Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

KATA SAMBUTAN.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL....... iv

I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1

II. TUJUAN DAN ARAH PEMANFAATAN ...................................................... 2

III. SASARAN STRATEGIS .................................................................. 2

IV. KEBIJAKAN................................................................................................ 3

V. PROGRAM, KEGIATAN DAN KRITERIA SASARAN ......................................3

VI. MEKANISME PERENCANAAN DAK SUB BIDANG KB


16
VII PELAPORAN, PEMANTAUAN, EVALUASI ............................................... 16

A. Pelaporan .............................................................................................. 16
B. Pemantauan .......................................................................................... 27
C. Evaluasi ................................................................................................. 27
VIII. PENUTUP .................................................................................................. 28

LAMPIRAN .................................................................................................. 29

ii
PERATURAN
KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
NOMOR : 443/PER/B1/2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SUB BIDANG KELUARGA BERENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 298 ayat (7) Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa belanja DAK diprioritaskan
untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk
kegiatan non fisik;
b. bahwa untuk membantu Pemerintah Daerah Kabupaten dan
Kota dalam mewujudkan, meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan Keluarga Berencana dalam belanja DAK mendanai
kegiatan fisik, perlu ditetapkan Peraturan Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang
Petunjuk teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Sub
Bidang KB.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5080);
iii
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;
8. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5423);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012


tentang Koordinasi Penyusunan Petunjuk Teknis Dana
Alokasi Khusus;
11. Peraturan Menteri Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2016;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.07/2012 tentang
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke
Daerah.

iv
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA NASIONAL
NOMOR : 443/PER/B1/2015
TANGGAL : 21 Desember 2015

1
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
SUB BIDANG KELUARGA BERENCANA TAHUN ANGGARAN 2016

1
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
SUB BIDANG KELUARGA BERENCANA

I. PENDAHULUAN

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk harus menjadi titik sentral
dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan
perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung
dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang,
sehingga menunjang kehidupan bangsa. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan
dalam membahas integrasi penduduk dan pembangunan, yaitu: 1) penduduk
tidak hanya diperlakukan sebagai obyek tetapi juga subyek pembangunan.
Paradigma penduduk sebagai obyek telah mengeliminir partisipasi penduduk
dalam pembangunan, 2) ketika penduduk memiliki peran sebagai subyek
pembangunan, maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak
penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal ini
menyangkut pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar yang
kewenangannya secara konkuren menjadi kewenangan pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. Dalam Undang-undang ini secara tegas dijelaskan 4 (empat) Sub
urusan yang menjadi kewenangan bersama, yaitu; 1) Pengendalian Penduduk, 2)
Keluarga Berencana (KB), 3) Keluarga Sejahtera, sedangkan urusan pengelolaan
penyuluh KB/PLKB, Standarisasi Pelayanan KB dan Sertifikasi Tenaga Penyuluh
KB (PKB/PLKB) ditetapkan menjadi urusan pusat .
Lebih lanjut ditetapkan pada pasal 298 ayat (7) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah bahwa; belanja
DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk
kegiatan nonfisik.
Kesemuanya ini untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana arah
pembangunan Pemerintahan periode 2015-2019, Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu
Kementerian/Lembaga (K/L) yang diberi mandat untuk mewujudkan Agenda
Prioritas Pembangunan (Nawacita), terutama pada Agenda Prioritas nomor 5
(lima) yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui
Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kemudian di dalam
Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 (Dimensi Pembangunan), BKKBN
berada pada Dimensi Pembangunan Manusia, yang didalamnya berperan serta
pada upaya mensukseskan Dimensi Pembangunan Kesehatan serta
1
Mental/Karakter (Revolusi Mental). BKKBN bertanggung jawab untuk
meningkatkan peran keluarga dalam mewujudkan revolusi mental.
Kebijakan, strategi, dan upaya yang optimal melalui Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama melalui
upaya pencapaian target/sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk
(LPP), angka kelahiran total (TFR), meningkatkan pemakaian kontrasepsi (CPR),
menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), menurunnya
angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 1519 tahun), serta
menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari Wanita Usia Subur (WUS 15-49
tahun).
Agar penggunaan DAK Sub Bidang KB sesuai kebijakan dan tujuan yang telah
ditetapkan secara optimal dan akuntabel, maka Petunjuk Teknis Penggunaan
DAK Sub Bidang KB disusun sebagai acuan bagi Pemerintah Kabupaten dan Kota
dalam melaksanakan Program dan Kegiatan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud:
Secara umum maksud pemberian DAK Sub Bidang KB adalah mendukung
tercapainya sasaran prioritas pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana untuk mendukung penurunan TFR dari 2,6 pada tahun 2014
menjadi 2,36 pada akhir tahun 2016.
B. Tujuan:
1. Meningkatkan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas;
2. Meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan
penyiapan kehidupan berkeluarga;
3. Menguatkan advokasi dan KIE tentang KB dan Kesehatan reproduksi di seluruh
wilayah;
4. Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan anak dan perawatan
lanjut usia;
5. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang
memadai, akurat dan tepat waktu.

III. SASARAN STRATEGIS


DAK Sub Bidang KB pada hakekatnya untuk mendukung upaya pencapaian
sasaran pembangunan prioritas yang telah ditetapkan di RKP 2016 dalam
rangka pencapaian sasaran RPJMN 2015-2019 dengan sasaran dan indikator
kinerja yaitu:
a. Menurunnya laju pertumbuhan penduduk (LPP);
b. Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun);
c. Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR);
d. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need);
e. Menurunnya Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 1519
tahun);
f. Menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS (15-49 tahun) .
2
IV. KEBIJAKAN

a. Bupati dan Walikota wajib memprioritaskan pembangunan Balai penyuluhan


KB Tingkat Kecamatan sebagai pusat pengendali operasional lini lapangan
dan pengadaan Smartphone bagi petugas lapangan sebagai sarana updating
data;
b. Pemerintah daerah Kabupaten dan Kota yang mendapatkan alokasi DAK Sub
Bidang KB, agar tidak mengurangi dukungan anggaran alokasi APBD pada
SKPD-KB tersebut;
c. Pemerintah Daerah cq. SKPD KB Kabupaten dan Kota mengelola aset/barang
sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku.
d. Pemerintah darah Kabupaten dan Kota menetapkan presentasi alokasi
pengaturan penggunaan menu DAK secara proporsional, ideal mengacu
kebutuhan prioritas daerah.
e. Bupati dan walikota dapat mengajukan perubahan/ penyesuaian distribusi
menu DAK Sub Bidang KB ditetapkan dengan persetujuan dari Sekretaris
Utama BKKBN cq. Biro Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN);

V. PROGRAM, KEGIATAN DAN KRITERIA SASARAN


Program prioritas DAK Sub Bidang KB dirancang untuk dapat mendukung
pencapaian sasaran prioritas pembangunan KB jangka pendek yang ditetapkan
dalam RKP 2016 dan jangka menengah dalam RPJMN 2015-2019, ruang
lingkup kegiatan dan sasaran DAK Sub Bidang KB mencakup:
1) Meningkatnya dukungan sarana prasarana pelayanan KB, dengan
kegiatan:
1. Obgyn Bed
a. Pengertian
Obgyn Bed adalah tempat tidur khusus yang digunakan untuk
pemeriksaan kandungan dan pelayanan kebidanan lainnya, termasuk
pemasangan dan pencabutan IUD
b. Kriteria Sasaran
Klinik KB yang belum menerima Obgyn Bed dari DAK Sub Bidang KB
tahun 2009-2014 atau sudah memiliki tetapi dalam kondisi rusak atau
tidak layak pakai;
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap Klinik KB minimal mendapatkan masing masing 1 (satu) set
Obgyn Bed
d. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.

