Anda di halaman 1dari 108

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN


NOMOR: KP 414 TAJ-JUN 2013
TENTANG
PENETAPAN RENCANA fNDUK PELABUHAN NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! PERHUBUNGAN,
Mcr1ir11bang

bahwa unluk rnelaksanakan arnanal Pasal 8 ayal (2)


Peraturan Pernerinlah Nornor 61 Tahun 2009 lentang,
Kepclabuhanan, perlu rncnelapkan Keputusan Mcnlcri
Perhubungan lentang Penelapan l-<eneana lnduk Pelabuhan
Nasional:

M_cngingat.

l,

Undang-Unclang Nornor 26 Tabun 2007 tenlang


Penataan f-(uang (Lcrnbaran Negara l'<cpublik Indonesia
Tahun 2007 Nornor 68, Tarnbahan Lcmbaran Negara
Republik Indonesia Nornor 472c:i);

2,

Undang Undang Nornor 17 Tahun 2008 lentang


Pelayaran (Lernbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun
2008 Nornor 64, Tarnbahan Lernbaran Negara Rcpublik
Indonesia Nornor 4849);

3,

Peraturnn Pcrnerinlcih Nornor 61 Tahun 2009 tentang


Kepe!Hbuhanan (Lernbaran Negara Rcpublik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151, Tambahcin Lembaran Negara
Rcpublik Indonesia Nomor 5070);

4,

Pera Lu ran Pcrncrintah Nomor 5 Tahun 2010 tcntang


Kenavigasian (Lcrnbaran Negara Republik Indonesia
TaJ1un 201 0 Nomor 8, Tambaban Lcmbaran Negara
l'<epublik Indonesia Nomor 5093);
1

5.

Peraturan Pcmcrintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang


Angku1.an di Pcrairan (Lcmharan Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lcmbaran
Negara Rcpublik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana
tclah diubah dcngan Peraturan Pcmerintah Nomor 22
Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5208);

6.

Peraturan Pcmcrintah Nomor 21 Tahun 2010 ten.tang


Pcrlindungan Lingkungan Maritim (Lcmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Ncgara l'(cpu blik Indoncsia Nom or 5109);

7.

Pcraturan Prcsidcn Nomor 47 Tahun 2009 ten.tang


Pcmbcntukan dan Organisasi Kcmcnterian Negara
scbagaimana tclah diubah bcberapa kali dengan
Pcraturan Prcsidcn Nomor 91 Tahun 2011;

8.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kcdudukan, Tugas, dan Fungsi Kcmentcrian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan
Pcraturan Prcsidcn Nomor 92 Tahun 2011;

9.

Peraturan Mcnt.cri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun


20 l 0 ten tang Organisasi clan Tata Kerja Kcmentcrian
Perhubungan;
M EM UT U S KA N:

dengan meneabut clan clinyal.akan 1.idak bcrlaku Keputusan


Menteri Pcrhubungan Nomor KM 53 Tahun 2002 tcntang
Tal.anan Kcpclabuhanan Nasional;
Menetapkan

KEPUTUSAN
MENTER!
PERHUBUNGAN
TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PEL/\BUI-!AN NASIONAL.

PERTAMA

Mcnctapkan
l'<cneana
Incluk
Pclabuhan
Nasional
sebagaimana tercantum dalam Larnpiran yang merupakan
bagian
tidak
terpisahka.n
dari
Kcputusan
Mcntcri
Perhubungan ini.

KE DUA

Reneana lncluk Pclabuhan Nasional scbagaimana climaksucl


pada Dikl.um PERTAMA bcrlaku untuk jangka waktu 20
(dua puluh) tahun clan dapat clilinjau kcmbali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) Lahun.
2

KETIGA

Pcnctapan l:.Ccncana Induk Pclabuhan Nasional mcrupakan


pcdoman
dalam
pcnctapan
lokasi,
pcmbangunan,
pcngopcrasian, pengcmbangan pclabuhan, dan penyusunan
Rcncana Induk Pclabuhan.

KEEMPAT

Direktur Jendcral Pcrhubungan Laut mclakukan pembinaan


dan
pcngawasan
tcknis Pcnctapan
Rcncana Induk
Pclabuhan Nasional.

KELIMA

Keputusan ini mulai bcrlaku pada tangga1 ditctapkan.


Ditctapkan di ,Jakarta
pada tanggal 17 April 2013
MENTER! PERHUBUNGAN,
Ud.
E.E. MANGINDAAN

Salinan Kcputusan ini disampaikan kcpada:


Mcnteri Koordinator Bidang Pcrckonomian;
Mcnteri Pcrtahanan;
Mentcri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Ment:eri Kcuangan;
Mentcri Sekretaris Negara;
Mcntcri Badan Usaha Milik Negara;
Menteri Pcrindustrian;
Mentcri Perdagangan;
Menteri Pekerjaan Umum;
Mcnteri Kelau tan dan Perikanan;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
Menteri Lingkungan llidup;
Mcnteri Percncanaan Pcmbangunan Nasional/Kepala BAPPENJ\S;
Kepala Kcpolisian Negara Republik Indonesia;
Kepala Staf Angkatan Laut;
Wakil Mentcri Perhubungan;
Sekretaris ,Jendcral, Inspektur ,Jcnderal, dan
Dircktur ,Jcnderal l'crhubungan Laut Kcmcntcrian Perhubungan;
18. Para Gubcrnur Provinsi;
19. Para Bupati/Walikota.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

KEPALA BIRO !

Pembina Utama Muda (JV /c)


NIP. 19630220 198903 I 00 I

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN


NOMOR
: KP 414 TAHUN 2013
TANGGAL : 17 APRIL 2013

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN


TENTANG
PENETAPAN RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

DAFTAR ISi
BAB 1:

PENDAHULUAN 1

BAB 2:

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL. 4

2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL 5

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI 6

2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7
BAB 3:

Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif ........ 6
Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja .......................... 6
Pengaturan Tarif........................................................................................................6
Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan ..............................................................7
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan ................................ 7
Meningkatkan Keselamatan Kapa I dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif..7
Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif................................. 7
PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA 9


3.1

lATAR BELAKANG 9

3.2

PROVEKSI LALLI LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO 0ASAR (BASE
CASE) 10

3.3

PROVEKSI I.ALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF 14

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN 16

BAB 4:

HIERARKI, LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN 17

4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN 17

4.2

KEBUTUHAN INVESTAS I PELABUHAN 19

4.3

PEMBIAVAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN PEMERINTAH 22

4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4

lndikasi Kebutuhan Pembiayaan .............................................................................. 22


Potensi Sumber Pembiayaan lnvestasi Sektor Pemerintah ....................................... 22
Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah .................................................... 23
Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam lnvestasi di Pelabuhan ............ 26

BAB 5:

RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN . 29

5.1

PERATURAN PELAKSANAAN VANG DIAMANATKAN UNDANG-UNDANG PELAVARAN 29

5.2

PERATURAN

PELAKSANAAN

VANG

DIAMANATKAN

PERATURAN

PEMERINTAH

TENTANG

KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009) 29


5.3

RENCANAAKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN 29

5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPlEMENTASIKAN KEBIJAKAN

30

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL. 36


SUB LAMPIRAN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 74

SUB LAMPIRAN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI 78


SUB LAMPIRAN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI 81
SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN 88

II

BAB 1: PENDAHUlUAN
Sebagai negara kepulauan yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung kepada
transportasi laut, beroperasinya pelabuhan secara efisien di Indonesia merupakan
prioritas utama. Selain untukmemberdayakan industri angkutan laut nasional, UndangUndang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran lebih lanjut mengamanatkan
prioritas dalam hal peningkatan efisiensi dan kesinambungan pembangunan
pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan
maritim. Arah kebijakan di bidang kepelabuhanan menekankan pada penataan
penyelenggaraan pelabuhan, reformasi kelembagaan, peningkatan persaingan,
penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi
regulator dan operator, pembagian peran pemerintah daerah dan swasta secara
proporsional dalam penyelenggaraan dan perencanaan pengembangan pelabuhan,
serta penyiapan sumber daya manusia yang profesional untuk memenuhi kebutuhan
sektor pemerintah maupun swasta.
Pendekatan multi-dimensi yang diamanatkan oleh Undang-Undang diharapkan dapat
mendukung dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan
mobilitas manusia, barang dan jasa, membantu terciptanya konektivitas dan pola
distribusi nasional yang mantap dan dinamis serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia. Visi pembangunan di bidang kepelabuhanan ditetapkan sebagai berikut:

"Sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif yang


mendukung perdagangan internasional dan domestik serta mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah".
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juga mengamanatkan
bahwa Rencana lnduk Pelabuhan Nasional (RIPN) disusun sebagai kerangka kebijakan
untuk memfasilitasi tercapainya visi tersebut. RIPN akan menjadi acuan bagi
pembangunan bidang kepelabuhanan di Indonesia. Di dalam RIPN juga terdapat
prediksi lalu-lintas pelabuhan, kebutuhan pengembangan fisik pelabuhan, kebutuhan
investasi dan strategi pendanaan, program modernisasi pelabuhan dan integrasinya
dengan pembangunan ekonomi dalam kerangka sistem transportasi nasional.
RIPN disusun dengan mengintegrasikan rencana lintas sektor, mencakup keterkaitan
antara sistem transportasi nasional dan rencana pengembangan koridor ekonomi serta
sistem logistik nasional, rencana investasi dan implementasi kebijakan, peran serta
pemerintah dan swasta, serta pembagian wewenang pemerintah pusat dan daerah.
lntegrasi tersebut menjadi landasan utama untuk perencanaan dan investasi jangka
panjang dimana bentuknya tidak hanya berupa pembangunan fisik namun juga
menyangkut peningkatan efisiensi dan upaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas
pelabuhan yang ada serta berbagai langkah terkait dengan aspek pengaturan,
kelembagaan, dan operasional pelabuhan.

Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI

Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri, Maju.


Adil. dan Makmur

l
PercepatanTransformasi Indonesia

l
~rmfilml!~'

t
l

-~---""~-"---------

Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN

Mnil'lQkatkan day as a;,,g dal;m ptulagangn go lb JI dan pel.ryananjau


bansportaS'
Meningkalkan da!a sa<r.g Jsakepelabuhaia11, m~ngu1ang1 t11aya p<!Jbuhan dan
moningkd<an pelayn"'' isa kepelbuhanan
Mninergl< an polabuhn dalm ?O mbangunan s ;,1omlran,,p<1rlaol na,ion!,
koMrni

<5-l~mlooi<lk na~lonald~n pombanau~;in

Mengerrhangl<ankap;,;~as pela~uhan

un!IJ< memenut.i p<rminlaank ebu\\lhan

jaut1a115p-0rt.o;:I
Mengernban{ll< anka?;nfta< sumhe< day a manus"1 dalamseklofkepe!.'tluh;lnan.

l<elom~aan

'

I!

"--;- l<ans!>!lmp;m~~~~;;-;:!emb~;;;nJ
Penyuleo1111aro P~labuh;rn.
KejelaoanrungslPonyoklngg10
P~lbuh~n dn Bad an Uah
Pelabuha~.
;

---

---~-----

lntegrasldangan puene.1na.un
si>tem r .. nspoo!ul N.sional dan

wa.yah:

ln!o,.<idnon RonMM

II

Pembng111unEkonomiHasional;
Pengembu1ganKap;nilu until<

Kopelabuhaqan;
PtnylJpan Pedom1n unl\11<
pengemhanganReMnlnd\Jlo untlk
m~lngnuV.o Pdbhn

t.Aemenuhlkobutu~anJasa

Penyusunan Peratman pe!.oks;snan


dantJndang-Undang Uomor17
Tahun 2000 t.rn!on~ Plvron,
P~nyu;unn PorIU1an Poloksanaan
unfok fkl;,,ilu Peienoanan,
Pembangunan danMana)l!.men
Pelabuhan:
Mer.dorong peruingandan
Pengurangan hamb.irtan abet pnar;
lmplementasl l<eb~akan
Kepelbuhan.m
lonI

I.le ndotOOQ pening1<abn prod!S<!Jvhs

polabuhan;
Tran>~IPenorHn Prkl~~

lnlnolonal da!.:rm png&rrb""gn


SMA dn T.naga K>rj Plbuh1n;
Melakul<An dlulog dengan pemanQ<u
ktf)~ntingan dalam refotma>l buiuh
pl1buhan~

Llengembanijl<11> pfogram pelalihan


SOMdanb111uh pUlbuhan.
,

..,

"''

'I

"~"'"'--

Tekno!pgl'
IAmp~~~PI P~!Manounn Sl<lm
lnfcrmas l!eii:liearas i Kepelabuhanan

MbObtlpbn Skm1 Korj~ama


Pemeri:lbh SW;r;ta(KPS)
Pemanfutan ~umber Pendanun

IAl!ndorong Apfkasltllknoklgiyang
suuI deng1n kebutuhan puu

Domestk;

Penoaluran

P~Milmun

KOl'l$e1~Su dn111mber lalnnya


P<nye!eng~fl Ptlabuhan

kpd

BAB 2:

KEBIJAl<AN PELABUHAN NASIONAL

Kebijakan pelabuhan nasional merupakan bagian dalam proses integrasi multimoda


dan lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari sistem
transportasinasional dan strategi pembangunan ekonomi. Oleh karena itu kebijakan
tersebut lebih menekankan pada perencanaan jangka panjang dalam kemitraan antar
lembaga pemerintah dan antar sektor publik dan swasta. Munculnya rantai pasok
global (supply chain management) sebagai model bisnis yang diunggulkan, merupakan
faktor kunci dalam perubahan ekonomi global. Perkembangan teknologi informasi
komunikasi dan transportasimempengaruhi strategi bisnis yangterintegrasi antara
produksi, pemasaran, transportasi, distribusi dan klaster industri dalam koridor
ekonomi.
Kelancaran, keamanan dan ketepatan waktu, dalam sistem multi moda transportasi
yang efisien merupakan kunci keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daya saing
lndonesia.Oleh karena itu, diperlukan keterpaduan multimoda transportasi dan sistem
logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan pembangunan infrastruktur fisik.
lnfrastruktur transportasi merupakan faktor dominan yang berkaitan dengan kebijakan
publik, peraturan, dan sistem operasi. Peran investasi swasta sangat penting, dimana
komitmen kebijakan pemerintah perlu menciptakan iklim yang kondusif sekaligus
melindungi kepentingan publik.
Dalam sistem transportasi nasional yang efesien dan efektif, kebijakan maritim masa
depan di Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar. Dengan berbagai
kebijakan akan diadakan perubahan secara berkesinambungan sesuai dengan prioritas
dan perkembangan lingkungan strategis dan internasional (continuous improvement
process). Untuk itu masukan dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Kebijakan
pelabuhan
nasional akan merefleksikan perkembangan
sektor
kepelabuhanan menjadi industri jasa kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan
sistem operasi pelabuhan sesuai dengan standar internasional baik dalam bidang
keselamatan pelayaran maupun perlindungan lingkungan maritim. Tujuannya adalah
untuk memastikan sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya saing, mendukung
perdagangan,terintegrasi dengan sistem multi-moda transportasi dansistem logistik
nasional.Kerangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam upaya menjamin
kepastian usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, kapasitas mencukupi, tertib,
selamat, aman, tepat waktu,tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata
kelolayang baik. Kebijakan tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan
berdasarkan konsensus dan komitmen dari para pemangku kepentingan.

2..1

l<EBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

Kebijakan pelabuhan nasional diarahkan dalam upaya:

Mendorong /nvestasi Swasta


Untuk mendukung rencana MP3EI, partisipasi sektor swasta merupakan kunci
keberhasilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan
Indonesia, karena kemampuan finansial sektor publik terbatas.

Mendorong Persaingan
Mewujudkan iklim persaingan yang sehat dalam kegiatan usaha kepelabuhanan
yang diharapkan dapat menghasilkan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien.

Pemberdayaan Peran Penyelenggara Pelabuhan


Upaya perwujudan
pengelolaan lahan
dilaksanakan secara
pelabuhan yang lebih

peran Penyelenggara Pelabuhan sebagai pemegang hak


daratan dan perairan {landlord port authority) dapat
bertahap. Upaya tersebut mencerminkan penyelenggara
fleksibel dan otonom.

Terwujudnya lntegrasi Perencanaan


Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan
kegiatan ekonomi dan terintegrasi kedalam penyusunan rencana induk pelabuhan
khususnya dikaitkan dengan MP3El/koridor ekonomi, sistem transportasi nasional,
sistem logistik nasional, rencana tata ruang wilayah serta keterlibatan masyarakat
setempat.

Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibel
Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional akan
dikeluarkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur
penetapan tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien, dan mengatasi
kemungkinan kegagalan pasar.

Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin


Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas
pelabuhan yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal.
Keandalan teknis minimal diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan kapal
dan keamanan fasilitas pelabuhan yang berlaku di seluruh pelabuhan. Secara
bertahap diperlukan penambahan kapasitas untuk memenuhi standar yang sesuai
dengan ketentuan internasional.

Meningkatkon perlindungon lingkungan maritim


Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunaan wilayah perairan yang
akan meningkatkan dampak terhadap lingkungan maritim. Penyelenggara
Pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan, guna memperkecil
kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. Mekanisme pengawasan
yang efektif akan diterapkan melalui kerja sama dengan instansi terkait, termasuk
program tanggap darurat.

Mengembangkan sumber daya manusia


Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan
profesionalisme dan kompetensi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan
tingkat efisiensi, termasuk memperhatikan jaminan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan. Lembaga
pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam meningkatkan
produktivitas tenaga kerja sektor pelabuhan, untuk memenuhi standar
internasional.

2.2

STRATEGI JMPLEMENTASI

2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif
Pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan diawasi secara
dipublikasikan secara berkala kepada para pemangku kepentingan.

efektif dan

2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja

Perencanaan pengembangan pelabuhan dalam kerangka sistem transportasi


nasional akan dikoordinasikan dengan perencanaan sektoral masing-masingmoda
transportasi, instansi terkait lainnya dan Penyelenggara Pelabuhan. Pedoman
tentang perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan
diterbitkan. Badan usaha pelabuhan diminta untuk memberikan informasi yang
relevan kepada Penyelenggara Pelabuhan untuk disinkronisasikan dengan rencana
induk masing-masing pelabuhan.

Status pelabuhan akan di-review secara berkala untuk menentukan kemungkinan


terjadinya perubahan hierarki pelabuhan dan implikasinya terhadap revisi Rencana
lnduk Pelabuhan Nasional dan rencana induk masing-masing pelabuhan.

Sistem indikator kinerja akan diterapkan untuk tujuan perencanaan dan


pemantauan serta hasil pencapaian kinerja pelabuhan akan dipublikasikan secara
berkala.

2.2.3 Pengaturan Tarif

Pengaturan penetapan tarif harus mudah diterapkan dalam arti setiap jasa
kepelabuhanan dikenakan tarif sesuai dengan jasa yang disediakan. Tarif yang
diusulkan Badan Usaha Pelabuhan dapat ditolak apabila tidak wajar dibandingkan
dengan biaya penyediaan jasa atau infrastruktur.

Review tarif dilakukan tan pa mengurangi kebebasan badan usaha pelabuhan untuk
menegosiasikan perjanjian kerjasama usaha dengan mitra bisnisnya.

Pedoman tentang prosedur pemantauan dan review tarif akan dikeluarkan untuk
mempermudah penerapan tarif agar tidak menimbulkan beban yang tidak wajar
kepada Badan Usaha Pelabuhan, Penyelenggara Pelabuhan maupun para Pengguna
Jasa. Pedoman tersebut juga akan memberikan penjelasan tentang penerapan tarif
atau perjanjian jasa pelayanan pelabuhan yang dianggap anti-kompetitif.

2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan

Persaingan di sektor pelabuhan akan terus didorong, baik terhadap fasilitas yang
sudah ada maupun melalui pengembangan pelabuhan baru atau perluasan
pelabuhan yang sudah ada.

Pedoman tentang prosedur penyampaian keberatan dan penyelesaian sengketa


akan dikeluarkan untuk mengatasi perilaku anti-kompetitif.

2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan

Dalam upaya meningkatkan keterampilan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM),


identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pendidikan di sektor
pelabuhan akan dilakukan bersama-sama dengan Badan Usaha Pelabuhan,
Penyelenggara Pelabuhan, koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat dan pusat
pelatihan yang ada. Kebutuhan dan strategi pengembangan pendidikan dan
pelatihan akan direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan tuntutan
permintaan.

Nata kesepahaman akan dibuat dengan pusat pelatihan, lembaga kejuruan, dan
perguruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor pelabuhan
dan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta memastikan kurikulum
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.

Peningkatan kesejahteraan dan insentif yang dapat meningkatkan produktivitas


tenaga kerja, memperbaiki praktek jam kerja efektif, jumlah tenaga kerja riil,
memperluas program pelatihan dan mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan
persaingan di pelabuhan.

Keikutsertaan tenaga kerja di sektor pelabuhan akan didorong melalui program


pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh lembaga pelatihan, sekolah kejuruan
dan perguruan tinggi.

2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapa! dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara


Efektif
Penerapan peraturan tentang keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan
akan dilaksanakan secara konsekuen dalam rangka memberikan kewenangan yang
lebih efektif kepada Syahbandar berdasarkan pedoman dan standar internasional

(International Ship and Port facility Security Code).


2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif

Dalam rangka menjamin perlindungan lingkungan maritim yang efektif di


pelabuhan, pedoman tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim di
pelabuhan akan lebih dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dan
dilaksanakan oleh Penyelenggara Pelabuhan yang mengatur:
o

Pencegahan pencemaran lingkungan maritim di pelabuhan;

Kerangka kerja sistem manajemen lingkungan maritim; dan

Pengawasan internal dan audit independen yang dilakukan secara berkala.

Peran Syahbandar untuk mengelola dan melakukan penanggulangan pencemaran


maritim di pelabuhan akan lebih ditingkatkan.

Sistem manajemen lingkungan maritim akan diterapkan melalui kemitraan dengan


pemangku kepentingan di bidang pelayaran untuk memastikan sistem tanggap darurat
berfungsi di sektor pelabuhan.

