Anda di halaman 1dari 9

DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP.

6032202173 – TUGAS MINGGU 13

3.2. SOAL 1
a. Jelaskan dokumen apa saja yang disebut sebagai dokumen Amdal
b. Jelaskan pula siapa yang menilai dokumen tersebut menurut PP 22 tahun 2021

Penyelesaian point a:
Berdasarkan Pasal 26 pada PP Nomor 22 Tahun 2021, dijelaskan bahwa dalam kegiatan
menyusun Amdal, domunen yang harus dilengkapi yaitu:

Dokumen atau Formulir Kerangka Acuan Analisis Dampak


Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)

Masyarakat yang terkena dampak langsung harus dilibatkan oleh penanggung jawab
usaha atau kegiatan dalam menyusun Amdal, baik melalui pengumuman rencana
usaha maupun konsultasi publik. Hal tersebut dilakukan sebelum penyusunan Formulir
Kerangka Acuan, dimana saran, pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang
disampaikan secara tertulis, wajib dimasukkan pada saat pengisian Formulir Kerangka
Acuan.

Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

Dokumen Andal ini disusun berdasarkan Formulir Kerangka Acuan sesuai Berita
Acara Kesepakatan Formulir Kerangka Acuan dari hasil pemeriksaan.
Berikut muatan atau isi dari Dokumen Andal: Pendahuluan, Deskripsi rencana usaha
serta alternatifnya, Deskripsi rinci rona lingkungan hidup, Hasil dan evaluasi dari
pelibatan masyarakat, Dampak penting hipotetik, batas wilayah dan batas waktu
kajian, Perkiraan dampak penting beserta sifat penting dampak, Evaluasi secara
holistic terkait dampak lingkungan hidup, Daftar Pustaka dan lampiran.

Dokumen Rencana Pengelolaan dan Rencana Pemantauan


Lingkungan Hidup (RKL-RPL)

Dokumen RKL- RPL disusun berdasarkan dokumen Andal oleh penanggung jawab
usaha, dimana dokumen tersebut memuat diantaranya:
Pendahuluan
Matriks RKL
Matrik RPL
Persyaratan dan kewajiban yang terkait dengan aspek “Perlingungan dan
Pengelolaan lingkungan Hidup”
Pernyataan komitmen oleh penanggung jawab usaha untuk melaksanakan ketentuan
yang tertera pada RKL-RPL
Daftar Pustaka dan lampiran

Dokumen Andal dan RKL-RPL tersebut disusun berdasarkan kategori usaha yang
telah dijelaskan kriteria masing-masing sesuai PP No 22 Tahun 2021.

Halaman
1
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Dokumen Andal dan RKL- RPL ini diusulkan/ diajukan melalui sistem informasi
dokumen Lingkungan Hidup kepada Menteri, Gubernur atau bupati atau wali kota
disesuaikan dengan kewenangan masing-masing.
Dokumen Andal dan Dokumen RKL-RPL wajib dilengkapi dengan persetujuan teknis
yang meliputi: pemenuhan baku mutu air limbah, pemenuhan baku mutu emisi, pengelolaan
limbah B3 dan analisis mengenai dampak lalu lintas.

Penyelesaian point b:
Formulir Kerangka Acuan yang telah diusulkan oleh penanggung jawab usaha atau
kegiatan, akan diperiksa. Pemeriksanya yaitu Menteri (berkedudukan di pusat),
Gubernur (berkedudukan di provinsi) dan Bupati atau Wali Kota (berkedudukan di
kabupaten atau kota) melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup, Setelah itu, setelah
dilakukan pemeriksaan akan terbit Berita Acara yang terdiri dari informasi: dampak penting
hipotetik, batas wilayah studi dan batas waktu kajian, metode studi, penerapan kategori
Amdal, dan waktu penyusunan dokumen Andal dan RKL-RPL.
Beberapa pihak yang dapat dilibatkan oleh Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup, dhi.
untuk memeriksa Formulir Kerangka Acuan diantaranya:
- Ahli terkait yang sesuai dengan rencana usaha atau dampak lingkungan dari usaha
tersebut
- Instansi terkait yang sesuai dengan rencana usaha atau dampak lingkungan dari
usaha tersebut

SLA dari pemeriksaan tersebut paling lama 10 hari sejak Formulir Kerangka Acuan
diterima dari penanggung jawab usaha secara lengkap.

Dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL ini akan dilakukan penilaian oleh Menteri
(berkedudukan di pusat), Gubernur (berkedudukan di provinsi) dan Bupati atau Wali
Kota (berkedudukan di kabupaten atau kota) melalui Tim Uji Kelayakan Lingkungan
Hidup.
Dimana penilaian tersebut meliputi: penilaian administrasi (diantaranya: kesesuaian lokasi,
persetujuan awal, persetujuan teknis, keabsahan tanda buti registrasi Lembaga Penyedia
jasa penyusunan Amdal, kebasahan tanda bukti sertifikasi kompetensi, serta kesesuaian
sistematikan dokumen) dan penilaian subtansi (diantaranya: ujia tahap proyek, uji kualitas
kajian dokumen dan persetujuan teknis).

Berikut beberapa pihak yang dapat dilibatkan dalam penilaian subtansi:


- Masyarakat yang terkena dampak langsung
- Ahli terkait
- Instantis sektor penerbit persetujuan awal dan persetujuan teknis
- Instansi pusat, provinsi atau kabupatan/ kota yang terkait
- Masyarakat pemerhati Lingkungan hidup atau lainnhya yang telah terlibat
menyampaikan saran/ pendapat/ tanggapan sebelumnya.
Hasil penilaian diatas akan dituangkan dalam Berita Acara Rapat.
Dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL dapat diperbaiki paling lambat 30 hari jika
diperlukan perbaikan, namun jika tidak diperlukan perbaikan, dapat dilakukan uji
kelayakan oleh Tim Uji kelayakan Lingkungan Hidup.
5.4. SOAL 2

a. Jelaskan sektor apa saja yang diwajibkan menyusun amdal menurut Permenlhk 38/2019
b. Apa yang harus dilakukan jika rencana kegiatan menimbulkan dampak penting tetapi
Halaman
2
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Penyelesaian point a:
Berdasarkan Permenlhk No 38 Tahun 2019, terdapat beberapa kriteria usaha yang
berdampak penting terhadapa lingkungan hidup, diantaranya yaitu: pengubahan bentuk
lahan dan bentang alam, eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang
tidak terbarukan, proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan
sumber daya alam dalam pemanfaatannya, dan lain-lain.

Berikut pengelompokkan rencana usaha menjadi 3 kategori, berdasarkan Permenlhk No 38


Tahun 2019:
a. Kategori A  untuk rencana usaha yang sangat kompleks & lokasi usaha sangat sensitif.
b. Kategori B  untuk rencana usaha yang cukup kompleks & lokasi usaha cukup sensitif.
c. Kategori C  untuk rencana usaha yang tidak kompleks & lokasi usaha tidak/ kurang
sensitif.

Sektor usaha yang diwajibkan menyusun Amdal yaitu:


a. Bidang Multisektor
Yang dimaksud yaitu jenis usaha yang bersifat lintas sektor. Berikut beberapa jenis
kegiatan yang membutuhkan Amdal:
1.) Reklamasi wilayah pesisir / pulau-pulau kecil
2.) Pemotongan bukit dan pengurugan lahan dengan volume >=500.000 m3
3.) Pengambilan air bersih, yang berasal dari danau, sungai, dll
4.) Pengambilan air bawah tanah
5.) Pembangunan gedung
b. Sektor Pertahanan
Sektor ini berhubungan dengan kegiatan militer dengan skala yang telah ditentukan
oleh Permenlhk No 38 Tahun 2019, yang memiliki potensi dampak penting.
c. Sektor Pertanian
Dalam sektor ini, skala telah ditentukan oleh Permenlhk No 38 Tahun 2019, yang
memiliki potensi dampak penting terhadap ekosistem, hidrologi dan bencana alam.
d. Sektor Perikanan dan Kelautan
Hal yang diperhatikan pada sektor ini yaitu dampak penting terhadap perubahan
ekosistem perairan dan pantai, hidrologi, dan bencana alam.
e. Sektor Kehutanan
Dampak penting yang perlu diperhatikan yaitu timbulnya gangguan terhadap ekosistem
hutan,, hidrologi, hama, bentang alam, keanekaragaman dan konflik social.
f. Sektor Perhubungan
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: emisi, dampak soisal, perubahan
bathimetri, perubahan arus pantai, dan lain-lain.
g. Sektor Pekerjaan Umum
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: bencana alam, perubahan iklim
mikro, hidrologi, dampak sosial, dan lain-lain.
h. Sektor perindustrian
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: limbah cair, debu, dan lain-lain.
i. Sektor Teknologi Satelit