3
2. Tempat penyimpanan kit/alat dan obat kontrasepsi di fasilitas
pelayanan kesehatan
a. Pengertian
Lemari penyimpanan alat obat kontrasepsi (alokon) dan sarana penunjang
adalah tempat penyimpanan alokon dan sarana penunjang pelayanan KB
atau instrument set/kit/alat medis.
b. Kriteria Sasaran
Klinik KB yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan BKKBN dan
atau jejaring/jaringan pelayanan KB yang tidak memiliki lemari alokon dan
sarana atau tidak layak pakai;
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap Klinik KB minimal mendapatkan masing masing 1 (satu) buah lemari
penyimpanan alat dan obat kontrasepsi serta sarana penunjang pelayanan
atau instrument set/kit/alat medis
d. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir
3. Pembangunan/alih fungsi bangunan untuk gudang alat dan obat
kontrasepsi
Gudang alat dan obat kontrasepsi (Alokon) diperuntukkan bagi SKPD-KB
Kabupaten dan Kota guna meningkatkan kualitas penyimpanan dalam rangka
menjamin mutu ketersediaan, efektivitas dan keamanan alat dan obat
kontrasepsi yang dibutuhkan bagi Pasangan Usia Subur (PUS).
a) Pengertian
Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi adalah bangunan yang dikhususkan untuk
menyimpan alat/ obat kontrasepsi untuk Program KB sesuai standar.
b) Kriteria Sasaran
1) Pemerintahan Kabupaten dan Kota menyediakan tanah menyesuaikan
ukuran bangunan gudang alokon;
2) Status tanah jelas/ Sertifikat Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan atau
hibah sesuai ketentuan masing-masing daerah, tidak dalam sengketa
atau tidak dalam proses peradilan;
3) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan sarana dan prasarana
yang diperlukan dan biaya operasional pemeliharaan rutin.
c) Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap SKPD KB Kabupaten dan Kota hanya membangun 1 (satu) unit
gudang Alokon
d) Spesifikasi Umum
1) Luas bangunan gudang alat dan obat kontrasepsi minimal 42 m2;
2) Gudang Alokon terdiri dari 3 (tiga) ruangan: 1 ruangan untuk petugas
administrasi Gudang, 1 ruangan ber AC untuk tempat penyimpanan
kontrasepsi khusus Implan dan Suntikan (suhu 15 s.d 250C) dan 1
ruangan untuk penyimpanan kontrasepsi lainnya;
3) Gudang Alokon hanya difungsikan untuk menyimpan alat dan obat
kontrasepsi;

4
4) Gudang Alokon dikelola Bendahara Materiiil dan telah dilatih
manajemen logistik dan disarankan ada petugas/lulusan Apoteker;
5) Spesifikasi teknis pembangunan Gudang Alokon di atas tanah
baru, disajikan dalam data dan spesifikasi teknis terlampir.
6) Pemanfaatan bangunan yang sudah ada dengan mengalih
fungsikan menjadi Gudang Alokon (tidak disarankan untuk
memanfaatkan bangunan di lantai 2 dan seterusnya).
7) Apabia diperlukan untuk pengamanan, pendanaan DAK dapat
digunakan untuk penambahan pagar dan/atau pos jaga juga dapat
digunakan untuk melengkapi Gudang Alokon yang sudah
dibangun;
8) SKPD-KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan sarana dan
prasarana yang diperlukan dan biaya pemeliharaan.

e) Spesifikasi Teknis
Standar Minimal Spesifikasi teknis Gudang Alokon tingkat Kabupaten
dan Kota disajikan pada lampiran pedoman ini dan dapat
mengembangkan spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi daerah
masing-masing serta mendapat persetujuan/ rekomendasi dari Dinas
PU setempat
4. Pengadaan Mobil Unit Pelayanan (MUYAN) KB keliling
Pengadaan MUYAN KB Keliling diperuntukkan bagi SKPD-KB Kabupaten
dan Kota guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB,
khususnya bagi keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
(keluarga miskin) dan masyarakat di daerah terpencil dan jauh dari fasilitas
pelayanan KB statis (Klinik KB).

a. Pengertian
MUYAN KB Keliling adalah Kendaraan Roda empat atau lebih yang
berisi sarana pelayanan KB dan berfungsi sebagai Klinik KB bergerak.
b. Kriteria Sasaran
1) Diberikan kepada SKPD-KB penerima DAK Sub Bidang KB;
2) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan dana operasional
dan pemeliharaan.
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap SKPD KB Kabupaten dan Kota hanya mendapatkan 1 (satu) Unit
MUYAN KB Keliling dari DAK Sub Bidang KB.
d. Spesifikasi Umum
1) MUYAN KB Keliling digunakan untuk pelayanan terutama di wilayah
yang jauh dari klinik KB statis;
2) MUYAN KB Keliling terdiri dari dua cabin, masing-masing untuk
operator/ crew dan untuk menyimpan peralatan/ sarana pelayanan
KB, termasuk untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan;
3) MUYAN KB Keliling didukung oleh suatu tim medis minimal terdiri
dari dokter yang sudah dilatih untuk pelayanan pasang cabut Implan
dan IUD, serta Medis Operasi Pria (MOP); bidan yang sudah dilatih
untuk pelayanan pasang cabut Implan dan IUD.

5
e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.
5. Pengadaan Kendaraan Fungsional Jemput-Antar Peserta KB dan
Kendaraan Distribusi Alokon
Pengadaan Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB diperuntukkan bagi para
Calon Peserta KB dan Peserta KB dalam rangka meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan KB, khususnya bagi keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I (keluarga miskin) dan masyarakat di daerah terpencil
dan jauh dari fasilitas pelayanan KB statis (Klinik KB) dan Mobil Box untuk
kendaraan distribusi alokon dari gudang alokon ke pusat pelayanan
kesehatan dan pusat pelayanan lainnya.
a. Pengertian
Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB adalah Kendaraan Bermotor yang
difungsikan sebagai alat transportasi untuk mengangkut para Peserta KB
(Peserta Baru dan Peserta Aktif) dan Mobil Box untuk kendaraan distribusi
alokon dari gudang alokon ke pusat pelayanan kesehatan dan pusat
pelayanan lainnya.

b. Kriteria Sasaran
1) SKPD-KB yang belum memiliki Kendaraan Jemput-Antar Peserta
KB atau Kendaraan Distribusi Alokon (mobil box);
2) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan dana
operasional dan pemeliharaan.

c. Standar Pemenuhan Kebutuhan


Setiap SKPD KB Kabupaten dan Kota hanya mendapatkan 1 (satu)
Unit Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB dan Kendaraan Distribusi
Alokon dari DAK Bidang KB.

d. Spesifikasi Umum
1) Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB
a) Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB digunakan untuk pelayanan
terutama di wilayah yang jauh dari klinik KB statis;
b) Kendaraan Jemput-Antar Peserta KB terdiri dari satu cabin dengan
tempat duduk pengemudi dan penumpang;
c) Jenis Kendaraan yang boleh dipilih terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu
Micro Bus dengan sistem penerus daya single gardan untuk jalan
darat beraspal dan rata serta Micro Bus dengan sistem penerus daya
double gardan untuk kendaraan jalan darat dengan medan yang
berat.

2) Kendaraan Distribusi Alat/obat Kontrasepsi


a) Kendaraan Distribusi Alat/Obat Kontrasepsidigunakan untuk alat
transportasi distribusi alat dan obat kontrasepsi;
b) Kendaraan Distribusi Alat/Obat Kontrasepsi terdiri dari 1 (satu) cabin
dengan tempat duduk pengemudi dan penumpang;
6
c) Kendaraan Distribusi Alat/Obat Kontrasepsi dilengkapi dengan box
yang disertai pengatur suhu dan tempat penyimpanan alat dan obat
kontrasepsi selama dalam perjalanan.

e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.

