas sangat diperlukan di berbagai lokasi


pelabuhan;

Peningkatan volume peti kemas juga akan menimbulkan kebutuhan


pengembangan pelabuhan peti kemas sebagai pelabuhan hub baru, baik di bagian
barat maupun di timur Indonesia, seperti Kuala Tanjung dan Bitung sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional. Namun kajian yang lebih spesifik diperlukan untuk
pengembangan pelabuhan hub tersebut.

Pertumbuhan lalu lintas curah kering dan cair yang lebih rendah menunjukkan
bahwa total tonase muatan hanya akan meningkat sampai dengan 50% pada tahun
2020 dan 50% lagi pada tahun 2030.

16

BAB 4: HIERARKI, LOKASI DAN RENCANA


PEMBANGUNAN PELABUHAN
Penyusunan rencana kebutuhan pengembangan pelabuhan didasarkan pada
pendekatan penilaian kapasitas pelabuhan dan memperhatikan skema pembangunan
untuk masing-masing pelabuhan. Selain kebijakan pemerintah, juga telah diperhatikan
program pembangunan pelabuhan strategis di Indonesia.
Kebijakan pemerintah yang menjadi dasar utama bagi pengembangan pelabuhan
meliputi (a) prioritas pengembangan konektivitas dan prasarana pelabuhan untuk
mendukung program koridor perekonomian Indonesia tahun 2025, (b) Cetak Biru
Transportasi Multimoda/Antarmoda untuk mendukung Sistem Logistik Nasional, dan
(c) Rencana Strategis Sektor Perhubungan.
Sub Lampiran D memberikan rangkuman parameter perencanaan dan strategi
pengembangan pelabuhan pada enam koridor pembangunan ekonomi sampai dengan
2030.Rangkuman tersebut memuat proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan
berdasarkan jenis kargo, disain kapal dan target produktivitas, strategi investasi, dan
kegiatan bisnis utama pelabuhan.
Sub Lampiran E memuat daftar rencana pengembangan pelabuhan (termasuk
pengembangan kapasitas dan kebutuhan investasi) sampai dengan tahun 2030
berdasarkan wilayah, lokasi, dan fasilitas pelabuhan.
4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan, pelabuhan laut di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
hierarki yang terdiri atas:
a.

Pelabuhan Utama (yang berfungsi sebagai Pelabuhan Internasional dan Pelabuhan


Hub Internasional);

b.

Pelabuhan Pengumpul; dan

c.

Pelabuhan Pengumpan, yang terdiri atas:


1) Pelabuhan Pengumpan Regional;
2) Pelabuhan Pengumpan Lokal.

Hierarki pelabuhansebagaimana dimaksud ditetapkan dengan memperhatikan kriteria


teknis sebagai berikut:
1. Pelabuhan Utama:
a. kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional;
b. berada dekat dengan jalur pelayaran internasional 500 mil dan jalur pelayaran
nasional 50 mil;

c. memiliki jarak dengan pelabuhan utama lainnya minimal 200 mil;


d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang
e. kedalaman kolam pelabuhan minimal 9 m-LWS;
f. berperan sebagai tempat alih muat peti kemas/curah/general cargo/penumpang
internasional;
g. melayani Angkutan petikemas sekitar 300.000 TEUs/tahun atau angkutan lain
yang setara;
h. memiliki dermaga peti kemas/curah/general cargo minimal 1 (satu) tambatan,
peralatan bongkar muat petikemas/curah/general cargo serta lapangan
penumpukan/gudang penyimpanan yang memadai.
i. berperan sebagai pusat distribusi peti kemas/curah/general cargo/penumpang di
tingkat nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional;
2. Pelabuhan Pengumpul:
a. kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan
meningkatkan pertumbuhan wilayah;
b. memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya setidaknya 50 mil;
c. berada dekat dengan jalur pelayaran nasional 50 mil;
d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
e. berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan
pertumbuhan nasional;
f. kedalaman minimal pelabuhan 7 m-LWS;
g. memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan dan peralatan bongkar
muat;
h. berperan sebagai pengumpul
cargo/penumpang nasional;

angkutan

peti

kemas/curah/general

i. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;
3. Pelabuhan Pengumpan Regional:
a. berpedoman pada tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan
antarprovinsi;
b. berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan
peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
c. berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi wilayah provinsi;
d. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Pengumpul dan Pelabuhan
Utama;
e. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke Pelabuhan
Pengumpul dan/atau Pelabuhan Pengumpan lainnya;
f. berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam propinsi;

18

g. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
h. melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) provinsi;
i. berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau 25 mil;
j. kedalaman maksimal pelabuhan 7 m-LWS;
k. memiliki dermaga dengan panjang maksimal 120 m;
l. memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Regional lainnya 20 50 mil.
4. Pelabuhan Pengumpan Lokal:
a. Berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pemerataanserta
peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
b. Berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota;
c. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu dan terlindung dari gelombang;
d. Melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota;
e. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan
Pengumpul, dan/atau Pelabuhan Pengumpan Regional;

Utama,

Pelabuhan

f. berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi,


perbatasan, daerah terbatas yang hanya didukung oleh moda transportasi laut;
g. berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk mendukung
kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multifungsi selain sebagai
terminal untuk penumpang juga untuk melayani bongkar muat kebutuhan hidup
masyarakat disekitarnya;
h. berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali
keperintisan;
i. kedalaman maksimal pelabuhan 4 m-LWS;
m. memiliki fasilitas tambat atau dermaga dengan panjang maksimal 70 m;
j. memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Lokal lainnya 5 20 mil.

4.2

KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN

Table 4-1 menunjukkan rincian dari total kebutuhan investasi pelabuhan di Indonesia
sampai dengan 2030 berdasarkan koridor pembangunan ekonomi dan jenis fasilitas
pelabuhan. Total investasi sebesar US$ 47,064 milyar terdiri dari US$ 12,212 milyar
(tahun 2011-2015), US$ 12,389 milyar (tahun 2016-2020) dan US$ 22,464 milyar (tahun
2021-2030). Gambar 4-1 menunjukkan distribusi kebutuhan investasi sektor pelabuhan
berdasarkan koridor ekonomi dan tahapan pengembangan, sedangkan Gambar 4-2
memperlihatkan distribusi kebutuhan investasi pelabuhan menurut koridor ekonomi
dan jenis terminal/fasilitas pelabuhan.Sub Lampiran E memberikan rincian kebutuhan

investasi pelabuhan sampai dengan tahun 2030 berdasarkan koridor ekonomi dan jenis
terminal/fasilitas pelabuhan.
Secara ringkas, Tabel 4-2 menunjukkan indikasi kebutuhan jumlah pendanaan dari
sektor pemerintah dan swasta selama periode tahun 2011-2030.

Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis
Terminal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030
(dalam juta US$, tahun 2011)
Perode dan Koridor
Ekonomi

Peti
Kemas

CPO

Terminal
Minyak Batu
Bumi
Bara

Curah Terminal
Lainnya lainnya

CDC
/Multi
Moda

Pesiar/ Lahan/
Pariwisa Infra.
ta
Dasar

Total

2011-2015
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

455
2,095
7
186
121
183
3,046

388
138
9
535

289
339
20
89
50
34
821

387
60
366
813

63
86
41
430
166
122
906

31
354
121
195
355
1,070
2,127

25
130
75
230

17
100
47
20
21
205

613
2,342
190
30
94
258
3,528

2,267
5,506
426
1,454
870
1,688
12,212

2016-2020
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

2,192
2,297
30
120
141
123
4,902

467
138
9
614

344
508
20
89
95
48
1,103

299
60
346
705

167
35
35
35
106
106
484

44
120
243
243
606
1,458
2,714

250
250

20
110
439
30
40
639

222
150
61
61
121
364
980

3,755
3,530
828
1,061
1,077
2,138
12,390

2021-2030
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

4,329
4,164
60
338
216
245
9,352

903
8
275
25
10
1,221

762
827
40
178
137
97
2,041

597
120
693
1,410

202
115
70
70
211
211
882

88
150
486
486
1,092
2,915
5,217

340
340

30
130
390
29
60
639

150
121
121
243
729
1,365

6,911
6,005
1,168
2,190
1,923
4,267
22,465

2011-2030
Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Papua- Kepulauan
Total

6,975
8,556
97
644
477
550
17,299

1,758
8
550
43
10
2,369

1,395
1,674
80
356
282
179
3,965

1,283
240
1,405
2,927

432
236
146
535
483
439
2,273

163
624
850
924
2,053
5,443
10,058

25
720
75
820

67
340
876
79
121
1,482

835
2,642
373
213
459
1,351
5,872

12,934
15,041
2,422
4,705
3,871
8,093
47,066

Catatan: *) Terminal lainnya: Terminal konvensional (muatan umum), terminal mobil, terminal
serbaguna dan terminal penumpang

20

Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan
Pengembangan (dalam juta US$)

Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis
Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$)

Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030

Catatan:
1. Pembiayaan dari sektor keuangan pemerintah/swasta untuk tanah, infrastruktur
dasar dan non-komersial terminal, rehabilitasi/pengembangan pelabuhanpelabuhan kecil baru. Sedangkan pembiayaan sektor swasta murni adalah untuk
pembangunan terminal di pelabuhan-pelabuhan komersial;
2. Diperkirakan bahwa untuk periode 2011-2015 dari total kebutuhan pembiayaan
sebesar US$, 12.212 juta porsi BUMN mencapai US$3.521 juta.
4.3

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN


PEMERINTAH

4.3.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan


Sampai dengan tahun 2030 Indonesia harus menyediakan anggaran sebesar US$ 45-50
milyar untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan kapasitas
pelabuhan.Diperkirakan sekitar 68% dari seluruh total investasi pengembangan
pelabuhan baru di Indonesia memerlukan pendanaan dari pihak swasta, terutama
berdasarkan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) melalui pemberian konsesi
untuk jangka panjang, terutama untuk pelabuhan komersial seperti terminal peti
kemas, terminal curah, dan fasilitas pelabuhan komersial lainnya.
Sisanya sekitar 32% diperlukan untuk penyediaan lahan, prasarana umum pelabuhan
seperti pendalaman alur pelayaran dan penahan gelombang (breakwater), penyediaan
terminal pelabuhan non-komersial, rehabilitasi dan pengembangan pelabuhan kecil
baru (feeder) yang harus disediakan oleh pemerintah.
4.3.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah
UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanatkan bahwa investasi
infrastruktur dasar pelabuhan menjadi tanggung jawab Penyelenggara Pelabuhan.
Penyelenggara Pelabuhan merupakan lembaga yang memiliki aset finansial dan

22

pengalaman yang terbatas dalam penyelenggaraan pelabuhan. Dalam masa transisi,


lembaga tersebut hanya mempunyai anggaran yang terbatas dan pada dasarnya belum
memiliki kapasitas untuk melakukan pinjaman di awal tahun operasionalnya. Satusatunya sumber utama pendanaan infrastruktur dalam jangka pendek adalah dari
anggaran pemerintah.
Apabila Penyelenggara Pelabuhan belum memiliki sumber pembiayaan yang
mencukupi, maka potensi sumber pendanaan untuk investasi infrastruktur pelabuhan
dapat berasal dari konsesi. Di masa mendatang, sumber pembiayaan infrastruktur
dasar untuk Penyelenggara Pelabuhan akan berkembang sejalan dengan peningkatan
kinerja keuangan Penyelenggara Pelabuhan. Hal ini akan terjadi apabila Penyelenggara
Pelabuhan dimungkinkan untuk mengelola pendapatannya, termasuk pendapatan dari
penyelenggaraan kepelabuhanan (misalnya jasa labuh, sewa lahan, konsesi). Dengan
demikian Penyelenggara Pelabuhan dapat meningkatkan pendapatannya.

4.3.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah


Karena keterbatasan anggaran, interaksi antara pihak pemerintah dan swasta diatur
dalam tiga jenis peraturan, yaitu peraturan mengenai Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS), peraturan spesifik sektor, dan peraturan umum lainnya yang mengatur
kegiatan usaha di Indonesia.
Terdapat empat prinsip dasar kebijakan investasi dalam kategori KPS, yaitu:
a. Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan Infrastruktur
Pemerintah bermaksud untuk memusatkan kebijakannya dalam (i) pemeliharaan dan
peningkatan infrastruktur yang ada, (ii) fokus pada pengembangan infrastruktur yang
secara ekonomi layak, namun secara finansial tidak layak, (iii) pemberian subsidi dan
kompensasi pada PSO (Kewajiban Layanan Umum) dalam pelayanan infrastruktur, dan
(iv) mengisi celah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dengan cara menawarkan
proyek KPS kepada pasar.

b. Peraturan dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur


Peraturan mengenai percepatan pembangunan infrastruktur ditunjukkan dalam Tabel
4.3 Peraturan KPS terutama mengacu pada Peraturan Presiden No. 67/2005 mengenai
Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur, yang telah dirubah
dalam Peraturan Presiden No. 13/2010 dan No. 56/2011 yang memungkinkan
pemberian dukungan dan penjaminan pemerintah.
Sebagai tambahan, dua peraturan lainnya mengenai penjaminan pemerintah mengacu
pada Peraturan Presiden No. 78/2010 tentang Dana Penjaminan Infrastruktur melalui
Pemberian Dana Penjaminan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 260/2010 tentang

implementasi dari Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan


Infrastruktur.
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan
Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan dapat
menyediakan fasilitas (i) kebijakan dana talangan melalui Pusat Investasi Pemerintah
(PIP), (ii) penjaminan untuk resiko infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur
Indonesia (PII), dan (iii) layanan proyek pengembangan melalui PT. Sarana Multi
Infrastruktur (PT. SMI).

Table 4-1Dasar Hukum Investasi Sektor Swasta


No.

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)

Penjelasan

Skema dan Pedoman KPS


1

Peraturan Presiden No.67 Tahun


2005

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam


Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 13 Tahun


2010

Perubahan atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun


2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 56 Tahun


2011

Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 67


Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional / Kepala
Bappenas No. 3 Tahun 2012

Panduan
Umum
Pelaksanaan
Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Menteri Perhubungan


No. PM 83 Tahun 2010

Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah


dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur Transportasi

Manajemen Resiko , Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur


6

Peraturan Menteri Keuangan No.


38/PMK.01/2006

Petunjuk
Pelaksanaan
Pengendalian
dan
Pengelolaan Risiko atas Penyediaan Infrastruktur

Peraturan Presiden No. 78 Tahun


2010

Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama


Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan
melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur

Peraturan Menteri Keuangan No.


260/PMK.011/2010

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur


Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan
Badan Usaha

Pedoman, Organisasi, dan Prosedur KPS

24

No.
9

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)

Penjelasan

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional / Kepala
Bappenas No. 3 Tahun 2009

Daftar Rencana Proyek Kerjasama

10

Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005

Komite
Kebijakan
Infrastruktur (KKPPI)

11

Public Private Partnership Book, Sector of Transportation, 2010-2014, Ministry of


Transportation (2010)

12

Peraturan Presiden No. 12 Tahun


2011

13

Peraturan Menteri Koordinasi


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER01/M.EKON/05/2006

Organisasi dan Tata Kerja Komite Kebijakan


Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER3/M.EKON/06/2006

Tata Cara dan Kriteria Penyusunan Daftar Prioritas


Proyek Infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
Infrastruktur
No.
PER4/M.EKON/06/2006

Tata Cara Evaluasi Proyek Kerjasama Pemerintah


dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur yang Membutuhkan Dukungan
Pemerintah

14

15

Percepatan

Penyediaan

Perubahan atas Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan
Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

Kerjasama Daerah
16

Peraturan PemerintahNo.
Tahun 2007

50

Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

Pengadaan Tanah
17

Undang-undang No. 2 Tahun


2012

Pengadaan
Tanah
bagi
Pengembangan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

18

Peraturan Presiden
Tahun 2012

Penyelenggaraan
Pengadaan
Tanah
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

20

Peraturan
Kepala
Badan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun

No.

71

bagi

Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36 Tahun 2005


tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

No.

