REPUBLIK INDONESIA
PETUNJUK TEKNIS
PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU
KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM ................................................................................................... 6
B. TUJUAN .................................................................................................. 6
C. SASARAN ................................................................................................ 6
D. PENGERTIAN .......................................................................................... 7
i
BAB V PEMBINAAN, PELAPORAN, EVALUASI DAN PENILAIAN
A. PEMBINAAN ............................................................................................ 22
B. PELAPORAN ............................................................................................ 22
C. EVALUASI DAN PENILAIAN PLUT-KUMKM DAN PLUT-KUMKM
MANDIRI ................................................................................................. 23
ii
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
NOMOR : 07 TAHUN 2019
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN USAHA TERPADU
KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
1
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
2
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT LAYANAN
USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH.
3
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Program Pusat Layanan Usaha
Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan Deputi ini
sebagai pedoman pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha
Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
BAB I : PENDAHULUAN
4
KELIMA : Keputusan Deputi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Januari 2019
DEPUTI BIDANG
RESTRUKTURISASI USAHA,
5
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI
USAHA
NOMOR : 07 TAHUN 2019
TANGGAL : 14 JANUARI 2019
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PUSAT
LAYANAN USAHA TERPADU KOPERASI, USAHA
MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Pendampingan sebagai suatu strategi umum digunakan dalam upaya
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sehingga yang didampingi
mampu mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang
dihadapi dan sekaligus mampu mencari alternatif penyelesaian
permasalahannya.
2. Peran pendamping sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi peningkatan
kompetensi sumber daya manusia koperasi dan usaha mikro kecil dan
menengah dan sekaligus menjadikan kegiatan usahanya tumbuh dan
berkembang dengan baik.
3. Dalam rangka melaksanakan pemberdayaan koperasi dan UKM maka sejak
tahun 2013 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah telah
mengembangkan pola pendampingan yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan
Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
B. TUJUAN
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk memberikan pedoman agar terdapat
kesamaan pemahaman dan tindakan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha Terpadu UMKM sehingga dalam
pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, terkendali dan sesuai dengan
perencanaan.
C. SASARAN
Sasaran petunjuk teknis ini ditujukan untuk semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan Program Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah yaitu para konsultan pendamping, pengelola Program Pusat
Layanan Usaha Terpadu, perangkat daerah kabupaten/kota, perangkat daerah
provinsi, walikota, bupati, gubernur, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dan pemangku kepentingan lainnya.
6
D. PENGERTIAN
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.
2. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disingkat UMKM adalah
unit usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
4. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
5. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau
kepada gubernur dan bupati/walikota sebagai penanggungjawab urusan
pemerintahan umum.
6. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada
daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah provinsi.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat
APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya mulai
tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun berkenaan.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat
APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang masa berlakunya
mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun berkenaan.
9. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.
10. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan
7
oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan
dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi.
11. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah.
12. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu gubernur dalam
penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah yang menjadi kewenangan daerah provinsi.
13. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur pembantu bupati/walikota
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.
14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disingkat DIPA, adalah
dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat untuk masing-masing Satuan
Kerja, yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian/ pengawasan, evaluasi/pelaporan, serta dokumen pendukung
kegiatan akuntansi pemerintah.
15. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran kementerian negara/lembaga/perangkat daerah.
16. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama
negara/daerah, menerima, menyimpan dan membayar/menyerahkan uang
atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.
17. Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
yang selanjutnya disingkat PLUT-KUMKM adalah lembaga yang memberikan
pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada koperasi dan usaha kecil
dan menengah secara komprehensif dan terpadu untuk meningkatkan
produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saingnya.
18. PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan adalah program PLUT-KUMKM yang
dikembangkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dengan melaksanakan pembangunan fisik gedung menggunakan dana
APBN Tugas Pembantuan.
19. PLUT-KUMKM Mandiri adalah replikasi program PLUT-KUMKM yang
dikembangkan melalui kerjasama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dengan pemerintah daerah dengan menggunakan gedung
dan sarana perlengkapan milik pemerintah daerah.
20. PLUT-KUMKM Provinsi adalah PLUT-KUMKM yang dikelola oleh perangkat
daerah provinsi untuk mengoordinasikan aktivitas PLUT-KUMKM
Kabupaten/Kota se-provinsi dan sekaligus melaksanakan fungsi
pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada Koperasi dan UMKM
pada kabupaten/kota yang belum ada PLUT-KUMKM di provinsi tersebut.