2) Meningkatnya dukungan sarana prasarana penyuluhan KB, dengan


kegiatan:
1. Pengadaan Mobil Unit Penerangan Keluarga Berencana (MUPEN KB)
Pengadaan MUPEN KB diperuntukkan untuk SKPD-KB Kabupaten dan
Kota guna meningkatkan permintaan (demand) masyarakat terhadap
Program KKBPK.
a. Pengertian
MUPEN KB adalah kendaraan roda 4 (empat) yang berisi peralatan
elektronik (audio visual) dan berfungsi sebagai kendaraan operasional
penyuluhan dan KIE dalam menunjang Program KKBPK.
b. Kriteria Sasaran
1) SKPD-KB belum mendapatkan MUPEN KB dari DAK Bidang
Kependudukan Tahun 2008, dan DAK Sub Bidang KB Tahun 2009-
2015;
2) Memiliki MUPEN KB yang kondisinya sudah tidak laik operasional
(rusak berat) dan tidak bisa diperbaiki;
3) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan dana operasional
dan pemeliharaan serta tidak mengalihfungsikan menjadi kendaraan
operasional lainnya.
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap SKPD KB Kabupaten dan Kota boleh memiliki lebih dari 1 (satu)
unit MUPEN KB, dengan memperhatikan luas wilayah, jangkauan dan
sebaran serta jumlah sasaran KIE.
d. SpesifikasiUmum
1) MUPEN KB terdiri dari dua cabin untuk operator dan crew;
2) MUPEN KB tidak difungsikan sebagai mobil penumpang dan
dirancang khusus oleh BKKBN;
3) MUPEN KB dioperasionalkan oleh petugas yang sudah dilatih
secara khusus dalam mengoperasikan instrumen/ peralatan
elektronik (audio visual) yang ada dalam MUPEN KB.

e. SpesifikasiTeknis
Spesifikasi teknis terlampir.

2. Pengadaan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit


Pengadaan Bina Keluarga Balita (BKB) Kit diperuntukkan bagi kelompok
BKB yang berada di tingkatdesa/kelurahan guna meningkatkan upaya
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anakdalam upaya
mendorong terwujudnya kelompok BKB holistik-integratif.
7
a. Pengertian
BKB Kit merupakan sarana penyuluhan/alat bantu penyuluhan berupa
materi (buku-buku penyuluhan) dan media (lembar balik, APE,
dongeng, beberan, kantong wasiat) yang dipergunakan kader dalam
memberikan penyuluhan kepada keluarga/orangtua balita dalam upaya
meningkatkan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.
Berdasarkan Perpres Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan
Anak Usia Dini Holistik Integratif, bahwa kegiatan pelayanan holistik
integratif dilakukan mencakup semua kebutuhan esensial anak yang
beragam dan saling terkait, yaitu : aspek perawatan, kesehatan dan gizi
melalui Posyandu; aspek pendidikan melalui PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) dan aspek pengasuhan melalui Bina Keluarga Balita (BKB).
BKB Holistik Integratif dikembangkan melalui upaya penggerakan
kelompok BKB melalui Rintisan kelompok BKB Dasar, Penguatan
Kelompok BKB Paripurna, dan Pengembangan Kelompok BKB Holistik
Integratif sesuai kearifan budaya lokal.

b. Kriteria Sasaran
SKPD KB untuk diserahkan kepada Kepala Desa/Lurah yang
selanjutnya mendistribusikan kepada kelompok BKB yang aktif
melakukan penyuluhan bulanan dan sesuai kebutuhan daerah

c. Standar Pemenuhan Kebutuhan


Setiap Kelompok BKB wajib mendapatkan minimal 1 (satu) set BKB Kit.
d. Spesifikasi Umum
1. Buku Materi penyuluhan BKB terdiri:
a) Buku dan CD Menjadi Orang Tua Hebat Dalam Mengasuh Anak
b) Kartu Kembang Anak (KKA);
c) Buku Pedoman Kartu Kembang Anak (KKA);
d) Buku Panduan Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE);
2. Media penyuluhan BKB terdiri:
a) Alat Permainan Edukatif (APE)
b) Kantong wasiat
c) Lembar Simulasi/beberan penyuluhan BKB
d) Lembar balik untuk penyuluhan umur 06 tahun (6 macam)
e) Dongeng
3. Tas BKB Kit
4. Tas APE
5. Packing (Kotak/Hardcase)
6. Papan Nama Kelompok BKB

e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.

8
3. Pengadaan Bina Keluarga Lansia (BKL) Kit
Pengadaan BKL Kit diperuntukkan bagi kelompok BKL yang berada di
tingkat desa/kelurahan guna meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga lansia untuk mewujudkan lansia tangguh yang sehat, aktif dan
mandiri
a. Pengertian

BKL kit merupakan sarana/alat bantu penyuluhan berupa materi (buku-


buku penyuluhan) dan media partisipatif 7 dimensi yang dipergunakan
kader dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga lansia dan
lansia dalam upaya mewujudkan lansia tangguh yang sehat, aktif dan
mandiri
b. Kriteria Sasaran
1) SKPDKB yang selanjutnya diserahkan kepada kelompok kegiatan BKL
yang aktif melakukan pertemuan bulanan;
2) SKPD KB yang selanjutnya diserahkan kepada PPKS yang melaksanakan
pelayanan konsultasi dan konseling keluarga lansia dan lansia.
c. Standar pemenuhan kebutuhan
Setiap kelopok BKL dan PPKS wajib mendapatkan minimal 1 (satu) set BKL
kit
d. Spesifikasi Umum
1) Buku Materi penyuluhan BKL terdiri dari :
a) Buku Pegangan kader Lansia Tangguh 7 dimensi
b) Buku Pembangunan Kleuarga Lansia tangguh bai fasilitator yang berisi
13 judul.
2) Media Partisipatif 7 dimensi terdiri :
a) Media potongan ganda lansia bertaqwa dan bersyukur;
b) Media poster lipat lansia tanggap dan cerdas;
c) Media beberan tangga lansia sehat dan prduktif;
d) Media poster seri terbuka lansia mantap dan berdaya;
e) Apron lansia peduli dan aktif;
f) Media kartu ajaib lansia handal dan terampil;
3) Tas BKL Kit.
e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.

4. Pengadaan Personal Computer (PC) untuk Balai Penyuluhan dan


Gudang alat/obat kontrasepsi
Pengadaan sarana pengolahan dan pelaporan data/ informasi bidang KB
berupa PC diperuntukkan untuk Balai Penyuluhan KKB di tingkat
Kecamatan dan gudang alat/obat kontrasepsi untuk meningkatkan
akurasi, kecepatan dan cakupan data dari lini lapangan ke pusat serta data
online laporan gudang.
a. Pengertian
Personal Computer (PC), adalah satu unit Komputer atau seperangkat
Komputer lengkap yang terdiri dari Monitor, CPU, keyboard, mouse

9
dan 1 (satu) unit printer berikut koneksi internet berupa fixed line atau
broadband (modem).
b. Kriteria Sasaran
1) Gudang alat/obat kontrasepsi SKPDKB;
2) Balai Penyuluhan KB dengan kelengkapan instalasi listrik atau
genset;
3) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan operasional
termasuk dana pemeliharaan yang bersumber dari APBD.
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap Balai Penyuluhan KB minimal mendapatkan1 (satu) set
Personal Computer dan Gudang Alat/Obat Kontrasepsi hanya
mendapatkan 1 (satu) set Personal Computer.
d. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.