Regulasi Kerjasama Pemerintah


dan Swasta (KPS)
2007

Penjelasan
Pembangunan
untuk
Kepentingan
Umum
(sebagaimana telah diubah dengan Perpres No. 65
Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres No. 36
Tahun 2005 tentang Pengadaaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan
Umum)

c. Peran Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dalam Pembiayaan Infrastruktur


Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dibentuk untuk (i) memenuhi pembiayaan jangka
panjang, terutama dalam mata uang lokal dan untuk pembiayaan infrastruktur serta (ii)
menyediakan pembiayaan mata uang local dengan jangka waktu (tenor), persyaratan,
dan ketentuan pinjaman yang sesuai untuk kredit proyek infrastrukturmelalui:

Penggunaan peringkat kredit pinjaman dari bank dan lembaga investasi domestik
untuk tenor jangka panjang dengan resiko marjin yang lebih tinggi dari penawaran
pemerintah dan perusahaan skala besar;

Penyediaan produk keuangan yang memenuhi kriteria KPS infrastruktur dan proyek
yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.

d. Peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam Penyediaan Penjaminan


untuk Pengembangan Infrastruktur Indonesia
PT PII dibentuk untuk memenuhi tujuan berikut:

Menyediakan penjaminan resiko politik untuk proyek KPS infrastruktur;

Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek KPS infrastruktur dengan


memberikan penjaminan resiko politik yang kredibel;

Meningkatkan tata kelola dan transparansi pemberian penjaminan;

Melindungi pemerintah dari kewajiban yang bersifat kontingensi (termasuk


proteksi terhadap tekanan APBN).

4.3.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan


Hambatan yang terjadi dalam pengembangan pasar untuk mengikutsertakan pihak
swasta adalah persepsi terhadap resiko proyek, resiko investasi dan keterbatasan akses
untuk pasar modal serta pembiayaan proyek.
Strategi utama (key success factor) untuk mengikutsertakan pihak swasta berinvestasi
di pelabuhan adalah:

26

Kebijakan investasi sektor swasta yang kondusif


Kebijakan investasi yang kondusif akan meningkatkan minat investor yang potensial
dan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap resiko secara positif.

Implementasi regulasi secara komprehensif


Regulasi merupakan wadah yang penting untuk mewujudkan komitmen
pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Persiapan proyek yang matang


Persiapan proyek yang matang merupakan daya tarik pihak swasta untuk
berinvestasi. Apabila dilelang, proyek tersebut akan menarik minat investor dengan
kualitas teknik dan keuangan yang memadai.

Prosedur pelelangan yang kompetitif


Pelelangan pelabuhan/terminal umum harus dilaksanakan secara kompetitif agar
pemerintah memperoleh manfaat maksimal dari persaingan harga, tingkat
pelayanan jasa kepelabuhanan dan kualitas investor.

Penanggung jawab proyek yang jelas dan tidak ada intervensi kontrak
Hal ini penting untuk memastikan efisiensi biaya (value for money) bagi
pemerintah.

Kerangka pemantauan kinerja


Kerangka pemantauan kinerja
pelaksanaan kontrak.

diperlukan

untuk

pemantauan

kepatuhan

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh pendapatan sesuai tarif yang berlaku
Hal ini penting untuk memberikan kepastian bagi investor dalam memperoleh
pendapatan dari pengoperasian proyek.

Kepastian bagi swasta untuk dapat menyesuaikan tarif


Selama periode pengoperasian proyek, pihak swasta dapat melakukan penyesuaian
tarif secara berkala.

Kerangka pengaturan keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan


lingkungan maritim yang komprehensif
Pihak swasta harus menerapkan standar keamanandan keselamatan pelayaran
serta perlindungan lingkungan maritim secara komprehensif.

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh hak perlindungan secara efektif


Pihak swasta akan memperoleh perlindungan terhadap intervensi pemerintah yang
dapat mempengaruhi pendapatan, membatasi akses pembiayaan atau merugikan
investasinya dan kebebasan untuk menyelesaikan sengketa.

Kapasitas kelembagaan
Proyek akan dikelola oleh tenaga profesional dari pemerintah agar memberikan
kepastian bagi investor.

Pengaturan yang independen


Pihak swasta akan diberikan kepastian bahwa keputusan regulator tidak
dipengaruhi oleh intervensi politik atau tekanan pihak tertentu.

28

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN


PELAKSANAAN KEBIJAKAN
Dalam rangka proses perumusan Rencana Induk Pelabuhan Nasional telah
digambarkan perlunya penjabaran lebih lanjut dibidang pengaturan dan kebijakan
untuk mendorong Indonesia kearah yang lebih maju dengan terwujudnya sistem
kepelabuhanan yang lebih berdaya saing. Dalam hubungan ini diperlukan rencana aksi
yang meliputi:

Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun


2008 tentang Pelayaran;

Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61


Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;

Rencana aksi lebih lanjut untuk menunjang pelaksanaan kebijakan.

5.1

PERATURAN
PELAYARAN

PELAKSANAAN

YANG

DIAMANATKAN

UNDANG-UNDANG

Undang-undang Pelayaran telah mengamanatkan perlunya perumusan peraturan


pelaksanaan kebijakan, program dan tindakan administratif.Beberapa hal telah
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan, namun
masih diperlukan peraturan lebih lanjut sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1.

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH


TENTANG KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009)

PP No. 61/2009 mencakup secara luas ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang


Pelayaran dan telah mengamanatkan perlunya perumusan ketentuan lebih lanjut
dalam bentuk peraturan Menteri Perhubungan (Tabel 5.2.)

5.3

RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Untuk melaksanakan kebijakan pelabuhan nasional secara efektif, diperlukan beberapa


rencana aksi lebih lanjut (Tabel 5.3) secara terintegrasi. Dialog terbuka dengan para
pemangku kepentingan akan dilakukan untuk membahas isu kebijakan, perencanaan
dan regulasi di bidang kepelabuhanan.
5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN

Selain rencana aksi kebijakan tersebut, terdapat beberapa inisiatif jangka pendek untuk
mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada kinerja pelabuhan, termasuk

manajemen pelabuhan, tenaga kerja bongkar muat dan pembangunan fasilitas


pelabuhan (Tabel 5.4).
Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No.
17/2008 tentang Pelayaran
No.
1.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan

Keterangan

Tarif dan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan

Pasal 110
UU Pelayaran

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Rancangan dan pelaksanaan pengerukan dan


reklamasi, Sertifikat Pemberi Jasa Pengerukan

Pasal 197

Penetapan Daerah Wajib Pandu, Pelatihan dan ujian


Pandu dan Penyelenggaraan Pemanduan

Pasal 201

Pelaksanaan Keamanan dan Ketertiban


Permintaan Bantuan di Pelabuhan

Pasal 212

serta

UU Pelayaran

UU Pelayaran

UU Pelayaran

Kegiatan Kapal di Pelabuhan (Perbaikan kapal,


Perpindahan muatan, gandeng kapal, Penanganan
barang-barang berbahaya)

Pasal 216

Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di


Pelabuhan

Pasal 238

Sistem Informasi Pelayaran

Pasal 272

UU Pelayaran

UU Pelayaran

UU Pelayaran

Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009
No.
1.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan


Prosedur Penetapan Lokasi Pelabuhan

Keterangan
Pasal 19
PP 61/2009

2.

3.

4.

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Rencana Induk


Pelabuhan (masing-masing Pelabuhan)

Pasal 29

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Penetapan Daerah


Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan
Kepentingan (DLKp) Pelabuhan

Pasal 36

Prosedur Penyediaan, Pemeliharaan,


Standar,
Spesifikasi
untuk Penahan Gelombang, Kolam
Pelabuhan, Alur Pelayaran ke/dari Pelabuhan, Jaringan

Pasal 67

PP 61/2009

PP 61/2009

30

No.

5.

6.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan

Keterangan

Jalan dan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan

PP 61/2009

Persyaratan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan


Konsesi

Pasal 78

Pemberian ijin Pembangunan Pelabuhan

Pasal 86

PP 61/2009

PP 61/2009
7.

Pemberian Ijin Pengembangan Pelabuhan

Pasal 93
PP 61/2009

8.

9.

10

11

12

13

14

Persyaratan dan Prosedur Pemberian Ijin Pengoperasian


Pelabuhan, Perbaikan dan Peningkatan Kapasitas
Pelabuhan

Pasal 104

Prosedur Pemberian Ijin Lokasi Pelabuhan, Konstruksi


dan pengoperasian Pelabuhan untuk pelabuhan Daratan
(Dry Port)

Pasal 109

Persyaratan dan Prosedur Penetapan Terminal Khusus


(Persetujuan Lokasi, Konstruksi dan Operasi,
Penggunaan oleh Pihak Ketiga, Peningkatan Operasi,
Perubahan Status Pelabuhan, Pencabutan Ijin,
Pengalihan Wewenang kepada Pemerintah)

Pasal 134

Prosedur untuk persetujuan pengelolaan Terminal Untuk


Kepentingan Sendiri

Pasal 144

Jenis, struktur dan klasifikasi tarif badan usaha


pelabuhan untuk jasa pelabuhan , mekanisme untuk
menentukan tarif untuk menggunakan lahan pelabuhan
dan air

Pasal 148

Prosedur untuk menentukan status dari pelabuhan dan


terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar
negeri

Pasal 153

Prosedur untuk pengolahan data dan pelaporan dan


penyusunan sistem informasi pelabuhan

Pasal 161

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

PP 61/2009

Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan


No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Membentuk kelompok unit pelayanan (customer


focus group) di pelabuhan strategis sebagai
forum konsultasi dengan para pemangku
kepentingan dalam formulasi, review dan
implementasi kebijakan

Keterangan
untuk formulasi, implementasi dan
review kebijakan

No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Keterangan

Pedoman rencana induk masing-masing


pelabuhan memperhatikan perencanaan yang
terintegrasi

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Kementerian Perhubungan bersama Instansi


pemerintahan terkait serta pengguna jasa
pelabuhan secara periodik melakukan review
atas kinerja pelabuhan dalam rangka
meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih
baik.

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Merumuskan indikator kinerja pelabuhan untuk


keperluan perencanaan dan monitoring serta
dipublikasikan.

untuk integrasi perencanaan dan


monitoring

Merumuskan kebijakan Tarif yang wajar

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Menyusun prosedur penyampaian usulan/


permohonan penetapan tariff oleh otoritas
pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mengembangkan proses peninjauan tarif dan


persetujuan pelayanan jasa pelabuhan dalam
rangka untuk mengevaluasi adanya dampak
monopoli

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mempertimbangkan kemungkinan adanya MoU


dalam rangka untuk memonitor dan mendorong
persaingan usaha dibidang kepelabuhanan.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Memasukkan dampak persaingan usaha dalam


rumusan rencana induk pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

10

Menyusun prosedur tuntutan dan penyelesaian


perselisihan mengenai masalah tarif dan
perilaku monopolistis.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

11

Menilai kebutuhan pelatihan untuk Ditjen Hubla,


dan BUP dan mengembangkan cara-cara untuk
memenuhi kebutuhan pelatihan.

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

12

Mengadakan MoU dengan pusat pelatihan dan


pendidikan dan Lembaga Perguruan tinggi
untuk
meningkatkan
kompetensi
dan
pengembangan kurikulum

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

13

Mengadakan koordinasi dengan pemangku


kepentingan guna peningkatan produktivitas
kerja

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

14

Mengembangkan dan mengimplementasikan untuk meningkatkan kompetensi

32

No.

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut

Keterangan

strategi untuk rekruitmen tenaga kerja dibidang tenaga kerja di sektor pelabuhan
kepelabuhanan

15

Mengeluarkan peraturan yang memberikan


kewenangan yang penuh kepada Syahbandar
hal memelihara keselamatan dan keamanan di
pelabuhan

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

16

Mengeluarkan
peraturan
tugas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan keselamatan pelayaran yang ada

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

17

Mengeluarkan
peraturan
tugas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan perlindungan lingkungan maritim

untuk memelihara kepatuhan


peraturan perlindungan lingkungan
maritim

18

Membuat peraturan yang memberikan


wewenang
kepada
Syahbandar
untuk
mengelola
dan
mengawasi
terjadinya
pencemaran di pelabuhan

untuk memelihara kebersihan


perairan pelabuhan

19

Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait


untuk menjamin penanganan tanggap darurat di
pelabuhan.

untuk mengatasi terjadinya keadaan


darurat dengan cepat.

Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan


No

Materi

1.

Persiapan penyusunan pedoman teknis


(toolkit) untuk penyelenggaraan kegiatan
di pelabuhan bagi Penyelenggara
Pelabuhan yang meliputi:

Keterangan
untuk pemberdayaan Penyelenggara
Pelabuhan

Model pemberian konsesi dan bentuk


kerjasama lainnya;
Model pemberian ijin (lisensi);
Model analisa tarif dan keuangan
pelabuhan;
Sistem indikator kinerja operasional
pelayanan jasa kepelabuhanan
2.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas


SDM di pelabuhan melalui kerjasama
dengan lembaga pendidikan tinggi dan
pusat pelatihan lainnya

untuk peningkatan kemampuan SDM,


termasuk Penyelenggara Pelabuhan

3.

Reformasi dan pelatihan tenaga kerja


bongkar muat di pelabuhan (TKBM)

untuk peningkatan kompetensi TKBM

4.

Penelahaan pendayagunaan aset dan


kapasitas pelabuhan pengumpan

untuk peningkatan pengelolaan pelabuhan oleh


pemerintah daerah

5.

Penyederhanaan proses pemberian


perijinan dan deregulasi pengaturan
melalui konsultasi dengan Penyelenggara
Pelabuhan serta Pemerintah Daerah

untuk kepastian hukum dalam penetapan


kewenangan dan tanggung jawab yang jelas
antara instansi pemerintah

6.

Penelahaan pengalihan hak pengelolaan


lahan daratan dan perairan pelabuhan
kepada Penyelenggara Pelabuhan

untuk pemberdayaan Penyelenggara


Pelabuhan

7.

Penelahaan/kajian secara komprehensif


atas rencana pembangunan International
Hub Port (termasuk Kuala Tanjung dan
Bitung)

untuk pembangunan pelabuhan hub


internasional di masa depan

8.

Mengembangkan sistem informasi dan


komunikasi kepelabuhanan

untuk pengembangan data base pelabuhan


termasuk statistik, fasilitas fisik, akses, dan jasa
pelayanan pelabuhan

34

No

Materi

Keterangan

9.

Menyiapkan Proyek Percontohan KPS


Pelabuhan (termasuk kemungkinan
penyusunan rencana induk pelabuhan;
studi kelayakan, termasuk strategi
investasi dan kemungkinan
diperlukannya bantuan dan jaminan
infrastruktur; penyiapan dokumen lelang
dan proses pelelangan)

untuk daya tarik dalam pengembangan model


proyek pelabuhan melalui partisipasi pihak
swasta

10

Optimalisasi sistem operasi dalam rangka


mengantisipasi kapadatan lalu lintas
muatan di pelabuhan strategis (termasuk
Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
Perak, dan Belawan)