BAB 3:

3.1

PROYEKSI LALU UNTAS MUATAN MELALUI


PELABUHAN DAN IMPUKASINYA TERHADAP
PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA

LATAR BELAKANG

Peran pelabuhan di Indonesia sebagai negara maritim sangat dominan dalam


pembangunan nasional. Hal tersebut tercermin dalam kegiatan pelabuhan untuk
menunjang perdagangan internasional dan domestik secara nasional pada skala sangat
besar. Pada tahun 2009, pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton muatan yang
terdiri atas 560,4 juta ton muatan curah kering (hampir tiga perempatnya adalah
batubara), 176,l juta ton muatan curah cair (86 persennya adalah minyak bumi atau
produk minyak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 juta ton general cargo dan 88,2
muatan peti kemas (terlihat pada Tabel 3-1, dan Gambar 3-1 dan 3-2).
Perdagangan luar negeri tercatat sebesar 543,4 juta ton atau 56 % dari total volume
muatan yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia pada tahun 2009. Muatan ekspor
sebesar 442,5 juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar negeri, sementara impor
sebanyak 101,0 juta ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan ekspor lebih tinggi
karena angkutan batubara jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada tahun
2009.
Tabel 3-1 juga menunjukkan pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan
Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2009 yang
meningkat rata-rata 11,0 %. Namun demikian, penyebaran pertumbuhannya sangatlah
beragam, sebagai contoh, lalu lintas curah kering meningkat lebih dari lima kali lipat
dari 95,2 juta ton pada tahun 1999 menjadi 560,4 juta ton pada tahun 2009. Muatan
peti kemas juga meningkat rata-rata 12,3 %, yaitu dari 27, 7 juta ton pada tahun 1999
menjadi 88,2 juta ton pada tahun 2009 (lihat juga Gambar 3-3). General cargo
meningkat rata-rata 7,3 %, sementara komoditas curah cair memiliki pertumbuhan
yang lebih rendah, yaitu 1,7% selama perioda ini. Secara total, lalu-lintas barang
melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia menurut kelompok jenis muatan utama
diperlihatkan pada Tabel 3-2 serta secara grafis pada Gambar 3-1 sampai 3-3.
Sedangkan lalu-lintas antar pelabuhan (arus perdagangan) menu rut jenis komoditasnya
ditunjukkan pada Sub LampiranB.
Pertumbuhan perdagangan masa depan di Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh
tingkat implementasi kebijakan pemerintah untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi, yang tertuang dalam Masterplan Perluasan dan
Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI). Dengan pusat
pertumbuhan dan koridor ekonomi yang telah ditetapkan (Gambar 3-4) beserta sistem
transportasi nasional yang akan menjamin konektivitas, MP3EI mengarahkan untuk
terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Melalui implementasi
MP3EI, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju pada tahun 2025, yang
berarti pertumbuhan ekonomi riil antara 6,4 - 7,5% diharapkan bisa tercapai pada

periode 2011 - 2014. Selain itu, tingkat inflasi juga diperkirakan turun dari 6,5% pada
kurun waktu 2011- 2014 menjadi 3,0% pada tahun 2025.
Peranan Pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan MP3EI. Disisi lain,
bila MP3EI dapat diimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah
pertumbuhan lalu-lintas barang melalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Pelabuhan
strategis di masing-masing koridor ekonomi disajikan dalam Sub Lampiran C.

3.2

PROYEl<SI LALU LINTAS MUATAN


SKENARIO DASAR {BASE CASE)

MELALUI

PELABUHAN BERDASARl<AN

Tabel 3-3 menyajikan proyeksi total muatan yang akan ditangani pelabuhan di
Indonesia berdasarkan jenis muatan dan komoditas dari tahun 2009 sampai dengan
2030. Total lalu-lintas muatan melalui pelabuhan diperkirakan meningkat dari 1,0
milyar ton pada tahun 2009 menjadi 1,3 milyar ton pada tahun 2015 dan menjadi 1,5
milyar ton pada tahun 2020. Angka pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 4,5 %
dari tahun 2009 sampai dengan 2015 dan 3,7 % dari tahun 2015 sampai dengan 2020.

10

Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan
Jen is Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton)
Per!mnbuhan
Jenis Perdagangan dan

Tahun

Tahunan

Jenis Muatan

Rata-rata
1999

21JW

1999-201l9

IMPOR

General Cargo
?e& Kerr:-as
Curah Kermg
Cura.h Cmr
Subtotal

11.777
5_755
12.281
17.327
43.140

18.528
3{)_65S

9.719
41.9&!
100.953

4,7%
16,3Si
-2,3%

9,2%:
7,7%

General Cargo
Pe-':i Kemas
Curall Kering
Curah Gait
Subtotal

16.535
8.558
38.535
105.249

14212
30.342
3-03.133
94.75-9
442.457

25.018

55.430

5.2-44

13.613
123.743
19.675
212.460

8,3%
8,8%
16,5%
-8,0%
7,5%

55-430

12,2%

13.510
123.771
19.575
212.485

23,9%
-8,4%
9,5%

143.699
88.222

12,3%

560.3&5

19,4%

176.072

1,7o/c
11,0%

41.511

-1,5%

13,5%
22,0?it
9,4%
15,4%

BONGKAR {DOMESTIK)

General Cargo
?~::! Kemas
Curah Kermg
Curah Gair
subtotal

25.885
45.448

103.195

MUAT {OOMESTIK)

General Cargo
Petr Kemas
Curah Kering
Curah Cair
Subtotal
TOTAL
General Cargo
Pe:i Kemas
Cura.Ii Kenng
Curah Cair
TOTAL

17.535
6.525
14.499
47.334
85.893
70.965

27.692
95.176
148.644
342.477

968.361

7,6%

7,3~~

11

Tabel 3-2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan
dan Jen is Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton)
lntemasional
Eks[!2r Subtotal

Jenis Muatan

ln~or

General Cargo

18.628
30.658
9.719

Pe Kemas
Curah KeMg
Semen
&iruilara

6-%
1.862

B~B~i

Pupuk
B~-n

Curah Kermg Lam


Curah CBir
Mmyak Bunl & Produk
CPO
Curah Can Lam
Total

'

14.212
30.342
303.133
144
278.61$
8.00"
--a

3.360
1.802
3.469
363
343
13.537
41.9S4 ,.. 94.769
31.801
59.309
269 22.169
9.884 13.291
100.958 442.457

32.840
61.00G
312.852
144
27&.303
10.531
5.162
3.832
13879
136723
91.110
22.438
23.175
543.415

Bongkar

$5.430
13.613
123.743
7.459
69.674

Oomestik
Mu at
Subtotal

55.430
13.610
123.771
7.483
69.674

46

46

15.331
1.172
30.062
19.675

15.334
1.172
30.062
19.675
192
19.243
240
212.485

192
19.243
240
212.460

Total

110.8{)9 143.699
27.223 88.222
247.514 560.366
14.941
15.085
139.349 418.652
10.623
91
30.665 35.828
6.175
2.343
74.003
60.124
39.349 176.072
385 91.495
38.48li &0.923
479 23.654
424.946 968.361

Gambar 3-1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus
Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)

I
I

Ek.SW

El

uu11t m~mtsti~)

lmpo1

fi.l" -0.n!,lt11i(O~m~sti~J

12

Gambar 3-2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jen is Muatan pada
Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton)
f'A1]1Jll9Zm:
CG_\>,H

Iii
II

CJ
I

G<?.11/WtW

PttiKtm>
cunh K~ring
Cuuh c~ir

t:7i

\~;,1 ,f ,,,_~, .... ,

Gambar 3-3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 1990-2009

J.

fll

I
!iii

.&~
:T),

Ti/\Un USQ
TOtiunttiW

T~mmt6$~

~-
4

13

Gambar 3-4 Koridor Ekonomi dalam MP3EI

t.kg~ h<>n<>n>i< t~nlw

(j\)

f<nnnml( (<1at.-1

Tabel 3-3 Prakiraan (Base Case) Arus Ba rang di Pelabuhan-Pelabuhan Indonesia, 2009-2030
(dalam ribu ton)

,0.,
Jeni:!. Mualan

Geooral Carpo
PeHKcm.u
CurnhKerir.g

~~"

Jon ls Pon!J!lla!!ilan
ln!am...loml
32,840
61,000
312,852

'"

Eliltub3ra

279,303

BtJiBos1

10,53\

"""'

5.162

BtJ>b<j1an

CuiahKerill(il<m
Cuiah Calr
Mtrr1a~ Burno & PIOduk
O'O
CurahCmrlam
Tolal

"~'

2,343
60,124
39.349

23.175

<79
433,346

543,415

;oo

38,485

88,222
561.l,766

15.085
418,652

10,623
35.828
6,175
74,003
176,072
91,495
60,923
23,654

976,761

118,649
30,069
29,323

51,574
642

653,(166

609,040

"

15.8

50>

50
50
66
66

""'

Iron Orn
Ferlilizer
Grain
Olt-er Dry Bulk
Liquid Bute

i'<ltrofeum&Prod'-"ls

ceo

O!OOrlJq"'dBlik

3.3

139,349
9'
30,665

14H99

2015
Jenls PerdJ!llansan
lntom .. O>nol Domastik
39.21:3
148,562
106,894
65.626
328,'Hll
342,135
6.700
21,925
279.303
203.330
13,714
oo
7,323
39,93-1
4,316
2,639
17,562
73,907
\78,042
52,718

58
08
00 7

D<yBulk

Total

27,223
255.914
14,941

3.832
13.87.'l
136.723
91.1 !O
22,438

Ralarala Pertumhllhon Tah!filan Cfol


General Cargo

Container

Dollll!Stik
110,859

Tola!

,.,.
Tola!
187,775
172.519
671,053

26.625
482,633
14.114
47,257

"""

91,49
2'.1l.759
119,151
81,643

23,%5
1,262,106

''

"8
,8

'"

..

"'"

""

.5
50

"50

"

''

5'

"

"

60
70

.o

70

35

50

";s
70

50
'.O

,000

JenJs Pl>fllJ!llangan
1m.m..1om1 o.imastik
180,748
43.294
100,020
1S7.271
438,900
310.318
28,655
ll,757
250,000
272.101
1,000
16.666
48,586
9,346
4,672
2,885
20,558
85.679
65,700
216,53
144,355
6'0
37,471
64.271
34,827
8'9
7lf,537
765,374

Tola!
224.ll43

257,2S1
749.224
37.411
522,101
17,686
57,932
7/'IJ7

97,252

46,005

95,136
\,213

944,867

1,199,340

'5

;o

"

..
..""

55
60

20.1

35

;o

50

,,
35

83.050
8.770
136,376
413,204
2M.584
150,603
48.017
2,144,207

55,467

"

"'

25,537

66.5'.>S
3.348
109,676

sAn

26.700

;;

'78

"'

5.0
5'

5;
55
'5

"""
"

''.5
3.5
37

63,210
643,224

14,514

315,952
213,681

'88

293.155
477,680
S60,!57

2,000

\05,537

70
80

Total

23.537

282,353
144,955
101,742
35,G46
1,512,911

(12)

55

Jenls PerdJ!llangan
fnlomashml Domestik
50,245
242,911
294,234
1E\3,445
284.436
675.731
14.264
48,947
200.000
443.224

.,,

oro

'5

63

50

"

'"
35

55
50
7'

"'"
;5

5.

''37

"

35

37

'5
25

'5
75

'5
75

;o

'
'

'

"'

..'

,,6

'.O

30
3.5

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS Sl<ENARIO ALTERNATIF

Sebagaimana terlihat pada Gambar 3-5, pada Skenario Pertumbuhan Tinggi, total lalu
lintas peti kemas Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 57 juta TEUs,sementara
pad a Skenario Pertumbuhan Dasar akan mencapai 48 juta TEUs,sedangkan pad a
Skenario Pertumbuhan Rendah 42 juta TEUs. Gambar 3-6 menyajikan secara jelas
proyeksi untuk total berdasarkan jenis muatan untuk ketiga skenario.

14

Gambar 3-5 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario
Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU)
Sl)!ll!Jtb Pro)\"lui

~
....

..

""
8

iwTinggi

BJ.IDJ

m: Ctllar

SDJDI

syRl)ndatl

G'.IJDJ

'mJDJ
:nJJDJ
lDJDJ

2ms

211'11

2025

21BD

Gambar 3-6 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jen is
Muatan Menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu
ton)

."'..

3)Ql,IDJ

!:l\Curall t'flrir>.J

nCurallClir

l.'iOO)lOO
1)m)Dl

l,.SOO)Dl
J,JDJ)Dl
500,IDl

Tahm

Garn bar 3-6 menyajikan proyeksi total lalu lintas muatan di Indonesia berdasarkan jenis
muatan untuk ketiga skenario tersebut. Total lalu lintas muatan diprakirakan mencapai
2,7 milyar ton pada tahun 2030,mencapai 2,1 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan
Dasar dan 1,8 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Rendah.

15

3.4

IMPLll<ASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEl<TOR PELABUHAN

Hasil proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan di Indonesia mempunyai implikasi


yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pelabuhan nasional, yaitu
diantaranya:

Pada tahun 2020 lalu lintas peti kemas Indonesia akan meningkat lebih dari dua kali
lipat volume tahun 2009 dan akan kembali meningkat dua kali lipat pada tahun
2030;

Pengembangan terminal
pelabuhan;

Peningkatan volume peti kemas juga akan menimbulkan kebutuhan


pengembangan pelabuhan peti kemas sebagai pelabuhan hub baru, baik di bagian
barat maupun di timur Indonesia, seperti Kuala Tanjung dan Bitung sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan
Sistem Logistik Nasional. Namun kajian yang lebih spesifik diperlukan untuk
pengembangan pelabuhan hub tersebut.

Pertumbuhan lalu lintas curah kering dan cair yang lebih rendah menunjukkan
bahwa total tonase muatan hanya akan meningkat sampai dengan 50% pada tahun
2020 dan 50% lagi pada tahun 2030.

peti

kemas sangat diperlukan di berbagai lokasi

16

BAB 4:

HIERARl<I, lOl<ASI DAN RENCANA


PEMBANGUNAN PELABUHAN

Penyusunan rencana kebutuhan pengembangan pelabuhan didasarkan pada


pendekatan penilaian kapasitas pelabuhan dan memperhatikan skema pembangunan
untuk masing-masing pelabuhan. Selain kebijakan pemerintah, juga telah diperhatikan
program pembangunan pelabuhan strategis di Indonesia.
Kebijakan pemerintah yang menjadi dasar utama bagi pengembangan pelabuhan
meliputi (a) prioritas pengembangan konektivitas dan prasarana pelabuhan untuk
mendukung program koridor perekonomian Indonesia tahun 2025, (b) Cetak Biru
Transportasi Multimoda/Antarmoda untuk mendukung Sistem Logistik Nasional, dan
(c) Rencana Strategis Sektor Perhubungan.
Sub Lampiran D memberikan rangkuman parameter perencanaan dan strategi
pengembangan pelabuhan pada enam koridor pembangunan ekonomi sampai dengan
2030.Rangkuman tersebut memuat proyeksi lalu-lintas muatan melalui pelabuhan
berdasarkan jenis kargo, disain kapal dan target produktivitas, strategi investasi, dan
kegiatan bisnis utama pelabuhan.
Sub Lampiran E memuat daftar rencana pengembangan pelabuhan (termasuk
pengembangan kapasitas dan kebutuhan investasi) sampai dengan tahun 2030
berdasarkan wilayah, lokasi, dan fasilitas pelabuhan.
4.1

KRITERIA HIERARKI PELABUHAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang


Kepelabuhanan, pelabuhan laut di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
hierarki yang terdiri atas:
a.

Pelabuhan Utama (yang berfungsi sebagai Pelabuhan lnternasional dan Pelabuhan


Hub lnternasional);

b.

Pelabuhan Pengumpul; dan

c.

Pelabuhan Pengumpan, yang terdiri atas:


1)

Pelabuhan Pengumpan Regional;

2)

Pelabuhan Pengumpan Lokal.

Hierarki pelabuhansebagaimana dimaksud ditetapkan dengan memperhatikan kriteria


teknis sebagai berikut:
1. Pelabuhan Utama:
a. kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional;
b. berada dekat dengan jalur pelayaran internasional 500 mil dan jalur pelayaran
nasional 50 mil;

17

c. memiliki jarak dengan pelabuhan utama lainnya minimal 200 mil;


d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang
e. kedalaman kolam pelabuhan minimal -9 m-LWS;

f. berperan sebagai tempat alih muat peti kemas/curah/genera/ cargo/penumpang


internasional;
g. melayani Angkutan petikemas sekitar 300.000 TEUs/tahun atau angkutan lain
yang setara;
h. memiliki dermaga peti kemas/curah/genera/ cargo minimal 1 (satu) tambatan,
peralatan bongkar muat petikemas/curah/genero/ cargo serta lapangan
penumpukan/gudang penyimpanan yang memadai.
i. berperan sebagai pusat distribusi peti kemas/curah/genera/ cargo/penumpang di
tingkat nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional;
2. Pelabuhan Pengumpul:

a. kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan


meningkatkan pertumbuhan wilayah;
b. memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya setidaknya 50 mil;
c. berada dekat dengan jalur pelayaran nasional

50 mil;

d. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
e. berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan
pertumbuhan nasional;

f. kedalaman minimal pelabuhan -7 m-LWS;


g. memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan dan peralatan bongkar

muat;
h. berperan
sebagai
pengumpul
cargo/penumpang nasional;

angkutan

peti

kemas/curah/genera/

i. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;
3. Pelabuhan Pengumpan Regional:

a. berpedoman pada tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan


antarprovinsi;
b. berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan
peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
c. berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi wilayah provinsi;
d. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Pengumpul dan Pelabuhan
Uta ma;
e. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke Pelabuhan
Pengumpul dan/atau Pelabuhan Pengumpan lainnya;
f.

berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam provinsi;

18

g. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
h. melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) provinsi;
i.

berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau

j.

kedalaman maksimal pelabuhan -7 m-LWS;

25 mil;

k. memiliki dermaga dengan panjang maksimal 120 m;


I.

memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Regional lainnya 20 - 50 mil.

4. Pelabuhan Pengumpan Lokal:

a. Berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pemerataan serta


peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
b. Berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota;
c. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu dan terlindung dari gelombang;
d. Melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar
kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota;
e. berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan
Pengumpul, dan/atau Pelabuhan Pengumpan Regional;

Utama,

Pelabuhan

f. berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi,


perbatasan, daerah terbatas yang hanya didukung oleh mod a transportasi laut;
g. berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk mendukung
kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multifungsi selain sebagai
terminal untuk penumpang juga untuk melayani bongkar muat kebutuhan hid up
masyarakat disekitarnya;
h. berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali
keperintisan;
i. kedalaman maksimal pelabuhan -4 m-LWS;

m. memiliki fasilitas tambat atau dermaga dengan panjang maksimal 70 m;


j. memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Lokal lainnya 5 - 20 mil.

4.2

l<EBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN

Table 4-1 menunjukkan rincian dari total kebutuhan investasi pelabuhan di Indonesia
sampai dengan 2030 berdasarkan koridor pembangunan ekonomi dan jenis fasilitas
pelabuhan. Total investasi sebesar US$ 47,064 milyar terdiri dari US$ 12,212 milyar
(tahun 2011-2015), US$ 12,389 milyar (tahun 2016-2020) dan US$ 22,464 milyar (tahun
2021-2030). Gambar 4-1 menunjukkan distribusi kebutuhan investasi sektor pelabuhan
berdasarkan koridor ekonomi dan tahapan pengembangan, sedangkan Gambar 4-2
memperlihatkan distribusi kebutuhan investasi pelabuhan menurut koridor ekonomi
dan jenis terminal/fasilitas pelabuhan. Sub Lampiran E memberikan rincian kebutuhan

19

inve5ta5i pelabuhan 5ampai dengan tahun 2030 berda5arkan koridor ekonomi dan jeni5
terminaljfa5ilita5 pelabuhan.
Secara ringka5, label 4-2 menunjukkan indika5i kebutuhan jumlah pendanaan dari
5ektor pemerintah dan 5Wa5ta 5elama periode tahun 2011-2030.

Tabel 4-1 lnvestasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jen is
Terminal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun
2011-2030 (dalam juta US$, tahun 2011)

2011-2015

Sumatra

455

Bali~Nusa

388

2,095

Java

7
186
121
183

138
9

2016-2020
Sumatra

2.192

467

Java

2,297

Tenggara

Kalimantan
Sulawesi

Bali-Nusa Tenggara

Kalimantan
Sulawesi

30
120
141

289
339

387
60

20

138
9

89
50
34

366

344
508
20
89

299
60
346

63
86
41
430
166
122

31
354
121
195
355

167
35
35
35
106

44
120
243
243
606

25
130

17
100
47
20

75
21

250

20
110
439
30
40

Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi

Sumatra
Java
Bali-Nusa Tenggara

Ka!imantan
Sulawesi

4.329
4,164

903
8

60
338
216

275
25

6,975
8,556

1,758
8

97
644
477
550

550
43
10

762
827
40
178
137

1,395
1,674

80
356
282
179

597
120
693

1,283
240
1,405

202
115
70
70
211
211

88
150
486
486
1,092

432
236
146
535
483
439

163
624
850
924
2,053

340

30
130
390
29
60

25
720

67
340
876
79

75

613

2,267

2,342

5,506

190
30
94
258

222
150
61
61
121
364

150
121
121
243
729

835
2,642

373
213
459

426
1,454

870

3,755

3,530
828
1,061
1,077

6.911
6,005
1,168
2,190
1,923

12,934
15,041
2,422

4,705
3,871

121

Catatan: *)Terminal lainnya: Terminal konvensional (muatan umum), terminal mobil, terminal
serbaguna dan terminal pen um pang

20

Gambar 4-1 lnvestasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan
Pengembangan (dalam juta US$)
700

350

11
11
Ill

2011 _201 s
201s_2020
2021 _2030

Gambar 4-2 lnvestasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jen is
Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$)

Ill
Ill

(J'."1f\tifi1''fef

Ill
0

(o<>!

CPO
1111 l'ct-dcum

liiil
Ill
Ill
Ill

(1t1>'l' _ft Iii

Clt'C'

Tmrl

CD:'_MUHn:idcl
Cn-iae
t,;ino_91cc1t_hr

-c

21

Tabel 4-2 lndikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030

2011-2015

12,212

100

5,202

42.6

7,010

57.4

20162020

12,389

100

3,423

27.6

S,965

72,4

2021-2030

22,464

100

6,281

28.0

16,183

72.0

Total
1

I 47,0641

100

14,00o

I !Jl. 71

32,1581. i;s.;

Catatan:

1.

Pembiayaan dari sektor keuangan pemerintah/swasta untuk tanah, infrastruktur


dasar dan non-komersial terminal, rehabilitasi/pengembangan pelabuhanpelabuhan kecil baru. Sedangkan pembiayaan sektor swasta murni adalah untuk
pembangunan terminal di pelabuhan-pelabuhan komersial;

2.