5. Pengadaan Sarana KIE Kit Kependudukan KB dan Pembangunan


Keluarga (KKBPK) serta Generasi Berencana Kit (GenRe Kit)
a. Pengadaan Sarana KIE Kit dan Media KIE Lini Lapangan KKBPK
Pengadaan Sarana KIE Kit dan media KIE linilapangan KKBPK
sebagai media penyebarluasan informasi, peningkatan pengetahuan
dan perubahan perilaku sasaran, terdiri dari 3 (tiga) set yaitu KIE Kit,
KIE Pendidikan Kependudukan Kit dan Genre Kit. KIE Kit dan KIE
Pendidikan Kependudukan Kit diperuntukkan bagi PKB/PLKB, PPKBD,
Sub PPKBD, Kader Poktan, Bidan Praktek KB, Kantor
Desa/Kelurahan, RW, RT, Balai Penyuluhan KB dan mitra lainnya
sedangkan Genre Kit diperuntukkan untuk Kelompok PIK
Remaja/Mahasiswa Tahap Tegak dan Tegar baik yang ada di Sekolah
Umum/Agama, negeri/swasta pada tingkat SLTP, SLTA dan Perguruan
Tinggi maupun yang ada pada basis organisasi keagamaan dan
masyarakat sebagai sarana/media penyuluhan dalam rangka
mendukung pelaksanaan Program KKBPK.
1) Pengertian
Sarana KIE Kit KKBPK adalah sarana/media penyuluhan dalam
rangka mendukung pelaksanaan Program Kependudukan dan KB
sesuai kearifan budaya lokal, terdiri dari 3 (tiga) set yaitu:

a) KIE Kit
- alat peraga anatomi alat reproduksi dan lembar balik;
- Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) atau Decision
MakingTools (DMT);
- contoh alat kontrasepsi (IUD Cover T, pil kombinasi, implan
one root dan two root, kondom, suntik KB);
- VCD animasi proses pembuahan (khusus untuk tenaga medis
dan PLKB);
10
- VCD sosialisasi kontrasepsi (khusus untuk tenaga medis dan
PLKB);
- Family Kit (sarana sosialisasi Ketahanan Keluarga).
- Tas KIE Kit
b) KIE Pendidikan Kependudukan Kit
- Lembar balik seri pendidikan kependudukan;
- Buku-buku seri pendidikan kependudukan;
- Tas KIE Pendidikan Kependudukan Kit.
c) Generasi Berencana Kit (GenRe Kit)
GenRe Kit adalah merupakan sarana/media atau alat bantu
sosialisasi Program Generasi Berencana yang dipergunakan
oleh Pendidik Sebaya, Konselor Sebaya atau pengelola
program/kegiatan Kelompok PIK Remaja/Mahasiswa Tahap
Tegak dan Tahap Tegar baik yang ada di Sekolah
Umum/Agama, Sekolah negeri/swasta pada tingkat SLTP, SLTA
dan Perguruan Tinggi, maupun yang ada pada basis organisasi
keagamaan dan masyarakat.
GenRe Kit diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan sikap
dan perilaku remaja agar mereka dapat berperilaku sehat, dapat
mendewasakan usia perkawinan, terhindar dari risiko Triad KRR,
selanjutnya dapat menjadi contoh, idola dan sumber informasi
bagi teman sebayanya serta mempunyai perencanaan yang
matang dalam penyiapan kehidupan berkeluarga untuk
mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera melalui kegiatan
kelompok PIK Remaja/Mahasiswa Tahap Tegak dan Tahap
Tegar dengan jenis materi dan permainan yang terdiri dari :
- Ular Tangga GenRe;
- Materi Monopoli GenRe;
- Materi Celemek GenRe;
- Materi Celemek Organ Reproduksi Laki-Laki;
- Materi Celemek Organ Reproduksi Perempuan;
- Lembar Balik GenRe;
- Buku Panduan Penggunaan Materi GenRe Kit;
- Laptop dan LCD Proyektor;
- Tas GenRe Kit.
2) Kriteria sasaran KIE Kit KKB
a) KIE Kit
PLKB/PKB, Bidan/Dokter Praktek KB, klinik KB, motivator
KB, yang belum mendapatkan sarana KIE Kit KKB dan Balai
Penyuluhan KB
b) Genre Kit
SKPD KB untuk diserahkan kepada Kepala Sekolah dan
selanjutnya diditribusikan Kelompok PIK Remaja.
3) Standar Pemunuhan kebutuhan
a) Setiap PLKB/PKB, Dokter/Bidan praktek KB, motivator KB,
Klinik KB dan Balai Penyuluhan KB Kecamatan dapat
11
memilih satu (satu) set saja (KIE Kit atau KIE Pendidikan
Kependudukan Kit) atau dua (dua) set saja (KIE Kit dan KIE
Pendidikan Kependudukan Kit) dalam KIE Kit KKBPK
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan wilayah masing-
masing;
b) Setiap Kepala SKPD KB menyesuaikan kebutuhan
Kelompok PIK Remaja/Mahasiswa Tegak dan Tegar di
tingkat Sekolah Umum/Agama (SMA/SMK/Madrasyah
Aliyah dan SMP/SLTP/Madrasyah Tsanawiyah)
mendapatkan hanya 1 (satu) set GenRe Kit dalam KIE Kit
KKBPK tersebut
4) Spesifikasi Umum KIE Kit KKB
a) Sarana KIE Kit KKBPK terdiri dari 3 Tas yaitu (1). Tas
pertama berisi KIE Kit: alat peraga anatomi alat reproduksi,
lembar balik, ABPK, contoh alat kontrasepsi, VCD animasi
proses pembuahan, VCD sosialisasi kontrasepsi, Family Kit;
(2) Tas kedua berisi KIE Pendidikan Kependudukan Kit:
Buku-buku dan lembar balik tentang seri pendidikan
kependudukan; (3) Tas Ketiga berisi GenRe Kit: Ular Tangga
GenRe; Materi Monopoli GenRe; Materi Celemek GenRe;
Materi Celemek Organ Reproduksi Laki-Laki dan
Perempuan; Lembar Balik GenRe, Buku Panduan
Penggunaan Materi GenRe Kit, LCD Proyektor dan Laptop.
b) Sarana KIE Kit KKBPK berfungsi sebagai media utama bagi
pengelola dan pelaksana Program KKBPK di lini lapangan
dalam melaksanakan KIE dan konseling.
5) Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.
6. Pembangunan Balai Penyuluhan KKB Tingkat Kecamatan
Pembangunan Balai Penyuluhan KKB dimaksudkan sebagai pusat
pengendali operasional lini lapangan. Sebagai pendukung tugas dan
fungsi Ka. UPTD/Koordinator Penyuluh KB,PKB/PLKB dalam Program
Pembangunan Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga di
Tingkat Kecamatan.
a. Pengertian;
Balai Penyuluhan KB adalah bangunan yang terletak di wilayah
Kecamatan, yang merupakan wadah kelembagaan penyuluhan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana ditingkat Kecamatan
sebagai lembaga non struktural yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) KB di Kabupaten dan Kota;
b. Kriteria Sasaran;
1) Kecamatan yang telah memiliki Ka. UPT/Koordinator KB
Kecamatan;
2) Kecamatan yang belum memiliki kantor Ka.UPT/Koordinator KB
Kecamatan;