untuk kelancaran operasional pelabuhan


strategis

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

Provinsi : Aceh
1

Aceh Barat

Meulaboh

PP

PP

PP

PP

Aceh Barat Daya

Susoh

PR

PR

PR

PR

Aceh Barat Daya

Lhok Pawoh

PL

PL

PL

PL

Aceh Besar

Malahayati

PP

PP

PP

PP

Aceh Besar

Meulingge

PL

PL

PL

PL

Aceh Jaya

Calang

PP

PP

PP

PP

Aceh Jaya

Lhok Kruet

PL

PL

PL

PL

Aceh Selatan

Tapaktuan

PR

PR

PR

PR

Aceh Selatan

Sibadeh

PL

PL

PL

PL

10

10

Aceh Selatan

Meukek

PL

PL

PL

PL

11

11

Aceh Singkil

P. Banyak

PL

PL

PL

PL

12

12

Aceh Singkil

P. Sarok

PL

PL

PL

PL

13

13

Aceh Singkil

Singkil

PP

PP

PP

PP

14

14

Aceh Singkil

Gosong telaga

PL

PL

PL

PL

15

15

Aceh Tamiang

Seruway

PL

PL

PL

PL

16

16

Aceh Timur

Idi

PR

PR

PR

PR

17

17

Aceh Utara

Lhokseumawe/Krueng Geukeh

PP

PP

PP

PP

18

18

Bireun

Kuala Raja

PL

PL

PL

PL

19

19

Langsa

Kuala Langsa

PP

PP

PP

PP

20

20

Langsa

Pusong

PL

PL

PL

PL

21

21

Pidie

Sigli

PL

PL

PL

PL

22

22

Pidie

Laweung

PL

PL

PL

PL

23

23

Sabang

Sabang

PU

PU

PU

PU

24

24

Banda Aceh

Ulee Lheue

PP

PP

PP

PP

25

25

Simeulue

Sibigo

PL

PL

PL

PL

26

26

Simeulue

Sinabang

PP

PP

PP

PP

*
*
*

Provinsi : Sumatera Utara


27

Asahan

Tanjung Balai Asahan

PP

PP

PP

PP

28

Batubara

Kuala Tanjung

PP

PU

PU

PU

* / **

29

Batubara

Pangkalan Dodek

PR

PR

PR

PR

30

Batubara

Perupuk

PL

PL

PL

PL

31

Batubara

Tanjung Tiram

PR

PR

PR

PR

32

Batubara

Teluk Nibung

PR

PR

PR

PR

33

Medan

Belawan

PU

PU

PU

PU

36

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

34

Deli Serdang

Pantai Labu

PL

PL

PL

PL

35

Deli Serdang

Percut

PL

PL

PL

PL

36

10

Deli Serdang

Rantau Panjang

PR

PR

PR

PR

37

11

Deli Serdang

Tanjung Beringin

PR

PR

PR

PR

38

12

Gunung Sitoli

Gunung Sitoli

PR

PR

PR

PR

39

13

Labuhan Batu

Labuhan Bilik

PL

PL

PL

PL

40

14

Labuhan Batu

Sei Barombong

PR

PR

PR

PR

41

15

Labuhan Batu

Teluk Leidong

PP

PP

PP

PP

42

16

Labuhan Batu

Tg. Sarang Elang

PP

PP

PP

PP

43

17

Langkat

Pangkalan Susu

PP

PP

PP

PP

44

18

Langkat

Pulau Kampai

PL

PL

PL

PL

45

19

Langkat

Tanjung Pura

PR

PR

PR

PR

46

20

Langkat

Tapak Kuda

PL

PL

PL

PL

47

21

Langkat

Kuala Sarapu

PL

PL

PL

PL

48

22

Langkat

Pangkalan Brandan

PP

PP

PP

PP

49

23

Mandailing Natal

Natal/Sikara-kara

PP

PP

PP

PP

50

24

Mandailing Natal

Batahan

PL

PL

PR

PR

51

25

Nias

Lahewa

PR

PR

PR

PR

52

26

Nias

Sirombu

PR

PR

PR

PR

53

27

Nias Selatan

Pulau Tanah Masa

PL

PL

PL

PL

54

28

Nias Selatan

Pulau Tello

PP

PP

PP

PP

55

29

Nias Selatan

Teluk Dalam

PR

PR

PR

PR

56

30

Serdang Bedagai

Sialang Buah

PL

PL

PL

PL

57

31

Serdang Bedagai

Pantai Cermin

PR

PR

PR

PR

58

32

Tapanuli Tengah

Barus

PL

PL

PL

PL

59

33

Tapanuli Tengah

Manduamas

PL

PL

PL

PL

60

34

Tapanuli Tengah

Oswald Siahaan/ Labuhan Angin

PR

PR

PR

PP

61

35

Sibolga

Sibolga

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Sumatera Barat


62

Kep. Mentawai

Muara Siberut/Pokai

PR

PR

PR

PR

63

Kep. Mentawai

Muara Sikabaluan/Simailepet

PL

PL

PL

PL

64

Kep. Mentawai

Sikakap

PP

PP

PP

PP

65

Kep. Mentawai

Siuban

PR

PR

PR

PR

66

Kep. Mentawai

Tua Pejat

PR

PR

PR

PR

67

Kep. Mentawai

Subelen

PL

PL

PL

PL

68

Kep. Mentawai

Labuhan Bajau

PL

PR

PR

PR

69

Kep. Mentawai

Sinakak

PL

PL

PL

PL

70

Kep. Mentawai

Pasapuat

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

71

10

Padang

Muara Padang

PP

PP

PP

PP

72

11

Padang

Teluk Bayur

PU

PU

PU

PU

73

12

Pasaman Barat

Air Bangis

PR

PR

PR

PR

74

13

Pasaman Barat

Sasak

PR

PR

PR

PR

75

14

Pasaman Barat

Teluk Tapang

PR

PR

PP

PP

76

15

Pesisir Selatan

Muara Haji

PR

PR

PR

PR

77

16

Pesisir Selatan

Carocok Painan

PR

PR

PP

PP

78

17

Pesisir Selatan

Surantih

PL

PL

PR

PR

Provinsi : Kepulauan Riau


79

Batam

Batam/Batu Ampar

PU

PU

PU

PU

80

Batam

Batam/Sekupang

PU

PU

PU

PU

81

Batam

Kabil

PU

PU

PU

PU

82

Batam

Nongsa

PR

PR

PR

PR

83

Batam

Pulau Bulan

PR

PR

PR

PR

84

Batam

Pulau Sambu

PP

PP

PP

PP

85

Batam

Batam Center

PP

PP

PP

PP

86

Batam

Batu Besar

PR

PR

PR

PR

87

Batam

Belakang Padang

PL

PL

PL

PL

88

10

Batam

Harbour Bay

PP

PP

PP

PP

89

11

Batam

Sagulung

PL

PL

PL

PL

90

12

Batam

Sijantung

PR

PR

PR

PR

91

13

Batam

Tanjung Riau

PR

PR

PR

PR

92

14

Batam

Telaga Punggur

PR

PR

PR

PR

93

15

Batam

Teluk Senimba

PR

PR

PP

PP

94

16

Bintan

Barek Motor

PL

PL

PL

PL

95

17

Bintan

Batu

PL

PL

PL

PL

96

18

Bintan

Batulicin

PL

PL

PL

PL

97

19

Bintan

Busung

PL

PL

PL

PL

98

20

Bintan

Galang Batang

PL

PL

PL

PL

99

21

Bintan

Gentong Pasir Batu

PL

PL

PL

PL

100

22

Bintan

Jembatan Kawal

PL

PL

PL

PL

101

23

Bintan

Keke Baru

PL

PL

PL

PL

102

24

Bintan

Lagoi

PP

PP

PP

PP

103

25

Bintan

Lobam

PP

PP

PU

PU

104

26

Bintan

Malang Rapat

PL

PL

PL

PL

105

27

Bintan

P. Buton

PL

PL

PL

PL

106

28

Bintan

P. Gobin

PL

PL

PL

PL

107

29

Bintan

P. Hantu

PL

PL

PL

PL

38

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

108

30

Bintan

P. Kellong

PL

PL

PL

PL

109

31

Bintan

P. Kelong

PL

PL

PL

PL

110

32

Bintan

P. Koyan

PL

PL

PL

PL

111

33

Bintan

P. Mantang

PR

PR

PR

PR

112

34

Bintan

P. Mapur

PL

PL

PL

PL

113

35

Bintan

P. Numbing

PL

PL

PL

PL

114

36

Bintan

P. Pagkil Besar

PL

PL

PL

PL

115

37

Bintan

P. Pangkil

PL

PL

PL

PL

116

38

Bintan

P. Pangkil Kecil

PL

PL

PL

PL

117

39

Bintan

P. Poto

PL

PL

PL

PL

118

40

Bintan

P. Pulau

PL

PL

PL

PL

119

41

Bintan

P. Sirai

PL

PL

PL

PL

120

42

Bintan

P. Telang

PL

PL

PL

PL

121

43

Bintan

Pelantar Korindo

PL

PL

PL

PL

122

44

Bintan

Sei Kolak Kijang

PP

PP

PP

PP

123

45

Bintan

Semen Tokojo

PL

PL

PL

PL

124

46

Bintan

Sungai Enam

PL

PL

PL

PL

125

47

Bintan

Sungai Kecil

PL

PL

PL

PL

126

48

Bintan

Tambelan

PL

PL

PL

PL

127

49

Bintan

Tanjung Berakit

PP

PP

PP

PP

128

50

Bintan

Tanjung Uban

PP

PP

PP

PP

129

51

Bintan

Trikora

PL

PL

PL

PL

130

52

Karimun

Malarko

PP

PP

PP

PP

131

53

Karimun

Moro

PP

PP

PP

PP

132

54

Karimun

Pasir Panjang

PR

PR

PR

PR

133

55

Karimun

Tanjung Batu

PP

PP

PP

PP

134

56

Karimun

Urung/Tg. Berlian

PL

PL

PL

PL

135

57

Karimun

Bom Panjang/KPK

PL

PL

PL

PL

136

58

Karimun

Buru

PL

PL

PL

PL

137

59

Karimun

Durai Kota

PL

PL

PL

PL

138

60

Karimun

Parit Rempak

PL

PR

PP

PP

139

61

Karimun

Selat Beliah

PL

PL

PL

PL

140

62

Karimun

Tanjung Tiram

PR

PP

PP

PP

141

63

Karimun

Tg. Balai Karimun

PP

PP

PU

PU

142

64

Kep. Anambas

Letung

PL

PL

PL

PL

143

65

Kep. Anambas

Tarempa

PP

PP

PP

PP

144

66

Kep.Anambas

Kuala Maras

PR

PR

PR

PR

145

67

Kep.Anambas

Matak

PL

PL

PL

PL

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

146

68

Lingga

Benan

PR

PR

PR

PR

147

69

Lingga

Berhala

PR

PR

PR

PR

148

70

Lingga

Cempa

PR

PR

PR

PR

149

71

Lingga

Dabo Singkep

PR

PR

PR

PR

150

72

Lingga

Daik Lingga

PL

PL

PL

PL

151

73

Lingga

Jagoh

PR

PP

PP

PP

152

74

Lingga

Marok Tua

PR

PP

PP

PP

153

75

Lingga

Medang

PR

PP

PP

PP

154

76

Lingga

P. Mas

PL

PL

PL

PL

155

77

Lingga

Pancur

PR

PP

PP

PP

156

78

Lingga

Pekajang

PR

PP

PP

PP

157

79

Lingga

Penuba

PL

PL

PL

PL

158

80

Lingga

Rejai

PR

PP

PP

PP

159

81

Lingga

Sei Buluh

PL

PL

PL

PL

160

82

Lingga

Sei Tenam

PR

PP

PP

PP

161

83

Lingga

Senayang

PL

PL

PL

PL

162

84

Lingga

Tajur Biru

PR

PP

PP

PP

163

85

Lingga

Tanjung Buton

PR

PP

PP

PP

164

86

Lingga

Tanjung Kelit

PR

PP

PP

PP

165

87

Natuna

Binjai

PL

PL

PL

PL

166

88

Natuna

Kelarik

PR

PR

PR

PR

167

89

Natuna

Maro Sulit

PR

PR

PR

PR

168

90

Natuna

Midai

PL

PL

PL

PL

169

91

Natuna

Penagi

PR

PR

PR

PR

170

92

Natuna

Pulau Laut

PR

PR

PR

PR

171

93

Natuna

Pulau Seluan

PR

PR

PR

PR

172

94

Natuna

Pulau Tiga

PR

PR

PR

PR

173

95

Natuna

Ranai

PR

PR

PR

PR

174

96

Natuna

Sabang Mawang

PL

PL

PL

PL

175

97

Natuna

Sedanau

PL

PL

PL

PL

176

98

Natuna

Sededap

PL

PL

PL

PL

177

99

Natuna

Selat Lampa

PR

PR

PR

PR

178

100

Natuna

Semedang

PL

PL

PL

PL

179

101

Natuna

Serasan

PR

PR

PR

PR

180

102

Natuna

Subi

PR

PR

PR

PR

181

103

Natuna

Tanjung Kumbik

PL

PL

PL

PL

182

104

Natuna

Teluk Buton

PR

PR

PP

PP

183

105

Tanjung Pinang

Batu Anam

PR

PR

PR

PR

40

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

184

106

Tanjung Pinang

Tanjung Pinang

PP

PP

PP

PP

185

107

Tanjung Pinang

Tg. Moco

PR

PP

PP

PP

186

108

Tanjung Pinang

Balai Adat Indra Sakti

PL

PL

PL

PL

187

109

Tanjung Pinang

Daeng Celak

PL

PL

PL

PL

188

110

Tanjung Pinang

Daeng Marewa

PL

PL

PL

PL

189

111

Tanjung Pinang

Dompak

PP

PP

PP

PP

190

112

Tanjung Pinang

Dompak Sebrang

PL

PL

PL

PL

191

113

Tanjung Pinang

Kampung Bugis

PL

PL

PL

PL

192

114

Tanjung Pinang

Kampung Lama Dompak

PL

PL

PL

PL

193

115

Tanjung Pinang

Kelam Pagi

PL

PL

PL

PL

194

116

Tanjung Pinang

Madong

PL

PL

PL

PL

195

117

Tanjung Pinang

P. Penyengat

PL

PL

PL

PL

196

118

Tanjung Pinang

Pelantar Asam

PL

PL

PL

PL

197

119

Tanjung Pinang

Pelantar I

PL

PL

PL

PL

198

120

Tanjung Pinang

Pelantar II

PR

PR

PR

PR

199

121

Tanjung Pinang

Sei Jang

PR

PR

PR

PR

200

122

Tanjung Pinang

Sei Ladi

PL

PL

PL

PL

201

123

Tanjung Pinang

Sekatap Darat

PL

PL

PL

PL

202

124

Tanjung Pinang

Senggarang

PL

PL

PL

PL

203

125

Tanjung Pinang

Tanjung Ayun

PL

PL

PL

PL

204

126

Tanjung Pinang

Tanjung Duku

PL

PL

PL

PL

205

127

Tanjung Pinang

Tanjung Geliga

PR

PR

PR

PR

206

128

Tanjung Pinang

Tanjung Lanjut

PL

PL

PL

PL

207

129

Tanjung Pinang

Tanjung Sebauk

PL

PL

PL

PL

208

130

Tanjung Pinang

Tanjung Siambang

PL

PL

PL

PL

209

131

Tanjung Pinang

Tanjung Unggat

PR

PR

PR

PR

210

132

Tanjung Pinang

Wisata Penyengat

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Riau
211

Bengkalis

Bandul

PL

PL

PL

PL

212

Bengkalis

Melibur

PL

PL

PL

PL

213

Bengkalis

Batu Panjang

PL

PL

PL

PL

214

Bengkalis

Bengkalis

PP

PP

PP

PP

215

Bengkalis

Sungai Pakning

PP

PP

PP

PP

216

Bengkalis

Tanjung Medang

PP

PP

PP

PP

217

Dumai

Dumai

PU

PU

PU

PU

218

Indragiri Hilir

Kuala Enok

PP

PU

PU

PU

219

Indragiri Hilir

Kuala Gaung

PR

PR

PR

PR

220

10

Indragiri Hilir

Kuala Mandah

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

221

11

Indragiri Hilir

Kuala Raya

PL

PL

PL

PL

222

12

Indragiri Hilir

Concong Luar

PL

PL

PL

PL

223

13

Indragiri Hilir

Bekawan Luar

PL

PL

PL

PL

224

14

Indragiri Hilir

Sungai Buluh

PL

PL

PL

PL

225

15

Indragiri Hilir

Perigi Raja

PL

PL

PL

PL

226

16

Indragiri Hilir

Pulau Kijang

PL

PL

PL

PL

227

17

Indragiri Hilir

Sapat

PL

PL

PL

PL

228

18

Indragiri Hilir

Tembilahan

PP

PP

PP

PP

229

19

Indragiri Hilir

Sungai Guntung

PP

PP

PP

PP

230

20

Indragiri Hulu

Rengat

PP

PP

PP

PP

231

21

Kep.Meranti

Selat Panjang

PR

PP

PP

PP

232

22

Kep.Meranti

Tanjung Samak

PL

PL

PL

PL

233

23

Kep.Meranti

Tanjung Kedadu

PL

PL

PL

PL

234

24

Palalawan

Penyalai

PR

PR

PR

PR

235

25

Pekanbaru

Pekanbaru