Diperkirakan bahwa untuk periode 2011-2015 dari total kebutuhan pembiayaan


sebesar US$, 12.212 ju ta porsi BUMN mencapai US$3.521 juta.

4.3

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN


PEMERINTAH

4.3.1 Jndikasi Kebutuhan Pembiayaan


Sampai dengan tahun 2030 Indonesia harus menyediakan anggaran sebesar US$ 45-50
milyar
untuk
pembiayaan
pembangunan
dan
pengembangan
kapasitas
pelabuhan.Diperkirakan sekitar 68% dari seluruh total investasi pengembangan
pelabuhan baru di Indonesia memerlukan pendanaan dari pihak swasta, terutama
berdasarkan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) melalui pemberian konsesi
untuk jangka panjang, terutama untuk pelabuhan komersial seperti terminal peti
kemas, terminal curah, dan fasilitas pelabuhan komersial lainnya.
Sisanya sekitar 32% diperlukan untuk penyediaan lahan, prasarana umum pelabuhan
seperti pendalaman alur pelayaran dan penahan gelombang (breakwater), penyediaan
terminal pelabuhan non-komersial, rehabilitasi dan pengembangan pelabuhan kecil
baru (feeder) yang harus disediakan oleh pemerintah.
4.3.2 Potensi Sumber Pembiayaan lnvestasi Sektor Pemerintah
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengamanatkan bahwa
investasi infrastruktur dasar pelabuhan menjadi tanggung jawab Penyelenggara
Pelabuhan. Penyelenggara Pelabuhan merupakan lembaga yang memiliki aset finansial

22

dan pengalaman yang terbatas dalam penyelenggaraan pelabuhan. Dalam masa


transisi, lembaga tersebut hanya mempunyai anggaran yang terbatas dan pada
dasarnya belum memiliki kapasitas untuk melakukan pinjaman di awal tahun
operasionalnya. Satu-satunya sumber utama pendanaan infrastruktur dalam jangka
pendek adalah dari anggaran pemerintah.
Apabila Penyelenggara Pelabuhan belum memiliki sumber pembiayaan yang
mencukupi, maka potensi sumber pendanaan untuk investasi infrastruktur pelabuhan
dapat berasal dari konsesi. Di masa mendatang, sumber pembiayaan infrastruktur
dasar untuk Penyelenggara Pelabuhan akan berkembang sejalan dengan peningkatan
kinerja keuangan Penyelenggara Pelabuhan. Hal ini akan terjadi apabila Penyelenggara
Pelabuhan dimungkinkan untuk mengelola pendapatannya, termasuk pendapatan dari
penyelenggaraan kepelabuhanan (misalnya jasa labuh, sewa lahan, konsesi). Dengan
demikian Penyelenggara Pelabuhan dapat meningkatkan pendapatannya.

4.3.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah


Karena keterbatasan anggaran, interaksi antara pihak pemerintah dan swasta diatur
dalam tiga jenis peraturan, yaitu peraturan mengenai Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS), peraturan spesifik sektor, dan peraturan umum lainnya yang mengatur
kegiatan usaha di Indonesia.
Terdapat empat prinsip dasar kebijakan investasi dalam kategori KPS, yaitu:
a.

Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan lnfrastruktur

Pemerintah bermaksud untuk memusatkan kebijakannya dalam (i) pemeliharaan dan


peningkatan infrastruktur yang ada, (ii) fokus pada pengembangan infrastruktur yang
secara ekonomi layak, namun secara finansial tidak layak, (iii) pemberian subsidi dan
kompensasi pada PSO (Kewajiban Layanan Umum) dalam pelayanan infrastruktur, dan
(iv) mengisi celah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dengan cara menawarkan
proyek KPS kepada pasar.

b. Peraturan dalam Percepatan Pembangunan lnfrastruktur

Peraturan mengenai percepatan pembangunan infrastruktur ditunjukkan dalam Tabel


4.3 Peraturan KPS terutama mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005
mengenai Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan lnfrastruktur, yang
telah dirubah dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 dan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2011 yang memungkinkan pemberian dukungan dan penjaminan
pemerintah.
Sebagai tambahan, dua peraturan lainnya mengenai penjaminan pemerintah mengacu
78 Tahun 2010 tentang Dana Penjaminan
pada Peraturan Presiden Nomor
lnfrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan dan Peraturan Menteri Keuangan

23

Nomor 260 Tahun 2010 tentang implementasi dari Penjaminan lnfrastruktur melalui
Pemberian Dana Penjaminan lnfrastruktur.
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan
Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan dapat
menyediakan fasilitas (i) kebijakan dana talangan melalui Pusat lnvestasi Pemerintah
(PIP), (ii) penjaminan untuk resiko infrastruktur melalui PT. Penjaminan lnfrastruktur
Indonesia (Pll), dan (iii) layanan proyek pengembangan melalui PT. Sarana Multi
lnfrastruktur (PT. SMI).

Table 4-lDasar Hukum lnvestasi Sektor Swasta

Skema dan Pedoman KPS


Peraturan Presiden No.67 Tahun
2005

Kerjasama Pemerintah dengan Sadan Usaha dalam


Penyediaan lnfrastruktur

Peraturan Presiden No. 13 Tahun


2010

Perubahan alas Peraturan Presiden No. 67 Tahun


2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Sadan
Usaha dalam Penyediaan lnfrastruktur

Peraturan Presiden No. 56 Tahun


2011

Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 67


Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan
Sadan Usaha dalam Penyediaan lnfrastruktur

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional I Kepala
Sappenas No. 3 Tahun 2012

Panduan
Umum
Pelaksanaan
Kerjasama
Pemerintah dengan Sadan Usaha dalam
Penyediaan lnfrastruktur

Peraturan Menteri Perhubungan


No. PM 83 Tahun 2010

Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah


dengan Sadan Usaha dalam Penyediaan
lnfrastruktur Transportasi

Manajemen Resiko , Dukungan Pemerintah dan Penjaminan lnfrastruktur

Peraturan Menteri Keuangan No.


38/PMK.01/2006

Petunjuk
Pelaksanaan
Pengendalian
dan
Pengelolaan Risiko atas Penyediaan lnfrastruktur

Peraturan Presiden No. 78 Tahun


2010

Penjaminan lnfrastruktur dalam Proyek Kerjasama


Pemerintah dengan Sadan Usaha yang dilakukan
melalui Sadan Usaha Penjaminan lnfrastruktur

Peraturan Menteri Keuangan No.


260/PMK.011/2010

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan lnfrastruktur


Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan
Sadan Usaha

Pedoman, Organisasi, dan Prosedur KPS

24

Peraturan Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional I Kepala
Bappenas No. 3 Tahun 2009

Daftar Rencana Proyek Kerjasama

10

Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005

Komite
Kebijakan
lnfrastruktur (KKPPI)

11

Public Private Partnership Book, Sector of Transportation, 2010-2014, Ministry of


Transportation (2010)

12

Peraturan Presiden No. 12 Tahun


2011

13

Peraturan Menteri Koordinasi


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
lnfrastruktur
No.
PER01/M.EKON/05/2006

Organisasi dan Tata Kerja Komite Kebijakan


Percepatan Penyediaan lnfrastruktur (KKPPI)

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
lnfrastruktur
No.
PER3/M.EKON/06/2006

Tata Cara dan Kriteria Penyusunan Daftar Prioritas


Proyek lnfrastruktur Kerjasama Pemerintah dan
Sadan Usaha

Peraturan Menteri Koordinator


Bidang Perekonomian Selaku
Ketua
Komite
Kebijakan
Percepatan
Penyediaan
lnfrastruktur
No.
PER4/M.EKON/06/2006

Tata Cara Evaluasi Proyek Kerjasama Pemerintah


dengan Sadan Usaha dalam Penyediaan
lnfrastruktur yang Membutuhkan Dukungan
Pemerintah

14

15

Percepatan

Penyediaan

Perubahan atas Peraturan Presiden No. 42 Tahun


2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan
Penyediaan lnfrastruktur (KKPPI)

Kerjasama Daerah
16

Peraturan PemerintahNo.
Tahun 2007

50

Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

Pengadaan Tanah
17

Undang-undang No. 2 Tahun


2012

Pengadaan
Tanah
bagi
Pengembangan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

18

Peraturan Presiden
Tahun 2012

Penyelenggaraan
Pengadaan
Tanah
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

20

Peraturan
Kepala
Sadan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun

No.

71

bagi

Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36 Tahun 2005


tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan

25

Pembangunan
untuk
Kepentingan
Umum
(sebagaimana telah diubah dengan Perpres No. 65
Tahun 2006 tentang Perubahan alas Perpres No. 36
Tahun 2005 tentang Pengadaaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan
Umum)

c.

Peran Indonesia Infrastructure Fund {llF} dalam Pembiayaan lnfrastruktur

Indonesia Infrastructure Fund (llF} dibentuk untuk (i) memenuhi pembiayaan jangka
panjang, terutama dalam mata uang lokal dan untuk pembiayaan infrastruktur serta (ii)
menyediakan pembiayaan mata uang local dengan jangka waktu (tenor), persyaratan,
dan ketentuan pinjaman yang sesuai untuk kredit proyek infrastrukturmelalui:

Penggunaan peringkat kredit pinjaman dari bank dan lembaga investasi domestik
untuk tenor jangka panjang dengan resiko marjin yang lebih tinggi dari penawaran
pemerintah dan perusahaan skala besar;

Penyediaan produk keuangan yang memenuhi kriteria KPS infrastruktur dan proyek
yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.

d. Peran PT Penjaminan lnfrastruktur Indonesia (Pll) dalam Penyediaan Penjaminan


untuk Pengembangan lnfrastruktur Indonesia
PT Pll dibentuk untuk memenuhi tujuan berikut:

Menyediakan penjaminan resiko politik untuk proyek KPS infrastruktur;

Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek KPS infrastruktur dengan


memberikan penjaminan resiko politik yang kredibel;

Meningkatkan tata kelola dan transparansi pemberian penjaminan;

Melindungi pemerintah dari kewajiban yang bersifat kontingensi (termasuk


proteksi terhadap tekanan APBN).

4.3.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam lnvestasi di Pelabuhan


Hambatan yang terjadi dalam pengembangan pasar untuk mengikutsertakan pihak
swasta adalah persepsi terhadap resiko proyek, resiko investasi dan keterbatasan akses
untuk pasar modal serta pembiayaan proyek.
Strategi utama (key success factor) untuk mengikutsertakan pihak swasta berinvestasi
di pelabuhan adalah:

26

Kebijakan investasi sektor swasta yang kondusif

Kebijakan investasi yang kondusif akan meningkatkan min at investor yang potensial
dan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap resiko secara positif.

lmplementasi regulasi secara komprehensif

Regulasi merupakan wadah yang


pelaksanaan kebijakan pemerintah.

penting

untuk

mewujudkan

komitmen

Persiapan proyek yang matang

Persiapan proyek yang matang merupakan daya tarik pihak swasta untuk
berinvestasi. Apabila dilelang, proyek tersebut akan menarik minat investor dengan
kualitas teknik dan keuangan yang memadai.

Prosedur pelelangan yang kompetitif

Pelelangan pelabuhan/terminal umum harus dilaksanakan secara kompetitif agar


pemerintah memperoleh manfaat maksimal dari persaingan harga, tingkat
pelayanan jasa kepelabuhanan dan kualitas investor.

Penanggung jawab proyek yang jelas dan tidak ada intervensi kontrak

Hal ini penting untuk memastikan efisiensi biaya (value for money) bagi
pemerintah.

Kerangka pemantauan kinerja

Kerangka pemantauan
pelaksanaan kontrak.

kinerja

diperlukan

untuk

pemantauan

kepatuhan

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh pendapatan sesuai tarif yang berlaku

Hal ini penting untuk memberikan kepastian bagi investor dalam memperoleh
pendapatan dari pengoperasian proyek.

Kepastian bagi swasta untuk dapat menyesuaikan tarif

Selama periode pengoperasian proyek, pihak swasta dapat melakukan penyesuaian


tarif secara berkala.

Kerangka pengaturan keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan


lingkungan maritim yang komprehensif

Pihak swasta harus menerapkan standar keamanandan keselamatan pelayaran


serta perlindungan lingkungan maritim secara komprehensif.

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh hak perlindungan secara efektif

Pihak swasta akan memperoleh perlindungan terhadap intervensi pemerintah yang


dapat mempengaruhi pendapatan, membatasi akses pembiayaan atau merugikan
investasinya dan kebebasan untuk menyelesaikan sengketa.

Kapasitas kelembagaan

Proyek akan dikelola oleh tenaga profesional dari pemerintah agar memberikan
kepastian bagi investor.

27

Pengaturan yang independen

Pihak swasta akan diberikan kepastian bahwa keputusan


dipengaruhi oleh intervensi politik atau tekanan pihak tertentu.

regulator tidak

28

BAB 5:

RENCANA AKSI DI Bl DANG PENGATURAN DAN


PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Dalam rangka proses perumusan Rencana lnduk Pelabuhan Nasional telah


digambarkan perlunya penjabaran lebih lanjut dibidang pengaturan dan kebijakan
untuk mendorong Indonesia kearah yang lebih maju dengan terwujudnya sistem
kepelabuhanan yang lebih berdaya saing. Dalam hubungan ini diperlukan rencana aksi
yang meliputi:

Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun


2008 tentang Pelayaran;

Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor


61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;

Rencana aksi lebih lanjut untuk menunjang pelaksanaan kebijakan.

5.1

PERATURAN
PELAYARAN

PELAKSANAAN

YANG

DIAMANATKAN

UNDANG-UNDANG

Undang-undang Pelayaran telah mengamanatkan perlunya perumusan peraturan


pelaksanaan kebijakan, program dan tindakan administratif.Beberapa hal telah
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan,
namun masih diperlukan peraturan lebih lanjut sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1.

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATl<AN PERATURAN PEMERINTAH


TENTANG KEPELABUHANAN (PERATURAN PEMERINTAH NOMOR. 61 TAHUN
2009}

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan mencakup


secara luas ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang Pelayaran dan telah
mengamanatkan perlunya perumusan ketentuan lebih lanjut dalam bentuk peraturan
Menteri Perhubungan (Tabel 5.2.)

5.3

RENCANA Al<SI PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Untuk melaksanakan kebijakan pelabuhan nasional secara efektif, diperlukan beberapa


rencana aksi lebih lanjut (Tabel 5.3) secara terintegrasi. Dialog terbuka dengan para
pemangku kepentingan akan dilakukan untuk membahas isu kebijakan, perencanaan
dan regulasi di bidang kepelabuhanan.

29

5.4

INISIATIF JANGl<A PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN

Sela in rencana aksi kebijakan tersebut, terdapat beberapa inisiatif jangka pendek untuk
mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada kinerja pelabuhan, termasuk
manajemen pelabuhan, tenaga kerja bongkar muat dan pembangunan fasilitas
pelabuhan (Tabel 5.4).
Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

1.

Tarif dan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan

Pasal 110
UU Pelayaran

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Rancangan dan pelaksanaan pengerukan


reklamasi, Sertifikat Pemberi Jasa Pengerukan

dan

Pasal 197
UU Pelayaran

Penetapan Daerah Wajib Pandu, Pelatihan dan ujian


Pandu dan Penyelenggaraan Pemanduan

Pasal 201

Pelaksanaan Keamanan dan Ketertiban


Permintaan Bantuan di Pelabuhan

Pasal 212

serta

Kegiatan Kapal di Pelabuhan (Perbaikan kapal,


Perpindahan muatan, gandeng kapal, Penanganan
barang-barang berbahaya)
Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran di
Pelabuhan
Sistem lnformasi Pelayaran

UU Pelayaran

UU Pelayaran
Pasaf 216
UU Pelayaran
Pasal 238
UU Pelayaran
Pasal 272
UU Pelayaran

Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan

1.

Prosedur Penetapan Lokasi Pelabuhan

Pasal 19

pp 61/2009

2.

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Rencana lnduk


Pelabuhan (masing-masing Pelabuhan)

Pasal 29

pp 61/2009

30

3.

4.

5.

6.

Prosedur Formulasi dan Evaluasi Penetapan Daerah


Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan
Kepentingan (DLKp) Pelabuhan

Pasal36

Prosedur Penyediaan, Pemeliharaan,


Standar,
Spesifikasi
untuk Penahan Gelombang, Kolam
Pelabuhan, Alur Pelayaran ke/dari Pelabuhan, Jaringan
Jalan dan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan

Pasal 67

Persyaratan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan


Konsesi

Pasal78

Pemberian ijin Pembangunan Pelabuhan

Pasal86

PP 61/2009

PP 61/2009

pp 61/2009

pp 61/2009
7.

Pemberian ljin Pengembangan Pelabuhan

Pasal 93
pp 61/2009

"
8.

Persyaratan dan Prosedur Pemberian ljin Pengoperasian


Pelabuhan, Perbaikan dan Peningkatan Kapasitas
Pelabuhan

Pasal 104

Prosedur Pemberian ljin Lokasi Pelabuhan, Konstruksi


dan pengoperasian Pelabuhan untuk pelabuhan Daratan
(01}' Port)

Pasal 109

Persyaratan dan Prosedur Penetapan Terminal Khusus


(Persetujuan Lokasi, Konstruksi dan Operasi,
Penggunaan oleh Pihak Ketiga, Peningkatan Operasi,
Perubahan Status Pelabuhan, Pencabutan ljin,
Pengalihan Wewenang kepada Pemerintah)

Pasal 134

Prosedur untuk persetujuan pengelolaan Terminal Untuk


Kepentingan Sendiri

Pasal 144

Jenis, struktur dan klasifikasi tanf badan usaha


pelabuhan untuk jasa pelabuhan , mekanisme untuk
menentukan tarif untuk menggunakan lahan pelabuhan
dan air

Pasal 148

13

Prosedur untuk menentukan status dari pelabuhan dan


terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar
negeri

Pasal 153
pp
6112009

14

Prosedur untuk pengolahan data dan pelaporan dan


penyusunan sistem informasi pelabuhan

Pasal 161

9.

10

11

12

pp 61/2009

pp 61/2009

PP 61/2009

pp 61/2009

PP 61/2009

pp 61/2009

31

Tabel 5-3 Rencana Aksi lmplementasi Kebijakan

Membenluk kelompok unit pelayanan (customer


focus group) di pelabuhan strategis sebagai
forum konsultasi dengan para pemangku
kepentingan dalam formulasi, review dan
implementasi kebijakan

untuk formulasi, implementasi dan


review kebijakan

Pedoman rencana induk masing-masing


pelabuhan memperhatikan perencanaan yang
terintegrasi

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Kementerian Perhubungan bersama lnstansi


pemerintahan terkait serta pengguna jasa
pelabuhan secara periodik melakukan review
alas kinerja pelabuhan dalam rangka
meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih
baik.

untuk integrasi perencanaan dan


pemantauan kinerja

Merumuskan indikator kinerja pelabuhan untuk


keperluan perencanaan dan monitoring serta
dipublikasikan.

untuk integrasi perencanaan dan


monitoring

Merumuskan kebijakan Tarif yang wajar

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Menyusun prosedur penyampaian usulan/


permohonan penetapan tariff oleh otoritas
pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mengembangkan proses peninjauan tarif dan


persetujuan pelayanan jasa pelabuhan dalam
rangka untuk mengevaluasi adanya dampak
monopoli

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Mempertimbangkan kemungkinan adanya MoU


dalam rangka untuk memonitor dan mendorong
persaingan usaha dibidang kepelabuhanan.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

Memasukkan dampak persaingan usaha dalam


rumusan rencana induk pelabuhan

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

10

Menyusun prosedur tuntutan dan penyelesaian


perselisihan mengenai masalah tarif dan
perilaku monopolistis.

untuk mendorong persaingan usaha


yang sehat

11

Menilai kebutuhan pelatihan untuk Ditjen Hubla,


dan BUP dan mengembangkan cara-cara untuk
memenuhi kebutuhan pelatihan.

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

12

Mengadakan MoU dengan pusat pelatihan dan


pendidikan dan Lembaga Perguruan tinggi
untuk
meningkatkan
kompetensi
dan
pengembangan kurikulum

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

32

13

Mengadakan koordinasi dengan pemangku


kepentingan guna peningkatan produktivitas
kerja

untuk meningkatkan kompetensi


sumber daya manusia di sektor
pelabuhan

14

Mengembangkan dan mengimplementasikan


strategi untuk rekruitmen tenaga kerja dibidang
kepelabuhanan

untuk meningkatkan kompetensi


tenaga kerja di sektor pelabuhan

15

Mengeluarkan peraturan yang memberikan


kewenangan yang penuh kepada Syahbandar
hal memelihara keselamatan dan keamanan di
pelabuhan

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

16

Mengeluarkan
peraturan
tugas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan keselamatan pelayaran yang ada

untuk memelihara kepatuhan


peraturan keselamatan pelayaran

17

Mengeluarkan
peraturan
tu gas
dan
kewenangan Syahbandar sesuai dengan
peraturan perlindungan lingkungan maritim

untuk memelihara kepatuhan


peraturan perlindungan lingkungan
maritim

18

Membuat peraturan
yang memberikan
wewenang
kepada
Syahbandar
untuk
mengelola
dan
mengawasi
terjadinya
pencemaran di pelabuhan

untuk memelihara kebersihan


perairan pelabuhan

19

Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait


untuk menjamin penanganan tanggap darurat di
pelabuhan.

untuk mengatasi terjadinya keadaan


darurat dengan cepat.

33

Tabel 5-4 lnisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan

1.

Persiapan penyusunan pedoman teknis


(toolkit) untuk penyelenggaraan kegiatan
di pelabuhan bagi Penyelenggara
Pelabuhan yang meliputi:

Model pemberian konsesi dan bentuk


kerjasama lainnya;

Model pemberian ijin (lisensi);

Sistem indikator kinerja operasional


pelayanan jasa kepelabuhanan

untuk pemberdayaan Penyelenggara


Pelabuhan

Model analisa tarif dan keuangan


pelabuhan;

2.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas


SOM di pelabuhan melalui kerjasama
dengan lembaga pendidikan tinggi dan
pusat pelatihan lainnya

untuk peningkatan kemampuan SOM,


termasuk Penyelenggara Pelabuhan

3.

Reformasi dan pelatihan tenaga kerja


bongkar muat di pelabuhan (TKBM)

untuk peningkatan kompetensi TKBM

4.

Penelahaan pendayagunaan aset dan


kapasitas pelabuhan pengumpan

untuk peningkatan pengelolaan pelabuhan oleh


pemerintah daerah

5.