12
3) Kecamatan yang siap menyediakan sebidang tanah untuk
pembangunan Balai Penyuluhan KB dengan status tanah
jelas/Sertifikat Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan sesuai
ketentuan masing-masing daerah dan tidak dalam sengketa atau
tidak dalam proses peradilan ;
4) Pemilihan lokasi disarankan dibangun di dekat area kantor
kecamatan;
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
1) Setiap Kecamatan 1 (satu) Balai Penyuluhan KB dengan luas bangunan
minimal 1 Lantai = 50 m2
d. Spesifikasi Umum
1) Luas bangunan yang direncanakan hendaknya menyesuaikan luas
tanah yang tersedia;
2) Apabila terdapat kendala ketersediaan luas tanah yang memadai untuk
luas bangunan 1 Lantai = 50 m2 maka diperbolehkan untuk mengambil
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dapat dibangun 2 lantai dengan tetap memperhatikan fungsi dan
ukuran ruangan sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi pada
lampiran serta telah dilakukan tes kekuatan tanah (sondir test) oleh
konsultan perencana untuk mengetahui kelayakan dan mendapatkan
rekomendasi dari Dinas PU setempat untuk mendirikan bangunan 2
lantai;
b. Dapat melakukan renovasi pada bangunan yang sudah mendapat
persetujuan dari pemerintah daerah dengan cara alih fungsi sebagai
Balai Penyuluhan KB sesuai dengan perundangan yang berlaku serta
telah dilakukan tes kekuatan tanah (sondir test) dan beton
(concrete/hammer test) oleh konsultan perencana untuk mengetahui
kelayakan dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas PU setempat
untuk menambah lantai diatas bangunan yang sudah ada;
3) Apabila Balai Penyuluhan dibangun melalui DAK Tahun 2008 s.d 2012
yang belum tersedia toilet maka pendanaan DAK Tahun 2016 dapat
dialokasikan untuk menambah toilet;
4) Alokasi pendanaan untuk penambahan pagar juga dapat digunakan
untuk melengkapi Balai Penyuluhan KB yang sudah dibangun di luar
kantor camat dan perlu pengamanan (dibangun tanpa pemasangan
pagar pada pengadaan DAK KB tahun sebelumnya) ;
5) SKPD-KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan sarana dan
prasarana yang diperlukan dan biaya pemeliharaan.
e. Spesifikasi Teknis
Standar Minimal Spesifikasi teknis Balai Penyuluhan KB disajikan pada
lampiran data, dan Pemerintah Kabupaten dan Kota dapat
mengembangkan spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi daerah
masing-masing dalam bentuk perencanaan pembangunan gedung dan
mendapat persetujuan/ rekomendasi dari Dinas PU setempat.
13
7. Pengadaan Sarana Kerja bagi Ka. UPT, PKB/ PLKB dan PPKBD serta
Sub PPKBD
Sarana Kerja Ka. UPT, PKB/ PLKB dan PPKBD serta Sub PPKBD
dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan operasional Program KKBPK
ditingkat lini lapangan.

a. Pengertian
1) PPKBD (Pembantu Pembina KB Desa/Kelurahan) adalah seorang
atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara
sukarela berperan aktif melaksanakan dan mengelola program
kependudukan, KBdan Pembangunan Keluarga tingkat
desa/kelurahan. Di beberapa daerah yang memiliki jumlah penduduk
besar, PPKBD berada di tingkat RW (PPKBRW);
2) Sub PPKBD (Sub Pembina KB Desa/Kelurahan) adalah seorang
atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara
sukarela berperan aktif melaksanakan dan mengelola program
kependudukan,KBdan Pembangunan Keluarga tingkat Dusun/RW.
Di beberapa daerah yang memiliki jumlah penduduk besar, Sub
PPKBD berada di tingkat RT (PPKBRT).
b. Kriteria Sasaran
1) PKB status Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai pejabat
fungsional;
2) PLKB status Pegawai Negeri Sipil atau honorer/kontrak yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota atau pejabat
yang berwenang;
3) Ka. UPT/ Kacabdin/Ka UPT/Koordinator PKB/PLKB Kecamatan
status Pegawai Negeri Sipil;
4) SKPD KB dan selanjutnya diteruskan kepada PPKBD dan Sub
PPKBD yang diangkat dan ditetapkan minimal oleh Kepala
Desa/Lurah.
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
1) Setiap PKB/PLKB, Ka UPT/Kepala Cabang Dinas/Kepala Unit
Pelaksana Teknis/Koordinator PKB/PLKB, PPKBD dan Sub PPKBD
wajib mendapatkan 1 (satu) buah smartphone dan 1 (satu) set
sarana kerja.
2) Setiap PPKBD dan Sub PPKBD mendapatkan 1 (satu) set sarana
kerja.
3) Pengadaan Sarana kerja PKB/PLKB, Ka UPT/Kepala Cabang
Dinas/Kepala Unit Pelaksana Teknis/Koordinator PKB/PLKB,
PPKBD dan Sub PPKBD dapat disesuaikan dengan prioritas dan
kondisi lapangan setiap daerah.
d. Spesifikasi Umum
Sarana kerja Ka. UPT, PKB/ PLKB dan PPKBD serta Sub PPKBD
adalah suatu unit alat penunjang kerja yang terdiri dari Tas Ransel,

14
Jaket Rompi, Topi, Buku Visum, Jas Hujan, Payung Lipat, Smartphone,
Sepatu dan Baju Seragam Kerja.

e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir.
*) Apabila pengadaan Sarana Petugas Lapangan yang sudah
terpenuhi, Smartphone bisa diadakan tersendiri untuk memenuhi
kebutuhan updating data.

8. Sarana dan prasarana PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera)


a. Pengertian
Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) adalah wadah berbasis
institusi dengan kegiatan dan atau rangkaian kegiatan pelayanan
keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE), konsultasi dan konseling, pembinaan serta rujukan.
b. Kriteria Sasaran
SKPD KB yang selanjutnya diteruskan kepada Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera (PPKS) Kabupaten dan Kota yang melaksanakan
pelayanan, konsultasi, konseling dan rujukan Kekuarga Sejahtera
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap PPKS minimal mendapatkan 1 (satu) set meubelair, 1 (satu) unit
lemari, 1 (satu) unit filling cabinet, 1 (satu) unit white board, 1 (satu)
buah LED TV, 1 (satu) unit Personal Computer, 1 (satu) unit laptop, 1
(satu) unit printer, 1 (satu) unit LCD projector, 1 (satu) unit tape
recorder, 1 (satu) unit kipas angin dan 1 (satu) unit papan nama PPKS.
d. SpesifikasiTeknis
Spesifikasi teknis terlampir.
9. Pengadaan sepeda motor bagi PKB/ PLKB dan KA. UPT/PPLKB
Pengadaan sepeda motor bagi petugas KB di lini lapangan (Ka.
UPT/PPLKB dan PKB/ PLKB) dimaksudkan untuk meningkatkan mobilitas
dan daya jangkau dalam melaksanakan tugasnya.
a. Pengertian
1) Pengendali Petugas Lapangan KB/Ka UPT KB Kecamatan.
Pengendali Petugas Lapangan KB (PPLKB)adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dengan jabatan struktural atau non struktural yang
diangkat oleh pejabat yang berwenang yang diberi tugas
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan
program KKBPK di lapangan di tingkat kecamatan.PPLKB
berkedudukan di Kecamatan sekaligus berfungsi sebagai atasan
PKB/PLKB. Di beberapa wilayah disebut juga Ka Cabang Dinas/Ka
UPT KB/Koordinator PLKB/PKB/Pengelola Program KKBPK
Kecamatan

