Anda di halaman 1dari 28

FGD IMPLIKASI PENGGABUNGAN PT.

PELINDO
Peran PT. Pelindo (Persero) Dalam Melakukan Tata Kelola
Usaha Kepelabuhanan Pasca Penggabungan

PT Pelabuhan Indonesia (Persero)


11 November 2021
HAMBRA
WAKIL DIREKTUR UTAMA
PT PELABUHAN INDONESIA (PERSERO)
Personal Details

1. Place & Date of Birth : Ketapang, Maluku, 10 Oktober 1968


2. Religion : Islam
3. Email Address : hambra@pelindo.co.id , hambra123@gmail.com
4. Office Address : Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok
Jakarta 14130 – Indonesia
Telp : +6221 4301080
Web : www.pelindo.co.id

2
Educational Background
• 1994 Bachelor of Law, Pattimura University, Indonesia
• 2010 Master of Business Law, UGM, Indonesia
• 2015 Executive Development Program, PPM Management, Indonesia
• 2020 Executive Training For Commissioners and Directors
• 2020 Business Outlook Logistic and Sea Transportation
• 2021 Mandiri Investment Forum Macro Day

Working Experience
• 2018 Commissioner in PT Perusahaan Gas Negara
• 2019 President Commissioner in PT Rumah Sakit Pelabuhan
• 2019 Vice President Director of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
• 2020 – Present President Commissioner in PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
• 2020 – Present President Commissioner in PT Pengerukan Indonesia
• 2020 – Present President Commissioner in PT Integrasi Logistik Cipta Solusi
• 2021 – Present Vice President Director of PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
3
Agenda

01 LATAR BELAKANG & MANFAAT PENGGABUNGAN

02 OBJECTIVE DAN PERAN PELINDO PASCA PENGGABUNGAN

03 ASPEK BISNIS PASCA PENGGABUNGAN

04 ASPEK PERIZINAN & KONSESI PASCA PENGGABUNGAN


LATAR BELAKANG &
MANFAAT PENGGABUNGAN
Latar Belakang
Arahan untuk Pengembangan Industri Pelabuhan
Arahan Pembangunan Nasional Sasaran Strategis Kemenhub Prioritas KBUMN
Transformasi
ekonomi
Pengembangan Pembangunan
Peningkatan daya
SDM infrastruktur
saing global B ​Business Model C ​Technology
Innovation Leadership

Peningkatan
operasional A
​Economic &
Penyederhanaan Reformasi Social Value
regulasi birokrasi
Peningkatan sinergi + E ​Unleash
Talent
for Indonesia D ​Energize
Investment

+
Peningkatan
Rencana Pembangunan Jangka kapasitas
Mengengah Nasional
(2020-2024)
Pengembangan
SDM
Sumber: Pidato Visi Indonesia, 14 Juli 2019; RIPN, KBUMN
Latar Belakang
Perjalanan Penggabungan PELINDO
PP 101/2021 Penggabungan Pelindo
RUPSLB Penggabungan
Rakortas Pelindo Akta Penggabungan & AD/ART
12 – 13 Agst 2021 Pembentukan SubHolding
Rakortas Pelindo 1 Oktober 2021
9 – 11 Juni 2021 PAK KL
12, 27, 31 Agst 2021 Launching Penggabungan oleh Presiden
BA Kesepakatan Republik Indonesia
Serikat Pekerja PMN P3
30 Agst 2021 14 Oktober 2021
24 Juni 2021
Mar Jul Sep Nov

