Anda di halaman 1dari 7

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Jalan Penghulu K.H. Hasan Mustopa No. 23 Tilp. 772215-702892 Bandung 40124

Mata : Amdal dan Keselamatan Transportasi Tangga : 19 November 2022


Kuliah l
Jurusan : Teknik Sipil Waktu : 60 menit
Dosen : Dwi Prasetyanto dan Eka Wardhani Sifat : Buka Buku

Pilihlah Jawaban Yang Paling Benar

1. Peraturan terkait penyusunan dokumen Amdal tertuang dalam


a. PP 22 tahun 2021
b. PP 21 Tahun 2022
c. PP 32 Tahun 2019
d. PP 19 Tahun 2021

2. Muatan dokumen Amdal terdiri dari


a. Kerangka Acuan, Andal, UKL-UPL
b. Kerangka Acuan, Andal, RKL-RPL
c. Kerangka Acuan, Amdal, RKL-RPL
d. Kerangka Acuan, Andal, SPPL

3. Masyarakat yang terkena dampak langsung kecuali


a. Masyarakat berkepentingan/terpengaruh
b. Masyarakat umum
c. Masyarakat pemerhati
d. LSM Pembina masyarakat

4. Proses pelibatan masyarakat dilakukan dengan cara


a. Pengumuman dan konsultasi publik
b. pertemuan langsung dan sosialisasi
c. Sosialisasi, pertemuan langsung dan wawancara
d. Pengumuman di media cetak, elektronik dan media social

5. Suatu rencana usaha dan/atau kegiatan dilaksanakan di Kota Bandung maka ketua tim
penguji kelayakan dokumen lingkungan yaitu
a. DLH Provinsi Jawa Barat
b. DLH Kota Bandung
c. KLHK
d. DLH Kota Bandung dan KLHK

6. Suatu pabrik tekstil akan dibangun di dua wilayah, Sebagian masuk Kabupaten Bandung dan
Sebagian lagi di Kota Bandung maka ketua tim penguji kelayakan dokumen lingkungan yaitu
a. DLH Provinsi Jawa Barat
b. DLH Kota Bandung
c. KLHK
d. HLH Kota Bandung dan KLHK

7. Suatu jalan tol akan dibangun membentang dari Cileunyi sampai ke Cilacap maka ketua tim
penguji kelayakan dokumen lingkungan yaitu
a. DLH Provinsi Jawa Barat
b. DLH Kota Bandung
c. KLHK
d. DLH Kota Bandung dan KLHK

8. Suatu jalan tol akan dibangun membentang dari Cileunyi sampai ke Majalengka maka ketua
tim penguji kelayakan dokumen lingkungan yaitu
a. DLH Provinsi Jawa Barat
b. DLH Kota Bandung
c. KLHK
d. DLH Kota Bandung dan KLHK

9. Dampak penting ditentukan berdasarkan faktor di bawah ini kecuali:


a. Luas wilayah penyebaran dampak
b. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
c. Kualitas dampak yang terjadi
d. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak

10. Kriteria resiko (dasar) ditentukan berdasarkan


a. Kesehatan, Kesejahteraan, lingkungan, dan keterbatasan sumber daya
b. Keamanan, Keselamatan, lingkungan, dan keterbatasan sumber daya
c. Kesehatan, Keselamatan, lingkungan, dan keterbatasan sumber daya
d. Kesehatan, Keselamatan, masyarakat, dan keterbatasan sumber daya