15
2) Penyuluh KB/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB)
a) PKB (Penyuluh Keluarga Berencana)adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS)dengan jabatan fungsional yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan,
pelayanan, evaluasi dan pengembangan program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga. PKB adalah pejabat fungsional yang berkedudukan
sebagai pelaksanana teknis fungsional program KKBPK pada
instansi pemerintah.
b) PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) adalah
PNSdengan jabatan non fungsional dan Non PNS yang diangkat
oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan,
pelayanan, evaluasi dan pengembangan program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga. PLKB berkedudukan di desa/kelurahan.
b. Kriteria Sasaran
1) PKB status Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai pejabat
fungsional;
2) PLKB status Pegawai Negeri Sipil dan Non PNS yang diangkat
berdasarkan Surat Keputusan Bupati/ Walikota;
3) KA. UPT/Kepala Cabang Dinas/Kepala Unit Pelaksana
Teknis/Koordinator PKB/PLKB Kecamatan status Pegawai Negeri
Sipil;
4) Pernah mendapatkan kendaraan bermotor roda dua tetapi
kondisinya sudah tidak laik jalan (rusak berat) dan tidak bisa
diperbaiki;
5) Kendaraan bermotor roda dua yang bersumber dari DAK Bidang
KB, harus diserahkan kembali kepada SKPD-KB apabila
PKB/PLKB dan KA. UPT dialihtugaskan ke instansi lain dan/atau
memasuki masa pensiun/ wafat;
6) SKPD KB Kabupaten dan Kota wajib menyediakan dana
operasional dan pemeliharaannya.
c. Standar Pemenuhan Kebutuhan
Setiap Ka UPT/Kepala Cabang Dinas/Kepala Unit Pelaksana
Teknis/Koordinator PKB/PLKB hanya mendapatkan 1 (satu) unit
kendaraan bermotor roda dua.
d. Spesifikasi Umum
Kelengkapan unit sepeda motor terdiri dari: 1) Unit sepeda motor; 2)
Helm; dan 3) Box.
e. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis terlampir
16
VI. MEKANISME PERENCANAAN DAK SUB BIDANG KB
Untuk menjamin penyusunan perencanaan alokasi DAK Sub Bidang KB dilakukan
secara berjenjang sebagai berikut:
Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota mengusulkan usulan perencanaan DAK Sub
Bidang KB kepada Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Tim pengendalian DAK Provinsi
dan tembusannya disampaikan ke Sekretaris Utama BKKBN c.q Biro Perencanaan.

VII. PELAPORAN, PEMANTAUAN, EVALUASI

Untuk menjamin efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan


penggunaan dana DAK Sub Bidang KB perlu dilakukan pengendalianmelalui
pelaporan, pemantauan, evaluasi dan sanksi.
A. Pelaporan
Pelaporan DAK Sub Bidang KB dilakukan secara berjenjang danberkaladaritahap
persiapan, pelaksanaan sampai dengan distribusi di masing-masing Kabupaten
dan Kota.Pelaporan DAK Sub Bidang KB agar dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan diperlukan langkah sebagaiberikut;
Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota, melaporkan perkembangan pelaksanaan
DAK Sub Bidang KB secara triwulanan kepada Perwakilan BKKBN Provinsi c.q
Tim pengendalian DAK Provinsi dan tembusannya disampaikan ke Sekretaris
Utama BKKBN c.q Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN;

Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan DAK Sub Bidang KB Tahun 2016

a. Penjelasan Umum
1) Sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) 3 (tiga)
MenteriyaituMenteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/KepalaBappenas, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008,
900/2556/SJ tanggal 21 November 2008, SKPD-KB Kabupaten
dan Kota berkewajiban menyampaikan laporanTriwulan DAK Sub
Bidang KB kepadaSekretaris Daerah (Formulir 1).
17
CONTOH LA P ORA N DA RI S K P D-K B K E S E K DA K A B UP A TE N / K OTA

LA P ORA N K E M A J UA N P E R TRIWULA N (I/ II/ III/ IV )


Formulir 1
DA NA A LOK A S I K HUS US B IDA NG K E LUA RGA B E RE NCA NA
TA HUN A NGGA RA N . . / . .
(Diis i oleh S K P D-K B K abupat en dan K ot a)

K abupat en dan K ot a :
S K P D-K B :
P rov ins i :

Kesesuaian Kesesuaian antara


Perencanaan Kegiatan Realisasi sasaran dan DPA-SKPD Kodefi
Kontrak lokasi dengan dengan Petunjuk kasi
No Jenis Kegiatan Jumlah Jumlah Keua
(Rp juta) Fisik RKPD Teknis Masal
Satuan Volume Penerima DAK (Rp Pendamping Total Biaya ngan
(%) Ya Tidak Ya Tidak ah
Manfaat juta) (Rp juta) (Rp juta) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12a 12b 13a 13b 14

Total

, 2015
Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota

SKPD- NIP. ..

KB Kabupaten dan Kota menyampaikanlaporantriwulankepadaKepalaPerwakilan BKKBN Provinsic.q Tim Pengendalian DAK


dan tembusandisampaikankepadaSekretarisUtama BKKBN c.q. Biro Keuangan dan Pengelolaan BMNdilakukan setiap
triwulan sesuai perkembangan pengelolaan DAK Sub Bidang KB Tahun 2015 di masing-masing Kabupaten dan Kota paling
lambat 10 harisetelahtriwulanbersangkutanberakhir(Formulir 2).
18
Formulir2. (Formulir Laporan dari SKPD-KB Kab dan Kota ke Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Tembusan BKKBN
Pusat)
CO NT O H LA P O RA N DA RI S K P D-K B K E P RO P INS I DA N P US A T
LA P O RA N P E LA K S A NA A N DA NA A LO K A S I K HUS US (DA K ) B IDA NG K B
Formulir 2
T A HUN A NG G A RA N 2015
T RIWULA N (I / II / III / IV )

K A B UP A T E N DA N K O T A :
P RO V INS I :
P erenc anaan K egi at an/ S es uai J uk ni s Renc ana Real i s as i P el ak s anaan K egi at an Real i s as i anggaran K endal a
Upay a
P agu (Rp) V ol um e V ol um e M et ode Renc ana T anggal Real i s as i P enc ai ran S i s a P agu s / d T ri w i ni P ers ent as e P el ak s ana K et era
No B IDA NG / S UB B IDA NG / K E G IA T A N P em ec
Dana (Uni t / P ak et (Uni t / P ak e K ont rak P eny el es ai an M ul ai an ngan
DA K J um l ah DA K P endam pi ng DA K P endam pi ng K euangan Fis ik ahan
P endam pi ng dl l ) t dl l ) (Rp) (Hari ) P ek erj aan K egi at an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11a 11b 12a 12b 13 14 15 16 17
B IDA NG K E LUA RG A B E RE NCA NA

1 K endaraan B erm ot or Roda Dua


- Pengadaan Kendaraan Roda Dua

2 P ers onal Com put er (P C)


- Pengadaan Personal Computer (PC)

3 S arana P el ay anan K B di K l i ni k
- Pengadaan IUD Kit
- Pengadaan Implant Kit
- Pengadaan Obgyn Bed

4 P ubl i c A dres s
- Pengadaan Public Adress

5 P em bangunan B al ai P eny ul uhan K B


- Pembangunan Balai Penyuluhan KB Tk Kecamatan

6 S arana K erj a
- Pengadaan Sarana Kerja PKB/PLKB
- Pengadaan sarana kerja PPKBD dan Sub PPKBD

7 P engadaan K IE K i t K K B (K IE K i t , K IE
P endi di k an K ependuduk an K i t dan G enre K i t )

- Pengadaan KIE Kit

8 P engadaan B K B K i t
- Pengadaan BKB Kit

9 P engadaan G udang A l ok on
- Pembangunan Gudang Alokon

10 P engadaan M uy an K B
- Pengadaan Muyan KB

11 P engadaan M upen K B
- Pengadaan Mupen KB

12 P engadaan K endaraan F ungs i onal Cal on


P engangk ut P es ert a K B at au K endaraan
Di s t ri bus i A l ok on
- Pengadaan Kendaraan Fungsional Calon
Pengangkut Peserta KB
- Kendaraan Darat
- Kendaraan Air
- Pengadaan Kendaraan Distribusi Alokon

, 2015
Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota

NIP. ..