Halaman
3
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: kebisingan, bahaya jatuhnya


roket, ledakan, dan lain-lain.
j. Sektor Perumahan dan Kawasan Permukiman
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: limbah, peningkatan air larian
yang dapat mengakibatkan banjir, dan lain-lain.
k. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: perubahan struktur dan stabilitas
geologi, paparan radiasi, limbah galian, dan lain-lain.
l. Sektor Pariwisata
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: perubahan fungsi lahan, sampah,
dampak limpasan air permukaan, dan lain-lain.
m. Sektor Ketenaganukliran
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: perbahan mendasar pada
bentang alam, ekologis, struktur tanah, flora dan fauna, dan lain-lain.
n. Sektor Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3)
Dampak penting yang perlu diperhatikan diantaranya: pencemaran udara, terlepasnya
senyawa berbahaya ke lingkungan, gangguan hidrogeologi, dan lain-lain.

Penyelesaian point b:
Berdasarkan Permenlhk No 38 Tahun 2019, untuk rencana usaha yang tidak tercantum
dalam peraturan tersebut, akan tetapi mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, hal
ini dapat ditetapkan menjadi jenis rencana Usaha atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
oleh Menteri.
Pengusulan rencana usaha tersebut dilakukan secara tertulis kepada Menteri, oleh:
menteri dan/atau kepala lembaga pemerintah nonkementerian, gubernur, bupati/wali kota
dan masyarakat.

Dari usulan tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil yaitu:


 Usulan DITERIMA atau DITOLAK.

Jika usualan tersebut DITERIMA  Direktur Jenderal menerbitkan rekomendasi penetapan


rencana usaha atau kegiatan yang tidak wajib memiliki Amdal menjadi rencana usaha atau
Kegiatan yang wajib memiliki Amdal, kepada Menteri.

Jika usulan DITOLAK  Direktur Jenderal menerbitkan rekomendasi penolakan.

6.7.SOAL 3

a. Jelaskan kompetensi apa saja yang diperlukan oleh Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA)
dan Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA) yang diuji sebelum memperoleh Sertifikat
Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesional (LSP)
b. Jelaskan pula tentang kewajiban dari Lembaga Pelatihan Penyusun Dokumen Amdal
Halaman
4
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Penyelesaian point a:
Sebelum memperoleh Sertifikat Kompetensi dari Lembaga Sertifikat Profesional (LSP), baik
Ketua Tim Penyusun Amda (KTPA) dan Anggota Penyusun Amdal (ATPA) harus
mengikuti sistem sertifikasi yang meliputi beberapa tahapan yaitu pelatihan Penyusunan
Amdal yang dilakukan oleh Lembaga Pelatihan Kompetensi Amdal, Uji Komptensi dan
penerbitan sertifikat kompetensi dengan kualifikasi ketua atau anggota, yang dilakukan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Amdal

Kompetensi yang perlu dimiliki oleh calok KTPA dan ATPA diantaranya kemampuan
personil untuk mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut pengemasan kompetensi jabatan ATPA menurut Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia:

a. Menyusun Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


b. Menyusun Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
c. Melibatkan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
d. Menentukan Dampak Penting Hipotetik
e. Menentukan Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
f. Menentukan Metode Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
g. Menyusun Dokumen Kerangka Acuan
h. Menyusun Ringkasan Hasil Pelingkupan Kerangka Acuan
i. Menyusun Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal
j. Melakukan Prakiraan Dampak Penting
k. Menyusun Dokumen Analisis Dampak Lingkungan
l. Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
m. Menyusun Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
n. Menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan- Rencana Pemantauan
Lingkungan