Jun Aug Okt Des

Kick-Off Meeting
Aksi Korporasi 1
Legal Merger PELINDO Ringkasan Rancangan Penggabungan Langkah integrasi selanjutnya:
4 Maret 2021 Rakortas Pelindo 1 September 2021 • Tindak Lanjut Administrasi Pasca Legal Merger (termasuk
28 – 29 Juli 2021 Penyesuaian Konsesi & Izin lain bersama dengan KEMENHUB)
Harmonisasi RPP
Rapat Kerja Komisi VI 6 & 14 September 2021
• Penyusunan Kajian Bisnis 4 SubHolding (Master Plan Petikemas &
Arahan Strategis Non Petikemas, Logistik, Maritim)
DPR RI Rakortas Pelindo
30 Juni 2021 • Restrukturisasi PELINDO melalui inbreng saham ke 4 SubHolding
6 - 8 & 28 - 29 September 2021 • Lap Keuangan Pelindo I – IV per 30 Sept 2021 (closing), Lap
Kajian Bersama Keuangan PELINDO per 1 Okt 2021 (beginning balance) & Lap
22 September 2021 Keuangan PELINDO per 31 Des 2021 (year end closing)
• Harmonisasi kebijakan kepegawaian & persiapan PKB baru
Kick-Off Meeting Aksi Korporasi 2 & 3
30 September 2021
Manfaat Penggabungan
Potensi Peningkatan Performa Operasional & Finansial
Model 4 Pelindo terpisah PT Pelabuhan Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia
Petikemas Non-petikemas
Logistics & hinterland Marine, equipment,
development & port services
Portfolio bisnis
non-port related
Mencakup value chain end-to-end
melalui klaster bisnis

Adanya kapasitas berlebih di beberapa Adanya perencanaan keseluruhan untuk


Pelabuhan nasional yang lokasi, adanya asset dengan utilisasi tidak
Kendali strategis yang jaringan, investasi asset, yang bertujuan besar
kurang terkoordinasi optimal lebih baik untuk mengurangi biaya logistik

Pola operasi & layanan di pelabuhan di Operasi yang lebih reliable, efisien dan dapat
Operasi yang kurang efisien bervariasi dan dengan produktivitas yang
End-to-end proses yang menciptakan port network connectivity yang
dan tidak terstandar rendah terstandardisasi lebih baik di seluruh pelabuhan nasional

Rasio D/E Pelindo 118% Alokasi CAPEX yang


CAPEX yang tidak optimal Untuk meningkatkan kondisi neraca keuangan
(vs benchmark 30-60%) & kekurangan optimal dan kemampuan
dan finansial yang terbatas kemampuan CapEx beberapa Pelindo
dan posisi finansial
finansial lebih baik

Program development SDM Program SDM antara Pelindo 1-4 legacy Program development Adanya program SDM yang terstandard untuk
memilki kurikulum yang berbeda mengembangkan kapabilitas pegawai yang
yang bervariasi menghasilkan variasi produktivitas pegawai SDM yang standar berpotensi mengurangi variansi produktivitas

Sistem TI yang dipakai bervariasi antar Sistem TI yang Sistem TI yang seragam di seluruh Pelabuhan,
Sistem TI yang bervariasi Pelindo, adanya tumpeng tindih sistem bagi kantor, dan fasilitas pendukung kegiatan
pelanggan terstandardisasi kepelabuhan di seluruh Indonesia
Sumber: Studi Konsolidasi Pelindo oleh Pelindo I-IV
Manfaat Penggabungan
Potensi Peningkatan Efektifitas Konektivitas Maritim

Pelindo Saat Ini PT Pelabuhan Indonesia (Persero)


Dominasi penggunaan kapal kecil dengan rute independen yang Penggabungan Pelindo akan menciptakan pengembangan konektivitas
banyak (tidak interkoneksi rute dan jadual) sehingga menyebabkan untuk hinterland. Jaringan pelayaran terintegrasi, serta peningkatan
inefisiensi dalam konektivitas maritim kinerja dan efisiensi
Meningkatkan koordinasi melalui percepatan standarisasi operasional
pelabuhan, peningkatan kapasitas pelabuhan, peningkatan akses dan
Kurangnya koordinasi antar Pelabuhan nasional kedalaman kolam pelabuhan dan revisi rencana CAPEX)

Sumber: Studi Konsolidasi Pelindo oleh Pelindo I-IV


Manfaat Penggabungan
Manfaat Besar Bagi Indonesia

Bagi Pemerintah Bagi Masyarakat Bagi Perusahaan (BUMN)