8
21. PLUT-KUMKM Kabupaten/Kota adalah PLUT-KUMKM yang dikelola oleh
Perangkat Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan fungsi
pendampingan dan pemberdayaan lainnya kepada Koperasi dan UMKM
pada kabupaten/kota tersebut.
BAB II
9
teknologi dan informasi; dan
7. meluasnya jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga dan/atau
pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan program pendampingan
dan pemberdayaan lainnya bagi Koperasi dan UMKM.
10
jaringan kerjasama pada PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota
dilaksanakan oleh konsultan pendamping bidang pemasaran.
D. STRUKTUR ORGANISASI
1. Struktur organisasi PLUT-KUMKM terdiri dari; pengelola dan konsultan
pendamping.
2. Pengelola PLUT-KUMKM terdiri dari:
a. pimpinan 1 (satu) orang; dan
b. sekretariat yang melaksanakan fungsi administrasi, galeri dan dukungan
layanan teknis.
Unsur Pimpinan dan Sekretariat PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan/atau
PLUT-KUMKM tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan Kepala
Perangkat Daerah Provinsi yang diusulkan oleh Dinas Kabupaten/Kota.
3. Konsultan pendamping sebanyak 7 (tujuh) orang untuk PLUT-KUMKM
tingkat provinsi dan 5 (lima) orang PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota.
Masing-masing konsultan pendamping mempunyai fungsi dan peran sesuai
bidang layanan PLUT-KUMKM.
4. Bagan struktur organisasi PLUT-KUMKM tingkat provinsi dan PLUT-KUMKM
tingkat kabupaten/kota seperti contoh 1a dan 1b pada Keputusan Deputi ini.
11
a. Warga Negara Indonesia (WNI) sehat jasmani dan rohani;
b. berkelakuan baik dan tidak pernah bermasalah dengan hukum;
c. tidak sedang terikat perjanjian kontrak kerja dengan pihak manapun;
d. pendidikan minimal Sarjana Strata Satu (S1) atau yang disetarakan;
e. tidak menuntut diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara;
f. bersedia mengikuti seluruh proses tahapan seleksi; dan
g. diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi pendamping KUMKM.
3. Peserta yang memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus rekrutmen
ditetapkan menjadi konsultan pendamping dengan keputusan kepala
perangkat daerah setelah menandatangani perjanjian/kontrak kerja yang
menyatakan:
a. bersedia melaksanakan tugas sebagai konsultan pendamping untuk
masa kerja selama 1 (satu) tahun atau maksimal sesuai dengan alokasi
dana dekonsentrasi yang tersedia;
b. tidak menuntut diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN); dan
c. bersedia mengikuti ketentuan lain yang diatur oleh Kepala Perangkat
Daerah.
4. Pengangkatan kembali dan/atau penggantian konsultan pendamping pada
tahun berjalan dan tahun berikutnya dilakukan oleh kepala perangkat daerah
setelah melalui tahapan evaluasi kinerja masing-masing konsultan
pendamping.
5. Penggantian konsultan pendamping yang mengundurkan diri atau meninggal
dunia dilakukan oleh Kepala Perangkat Daerah melalui tahapan seleksi
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan di atas.
BAB III
12
b. menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta
kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari,
komputer dan AC);
c. menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional
kegiatan PLUT-KUMKM setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;
d. menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui
tugas pembantuan;
e. menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator
pelaksana program PLUT-KUMKM;
f. mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam mendukung
kegiatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM; dan
g. hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
2. Mekanisme
Untuk menjadi peserta program PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan,
gubernur/bupati/walikota mengajukan permohonan melalui surat yang
ditujukan kepada Menteri sebagaimana contoh 2 Keputusan Deputi ini
dengan melampirkan:
a. Surat pernyataan ditandatangani gubernur/bupati/walikota sebagaimana
pada contoh 3 keputusan ini yang menyatakan kesanggupan:
1) menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik
pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi
strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;
2) menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana
serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi,
lemari, komputer dan AC);
3) menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan
operasional kegiatan PLUT-KUMKM setelah berakhirnya alokasi
dana dekonsentrasi;
4) menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui
Tugas Pembantuan;
5) menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai
koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM; dan
6) mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan
pendampingan kepada Koperasi dan UMKM serta tidak akan
mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor
pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya.