Berikut pengemasan kompetensi jabatan KTPA menurut Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia:

a. Melakukan Penapisan Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


b. Menyusun Rencana Kerja
c. Menyusun Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Menyusun Deskripsi Rona
Lingkungan Hidup Awal
d. Melibatkan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
e. Menentukan Dampak Penting Hipotetik
f. Menentukan Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian
g. Menentukan Metode Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
h. Menyusun Dokumen Kerangka Acuan
i. Menyusun Ringkasan Hasil Pelingkupan Kerangka Acuan
j. Menyusun Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal
k. Melakukan Prakiraan Dampak Penting
l. Melakukan Evaluasi secara Holistik terhadap Dampak Lingkungan
m. Menyusun Dokumen Analisis Dampak Lingkungan
Halaman
n. Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup 5
o. Menyusun Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
p. Menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan- Rencana Pemantauan
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Penyelesaian point b:
Kewajiban Lembaga Pelatihan Penyusunan Dokumen Amdal yaitu: memberikan
pelatihan penyusunan Amdal pada peserta dalam hal ini calon KTPA dan ATPA sebelum
melakukan uji kompetensi untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi dari Lembaga
Sertifikasi Profesional. Lembaga Pelatihan Penyusunan Dokumen Amdal juga wajib
menyediakan informasi publik terkait pelaksanaan pelatihan kompetensi penyusunan Amdal,

8.9.SOAL 4

a. Jelaskan mekanisme pengeluaran Persetujuan Lingkungan menurut PP 22 tahun 2021.


b. Jelaskan pula yang dimaksud dengan Ringkasan Pertimbangan Ilmiah yang terkait
dengan lokasi yang berbatasan dengan kawasan lindung
Penyelesaian point a:
Persetujuan Lingkungan  diberikan untuk 1. Pelaku usaha 2. Instansi Pemerintah

Halaman
6
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Persetujuan Lingkungan  Syarat Penerbitan Perizinan Berusaha/ Persetujuan


Pemerintah

Persetujuan lingkungan dilaksanakan melalui:


 Penyusunan Amdal dan uji kelayakan Amdal
 penyusunan formulir UKL-UPL dan pemeriksaan formulir UKL-UPL

Berkaitan dengan lingkungan hidup, setiap rencana kegiatan wajib memiliki: Amdal (untuk
kegiatan dengan dampak penting), UKL-UPL (untuk kegiatan tidak memiliki dampak
penting) atau SPPL (untuk kegiatan yang tidak memiliki dampak penting dan tidak termasuk
kriteria wajib UKL-UPL).

DOKUMEN LINGKUNGAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN

AMDAL SKKL

Amdal  disusun penanggung jawab usaha, dimana dapat dilakukan sendiri atau
menunjuk pihak lain. Amdal terdiri  formulir kerangka acuan, andal, RKL-RPL.
 dilakukan uji kelayakan  Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
dengarr kewenangannya dalam menetapkan Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup (SKKL), jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan dinyatakan
layak Lingkungan Hidup.
Persyaratan
UKL-UPL PKPLH Penerbitan
Perizinan
Berusaha
Formulir UKL-UPL  disusun oleh penanggungjawab usaha dengan mengisi
formulir UKL-UPL  kemudian diperiksa oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati/ Wali kota
 Berdasarkan pemeriksaan diterbitkan persetujuan/ penolakan Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH).

SPPL NIB

Formulir SPPL  diisi penanggung jawab usaha  Menteri/ Gubernur/ Bupati/


Wali kota menyetujui secara otomatis melalui sistem Perizinan Berusaha
Terintegrasi.