PP

PP

PP

PP

236

26

Rokan Hilir

Bagan Siapi-api

PP

PP

PP

PP

237

27

Rokan Hilir

Panipahan

PP

PP

PP

PP

238

28

Rokan Hilir

Sinaboi

PL

PL

PL

PL

239

29

Siak

Buatan

PL

PL

PL

PL

240

30

Siak

Kurau/Si Lalang

PL

PL

PL

PL

241

31

Siak

Sel Apit

PL

PL

PL

PL

242

32

Siak

Sungai Siak

PP

PP

PP

PP

243

33

Siak

Tanjung Buton

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Bengkulu
244

Bengkulu Utara

Malakoni/P. Enggano

PR

PR

PR

PR

245

Kaur

Bintuhan/Linau

PR

PR

PP

PP

246

Kota Bengkulu

Pulau Baai

PP

PU

PU

PU

247

Muko - Muko

Muko-Muko

PL

PL

PR

PR

Provinsi : Jambi
248

Muaro Jambi

Talang Duku

PP

PP

PP

PP

249

Tg. Jabung Barat

Kuala Tungkal

PP

PP

PP

PP

250

Tg. Jabung Barat

Muara Delli

PR

PR

PR

PR

251

Tg. Jabung Timur

Pangkal Duri

PR

PR

PR

PR

252

Tg. Jabung Timur

Sungai Jambat

PL

PL

PL

PL

253

Tg. Jabung Timur

Air Hitam Laut

PL

PL

PL

PL

254

Tg. Jabung Timur

Kuala Mendahara

PR

PR

PR

PR

255

Tg. Jabung Timur

Lambur Luar

PL

PL

PL

PL

256

Tg. Jabung Timur

Muara Sabak

PP

PP

PP

PP

42

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

257

10

Tg. Jabung Timur

Nipah Panjang

PR

PR

PR

PR

258

11

Tg. Jabung Timur

Pamusiran

PL

PL

PL

PL

259

12

Tg. Jabung Timur

Simbur Naik

PL

PL

PL

PL

260

13

Tg. Jabung Timur

Sungai Lokan

PL

PL

PL

PL

261

14

Tg. Jabung Timur

Ujung Jabung

PP

PP

PU

PU

Provinsi : Sumatera Selatan


262

Banyuasin

Tanjung Api-Api

PR

PP

PU

PU

263

Banyuasin

Sungsang

PP

PP

PP

PP

264

Banyuasin

Tanjung Lago

PL

PR

PR

PR

265

Banyuasin

Gasing

PL

PR

PR

PR

266

Banyuasin

Karang Agung

PR

PP

PP

PP

267

Banyuasin

Penuguan

PL

PL

PL

PL

268

Banyuasin

Sungai Sembilang

PR

PR

PR

PR

269

Musi Banyu Asin

Bayung Leucir

PR

PR

PR

PR

270

Musi Banyu Asin

Sungai Lilin

PR

PR

PR

PR

271

10

OKI

Sungai Lumpur

PR

PP

PP

PP

272

11

OKI

Mesuji

PR

PR

PR

PR

273

12

OKI

Sugihan

PR

PR

PR

PR

274

13

Palembang

Gandus

PL

PR

PR

PR

275

14

Palembang

Jakabaring

PR

PP

PP

PP

276

15

Palembang

Kertapati

PR

PP

PP

PP

277

16

Palembang

Sungai Lais

PP

PP

PP

PP

278

17

Palembang

Boom Baru/ Palembang

PU

PU

PU

PU

Provinsi : Bangka Belitung


279

Bangka

Sungai Liat

PR

PR

PR

PR

280

Bangka

Jeletik

PL

PL

PR

PR

281

Bangka

Belinyu

PP

PP

PP

PP

282

Bangka Barat

Tanjung Kalian

PR

PR

PR

PR

283

Bangka Barat

Muntok

PP

PP

PP

PP

284

Bangka Selatan

Tanjung Sadai

PP

PP

PP

PP

285

Bangka Selatan

Toboali

PR

PR

PR

PR

286

Bangka Tengah

Tanjung Berikat

PR

PR

PP

PP

287

Bangka Tengah

Sungai Selan

PR

PR

PR

PR

288

10

Belitung

Tanjung Pandan

PP

PP

PP

PP

289

11

Belitung

Tanjung Batu

PP

PP

PP

PP

290

12

Belitung Timur

Manggar

PP

PP

PP

PP

291

13

Belitung Timur

Dendang

PL

PL

PR

PR

292

14

Belitung Timur

Pulau Buku Limau

PL

PL

PL

PL

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

293

15

Belitung Timur

Pulau Long

PL

PL

PL

PL

294

16

Belitung Timur

Pulau Sekunyit

PL

PL

PL

PL

295

17

Belitung Timur

Pulau Ketapang

PL

PL

PL

PL

296

18

Belitung Timur

Pulau Batu

PL

PL

PL

PL

297

19

Pangkal Pinang

Pangkal Balam

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Lampung
298

Bandar Lampung

Teluk Betung

PR

PP

PP

PP

299

Bandar Lampung

Panjang

PU

PU

PU

PU

300

Kota Agung

Batu Balai

PR

PP

PP

PP

301

Lampung Barat

Krui

PL

PL

PL

PL

302

Lampung Selatan

Kalianda

PL

PL

PL

PL

303

Lampung Selatan

Lagundi

PR

PR

PR

PR

304

Lampung Selatan

P. Sebesi

PR

PR

PR

PR

305

Lampung Selatan

Sebalang

PR

PP

PP

PP

306

Lampung Selatan

Bakauheni

PP

PP

PP

PP

307

10

Lampung Tengah

Way Seputih

PL

PL

PL

PL

308

11

Lampung Timur

Kuala Penat

PR

PR

PR

PR

309

12

Lampung Timur

Labuhan Maringgai

PR

PR

PR

PR

310

13

Lampung Timur

Way Penat

PL

PL

PL

PL

311

14

Lampung Timur

Way Sekampung

PR

PR

PR

PR

312

15

Mesuji

Mesuji

PR

PR

PR

PR

313

16

Tanggamus

Kota Agung

PP

PP

PP

PP

314

17

Tanggamus

P. Tabuan

PR

PR

PR

PR

315

18

Tanggamus

Kelumbayan

PR

PR

PR

PR

316

19

Tulang Bawang

Teladas

PR

PR

PR

PR

317

20

Tulang Bawang

Manggala/Menggala

PR

PR

PR

PR

318

21

Tulang Bawang

Sungai Burung

PL

PL

PL

PL

319

22

Tulang Bawang

Tulang Bawang

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Banten
320

Cilegon

Banten

PU

PU

PU

PU

321

Cilegon

Cigading

PP

PP

PP

PP

322

Lebak

M. Binuangeun

PL

PL

PL

PL

323

Pandeglang

Labuhan

PR

PR

PR

PR

324

Serang

Anyer Lor

PR

PR

PR

PR

325

Serang

Karangantu

PP

PP

PP

PP

326

Serang

Bojonegara

PP

PP

PP

PP

327

Tangerang

Kresek/Kronjo

PL

PL

PL

PL

328

Tangerang

Muara Dadap

PL

PL

PL

PL

44

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

Provinsi : Jawa Barat


329

Bekasi

Muara Gembong

PR

PR

PR

PR

330

Ciamis

Pangandaran

PR

PR

PR

PR

331

Cianjur

Sindang Barang

PL

PL

PR

PR

332

Cirebon

Cirebon

PP

PP

PP

PP

333

Cirebon

Muara Gebang

PR

PR

PR

PR

334

Garut

Pakenjeng

PL

PL

PR

PR

335

Indramayu

Eretan

PL

PL

PL

PL

336

Indramayu

Indramayu

PR

PR

PR

PR

337

Karawang

Cilamaya

PU

PU

PU

PU

338

10

Subang

Pamanukan

PR

PR

PR

PR

339

11

Sukabumi

Pelabuhan Ratu

PR

PR

PR

PR

340

12

Tasikmalaya

Cipatujah

PL

PL

PR

PR

*
*

Provinsi : DKI Jakarta


341

Jakarta Utara

Kalibaru

PP

PP

PP

PP

342

Jakarta Utara

Muara Baru

PP

PP

PP

PP

343

Jakarta Utara

Sunda Kelapa

PP

PP

PP

PP

344

Jakarta Utara

Tg. Priok

PU

PU

PU

PU

345

Jakarta Utara

Marunda

PP

PP

PP

PP

346

Jakarta Utara

Muara Angke

PR

PR

PR

PR

347

Kep. Seribu

P. Kelapa

PL

PL

PL

PL

348

Kep. Seribu

P. Harapan

PL

PL

PL

PL

349

Kep. Seribu

P. Sebira

PL

PL

PL

PL

350

10

Kep. Seribu

P. Untung jawa

PL

PL

PL

PL

351

11

Kep. Seribu

P. Pari

PL

PL

PL

PL

352

12

Kep. Seribu

P. Lancang

PL

PL

PL

PL

353

13

Kep. Seribu

P. Pramuka

PL

PL

PL

PL

354

14

Kep. Seribu

P. Panggang

PL

PL

PL

PL

355

15

Kep. Seribu

P. Tidung

PL

PL

PL

PL

356

16

Kep. Seribu

P. Payung

PL

PL

PL

PL

357

17

Jakarta Utara

Pantai Mutiara

PR

PR

PR

PR

358

18

Jakarta Utara

Marina Ancol

PL

PR

PR

PR

359

19

Jakarta Utara

Pangkalan Pasir Kalibaru

PL

PR

PR

PR

360

20

Jakarta Utara

Cakung Drain Cilincing

PL

PR

PR

PR

Provinsi : Jawa Tengah


361

Batang

Batang

PR

PR

PP

PP

362

Brebes

Brebes

PR

PR

PR

PR

363

Cilacap

Tanjung Intan

PU

PU

PU

PU

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

364

Jepara

Jepara

PR

PR

PR

PR

365

Jepara

Karimun Jawa

PR

PR

PR

PR

366

Kendal

Kendal

PP

PP

PP

PP

367

Pati

Juwana

PR

PR

PP

PP

368

Pekalongan

Wiradesa

PL

PL

PL

PL

369

Pemalang

Pemalang

PL

PL

PL

PL

370

10

Rembang

Rembang

PR

PR

PR

PR

371

11

Rembang

Sluke

PR

PR

PP

PP

372

12

Semarang

Tanjung Emas

PU

PU

PU

PU

373

13

Tegal

Tegal

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Jawa Timur


374

Bangkalan

Kamal

PR

PR

PR

PR

375

Bangkalan

Sapulu

PL

PL

PL

PL

376

Bangkalan

Telaga Biru

PR

PR

PR

PR

377

Bangkalan

Tanjung Bulu Pandan

PU

PU

PU

PU

378

Bangkalan

Socah

PU

PU

PU

PU

379

Banyu Wangi

Banyu Wangi/Boom

PR

PR

PR

PR

380

Banyu Wangi

Tanjung Wangi

PP

PU

PU

PU

381

Banyu Wangi

Ketapang

PP

PP

PP

PP

382

Gresik

Bawean

PP

PP

PP

PP

383

10

Gresik

Gresik

PP

PP

PP

PP

384

11

Gresik

Teluk Lamong

PU

PU

PU

PU

385

12

Lamongan

Brondong

PR

PR

PR

PR

386

13

Lamongan

LIS

PR

PR

PP

PP

387

14

Lamongan

Paciran

PR

PR

PR

PR

388

15

Malang

Sendang Biru

PL

PL

PP

PP

389

16

Pacitan

Pacitan

PR

PP

PP

PP

390

17

Pamekasan

Branta

PR

PR

PR

PR

391

18

Pamekasan

Pasean

PL

PL

PL

PL

392

19

Pasuruan

Pasuruan

PP

PP

PP

PP

393

20

Probolinggo

Probolinggo/ Tg.Tembaga

PP

PU

PU

PU

394

21

Probolinggo

Paiton

PP

PP

PP

PP

395

22

Sampang

Glimandangin

PL

PL

PL

PL

396

23

Sampang

Sampang/Taddan

PL

PR

PR

PR

397

24

Sampang

Tanlok

PL

PL

PL

PL

398

25

Situbondo

Panarukan

PR

PR

PR

PR

399

26

Situbondo

Besuki

PL

PL

PL

PL

400

27

Situbondo

Jangkar

PL

PL

PL

PL

46

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

401

28

Situbondo

Kalbut

PR

PR

PR

PR

402

29

Sumenep

Gayam

PL

PL

PL

PL

403

30

Sumenep

Kalianget

PR

PR

PR

PR

404

31

Sumenep

Kangean

PP

PP

PP

PP

405

32

Sumenep

P. Raas

PL

PL

PL

PL

406

33

Sumenep

Sapudi

PP

PP

PP

PP

407

34

Sumenep

Sapeken

PP

PP

PP

PP

408

35

Sumenep

Keramaian

PL

PL

PL

PL

409

36

Sumenep

Masalembo

PL

PR

PP

PP

410

37

Sumenep

Giliraja

PL

PL

PL

PL

411

38

Sumenep

Dungkek

PL

PL

PL

PL

412

39

Sumenep

Pagerungan

PL

PR

PP

PP

413

40

Surabaya

Tanjung Perak

PU

PU

PU

PU

414

41

Tuban

Tuban

PR

PR

PR

PR

415

42

Tuban

Tg. Awar-awar

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Bali
416

Buleleng

Buleleng (Sangsit)

PR

PR

PP

PP

417

Buleleng

Celukan Bawang

PP

PP

PP

PP

418

Buleleng

Pegametan

PR

PP

PP

PP

419

Buleleng

Penuktukan

PR

PP

PP

PP

420

Buleleng

Labuhan Lalang

PL

PL

PL

PL

421

Denpasar

Benoa

PU

PU

PU

PU

422

Denpasar

Sanur

PL

PL

PL

PL

423

Jembrana

Gilimanuk

PP

PP

PP

PP

424

Karangasem

Padang Bai

PP

PP

PP

PP

425

10

Karangasem

Labuan Amuk/Tanahampo

PU

PU

PU

PU

426

11

Karangasem

Labuhan Amed

PL

PL

PL

PL

427

12

Klungkung

Nusa Lembongan

PL

PL

PL

PL

428

13

Klungkung

Nusa Penida (Mentigi)

PR

PP

PP

PP

429

14

Klungkung

Buyuk

PL

PL

PL

PL

430

15

Klungkung

Kusamba

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Nusa Tenggara Barat


431

Bima

Bima

PP

PP

PP

PP

432

Bima

Sape

PR

PR

PR

PR

433

Bima

Waworada

PR

PR

PR

PR

434

Dompu

Cempi

PL

PL

PL

PL

435

Dompu

Calabahi

PL

PL

PL

PL

436

Dompu

Kempo

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

437

Lombok Barat

Lembar

PP

PP

PP

PP

438

Lombok Barat

Senggigi

PL

PL

PL

PL

439

Lombok Barat

Bangko-Bangko

PL

PL

PL

PL

440

10

Lombok Timur

Telong Elong

PR

PR

PR

PR

441

11

Lombok Timur

Labuhan Haji

PR

PR

PR

PR

442

12

Lombok Timur

Labuhan Lombok

PP

PP

PP

PP

443

13

Lombok Timur

Tanjung Luar

PL

PL

PL

PL

444

14

Lombok Utara

Pemenang/Tanjung

PR

PR

PR

PR

445

15

Lombok Utara

Carik

PR

PR

PR

PR

446

16

Sumbawa

Badas

PP

PP

PP

PP

447

17

Sumbawa

Alas

PL

PL

PL

PL

448

18

Sumbawa Barat

Lalar

PL

PL

PL

PL

449

19

Sumbawa Barat

Benete

PP

PP

PP

PP

*
*

*
*
*

Provinsi : Nusa Tengara Timur


450

Alor

Baranusa

PR

PR

PR

PR

451

Alor

Dulionong

PL

PL

PL

PL

452

Alor

Kabir

PL

PL

PL

PL

453

Alor

Kalabahi

PR

PR

PR

PR

454

Alor

Kolana

PL

PL

PL

PL

455

Alor

Maritaing

PP

PP

PP

PP

456

Alor

Moru

PL

PL

PL

PL

457

Belu

Atapupu

PR

PR

PR

PR

458

Ende

Ende

PR

PP

PP

PP

459

10

Ende

Ippi

PP

PP

PP

PP

460

11

Ende

Maurole

PL

PL

PL

PL

461

12

Ende

Pulau Ende

PL

PL

PL

PL

462

13

Flores Timur

Lamakera

PL

PL

PL

PL

463

14

Flores Timur

Larantuka

PP

PP

PP

PP

464

15

Flores Timur

Menanga

PL

PL

PL

PL

465

16

Flores Timur

Paitoko

PR

PR

PR

PR

466

17

Flores Timur

Terong

PL

PL

PR

PR

467

18

Flores Timur

Waiwadan

PP

PP

PP

PP

468

19

Flores Timur

Waiwerang

PL

PL

PL

PL

469

20

Flores Timur

Tabilota

PL

PL

PL

PL

470

21

Kota Kupang

Pelra Nunbaun Sabu (Namosain)

PL

PL

PL

PL

471

22

Kota Kupang

Tenau/Kupang

PU

PU

PU

PU

472

23

Kupang

Batubao

PL

PL

PL

PL

473

24

Kupang

Naikliu

PL

PL

PL

PL

48

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

474

25

Lembata

Balauring

PP

PP

PP

PP

475

26

Lembata

Lembata

PR

PR

PR

PR

476

27

Lembata

Lewoleba

PL

PL

PL

PL

477

28

Lembata

Wulandoni

PL

PL

PL

PL

478

29

Manggarai

Iteng

PL

PL

PL

PL

479

30

Manggarai

P. Mules

PL

PL

PL

PL

480

31

Manggarai

Reo

PR

PR

PR

PR

481

32

Manggarai

Robek

PL

PL

PL

PL

482

33

Manggarai Barat

Bari

PL

PL

PL

PL

483

34

Manggarai Barat

Komodo

PR

PR

PR

PR

484

35

Manggarai Barat

Labuan Bajo

PP

PP

PP

PP

485

36

Manggarai Barat

Rinca

PL

PL

PL

PL

486

37

Manggarai Timur

Mborong

PL

PL

PL

PL

487

38

Manggarai Timur

Nanga Baras

PL

PL

PL

PL

488

39

Manggarai Timur

Waiwole

PL

PL

PL

PL

489

40

Manggarai Timur

Pota

PL

PL

PL

PL

490

41

Nagekeo

Marapokot

PR

PR

PR

PR

491

42

Ngada

Riung

PL

PL

PL

PL

492

43

Ngada

Aimere

PL

PL

PL

PL

493

44

Ngada

Maumbawa

PL

PL

PL

PL

494

45

Ngada

Waebela

PL

PL

PL

PL

495

46

Rote Ndao

Baa

PL

PL

PL

PL

496

47

Rote Ndao

Batutua

PL

PL

PL

PL

497

48

Rote Ndao

Ndao

PL

PL

PL

PL

498

49

Rote Ndao

Oelaba

PL

PL

PL

PL

499

50

Rote Ndao

Papela

PL

PL

PL

PL

500

51

Sabu Raijua

Biu

PL

PL

PL

PL

501

52

Sabu Raijua

Raijua

PL

PL

PL

PL

502

53

Sabu Raijua

Seba

PR

PR

PR

PR

503

54

Sikka

Hepang

PL

PL

PL

PL

504

55

Sikka

Laurens Say

PR

PR

PP

PP

505

56

Sikka

Maumere

PP

PP

PP

PP

506

57

Sikka

Paga

PL

PL

PL

PL

507

58

Sikka

Palue

PL

PL

PL

PL

508

59

Sikka

Pemana

PL

PL

PL

PL

509

60

Sikka

Sukun

PL

PL

PL

PL

510

61

Sikka

Wuring

PR

PR

PR

PR

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

511

62

Sumba Barat

Binanatu

PL

PL

PL

PL

512

63

Sumba Barat

Rua

PL

PL

PL

PL

513

64

Sumba Barat Daya

Pero

PL

PL

PL

PL

514

65

Sumba Barat Daya

Waikelo

PR

PR

PR

PR

515

66

Sumba Tengah

Mamboro

PR

PR

PR

PR

516

67

Sumba Timur

Baing

PL

PL

PL

PL

517

68

Sumba Timur

Gonggi

PL

PL

PL

PL

518

69

Sumba Timur

Pelra Waingapu

PL

PL

PL

PL

519

70

Sumba Timur

Pulau Salura

PL

PL

PL

PL

520

71

Sumba Timur

Waingapu

PP

PP

PP

PP

Timor
Selatan

Tengah

72

Boking

PL

PL

PL

PL

Timor
Selatan

Tengah

73

Kolbano

PL

PR

PR

PR

74

Timor Tengah Utara

Wini

PP

PP

PP

PP

521
522
523

Provinsi : Kalimantan Barat


524

Kayong Utara

Karimata

PR

PR

PR

PR

525

Kayong Utara

Tg. Satai

PL

PL

PL

PL

526

Kayong Utara

Sukadana

PL

PL

PL

PL

527

Ketapang

Air Hitam

PP

PP

PP

PP

528

Ketapang

Kendawangan

PP

PP

PP

PP

529

Ketapang

Ketapang

PP

PP

PP

PP

530

Ketapang

Teluk Melano/Teluk Batang

PR

PP

PP

PP

531

Kubu Raya

Paloh/Sakura

PP

PP

PP

PP

532

Kubu Utara

Singkawang

PP

PP

PP

PP

533

10

Kubu Utara

Teluk Air

PP

PP

PP

PP

534

11

Pontianak

Pontianak

PU

PU

PU

PU

535

12

Pontianak

Mempawah

PR

PR

PR

PR

536

13

Sambas

Jaruju

PR

PR

PR

PR

537

14

Sambas

Sambas

PP

PP

PP

PP

538

15

Sambas

Sintete

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Kalimantan Tengah


539

Barito Selatan

Kelanis

PR

PR

PR

PR

540

Barito Selatan

Rangga Ilung

PR

PR

PR

PR

541

Kapuas

Batanjung

PP

PP

PP

PP

542

Kapuas

Behaur

PL

PL

PL

PL

543

Kapuas

Kuala Kapuas

PP

PP

PP

PP

544

Katingan

Pegatan Mendawai

PR

PR

PR

PR

50

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

545

Kota Waringin Barat

Kumai

PP

PP

PP

PP

546

Kota Waringin Barat

Pangkalan Bun

PP

PP

PP

PP

Kota
Timur

Waringin

Sampit

PU

PU

PU

PU

Waringin

10

Kota
Timur

Samuda

PL

PL

PL

PL

Kota
Timur

Waringin

11

Bagendang

PR

PR

PR

PR

550

12

Palangkaraya

Kereng Bengkirai

PR

PR

PR

PR

551

13

Palangkaraya

Teluk Sebangau

PR

PR

PR

PR

552

14

Palangkaraya

Bukit Pinang

PR

PR

PR

PR

553

15

Pulang Pisau

Pulang Pisau

PP

PP

PP

PP

554

16

Seruyan

Kuala Pembuang

PR

PR

PR

PR

555

17

Seruyan

Teluk Sigintung/Seruyan

PR

PP

PP

PP

556

18

Sukamara

Kuala Jelay

PL

PL

PL

PL

557

19

Sukamara

Sukamara

PP

PP

PP

PP

*
*

547
548
549

Provinsi : Kalimantan Selatan


558

Banjarmasin

Banjarmasin

PU

PU

PU

PU

559

Kotabaru

Gunung Batu Besar

PL

PL

PL

PL

560

Kotabaru

Stagen

PP

PP

PP

PP

561

Kotabaru

Kota Baru

PP

PP

PP

PP

562

Kotabaru

Sebuku

PP

PP

PP

PP

563

Kotabaru

Mekar Putih

PP

PP

PU

PU

564

Kotabaru

Serongga/Tanjung Batu

PR

PR

PR

PR

565

Tanah Bumbu

Satui/Sel Danau

PL

PL

PL

PL

566

Tanah Bumbu

Simp. Empat Batu Licin

PP

PP

PP

PP

567

10

Tanah Bumbu

Pegatan

PR

PR

PR

PR

568

11

Tanah Bumbu

Sungai Loban

PR

PR

PR

PR

569

12

Tanah Laut

Kintap

PP

PP

PP

PP

570

13

Tanah Laut

Pelaihari/Swarangan

PP

PP

PP

PP

571

14

Tanah Laut

Tanjung Dewa

PR

PR

PR

PP

Provinsi : Kalimantan Timur


572

Balikpapan

Balikpapan

PU

PU

PU

PU

573

Balikpapan

Kampung Baru

PP

PP

PP

PP

574

Berau

Talisayan

PL

PL

PL

PL

575

Berau

Tanjung Redep

PP

PP

PP

PP

576

Bontang

Lhok Tuan

PP

PP

PP

PP

577

Bontang

Tanjung Laut

PP

PP

PP

PP

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

578

Bulungan

Tanjung Selor

PR

PR

PR

PR

579

Kutai Kertanegara

Tanjung Santan

PP

PP

PP

PP

580

Kutai Kertanegara

Kuala Semboja

PP

PP

PP

PP

581

10

Kutai Kertanegara

Sebulu

PR

PR

PR

PR

582

11

Kutai Timur

Sangatta

PP

PP

PP

PP

583

12

Kutai Timur

Maloy

PP

PP

PP

PP

584

13

Kutai Timur

Sangkulirang

PR

PR

PR

PR

585

14

Nunukan

Nunukan

PP

PP

PP

PP

586

15

Nunukan

Sungai Nyamuk

PP

PP

PP

PP

587

16

Paser

Tanah Grogot

PP

PP

PP

PP

588

17

Paser

Teluk Adang

PP

PP

PP

PP

18

Penajam
Utara

Penajam Paser

PP

PP

PP

PP

590

19

Samarinda

Samarinda

PP

PP

PP

PP

591

20

Tana Tidung

Pulau Bunyu

PP

PP

PP

PP

592

21

Tana Tidung

Sesayap

PL

PL

PL

PL

593

22

Tarakan

Tarakan

PP

PP

PP

PP

*
*

589

Paser

Provinsi : Sulawesi Utara


594

B. Mangodow

Labuhan Uki

PP

PP

PP

PP

B.
Selatan

Mangodow

Molibagu

PL

PL

PL

PL

Mangodow

B.
Selatan

Torosik

PR

PR

PR

PR

597

B. Mangodow Timur

Kotabunan

PL

PL

PL

PL

598

B. Mangodow Timur

Tutuyan - Jikoblanga

PL

PL

PL

PL

599

B. Mangodow Utara

Boroko

PL

PL

PL

PL

600

B. Mangodow Utara

Tg. Sidupa

PR

PR

PR

PR

601

Bitung

Air Tembaga

PR

PR

PR

PR

602

Bitung

Bitung

PU

PU

PU

PU

603

10

Kep. Sangihe

Bentung

PL

PL

PL

PL

604

11

Kep. Sangihe

Bukide

PL

PL

PL

PL

605

12

Kep. Sangihe

Kahakitang

PL

PL

PL

PL

606

13

Kep. Sangihe

Kalama

PL

PL

PL

PL

607

14

Kep. Sangihe

Kawaluso

PL

PL

PL

PL

608

15

Kep. Sangihe

Kawio

PR

PR

PR

PR

609

16

Kep. Sangihe

Lipang

PL

PL

PL

PL

610

17

Kep. Sangihe

Makalehi

PR

PR

PR

PR

611

18

Kep. Sangihe

Marore

PL

PL

PR

PR

595
596

52

* / **

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

612

19

Kep. Sangihe

Matutuang

PL

PL

PL

PL

613

20

Kep. Sangihe

Ngalipaeng

PL

PL

PL

PL

614

21

Kep. Sangihe

P. Beng Darat

PL

PL

PL

PL

615

22

Kep. Sangihe

P. Beng Laut

PL

PL

PL

PL

616

23

Kep. Sangihe

P. Mahangetang

PL

PL

PL

PL

617

24

Kep. Sangihe

P. Tinakareng

PL

PL

PL

PL

618

25

Kep. Sangihe

Pananaru

PL

PL

PL

PL

619

26

Kep. Sangihe

Para

PL

PL

PL

PL

620

27

Kep. Sangihe

Petta

PP

PP

PP

PP

621

28

Kep. Sangihe

Tahuna

PP

PP

PP

PU

622

29

Kep. Sangihe

Tamako

PL

PL

PL

PL

623

30

Kep. Sitaro

Biaro

PL

PL

PL

PL

624

31

Kep. Sitaro

Buhias

PL

PL

PL

PL

625

32

Kep. Sitaro

P. Ruang

PL

PL

PL

PL

626

33

Kep. Sitaro

Pehe

PL

PL

PR

PR

627

34

Kep. Sitaro

Sawang

PR

PR

PR

PR

628

35

Kep. Sitaro

Tagulandang

PR

PR

PR

PR

629

36

Kep. Sitaro

Ulu Siau

PL

PL

PL

PL

630

37

Kep. Talaud

Beo

PL

PL

PL

PL

631

38

Kep. Talaud

Damao

PL

PL

PL

PL

632

39

Kep. Talaud

Dapalan

PL

PL

PL

PL

633

40

Kep. Talaud

Essang

PL

PL

PL

PL

634

41

Kep. Talaud

Karatung

PP

PP

PP

PP

635

42

Kep. Talaud

Lirung

PR

PR

PR

PR

636

43

Kep. Talaud

Mangarang

PL

PL

PL

PL

637

44

Kep. Talaud

Marampit

PL

PL

PR

PR

638

45

Kep. Talaud

Melangoane

PL

PL

PR

PR

639

46

Kep. Talaud

Miangas

PP

PP

PP

PP

640

47

Kep. Talaud

Rainis

PL

PL

PL

PL

641

48

Kep.Talaud

Gemeh

PL

PL

PL

PL

642

49

Kep.Talaud

Intata

PL

PL

PL

PL

643

50

Kep.Talaud

Kakorotan

PR

PR

PR

PR

644

51

Manado

Manado

PP

PP

PP

PP

645

52

Manado

P. Manado Tua

PL

PL

PL

PL

646

53

Minahasa

Kora-Kora

PL

PL

PL

PL

647

54

Minahasa

Tanawangko

PL

PL

PL

PL

648

55

Minahasa Selatan

Amurang

PL

PL

PR

PR

649

56

Minahasa Tenggara

Belang

PR

PR

PR

PR

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

650

57

Minahasa Tenggara

Tumbak

PL

PL

PL

PL

651

58

Minahasa Utara

Bangka

PL

PL

PL

PL

652

59

Minahasa Utara

Gangga

PL

PL

PL

PL

653

60

Minahasa Utara

Kema

PL

PL

PL

PL

654

61

Minahasa Utara

Likupang

PL

PL

PL

PL

655

62

Minahasa Utara

Montehage

PL

PL

PL

PL

656

63

Minahasa Utara

Munte/Likupang Barat

PR

PR

PR

PR

657

64

Minahasa Utara

Nain

PL

PL

PL

PL

658

65

Minahasa Utara

Talise

PL

PL

PL

PL

659

66

Minahasa Utara

Wori

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Gorontalo
660

Boalemo

Tilamuta

PR

PR

PP

PP

661

Boalemo

Wongosari

PL

PL

PL

PL

662

Gorontalo

Gorontalo

PP

PP

PP

PP

663

Gorontalo Utara

Anggrek

PP

PP

PU

PU

664

Gorontalo Utara

Gentuma

PL

PL

PL

PL

665

Gorontalo Utara

Kwandang

PP

PP

PP

PP

666

Gorontalo Utara

Tolinggula

PL

PL

PR

PR

667

Pohuwato

Bumbulan

PR

PR

PP

PP

668

Pohuwato

Lemito

PL

PL

PL

PL

669

10

Pohuwato

Marisa

PL

PL

PL

PL

670

11

Pohuwato

Popayato

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Barat


671

Majene

Majene

PR

PR

PP

PP

672

Majene

Malunda

PL

PL

PL

PL

673

Majene

Palipi

PL

PR

PR

PR

674

Majene

Pamboang

PL

PL

PL

PL

675

Majene

Sendana

PL

PL

PL

PL

676

Mamuju

Ambo

PL

PL

PL

PL

677

Mamuju

Belang-Belang

PP

PU

PU

PU

678

Mamuju

Budong-Budong

PL

PL

PL

PL

679

Mamuju

Kaluku

PL

PL

PL

PL

680

10

Mamuju

Mamuju

PP

PP

PP

PP

681

11

Mamuju

Poongpongan

PL

PL

PL

PL

682

12

Mamuju

Salisingan

PL

PL

PL

PL

683

13

Mamuju

Sampaga

PL

PL

PL

PL

684

14

Mamuju

Tappalang

PL

PL

PL

PL

685

15

Mamuju Utara

Bambaloka

PL

PL

PL

PL

54

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

686

16

Mamuju Utara

Pasang Kayu

PL

PR

PR

PR

687

17

Polewali Mandar

Campalaglang

PL

PL

PL

PL

688

18

Polewali Mandar

Tanjung Silopo/Polewali

PR

PR

PP

PP

689

19

Polewali Mandar

Tinambung

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Tengah


690

Banggai

Bunta

PR

PR

PR

PR

691

Banggai

Luwuk

PP

PP

PP

PP

692

Banggai

Pagimana

PP

PP

PP

PP

693

Banggai

Tangkiang

PP

PP

PP

PP

694

Banggai Kepulauan

Alasan

PL

PL

PL

PL

695

Banggai Kepulauan

Bakalan

PL

PL

PL

PL

696

Banggai Kepulauan

Banggai

PP

PP

PP

PP

697

Banggai Kepulauan

Batangono

PL

PL

PL

PL

698

Banggai Kepulauan

Boloan

PL

PL

PL

PL

699

10

Banggai Kepulauan

Boyomoute

PL

PL

PL

PL

700

11

Banggai Kepulauan

Bulagi

PL

PL

PL

PL

701

12

Banggai Kepulauan

Bulungkobit

PL

PL

PL

PL

702

13

Banggai Kepulauan

Bungin (I,II)

PL

PL

PL

PL

703

14

Banggai Kepulauan

Bungin (III,IV)