13
b. Fotokopi sertifikat/surat tanah yang menyatakan milik pemerintah daerah
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
c. Denah yang menggambarkan keberadaan tanah pada lokasi strategis
dan mudah dijangkau transpotasi umum; dan
d. Fotokopi hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) yang menyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
3. Penetapan
Peserta program PLUT-KUMKM ditetapkan melalui Keputusan Menteri yang
memuat lokasi provinsi/kabupaten/kota, nama instansi serta besaran
anggarannya.
4. Pengalihan DIPA Kementerian
a. pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota
yang telah ditetapkan sebagai peserta program PLUT-KUMKM
menerbitkan keputusan penetapan : kuasa pengguna anggaran, pejabat
pembuat komitmen, bendahara pengeluaran, pejabat penadatangan
surat perintah pembayaran, staf administrasi pelaksanaan, panitia
pengadaan barang dan jasa serta panitia penerimaan barang dan jasa;
serta menyampaikannya kepada Deputi;
b. Kementerian melakukan proses pengalihan dana DIPA kepada
pemerintah daerah penerima program PLUT-KUMKM menjadi DIPA
Tugas Pembantuan.
5. Pelaksanaan Tugas Pembantuan
Tugas Pembantuan dilaksanakan sesuai dengan anggaran DIPA yang
tersedia diantaranya untuk kegiatan perencanaan, pembangunan fisik
gedung, pengawasan.
a. Perencanaan
1) Kegiatan perencanaan mengikuti desain dan tata ruang gedung
PLUT-KUMKM yang memenuhi ketentuan:
a) standar desain gedung PLUT-KUMKM;
b) tata ruang gedung PLUT-KUMKM terdiri dari ruang pimpinan,
ruang sekretariat, ruang rapat, ruang konsultasi, ruang
workshop/pelatihan, ruang galeri, ruang perpustakaan/teknologi
informasi, ruang tunggu tamu dan ruang pendukung lainnya; dan
c) sarana lainnya terdiri dari: parkir, taman, tiang bendera di depan
gedung PLUT-KUMKM, standing bannner berisi informasi jasa
layanan yang diberikan oleh PLUT-KUMKM, prasasti peresmian
gedung PLUT-KUMKM dan papan nama PLUT-KUMKM.
14
Standar gedung PLUT-KUMKM, prasasti, dan papan nama mengikuti
contoh 4a, 4b dan 4c Keputusan Deputi ini.
2) Proses penunjukan konsultan perencana dan pertanggungjawaban
penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
b. Pelaksanaan Pembangunan Fisik
1) Kegiatan pembangunan fisik gedung yang menggunakan dana
Tugas Pembantuan terdiri dari: standar desain gedung PLUT-
KUMKM, tata ruang gedung PLUT-KUMKM terdiri dari ruang
pimpinan, ruang sekretariat, ruang rapat, ruang konsultasi, ruang
workshop/pelatihan, ruang galeri, ruang perpustakaan/ teknologi
informasi, ruang tunggu tamu dan ruang pendukung lainnya.
2) Kegiatan pembangunan fisik gedung sebagaimana tersebut di atas
dilakukan dengan mempedomani hasil kegiatan perencanaan serta
melengkapi izin mendirikan bangunan, dan kewajiban perizinan
lainnya.
3) Proses penunjukan pelaksana pembangunan fisik dan
pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
c. Pengawasan
1) Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan fisik
gedung PLUT-KUMKM dilakukan oleh Konsultan Pengawas dengan
mengevaluasi kesesuaian kemajuan pekerjaan dan realisasi
pembayaran serta hasil akhir pekerjaan dengan desain perencanaan
yang dibuat oleh Konsultan Perencana.