Penyelesaian point b:
Rencana Kegiatan yang lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang
dalam hal ini yaitu:
a. Kegiatan yang batas tapak proyeknya bersinggungan langsung dengan batas kawasan
lindung
b. Kegiatan berdasarkan pertimbangan ilmiah memiliki potensi dampak yang
mempengaruhi fungsi kawasan lindung tersebut.

Halaman
7
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Berdasarkan dua kegiatan diatas, penanggung jawab usaha diminta untuk mendapatkan
arahan dari instansi Lingkungan hidup sesuai kewenangannya dengan menyertakan
Ringkasan Pertimbangan Ilmiah. Dimana ringkasan tersebut akan di Analisa dan
diberikan arahan oleh Tim Uji Kelayakan Hidup terkait hal apa saja yang mempengaruhi/
tidak mempengaruhi fungsi Kawasan lindung.

10.
11.SOAL 5

a. Jelaskan tentang rencana usaha dan atau kegiatan yang dikecualikan dari kewajiban
menyusun amdal
b. Jelaskan yang dimaksud dengan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan mekanisme
pelaksanaannya menurut Permenlhk 102/2016
Penyelesaian point a:
Rencana usaha yang dikecualikan dari kewajiban Menyusun Amdal, yaitu untuk rencana-
rencana kegiatan sebagai berikut:
Berlokasi di kabupaten/kota yang telah memiliki rencana tata ruang yang detail, serta
lengkap dengan kajian Lingkungan Hidup, dan telah dilaksanakan secara komprehensif
dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berlokasi di kawasan hutan yang telah memiiiki rencana kelola hutan yang detail, serta
lengkap dengan kajian Lingkungan Hidup, dan telah dilaksanakan secara komprehensif
dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Program Pemerintah atau Perda yang telah memiliki kebijakan, rencana, dan program
berupa rencana induk, serta lengkap dengan kajian Lingkungan Hidup, dan telah
dilaksanakan secara komprehensif dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Yang dilakukan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang
dikecualikan.
Kegiatan Pemerintah dan/atau Perda yang dilakukan dalam rangka penelitian dan
bukan untuk tujuan komersial.
Berlokasi di dalam kawasan yang telah dilengkapi dengan Amdal kawasan dan
Persetujuan Lingkungan Kawasan
Berlokasi di dalam kawasan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, Usaha
dan atau Kegiatan di dalam kawasan dipersyaratkan menyusun RKL-RPL rinci yang
telah dilengkapi dengan Amdal kawasan dan Persetujuan Lingkungan Kawasan.
Dilakukan daiam kondisi tanggap darurat bencana
Dalam rangka pemeliharaann fungsi Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh Pemerintah
dan atau Perda di kawasan yang tidak dibebani Perizinan Berusaha
Kegiatan lain, yang berbatasan langsung atau berada dalam kawasan lindung, yang
telah mendapatkan penetapan pengecualian wajib Amdal dari instansi yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan kawasan lindung.

Penyelesaian point b:
Dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup disebut Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH). DELH adalah bagian dari evaluasi proses
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha yang telah
memiliki izin usaha tetapi belum memiliki dokumen Amdal.

Halaman
8
DENIS DWI KRISMAWANTI – NRP. 6032202173 – TUGAS MINGGU 13

Mekanisme:
a. DELH disusun oleh penanggung jawab usaha/ kegiatan, yang memenuhi kriteri
b. Penyusun DELH harus memenuhi persyaratan diantaranya memiliki sertifikat
kompetensi auditor lingkungan, penyusun dokumen Amdal, kelulusan pelatihan
penyusun Amdal dan kelulusan pelatihan Auditor lingkungan hidup.
c. Penyusunan DELH sesuai format yang telah ditentukan
d. Penanggung jawab usaha mengusulkan atau mengajukan DELH kepada Direktur
Jenderal, Kepala instansi Lingkungan Hidup Provinsi/ Kabupaten/ Kota sesuai
kewenangannya.
e. Penilaian DELH dilakukan melalui rapat koordinasi
f. Menteri, gubernur, atau bupati/ wali kota menerbitkan Izin Lingkungan

Halaman
9

Anda mungkin juga menyukai