• Mempermudah koordinasi dengan 1 (satu) • Peningkatan produktifitas dan • Go Global (#8 peti kemas, total
pengelola Pelabuhan seluruh Indonesia efisiensi melalui Standarisasi petikemas 16,7juta TEU) melalui
proses bisnis dan pelayanan di peningkatan trafik pelabuhan
• Meningkatkan kontribusi kepada pelabuhan berdampak terhadap
pendapatan Negara melalui dividen dan penurunan harga barang yang • Efisiensi operasional dan CAPEX;
pajak sejalan dengan meningkatnya diangkut capex diarahkan kepada kebutuhan
profitabilitas prioritas, peningkatan layanan
• Peningkatan konektivitas dan efisiensi
• Foreign Direct Investment (value creation) lalu lintas barang antar pulau melalui • Integrasi menyatukan sumber daya
di level klaster bisnis petikemas termasuk integrasi hub and spoke yang lebih keuangan, peningkatan leverage
kerjasama investasi via SWF terkoordinasi dan memperkuat permodalan,
peningkatan kapasitas
• Penurunan biaya logistik petikemas yang • Membuka lapangan pekerjaan baru
signifikan melalui investasi di sektor pelabuhan • Klasterisasi lini bisnis Pelindo
yang semakin meningkat (mis: memiliki potensi value creation
operator alat, lapangan, administrasi, baru (misal: peti kemas)
dll)
Sumber: Studi Konsolidasi Pelindo oleh Pelindo I-IV
Objective dan Peran Pelindo
Pasca Penggabungan
Objective Penggabungan
Objektif Pendukung Pengembangan Industri Pelabuhan Nasional
Objektif yang terbentuk bagi PT Pelabuhan Tema strategis yang teridentifikasi untuk
Indonesia (Persero) mencapai objektif

Meningkatkan konektivitas dan standarisasi


Pemerintah/ pelayanan pelabuhan guna mendukung
Negara penurunan biaya logistik nasional serta
Efisiensi supply chain maritim
mendorong pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi nasional

Layanan logistic terintegrasi untuk


Ekosistem meningkatkan kontribusi sektoral bagi Penguatan ekosistem logistik
perekonomian Indonesia

Transformasi pelabuhan kelas


Pelindo Meningkatkan skala usaha dan penciptaan nilai dunia
BUMN Layanan Pelabuhan melalui keunggulan
operasional dan komersial dan keuangan Peningkatan value
perusahaan

Sumber: Analisis BCG


Peran Pelindo Pasca Penggabungan
Lima peran dan Prioritas Utama
Pelindo diharapkan untuk dapat mendorong penurunan biaya logistik , melalui lima peran dan prioritas utama
A
Menciptakan nilai ekonomi dan sosial bagi Indonesia
Pelindo diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang
berkesinambungan dan memberikan dampak sosial secara positif
B ​Business Model C ​Technology
B
Innovation Leadership Menciptakan inovasi bisnis model
Pelindo diharapkan untuk memfokuskan dan mendefinisikan kembali bisnis model inti yang
terintegrasi dengan penggunaan teknologi, kemitraaan, dan pembangunan ekosistem

A
​Economic & C
Social Value Mengembangkan keunggulan teknologi
E ​Unleash
for Indonesia D ​Energize
Pelindo diharapkan mampu mengembangkan keunggulan dalam penerapan teknologi
Talent Investment kepelabuhanan yang strategis melalui pengelolaan big data, analisis tingkat lanjut, dan artificial
intelligence

D
Mendorong investasi
Pelindo diharapkan dapat mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi investasi domestik maupun luar negeri untuk mendorong penanaman modal yang
mendukung rencana strategis pada industri pelabuhan
E
Meningkatkan pengembangan tenaga kerja
Pelindo diharapkan mampu melakukan peningkatan keterampilan dan pelatihan tenaga kerja,
mengembangkan tenaga kerja terbaik untuk Indonesia, serta menciptakan lingkungan kerja yang
inklusif untuk calon-calon pemimpin di industri Pelabuhan
Sasaran Strategis
Target PELINDO Hingga 2025
5 Prioritas Strategis Utama Objektif PT Pelabuhan Indonesia Target Parameter Target 2025
KBUMN • Pengembangan Pelabuhan dengan
4 pelabuhan
Strategic Partner (e.g.INA) D
​Konektivitas Nasional
5 pelabuhan main B
• Integrasi data antar terminal
hub 1