Penyederhanaan proses pemberian


perijinan dan deregulasi pengaturan
melalui konsultasi dengan Penyelenggara
Pelabuhan serta Pemerintah Oaerah

untuk kepastian hukum dalam penetapan


kewenangan dan tanggung jawab yang jelas
antara instansi pemerintah

6.

Penelahaan pengalihan hak pengelolaan


lahan daratan dan perairan pelabuhan
kepada Penyelenggara Pelabuhan

untuk pemberdayaan Penyelenggara


Pelabuhan

7.

Penelahaan/kajian secara komprehensif


atas rencana pembangunan /ntemationa/
Hub Port (termasuk Kuala Tanjung dan
Bitung)

untuk pembangunan pelabuhan hub


internasional di masa depan

8.

Mengembangkan sistem informasi dan


komunikasi kepelabuhanan

untuk pengembangan data base pelabuhan


termasuk statistik, fasilitas fisik, akses, dan jasa
pelayanan pelabuhan

34

9.

Menyiapkan Proyek Percontohan KPS


Pelabuhan (termasuk kemungkinan
penyusunan rencana induk pelabuhan;
studi kelayakan, termasuk strategi
investasi dan kemungkinan
diperlukannya bantuan dan jaminan
infrastruktur; penyiapan dokumen lelang
dan proses pelelangan)

untuk daya tarik dalam pengembangan model


proyek pelabuhan melalui partisipasi pihak
swasta

10

Optimalisasi sistem operasi dalam rangka


mengantisipasi kapadatan Jalu lintas
muatan di pelabuhan strategis (termasuk
Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung
Perak, dan Belawan)

untuk kelancaran operasional pelabuhan


strategis

35

SUB LAMPIRAN A: LOKASI DAN RENCANA LOKASI PELABUHAN/TERMINAL

Aceh Barat

Meulaboh

pp

pp

pp

pp

2
3

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Aceh Barat Daya

Susoh

PR

PR

PR

PR

Aceh Barat Daya

Lhok Pawoh

PL

PL

PL

PL

Aceh Besar

Malahayati

pp

PP

pp

pp

Aceh Besar

Meulingge

PL

PL

PL

PL

Aceh Jaya

Calang

pp

pp

pp

pp

Aceh Jaya

Lhok Kruet

PL

PL

PL

PL

Aceh Selatan

Tapaktuan

PR

PR

PR

PR

Aceh Selatan

Sibadeh

PL

PL

PL

PL

Aceh Selatan

Meukek

PL

PL

PL

PL

Aceh Singkil

P. Banyak

PL

PL

PL

PL

Aceh Singkil

P. Sarok

PL

PL

PL

PL

pp

pp

pp

4
5
6
7
8
9
10
11
12

13

13

Aceh Singkil

Singkil

pp

14
15
16
17

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Aceh Singkil

Gosong telaga

PL

PL

PL

PL

Aceh Tamiang

Seruway

PL

PL

PL

PL

Aceh Timur

ldi

PR

PR

PR

PR

Aceh Utara

Lhokseumawe/Krueng Geukeh

pp

pp

pp

pp

Bireun

Kuala Raja

PL

PL

PL

PL

Langsa

Kuala Langsa

pp

pp

pp

pp

Langsa

Pusong

PL

PL

PL

PL

Pi die

Sigli

PL

PL

PL

PL

Pi die

Laweung

PL

PL

PL

PL

Sabang

Sa bang

PU

PU

PU

PU

Banda Aceh

Ulee Lheue

pp

PP

pp

pp

Simeulue

Sibigo

PL

PL

PL

PL

Simeulue

Sina bang

pp

pp

pp

pp

Asahan

Tanjung Balai Asahan

pp

pp

PP

pp

Batubara

Kuala Tanjung

PP

PU

PU

PU

* I **

Batubara

Pangkalan Dodek

PR

PR

PR

PR

Batubara

Perupuk

PL

PL

PL

PL

Batubara

Tanjung Tiram

PR

PR

PR

PR

Batubara

Teluk Nibung

PR

PR

PR

PR

Medan

Bela wan

PU

PU

PU

PU

18
19
20

21
22
23

24
25
26

Provinsi : Sumatera Utara

27
28
29
30
31
32
33

2
3
4
5
6
7

36

34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

Deli Serdang

Pantai Labu

PL

PL

PL

PL

Deli Serdang

Percut

PL

PL

PL

PL

10
11
12

Deli Serdang

Rantau Panjang

PR

PR

PR

PR

Deli Serdang

Tanjung Beringin

PR

PR

PR

PR

Gunung Sitoli

Gunung Sitoli

PR

PR

PR

PR

13

Labuhan Batu

Labuhan Bilik

PL

PL

PL

PL

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Labuhan Batu

Sei Barombong

PR

PR

PR

PR

Labuhan Batu

Teluk Leidong
Tg. Sarang Elang
Pangkalan Susu

pp
pp
pp

pp
pp

Langkat

pp
pp
pp

Labuhan Batu

pp
pp
pp

PP

Langkat

Pulau Kampai

PL

PL

PL

PL

Langkat

Tanjung Pura

PR

PR

PR

PR

Langkat

Tapak Kuda

PL

PL

PL

PL

Langkat

Kuala Sarapu

PL

PL

PL

PL

Langkat

Pangkalan Brandan
Natal/Sikara-kara

pp
pp

pp
pp

PP

Mandailing Natal

pp
pp

Mandailing Natal

Batahan

PL

PL

PR

PR

Ni as

Lahewa

PR

PR

PR

PR

Ni as

Sirombu

PR

PR

PR

PR

Nias Selatan

Pulau Tanah Masa

PL

PL

PL

PL

Nias Selatan

Pulau Tello

pp

PP

pp

pp

Nias Selatan

Teluk Dalam

PR

PR

PR

PR

Serdang Bedagai

Sialang Buah

PL

PL

PL

PL

Serdang Bedagai

Pantai Cermin

PR

PR

PR

PR

Tapanuli Tengah

Barus

PL

PL

PL

PL

Tapanuli Tengah

Manduamas

PL

PL

PL

PL

Tapanuli Tengah

Oswald Siahaan/ Labuhan Angin

PR

PR

PR

PP

Sibolga

pp

pp

pp

pp

Kep. Mentawai

Muara Siberut/Pokai

PR

PR

PR

PR

Kep. Mentawai

Muara Sikabaluan/Simailepet

PL

PL

PL

PL

pp

pp

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Sibolga

PP

Provinsi : Sumatera Barat

62
63
64
65
66
67
68
69
70

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kep. Mentawai

Sikakap

PP

pp

Kep. Mentawai

Siuban

PR

PR

PR

PR

Kep. Mentawai

Tua Pejat

PR

PR

PR

PR

Kep. Mentawai

Subelen

PL

PL

PL

PL

Kep. Mentawai

Labuhan Bajau

PL

PR

PR

PR

Kep. Mentawai

Sinakak

PL

PL

PL

PL

Kep. Mentawai

Pasapuat

PL

PL

PL

PL

37

72

73
74
75
76
77

78

11
12

Padang
Pasaman Barat

Air Bangis

13
14
15
16
17

Pasaman Barat

Sasak

Pasaman Barat

Teluk Tapang

Pesisir Selatan

Muara Haji

PU

PU

PU

PR

PR

PR

PR

PR

PR

PR

PR

PR

PR

pp

PP

PR

PR

PR

PR

pp

Pesisir Selatan

Carocok Painan

PR

PR

pp

Pesisir Selatan

Surantih

PL

PL

PR

PR

Ba tam

Batam/Batu Ampar

PU

PU

PU

PU

2
3
4
5
6
7
8
9

Ba tam

Batam/Sekupang

PU

PU

PU

PU

Ba tarn

Kabil

PU

PU

PU

PU

Ba tam

Nongsa

PR

PR

PR

PR

Ba tam

Pulau Bulan

PR

PR

PR

PR

Ba tam

Pulau Sambu

Ba tam

Batam Center

pp
pp

pp
pp

pp
pp

pp
pp

Ba tam

Batu Besar

PR

PR

PR

PR

Ba tam

Belakang Padang

PL

PL

PL

PL

10
11
12

Ba tarn

Harbour Bay

PP

pp

pp

PP

Ba tam

Sagulung

PL

PL

PL

PL

Ba tarn

Sijantung

PR

PR

PR

PR

13

Ba tam

Tanjung Riau

PR

PR

PR

PR

14
15
16
17
18
19
20

Ba tarn

Telaga Punggur

PR

PR

PR

PR

Ba tam

Teluk Senimba

PR

PR

pp

pp

Bintan

Barek Motor

PL

PL

PL

PL

Bintan

Batu

PL

PL

PL

PL

Bintan

Batulicin

PL

PL

PL

PL

Bintan

Bu sung

PL

PL

PL

PL

Bintan

Galang Batang

PL

PL

PL

PL

21
22
23
24
25
26
27

Bintan

Gentong Pasir Batu

PL

PL

PL

PL

Bintan

Jembatan Kawal

PL

PL

PL

PL

Bintan

Keke Baru

PL

PL

PL

PL

Bintan

Lagoi

pp

pp

pp

pp

Bintan

Lobam

pp

pp

PU

PU

Bintan

Malang Rapat

PL

PL

PL

PL

Bintan

P. Buton

PL

PL

PL

PL

28
29

Bintan

P. Gobin

PL

PL

PL

PL

Bintan

P. Hantu

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Kepulauan Riau

79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92

93
94
95
96

97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107

38

108

30

Bintan

P. Kellong

PL

PL

PL

PL

109

31

Bintan

P. Kelong

PL

PL

PL

PL

110

32

Bintan

P. Koyan

PL

PL

PL

PL

111

33

Bintan

P. Mantang

PR

PR

PR

PR

112

34

Bintan

P. Mapur

PL

PL

PL

PL

113

35

Bintan

P. Numbing

PL

PL

PL

PL

114

36

Bintan

P. Pagkil Besar

PL

PL

PL

PL

115

37

Bintan

P. Pangkil

PL

PL

PL

PL

116

38

Bintan

P. Pangkil Kecil

PL

PL

PL

PL

117

39

Bintan

P. Poto

PL

PL

PL

PL

118

40

Bintan

P. Pulau

PL

PL

PL

PL

119

41

Bintan

P. Sirai

PL

PL

PL

PL

120

42

Bintan

P. Telang

PL

PL

PL

PL

121

43

Bintan

Pelantar Korindo

PL

PL

PL

PL

pp

PP

pp

122

44

Bintan

Sei Kolak Kijang

pp

123

45

Bintan

Semen Tokojo

PL

PL

PL

PL

124

46

Bi ntan

Sungai Enam

PL

PL

PL

PL

125

47

Bintan

Sungai Kecil

PL

PL

PL

PL

126

48

Bintan

Tambelan

PL

PL

PL

PL

pp
pp

PP
PP

pp
pp

127

49

Bintan

Tanjung Berakit

128

50

Bintan

Tanjung Uban

pp
pp

129

51

Bintan

Trikora

PL

PL

PL

PL

130

52

Karimun

Malarko

pp

PP

PP

131

53

Karimun

Moro

PP

pp

PP

pp
pp

132

54

Karimun

Pasir Panjang

PR

PR

PR

PR

133

55

Karimun

Tanjung Batu

pp

PP

pp

pp

134

56

Karimun

Urung/Tg. Berlian

PL

PL

PL

PL

135

57

Karimun

Born Panjang/KPK

PL

PL

PL

PL

136

58

Karimun

Buru

PL

PL

PL

PL

137

59

Karimun

Durai Kota

PL

PL

PL

PL

138

60

Karimun

Parit Rempak

PL

PR

PP

pp

139

61

Karimun

Selat Beliah

PL

PL

PL

PL

140

62

Karimun

Tanjung Tiram

PR

PP

pp

141

63

Karimun

Tg. Balai Karimun

pp

pp
pp

PU

PU

142

64

Kep. Anambas

Letung

PL

PL

PL

PL

143

65

Kep. Anambas

Tarempa

pp

pp

pp

pp

144

66

Kep.Anambas

Kuala Maras

PR

PR

PR

PR

145

67

Kep.Anambas

Matak

PL

PL

PL

PL

39

PR

PR

147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162

69
70

Lingga

Berhala

PR

PR

PR

PR

Lingga

Cempa

PR

PR

PR

PR

71

Lingga

Dabo Singkep

PR

PR

PR

PR

72
73
74

Lingga

Daik Lingga

PL

PL

PL

PL

Lingga

Jag oh

PR

pp

Lingga

Marok Tua

PR

PP

75
76
77
78
79

Lingga

Medang

PR

PP

pp
pp
pp

pp
pp
pp

Lingga

P. Mas

PL

PL

PL

PL

80
81
82
83
84

163
164
165
166
167
168
169
170

85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95

171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183

Lingga

Pancur

PR

PP

pp

Lingga

Pekajang

PR

pp

PP

pp
pp

Lingga

Penuba

PL

PL

PL

PL

Lingga

Rejai

PR

pp

pp

pp

Lingga

Sei Buluh

PL

PL

PL

PL

pp

pp

Lingga

Sei Tenam

PR

pp

Lingga

Senayang

PL

PL

PL

PL

Lingga

Tajur Biru

PR

pp

PP

Lingga

Tanjung Buton

PR

PP

Lingga

Tanjung Kelit

PR

pp

pp
pp

pp
pp
pp

Na tuna

Binjai

PL

PL

PL

PL

Natuna

Kelarik

PR

PR

PR

PR

Natuna

Maro Sulit

PR

PR

PR

PR

Na tuna

Midai

PL

PL

PL

PL

Natuna

Penagi

PR

PR

PR

PR

Na tuna

Pulau Laut

PR

PR

PR

PR

Natuna

Pulau Seluan

PR

PR

PR

PR

Natuna

Pulau Tiga

PR

PR

PR

PR

Na tuna

Ranai

PR

PR

PR

PR

96

Natuna

Sabang Mawang

PL

PL

PL

PL

97
98
99
100
101
102
103
104
105

Na tuna

Sedanau

PL

PL

PL

PL

Na tuna

Sededap

PL

PL

PL

PL

Na tuna

Selat Lampa

PR

PR

PR

PR

Na tuna

Semedang

PL

PL

PL

PL

Na tuna

Serasan

PR

PR

PR

PR

Natuna

Su bi

PR

PR

PR

PR

Natuna

Tanjung Kumbik

PL

PL

PL

PL

Na tuna

Teluk Buton

PR

PR

pp

pp

Tanjung Pinang

Batu Anam

PR

PR

PR

PR

40

184

106

Tanjung Pinang

Tanjung Pinang

PP

PP

PP

PP

185

107

Tanjung Pinang

Tg. Maco

PR

pp

pp

pp

186

108

Tanjung Pinang

Balai Adat Indra Sakti

PL

PL

PL

PL

187

109

Tanjung Pinang

Daeng Celak

PL

PL

PL

PL

188

110

Tanjung Pinang

Daeng Marewa

PL

PL

PL

PL

189

111

Tanjung Pinang

Dompak

PP

pp

pp

pp

190

112

Tanjung Pinang

Dompak Sebrang

PL

PL

PL

PL

191

113

Tanjung Pinang

Kampung Bugis

PL

PL

PL

PL

192

114

Tanjung Pinang

Kampung Lama Dompak

PL

PL

PL

PL

193

115

Tanjung Pinang

Kelam Pagi

PL

PL

PL

PL

194

116

Tanjung Pinang

Ma dong

PL

PL

PL

PL

195

117

Tanjung Pinang

P. Penyengat

PL

PL

PL

PL

196

118

Tanjung Pinang

Pelantar Asam

PL

PL

PL

PL

197

119

Tanjung Pinang

Pelantar I

PL

PL

PL

PL

198

120

Tanjung Pinang

Pelantar II

199

121

Tanjung Pinang

Sei Jang

PR
PR

PR
PR

PR
PR

PR
PR

200

122

Tanjung Pinang

Sei Ladi

PL

PL

PL

PL

201

123

Tanjung Pinang

Sekatap Darat

PL

PL

PL

PL

202

124

Tanjung Pinang

Senggarang

PL

PL

PL

PL

203

125

Tanjung Pinang

Tanjung Ayun

PL

PL

PL

PL

204

126

Tanjung Pinang

Tanjung Duku

PL

PL

PL

PL

205

127

Tanjung Pinang

Tanjung Geliga

PR

PR

PR

PR

206

128

Tanjung Pinang

Tanjung Lanjut

PL

PL

PL

PL

207

129

Tanjung Pinang

Tanjung Sebauk

PL

PL

PL

PL

208

130

Tanjung Pinang

Tanjung Siambang

PL

PL

PL

PL

209

131

Tanjung Pinang

Tanjung Unggat

PR

PR

PR

PR

210

132

TanjungPinang

Wisata Penyengat

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Riau
211

Bengkalis

Bandul

PL

PL

PL

PL

212

Bengkalis

Meli bur

PL

PL

PL

PL

213

Bengkalis

Batu Panjang

PL

PL

PL

PL

214

Bengkalis

Bengkalis

Bengkalis

Sungai Pakning

216

Bengkalis

Tanjung Medang

pp
pp
pp

pp
pp
pp

pp
pp
pp

215

pp
pp
pp

217

Dumai

Dumai

PU

PU

PU

PU

218

lndragiri Hilir

Kuala Enok

pp

PU

PU

PU

219

lndragiri Hilir

Kuala Gaung

PR

PR

PR

PR

220

10

lndragiri Hilir

Kuala Mandah

PL

PL

PL

PL

41

221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232

18
19
20
21

11
12
13
14
15
16
17

lndragiri Hilir

Kuala Raya

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Concong Luar

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Bekawan Luar

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Sungai Buluh

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Perigi Raja

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Pulau Kijang

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Sa pat

PL

PL

PL

PL

lndragiri Hilir

Tembilahan

pp

PP

lndragiri Hilir

Sungai Guntung

PP

pp

lndragiri Hulu

Rengat

pp
pp
pp

PP

PP

pp
pp
pp

Kep.Meranti

Selat Panjang

PR

pp

pp

PP

22

Kep.Meranti

Tanjung Samak

PL

PL

PL

PL

233
234
235
236
237

23
24
25
26
27

Kep.Meranti

Tanjung Kedadu

PL

PL

PL

PL

Palalawan

Penyalai

PR

PR

PR

PR

Pekanbaru

Pekanbaru

Rokan Hilir

Bagan Siapi-api
Panipahan

pp
pp
pp

pp
pp
pp

pp
pp
pp

Rokan Hilir

pp
pp
pp

238
239
240
241
242
243

28
29
30
31

Rokan Hilir

Sinaboi

PL

PL

PL

PL

Siak

Bua tan

PL

PL

PL

PL

Siak

Kurau/Si Lalang

PL

PL

PL

PL

Siak

Sel Apit

PL

PL

PL

PL

Siak

Sungai Siak
Tanjung Buton

pp
pp

PP

Siak

pp
pp

pp

pp
pp

Bengkulu Utara

Malakoni/P. Enggano

PR

PR

PR

PR

Kaur

Bintuhan/Linau

PR

PR

pp

pp

Kata Bengkulu

Pulau Baai

pp

PU

PU

PU

Muko - Muko

Muko-Muko

PL

PL

PR

PR

Muaro Jambi

Talang Duku

PP

Kuala Tungkal

PP

pp
pp

PP

Tg. Jabung Barat

pp
pp

pp

Tg. Jabung Barat

Muara Delli

PR

PR

PR

PR

Tg. Jabung Timur

Pangkal Duri

PR

PR

PR

PR

Tg. Jabung Timur

Sungai Jambat

PL

PL

PL

PL

Tg. Jabung Timur

Air Hitam Laut

PL

PL

PL

PL

Tg. Jabung Timur

Kuala Mendahara

PR

PR

PR

PR

Tg. Jabung Timur

Lambur Luar

PL

PL

PL

PL

Muara Sabak

pp

pp

PP

PP

32
33

Provinsi : Bengkulu

244
245
246
247

1
2
3
4

Provinsi : Jambi

248
249
250
251
252
253
254
255
256

2
3
4
5
6
7
8
9

Tg. Jabung Timur

42

258

11

Tg. Jabung Timur

Pamusiran

PL

PL

PL

PL

259

12

Tg. Jabung Timur

Simbur Naik

PL

PL

PL

PL

260
261

13

Tg. Jabung Timur

Sungai Lokan

PL

PL

PL

PL

14

Tg. Jabung Timur

Ujung Jabung

pp

pp

PU

PU

Tanjung Api-Api

PR

PP

PU

PU

PP

PP

pp

Provinsi : Sumatera Selatan

262

Banyuasin

2
3

Banyuasin

Sungsang

pp

Banyuasin

Tanjung Lago

PL

PR

PR

PR

Banyuasin

Gasing

PL

PR

PR

PR

Banyuasin

Karang Agung

PR

pp

pp

PP

Banyuasin

Penuguan

PL

PL

PL

PL

Banyuasin

Sungai Sembilang

PR

PR

PR

PR

8
9

Musi Banyu Asin

Bayung Leucir

PR

PR

PR

PR

Musi Banyu Asin

Sungai Lilin

PR

PR

PR

PR

10
11

OKI

Sungai Lumpur

PR

pp

PP

pp

OKI

Mesuji

PR

PR

PR

PR

OKI

Sugihan

PR

PR

PR

PR

274
275

12
13

Palembang

Gandus

PL

PR

PR

PR

14

Palembang

Jakabaring

PR

pp

pp

276

15

Palembang

Kertapati

PR

pp
pp

PP

pp

277

16

Palembang

Sungai Lais

pp

pp

pp

pp

278

17

Palembang

Boom Baru/ Palembang

PU

PU

PU

PU

263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273

Provinsi : Bangka Belitung

279
280

Bangka

Sungai Liat

PR

PR

PR

PR

Bangka

Jeletik

PL

PL

PR

PR

281
282

3
4

Bangka

Belinyu

PP

pp

pp

pp

Bangka Barat

Tanjung Kalian

PR

PR

PR

PR

pp
pp

pp
pp

'