19
2) Setiaptriwulan III SKPD-KB Kabupaten dan Kota menyampaikanlaporandan data basis yang terkaitdengan menu DAK Sub
Bidang KB sampaidengantahunberjalan (tahun 2015), berikutsarana yang sudah diadakan danberapa yang
belumterpenuhi(Formulir3).
Formulir 3. (Formulir Laporan dari SKPD-KB Kab dan Kota ke Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Tembusan BKKBN
Pusat)
CO NT O H LA P O RA N DA RI S K P D K A B / K O T A K E P RO P INS I DA N K E B K K B N P US A T

LA P O RA N P E LA K S A NA A N DA NA A LO K A S I K HUS US (DA K ) B IDA NG K B


Formulir 3
T A HUN A NG G A RA N 2008-2014 DA N 2015

K abupat en dan K ot a : (Di i s i ol eh S K P D-K B K abupat en dan K ot a k hus us pada T ri wul an III)
S K P D-K B :
P RO V INS I :
T a h u n Pe n g a d a a n Ko n d is i Ko n d is i
Ya n g
No J e n is Ke g ia t a n J u mla h Rus ak Lapangan Ke t e r a n g a n
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Ba ik d ip e r lu k a n
pengadaan Be r a t R in g a n L e b ih Ku r a n g

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kendaraan Bermotor Roda Dua
2 Personal Computer (PC)
3 Sarana Pelayanan KB di Klinik KB
IUD KIT
Implant Kit
Obgyn Bed
4 Portable Public Adress
5 Pembangunan Balai Penyuluhan KB Tk.
Kecamatan
6 Sarana Kerja :
- Untuk PKN/PLKB
- Untuk PPKBD dan Sub PPKBD
7 KIE KIT KKB
8 BKB KIT
9 Gudang Alokon
10 MUYAN KB
11 MUPEN KB
12 Pengadaan Kendaraan Fungsional Calon
Pengangkut Peserta KB atau Kendaraan
Distribusi Alokon
Kendaraan Fungsional Calon Pengangkut
Peserta KB
- Darat
- Air
Pengadaan Kendaraan Distribusi Alokon
TOTAL
Laporan triw ulan III ini sudah mencerminkan pengadaan riil tahun berjalan.
, 2015
Data Basis : Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota
1. Jumlah PPLKB/Ka. UPT = ........................
2. Jumlah PPLKB/PKB = ........................
3. Jumlah Kecamatan = ........................
4. Desa/Kelurahan = ......................... NIP. ..
5. Jumlah Klinik KB = ........................
6. Jumlah Kelompok BKB = ........................
7. Jumlah Kelompok PIK-R/M = ........................
8. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD : .

20
3) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi c.q. Tim Pengendalian DAK melakukan rekapitulasi laporan triwulanyang
disampaikanolehSKPD-KB Kabupaten dan Kota dan menyampaikan kepada SekretarisUtama BKKBN c.qBiro
KeuangandanPengelolaan BMN, sesuaidenganlaporansebagimanadalamformulir 2 paling lambat 15
harisetelahtriwulanbersangkutanberakhir(Formulir 4).

Formulir 4. (Formulir Rekapitulasi Laporandari Perwakilan BKKBN Provinsi ke BKKBN Pusat)


CO NT O H F O RMULIR LAPO RAN DARI PRO VINSI KE BKKBN PUSAT

LAPO RAN PELAKSANAAN DANA ALO KASI KHUSUS ( DAK) BIDANG KB


T AHUN ANG G ARAN 2015
T RIWULAN ( I / II / III / IV)

PRO VINSI :
Triwulan I, II, III, IV
Kendar aan Ber motor Roda Dua Per s onal Computer ( PC) Laptop Sar ana Pelay anan KB di Klinik KB

IUD KIT Implant KIT O bgy n Bed


Alok as i Alok as i
Alok as i J umlah Har ga
J umlah Har ga Ses uai J umlah Har ga Ses uai Alok as i Alok as i
No Kabupaten / Kota Ses uai J umlah J umlah Pengad Satuan J umlah Alok as i
Pengadaan Satuan per DPA Pengadaan Satuan per DPA Ses uai Har ga Har ga Ses uai Har ga
DPA SKPD- ( Rp) ( Rp) aan per Unit ( Rp) J umlah J umlah Ses uai J umlah J umlah J umlah J umlah
( Unit) Unit ( Rp) SKPD- KB ( Unit) Unit ( Rp) SKPD- KB DPA Satuan Satuan DPA Satuan
KB ( Rp) ( Unit) ( Rp) ( Set) ( Rp) DPA SKPD- ( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp)
( Rp) ( Rp) SKPD- KB ( Rp) ( Rp) SKPD- KB ( Rp)
KB ( Rp)
( Rp) ( Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1

10

21
Formulir 4 Lanjutan 1
CO NT O H F O RMULIR LAPO RAN DARI PRO PINSI KE BKKBN PUSAT

LAPO RAN PELAKSANAAN DANA ALO KASI KHUSUS ( DAK) BIDANG KB


T AHUN ANG G ARAN 2015
T RIWULAN ( I / II / III / IV)

Triwulan I, II, III, IV


PRO VINSI :
Por table Public Adr es s Pembangunan Balai Peny uluhan KB Sar ana Ker ja KIE KIT BKB KIT

PKB / PLKB PPKBD dan Sub PPKBD


Alok as i Alok as i Alok as i Alok as i Alok as i
Ses uai Har ga Ses uai Har ga Ses uai J umlah Ses uai Har ga Ses uai Har ga
No Kabupaten / Kota J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah
DPA Satuan DPA Satuan DPA Har ga Har ga A dan B DPA Satuan DPA Satuan
( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp) J umlah J umlah A J umlah J umlah B ( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp)
SKPD- KB ( Rp) SKPD- ( Rp) SKPD- KB Satuan Satuan ( Rp) SKPD- KB ( Rp) SKPD- KB ( Rp)
( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp)
( Rp) KB ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( Rp)

1 2 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1

10

22
Formulir 4 Lanjutan 2
CO NT O H F O RMULIR LAPO RAN DARI PRO PINSI KE BKKBN PUSAT

LAPO RAN PELAKSANAAN DANA ALO KASI KHUSUS ( DAK) BIDANG KB


T AHUN ANG G ARAN 2015
T RIWULAN ( I / II / III / IV)
Triwulan I, II, III, IV
PRO VINSI :
G udang Alok on MUYAN KB MUPEN KB Kendar aan F ungs ional Pengangk ut
Kendar aan F ungs ional Pengangk ut Kendar aan F ungs ional Pengangk ut
Kendar aan Dis tr ibus i Alok on
Alok as i Alok as i Alok as i Pes er ta KB ( Dar at) Pes er ta KB ( Air )
Ses uai Har ga Ses uai Har ga Ses uai Har ga Alok as i Alok as i Alok as i
No Kabupaten / Kota J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah
DPA Satuan DPA Satuan DPA Satuan Ses uai Har ga Ses uai Har ga Ses uai Har ga
( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp) J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah J umlah
SKPD- KB ( Rp) SKPD- KB ( Rp) SKPD- KB ( Rp) DPA Satuan DPA Satuan DPA Satuan
( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp) ( Set) ( Rp)
( Rp) ( Rp) ( Rp) SKPD- KB ( Rp) SKPD- KB ( Rp) SKPD- KB ( Rp)
( Rp) ( Rp) ( Rp)
1 2 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
1

10

, 2015
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

NIP. ..

23
4) SetiaptriwulanIII Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi c.q Tim pengendali DAK melakukan rekapitulasi laporan SKPD-KB
Kabupaten dan Kota menyampaikan data basis yang terkaitdengan menu DAK Sub Bidang KB, berikutsarana yang
sudahdanberapa yang belumterpenuhi sertamenyampaikan data basis yang terkaitdenganmenu DAK Sub Bidang
KBsampaidengantahunberjalan (tahun 2008- 2014) (Formulir 5).