• Standarisasi Pelayanan Main Hub 5 pelabuhan main B


B ​Business Model C T​ echnology
Innovation Leadership ​Standardisasi Pelayanan hub1 terstandardisasi
Pelabuhan • Sistemisasi Proses Pelabuhan Main 5 pelabuhan main C

Hub hub1 tersistemisasi


A
​Economic &
Social Value
E ​Unleash
for Indonesia
D ​Energize
Layanan Logistik • Pelabuhan yang terintegrasi dengan 11 Kawasan B

Talent Investment Terintegrasi Kawasan Industri/Logistik industri

• Sistem HC Management Terintegrasi Terimplementasi


E
100%
B
• Pendapatan IDR 38,2 Tn A

B
• EBT IDR 8,6 Tn A
Keunggulan Operasional,
Komersial, dan Keuangan • Jumlah throughput2 petikemas yang B
19,5 juta TEUs A
dilayani
• Jumlah throughput2 non petikemas B
186 juta Ton3 A
yang dilayani
Kumulatif IDR 2,6 Tn B
1) Belawan, Jakarta, Surabaya, Makassar, Ambon; 2) Termasuk volume dari pelabuhan mitra e.g. K/L, TUKS; 3) Termasuk seluruh • Penurunan cost of fund hingga 2025
A
komoditas. Sumber: Kementrian BUMN, Data Pelindo I-IV, Analisis BCG
ASPEK BISNIS
PASCA PENGGABUNGAN
Model Bisnis
Empat Peran Utama dalam Model Bisnis PELINDO
1 1 Strategic architect & concession owner
Concession Owner & • Men-drive group strategi dan mengelola portfolio keseluruhan
Strategic Architect PT Pelabuhan Indonesia • Memonitor pelaksanaan bisnis keseluruhan group
• Mengkoordinasikan komunikasi dengan para pemangku
2 kepentingan di tingkat nasional
Regional 1 Regional 2 Regional 3 Regional x
Regional 2 Regional coordinator
Coordinator • Mengkoordinasikan kegiatan bisnis di dalam cakupan wilayah
Cabang Cabang Cabang Cabang kerja
• Mengkoordinasikan komunikasi dengan para pemangku
kepentingan dalam cakupan wilayah kerja
3 Business owner
3 • Men-generate pendapatan melalui kegiatan pengoperasian
PT PT PT bisnis Pelabuhan
PT
Pelindo Pelindo Pelindo • Mendorong implementasi operational dan service excellence
Business Owner Pelindo Jasa
Terminal Multi Solusi
Maritim • Mengatur kebijakan layanan pelabuhan
Petikemas Terminal Logistik
4 Business Operator
4 • Bertanggung jawab terhadap operasi pelayanan pelabuhan dan
mendorong peningkatan efisiensi keseluruhan group
JVs JVs JVs JVs
… … … …

Cluster Cluster Non Cluster Cluster Other business


Petikemas Petikemas Logistik & Marine, portofolio
Business Operator Hinterland Equipment &
Port Services PT Non-inti A PT Non-inti C

Core business PT Non-inti B PT Non-inti …


portofolio

Sumber: Data Pelindo I-IV, analisis BCG


Model Bisnis
Struktur Korporasi PELINDO
Strategic architect
& Concession PT Pelabuhan Indonesia
Owner
Regional 1 Regional 2 Regional 3 Regional 4 Regional x
Regional
coordinator Cabang Cabang Cabang Cabang Cabang

Business Owner PT Pelindo Multi PT Pelindo Solusi


PT Pelindo Terminal Petikemas PT Pelindo Jasa Maritim
Terminal Logistik

P1 – Prima TPK P3 – BJTI P2- PTP P1 - PPK P2 - JPPI P3- PMS P1 – PHCM
Business Operator P2- IPC TPK P3 – PPI P2 - IKT P1 - PIL P2 - JAI P3 – BMC P2 – EDI P2 - RSP
P2 - NPCT1 P3 – BIMA P1 – PMP P2 - EPI P3 – APBS P2 - PII P3 - PHC
P3- TTL3 P3 – BMS P2 - MTI P2 - RUKINDO P3 – PEL P2 - ILCS P3 - PCN
P3 – LEGI3 P3 – TCS P2- PPI P4 – EII P2 - PMLI P2 & P3 - Pertamedika