2) Proses penunjukan konsultan pengawas dan pertanggungjawaban
penggunaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
6. Hibah Gedung PLUT-KUMKM
a. Kementerian Koperasi dan UKM dapat menghibahkan gedung PLUT-
KUMKM kepada pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota.
b. Gubernur/bupati/walikota atau pejabat yang berwenang mengajukan
permohonan hibah kepada Menteri dengan melengkapi dokumen:
1) Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA);
2) berita acara serah terima fisik bangunan 100%;
3) Kartu Identitas Barang (KIB);
4) surat pernyataan memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
15
5) berita acara penelitian data administrasi dan fisik barang milik negara
berupa bangunan gedung PLUT-KUMKM;
6) berita acara hasil pengecekan fisik bangunan oleh tim Kementerian;
dan
7) surat pernyataan kesediaan menerima hibah dari gubernur/bupati/
walikota.
c. Kementerian Koperasi dan UKM melakukan proses hibah gedung PLUT-
KUMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
16
1) menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status
milik pemerintah daerah, tidak dalam sengketa, berada pada lokasi
strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;
2) menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung
terlaksananya peran dan fungsi PLUT-KUMKM;
3) menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana
serta kelengkapan operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi,
lemari, komputer dan AC);
4) menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan
PLUT-KUMKM Mandiri setelah berakhirnya alokasi dana
dekonsentrasi;
5) menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai
koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM; dan
6) mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan
pendampingan kepada Koperasi dan UMKM serta tidak akan
mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor
pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya.
b. Fotokopi sertifikat tanah dan IMB/keterangan lain milik pemerintah
daerah yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang.
c. Denah yang menggambarkan lokasi gedung berada pada lokasi strategis
dan mudah dijangkau transpotasi umum.
d. Fotokopi hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dinyatakan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
3. Penetapan
Peserta program PLUT-KUMKM Mandiri ditetapkan melalui Keputusan
Deputi yang memuat lokasi provinsi/kabupaten/kota, nama instansi serta
besaran anggarannya.
17
kompetensi Pendamping PLUT-KUMKM, peningkatan kapasitas pendamping
PLUT-KUMKM.
3. Dana dekonsentrasi untuk program PLUT-KUMKM tahun 2013 sampai
dengan 2017 dan program PLUT Mandiri dibiayai selama 12 bulan. Untuk
program PLUT-KUMKM tahun 2018 dibiayai selama 6 bulan setelah ada
penetapan hasil rekrutmen dan ditetapkan sebagai konsultan pendamping
melalui Keputusan Kepala Perangkat Daerah.
4. Penyediaan anggaran dekonsentrasi paling lama diberikan untuk jangka
waktu 3 (tiga) tahun dan apabila keuangan negara memungkinkan dapat
diperpanjang maksimal 3 (tiga) tahun.
5. Penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana dekonsentrasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
18
i. melakukan monitoring dan evaluasi.
19
tahapan seleksi dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan di
atas;
m. mengangkat pimpinan dan tenaga administrasi PLUT-KUMKM tingkat
provinsi dan/atau PLUT-KUMKM tingkat Kabupaten/Kota yang diusulkan
oleh Dinas Kabupaten/Kota;
n. membina, mengarahkan, memberdayakan dan melakukan koordinasi
dengan pemangku kepentingan lain dalam mengoptimalkan
pelaksanaan tugas pendampingan PLUT-KUMKM;
o. melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang dibiayai
dana dekonsentrasi;
p. melakukan monitoring terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan
PLUT-KUMKM tingkat provinsi serta PLUT-KUMKM tingkat
kabupaten/kota di wilayahnya; dan
q. melakukan evaluasi dan melaporkan perkembangan kinerja PLUT-
KUMKM tingkat provinsi kepada Kementerian Koperasi dan UKM C.q
Deputi setiap triwulan.
20
h. melakukan evaluasi terhadap konsultan pendamping PLUT-KUMKM di
tingkat kabupaten/kota dan mengusulkan ke provinsi untuk ditetapkan;
i. melakukan evaluasi terhadap konsultan pendamping PLUT-KUMKM di
tingkat kabupaten/kota dan mengusulkan ke provinsi untuk ditetapkan;
j. Mengusulkan pimpinan dan tenaga administrasi PLUT-KUMKM tingkat
kabupaten/kota ke Provinsi;
k. membina, mengarahkan, memberdayakan dan melakukan koordinasi
dengan pemangku kepentingan lain dalam mengoptimalkan
pelaksanaan tugas pendampingan PLUT-KUMKM;
l. melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Perangkat Daerah
kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang dibiayai
dana dekonsentrasi;
m. melakukan monitoring terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan
PLUT-KUMKM diwilayahnya; dan
n. melakukan evaluasi dan melaporkan perkembangan kinerja PLUT-
KUMKM diwilayahnya kepada Kementerian dan ditembuskan ke
perangkat daerah tingkat provinsi setiap triwulan.