11. Proses penyusunan dokumen apa yang memerlukan pelibatan masyarakat


a. Amdal
b. SPPL
c. DPLH
d. DELH

12. Dokumen lingkungan apa yang dikhususkan untuk pelaku UMKM


a. Amdal
b. SPPL
c. UKL-UPL
d. DELH

SOAL ESSAI
13. Jelaskan fungsi Amdal sebagai salah satu instrument pengendalian lingkungan hidup sesuai dengan
UU 32 tahun 2009 dan PP 22 tahun 2021
fungsi Amdal sebagai salah satu instrument pengendalian lingkungan hidup sesuai dengan UU 32
tahun 2009 dan PP 22 tahun 2021 :
- menjamin keselamatan, Kesehatan, dan kehidupan manusia
- menjamin kelangsngan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem
- menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup
amdal sebagai salah satu instrument hukum yang memiliki makna penting untuk melindungi
lingkungan dari berbagai kegiatan/usaha, khususnya yang dilakukan oleh para pelaku usaha yang
kegiatannya dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap kelangsungan lingkungan
hidup,. Instrument ini digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha/kegiatan serta termuat dalam perijinan berusaha atau persetujuan pemerintah pusata atau
daerah.
14. Jelaskan perbedaan Andal dengan Amdal,
AMDAL lebih fokus pada analisis dan pemilihan proyek yang ramah lingkungan sebelum
dilaksanakan, sementara ANDAL lebih fokus pada analisis dampak lingkungan yang dihasilkan oleh
proyek setelah proyek tersebut dilaksanakan. Selain itu, AMDAL merupakan instrumen pengelolaan
lingkungan yang wajib disusun oleh penyelenggara kegiatan atau usaha, sementara ANDAL
merupakan bagian dari AMDAL dan diperlukan untuk mendapatkan izin melakukan usaha atau
kegiatan setelah AMDAL disusun
15. RKL-RPL dengan UKL-UPL,
UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan): UKL adalah bagian dari dokumen UKL-UPL yang merujuk
pada serangkaian upaya atau tindakan yang direncanakan untuk mengelola dampak lingkungan dari suatu
proyek. Ini termasuk langkah-langkah mitigasi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan praktik-
praktik yang bertujuan menjaga keseimbangan lingkungan.
UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan): UPL juga merupakan bagian dari dokumen UKL-UPL dan
berfokus pada upaya pemantauan dampak lingkungan selama dan setelah proyek berjalan. Ini melibatkan
pemantauan secara rutin terhadap indikator-indikator lingkungan yang dapat mengidentifikasi perubahan
yang terjadi akibat proyek.
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan): RKL adalah komponen dari dokumen UKL-UPL yang
merinci rencana konkret tentang bagaimana dampak lingkungan dari proyek akan dikelola. Ini mencakup
langkah-langkah untuk melindungi flora dan fauna, mengelola air dan limbah, serta melakukan
rehabilitasi lahan.
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan): RPL juga merupakan bagian dari dokumen UKL-UPL dan
berfokus pada rencana pemantauan dampak lingkungan setelah proyek beroperasi. Ini mencakup metode
pemantauan, frekuensi pengukuran, serta tindakan yang akan diambil jika dampak yang tidak diinginkan
terdeteksi.