283
284

Bangka Barat

Muntok

PP

Bangka Selatan

Tanjung Sadai

pp

pp
pp

285

Bangka Selatan

Toboali

PR

PR

PR

PR

286

Bangka Tengah

Tanjung Berikat

PR

PR

PP

pp

287
288

9
10

Bangka Tengah

Sungai Selan

PR

PR

PR

PR

Belitung

Tanjung Pandan

pp

pp

pp

pp

289

11

Belitung

Tanjung Batu

pp

pp

pp

pp

290

12

Belitung Timur

Manggar

pp

pp

pp

pp

291
292

13
14

Belitung Timur

Dendang

PL

PL

PR

PR

Belitung Timur

Pulau Buku Limau

PL

PL

PL

PL

43

PL

294

Belitung Timur

Pulau Sekunyit

PL

PL

PL

PL

295

16
17

Belitung Timur

Pulau Ketapang

PL

PL

PL

PL

296

18

Belitung Timur

Pulau Batu

PL

PL

PL

PL

297

19

Pangkal Pinang

Pangkal Balam

pp

pp

pp

PP

Bandar Lampung

Teluk Betung

PR

pp

pp

pp

Bandar Lampung

Panjang

PU

PU

PU

PU

pp

Provinsi : Lampung

298
299
300
301
302
303
304

2
3
4
5

Kota Agung

Batu Balai

PR

PP

pp

Lampung Barat

Krui

PL

PL

PL

PL

Lampung Selatan

Kalianda

PL

PL

PL

PL

Lampung Selatan

Lagundi

PR

PR

PR

PR

Lampung Selatan

P. Sebesi

PR

PR

PR

PR
PP

305

Lampung Selatan

Sebalang

PR

PP

pp

306
307

Lampung Selatan

Bakauheni

pp

pp

pp

pp

10

Lampung Tengah

Way Seputih

PL

PL

PL

PL

308

11

Lampung Timur

Kuala Penat

PR

PR

PR

PR

309
310
311

12

Lampung Timur

Labuhan Maringgai

PR

PR

PR

PR

13

Lampung Timur

Way Penat

PL

PL

PL

PL

Lampung Timur

Way Sekampung

PR

PR

PR

PR

312

14
15

Mesuji

Mesuji

PR

PR

PR

PR

313

16

Tanggamus

Kota Agung

pp

pp

pp

PP

314

17

Tanggamus

P. Tabuan

PR

PR

PR

PR

315

18

Tanggamus

Kelumbayan

PR

PR

PR

PR

316

Tulang Bawang

Teladas

PR

PR

PR

PR

317

19
20

Tulang Bawang

Manggala I Mengga la

PR

PR

PR

PR

318
319

21
22

Tulang Bawang

Sungai Burung

PL

PL

PL

PL

Tulang Bawang

pp

pp

pp

pp

Tulang Bawang

Provinsi : Banten

320

Cilegon

Banten

PU

PU

PU

PU

321

Cilegon

Cigading

pp

PP

pp

pp

322

Lebak

M. Binuangeun

PL

PL

PL

PL

323
324

Pandeglang

Labuhan

PR

PR

PR

PR

Serang

Anyer Lor

PR

PR

PR

PR

325

5
6

Serang

Karangantu

pp

pp

pp

pp

326
327
328

7
8
9

Serang

Bojonegara

PP

pp

pp

pp

Tangerang

Kresek/ Kronjo

PL

PL

PL

PL

Tangerang

Muara Dadap

PL

PL

PL

PL

44

329
330
331
332

1
2
3

Bekasi

Muara Gembong

PR

PR

PR

PR

Ciamis

Pangandaran

PR

PR

PR

PR

Cianjur

Sindang Barang

PL

PL

PR

PR

Cirebon

Cirebon

pp

pp

pp

pp

333
334
335
336
337
338
339

4
5
6

Cirebon

Muara Gebang

PR

PR

PR

PR

Ga rut

Pakenjeng

PL

PL

PR

PR

7
8
9
10
11

lndramayu

Eretan

PL

PL

PL

PL

lndramayu

lndramayu

PR

PR

PR

PR

Karawang

Cilamaya

PU

PU

PU

PU

Su bang

Pamanukan

PR

PR

PR

PR

Sukabumi

Pelabuhan Ratu

PR

PR

PR

PR

340

12

Tasikmalaya

Cipatujah

PL

PL

PR

PR

pp
pp
pp

pp
pp

PP

pp
pp
pp

Provinsi : OKI Jakarta

341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jakarta Utara

Kalibaru

Jakarta Utara

Muara Baru

Jakarta Utara

Sunda Kelapa

pp
pp
pp

Jakarta Utara

Tg. Priok

PU

PU

PU

PU

Jakarta Utara

Marunda

pp

pp

pp

pp

Jakarta Utara

Muara Angke

PR

PR

PR

PR

Kep. Seribu

P. Kelapa

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Harapan

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Sebira

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Untung jawa

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Pari

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Lancang

PL

PL

PL

PL

353
354
355
356

13
14
15
16

Kep. Seribu

P. Pramuka

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Panggang

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Tidung

PL

PL

PL

PL

Kep. Seribu

P. Payung

PL

PL

PL

PL

357
358
359
360

17
18
19
20

Jakarta Utara

Pantai Mutiara

PR

PR

PR

PR

Jakarta Utara

Marina Ancol

PL

PR

PR

PR

Jakarta Utara

Pangkalan Pasir Kalibaru

PL

PR

PR

PR

Jakarta Utara

Cakung Drain Cilincing

PL

PR

PR

PR

Batang

Batang

PR

PR

pp

pp

Brebes

Brebes

PR

PR

PR

PR

Cilacap

Tanjung lntan

PU

PU

PU

PU

Provinsi : Jawa Tengah

361
362
363

2
3

45

365
366
367
368
369
370
371
372
373

Jepara

Karimun Jawa

PR

PR

PR

pp

pp
pp

*
*

Kendal

Kendal

pp

7
8
9
10

Pa ti

Juwana

PR

PR

pp
pp

Pekalongan

Wiradesa

PL

PL

PL

PL

Pemalang

Pemalang

PL

PL

PL

PL

Rembang

Rembang

PR

PR

PR

PR

pp

11

Rembang

Sluke

PR

PR

pp

12

Semarang

Tanjung Emas

PU

PU

PU

PU

13

Tegal

Tegal

pp

pp

pp

pp

Provinsi : Jawa Timur

374

Bangkalan

Kamal

PR

PR

PR

PR

375
376
377
378
379

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Bangkalan

Sapulu

PL

PL

PL

PL

Bangkalan

Telaga Biru

PR

PR

PR

PR

Bangkalan

Tanjung Bulu Pandan

PU

PU

PU

PU

Bangkalan

Socah

PU

PU

PU

PU

Banyu Wangi

Banyu Wangi/Boom

PR

PR

PR

PR

Banyu Wangi

Tanjung Wangi

PP

PU

PU

PU

Banyu Wangi

Ketapang
Gresik

PP

pp
pp

Gresik

pp
pp
pp

Ba wean

pp
pp

PP

Gresik

pp
pp
pp

11
12

Gresik

Teluk Lamong

PU

PU

PU

PU

Lamongan

Brondong

PR

PR

PR

PR

380
381
382
383

384
385
386
387
388
389
390
391
392
393

13

Lamongan

us

PR

PR

pp

pp

14
15
16
17
18
19
20

Lamongan

Paci ran

PR

PR

PR

PR

Malang

Sendang Biru

PL

PL

pp

Paci tan

Pacitan

PR

pp

PP

pp
pp

Pamekasan

Branta

PR

PR

PR

PR

Pamekasan

Pasean

PL

PL

PL

PL

Pasuruan

Pasuruan

PP

pp

pp

PP

Probolinggo

Probolinggo/ Tg.Tembaga

pp

PU

PU

PU

394
395
396
397
398
399
400

21
22
23
24
25
26
27

Probolinggo

Pait on

PP

pp

pp

pp

Sampang

Glimandangin

PL

PL

PL

PL

Sampang

Sampang/Taddan

PL

PR

PR

PR

Sampang

Tanlok

PL

PL

PL

PL

Situbondo

Panarukan

PR

PR

PR

PR

Situbondo

Besuki

PL

PL

PL

PL

Situbondo

Jangkar

PL

PL

PL

PL

46

Sumenep

Gayam

PL

PL

PL

PL

403

29
30

Sumenep

Kalianget

PR

PR

PR

PR

404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Sumenep

Kangean

pp

pp

pp

pp

Sumenep

P. Raas

PL

PL

PL

PL

Sumenep

Sapudi

pp

PP

Sumenep

Sapeken

pp
pp

PP

pp

pp
pp

Sumenep

Keramaian

PL

PL

PL

PL

pp

Sumenep

Masalembo

PL

PR

pp

Sumenep

Giliraja

PL

PL

PL

PL

Sumenep

Dungkek

PL

PL

PL

PL

Sumenep

Pagerungan

PL

PR

pp

pp

Surabaya

Tanjung Perak

PU

PU

PU

PU

Tuban

Tu ban

PR

PR

PR

PR

Tu ban

Tg. Awar-awar

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Bali

416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430

Buleleng

Buleleng (Sangsit)

PR

PR

PP

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Buleleng

Celukan Bawang

pp

PP

Buleleng

Pegametan

PR

pp
pp

Buleleng

Penuktukan

PR

PP

PP

pp
pp
pp
pp

Buleleng

Labuhan Lalang

PL

PL

PL

PL

Denpasar

Benoa

PU

PU

PU

PU

Denpasar

Sanur

PL

PL

PL

PL

Jembrana

Gilimanuk

Karangasem

Padang Bai

pp
pp

pp
pp

pp
pp

pp
pp

Karangasem

Labuan Amuk/Tanahampo

PU

PU

PU

PU

Karangasem

Labuhan Amed

PL

PL

PL

PL

Klungkung

Nusa Lembongan

PL

PL

PL

PL

pp

pp

12

pp

13

Klungkung

Nusa Penida (Mentigi)

PR

pp

14
15

Klungkung

Buyuk

PL

PL

PL

PL

Klungkung

Kusamba

PL

PL

PL

PL

Bi ma

Bi ma

pp

pp

pp

pp

Bi ma

Sape

PR

PR

PR

PR

Bi ma

Waworada

PR

PR

PR

PR

Dompu

Cempi

PL

PL

PL

PL

Dompu

Calabahi

PL

PL

PL

PL

Dompu

Kern po

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Nusa Tenggara Barat

431
432
433
434
435
436

1
2
3
4
5
6

47

437

Lombok Barat

Lembar

pp

pp

pp

pp

438

Lombok Barat

Senggigi

PL

PL

PL

PL

439

Lombok Barat

Bangko-Bangko

PL

PL

PL

PL

440

10

Lombok Timur

Telong Elong

441

11

Lombok Timur

Labuhan Haji

PR
PR

PR
PR

PR
PR

PR
PR

442

12

Lombok Timur

Labuhan Lombok

pp

pp

pp

pp

443

13

Lombok Timur

Tanjung Luar

PL

PL

PL

PL

444

14

Lombok Utara

Pemenang/Tanjung

15

Lombok Utara

Carik

PR
PR

PR
PR

PR
PR

445

PR
PR

446

16

Sumbawa

Bad as

pp

pp

pp

pp

447

17

Sumbawa

Alas

PL

PL

PL

PL

448

18

Sumbawa Barat

Lalar

PL

PL

PL

PL

449

19

Sumbawa Barat

Benete

pp

pp

pp

pp

Alar

Baranusa

PR

PR

PR

PR

Provinsi : Nusa Tengara Timur


450
451

Ator

Dulionong

PL

PL

PL

PL

452

Alor

Kabir

PL

PL

PL

PL

453

Alor

Kalabahi

PR

PR

PR

PR

454

Alar

Kolana

PL

PL

PL

PL

pp

pp

pp

455

Alar

Maritaing

pp

456

Alor

Moru

PL

PL

PL

PL

457

Belu

Atapupu

PR

PR

PR

458

Ende

Ende

PR
PR

10

Ende

lppi

pp

pp
pp

pp
pp

459

pp
pp

460

11

Ende

Mau role

PL

PL

PL

PL

461

12

Ende

Pulau Ende

PL

PL

PL

PL

462

13

Flores Timur

Lamakera

PL

PL

PL

PL

463

14

Flores Timur

Larantuka

pp

pp

pp

pp

464

15

Flores Timur

Menanga

PL

PL

PL

PL

465

16

Flores Timur

Paitoko

PR

PR

466

17

Flores Timur

Terong

PL

PL

PR
PR

PR
PR

467

18

Flores Timur

Waiwadan

pp

pp

pp

pp

468

19

Flores Timur

Waiwerang

PL

PL

PL

PL

469

20

Flores Timur

Tabilota

PL

PL

PL

PL

470

21

Kata Kupang

Petra Nunbaun Sabu (Namosain)

PL

PL

PL

PL

471

22

Kata Kupang

Tenau/Kupang

PU

PU

PU

PU

472

23

Kupang

Batubao

PL

PL

PL

PL

473

24

Kupang

Naikliu

PL

PL

PL

PL

48

475
476

26
27

Lembata

Lembata

PR

PR

PR

PR

Lembata

Lewoleba

PL

PL

PL

PL

477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Lembata

Wulandoni

PL

PL

PL

PL

Manggarai

lteng

PL

PL

PL

PL

Manggarai

P. Mules

PL

PL

PL

PL

Manggarai

Rea

PR

PR

PR

PR

Manggarai

Robek

PL

PL

PL

PL

Manggarai Barat

Bari

PL

PL

PL

PL

Manggarai Barat

Komodo

PR

PR

PR

PR

Manggarai Barat

Labuan Baja

pp

pp

pp

PP

Manggarai Barat

Rinca

PL

PL

PL

PL

Manggarai Timur

Mborong

PL

PL

PL

PL

Manggarai Timur

Nanga Baras

PL

PL

PL

PL

Manggarai Timur

Waiwole

PL

PL

PL

PL

Manggarai Timur

Pata

PL

PL

PL

PL

Nagekeo

Marapokot

PR

PR

PR

PR

Ngada

Riung

PL

PL

PL

PL

Ngada

Aimere

PL

PL

PL

PL

Ngada

Maumbawa

PL

PL

PL

PL

Ngada

Waebela

PL

PL

PL

PL

46
47
48
49
50
51
52
53
54

Rote Ndao

Baa

PL

PL

PL

PL

Rote Ndao

Batutua

PL

PL

PL

PL

Rote Ndao

Ndao

PL

PL

PL

PL

Rote Ndao

Oelaba

PL

PL

PL

PL

Rote Ndao

Pape la

PL

PL

PL

PL

Sabu Raijua

Biu

PL

PL

PL

PL

Sabu Raijua

Raijua

PL

PL

PL

PL

Sabu Raijua

Seba

PR

PR

PR

PR

Sikka

Hepang

PL

PL

PL

PL

504

55

Sikka

Laurens Say

PR

PR

pp

pp

505

56

Sikka

Mau mere

pp

pp

pp

pp

506

57
58
59
60
61

Sikka

Paga

PL

PL

PL

PL

Sikka

Palue

PL

PL

PL

PL

Sikka

Pemana

PL

PL

PL

PL

Sikka

Sukun

PL

PL

PL

PL

Sikka

Wuring

PR

PR

PR

PR

507
508
509
510

49

512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523

Sumba Barat

Rua

Sumba Barat Daya

Pero

Sumba Barat Daya

PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL

Waikelo

PR

PR

PR

PR

Sumba Tengah

Mamboro

PR

PR

PR

PR

Sumba Timur

Baing

PL

PL

PL

PL

Sumba Timur

Gonggi

PL

PL

PL

PL

Sumba Timur

Pelra Waingapu

PL

PL

PL

PL

Sumba Timur

Pulau Salura

PL

PL

PL

PL

Sumba Timur

Waingapu

pp

PP

PP

PP

Timor
Sela tan

Tengah
Boking

PL

PL

PL

PL

Timor
Sela tan

Tengah
Kolbano

PL

PR

PR

PR

Wini

pp

PP

pp

PP

Kayong Utara

Karimata

PR

PR

PR

PR

2
3
4

Kayong Utara

Tg. Satai

PL

PL

PL

PL

Kayong Utara

Sukadana

PL

PL

PL

PL

Ketapang

Air Hitam

PP

PP

PP

5
6
7
8
9
10
11
12

Ketapang

Kendawangan

pp

PP

Ketapang

Ketapang

PP

PP

pp
pp
pp

Ket apang

Teluk Melano/Teluk Batang

PR

PP

PP

Kubu Raya

Paloh/Sakura

pp

PP

PP

Kubu Utara

Singkawang

PP

PP

Kubu Utara

Teluk Air

pp

Pontianak

Pontianak

Pontianak

13

14
15

64
65
66
67
68
69
70
71
72

73
74

Timor Tengah Utara

'

Provinsi : Kalimantan Barat

524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538

PP

pp
pp

pp
pp
pp
pp
pp
pp

PU

PU

PU

PU

Mempawah

PR

PR

PR

PR

Sambas

Jaruju

PR

PR

PR

PR

Sambas

Sambas

PP

PP

Sambas

Sintete

pp
pp

PP

pp

pp
pp

'
'
'
'