PL

PL

PL

PL

704

15

Banggai Kepulauan

Dodung

PL

PL

PL

PL

705

16

Banggai Kepulauan

Gasuang

PL

PL

PL

PL

706

17

Banggai Kepulauan

Gonggong

PL

PL

PL

PL

707

18

Banggai Kepulauan

Kalumbatan

PL

PL

PL

PL

708

19

Banggai Kepulauan

Kalupapi

PL

PL

PL

PL

709

20

Banggai Kepulauan

Kapela

PL

PL

PL

PL

710

21

Banggai Kepulauan

Kasuari

PL

PL

PL

PL

711

22

Banggai Kepulauan

Kaukes

PL

PL

PL

PL

712

23

Banggai Kepulauan

Kindandal

PL

PL

PL

PL

713

24

Banggai Kepulauan

Kokondang (I,II)

PL

PL

PL

PL

714

25

Banggai Kepulauan

Komba-Komba

PL

PL

PL

PL

715

26

Banggai Kepulauan

Lalengan

PL

PL

PL

PL

716

27

Banggai Kepulauan

Lalong

PL

PL

PL

PL

717

28

Banggai Kepulauan

Lampio (I,II,III)

PL

PL

PL

PL

718

29

Banggai Kepulauan

Lantibun

PL

PL

PL

PL

719

30

Banggai Kepulauan

Liana Banggai

PL

PL

PL

PL

720

31

Banggai Kepulauan

Liang

PL

PL

PL

PL

721

32

Banggai Kepulauan

Lipulalongo

PL

PL

PL

PL

722

33

Banggai Kepulauan

Lokotoy

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

723

34

Banggai Kepulauan

Lolantang

PL

PL

PL

PL

724

35

Banggai Kepulauan

Lumbilumbia

PL

PL

PL

PL

725

36

Banggai Kepulauan

Lupamenteng

PL

PL

PL

PL

726

37

Banggai Kepulauan

Mansalean

PL

PL

PL

PL

727

38

Banggai Kepulauan

Matanga

PL

PL

PL

PL

728

39

Banggai Kepulauan

Mbeleang

PL

PL

PL

PL

729

40

Banggai Kepulauan

Mbuang-Mbuang

PL

PL

PL

PL

730

41

Banggai Kepulauan

Ndindibung

PL

PL

PL

PL

731

42

Banggai Kepulauan

Oluno

PL

PL

PL

PL

732

43

Banggai Kepulauan

Padingtian

PL

PL

PL

PL

733

44

Banggai Kepulauan

Paisubebe

PL

PL

PL

PL

734

45

Banggai Kepulauan

Paisulamo

PL

PL

PL

PL

735

46

Banggai Kepulauan

Palapat

PL

PL

PL

PL

736

47

Banggai Kepulauan

Panapat

PL

PL

PL

PL

737

48

Banggai Kepulauan

Panapat/Dendek

PL

PL

PL

PL

738

49

Banggai Kepulauan

Panapat/Konalu

PL

PL

PL

PL

739

50

Banggai Kepulauan

Panapat/Mandel

PL

PL

PL

PL

740

51

Banggai Kepulauan

Ponding - Ponding

PL

PL

PL

PL

741

52

Banggai Kepulauan

Popisi

PL

PL

PL

PL

742

53

Banggai Kepulauan

Posisi/Banggai

PL

PL

PL

PL

743

54

Banggai Kepulauan

Sabang/P. Peleng

PL

PL

PL

PL

744

55

Banggai Kepulauan

Salakan

PR

PR

PR

PR

745

56

Banggai Kepulauan

Salakan (I,II)

PL

PL

PL

PL

746

57

Banggai Kepulauan

Sasabobok

PL

PL

PL

PL

747

58

Banggai Kepulauan

Sonit (I,II)