16. DELH dengan DPLH\


DELH dengan kepanjanganDokumen Evaluasi Lingkungan Hidup merupakan dokumen yang memuat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari proses audit
lingkungan hidup yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang sudah berjalan serta telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting bagi lingkungan hidup. Dengan kata
lain, dokumen DELH diperuntukan bagi usaha dan/atau keguatan yang telah berjalan tetapi belum
memiliki dokumen AMDAL (Analisis Menganai Dampak Lingkungan Hidup).
Sedangkan DPLH sendiri adalah Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan
dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang diperuntukan bagi
usaha dan/atau kegiatan yang telah beroperasi dan memiliki izin usaha yang memiliki dampak
penting bagi lingkungan hidup tapi belum memenuhi kriteria AMDAL. Dengan kata lain, peruntukan
DPLH merupakan kewajiban bago usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki UKL-UPL (Usaha
Pengelolaan Lingkungan Hidup – Usaha Pemantauan Lingkungan Hidup).
17. Jelaskan stakeholders yang terlibat dalam penyusunan studi Amdal
stakeholders yang terlibat dalam penyusunan studi Amdal dapat mencakup:
 Pemrakarsa : Orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan dilaksanakan Pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusun
dokumen Amdal
 Konsultan : Terlibat dalam penyusunan dokumen Amdal atas permintaan pemrakarsa Masyarakat
yang Berkepentingan Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
Amdal Masyarakat yang memiliki kepentingan terkait dampak lingkungan dari suatu proyek atau
kegiatan
 Komisi Penilai Amdal : Terdapat di tingkat propinsi dan kabupaten/kota, yang ditetapkan oleh
Gubernur dan Bupati/Walikota
 Pemerintah : Memiliki peran dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
 Pengambil Keputusan : Wajib mempertimbangkan hasil studi Amdal sebelum memberikan izin
usaha/kegiatan
18. Sebutkan 3 jenis masyarakat yang harus terlibat dalam penyusunan dokumen Amdal?
Masyarakat yang terkena dampak langsung, Masyarakat pemerhati dan Masyarakat yang terkena
pengaruh
19. Jelaskan alasan ilmiah khusus mengapa pembangunan bangunan gedung dan bendungan dengan
besaran tertentu merupakan kegiatan wajib amdal (lihat Permen LHK 4 tahun 2021)
a. mengakibatkan perubahan pola iklim mikro dan ekosistem kawasan Misalnya, peningkatan
penguapan di wilayah bendungan besar mengubah konsentrasi kelembaban udara, sehingga
menyebabkan peningkatan curah hujan yang tinggi. Hal ini menghilangkan pola curah hujan
tradisional di wilayah sekitar, sehingga memberikan tekanan pada ekosistem dan kota yang
bergantung pada pola tersebut
b. selalu memerlukan bangunan utama (headworks) dan bangunan penunjang (oppurtenants
structures) yang besar sehingga berpotensi untuk mengubah ekosistem yang ada. Perubahan apa pun
pada struktur dan komposisi sungai dapat menimbulkan dampak buruk terhadap spesies di
sekitarnya, dan dalam banyak kasus menyebabkan kepunahan. misalnya kurangnya sedimentasi pada
air yang mengalir di atas bendungan. Biasanya, sedimen yang kaya nutrisi mengatur dan
menyediakan nutrisi bagi habitat hilir. Namun berkurangnya sedimentasi menyebabkan tanah
menjadi kurang subur, sehingga menghambat pertumbuhan spesies yang bergantung
padanya. Kurangnya pertumbuhan vegetatif dapat menyebabkan erosi dan ketidakstabilan wilayah
sekitarnya.
c. mengakibatkan mobilisasi tenaga kerja yang signifikan pada daerah sekitarnya, baik pada saat
pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan. Pembangunan bendungan memerlukan pekerjaan
konstruksi yang kompleks, seperti pemasangan beton, instalasi peralatan mekanik dan listrik, serta
pekerjaan pemeliharaan. Ini membutuhkan tenaga kerja yang besar, termasuk pekerja terampil,
tukang, teknisi, dan insinyur. selain pembangunan bendungan itu sendiri, proyek ini juga
memerlukan pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan, dan perumahan bagi
pekerja proyek. setelah selesai pembangunan, bendungan memerlukan operasi dan pemeliharaan
yang berkelanjutan. Ini mencakup pengoperasian struktur bendungan, pemeliharaan peralatan,
pengawasan lingkungan, dan tugas-tugas terkait. Ini menciptakan peluang pekerjaan jangka panjang