21
2. Peran Konsultan Pendamping:
a. melakukan pendataan Koperasi dan UMKM yang terdapat di wilayah
kerja PLUT-KUMKM;
b. melakukan identifikasi dan menetapkan nama-nama Koperasi dan
UMKM yang menjadi sasaran program kerja pendampingan PLUT-
KUMKM setiap tahun dan sekaligus melakukan identifikasi
permasalahan yang dihadapi masing-masing Koperasi dan UMKM serta
menyusun program kerja pendampingannya untuk masa waktu selama
satu tahun yang dilakukan secara bersama-sama oleh para konsultan
pendamping sesuai dengan bidang tugasnya;
c. melakukan aktivitas pendampingan sesuai dengan program kerja yan
telah disusun serta merekomendasikan skema yang harus ditindaklanjuti
oleh masing-masing Koperasi dan UMKM;
d. melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya
dalam mensinergikan program pendampingan Koperasi dan UMKM; dan
e. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan masing-masing konsultan
pendamping kepada pimpinan PLUT-KUMKM.
Dalam melaksanakan point a sampai dengan e di atas mengacu kepada
sebagaimana tercantum pada contoh 7a sampai dengan 7g Keputusan
Deputi ini.
BAB V
PEMBINAAN, PELAPORAN, EVALUASI DAN PENILAIAN
A. PEMBINAAN
1. Deputi melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-KUMKM
berupa bimbingan, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi.
2. Perangkat daerah provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi dan
UMKM melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-KUMKM
tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota yang berada di wilayah kerjanya
berupa bimbingan, sosialisasi, pemantauan dan evaluasi.
3. Perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembinaan Koperasi
dan UMKM melakukan pembinaan atas pelaksanaan program PLUT-
KUMKM yang berada di wilayah kerjanya berupa bimbingan, sosialisasi,
pemantauan dan evaluasi.
B. PELAPORAN
1. Masing-masing konsultan pendamping menyampaikan laporan kepada
pimpinan PLUT-KUMKM setiap bulan menggunakan contoh 7g dalam
keputusan Deputi ini. Bersamaan dengan itu laporan tersebut juga
disampaikan melalui http://manajemen.cis-nasional.id.
22
2. Pimpinan PLUT-KUMKM tingkat provinsi menghimpun laporan sebagaimana
dimaksud angka 1 dan menyampaikannya kepada Gubernur cq. kepala
perangkat daerah tingkat provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi
dan UMKM dan tembusannya disampaikan kepada Menteri C.q Deputi.
3. Pimpinan PLUT-KUMKM tingkat kabupaten/kota menghimpun laporan
sebagaimana dimaksud angka 1 dan menyampaikannya kepada
Bupati/walikota cq. kepala perangkat daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota
yang membidangi pembinaan Koperasi dan UMKM dan tembusannya
disampaikan kepada Menteri C.q Deputi dan/atau gubernur C.q perangkat
daerah tingkat provinsi yang membidangi pembinaan Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.
23
Contoh 1.a
Pimpinan
PLUT-KUMKM
Sekretariat
Konsultan Pendamping
24
Contoh 1.b
Pimpinan
PLUT-KUMKM
Sekretariat
Konsultan Pendamping
25
Contoh 2
Kepada Yth. :
Menteri Koperasi dan UKM
Jl. HR. Rasuna Said Kav, 3-4 Kuningan Jakarta Selatan
di –
Jakarta Selatan
Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, produksi dan
produktivitas usaha, memperluas akses dan jangkuan pemasaran produk, akses pembiayaan, akses
pemanfaatan teknologi dan informasi, serta perluasan kerjasama oleh Koperasi dan UMK di
provinsi/kabupaten/kota ….. sangat dibutuhkan keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Dalam hubungan itu, kami mengajukan permohonan kepada Bapak Menteri untuk dapat ditunjuk sebagai
peserta Program PLUT KUMKM Tugas Pembantuan dengan memenuhi seluruh persyaratan yang
ditetapkan, yaitu :
2
1. Menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m dengan status milik pemerintah daerah, tidak dalam
sengketa, berada pada lokasi strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;
2. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional
gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);
3. Menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional kegiatan PLUT-KUMKM setelah
berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;
4. Menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui Tugas Pembantuan (TP);
5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-
KUMKM;
6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan
UMK serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor pemerintahan dan/atau
kepentingan lainnya;
7. Hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan dinyatakan Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Sebagai keseriusan kami dalam mengajukan permohonan ini dengan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan maka bersama ini terlampir turut disertakan :
1. Surat pernyataan yang ditandatangani bermaterai cukup.
2. Fotocopy surat tanah yang menunjukan luas dan setatus kepemilikan pemerintah daerah.
3. Denah tanah yang menunjukan berada pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan
menggunakan transportasi umum.