Formulir 5. (Formulir Rekapitulasi LaporandariPerwakilan BKKBN Provinsi ke BKKBN PusatKhusus Triwulan III)
CO NT O H F O RMULIR LAPO RAN DARI PRO PINSI KE BKKBN PUSAT

LAPO RAN REKAPIT ULASI PELAKSANAAN DANA ALO KASI KHUSUS ( DAK) BIDANG KB
Formulir 5
T AHUN ANG G ARAN 2015
T RIWULAN III

PRO VINSI :

Kendar aan Ber motor Roda Dua Per s onal Computer ( PC) Sar ana Pelay anan KB di Klinik KB

Kondis i Kondis i IUD KIT Implant KIT O bgy n Bed

No Kabupaten / Kota J ml Rus ak J ml Rus ak Kondis i Kondis i Kondis i


J ml y g J ml y g
pengadaan pengadaan J ml J ml J ml
mas ih mas ih J ml y g J ml y g J ml y g
s d th s d th pengadaan pengadaan pengadaan
Baik dibutuhk an Baik dibutuhk an Rus ak mas ih Rus ak mas ih Rus ak mas ih
ber jalan ber jalan s d th s d th s d th
Br t Rngn Br t Rngn Baik dibutuhk an Baik dibutuhk an Baik dibutuhk an
ber jalan ber jalan ber jalan
Br t Rngn Br t Rngn Br t Rngn

1 2 3 4a 4b 4c 5 6 7a 7b 7c 8 9 10a 10b 10c 11 12 13a 13b 13c 14 15 16a 16b 16c 17


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

24
Formulir 5 Lanjutan 1
CONTOH FORMULIR LAPORAN DARI PROPINSI KE BKKBN PUSAT

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG KB


Formulir 5
TAHUN ANGGARAN 2015
TRIWULAN III

PROVINSI :

Pembangunan Balai Penyuluhan KB Tk.


Public Adress Sarana Kerja Untuk PKB/PLKB, PPKBD dan Sub PPKBD KIE KIT BKB KIT
Kecamatan

Kondisi sarana
Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
PKB/PLKB
jml
Jml sarana
No Kabupaten / Kota Jml Rusak Jml Rusak Jml Rusak sarana Jml Rusak Jml Rusak
Jml yg Jml yg Jml yg PPKBD dan Jml yg Jml yg
pengadaan pengadaan pengadaan PPKBD pengadaan pengadaan
masih masih masih Sub PPKBD masih masih
sd th sd th sd th dan sd th sd th
Baik dibutuhkan Baik dibutuhkan Baik dibutuhkan yg masih Baik dibutuhkan Baik dibutuhkan
berjalan berjalan berjalan SubPPKB berjalan berjalan
Brt Rngn Brt Rngn Brt Rngn dibutuhkan Brt Rngn Brt Rngn
D

1 2 18 19a 19b 19c 20 21 22a 22b 22c 23 24 25a 25b 25c 26 27 28 29 30a 30b 30c 31 32 31a 31b 31c 32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

25
Formulir 5 Lanjutan 2
CO NT O H F O RMULIR LAPO RAN DARI PRO PINSI KE BKKBN PUSAT

LAPO RAN REKAPIT ULASI PELAKSANAAN DANA ALO KASI KHUSUS ( DAK) BIDANG KB
Formulir 5
T AHUN ANG G ARAN 2015
T RIWULAN III

PRO VINSI :

Kendar aan F ungs ional pengangk ut


G udang Alok on MUYAN KB MUPEN KB
ak s eptor

Kondis i Kondis i Kondis i


Kendar aan
No Kabupaten / Kota J ml Rus ak J ml Rus ak J ml Rus ak Dis tr ibus i
J ml y g J ml y g J ml y g J ml y g J ml y g
pengadaan J ml y g mas ih pengadaan pengadaan Alok on
mas ih mas ih Dar at mas ih Air mas ih mas ih
s d th dibutuhk an s d th s d th
Baik Baik dibutuhk an Baik dibutuhk an dibutuhk an dibutuhk an dibutuhk an
ber jalan ber jalan ber jalan
Br t Rngn Br t Rngn Br t Rngn

1 2 33 34a 34b 34c 35 36 37a 37b 37c 38 39 40a 40b 40c 41 42 42 43 44 45 46


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

, 2015
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi

..
NIP. ..

26
B. Pemantauan
Agar pengelolaan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB di SKPD-KB
Kabupaten dan Kota dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan dilakukan secara
berjenjang dari BKKBN ke Perwakilan BKKBN Provinsi dan SKPD-KB
Kabupaten dan Kota serta dari Perwakilan BKKBN Provinsi ke SKPD-KB
Kabupaten dan Kota.
Agar pemantauan dapat terselenggara dengan baik, dilaksanakan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Sekretaris Utama BKKBN (Tim Pelaporan, Pemantauan, dan Evaluasi DAK
Sub Bidang KB Pusat) secara berkala melakukan pemantauan
pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Bidang KB ke Provinsi dan Kabupaten
dan Kota dan melaporkan hasilnya kepada Kepala BKKBN;
2. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi cq. Tim Pengendali DAK Sub Bidang
KB Provinsi secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan DAK Sub
Bidang KB ke Kabupaten dan Kota dan melaporkan hasilnya kepada
Sekretaris Utama BKKBN (Tim Pelaporan, Pemantauan, dan Evaluasi DAK
Sub Bidang KB Pusat);
3. Kepala SKPD-KB cq. Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB Kabupaten dan
Kota secara berkala melakukan pemantauan pelaksanaan DAK Sub
Bidang KB ke Kecamatan dan desa serta melaporkan hasilnya kepada
Sekretaris Daerah Kabupaten dan Kota.
C. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk menilai atau mengukur sejauh mana
pelaksanaan pengelolaan DAK Sub Bidang KB telah dilakukan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Apabila ternyata dalam
pelaksanaan DAK Sub Bidang KB masih ditemui kekeliruan maka dapat
segera dilakukan perbaikan dengan disertai dukungan data yang akurat.
Agar pelaksaaan evaluasi dapat terselenggara dengan baik, dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sekretaris Utama BKKBN (Tim Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi DAK
Sub Bidang KB Pusat) setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi
pelaksanaan DAK Sub Bidang KB dan melaporkan hasilnya kepada Kepala
BKKBN;
2. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsicq. Tim Pengendali DAK Sub Bidang
KB Provinsi setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan DAK
Sub Bidang KB dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Utama BKKBN
(Tim Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi DAK Sub Bidang KB Pusat);
3. Kepala SKPD-KB cq. Tim Pengendali DAK Sub Bidang KB Kabupaten dan
Kota setiap 3 (tiga) bulan melakukan evaluasi pelaksanaan DAK Sub
Bidang KB dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten
dan Kota.

27
VIII. PENUTUP
Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB diarahkan untuk mendukung tercapainya
sasaran prioritas pembangunan kependudukan dan KB dalam upaya
pencapaian target/sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis
(Renstra) BKKBN 2015-2019. Oleh karena itu, pedoman ini dibuat untuk
dijadikan panduan oleh Pemerintahan Kabupaten dan Kota agar dalam
menggunakan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB sesuai pada tujuan dan
sasaran srategis BKKBN yang diikuti dengan perumusan indikator-indikator
dalam pencapaian sasaran strategis, tentunya harus bermuara pada visi dan
misi pembangunan 2015-2019, Nawa Cita dan Agenda Prioritas Pembangunan
No. 5 (lima) untuk meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.

28

Anda mungkin juga menyukai