Provinsi : Kalimantan Tengah

539
540
541
542
543
544

Barito Selatan

Kelanis

PR

PR

PR

PR

2
3
4
5
6

Barito Selatan

Ra ngga 1lung

PR

PR

PR

PR

Kapuas

Batanjung

pp

PP

pp

pp

Kapuas

Behaur

PL

PL

PL

PL

Kapuas

Kuala Kapuas

pp

PP

pp

PP

Katingan

Pegatan Mendawai

PR

PR

PR

PR

50

547
548
549

Kata Waringin Barat


Kota
Timur

Waringin

Waringin

10

Kot a
Timur
Kot a
Timur

Waringin

550
551
552

11
12
13
14

553
554
555
556
557

15
16
17
18
19

Pangkalan Bun

pp

pp

pp

Sam pit

PU

PU

PU

PU

Samuda

PL

PL

PL

PL

Bagendang

PR

PR

PR

PR

Palangkaraya

Kereng Bengkirai

PR

PR

PR

PR

Palangkaraya

Teluk Sebangau

PR

PR

PR

PR

Palangkaraya

Bukit Pinang

PR

PR

PR

PR

Pulang Pisau

Pulang Pisau

PP

pp

pp

pp

Seruyan

Kuala Pembuang

PR

PR

PR

PR

Seruyan

Teluk Sigintung/Seruyan

PR

pp

pp

pp

Sukamara

Kuala Jelay

PL

PL

PL

PL

Sukamara

pp

PP

PP

PP

Sukamara

Provinsi : Kalimantan Selatan

558
559
560

1
2
3

Banjarmasin

Banjarmasin

PU

PU

PU

PU

Kotabaru

Gunung Batu Besar

PL

PL

PL

PL

Kotabaru

Stag en

561
562
563
564
565
566
567
568
569

4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kotabaru

Kata Baru

Kotabaru

Sebuku

pp
pp
pp

Mekar Putih

pp
pp
pp
pp

pp
pp
pp

Kotabaru

pp
pp
pp
pp

PU

PU

Kotabaru

Serongga/Tanjung Batu

PR

PR

PR

PR

Tanah Bumbu

Satui /Set Danau

PL

PL

PL

PL

Tanah Bumbu

Simp. Empat Batu Licin

pp

PP

pp

pp

Tanah Bumbu

Pegatan

PR

PR

PR

PR

Tanah Bumbu

Sungai Loban

PR

PR

PR

PR

Tanah Laut

Kintap

Tanah Laut

Pelaihari/Swarangan

PP

14

Tanah Laut

Tanjung Dewa

PR

PR

PR

pp
pp
pp

13

pp
pp

pp

570
571

pp
pp

Balikpapan

Balikpapan

PU

PU

PU

PU

Balikpapan

Kampung Baru

pp

pp

pp

pp

Berau

Talisayan

PL

PL

PL

PL

pp
pp
pp

pp
pp
pp

pp
pp
pp

Provinsi : Kalimantan Timur

572
573
574
575
576
577

2
3
4
5
6

Berau

Tanjung Redep

PP

Bontang

Lhok Tuan

Bontang

Tanjung Laut

pp
pp

51

580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593

PR

PR

PR

PR

pp

PP

pp
pp

Kutai Kertanegara

Tanjung Santan

pp

9
10

Kutai Kertanegara

Kuala Semboja

PP

pp
pp

Kutai Kertanegara

Sebulu

PR

PR

PR

PR

11
12
13
14
15
16
17

Kutai Timur

Sangatta

pp

Maloy

PP

pp
pp

PP

Kutai Timur

pp
pp

Kutai Timur

Sangkulirang

PR

PR

PR

PR

Nunukan

Nunukan

PP

Sungai Nyamuk

pp
pp

pp

Nunukan
Paser

Tanah Grogot

Paser

Teluk Adang

pp
pp
pp
pp
pp
pp
pp

18
19
20
21
22

Pena jam
Utara

pp

pp
pp

PP

PP

pp

pp
pp

pp
pp
pp

pp

PP

PP

pp
pp

PP

Paser
Penajam Paser

Samarinda

Samarinda

Tana Tidung

Pulau Bunyu

Tana Tidung

Sesayap

PL

PL

PL

PL

Tarakan

pp

pp

pp

pp

Tarakan

PP

Provinsi : Sulawesi Utara

594

B. Mangodow

Labuhan Uki

pp

pp

pp

PP

595

B.
Selatan

Mangodow
Molibagu

PL

PL

PL

PL

B.
Selatan

Mangodow
Torosik

PR

PR

PR

PR

B. Mangodow Timur

Kotabunan

PL

PL

PL

PL

B. Mangodow Timur

Tutuyan - Jikoblanga

PL

PL

PL

PL

B. Mangodow Utara

Boroko

PL

PL

PL

PL

B. Mangodow Utara

Tg. Sidupa

PR

PR

PR

PR

Bi tung

Air Tembaga

PR

PR

PR

PR

Bi tung

Bi tung

PU

PU

PU

PU

Kep. Sangihe

Bentung

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

Bukide

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

Kahakitang

PL

PL

PL

PL

13

Kep. Sangihe

Kalama

PL

PL

PL

PL

14

Kep. Sangihe

Kawaluso

PL

PL

PL

PL

15
16
17
18

Kep. Sangihe

Kawio

PR

PR

PR

PR

Kep. Sangihe

Li pang

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

Makalehi

PR

PR

PR

PR

Kep. Sangihe

Maro re

PL

PL

PR

PR

596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

52

* I **

Matutuang

PL

PL

PL

PL

613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623

20
21
22
23
24
25

Kep. Sangihe

Ngalipaeng

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

P. Beng Darat

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

P. Beng Laut

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

P. Mahangetang

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

P. Tinakareng

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

Pananaru

PL

PL

PL

PL

26
27
28
29
30

Kep. Sangihe

Para

PL

PL

PL

PL

Kep. Sangihe

Petta

pp

Tahuna

pp

pp
pp

pp

Kep. Sangihe

pp
pp

PU

Kep. Sangihe

Tamako

PL

PL

PL

PL

Kep. Sitaro

Biaro

PL

PL

PL

PL

624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Kep. Sitaro

Buhias

PL

PL

PL

PL

Kep. Sitaro

P. Ruang

PL

PL

PL

PL

Kep. Sitaro

Pe he

PL

PL

PR

PR

Kep. Sitaro

Sawang

PR

PR

PR

PR

Kep. Sitaro

Tagulandang

PR

PR

PR

PR

Kep. Sitaro

Ulu Siau

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Beo

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Damao

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Dapalan

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Essang

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Kara tung

pp

pp

pp

pp

Kep. Talaud

Li rung

PR

PR

PR

PR

Kep. Talaud

Mangarang

PL

PL

PL

PL

Kep. Talaud

Marampit

PL

PL

PR

PR

638
639
640
641
642
643
644
645
646

45
46
47
48
49
50
51
52
53

Kep. Talaud

Melangoane

PL

PL

PR

PR

Kep. Talaud

Miangas

pp

pp

pp

pp

Kep. Talaud

Rainis

PL

PL

PL

PL

Kep.Talaud

Gemeh

PL

PL

PL

PL

Kep.Talaud

lntata

PL

PL

PL

PL

Kep.Talaud

Kakorotan

PR

PR

PR

PR

Mana do

Manado

pp

pp

pp

pp

Mana do

P. Manado Tua

PL

PL

PL

PL

Minahasa

Kora-Kora

PL

PL

PL

PL

647
648
649

54
55
56

Minahasa

Tanawangko

PL

PL

PL

PL

Minahasa Selatan

Amurang

PL

PL

PR

PR

Minahasa Tenggara

Be Lang

PR

PR

PR

PR

53

651
652
653
654
655
656
657
658
659

Minahasa Utara

Bangka

PL

PL

59
60
61
62
63

Minahasa Utara

Gangga

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Kem a

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Likupang

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Montehage

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Munte/Likupang Barat

PR

PR

PR

PR

64
65
66

Minahasa Utara

Nain

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Talise

PL

PL

PL

PL

Minahasa Utara

Wori

PL

PL

PL

PL

Boalemo

Tilamuta

PR

PR

pp

pp

Boalemo

Wongosari

PL

PL

PL

PL

Gorontalo

Gorontalo

pp

pp

pp

Gorontalo Utara

Anggrek

pp
pp

PP

PU

PU

Gorontalo Utara

Gentuma

PL

PL

PL

PL

Gorontalo Utara

Kwandang

pp

pp

PP

pp

Gorontalo Utara

Tolinggula

PL

PL

PR

PR
PP

PL

Provinsi : Gorontalo

660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Pohuwato

Bumbulan

PR

PR

pp

Pohuwato

Le mi to

PL

PL

PL

PL

Pohuwato

Marisa

PL

PL

PL

PL

Pohuwato

Popa ya to

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Barat

671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685

1
2
3

Majene

Majene

PR

PR

pp

pp

Majene

Malunda

PL

PL

PL

PL

Majene

Pali pi

PL

PR

PR

PR

4
5
6

Majene

Pamboang

PL

PL

PL

PL

Majene

Sendana

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Ambo

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Belang-Belang

pp

PU

PU

PU

Mamuju

Budong-Budong

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Kaluku

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Mamuju

PP

pp

pp

pp

Mamuju

Poongpongan

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Salisingan

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Sampaga

PL

PL

PL

PL

Mamuju

Tappalang

PL

PL

PL

PL

Mamuju Utara

Bambaloka

PL

PL

PL

PL

7
8
9
10
11
12
13
14
15

54

687
688
689

18
19

Mamuju Utara

Pasang Kayu

PL

PR

PR

PR

Polewali Mandar

Campalaglang

PL

PL

PL

PL

pp

Polewali Mandar

Tanjung Silopo/Polewali

PR

PR

pp

Polewali Mandar

Tinambung

PL

PL

PL

PL

Banggai

Bunta

PR

PR

PR

PR

Banggai

Luwuk
Tangkiang

PP

PP

pp
pp

Banggai

pp
pp
pp

Pagimana

pp
pp

PP

Banggai

pp
pp

Banggai Kepulauan

Alasan

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Bakalan

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Banggai

pp

pp

pp

pp

Banggai Kepulauan

Batangono

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Boloan

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Boyomoute

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Bulagi

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Bulungkobit

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Bungin (1,11)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Bungin (111,IV)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Dodung

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Gasuang

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Gonggong

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kalumbatan

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kalupapi

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kapela

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kasuari

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Sulawesi Tengah

690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

702
703
704
705
706
707
708
709
710

13
14
15
16
17
18
19
20
21

711
712
713
714

22
23
24
25
26

Banggai Kepulauan

Kaukes

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kindandal

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Kokondang (1,11)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Komba-Komba

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lalengan

PL

PL

PL

PL

27
28
29
30
31
32
33

Banggai Kepulauan

La long

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lampio (1,11,111)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lantibun

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Liana Banggai

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Liang

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lipulalongo

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lokotoy

PL

PL

PL

PL

715
716
717
718
719
720
721
722

55

Banggai Kepulauan

Lolantang

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lumbilumbia

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Lupamenteng

PL

PL

PL

PL

726
727
728
729

34
35
36
37
38
39
40

Banggai Kepulauan

Mansalean

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Matanga

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Mbeleang

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Mbuang-Mbuang

PL

PL

PL

PL

730
731
732
733
734
735
736
737
738
739

41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Banggai Kepulauan

Ndindibung

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Oluno

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Padingtian

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Paisubebe

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Paisulamo

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Palapat

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Pana pat

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Panapat/Dendek

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Panapat/Konalu

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Pana pat/Mandel

PL

PL

PL

PL

740
741
742
743
744

51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

Banggai Kepulauan

Ponding - Ponding

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Popisi

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Posisi /Banggai

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Sabang/P. Peleng

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Salakan

PR

PR

PR

PR

Banggai Kepulauan

Salakan (1,11)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Sasabobok

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Sonit (1,11)