4. Fotocopy hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak Menteri diucapkan terima kasih.
Gubernur/Bupati/Walikota
……………………………………..
(Nama Jelas).
Tembusan Yth. :
1. Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UKM.
2. Kepala Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ……..
26
Contoh 3
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PESERTA
PROGRAM PLUT KUMKM TUGAS PEMBANTUAN
Nomor : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..
Nama : ………………………………………………….
Jabatan : Gubernur/Bupati/Walikota …………………..
Untuk dapat ditetapkan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Tugas Pembantuan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan ini menyatakan kesanggupan:
1. Menyediakan lahan seluas kurang lebih 2.000 m2 dengan status milik pemerintah daerah, tidak
dalam sengketa, berada pada lokasi strategis, serta mudah dijangkau transportasi umum;
2. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan
operasional gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);
3. Menyediakan dana APBD untuk membiayai keberlanjutan operasional kegiatan PLUT-KUMKM
setelah berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;
4. Menerima pelimpahan pelaksanaan Program PLUT-KUMKM melalui Tugas Pembantuan (TP);
5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program
PLUT-KUMKM;
6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada
Koperasi dan UMKM serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi
kantor pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya;
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
Yang Menyatakan
Gubernur/Bupati/Walikota ………
……………………………………..
(Nama Jelas).
27
Contoh 4a
28
Contoh 4b
AAGN.(Nama Jelas)
PUSPAYOGA
............., .............. 2019
CATATAN:
1. Warna Dasar Batu Marmer adalah hitam dengan tulisan tinta emas.
2. Ukuran Prasasti Standar untuk “Prasasti Peresmian Bangunan Gedung” (60 x 40) cm.
29
Contoh 4c
LOGO PEMDA
(ALAMAT)
JL.................................................................
KEC. ......................, KAB..................
30
Contoh 5
Nomor : ………………………..
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM
Mandiri.
Kepada Yth. :
Menteri Koperasi dan UKM
Jl. HR. Rasuna Said Kav, 3-4 Kuningan Jakarta Selatan
di –
Jakarta Selatan
Dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, produksi dan
produktivitas usaha, memperluas akses dan jangkuan pemasaran produk, akses pembiayaan, akses pemanfaatan
teknologi dan informasi, serta perluasan kerjasama oleh Koperasi dan UMK di provinsi/kabupaten/kota ….. sangat
dibutuhkan keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT
KUMKM) yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Dalam hubungan itu, kami mengajukan permohonan kepada Bapak Menteri untuk dapat ditunjuk sebagai
peserta Program PLUT-KUMKM Mandiri dengan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, yaitu :
1. Menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status milik pemerintah daerah, tidak dalam
sengketa, berada pada lokasi strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;
2. Menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung terlaksananya peran dan fungsi PLUT-KUMKM;
3. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional gedung
PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);
4. Menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan PLUT-KUMKM Mandiri setelah
berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;
5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-KUMKM;
6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan
UMK serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor pemerintahan dan/atau
kepentingan lainnya;
7. Hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan dinyatakan Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)
Sebagai keseriusan kami dalam mengajukan permohonan ini dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
maka maka bersama ini terlampir turut disertakan :
1. Surat pernyataan yang ditandatangani bermaterai cukup.
2. Fotocopy surat tanah yang menunjukan luas dan setatus kepemilikan pemerintah daerah.
3. Denah tanah yang menunjukan berada pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau dengan
menggunakan transportasi umum.
4. Fotocopy hasil pemeriksaan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Demikian disampaikan, atas perkenan Bapak Menteri diucapkan terima kasih.
Gubernur/Bupati/Walikota ……
……………………………………..
(Nama Jelas).
Tembusan Yth. :
1. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM.
2. Kepala Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota …….
31
Contoh 6
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI PESERTA
PROGRAM PLUT-KUMKM MANDIRI
Nomor : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..
Nama : ………………………………………………….