PL

PL

PL

PL

748

59

Banggai Kepulauan

Tabulan

PL

PL

PL

PL

749

60

Banggai Kepulauan

Tadono

PL

PL

PL

PL

750

61

Banggai Kepulauan

Talas

PL

PL

PL

PL

751

62

Banggai Kepulauan

Tataba

PL

PL

PL

PL

752

63

Banggai Kepulauan

Tebing

PL

PL

PL

PL

753

64

Banggai Kepulauan

Timpaus

PL

PL

PL

PL

754

65

Banggai Kepulauan

Tinakin Laut

PL

PL

PL

PL

755

66

Banggai Kepulauan

Tinangkung

PL

PL

PL

PL

756

67

Banggai Kepulauan

Togong Sagu

PL

PL

PL

PL

757

68

Banggai Kepulauan

Tolulos

PL

PL

PL

PL

758

69

Banggai Kepulauan

Toropot

PL

PL

PL

PL

759

70

Buol

Kumaligon

PL

PL

PL

PL

760

71

Buol

Leok

PR

PR

PP

PP

56

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

761

72

Buol

Lokodidi

PR

PR

PP

PP

762

73

Buol

Palele

PL

PL

PL

PL

763

74

Donggala

Donggala

PP

PP

PP

PP

764

75

Donggala

Ogoamas

PR

PR

PP

PP

765

76

Donggala

Sabang

PR

PR

PP

PP

766

77

Donggala

Wani

PP

PP

PP

PP

767

78

Morowali

Baturube

PL

PL

PL

PL

768

79

Morowali

Bungku

PP

PP

PP

PP

769

80

Morowali

Kolonedale

PP

PP

PP

PP

770

81

Morowali

Menuai

PL

PL

PL

PL

771

82

Morowali

Sambalagi

PR

PR

PR

PR

772

83

Morowali

Wosu

PP

PP

PP

PP

773

84

Palu

Pantoloan

PU

PU

PU

PU

774

85

Parigi Moutong

Moutong

PL

PL

PL

PL

775

86

Parigi Moutong

Parigi

PR

PR

PR

PR

776

87

Poso

Poso

PP

PP

PP

PP

777

88

Tojo Una-Una

Mantangisi

PL

PL

PL

PL

778

89

Tojo Una-Una

Popolii

PL

PL

PL

PL

779

90

Tojo Una-Una

Ampana

PP

PP

PP

PP

780

91

Tojo Una-Una

Wakai

PL

PL

PL

PL

781

92

Toli-Toli

Ogotua

PL

PL

PL

PL

782

93

Toli-Toli

Toli-toli

PP

PP

PP

PP

*
*

*
*

Provinsi : Sulawesi Tenggara


783

Bau-Bau

Bau-Bau/Marhum

PP

PP

PP

PP

784

Bombana

Boepinang

PL

PL

PL

PL

785

Bombana

Dongkala

PL

PL

PL

PL

786

Bombana

Kasipute

PL

PL

PL

PL

787

Bombana

Sikeli

PL

PL

PR

PR

788

Bombana

Wamengkoli

PL

PL

PL

PL

789

Buton

Banabungi

PR

PR

PR

PR

790

Buton

Lasalimu

PL

PL

PL

PL

791

Buton

Lawele

PL

PL

PL

PL

792

10

Buton

Siompu

PL

PL

PL

PL

793

11

Buton

Talaga Raya

PL

PL

PL

PL

794

12

Buton Utara

Buranga

PL

PL

PL

PL

795

13

Buton Utara

Ereke

PR

PR

PR

PR

796

14

Buton Utara

Labuhan Belanda

PL

PL

PL

PL

797

15

Kendari

Kendari

PP

PP

PP

PP

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

798

16

Kendari

Bungkutoko

PP

PP

PP

PP

799

17

Konawe

Langara

PL

PL

PL

PL

800

18

Konawe

Munse

PL

PL

PL

PL

801

19

Kolaka

Dawi-dawi

PL

PL

PL

PL

802

20

Kolaka

Kolaka

PP

PP

PP

PP

803

21

Kolaka

Wollo

PL

PL

PL

PL

804

22

Kolaka

Pomalaa

PR

PR

PP

PP

805

23

Kolaka

Rante Angin

PR

PR

PR

PR

806

24

Kolaka

Tangke Tada

PL

PL

PL

PL

807

25

Kolaka

Toari

PL

PL

PL

PL

808

26

Kolaka

Malombo

PL

PL

PL

PL

809

27

Kolaka Utara

Lasusua

PL

PL

PL

PL

810

28

Kolaka Utara

Olo-oloho

PR

PR

PR

PR

811

29

Kolaka Utara

Watunohu

PP

PP

PP

PP

812

30

Konawe Selatan

Torobulu

PL

PL

PL

PL

813

31

Konawe Selatan

Lapuko

PR

PR

PR

PR

814

32

Konawe Utara

Matarape

PL

PL

PL

PL

815

33

Konawe Utara

Lameluru

PL

PL

PL

PL

816

34

Konawe Utara

Molawe

PL

PL

PL

PL

817

35

Muna

Malingano

PL

PL

PL

PL

818

36

Muna

Raha

PP

PP

PP

PP

819

37

Muna

Tampo

PL

PL

PL

PL

820

38

Wakatobi

Kaledupa

PR

PR

PR

PR

821

39

Wakatobi

Papalia

PL

PL

PL

PL

822

40

Wakatobi

Waha/Usuku

PL

PL

PL

PL

823

41

Wakatobi

Wanci

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Sulawesi Selatan


824

Bantaeng

Bantaeng/Bonthain

PL

PL

PL

PL

825

Barru

Awarange/Barru

PP

PP

PP

PP

826

Barru

Labuange

PL

PL

PL

PL

827

Barru

Pancana

PL

PL

PL

PL

828

Barru

Garongkong

PP

PP

PP

PP

829

Bone

Bajoe

PP

PP

PP

PP

830

Bone

Barebbo/Kading

PL

PL

PL

PL

831

Bone

Lapangkong/Salameko

PL

PL

PL

PL

832

Bone

Pattirobajo

PR

PR

PR

PR

833

10

Bone

Tuju-Tuju

PR

PR

PR

PR

834

11

Bone

Uloe

PL

PL

PL

PL

58

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

835

12

Bone

WaItuo

PL

PL

PL

PL

836

13

Bone

Cenrana

PL

PL

PL

PL

837

14

Bulukumba

Bira/Tanah Beru

PL

PL

PL

PL

838

15

Bulukumba

Bulukumba/Lappe'e

PP

PP

PP

PP

839

16

Bulukumba

Kajang

PL

PL

PL

PL

840

17

Jeneponto

Jeneponto/Bunging

PR

PR

PR

PR

841

18

Luwu

Larompong

PL

PL

PL

PL

842

19

Luwu

Ulo-Ulo/Belopa

PL

PL

PL

PL

843

20

Luwu Timur

Lampia

PR

PR

PR

PR

844

21

Luwu Timur

Malili

PP

PP

PP

PP

845

22

Luwu Timur

Wotu

PL

PL

PL

PL

846

23

Luwu Utara

Cappasalo

PL

PL

PL

PL

847

24

Luwu Utara

Munte

PL

PL

PL

PL

848

25

Makasar

Makassar

PU

PU

PU

PU

849

26

Makasar

Paotere

PP

PP

PP

PP

850

27

Palopo

Palopo/Tg. Ringgit

PP

PP

PP

PP

28

Pangkajene
Kepulauan

Biringkasi

PR

PR

PP

PP

29

Pangkajene
Kepulauan

Maccini Baji

PL

PL

PL

PL

30

Pangkajene
Kepulauan

P. Balang Lompo

PL

PL

PL

PL

31

Pangkajene
Kepulauan

P. Balo Babang

PL

PL

PL

PL

32

Pangkajene
Kepulauan

P. Kalukalukuang

PL

PL

PL

PL

33

Pangkajene
Kepulauan

P. Pangkajene

PL

PL

PL

PL

34

Pangkajene
Kepulauan

P. Sabutung

PL

PL

PL

PL

35

Pangkajene
Kepulauan

P. Sailus

PL

PL

PL

PL

36

Pangkajene
Kepulauan

P. Sapuka

PL

PL

PL

PL

860

37

Pare-pare

Capa Ujung

PP

PP

PP

PP

861

38

Pare-pare

Pare-Pare/Nusantara

PP

PP

PP

PP

862

39

Pinrang

Langnga

PL

PL

PL

PL

863

40

Pinrang

Marabombang

PR

PR

PR

PR

864

41

Pinrang

Ujung Lero

PL

PL

PL

PL

865

42

Selayar

Appatana

PL

PL

PL

PL

851
852
853
854
855
856
857
858
859

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

866

43

Selayar

P. Batang Mata

PL

PL

PL

PL

867

44

Selayar

P. Biropa

PL

PL

PL

PL

868

45

Selayar

P. Bone Lohe

PL

PL

PL

PL

869

46

Selayar

P. Bonerate

PL

PL

PL

PL

870

47

Selayar

P. Jampea

PR

PR

PR

PR

871

48

Selayar

P. Jinato

PL

PL

PL

PL

872

49

Selayar

P. Kalatoa

PL

PL

PL

PL

873

50

Selayar

P. Kayuadi

PL

PL

PL

PL

874

51

Selayar

P. Padang

PL

PL

PL

PL

875

52

Selayar

P. Rajuni

PL

PL

PL

PL

876

53

Selayar

Pamatata

PR

PR

PP

PP

877

54

Selayar

Selayar/Benteng/Rauf Rahman

PP

PP

PP

PP

878

55

Sinjai

P. Burung Leo

PL

PL

PL

PL

879

56

Sinjai

P. Kambuno

PL

PL

PL

PL

880

57

Sinjai

Sinjai/Larea-rea

PP

PP

PP

PP

881

58

Takalar

Galesong/Takalar

PR

PR

PR

PR

882

59

Takalar

P. Tanakeke

PL

PL

PL

PL

883

60

Wajo

Danggae

PL

PL

PL

PL

884

61

Wajo

Doping

PL

PL

PL

PL

885

62

Wajo

Jalang/Cendrane

PR

PR

PR

PR

886

63

Wajo

Siwa/Bangsalae

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Maluku Utara


887

Halmahera Barat

Bataka

PL

PL

PL

PL

888

Halmahera Barat

Bobane Igo

PL

PL

PL

PL

889

Halmahera Barat

Ibu

PL

PL

PL

PL

890

Halmahera Barat

Jailolo

PR

PR

PR

PR

891

Halmahera Barat

Kedi/Loloda

PL

PL

PL

PL

892

Halmahera Barat

Matui

PR

PR

PR

PR

893

Halmahera Barat

Sidangoli

PL

PL

PL

PL

894

Halmahera Barat

Susupu

PL

PL

PL

PL

895

Halmahera Selatan

Babang/Labuha

PP

PP

PU

PU

896

10

Halmahera Selatan

Bajo

PL

PL

PL

PL

897

11

Halmahera Selatan

Belang-Belang

PL

PL

PL

PL

898

12

Halmahera Selatan

Bibinoy

PL

PL

PL

PL

899

13

Halmahera Selatan

Bisui

PL

PL

PL

PL

900

14

Halmahera Selatan

Busua

PL

PL

PL

PL

901

15

Halmahera Selatan

Dolik

PL

PL

PL

PL

902

16

Halmahera Selatan

Doro

PL

PL

PL

PL

60

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

903

17

Halmahera Selatan

Dowora

PL

PL

PL

PL

904

18

Halmahera Selatan

Fulai

PL

PL

PL

PL

905

19

Halmahera Selatan

Gane Dalam

PL

PL

PL

PL

906

20

Halmahera Selatan

Geti Lama

PL

PL

PL

PL

907

21

Halmahera Selatan

Guruaping Kayoa

PL

PL

PL

PL

908

22

Halmahera Selatan

Indari

PL

PL

PL

PL

909

23

Halmahera Selatan

Indong

PL

PL

PL

PL

910

24

Halmahera Selatan

Kawasi

PL

PL

PL

PL

911

25

Halmahera Selatan

Kelo

PL

PL

PL

PL

912

26

Halmahera Selatan

Kotiti

PL

PL

PL

PL

913

27

Halmahera Selatan

Kukupang

PL

PL

PL

PL

914

28

Halmahera Selatan

Kupal

PL

PL

PL

PL

915

29

Halmahera Selatan

Labuha

PL

PL

PL

PL

916

30

Halmahera Selatan

Laiwui

PR

PP

PP

PP

917

31

Halmahera Selatan

Laluin

PL

PL

PL

PL

918

32

Halmahera Selatan

Lata-lata

PL

PL

PL

PL

919

33

Halmahera Selatan

Lelei

PL

PL

PL

PL

920

34

Halmahera Selatan

Loleo Jaya

PL

PL

PL

PL

921

35

Halmahera Selatan

Loleo Obi

PL

PL

PL

PL

922

36

Halmahera Selatan

Mafa

PR

PR

PP

PP

923

37

Halmahera Selatan

Makian

PL

PL

PL

PL

924

38

Halmahera Selatan

Mandopolo/Jojame

PL

PL

PL

PL

925

39

Halmahera Selatan

Manu/Gamumu

PL

PL

PL

PL

926

40

Halmahera Selatan

Nang Kokotu

PL

PL

PL

PL

927

41

Halmahera Selatan

Nusa Ra

PL

PL

PL

PL

928

42

Halmahera Selatan

Obilatu

PR

PR

PR

PR

929

43

Halmahera Selatan

Palamea

PL

PL

PL

PL

930

44

Halmahera Selatan

Pasipalele

PL

PL

PL

PL

931

45

Halmahera Selatan

Pelita

PL

PL

PL

PL

932

46

Halmahera Selatan

Pigaraja

PL

PL

PL

PL

933

47

Halmahera Selatan

Posi-Posi Gane

PL

PL

PL

PL

934

48

Halmahera Selatan

Pulau Kayoa

PL

PL

PL

PL

935

49

Halmahera Selatan

Pulau Tapa

PL

PL

PL

PL

936

50

Halmahera Selatan

Pulau Widi

PL

PL

PL

PL

937

51

Halmahera Selatan

Saketa

PL

PL

PL

PL

938

52

Halmahera Selatan

Samo

PL

PL

PL

PL

939

53

Halmahera Selatan

Sum

PL

PL

PL

PL

940

54

Halmahera Selatan

Tagono

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

941

55

Halmahera Selatan

Taneti

PL

PL

PL

PL

942

56

Halmahera Selatan

Tawa

PL

PL

PL

PL

943

57

Halmahera Selatan

Wayaloar

PL

PR

PR

PR

944

58

Halmahera Selatan

Wayauwa

PL

PL

PL

PL

945

59

Halmahera Selatan

Wosi

PL

PL

PL

PL

946

60

Halmahera Selatan

Yaba

PL

PL

PL

PL

947

61

Halmahera Tengah

Banemo

PL

PL

PL

PL

948

62

Halmahera Tengah

Gemia

PL

PL

PL

PL

949

63

Halmahera Tengah

Mesa

PL

PL

PL

PL

950

64

Halmahera Tengah

P. Gebe

PL

PL

PL

PL

951

65

Halmahera Tengah

Paniti

PL

PL

PL

PL

952

66

Halmahera Tengah

Patani

PL

PL

PL

PL

953

67

Halmahera Tengah

Tapaleo

PL

PL

PL

PL

954

68

Halmahera Tengah

Weda

PR

PR

PR

PR

955

69

Halmahera Tengah

Sepo

PL

PL

PL

PL

956

70

Halmahera Timur

Bicoli

PR

PR

PR

PR

957

71

Halmahera Timur

Buli

PR

PR

PR

PR

958

72

Halmahera Timur

Dorosagu

PL

PL

PL

PL

959

73

Halmahera Timur

Lolasita

PL

PL

PL

PL

960

74

Halmahera Timur

Maba Pura

PL

PL

PL

PL

961

75

Halmahera Timur

Manitingting

PR

PR

PR

PR

962

76

Halmahera Timur

Patilean/Miyaf

PL

PL

PL

PL

963

77

Halmahera Timur

Akelamo

PL

PL

PL

PL

964

78

Halmahera Timur

Subaim/Wasile

PL

PL

PL

PL

965

79

Halmahera Utara

Asmiro

PL

PL

PL

PL

966

80

Halmahera Utara

Bataka

PL

PL

PL

PL

967

81

Halmahera Utara

Bobane Igo

PL

PL

PL

PL

968

82

Halmahera Utara

Cera

PL

PL

PL

PL

969

83

Halmahera Utara

Dama

PL

PL

PL

PL

970

84

Halmahera Utara

Daru

PL

PL

PL

PL

971

85

Halmahera Utara

Dedeta

PL

PL

PL

PL

972

86

Halmahera Utara

Dorume

PL

PL

PL

PL

973

87

Halmahera Utara

Galela

PL

PL

PR

PR

974

88

Halmahera Utara

Gisi

PL

PL

PL

PL

975

89

Halmahera Utara

Gonga

PL

PL

PL

PL

976

90

Halmahera Utara

Gurua

PL

PL

PL

PL

977

91

Halmahera Utara

Kakara

PL

PL

PL

PL

978

92

Halmahera Utara

Kao

PL

PL

PL

PL

62

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

979

93

Halmahera Utara

Kupa-Kupa

PL

PL

PL

PL

980

94

Halmahera Utara

Ngajam

PL

PL

PL

PL

981

95

Halmahera Utara

Pacao

PL

PL

PL

PL

982

96

Halmahera Utara

Salimuli

PL

PL

PL

PL

983

97

Halmahera Utara

Sopu

PL

PL

PL

PL

984

98

Halmahera Utara

Tobelo

PP

PP

PU

PU

985

99

Halmahera Utara

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

986

100

Halmahera Utara

Tupu-tupu

PL

PL

PL

PL

987

101

Halmahera Utara

Tutumaleo

PL

PL

PL

PL

988

102

Kepulauan Sula

Bapenu

PL

PL

PL

PL

989

103

Kepulauan Sula

Baruakol

PL

PL

PL

PL

990

104

Kepulauan Sula

Bobong

PR

PR

PR

PR

991

105

Kepulauan Sula

Dofa

PL

PL

PL

PL

992

106

Kepulauan Sula

Falabisahaya

PR

PR

PP

PP

993

107

Kepulauan Sula

Fuata

PL

PL

PL

PL

994

108

Kepulauan Sula

Gela

PR

PR

PR

PR

995

109

Kepulauan Sula

Jorjoga

PL

PL

PL

PL

996

110

Kepulauan Sula

Kabau

PL

PL

PL

PL

997

111

Kepulauan Sula

Lede

PL

PL

PL

PL

998

112

Kepulauan Sula

Loseng

PL

PL

PL

PL

999

113

Kepulauan Sula

Maitina

PL

PL

PL

PL

1000

114

Kepulauan Sula

Malbufa

PL

PL

PL

PL

1001

115

Kepulauan Sula

Nggele

PL

PL

PL

PL

1002

116

Kepulauan Sula

Pas Ipa

PL

PL

PL

PL

1003

117

Kepulauan Sula

Penu

PL

PL

PL

PL

1004

118

Kepulauan Sula

Samuya

PL

PL

PL

PL

1005

119

Kepulauan Sula

Sanana

PR

PR

PR

PR

1006

120

Kepulauan Sula

Tikong

PR

PR

PR

PR

1007

121

Kepulauan Sula

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

1008

122

Pulau Morotai

Bere - Bere

PL

PL

PL

PL

1009

123

Pulau Morotai

Daruba

PR

PR

PR

PR

1010

124

Pulau Morotai

Posi-Posi

PL

PL

PL

PL

1011

125

Pulau Morotai

Sopi

PL

PL

PL

PL

1012

126

Pulau Morotai

Wayabula

PP

PP

PP

PP

1013

127

Ternate

Armada Semut Mangga Dua

PL

PL

PL

PL

1014

128

Ternate

Bastiong

PR

PR

PR

PR

1015

129

Ternate

Dufa-Dufa

PL

PL

PL

PL

1016

130

Ternate

Hiri

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1017

131

Ternate

Mayau

PL

PL

PL

PL

1018

132

Ternate

Moti

PL

PL

PL

PL

1019

133

Ternate

Sulamadaha

PL

PL

PL

PL

1020

134

Ternate

Ternate/A.Yani

PU

PU

PU

PU

1021

135

Ternate

Tifure

PL

PL

PL

PL

1022

136

Tidore Kepulauan

Galala Oba

PL

PL

PL

PL

1023

137

Tidore Kepulauan

Gita/Payahe

PR

PR

PR

PR

1024

138

Tidore Kepulauan

Guruaping Oba

PR

PR

PR

PR

1025

139

Tidore Kepulauan

Leoleo Oba

PL

PL

PL

PL

1026

140

Tidore Kepulauan

Lola

PL

PL

PL

PL

1027

141

Tidore Kepulauan

Lola Oba

PL

PL

PL

PL

1028

142

Tidore Kepulauan

Loleo

PL

PL

PL

PL

1029

143

Tidore Kepulauan

Maidi/Lifofa

PL

PL

PL

PL

1030

144

Tidore Kepulauan

Maitara

PL

PL

PL

PL

1031

145

Tidore Kepulauan

Mangole

PR

PR

PP

PP

1032

146

Tidore Kepulauan

Mare

PL

PL

PL

PL

1033

147

Tidore Kepulauan

Rum

PL

PL

PL

PL

1034

148

Tidore Kepulauan

Soasio/Goto

PR

PR

PR

PR

1035

149

Tidore Kepulauan

Sofifi

PP

PP

PP

PP

1036

150

Tidore Kepulauan

Somahode

PL

PL

PL

PL

1037

151

Tidore Kepulauan

Galala

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Maluku
1038

Ambon

Ambon

PU

PU

PU

PU

1039

Buru

Bilorro

PL

PL

PL

PL

1040

Buru

Ilath

PL

PL

PL

PL

1041

Buru

Namlea

PP

PP

PP

PP

1042

Buru

Waplau

PL

PL

PL

PL

1043

Buru Selatan

Air Buaya

PL

PL

PL

PL

1044

Buru Selatan

Ambalau

PL

PL

PL

PL

1045

Buru Selatan

Fogi

PR

PR

PR

PR

1046

Buru Selatan

Leksula

PR

PR

PR

PR

1047

10

Buru Selatan

Namrole

PR

PR

PR

PR

1048

11

Buru Selatan

Tifu

PL

PL

PL

PL

1049

12

Buru Selatan

Wamsisi

PL

PL

PL

PL

1050

13

Kepulauan Aru

Batu Goyang/Kalar-Kalar

PP

PP

PP

PP

1051

14

Kepulauan Aru

Dobo

PP

PP

PP

PP

1052

15

Maluku Barat Daya

Lirang

PL

PL

PL

PL

1053

16

Maluku Barat Daya

Dawera/Dawelor

PL

PL

PL

PL

64

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1054

17

Maluku Barat Daya

Hila/Romang

PL

PL

PL

PL

1055

18

Maluku Barat Daya

Ilwaki

PR

PR

PR

PR

1056

19

Maluku Barat Daya

Kaiwatu/Moa

PL

PL

PL

PL

1057

20

Maluku Barat Daya

Marsela

PL

PL

PL

PL

1058

21

Maluku Barat Daya

Serwaru

PL

PL

PL

PL

1059

22

Maluku Barat Daya

Tepa

PR

PR

PR

PR

1060

23

Maluku Barat Daya

Wonreli

PR

PR

PR

PR

1061

24

Maluku Barat Daya

Wulur

PL

PL

PL

PL

1062

25

Maluku Tengah

Amahai

PP

PP

PP

PP

1063

26

Maluku Tengah

Banda Naira

PP

PP

PP

PP

1064

27

Maluku Tengah

Hitu

PL

PL

PL

PL

1065

28

Maluku Tengah

Kesui

PL

PL

PL

PL

1066

29

Maluku Tengah

Kobisonta

PL

PL

PL

PL

1067

30

Maluku Tengah

Saparua/Haria

PL

PL

PL

PL

1068

31

Maluku Tengah

Tulehu

PP

PP

PP

PP

1069

32

Maluku Tengah

Wahai

PR

PR

PR

PR

1070

33

Maluku Tengah

Kabisadar

PR

PR

PR

PR

1071

34

Maluku Tengah

Wolu

PL

PL

PL

PL

1072

35

Maluku Tenggara

Elat

PL

PL

PL

PL

1073

36

Maluku Tenggara

Kur

PL

PL

PL

PL

1074

37

Maluku Tenggara

Tehoru

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