dalam pengelolaan bendungan
d. membutuhan pembebasan lahan yang besar sehingga berpotensi menimbulkan dampak social.
embangunan bendungan juga bisa mengubah pola hidup masyarakat di sekitar bendungan.
Masyarakat yang tinggal di sekitar area yang akan digenangi air mungkin harus beradaptasi dengan
perubahan lingkungan dan gaya hidup baru. Mereka juga mungkin kehilangan akses ke lahan
pertanian, air minum, dan sarana-sarana penting lainnya.
20. Buka Permen LHK 4 tahun 2021 jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Dewatering dan gangguan tiang-tiang pancang terhadap akuifer sumber air sekitar Saat proses
dewatering dilakukan untuk mengeringkan area konstruksi, air tanah dari akuifer di sekitarnya akan
ditarik ke atas, yang bisa menyebabkan penurunan tingkat air akuifer. Penurunan ini dapat
berdampak negatif pada sumber air yang bergantung pada akuifer tersebut, seperti sumur-sumur air
dan mata air. Penurunan tingkat air ini dapat mengurangi debit air yang tersedia dan bahkan
mengeringkan sumber air di sekitar lokasi proyek.
b. Pembangunan bangunan berpengaruh terhadap KDB (koefisien dasar bangunan) dan KLB.
(koefisien luas bangunan) Pembangunan bangunan di lahan yang sebelumnya belum digunakan
misalnya pertanian atau lahan terbuka dan digunakan dengan tujuan yang berbeda misalnya seperti
proyek Pembangunan perumahan bisa memengaruhi tata guna lahan dan memengaruhi KDB dan
KLB di wilayah tersebut.
c. Pengambilan air tanah berpengaruh terhadap lain amblesan tanah (land subsidence), intrusi air
laut/asin (salt water intrusion) dan kekeringan.
Amblesan Tanah (Land Subsidence): Pengambilan air tanah secara berlebihan dari suatu akuifer
dapat menyebabkan penurunan tingkat air tanah di dalam akuifer tersebut. Hal ini dapat
mengakibatkan amblesan tanah atau penurunan permukaan tanah di atasnya. Ketika air tanah dihisap
keluar, ruang di dalam akuifer bisa mengendur atau runtuh, yang pada gilirannya menyebabkan tanah
di atasnya turun atau ambles. Ini dapat merusak bangunan, saluran irigasi, dan infrastruktur lainnya.
Intrusi Air Laut/Asin (Saltwater Intrusion): Ketika air tanah ditarik keluar dari akuifer dengan
tingkat yang lebih cepat daripada laju pengisian alaminya, maka bisa terjadi intrusi air laut atau air
asin. Akuifer yang terpengaruh oleh intrusi air laut akan menjadi lebih asin, sehingga air yang ditarik
ke permukaan juga menjadi lebih asin dan tidak cocok untuk digunakan sebagai sumber air tawar.
Hal ini dapat mengancam pasokan air tawar yang penting untuk konsumsi manusia dan pertanian di
daerah pesisir.
Kekeringan (Drought): Pengambilan air tanah yang berlebihan dapat mengurangi sumber daya air
bawah tanah yang tersedia dalam akuifer. Jika akuifer mengalami penurunan tingkat air yang
signifikan, maka ini dapat menyebabkan kekeringan di daerah yang mengandalkan air tanah sebagai
sumber utama air. Kekeringan dapat berdampak pada pertanian, kehidupan sehari-hari, dan
ekosistem.
d. Pembangunan Embung atau jenis penampung lainnya Perubahan hidrologi dan pengaliran air
hujan (run-off)
Perubahan hidrologi dan pengaliran air hujan dapat memiliki dampak signifikan pada siklus air,
termasuk pola hujan, aliran air permukaan, dan kondisi akuifer. Berikut penjelasan lebih lanjut:
- Perubahan Hidrologi: Perubahan hidrologi merujuk pada perubahan dalam pola sirkulasi,
distribusi, dan penyimpanan air di suatu wilayah. Perubahan ini dapat meliputi peningkatan atau
penurunan curah hujan, perubahan suhu, tingkat penguapan, atau intensitas siklus air lainnya.
Dampak perubahan hidrologi bisa termasuk periode kekeringan yang lebih panjang, musim hujan
yang tidak teratur, dan perubahan dalam pola banjir.
- Pengaliran Air Hujan (Run-off): Pengaliran air hujan adalah air hujan yang mengalir ke arah
permukaan tanah atau aliran air, seperti sungai, sungai kecil, dan saluran drainase. Pengaliran air
hujan terjadi ketika tanah tidak mampu menyerap air hujan dengan cepat atau ketika kapasitas tanah
telah terlampaui. Faktor-faktor yang memengaruhi pengaliran air hujan termasuk tipe tanah, curah
hujan, tata guna lahan, vegetasi, dan banyak lagi.

*******SELAMAT MENGERJAKAN , SEMOGA SUKSES ******

Anda mungkin juga menyukai