Jabatan : Gubernur/Bupati/Walikota …………………..
Untuk dapat ditetapkan menjadi peserta Program PLUT-KUMKM Mandiri Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dengan ini menyatakan kesanggupan:
1. Menyediakan gedung asset yang tidak termanfaatkan dengan status milik pemerintah daerah, tidak
dalam sengketa, berada pada lokasi strategis serta mudah dijangkau transportasi umum;
2. Menyiapkan tata ruang gedung yang dapat mendukung terlaksananya peran dan fungsi PLUT-
KUMKM;
3. Menyediakan dana APBD untuk pengadaan sarana dan prasarana serta kelengkapan operasional
gedung PLUT-KUMKM (meja, kursi, lemari, komputer dan AC);
4. Menyediakan dana APBD untuk operasional keberlanjutan kegiatan PLUT-KUMKM Mandiri setelah
berakhirnya alokasi dana dekonsentrasi;
5. Menunjuk perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota sebagai koordinator pelaksana program PLUT-
KUMKM;
6. Mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT-KUMKM dalam melakukan pendampingan kepada
Koperasi dan UMKM serta tidak akan mengalihfungsikan gedung PLUT-KUMKM menjadi kantor
pemerintahan dan/atau kepentingan lainnya
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
Pembuatan Pernyataan
Gubernur/Bupati/Walikota ………
……………………………………..
(Nama Jelas).
32
Contoh 7a
Tanggal
Nomor dan RAT Permodalan (Rp.) Sisa Hasil
Jenis Anggota Karyawan Asset Volume Kegiatan
No. Nama Koperasi Alamat Tanggal Tahun Modal Modal Usaha
Koperasi (orang) (orang) (Rp.) Usaha (Rp.) Usaha
Badan Hukum Buku Sendiri Luar (Rp.)
2018
Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.
33
Contoh 7b
Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.
34
Contoh 7c
DATA KOPERASI SASARAN PROGRAM PENDAMPINGAN TAHUN 2019
DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..
KEADAAN : 31 DESEMBER 2018
Tanggal
Nomor dan RAT Permodalan (Rp.) Sisa Hasil
Jenis Anggota Karyawan Asset Volume Kegiatan
No. Nama Koperasi Alamat Tanggal Tahun Modal Modal Usaha
Koperasi (orang) (orang) (Rp.) Usaha (Rp.) Usaha
Badan Hukum Buku Sendiri Luar (Rp.)
2018
Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.
Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem-
Kelembagaan Pembiayaan Pemasaranbangan Teknolo- bangan Jaringan
gi Informasi Kerjasama
(…………………) (…………………) (…………………) (…………………) (……………….) (…………………) (…………………)
35
Contoh 7d
Keterangan : Diisi per tanggal 31 Desember 2018 sebagai data awal dan 31 Desember 2019 sebagai data akhir program pendampingan tahun 2019.
Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem-
Kelembagaan Pembiayaan Pemasaran bangan Teknolo- bangan Jaringan
gi Informasi Kerjasama
36
Contoh 7e
Keterangan : Diisi bersama oleh para Konsultan Pendamping pada awal tahun 2019.
Bidang Bidang SDM Bidang Produksi Bidang Bidang Bidang Pengem- Bidang Pengem-
Kelembagaan Pembiayaan Pemasaran bangan Teknolo- bangan Jaringan
gi Informasi Kerjasama
37
Contoh 7f
Keterangan : Diisi oleh Masing-masing Konsultan Pendamping dalam melaksanakan tugas selama tahun 2019.
(………………………………………………)
Nama Konsultan Pendamping
38
Contoh 7g
LAPORAN BULANAN/TRIWULANAN/TAHUNAN
KONSULTAN PENDAMPING PLUT-KUMKM
DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………………..
Pelaksanaan Pendampingan
Identifikasi Permasalahan Program Kerja Pendampingan
No. Nama Koperasi dan UMKM Skema Tindakan Lebih Lanjut
(Per Bidang Layanan) Tahun 2019
Tgl/Bln/Thn Materi Pendampingan
Keterangan : Diisi oleh masing-masing Konsultan Pendamping dan setiap akhir bulan/triwulan/tahun disampaikan kepada Pimpinan PLUT.
…………………..........., ……………………….. 2019
KONSULTAN PENDAMPING BIDANG
……………………………………………
(………………………………………………)
Nama Konsultan Pendamping
39