Anak perusahaan 1
P3 – TPS P4 – KKT P2 – MMI P3 - PDS Cluster Rumah Sakit
P3 – P3 TPK P1 – PMT3 P2 - API P3 – TEDS
JV majority
P2 – CTP
Legend JV minority P4 - NTS
Berdasarkan hasil P4 – ISU
kajian lebih lanjut Cluster Cluster Cluster Logistic & Cluster Marine, Equipment, & Port
as-is/ re purpose/ opsi Petikemas Non-Petikemas Hinterland Dev. Services
lain sesuai hasil kajian
Other business portofolio
P3 – Patimban Int.2 P3 – BKMS P2 - MKO MTKI P1 – PTI P3 - Ambapers P3 – LNG
Oversight
P2 - JICT P3 – TNU P3 - JBT Core business
Arahan strategis & kontrol
P2- KSO TPK Koja portofolio
1) Saham dimiliki oleh Pelindo Group & koperasi, 2) PT Pelabuhan Patimban Internasional merupakan entitas baru di tahun 2021 dimana bergerak di dua
bidang yaitu Petikemas dan Non Petikemas 3) Alokasi klaster di PK/NPK akan dikaji lebih lanjut
Sumber: Data Pelindo I-IV, Analisis BCG
Aspek Perizinan dan Konsesi
Anak, Cucu dan Perusahaan Terafiliasi
Aspek Perizinan dan Konsesi
Anak, Cucu dan Perusahaan Terafiliasi
Aspek Perizinan dan Konsesi
Anak, Cucu dan Perusahaan Terafiliasi
ASPEK PERIZINAN & KONSESI PASCA
PENGGABUNGAN
(Keterkaitan dengan Kementrian Perhubungan)
Aspek Perizinan dan Konsesi
Undang- Undang Perseroan Terbatas & Peraturan Pemerintah

Makna Penggabungan (Definisi dalam UUPT)

– Penggabungan dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri
dengan Perseroan lain yang telah ada
– Tidak menciptakan Perseroan yang baru

Akibat Hukum Penggabungan (Pasal 122 UUPT dan Pasal 4 PP 101/2021)


– Penggabungan mengakibatkan Perseroan yang menggabungkan berakhir karena hukum
(tanpa dilakukan likuidasi terlebih dahulu) terhitung sejak tanggal Penggabungan mulai
berlaku
– Hak dan kewajiban serta kekayaan Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan
diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima Penggabungan
– Membutuhkan dukungan dari KEMENHUB untuk bersama-sama dalam penyesuaian
terhadap perizinan, konsesi, dan dokumen hukum lain
Aspek Perizinan dan Konsesi
Hak Konsesi

Akibat Hukum Merger: Perjanjian Konsesi

‒ Hak konsesi berdasarkan Perjanjian Konsesi merupakan


• Perjanjian konsesi eksisting dengan OP
aktiva perseroan Belawan
Pelindo I Perjanjian konsesi pengusahaan terminal
‒ Berdasarkan UUPT, seluruh aktiva Pelindo yang menggabungkan diri •
petikemas Belawan Fase 2
akan beralih karena hukum
(by operation of law) kepada Pelindo penerima penggabungan
• Perjanjian konsesi eksisting dengan OP
Tanjung Priok
Pelindo II Perjanjian konsesi Kalibaru