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tabulan

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tadono

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Talas

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tataba

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tebing

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Timpaus

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tinakin Laut

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tinangkung

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Togong Sagu

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Tolulos

PL

PL

PL

PL

Banggai Kepulauan

Toropot

PL

PL

PL

PL

Buol

Kumaligon

PL

PL

PL

PL

Buol

Leok

PR

PR

pp

pp

723
724
725

745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
759
760

56

761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
780
781
782

72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93

Buol

Lokodidi

PR

PR

Buol

Pale le

PL

PL

PL

PL

Donggala

Donggala

pp

PP

Donggala

Ogoamas

PR

PR

Donggala

Sa bang

PR

PR

pp
pp
pp

Donggala

Wani

pp

pp

PP

pp
pp
pp
pp

Morowali

Batu rube

PL

PL

PL

PL

Morowali

Bungku

pp

PP

pp

pp

Morowali

Kolonedale

PP

pp

PP

PP

Morowali

Menuai

PL

PL

PL

PL

Morowali

Sambalagi

PR

PR

PR

PR

pp

PP

PP

PP

Morowali

Wosu

PP

pp

Palu

Panto loan

PU

PU

PU

PU

Parigi Moutong

Moutong

PL

PL

PL

PL

Parigi Moutong

Parigi

PR

PR

PR

PR

Po so

Poso

pp

pp

PP

pp

Tojo Una-Una

Mantangisi

PL

PL

PL

PL

Tojo Una-Una

Popolii

PL

PL

PL

PL

Tojo Una-Una

Ampana

pp

pp

pp

pp

Tojo Una-Una

Wakai

PL

PL

PL

PL

Toli-Toli

Ogotua

PL

PL

PL

PL

Toli-toli

pp

pp

pp

pp

Toli-Toli

Provinsi : Sulawesi Tenggara

783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797

1
2
3

Bau-Bau

Bau-Bau/Marhum

pp

pp

pp

pp

Bombana

Boepinang

PL

PL

PL

PL

Bombana

Dongkala

PL

PL

PL

PL

Bombana

Kasipute

PL

PL

PL

PL

5
6
7

Bombana

Sikeli

PL

PL

PR

PR

Bombana

Wamengkoli

PL

PL

PL

PL

Buton

Banabungi

PR

PR

PR

PR

Buton

Lasalimu

PL

PL

PL

PL

9
10
11
12

Buton

Lawele

PL

PL

PL

PL

Buton

Siompu

PL

PL

PL

PL

Buton

Talaga Raya

PL

PL

PL

PL

Buton Utara

Buranga

PL

PL

PL

PL

13

Buton Utara

Ereke

PR

PR

PR

PR

14
15

Buton Utara

Labuhan Belanda

PL

PL

PL

PL

Kendari

pp

PP

pp

PP

Kendari

57

799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809

16
17
18
19
20
21
22

810
811
812
813
814

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

815
816
817
818
819
820
821
822
823

33
34
35
36
37
38
39
40
41

Bungkutoko

PP

PP

pp

PP

Konawe

Langara

PL

PL

PL

PL

Konawe

Munse

PL

PL

PL

PL

Kol aka

Dawi-dawi

PL

PL

PL

PL

Kolaka

Kolaka

pp

PP

PP

pp

Kolaka

Wallo

PL

PL

PL

PL

Kolaka

Pomalaa

PR

PR

pp

pp

Kolaka

Rante Angin

PR

PR

PR

PR

Kolaka

Tangke Tada

PL

PL

PL

PL

Kolaka

Toari

PL

PL

PL

PL

Kolaka

Malombo

PL

PL

PL

PL

Kolaka Utara

Lasusua

PL

PL

PL

PL

Kolaka Utara

Olo-oloho

PR

PR

PR

PR

Kolaka Utara

Watunohu

pp

PP

PP

PP

Konawe Selatan

Torobulu

PL

PL

PL

PL

Konawe Selatan

Lapuko

PR

PR

PR

PR

Konawe Utara

Matarape

PL

PL

PL

PL

Konawe Utara

Lameluru

PL

PL

PL

PL

Konawe Utara

Mola we

PL

PL

PL

PL

Muna

Malingano

PL

PL

PL

PL

Muna

Raha

pp

PP

pp

PP

Muna

Tarn po

PL

PL

PL

PL

Wakatobi

Kaledupa

PR

PR

PR

PR

Waka to bi

Papalia

PL

PL

PL

PL

Waka to bi

Waha/Usuku

PL

PL

PL

PL

Wakatobi

Wanci

pp

PP

pp

pp

Bantaeng/Bonthain

PL

PL

PL

PL

PP

PP

pp

Provinsi : Sulawesi Selatan

824
825
826

Bantaeng
Barru

Awarange/Barru

Barru

Labuange

PL

PL

PL

PL

827
828
829
830
831

2
3
4
5
6
7
8

pp

Barru

Pancana

PL

PL

PL

PL

Barru

Garongkong

PP

PP

PP

Bone

Bajoe

pp
pp

PP

pp

pp

Bone

Barebbo/Kading

PL

PL

PL

PL

Bone

Lapangkong/Salameko

PL

PL

PL

PL

832
833
834

9
10
11

Bone

Pattirobajo

PR

PR

PR

PR

Bone

Tuju-Tuju

PR

PR

PR

PR

Bone

Uloe

PL

PL

PL

PL

58

836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865

Waltuo

PL

PL

PL

PL

Bone

Cenrana

PL

PL

PL

PL

Bulukumba

Bira/Tanah Beru

PL

PL

PL

PL

Bulukumba

Bulukumba/Lappe'e

pp

pp

pp

PP

Bulukumba

Kajang

PL

PL

PL

PL

Jeneponto

Jeneponto/Bunging

PR

PR

PR

PR

Luwu

Larompong

PL

PL

PL

PL

Luwu

Ulo-Ulo/Belopa

PL

PL

PL

PL

Luwu Timur

Lampia

PR

PR

PR

PR

Luwu Timur

Malili

pp

pp

pp

PP

Luwu Timur

Wotu

PL

PL

PL

PL

Luwu Utara

Cappasalo

PL

PL

PL

PL

Luwu Utara

Munte

PL

PL

PL

PL

Makasar

Makassar

PU

PU

PU

PU

Makasar

Paotere

pp

Palo po

Palopo/Tg. Ringgit

PP

pp
pp

pp
pp

pp
pp

28

Pangkajene
Kepulauan

Biringkasi

PR

PR

pp

PP

29

Pangkajene
Kepulauan

Maccini Baji

PL

PL

PL

PL

30

Pangkajene
Kepulauan

P. Balang Lampo

PL

PL

PL

PL

31

Pangkajene
Kepulauan

P. Balo Babang

PL

PL

PL

PL

32

Pangkajene
Kepulauan

P. Kalukalukuang

PL

PL

PL

PL

33

Pangkajene
Kepulauan

P. Pangkajene

PL

PL

PL

PL

34

Pangkajene
Kepulauan

P. Sabutung

PL

PL

PL

PL

35

Pangkajene
Kepulauan

P. Sailus

PL

PL

PL

PL

Pangkajene
Kepulauan

P. Sapuka

PL

PL

PL

PL

Pare-pare

Capa Ujung
Pare-Pare /Nusantara

pp
pp

pp
pp

pp

Pare-pare

pp
pp

PP

Pinrang

Langnga

PL

PL

PL

PL

Pinrang

Marabombang

PR

PR

PR

PR

Pinrang

Ujung Lero

PL

PL

PL

PL

Selayar

Appatana

PL

PL

PL

PL

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

36
37
38
39
40
41
42

59

866
867
868

43
44
45

Selayar

P. Batang Mata

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Biropa

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Bone Lohe

PL

PL

PL

PL

869
870
871
872
873
874
875
876
877

46
47
48
49
50
51
52
53
54

Selayar

P. Bonerate

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Jampea

PR

PR

PR

PR

Selayar

P. Jinato

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Kalatoa

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Kayuadi

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Padang

PL

PL

PL

PL

Selayar

P. Rajuni

PL

PL

PL

PL

Selayar

Pamatata

PR

PR

pp

PP

Selayar

Selayar/Benteng/Rauf Rahman

PP

pp

pp

pp

878
879
880
881
882
883
884
885
886

55
56
57
58
59
60
61
62
63

Sinjai

P. Bu rung Leo

PL

PL

PL

PL

Sinjai

P. Kambuno

PL

PL

PL

PL

Sinjai

Sinjai/Larea-rea

pp

pp

pp

pp

Takalar

Galesong/Takalar

PR

PR

PR

PR

Takalar

P. Tanakeke

PL

PL

PL

PL

Wajo

Danggae

PL

PL

PL

PL

Wajo

Doping

PL

PL

PL

PL

Wajo

Jalang/Cendrane

PR

PR

PR

PR

Wajo

Siwa/Bangsalae

PR

PR

PR

PR

Halmahera Barat

Bataka

PL

PL

PL

PL

2
3
4

Halmahera Barat

Bobane Igo

PL

PL

PL

PL

Halmahera Barat

lbu

PL

PL

PL

PL

Halmahera Barat

Jailolo

PR

PR

PR

PR

5
6
7
8
9
10
11
12

Halmahera Barat

Ke di I Loloda

PL

PL

PL

PL

Halmahera Barat

Matui

PR

PR

PR

PR

Halmahera Barat

Sidangoli

PL

PL

PL

PL

Halmahera Barat

Susupu

PL

Babang/Labuha

PL
pp

PL

Halmahera Selatan

PL
pp

PU

PU

Halmahera Selatan

Baja

PL

PL

PL

PL

Halmahera Selatan

Belang-Belang

PL

PL

PL

PL

Halmahera Selatan

Bibi nay

PL

PL

PL

PL

13

Halmahera Selatan

Bisui

PL

PL

PL

PL

14
15
16

Halmahera Selatan

Busua

PL

PL

PL

PL

Halmahera Selatan

Dolik

PL

PL

PL

PL

Halmahera Selatan

Doro

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Maluku Utara

887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
902

60

Halmahera Selatan

Fulai

905

17
18
19

Halmahera Selatan

906

20

907
908

Dowora

PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL

Gane Dalam

PL

PL

PL

PL

Halmahera Selatan

Geti Lama

PL

PL

PL

PL

21

Halmahera Selatan

Guruaping Kayoa

PL

PL

PL

PL

22

Halmahera Selatan

lndari

PL

PL

PL

PL

909

23

Halmahera Selatan

lndong

PL

PL

PL

PL

910

24

Halmahera Selatan

Kawasi

PL

PL

PL

PL

911

25

Halmahera Selatan

Ke lo

PL

PL

PL

PL

912

26

Halmahera Selatan

Kotiti

PL

PL

PL

PL

913

27

Halmahera Selatan

Kukupang

PL

PL

PL

PL

914

28

Halmahera Selatan

Ku pal

PL

PL

PL

PL

915
916
917
918

29

Halmahera Selatan

Labuha

PL

PL

PL

30

Halmahera Selatan

Laiwui

PR

PL
pp

PP

PP

31

Halmahera Selatan

Laluin

PL

PL

PL

PL

32

Halmahera Selatan

Lata-lata

PL

PL

PL

PL

919

33

Halmahera Selatan

Le lei

PL

PL

PL

PL

920

34

Halmahera Selatan

Loleo Jaya

PL

PL

PL

PL

921

35

Halmahera Selatan

Loleo Obi

PL

PL

PL

PL

922

36

Halmahera Selatan

Mafa

PR

PR

pp

pp

923

37

Halmahera Selatan

Makian

PL

PL

PL

PL

924

38

Halmahera Selatan

Mandopolo/ Jojame

PL

PL

PL

PL

925

39

Halmahera Selatan

Manu/Gamumu

PL

PL

PL

PL

926

40

Halmahera Selatan

Nang Kokotu

PL

PL

PL

PL

927

41

Halmahera Selatan

Nusa Ra

PL

PL

PL

PL

928

42

Halmahera Selatan

Obilatu

PR

PR

PR

PR

929

43

Halmahera Selatan

Palamea

PL

PL

PL

PL

930

44

Halmahera Selatan

Pasipalele

PL

PL

PL

PL

931

45

Halmahera Selatan

Peli ta

PL

PL

PL

PL

932

46

Halmahera Selatan

Pigaraja

PL

PL

PL

PL

933

47

Halmahera Selatan

Posi-Posi Gane

PL

PL

PL

PL

934

48

Halmahera Selatan

Pulau Kayoa

PL

PL

PL

PL

935
936

49

Halmahera Selatan

Pulau Tapa

PL

PL

PL

PL

50

Halmahera Selatan

Pulau Widi

PL

PL

PL

PL

937

Halmahera Selatan

Sake ta

PL

PL

PL

PL

938

51
52

Halmahera Selatan

Samo

PL

PL

PL

PL

939

53

Halmahera Selatan

Sum

PL

PL

PL

PL

940

54

Halmahera Selatan

Tagono

PL

PL

PL

PL

904

61

941

55

Halmahera Selatan

Taneti

PL

PL

PL

PL

942

56

Halmahera Selatan

Tawa

PL

PL

PL

PL

943

57

Halmahera Selatan

Wayaloar

PL

PR

PR

PR

944

58

Halmahera Selatan

Wayauwa

PL

PL

PL

PL

945

59

Halmahera Selatan

Wosi

PL

PL

PL

PL

946

60

Halmahera Selatan

Yaba

PL

PL

PL

PL

947

61

Halmahera Tengah

Banemo

PL

PL

PL

PL

948

62

Halmahera Tengah

Gemia

PL

PL

PL

PL

949

63

Halmahera Tengah

Mesa

PL

950

64

Halmahera Tengah

P. Gebe

PL

PL
PL

951

65

Halmahera Tengah

Paniti

PL

PL

PL
PL
PL

952

66

Halmahera Tengah

Patani

PL

953

67

Halmahera Tengah

Tapaleo

PL

954

68

Halmahera Tengah

Weda

PR

955

69

Halmahera Tengah

Se po

PL

956

70

Halmahera Timur

Bicoli

957

71

Halmahera Timur

Buli

PR
PR

958

72

Halmahera Timur

Dorosagu

PL

959

73

Halmahera Timur

Lolasita

PL

960

74

Halmahera Timur

Maba Pura

PL

961

75

Halmahera Timur

Manitingting

PR

962

76

Halmahera Timur

Patilean/Miyaf

PL

PL
PL
PR
PL
PR
PR
PL
PL
PL
PR
PL

PL
PL
PL
PL
PL
PR
PL
PR
PR
PL
PL
PL
PR
PL

963

77

Halmahera Timur

Ake la mo

PL

PL

964

78

Halmahera Timur

Subaim/Wasile

PL

965

79

Halmahera Utara

Asmiro

PL

966

80

Halmahera Utara

Bataka

PL

967

81

Halmahera Utara

Bobane Igo

PL

968

82

Halmahera Utara

Cera

PL

PL
PL
PL
PL
PL

969

83

Halmahera Utara

Dama

PL

970

84

Halmahera Utara

Daru

PL
PL

971

85

Halmahera Utara

Dedeta

PL

972

86

Halmahera Utara

Dorume

973

87

Halmahera Utara

974

88

975

PL
PL

PR
PL

PR
PR
PL
PL
PL

PR
PL

PL
PL

PL

PL
PL

PL
PL

PL

PL

PL
PL

PL
PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL
PL

Galela

PL

PL

PR

Halmahera Utara

Gisi

PL

PL

PL

89

Halmahera Utara

Genga

PL

PL

PL

PL
PL
PR
PL
PL

976

90

Halmahera Utara

Gurua

PL

PL

977

91

Halmahera Utara

Kakara

PL

PL

978

92

Halmahera Utara

Kao

PL
PL

PL
PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL

62

Kupa-Kupa

PL

PL

PL

PL

980

94

Halmahera Utara

Ngajam

PL

PL

PL

PL

981

95

Halmahera Utara

Pacao

PL

PL

PL

PL

982

96

Halmahera Utara

Salimuli

PL

PL

PL

PL

983

97

Halmahera Utara

Sopu

PL

PL

PL

PL

984

98

Halmahera Utara

Tobelo

pp

pp

PU

PU

985

99

Halmahera Utara

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

986

100

Halmahera Utara

Tupu-tupu

PL

PL

PL

PL

987

101

Halmahera Utara

Tutumaleo

PL

PL

PL

PL

988

102

Kepulauan Sula

Bapenu

PL

PL

PL

PL

989

103

Kepulauan Sula

Baruakol

PL

PL

PL

PL

990

104

Kepulauan Sula

Bo bong

PR

PR

PR

PR

991

105

Kepulauan Sula

Dofa

PL

PL

PL

PL

992

106

Kepulauan Sula

Falabisahaya

PR

PR

PP

pp

993

107

Kepulauan Sula

Fuata

PL

PL

PL

PL

994

108

Kepulauan Sula

Ge la

PR

PR

PR

PR

995

109

Kepulauan Sula

Jorjoga

PL

PL

PL

PL

996

110

Kepulauan Sula

Kabau

PL

PL

PL

PL

997

111

Kepulauan Sula

Le de

PL

PL

PL

PL

998

112

Kepulauan Sula

Loseng

PL

PL

PL

PL

999

113

Kepulauan Sula

Maitina

PL

PL

PL

PL

1000

114

Kepulauan Sula

Malbufa

PL

PL

PL

PL

1001

115

Kepulauan Sula

Nggele

PL

PL

PL

PL

1002

116

Kepulauan Sula

Pas lpa

PL

PL

PL

PL

1003

117

Kepulauan Sula

Pe nu

PL

PL

PL

PL

1004

118

Kepulauan Sula

Samuya

PL

PL

PL

PL

1005

119

Kepulauan Sula

Sanana

1006

120

Kepulauan Sula

Tikong

PR
PR

PR
PR

PR
PR

PR
PR

1007

121

Kepulauan Sula

Tolonuo

PL

PL

PL

PL

1008

122

Pulau Morotai

Bere - Bere

PL

PL

PL

PL

1009

123

Pulau Morotai

Daruba

PR

PR

PR

PR

1010

124

Pulau Morotai

Posi-Posi

PL

PL

PL

PL

1011

125

Pulau Morotai

So pi

PL

PL

PL

PL

pp

PP

pp

1012

126

Pulau Morotai

Wayabula

pp

1013

127

Ternate

Armada Semut Mangga Dua

PL

PL

PL

PL

1014

128

Ternate

Bastiong

PR

PR

PR

PR

1015

129

Ternate

Dufa-Dufa

PL

PL

PL

PL

1016

130

Ternate

Hiri

PL

PL

PL

PL

63

Ternate

May au

1018

132

Ternate

Moti

PL

PL

PL

PL

1019

133

Ternate

Sulamadaha

PL

PL

PL

PL

1020

134

Ternate

Ternate/A.Yani

PU

PU

PU

PU

1021

135

Ternate

Tifure

PL

PL

PL

PL

1022

136

Tidore Kepulauan

Galala Oba

PL

PL

PL

PL

1023

137

Tidore Kepulauan

Gita/Payahe

1024

138

Tidore Kepulauan

Guruaping Oba

PR
PR

PR
PR

PR
PR

PR
PR

1025

139

Tidore Kepulauan

Leoleo Oba

PL

PL

PL

PL

1026

140

Tidore Kepulauan

Lola

PL

PL

PL

PL

1027

141

Tidore Kepulauan

Lola Oba

PL

PL

PL

PL

1028

142

Tidore Kepulauan

Loleo

PL

PL

PL

PL

1029

143

Tidore Kepulauan

Maidi/Lifofa

PL

PL

PL

PL

1030

144

Tidore Kepulauan

Maitara

PL

PL

PL

PL

1031

145

Tidore Kepulauan

Mango le

PR

PR

pp

pp

1032

146

Tidore Kepulauan

Mare

PL

PL

PL

PL

1033

147

Tidore Kepulauan

Rum

PL

PL

PL

PL

1034

148

Tidore Kepulauan

Soasio/Goto

PR

PR

PR

PR

1035

149

Tidore Kepulauan

Sofifi

PP

pp

pp

pp

1036

150

Tidore Kepulauan

Somahode

PL

PL

PL

PL

1037

151

Tidore Kepulauan

Gala la

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Maluku
1038

Ambon

Ambon

PU

PU

PU

PU

1039

Buru

Bilorro

PL

PL

PL

PL

1040

Buru

Ilath

PL

PL

PL

PL

1041

Buru

Nam lea

pp

PP

pp

pp

1042

Buru

Waplau

PL

PL

PL

PL

1043

Buru Selatan

Air Buaya

PL

PL

PL

PL

1044

Bu ru Selata n

Ambalau

PL

PL

PL

PL

1045

Buru Selatan

Fogi

PR

PR

PR

1046

Buru Selatan

Leksula

PR

1047

10

Buru Selatan

Nam role

PR

PR
PR

PR
PR
PR

PR

1048

11

Buru Selatan

Tifu

PL

PL

PL

PL

1049

12

Buru Selatan

Wamsisi

PL

PL

PL

PL

pp
pp

pp
pp

PP

PR

1050

13

Kepulauan Aru

Batu Goyang/Kalar-Kalar

1051

14

Kepulauan Aru

Dobo

pp
pp

1052

15

Maluku Barat Daya

Li rang

PL

PL

PL

PL

1053

16

Maluku Barat Daya

Dawera/Dawelor

PL

PL

PL

PL

pp

64

1054

17

Maluku Barat Daya

Hila/Romang

PL

PL

PL

PL

1055
1056

18
19

Maluku Barat Daya

llwaki

PR

PR

PR

PR

Maluku Barat Daya

Kaiwatu/Moa

PL

PL

PL

PL

1057
1058
1059

20
21

Maluku Barat Daya

Marsela

PL

PL

PL

PL

Maluku Barat Daya

Serwaru

PL

PL

PL

PL

22
23

Maluku Barat Daya

Tepa

PR

PR

PR

PR

Maluku Barat Daya

Wonreli

PR

PR

PR

PR

24

Maluku Barat Daya

Wulur

PL

PL

PL

PL

pp

pp

PP

pp
pp

pp

1060
1061
1062

Maluku Tengah

Amahai

1063

25
26

Maluku Tengah

Banda Naira

pp
pp

1064
1065

27
28

Maluku Tengah

Hi tu

PL

PL

PL

PL

Maluku Tengah

Kesui

PL

PL

PL

PL

1066

29

Maluku Tengah

Ko bi son ta

PL

PL

PL

PL

1067
1068

30

Maluku Tengah

Saparua/Haria

PL

PL

PL

PL

Maluku Tengah

Tulehu

PP

pp

PP

pp

1069

31
32

Maluku Tengah

Wahai

PR

PR

PR

PR

1070

33

Maluku Tengah

Kabisadar

PR

PR

PR

PR

1071

34

Maluku Tengah

Wolu

PL

PL

PL

PL

1072

35

Maluku Tenggara

Elat

PL

PL

PL

PL

1073
1074

36
37

Maluku Tenggara

Kur

PL

PL

PL

PL

Maluku Tenggara

Tehoru

PL

PL

PL

PL

Maluku
Ba rat

Tenggara

38

Ada ult

PL

PL

PL

PL

Tenggara

39

Maluku
Ba rat

La rat

PL

PL

PL

PL

Maluku
Ba rat

Tenggara

40

Mahaleta

PL

PL

PL

PL

Tenggara

41

Maluku
Ba rat

Saumlaki

pp

PP

pp

pp

Maluku
Ba rat

Tenggara

42

Seira

PL

PL

PL

PL

Maluku
Ba rat

Tenggara
Sera

PL

PL

PL

PL

1075
1076
1077
1078
1079
1080
1081

43
44

Seram Bagian Timur

Bemo

PL

PL

PL

PL

pp

pp

pp

1082

45

Seram Bagian Timur

Bula

pp

1083

46

Seram Bagian Timur

Geser

PL

PL

PL

PL

1084

47

Seram Bagian Barat

Hatu Piru

PR

PR

pp

pp

1085

48
49

Seram Bagian Barat

Kairatu

PL

PL

PL

PL

Seram Bagian Barat

Kataloka/Ondor

PL

PL

PL

PL

1086

65

1087
1088
1089
1090
1091
1092
1093
1094
1095
1096
1097
1098
1099

50
51

Seram Bagian Barat

Lakor

PL

PL

PL

PL

Seram Bagian Barat

Larokis

PL

PL

PL

PL

52

Seram Bagian Barat

Lokki

PL

PL

PL

PL

53

Seram Bagian Barat

Mani pa

PL

PL

PL

PL

54
55

Seram Bagian Barat

Pelita Jaya

PL

PL

PL

PL

Seram Bagian Barat

Taniwel

PL

PL

PL

PL

56

Seram Bagian Barat

Toyando

PL

PL

PL

PL

57
58

Seram Bagian Barat

Wailey

PL

PL

PL

PL

Seram Bagian Barat

Waimeteng Piru

PL

PL

PL

PL

59
60

Seram Bagian Barat

Waisala

PL

PL

PL

PL

Seram Bagian Barat

Waisarisa

PL

PL

PL

PL

61

Seram Bagian Barat

Upisera

PL

PL

PL

PL

62

Tual

Tual

pp

pp

PP

pp

Fak-fak

Bomberai

PL

PL

PL

PL

Provinsi : Papua Barat

1100
1101

Fak-fak

Fak-fak

pp

pp

pp

pp

1102

Fak-fak

Karas

PL

PL

PL

PL

1103
1104

Fak-fak

Kokas

PL

PL

PR

PR

5
6

Fak-fak

Sagan

PL

PL

PL

PL

Fak-fak

Selasi

PL

PL

PL

PL

Fak-fak

Weti

PL

PL

PL

PL

Kaimana

Adijaya

PL

PL

PL

PL

Kaimana

Etna

pp

1109

7
8
9
10

Kaimana

Kaimana

PP

pp
pp

pp
pp

pp
pp

1110

11

Kaimana

Kanoka

PL

PL

PL

PL

1111

12

Kaimana

Lobo

PL

PL

PL

PL

1112
1113

13

Kaimana

P. Adi

PL

PL

PL

PL

14

Kaimana

Senini

PL

PL

PL

PL

1114

15
16

Kaimana

Susunu

PL

PL

PL

PL

Manokwari

Manokwari

pp

PP

pp

pp

Manokwari

Oransbari

PL

PL

PR

PR

1117
1118

17
18
19

Manokwari

Ransiki

PL

PL

PL

PL

Raja Ampat

Fatanlap

PL

PL

PL

PL

1119

20

Raja Ampat

Kabare

PL

PL

PL

PL

1120

21

Raja Ampat

Kalobo

PL

PL

PL

PL

1121

22

Raja Ampat

Sailolof

PL

PL

PL

PL

1122

23

Raja Ampat

Saonek

PL

PL

PR

PR

1123

24

Raja Ampat

Pam

PL

PL

PL

PL

1105
1106
1107
1108

1115
1116

66

1125

26

Sarong

1126

27

Sarong

1127

28

1128

PP

pp

PL

PL

PL

PL

Mega

PL

PL

PL

PL

Sarong

Muarana

PL

PL

PL

PL

29

Sarong

Kasim

PL

PL

PL

PL

1129

30

Sarong

Kia ma no

PL

PL

PL

PL

1130

31

Sarong

Salawati

PL

PL

PL

PL

1131

32

Sarong

Seget

PL

PL

PL

PL

1132

33

Sarong

Sele

PL

PL

PL

PL

1133

34

Sarong

Sarong

PU

PU

PU

PU

1134

35

Sarong

Arar

PP

1135

36

Sarong Selatan

lnawatan

pp
pp

pp
pp

pp
pp

1136

37

Sarong Selatan

Kanda

PL

PL

PL

PL

pp

pp

pp

pp

1137

38

Sarong Selatan

Taminabuan

pp

1138

39

Tambrauw

Saukorem

PL

PL

PL

PL

1139

40

Tambrauw

Sausapor

PL

PL

PL

PL

1140

41

Teluk Bintuni

Arandai

42

Teluk Bintuni

Baba

1142

43

Teluk Bintuni

Bintuni

44

Teluk Wondana

Wasior

PP

1144

45

Teluk Wondana

Windesi

pp

pp
pp

pp
pp
pp
pp
pp

1143

pp
pp
pp
pp
pp

pp

1141

pp
pp
pp

As mat

Agats

pp

pp

pp

pp

PP
PP

Provinsi : Papua

1145
1146

As mat

Atsy

PL

PL

PL

PL

1147

As mat

Jipawer

PL

PL

PL

PL

1148

As mat

Kamur

PL

PL

PL

PL

1149

As mat

Pirimapun

PL

PL

PL

PL

1150

As mat

Sawaerma

PL

PL

PL

PL

1151

As mat

Yamas

PL

PL

PL

PL

1152

As mat

Yaosakor

PL

PL

PL

PL

1153

Biak Numfor

Biak

PP

pp

PU

PU

1154

10

Biak Numfor

Bosnik

PL

PL

PL

PL

1155

11

Biak Numfor

lnsobabi

PL

PL

PL

PL

1156

12

Biak Numfor

Ko rem

PL

PL

PL

PL

1157

13

Biak Numfor

M. Mapia

PL

PL

PL

PL

1158

14

Biak Numfor

Manggari

PL

PL

PL

PL

1159

15

Biak Numfor

Masram

PL

PL

PL

PL

1160

16

Biak Numfor

Padaido

PL

PL

PL

PL

67

1162

18

Biak Numfor

Sowek

PL

PL

1163

19

Biak Numfor

Wardo

PL

PL

PL

PL

1164

20

Biak Numfor

Warsa

PL

PL

PL

PL

1165

21

Boven Digul

Asiki

PL

PL

PL

PL

1166

22

Boven Digul

Prabu Alaska

PR

PR

PR

PR

1167

23

Boven Digul

Anggamburan

PL

PL

PL

PL

1168

24

Boven Digul

Cabang Tiga

PL

PL

PL

PL

1169

25

Boven Digul

Eci

PL

PL

PL

PL

1170

26

Boven Digul

Gantenteri

PL

PL

PL

PL

1171

27

oven Digul

Kaptel

PL

PL

PL

PL

1172

28

Boven Digul

Mindiptanah

PL

PL

PL

PL

1173

29

Boven Digul

Tanah Merah

PL

PL

PL

PL

1174

30

Boven Digul

Tanah Miring

PL

PL

PL

PL

1175

31

Jayapura

Betaf

PL

PL

PL

PL

1176

32

Jayapura

Demta

pp

PP

pp

1177

33

Jayapura

Depa pre

pp
pp

pp

pp

PU

1178

34

Jayapura

Jayapura

PU

PU

PU

pp

1179

35

Jayapura

Meta bore

PL

PL

PL

PL

1180

36

Jayapura

P. Yamna

PL

PL

PL

PL

1181

37

Mamberamo Raya

Teba

PL

PL

PL

PL

1182

38

Map pi

Bade

pp

pp

PP

pp

1183

39

Map pi

Bayun

PL

PL

PL

PL

1184

40

Map pi

Kepi

PL

PL

PL

PL

1185

41

Map pi

Moor

PL

PL

PL

PL

1186

42

Merauke

Arambu

PL

PL

PL

PL

1187

43

Merauke

Bian

PL

PL

PL

PL

1188

44

Merauke

Bulaka

PL

PL

PL

PL

1189

45

Merauke

Bupul

PL

PL

PL

PL

1190

46

Merauke

Kimaam

PL

PL

PL

PL

1191

47

Merauke

Kum be

PL

PL

PL

PL

1192

48

Merauke

Merauke

PU

PU

PU

PU

1193

49

Merauke

Muting

PL

PL

PL

PL

1194

50

Merauke

Okaba

PL

PL

PL

PL

1195

51

Merauke

Semanggi

PL

PL

PL

PL

1196

52

Merauke

Senggo

PL

PL

PL

PL

1197

53

Mimika

Arna ma pare

PP

pp

pp

pp

1198

54

Mimika

Hiripau

PL

PL

PL

PL

PL

68

1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1226
1227
1228
1229
1230
1231
1232
1233
1234
1235
1236

PL

PL

PL

56
57

Mimika

Pomako I & II

pp

pp

PU

PU

Mimika

Uta

PL

PL

PL

PL

58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

Nabire

Kuatisora

PL

PL

PL

PL

Na bi re

Nabire/Teluk Kimi

pp

pp

pp

PU

Na bi re

Na pan

PL

PL

PL

PL

Na bi re

Nusa

PL

PL

PL

PL

Nabire

Wanggur

PL

PL

PL

PL

PP

pp

Nabire

Wapoga

PP

pp

Sarmi

Apauwer

PL

PL

PL

PL

Sarmi

Armopa

PL

PL

PL

PL

Sarmi

Bagusa

PL

PL

PL

PL

Sarmi

Kasonaweja

PL

PL

PL

PL

Sarmi

P. Liki

PL

PL

PL

PL

Sarmi

Sarmi

pp

PP

pp

pp

Sarmi

Takar

PL

PL

PL

PL

Sarmi

Trimuris

PL

PL

PL

PL

72

Sarmi

Wakde

PL

PL

PL

PL

73
74
75

Supiori

Janggerbun

PL

PL

PL

PL

Supiori

Kameri

PL

PL

PL

PL

Supiori

Kori do

pp

pp

pp

pp

76

Supiori

Marsram

PR

PR

PR

PR

77

Supiori

Miosbipondi

PL

PL

PL

PL

78
79
80

Supiori

Numfor

PL

PL

PL

PL

Waropen

Barapasi

PL

PL

PL

PL

Waropen

Kaipuri

PL

PL

PL

PL

81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92

Waropen

Koweda

PL

PL

PL

PL

Waropen

P. Nauw

PL

PL

PL

PL

pp

Waropen

Waren

PL

PL

pp

Ya pen

Ambai

PL

PL

PL

PL

Yapen

Ampimoi

PL

PL

PL

PL

Yapen

Angkaisera

PL

PL

PL

PL

Ya pen

Ans us

PL

PL

PL

PL

Yapen

Dawai

pp

pp

pp

pp

Yapen

Koweda

PL

PL

PL

PL

Yapen

Kurudu

PL

PL

PL

PL

Yapen

Owe

PL

PL

PL

PL

Yapen

Papuma

PL

PL

PL

PL

69

1237

93

Ya pen

Po om

1238

94

Yapen

Samberbaba

PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL

PL

pp

PP

PP

PL

PL

PL

1239

95

Ya pen

Serui

pp

1240

96

Ya pen

Wainapi

PL

33

39**

49**

51 ..

Pelabuhan Pengumpul (PP)

217

240

262

262

Pelabuhan Pengumpan Regional (PR)

249

235

225

223

Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL)

741

726

704

704

1240

1240

1240

1240

Pelabuhan Utama (PU)

Jumlah Pelabuhan

Kete ra nga n :

*)Terdapat Kantor UPT Ditjen Hubla sesuai:

1)
2)
3)
4)

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Uta ma;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;

**) termasuk 2 (dua) Pelabuhan Utama yang berfungsi sebagai Hub lnternasional
(Bitung dan Kuala Tanjung)

70

ACEH

14

26

SUMATERA UTARA

13

12

35

SUMATERA BARAT

17

KEPULAUAN RIAU

15

42

72

132

RIAU

12

17

33

7
8
9

14

26

13

12

35

17

27

31

71

132

12

17

33

BENGKULU

JAMBI
SU MATERA
SELATAN

14

10

17

BANGKA BELITUNG

19

14

26

14

11

35

17

28

28 I 71

132

12

17

33

14

14

17

11

35

17

28 I 28

71

132

12

17

33

14

19

17

19

19

10

22

10

22

22

10

22

11

BANTEN

12

JAWABARAT

12

12

13

OKI JAKARTA

13

20

10

20

13

13

13

13

JAWA TENGAH

26

14

LAMPUNG

14

17

10

12

10

20

13

12

10

20

13

71

15
16
17
18

19
20

21
22

23
24

25
26

27

JAWA TIMUR

10

13

15

42

BALI
NUSA TENGGARA
BA RAT
NUSA TENGGARA
TIMUR
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
KALIMANTAN
SELA TAN
KALIMANTAN
TIMUR

15

19

14

so

74

SULAWESI UTARA

12

42

13

12

11

42

13

12

11

42

15

15

15

19

19

19

10

14

49

74

11

14

48

74

11

14

48

74

15

15

15

15

19

19

19

19

14

14

14

14

16

22

16

22

16

22

16

22

11

48

66

11

48

66

16

43

66

16

43

66

11

11

11

15

GORONTALO

11

SULAWESI BARAT

15

19

13

19

13

19

13

19

SULAWESI TENGAH
SULAWESI
TENGGARA

12

72

93

12

72

93

16

72

93

16

72

93

27

41

27

41

26

41

26

41

72

28

SULAWESI SELATAN

11

11

40

63

11

11

40

63

13

40

63

13

40

MALUKU UTARA

20

126

151

20

125

151

18

124

151

18

124

151

30

MALUKU

43

62

43

62

10

43

62

10

43

62

31

PAPUA BARAT

13

31

45

13

31

45

13

28

45

13

28

45

32

PAPUA

13

79

96

13

79

96

12

78

96

11

78

96

33

217

249

741

1240

39

240

235

726

1240

49

262

225

704

1240

51

262

223

704

1240

29

JUMLAH

73

63

SUB LAMPIRAN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009


Sub LampiranB-1 Arus Perdagangan lnternasional Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas
Indonesia Tahun 2009

'

ltoendfh (OOTBh)-

1500

''

Sub LampiranB-2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia
Tahun 2009

i
\

' I

..

ltgtOO Cl"I f)XtIBh);

:so

'
175

74

Sub LampiranB-3 Arus Perdagangan lnternasional Utama untuk Lalu-Lintas Karge Umum
(General Cargo) Indonesia Tahun 2009

Sub Lampiran B-4Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Karge Umum (General
Cargo) Indonesia Tahun 2009

Ltgtnd fll

5000

@bl~);

2500

75

Sub LampiranB -5 Arus Perdagangan lnternasional Utama untuk Curah Kering Indonesia
Tahun 2009

Sub LampiranB-6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun
2009

!'

76

Sub LampiranB-7 Arus Perdagangan lnternasional Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun
2009

Sub LampiranB-8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Cu rah Cair Indonesia Tahun 2009

'

'

Lfll!Mfll @"'11);

10000

5000

77

SUB LAMPIRAN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI


Sub LampiranC-1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera

Sub LampiranC-2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa

78

Sub LampiranC-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan

1iung PandJn

:j

Sub LampiranC-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi

79

Sub LampiranC-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara

Sub LampiranC-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua - Kepulauan Maluku

80

SUB LAMPIRAN D:

PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI


PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARl<AN
l<ORIDOR EKONOMI

Sub LampiranD-1 Koridor Ekonomi Sumatera


Sub LampiranD-2 Koridor Ekonomi Jawa
Sub LampiranD-3 Koridor Ekonomi Kalimantan
Sub LampiranD-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara
Sub LampiranD-5 Koridor Ekonomi Sulawesi
Sub LampiranD-6 Koridor Ekonomi Papua - Kepulauan Maluku

81

!1
I

I ,

!I
I
!

I
I

i
II I,

"'"'

:J

VI

e
0

c
]

w
~

:g

...~
6c

"ii

.0
:J
VI

00

'

,, ' i
ffi

8 ~i

""

"'~
.E
.!!1
0

"
""w
0

0
"t:I

;:

::il
N
6

"

"'
"ii
~

....c"'E
"'"

Sub Lampiran D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara


Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara
2009

2"30

2020
Kebutuhan P11raerakan Total Pelabuhan
!Total

Total

Tota!

2.13

5.54

jl;:310rJ:r<f\

\ht<Sm&m:i

pszr.nm

pr.31

~~,

C~r.llK"'""'ila."'

5"$

c~~"e";>LM

C.;;:lll>\e-,n;J$rt

~;2m

~;

"

"

"'~=-~
14'0

:>-~~

l50>

0.03

0.16

0.09

1.-z TEUft'1'

~TEU/t,r.

'.itS

TEU1'Jm

Gambaran Umum
dan Bail dai Nuso Tenggara ~i>rl ~r OOJ',;0.i:w.-;om ~ilg1..m~ Tmk aGi =cta perut:ahiir. si;n~ pad a w1-ay. !11!. Ja!an H!an Brry1 ak;n Eftro
;;e:ay;ran ratya:, ~ayanm penrm, ;\ii; ;a;n 1"tryj r.; &lrataya uro.:.t&-~.gtv:~ te
~rl\snt;;;ng nar- me~~:!i rno:Ja:ran;pcr.as: yang ctowr.ar. ur...:k pe-r3!1gkutan ger~r<il cargo
Enpal.lam
53'J ps r~as
THdapai:wrrnmal prOC\l~ rmiyak bWT'i da',n 1vnlah ya."iJ O.:t.!,Q ~r&'.J;n yar.;i w<Ce-rurig
Fe1atlu~,an ctengan ;errw.a!crwse mungbn akan men;aC1 SW1"lWJS tag: perlernbarqan
G;-rP.ral~argo

dic:G:nt-<.ct.ar (l'.enggural\andn1m 1ti.'tan dEiam ~mi.lwr:>lli


;: ~ii1'33 i.>m;); !opal !)e;;f3r~a:a (w.w~) yang Wrta-"3 c;:J;:~ mer.gharr:C&~~ang~
11v:tc:rait 5'lp!1h 1r; t-Of;rn ~rcapm pe~atl';t'~temz\Siysr,g ca;;a&;'A'.uar. SB.t~.gz W:lc

fi:-~~,,

T>:!al< Blan aoa ~~rucanan s;gmtum p&:ia "llt3Jali. 1'11. Gs<~r<il cargo c:m pI; ksr,as asrgti;:
der.gan =.r-ggur~an truk 1d;n Jerry)

ekc1'.omi o ~btarr.ys

dan r.ap31 ~ruc-.e

Target Produktivitae dan Ukuran Kapa!


!>~;\~;';'-!>

TarJ.:w

c.,.,,,

~-=;;

C~

Ukuran Ka~al
Net relevant

ll1il~i

Bongkaril&i>rt

lniensitn lW1I
P~K~.a.

:w.OOOD'hT
!Ti!lak aoawrmir-SJwra~ Mr<r.c
12.500 1'4SZer.g~r$

TuJ..:w
L1:'1'i

NlA

Ukuran K3pal
Not re!evart
120.000 TEU

Bongkorrlluat

Utili~i

Uk~ri!Jl~I

lntensim lah;;n
P-elfr=~

4.00Q\l'.am

C""'lt'-1'.~r;;

I hl<K. "'-13 ;:;rrndl;;; C\lrah ~er:

Cni:;;e

l.:.:roo pa;sror,gHs

20%12 m ,m

!Tst<\~t

Corst<

W%IN/A

K~-;

crr..a

B'"Qiaril!.uat

lltlll~

lnttmim L;;Ji;m

~l:trelevam

4.DD01;,arn
120.CV~ Tt:U
IT)'j;.>; 3d3 Sm-i.llal rut3h f.em

20%l:2m~,m'

15.00D px:-:11gu:

50%INIA

lnvestasi Strategis
=>ert3lkan skalak~c:l 1.m:Uk WIY.rJ pe9.tlman el:S&-:;i
"'Engemtangan 11:mrn:>1 kl'lils\r, un:uk cnme di 8""

f'er,;??mtargan wm:nai produk rr-<lnyak currn urrn;m

F9'~argan:enTmai

FeP.w.mtarg;m ~ WJ:'l'<l yang berfung;;i seba-3ai bas;s lBry Rpal cruGe

?Aflgeer:tar.gsnleITT'r~ prnlu~u,ryg

prcmik mmyak CW.- wnwn


tBg: !:.'>pal crlm&

Kegiatan Bisnle Utama Pelabuhan


Pe:i Kerm:

Fet;t1.T""1 :mpa ~rrnm.>l n-.u:u: ye,; rzr~. da::peta::4:ar. ~11 FU4o

Pe!K~

Cu
Cur ah Kermg

Monopoli Pcr.:;mr.J
Tenrm3l rn~~s ilSer.;;; oan F~.(lO
F~,Oo rr;.;r,;gunat.an 1emmal Err/ ill l*!'<Oa S%bagai :;;m""41-ii! C!'~e
?er.>Wh.a11 la111 P'"13yar1nn1a tl;t~ka!' oot, ?~!Jc

Cur&\ CM

Cur~h

Cruce
!.a:nlam

85

Cr'1!Z~

Lan-!<i!ll

TJdJk ;.:la peiabt1Mn d::ngan l:rnIS:; !Jlus11s urruk ~er;!-.err.:i:;


?a1J",~ 'id:lll d: :err1H1al \l'.:;rro, cpera:or yang msr.plJntm :;dai-3h opetYDr
umum
T;;;rmnai um.;;; crUQE cengan opetmor umi.m
Operatc-r ~apairumlatpelayanan tot.~d;;~ bercperas1 diJeOill car: s3'l.i
peacur,an cengan ;ni1ar. yarg d!p-"r~.~,a

IP;;:i K~.JS
Cur an Ca.r

T;:!al; Ma pe-lntuhan tmngati ~Ans fi',\1$\/$ tirm;t ~;l:$1'a>


P~r:g :dak di~ITI'Jrol 11.arna, cpe1a:-or yar.g mc-1'.pi<lnt:m :.C'1lah ~iitDr
\IITM'n

Cr,.me

Fair,g :'tlakEr:tapa; 21errntnai

LB'Al-tan

Cper:;;.or tap3l11.'1'Hlalp;;iayar.3n :aui:oapa! ttcpHas;Co !Bt'il\ c::in sm


pai;it:u~an Ceng~ ~ran

umu~

Cl'WU! du.~&n c~-erat.er

y;mg ~rke'Z.

i.,--p>J!f\

Sub Lampiran D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi


Koridor Ekonomi Sulawesi
2009

2020

2030

Kebutuhan Pcr!:lcrakan Total Pelabuhan


Total

Total

34.frS
.ainr.':l'in

C"'""C""l~
p,;,

53.62

Total

80.50
fJ<:a:On/',M

J'-'".31::lfl/1l/l

~~

'"'

ea:":,.."~
2S~.

5'Jm~~

0.64

rt."'.::l

~%

TEUt:t41

~,,,.
"

1.na
3 TEUt:t.11

""".,

J.49
)i;.ta TEU1'im

llalu

&b3>.Jml bllsar laill 1;nz b\lra>ai/rnen")\I S"iaoilES> se'Btln N = J3&4 fur=;tm Ki.i'J."'1\W= Ke..,-tayahan kenv3k!nan W_,ur tJ;1<.1k b:.mf:al'. OOn.l!Bh Lalo :;,ta:; dan wEiyah lain at.an
Jm:a:; 73r.~ pm ksmac; dar.'l".e "*maz;Cf\ii (A:;oa) r.4lb ~.t. P<:l<iyar::m p:;-] t.erro:; d::m k.nr
dan Ma:<J.~1.1 ;uga ;;Oa y;mg ctsngam C1 ~:>-:=-!.ilii<l'\~3t~'l CJ Si."laHW!. Pe'~Jon
t>Srl:1,1,ang sg;a:an r.~rnt<li"Mya pSiayaMn ~.ab\.:~;.;n dl ~ka;i yang ~M1 dekat Pe!<!yaran
;;w.g\,,-n;;.om <:!mwtt :w;nafJn bG't.emt;mg, s.-rmg~a cl;;p;;t msnar%1,;B,. ?.rT':as Hf;al yang m'la,'!;l
~1tGsar di SU:ams: adaiah ?~h?!l Ma'*ar, ;t<>r<i S?..'A'"4 ~ ki;nd.l p,;da
~,gtl;n;nm pr; K<;m;;s 1.mwk do~s-~ o;-J;a;n tsr~a113
FBpma dan ber:;:.;,al dan Honglor.g
kurangnys 5'"TI!lat~ny-1l'lpanai Mr;\l".g, r1<r"1ahnya ~m~rc-s dl!-n ~;mya tw;p
Prexl!Jk n-;nyak b.i1111akan1<;ngwr,g Gsn TmJr Ter.gah Osn w:r,t;er la:n um;;; la;u 11n:es !i"'ef'Ct,
pel:lyan;0>n
deng<rn Ma!<~ar yang berfungsi ~et;;;g;;i fl81.alluhan hiJb !Jr.ru). SBln9:i01 dw ttlayah trnur
ln.jcne:Ua
P~ar.

&t;.ng dengM

iC~.asmys

ysng

n*;;P d -"'.LKI d;t.arapK;n akan t;;rperan :;et:-agai

HUC lntemS>JCi'lal di '#ts)'&I\ HT,;/ lr4-or.esoil der.gan

~~1.mgan

dari W!\'ler l'iiksit

Target Produklivita-s dan Ukuran Kapa!


Ukuran Kopal

Bon!Jk;,r/M"t

Pes Keme-1

SOOT EU

HI TEUl):;.rrktarce

Te"t!<or

J-0.0C-OOWT
SJ.OOOOWT

S<;stP1ac.iee

c.,.~ K,.,,~,,,

NIA

U1l!h;W

I ~t'A LW;,n
60%fZJ1i',TEL!iHa

IPetKemes

J0%lt-.:JA
4C%IWA

IC_,,.,;, K''""""'

ITY-k~

Ukur;>n K"!hll
2.k"OTEU

Bongkor!VJllll! I
1:25 TEUt;a::Vcra<>el

1 e:i.000 D\\T
15) O'J DV'IT

l4_Q<:JO t'jarn
I 3~ P~;Y-~

ut1u,.,,,.1

I lnten11~ l11h11n
4G%IJGKT2Ufrla

P~ Ke.o-~;

40%12 m~lm 1

Teiiker

40%INIA

c,,,-,.;,

Uk11ran~I

'<erAfj

Bon(lkarn&uai

4_00() TEIJ

W TEU/}O:!l"Jcr:;r;e

le0.0-GO OW

4.000tl)sm
8-estPrao::e

150.000 DV'iT

Utill..W

!
ln1en'!b:I t~h;m
SG%!48, TEU!Ha
4)%!2m't,,.?
4'>"%INJ.~.

lnvesb;si stratei:ils
Pi'li11tlare.;1'Mn ika'.a l.ed di Ms~ar dan &":!..lYJ

Pi;;n-ge<ntangan tem-Mlal piX! ~e:nas kWua C< Ma;::;ssar_ lermrnai p1l ;;emas Cl< Stur.g
P.sl'19etnbangan termift&l CFO umum
P'.:n-g=llarqsn :ermnsl produ). mrny<>k b\.l.'l'O
Pmv..i=.tian.1:111 '.Brmms1 KJ-,u5u~ c,.r:ir.. P"rwr,on umuk umum
Peng.,,,,cangan :emma1 C<jlll rv.MH

Pernt:-omg1man terITTl'\Si pe~ keomas d Wai-:BSEr dan ~') 1 soo "'~;;,aga ~on~,,;;r dang an 15
cra',ne p-e-t ker'.as <1sn t:eceraps RTG. Per.gerr-,ca;r.gS1\ :e"1'J;~al CFO=

Pmgenbang<.m :-em-""sl prOOlJ!-.nmy'1k

b~m

Pengerntarnpn '.Btmmal ~.h!JStJS a;raJ.,p%1laruan "r.::'*'- "'~


P<1n-c;mtnmgan termmsl b1jlih rA.i

Kealatan Blenls Utama Pel.:sbuhan


PetiKema:;
Curnh Catr

Monopoh Pdmlo
Bahm lxikar, mor~~

Pe-~

Kemas

Pi'lr~a

Curah Kerill--g
T-<rmmSl ~Mus ~M c:sn ~r;;:cr monop<B
Lsin-lsm
: Pe:abhan :sin pe<ayansrrnya d<Sedi&J(an C'~ll o;:e-wr mc:rJ.Jp<:e.

Cural!C.sir
CurSI\ Kenng
L<lm-l;im

86

Termrnal d1 Mal<;n;:ar :fan B.--:ur:,J s1.id:ih m\llsl tmrr.ompWS, ill-JS


pe!ayanan tn~r Pfin;J\l!11pan <:lcmS"S:k
Termmal prcd;k mill/ilk burro (l;:,r-gan o;;;:.1atc

Pe!!Kemas

umum

Tem-Jr.:aJ cur al\ per.at1'3!'! 1'1\\.l(I')


Cp.ira1or kapal :J.md</pe\ayanan bl 3p:Jtbempera:; d< ~;;WI dan S2''ll
pelat:.<,.han dtmgan p;:,ra:uran peruoosngan yang Wrfs~u

CurahCatr
Cumh Kenng
L:;m-lain

T<0rm:nal d Mnl3$><Jt S-\idah mWoi te-rt.cmpe'ie>, y.;gapetlyar,an k'..et


pwgt.-mps.n ~sv.;; d>:!1'~1il"'~ ~h ~ H-trnl:S O; ~uhan p-i'l'~Wr.an

per,gurn:>W
Tem-.ma1 prOOuk rnmyal:: Pwn dan CPO der-ga~ o~r
Term:nal cma~ per.oir,oin i;;r-,um ddfl OC-t>erapil :?rm<r.?J kta.,;,.-s
O[iiltatcr r.ap<ll t1.mOiJfpi"i'iayan;:;n lai..tcta;;mu-r,;per;;v ;el;-;J-, oan sa:i;
p;!'iab1'h1rn d~rgsn ~erill~mm p;;n."r"11mgsn yrmg ~~au

SUB LAMPIRAN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN


Sub Lampiran E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030

KOruDOR EKONOMI SUMAl!RA

S<Jbang
Ma!ahayati
l~ok seumal'te
Klaster Belawan

4 I Be!awan

I HI

I 05 I . I

25

I I

1114.0) I
mLWS

461

4.6

Hi

5ibolga

1.0

1.5

1.1

OA

1.1

11

1.2

0.9

ZA

92j

o:[

05

uI

Oumai

4.1

05

!.IJL'-0

Kua!aTanjung

211

0.8

ZJ

05
25

I . I

K!asti!rPet:ant.aru: ,
Pekanbaru

Peral'lang

I.I

14.0'<m I

0.4

Tanjung 8uto1
K~1ter Kuala Bick

lO I Kuala Enok
Pembuangan
ll I Iambi

88

1.5
1.2

0.8

0.9

0.6

2.4
0.8

!.)

.I .I

1.5
0.3

25
1.6

1.8
I

3.4

24

LO

----"-~-Q._~--~.;.c::..--

-c:.

"'
~

~
~

;::
"1

:::1

:"l

:::;

:;:<

:"l

;:i

"' "'

;:i

'"'?

"'

=
~

ci

ci

"1

:"l

,.;

'.::;

"'

ori

:Ol

""
;iii

:fil

:lif, E1.
.!ii ;\ll

~
-~ .2

"'

-@
,;~

'"

go .~ "'~<> ,2., g
,;;; ~ i?

'"

1,;

"" "'

1""

"~;
m

?;"

j !

"'

JR

~
-~
~D "' ~"'
-rn 2"
~ 5 ,;;;
&f

-i'<-

I i"' i
""

"'"' "'

"~ ~

J~

;:;

Ci

~<>

"' ""d, " ,,, "' ~


"' ""
"' "' "'
'fE

en

~
ci

""a e'

5'

;;:; !

:!

"'
~

ci

1lj
=

ii!

!-m
.~: ~ "'
"' "' "'
~

~"

"'.'!!

:7':

-i:f
11'.

~"

a~

"'

~"
E

"

)!'

i!!i

i
"'

i(i

.S{

~ ~

.~

g_

i:l

-ffi iil

~ ;';5

"'

"'
q

ill ~
E

"'

cy :.';f

E
!~l

~"

! "!l

"'

"1
ci

:"<

...

cl

ci

ci

ci

ci

;a

:::i

cl

"'

ci

_,

ci

!".'l

ci

::; d
itj

~
::::l

ci

cl

:'.';

ci

;;

cl

8"'

~ j IE
""'"'
., "' "'

;!

~-

*"

~:J

:i

""

ci

cl

cl

'""'-

ci

ci

.:;
~

"'-0:! ""'j

~
~

"'

"'

.!2

"'

~!JF

"i

?oi'"

-~ ~~
z

"'
rri

g-- 5.
~ ~

"' "'

.g_

~
,.., -if,

I ~ "" '"'* ! :m
~

;:>;

:i

"'

~
:7:

:::;;;

"'
N

"'

::;

:;

"'

ci

ci

;;;;

:3 ~

cl
d

;;;;

El

,.,

:;;
ili

5l

;;;;

ci

"'

i
>

.~

I1!i

;;;;

cl

!ii

=
!ii

!';
~ "1

~ ~

"'

"'

~
g

-?

Jg ~

Jl

"'Ji:

~-@-~-:g

""3

::;:

~
f$
~

"' "

Jg

.>iE ~"'
R

"' ,o;-5-

'""
a ~

" "'"' "' "' "' "'


~

:?::"'

"'"'

[\:_

1T

~';?}

:$,

~~

:Vi

#?

Sub Lampiran E-2 Rencana lnvestasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030 {dalam juta US$)

SllMAT!RA

:ISabang

17

. I

17

20 I

20 I

30

67

30

2i Malahaya1i

Belawan

218

; Kuala Taniung

25
124

120

363

lll

235

218

218
124

s Sioolga

44

12

120

!GS

655 243

12

25

88

16

461

991

243 1151

41

53

SJ

Perawang

12 1

I I-

I I

B II

I.

211 109

I -

Ii

II 109 iI

I-

i -

I I- I I

i -

- I

13 I lll

84

31

s Tanjung Buton
;c

11

Kuala Enck

40 .

Pembuangan

34

Jambi

95

20

2il

. I

71

31

29

34

63
22

63

20

21

44

29

22

:
I

44

I 40

63

67

63

40

44

I -

59
44

44

168

126

251

128

254

'"

"'
"'
~~

ii;

i
2
3"' ~
"
::;;

2
:.;t"
.&

-~

~~
-~

""'

~
~
Jr

f;.

"'
~

i"':D

~
3

"'
"' "

"

-8

.s

..'.'.l

"~

J~
:G

"'
"'

"'
~

i:8

"' "'
;::]

"'

----------

"' - "'

-------------!

-- --------------1

;!?

gr

;~

1!\. ;g_
..,. "E
"'"' "' l"'
~

j\

:a!

3'

"'-

:;

11
tj

~~

-~

"'

2?

~
;;
-c-

"'"'

-,--~--

,:;

('--

'

JO

38

Teluk lamorP, ITffminal)


~I Gre~k

Socah

' 510

510
31

~21

Erontlong

401

31

225

Tanjung Bu!upandan
1 I Branta

4ll

510

956

31

56

281

225

215

450

450

716

756

600

600 1.327

1327

75611.927

18

18

18

246

246

246

m SAllNT
'3 I Senoa

44 ITanah Ampo

160

180

300

10

10'

75

l4

s I Tenau Kupang

10

17

Kooiooo

lemilar

98

10

30
JD

JC~ f

I.

JOO

l~J

780

50

50

135

3: I : I :
30 I 60 I -

25

25

61

60

107

3D

15

15

so

7- i

I I-

1V IW.!MANTAN
~

Pontianak

~7

TelokAir

10 15

10 .

. I.

10

. I .

25

Balikpapan Cluster

45
. 1

isl

10\

I,

I I

451

451 .

25

30

I.

19

I.
I

45 I

100

491

98

I
Pa!aran
Tanjung!suy
50

101

8
20

Nunu~an

u5

71

20

171

17

101

116

15

ll1
20

I.

17

51 Tarakan
389 I

52 Malov

Ii

3891

I . I . I . I

I. I . I . I

Pelaihari

;; Mekar Putih

99

I .

i -

I I I

I 389

V SU!AWBI
53

Makassar

75

Garnngkong

44

20

101
34

14

75

I
I

17

98

45

14

14

101
120

15-0

18

201

33

165

30

14

27

402

150

120

294

53

Pare-Pare

&J

Kendari

&1

IBou-oau

14

14

ol

Raha

13

13

13

;1

Pantoloan

18

18

18

Tili-toli

65

luwuk

o;

Goronta\o

1.
I I

. I.

100

9 17 ' .

I I I

I I

l I

54

27

. I . I 71

7I

i I i 1

119

14 I

14

14

VI MALl!!UWUA
ei IAmbon

22

I 1

81

'' Ternate
ni !ailo~
I

13

43

22

Buli

75

Sorong

23

20

77 ISegel

100

21

441

41

II

10

16

[ I

60 I

13 I 119

76

176

II

10

20

20

20

60

60

120

120

36

19

29

29

I.

17

17

17

I 1-

16

I.

16

20

25

20

i3 I Taminabuan

101

30

25

20

75 I Arar

so I Kokas

23

25

nISaonek

Ujung Pulau

7li

81

16

340

81 Jayapura

20 I I I I I

21 I

. I

22 I

20 I . I

SI

. I I

. I . I . I . I

25 I

41 I

. I

10 I

I I

I I I

51 I

BI

21

96

81 Depapre

83 Biak
84 Merauke

I I 1I . I . I . I I I . I

11 . I . I 1I . I . I . I . I . I . I

11 . I . I BI . I . I . I . I

26

"
15

86 Ammapare

15

15

87 Timika

56

56

56

as Agats

18

18

18

as Serui

63

63

63

so Waren

38

38

38

91 I Pelabuhan Lainnya

199

407

1,215

304

2,124

199

352

2,429

607

3,58S

399

705

4,659

MENTERIPERHUBUNGAN
ttd.

E.E. MANGINDAAN

Pembina Utama Muda (IV/ c)


NIP. 19630220 198903 1 001

102

1,215

7,177

10,628

2,261

Anda mungkin juga menyukai