38

Adault

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

39

Larat

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

40

Mahaleta

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

41

Saumlaki

PP

PP

PP

PP

Maluku
Barat

Tenggara

42

Seira

PL

PL

PL

PL

Maluku
Barat

Tenggara

43

Sera

PL

PL

PL

PL

1081

44

Seram Bagian Timur

Bemo

PL

PL

PL

PL

1082

45

Seram Bagian Timur

Bula

PP

PP

PP

PP

1083

46

Seram Bagian Timur

Geser

PL

PL

PL

PL

1084

47

Seram Bagian Barat

Hatu Piru

PR

PR

PP

PP

1085

48

Seram Bagian Barat

Kairatu

PL

PL

PL

PL

1086

49

Seram Bagian Barat

Kataloka/Ondor

PL

PL

PL

PL

1075
1076
1077
1078
1079
1080

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1087

50

Seram Bagian Barat

Lakor

PL

PL

PL

PL

1088

51

Seram Bagian Barat

Larokis

PL

PL

PL

PL

1089

52

Seram Bagian Barat

Lokki

PL

PL

PL

PL

1090

53

Seram Bagian Barat

Manipa

PL

PL

PL

PL

1091

54

Seram Bagian Barat

Pelita Jaya

PL

PL

PL

PL

1092

55

Seram Bagian Barat

Taniwel

PL

PL

PL

PL

1093

56

Seram Bagian Barat

Toyando

PL

PL

PL

PL

1094

57

Seram Bagian Barat

Wailey

PL

PL

PL

PL

1095

58

Seram Bagian Barat

Waimeteng Piru

PL

PL

PL

PL

1096

59

Seram Bagian Barat

Waisala

PL

PL

PL

PL

1097

60

Seram Bagian Barat

Waisarisa

PL

PL

PL

PL

1098

61

Seram Bagian Barat

Upisera

PL

PL

PL

PL

1099

62

Tual

Tual

PP

PP

PP

PP

*
*

Provinsi : Papua Barat


1100

Fak-fak

Bomberai

PL

PL

PL

PL

1101

Fak-fak

Fak-fak

PP

PP

PP

PP

1102

Fak-fak

Karas

PL

PL

PL

PL

1103

Fak-fak

Kokas

PL

PL

PR

PR

1104

Fak-fak

Sagan

PL

PL

PL

PL

1105

Fak-fak

Selasi

PL

PL

PL

PL

1106

Fak-fak

Weti

PL

PL

PL

PL

1107

Kaimana

Adijaya

PL

PL

PL

PL

1108

Kaimana

Etna

PP

PP

PP

PP

1109

10

Kaimana

Kaimana

PP

PP

PP

PP

1110

11

Kaimana

Kanoka

PL

PL

PL

PL

1111

12

Kaimana

Lobo

PL

PL

PL

PL

1112

13

Kaimana

P. Adi

PL

PL

PL

PL

1113

14

Kaimana

Senini

PL

PL

PL

PL

1114

15

Kaimana

Susunu

PL

PL

PL

PL

1115

16

Manokwari

Manokwari

PP

PP

PP

PP

1116

17

Manokwari

Oransbari

PL

PL

PR

PR

1117

18

Manokwari

Ransiki

PL

PL

PL

PL

1118

19

Raja Ampat

Fatanlap

PL

PL

PL

PL

1119

20

Raja Ampat

Kabare

PL

PL

PL

PL

1120

21

Raja Ampat

Kalobo

PL

PL

PL

PL

1121

22

Raja Ampat

Sailolof

PL

PL

PL

PL

1122

23

Raja Ampat

Saonek

PL

PL

PR

PR

1123

24

Raja Ampat

Pam

PL

PL

PL

PL

66

*
*

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1124

25

Raja Ampat

Waigama

PP

PP

PP

PP

1125

26

Sorong

Makbon

PL

PL

PL

PL

1126

27

Sorong

Mega

PL

PL

PL

PL

1127

28

Sorong

Muarana

PL

PL

PL

PL

1128

29

Sorong

Kasim

PL

PL

PL

PL

1129

30

Sorong

Kiamano

PL

PL

PL

PL

1130

31

Sorong

Salawati

PL

PL

PL

PL

1131

32

Sorong

Seget

PL

PL

PL

PL

1132

33

Sorong

Sele

PL

PL

PL

PL

1133

34

Sorong

Sorong

PU

PU

PU

PU

1134

35

Sorong

Arar

PP

PP

PP

PP

1135

36

Sorong Selatan

Inawatan

PP

PP

PP

PP

1136

37

Sorong Selatan

Konda

PL

PL

PL

PL

1137

38

Sorong Selatan

Taminabuan

PP

PP

PP

PP

1138

39

Tambrauw

Saukorem

PL

PL

PL

PL

1139

40

Tambrauw

Sausapor

PL

PL

PL

PL

1140

41

Teluk Bintuni

Arandai

PP

PP

PP

PP

1141

42

Teluk Bintuni

Babo

PP

PP

PP

PP

1142

43

Teluk Bintuni

Bintuni

PP

PP

PP

PP

1143

44

Teluk Wondana

Wasior

PP

PP

PP

PP

1144

45

Teluk Wondana

Windesi

PP

PP

PP

PP

Provinsi : Papua
1145

Asmat

Agats

PP

PP

PP

PP

1146

Asmat

Atsy

PL

PL

PL

PL

1147

Asmat

Jipawer

PL

PL

PL

PL

1148

Asmat

Kamur

PL

PL

PL

PL

1149

Asmat

Pirimapun

PL

PL

PL

PL

1150

Asmat

Sawaerma

PL

PL

PL

PL

1151

Asmat

Yamas

PL

PL

PL

PL

1152

Asmat

Yaosakor

PL

PL

PL

PL

1153

Biak Numfor

Biak

PP

PP

PU

PU

1154

10

Biak Numfor

Bosnik

PL

PL

PL

PL

1155

11

Biak Numfor

Insobabi

PL

PL

PL

PL

1156

12

Biak Numfor

Korem

PL

PL

PL

PL

1157

13

Biak Numfor

M. Mapia

PL

PL

PL

PL

1158

14

Biak Numfor

Manggari

PL

PL

PL

PL

1159

15

Biak Numfor

Masram

PL

PL

PL

PL

1160

16

Biak Numfor

Padaido

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1161

17

Biak Numfor

Saribi

PL

PL

PL

PL

1162

18

Biak Numfor

Sowek

PL

PL

PL

PL

1163

19

Biak Numfor

Wardo

PL

PL

PL

PL

1164

20

Biak Numfor

Warsa

PL

PL

PL

PL

1165

21

Boven Digul

Asiki

PL

PL

PL

PL

1166

22

Boven Digul

Prabu Alaska

PR

PR

PR

PR

1167

23

Boven Digul

Anggamburan

PL

PL

PL

PL

1168

24

Boven Digul

Cabang Tiga

PL

PL

PL

PL

1169

25

Boven Digul

Eci

PL

PL

PL

PL

1170

26

Boven Digul

Gantenteri

PL

PL

PL

PL

1171

27

Boven Digul

Kaptel

PL

PL

PL

PL

1172

28

Boven Digul

Mindiptanah

PL

PL

PL

PL

1173

29

Boven Digul

Tanah Merah

PL

PL

PL

PL

1174

30

Boven Digul

Tanah Miring

PL

PL

PL

PL

1175

31

Jayapura

Betaf

PL

PL

PL

PL

1176

32

Jayapura

Demta

PP

PP

PP

PP

1177

33

Jayapura

Depapre

PP

PP

PP

PU

1178

34

Jayapura

Jayapura

PU

PU

PU

PP

1179

35

Jayapura

Metabore

PL

PL

PL

PL

1180

36

Jayapura

P. Yamna

PL

PL

PL

PL

1181

37

Mamberamo Raya

Teba

PL

PL

PL

PL

1182

38

Mappi

Bade

PP

PP

PP

PP

1183

39

Mappi

Bayun

PL

PL

PL

PL

1184

40

Mappi

Kepi

PL

PL

PL

PL

1185

41

Mappi

Moor

PL

PL

PL

PL

1186

42

Merauke

Arambu

PL

PL

PL

PL

1187

43

Merauke

Bian

PL

PL

PL

PL

1188

44

Merauke

Bulaka

PL

PL

PL

PL

1189

45

Merauke

Bupul

PL

PL

PL

PL

1190

46

Merauke

Kimaam

PL

PL

PL

PL

1191

47

Merauke

Kumbe

PL

PL

PL

PL

1192

48

Merauke

Merauke

PU

PU

PU

PU

1193

49

Merauke

Muting

PL

PL

PL

PL

1194

50

Merauke

Okaba

PL

PL

PL

PL

1195

51

Merauke

Semanggi

PL

PL

PL

PL

1196

52

Merauke

Senggo

PL

PL

PL

PL

1197

53

Mimika

Amamapare

PP

PP

PP

PP

1198

54

Mimika

Hiripau

PL

PL

PL

PL

68

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1199

55

Mimika

Kokonao

PL

PL

PL

PL

1200

56

Mimika

Pomako I & II

PP

PP

PU

PU

1201

57

Mimika

Uta

PL

PL

PL

PL

1202

58

Nabire

Kuatisora

PL

PL

PL

PL

1203

59

Nabire

Nabire/Teluk Kimi

PP

PP

PP

PU

1204

60

Nabire

Napan

PL

PL

PL

PL

1205

61

Nabire

Nusa

PL

PL

PL

PL

1206

62

Nabire

Wanggur

PL

PL

PL

PL

1207

63

Nabire

Wapoga

PP

PP

PP

PP

1208

64

Sarmi

Apauwer

PL

PL

PL

PL

1209

65

Sarmi

Armopa

PL

PL

PL

PL

1210

66

Sarmi

Bagusa

PL

PL

PL

PL

1211

67

Sarmi

Kasonaweja

PL

PL

PL

PL

1212

68

Sarmi

P. Liki

PL

PL

PL

PL

1213

69

Sarmi

Sarmi

PP

PP

PP

PP

1214

70

Sarmi

Takar

PL

PL

PL

PL

1215

71

Sarmi

Trimuris

PL

PL

PL

PL

1216

72

Sarmi

Wakde

PL

PL

PL

PL

1217

73

Supiori

Janggerbun

PL

PL

PL

PL

1218

74

Supiori

Kameri

PL

PL

PL

PL

1219

75

Supiori

Korido

PP

PP

PP

PP

1220

76

Supiori

Marsram

PR

PR

PR

PR

1221

77

Supiori

Miosbipondi

PL

PL

PL

PL

1222

78

Supiori

Numfor

PL

PL

PL

PL

1223

79

Waropen

Barapasi

PL

PL

PL

PL

1224

80

Waropen

Kaipuri

PL

PL

PL

PL

1225

81

Waropen

Koweda

PL

PL

PL

PL

1226

82

Waropen

P. Nauw

PL

PL

PL

PL

1227

83

Waropen

Waren

PL

PL

PP

PP

1228

84

Yapen

Ambai

PL

PL

PL

PL

1229

85

Yapen

Ampimoi

PL

PL

PL

PL

1230

86

Yapen

Angkaisera

PL

PL

PL

PL

1231

87

Yapen

Ansus

PL

PL

PL

PL

1232

88

Yapen

Dawai

PP

PP

PP

PP

1233

89

Yapen

Koweda

PL

PL

PL

PL

1234

90

Yapen

Kurudu

PL

PL

PL

PL

1235

91

Yapen

Owe

PL

PL

PL

PL

1236

92

Yapen

Papuma

PL

PL

PL

PL

Kabupaten/Kota

Hierarki
Pelabuhan/Terminal

Pelabuhan/Terminal

KET.

2011

2015

2020

2030

1237

93

Yapen

Poom

PL

PL

PL

PL

1238

94

Yapen

Samberbaba

PL

PL

PL

PL

1239

95

Yapen

Serui

PP

PP

PP

PP

1240

96

Yapen

Wainapi

PL

PL

PL

PL

REKAPITULASI JUMLAH PELABUHAN / TERMINAL


Pelabuhan Utama (PU)

2011

2015

2020

2030

33

39**

49**

51**

217

240

262

262

Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)

249

235

225

223

Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL)

741

726

704

704

1240

1240

1240

1240

Pelabuhan Pengumpul (PP)

Jumlah Pelabuhan

Keterangan :

*)Terdapat Kantor UPT Ditjen Hubla sesuai :


1) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;
2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam;
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;

**) termasuk 2 (dua) Pelabuhan Utama yang berfungsi sebagai Hub Internasional
(Bitung dan Kuala Tanjung)

70

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

ACEH

14

26

14

26

14

26

14

26

SUMATERA UTARA

13

12

35

13

12

35

14

11

35

13

11

35

SUMATERA BARAT

17

17

17

17

KEPULAUAN RIAU

15

42

72

132

27

31

71

132

28

28

71

132

28

28

71

132

RIAU

12

17

33

12

17

33

12

17

33

12

17

33

BENGKULU

JAMBI
SUMATERA
SELATAN

14

14

14

14

10

17

17

17

17

BANGKA BELITUNG

19

19

19

19

10

LAMPUNG

13

22

10

22

10

22

10

22

11

BANTEN

12

JAWA BARAT

12

12

12

12

13

DKI JAKARTA

13

20

10

20

10

20

10

20

14

JAWA TENGAH

13

13

13

13

71

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

15

JAWA TIMUR

10

13

15

42

15

12

42

13

12

11

42

13

12

11

42

16

BALI
NUSA TENGGARA
BARAT
NUSA TENGGARA
TIMUR
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
KALIMANTAN
SELATAN
KALIMANTAN
TIMUR

15

15

15

15

19

19

19

19

14

50

74

10

14

49

74

11

14

48

74

11

14

48

74

15

15

15

15

19

19

19

19

14

14

14

14

16

22

16

22

16

22

16

22

23

SULAWESI UTARA

11

48

66

11

48

66

16

43

66

16

43

66

24

GORONTALO

11

11

11

11

25

SULAWESI BARAT

15

19

13

19

13

19

13

19

26

SULAWESI TENGAH
SULAWESI
TENGGARA

12

72

93

12

72

93

16

72

93

16

72

93

27

41

27

41

26

41

26

41

17
18
19
20
21
22

27

72

HIERARKI PELABUHAN
NO

PROVINSI
PU

PP

2011
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2015
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2020
PR
PL

Jumlah

PU

PP

2030
PR
PL

Jumlah

28

SULAWESI SELATAN

11

11

40

63

11

11

40

63

13

40

63

13

40

63

29

MALUKU UTARA

20

126

151

20

125

151

18

124

151

18

124

151

30

MALUKU

43

62

43

62

10

43

62

10

43

62

31

PAPUA BARAT

13

31

45

13

31

45

13

28

45

13

28

45

32

PAPUA

13

79

96

13

79

96

12

78

96

11

78

96

33

217

249

741

1240

39

240

235

726

1240

49

262

225

704

1240

51

262

223

704

1240

JUMLAH

73

SUB LAMPIRAN B:: ARUS PERDAGANGAN UTAMA


UTAMA PADA TAHUN 2009
Sub LampiranB-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas
Lalu Lintas Peti Kemas
Indonesia Tahun 2009

Sub LampiranB-2
2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas
Lalu Lintas Peti Kemas Indonesia
Tahun 2009

74

Sub LampiranB-3
3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk
untu Lalu-Lintas
Lintas Kargo Umum
(General Cargo) Indonesia Tahun 2009

Sub Lampiran B-4Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas


Lalu Lintas Kargo Umum (General
(
Cargo) Indonesia Tahun 2009

Sub LampiranB -5
5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia
Tahun 2009

Sub LampiranB-6
6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun
2009

76

Sub LampiranB-7
7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia
Indonesi Tahun
2009

Sub LampiranB-8
8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009

SUB LAMPIRAN C:: PELABUHAN STRATEGIS


STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI
EKON
Sub LampiranC-1
1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera

Sub LampiranC-2
Lampiran 2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa

78

Sub LampiranC-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan

Sub LampiranC-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi

79

Sub LampiranC-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara

Sub LampiranC-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

80

SUB LAMPIRAN D:

PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI


PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKAN
KORIDOR EKONOMI

Sub LampiranD-1 Koridor Ekonomi Sumatera


Sub LampiranD-2 Koridor Ekonomi Jawa
Sub LampiranD-3 Koridor Ekonomi Kalimantan
Sub LampiranD-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara
Sub LampiranD-5 Koridor Ekonomi Sulawesi
Sub LampiranD-6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

81

Sub LampiranD-1 Koridor Ekonomi Sumatera

82

Sub Lampiran D-2 Koridor Ekonomi Jawa

83

Sub Lampiran D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan

84

Sub Lampiran D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara

85

Sub Lampiran D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi

86

Sub Lampiran D- 6 Koridor Ekonomi Kepulauan Maluku - Papua


Koridor Ekonomi Maluku-Papua
2009

2020
Kebutuhan Pergerakan Total Pelabuhan

Total

2030

Total

24.93
juta ton/thn

Total

40.94
juta ton/thn

58.99
juta ton/thn

0.20
juta TEU/thn

0.57
juta TEU/thn

1.06
juta TEU/thn

Gambaran Umum
Wilayah Maluku dan Papua memiliki kepadatan penduduk yang rendah, dengan arus barang
yang juga relatif rendah, dilayani oleh pelayaran yang sederhana. Barang kebanyakan
berasal dan menuju Pelabuhan Makasar, Bitung dan Tanjung Perak. Arus peti kemas juga
sangat rendah. Pelabuhan Sorong berfungsi sebagai pelabuhan yang melayani pergerakan
komoditas yg berkaitan dengan energi (seperti Balikpapan)

Lalu lintas peti kemas sudah mulai tumbuh secara signifikan di Maluku (termasuk Maluku
Utara). Ambon dan Sorong semestinya telah terbangun pusat pendukung logistik untuk
konsolidasi dan distribusi barang dengan peti kemas. Didukung juga dengan perkembangan
pelayaran pengumpan ke Makasar, Surabaya/Jakarta atau bahkan ke luar negeri (Asia).
Sorong sebagai pelabuhan energi akan semakin berperan untuk pelabuhan ekspor dari
wilayah Indonesia Timur.

Lalu lintas peti kemas semakin berkembang di terminal-terminal utama seperti di Ambon dan
Sorong yang lebih jauh akan menarik lalu lintas internasional (Asia).

Target Produktivitas dan Ukuran Kapal


Peti Kemas

Ukuran Kapal
500TEU

Bongkar/Muat
18 TEU/jam/crane

Tanker

30.000 DWT

N/A

Curah Kering

Hanya terminal khusus

Utilisasi

Intensitas Lahan
80% 20kTEU/Ha
20% N/A

Peti Kemas

Ukuran Kapal
2.000TEU

Bongkar/Muat
25 TEU/jam/crane

Tanker

120.000 TEU

4.000 t/jam

Curah Kering

Hanya terminal khusus

Utilisasi

Intensitas Lahan
40% 30kTEU/Ha
3

20% 2 m /m

Ukuran Kapal
4.000TEU

Bongkar/Muat
38 TEU/jam/crane

Tanker

120.000 DWT

4.000 t/jam

Curah Kering

Hany a terminal khusus

Peti Kemas

Utilisasi

Intensitas Lahan
50% 40kTEU/Ha
3

20% 2 m /m

Investasi Strategis
Untuk terminal peti kemas, pengembangan dilakukan di Sorong untuk dapat melayani kapal
pengumpan. Pengembangan juga dilakukan untuk terminal minyak bumi kecil

Terminal khusus peti kemas di Ambon yang mampu melayani kapal peti kemas pengumpan.
Dermaga sepanjang 400 m yang didukung dengan craine peti kemas dan RTG di Sorong.
Pengembangan pelabuhan hub untuk produk minyak bumi
Pengembangan terminal khusus bijih nikel

Peti Kemas

Peti Kemas

Pengembangan dermaga peti kemas sepanjang 2 km, 25 craine peti kemas dan RTG di dua
pelabuhan.
Pengembangan pelabuhan hub untuk produk minyak bumi
Pengembangan terminal khusus bijih nike

Kegiatan Bisnis Utama Pelabuhan


Curah Cair

: Operator monopoli menjalankan dermaga Ambon, namun


disewakan kepada liner peti kemas untuk jangka waktu singkat
: Terminal distribusi kecil dijalankan secara monopoly oleh
Pertamina cenderung menggunakan drum dibanding secara curah

Curah Cair
Lain-lain

: Beberapa operator mulai menjalankan terminal di Ambon dan


Sorong
: Terminal utama yang dijalankan oleh operator umum dan
beberapa terminal khusus skala kecil
: Operator kapal tunda/pelayanan laut dapat beroperasi di lebih dari satu
pelabuhan dengan aturan yang diperketat

Peti Kemas
Curah Cair
Lain-lain

: Beberapa operator mulai menjalankan terminal di Ambon dan


Sorong
: Terminal utama yang dijalankan oleh operator umum dan
beberapa terminal khusus skala kecil
: Operator kapal tunda/pelayanan laut dapat beroperasi di lebih dari satu
pelabuhan dengan aturan yang diperketat

87

SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN


Sub Lampiran E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030

88

89

90

91

92

93

94

Sub Lampiran E-2


2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030
2011
(dalam juta US$)

95

96

97

98

99

100

101

MENTERI PERHUBUNGAN
Ttd
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan KSLN

UMAR ARIS, SH, MM. MH


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19630220 1989031 1 001

102

E.E. MANGINDAAN

Anda mungkin juga menyukai