• Perjanjian konsesi Kijing

Administratif: • Perjanjian konsesi eksisting dengan OP


Tanjung Perak
Mengacu pada PP 101/2021 Pasal 4: Pelindo III • Perjanjian konsesi Alur Pelayanan Barat
‒ Pelindo wajib melakukan penyesuaian terhadap perizinan, konsesi, Surabaya; dan
dan dokumen hukum lain paling lambat 2 (dua) tahun sejak tanggal • Perjanjian konsesi Teluk Lamong
penggabungan • Perjanjian konsesi eksisting dengan OP
‒ Selama penyesuaian terhadap perizinan, konsesi, dan dokumen Makassar
Pelindo IV • Perjanjian konsesi pengusahaan terminal
hukum lain belum dilakukan, perizinan, konsesi, dan dokumen petikemas Makassar New Port Tahap I di
hukum tersebut dinyatakan tetap berlaku dan merupakan perizinan, Pelabuhan Makassar
konsesi, dan dokumen hukum bagi Pelindo
Aspek Perizinan dan Konsesi
Izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan Perizinan Lainnya

Akibat Hukum Merger: Izin BUP

‒ Izin BUP dari Pelindo yang menggabungkan diri akan berakhir pada
saat penggabungan berlaku efektif • Izin BUP dalam KMK No. KP 133 Tahun
Pelindo I 2011
‒ Namun hal ini tidak menjadi masalah karena Pelindo penerima
penggabungan telah memiliki Izin BUP dan akan terus berlaku
• Izin BUP dalam KMK No. KP 936 Tahun
2012
• Izin Pelabuhan Umum yang diterbitkan
Pelindo II oleh OSS untuk lokasi usaha di Kalbar,
Sumbar (2), Banten, DKI Jakarta, Bengkulu,
Lampung, Sumsel
Administratif:
Mengacu pada PP 101/2021 Pasal 4:
‒ Setelah merger berlaku efektif, perlu dilakukan Pengkinian Ijin BUP Pelindo III • Izin BUP dalam KMK No. KP 88 Tahun 2011
dan perizinan lainnya pada Kemenhub
‒ Selama penyesuaian terhadap perizinan dan dokumen hukum lain
belum dilakukan, maka perizinan dan dokumen hukum tersebut
dinyatakan tetap berlaku dan merupakan perizinan dan dokumen Pelindo IV • Izin BUP dalam KMK No. KP 27 Tahun 2011
hukum bagi Pelindo
Aspek Perizinan dan Konsesi
Rangkuman Daftar Perizinan yang perlu Ditindaklanjuti Paska Penggabungan

1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 146 Tahun 2016 Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut
DASAR 2. Permenhub No. 89 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Perhubungan Di Bidang Laut

KAPAL TERMINAL

KOMERSIAL 1. Izin Operasi Pandu 1. Izin Pelabuhan Umum


2. Izin Pengadaan Sarana Bantu Navigasi 2. Izin Operasi Pelabuhan /Terminal
3. Sertifikat Pilot 3. Izin Lingkungan (ISO 14001 2015)
1. Konsesi 4. Surat Penetapan Alur 4. Izin Alat Angkut/Angkut
2. Tarif 5. Izin VTS 5. Izin Dedicated Terminal
3. Rekonsiliasi konsesi 6. Izin Usaha Angkutan Perairan Pelabuhan 6. Sertifikasi Alat
7. Izin Usaha Penyewaan Peralatan Angkutan 7. Sertifikasi Operator
Laut 8. RIP
8. Persetujuan Penetapan Frekuensi Marine 9. SOCPF (Statement of Compliance of a
Note: Daftar Perizinan ini masih membutuhkan diskusi dan konfirmasi lebih lanjut dengan Tim KeMenHub Port Facility) / ISPS CODE
Aspek Perizinan dan Konsesi
Dasar Hukum

PP Nomor 101 Tahun 2021 Tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan
Indonesia I, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III dan Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan
Indonesia II. Pasal 4 Ayat 3.b “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II wajib
melakukan penyesuaian terhadap perixinan, konsesi, dan dokumen hukum lain paling lambat 2 (dua)
tahun terhitung sejak tanggal penggabungan mulai berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Aspek Perizinan dan Konsesi
Langkah Selanjutnya

Membutuhkan dukungan dari Dirjen Perhubungan Laut untuk bersama-sama dengan Pelindo
membentuk Tim Kerja dalam pelaksanaan penyesuaian terhadap Perizinan, Konsesi, dan Dokumen
Hukum Lain Yang Relevan.

Menyusun Rencana dan Timeline Tindak Lanjut terkait Perizinan dan Konsesi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai