Anda di halaman 1dari 19

Tokopedia x BTS : Strategi Pemasaran Menarik

kita memulai sebuah bisnis, kita harus tahu dan jeli tentang strategi dan trik apa yang bisa
kita gunakan agar produk atau jasa yang kita tawarkan dan hasilkan bisa dinikmati oleh
masyarakat. Ada banyak strategi yang bisa kita gunakan untuk memulai bisnis, seperti
membuat produk yang menarik; menggunakan media sosial untuk promosi; atau membuat
konten kreatif seperti iklan untuk menarik perhatian orang.

Saat ini saya akan membahas tentang strategi pemasaran berupa periklanan. Menurut saya,
kita harus bisa membuat iklan yang menarik, kreatif, inovatif, dan belum pernah ada
sebelumnya. Banyak sekali cara yang digunakan oleh perusahaan besar untuk membuat
sebuah iklan. Salah satunya adalah Tokopedia x BTS. Siapa yang tidak tahu Tokopedia?
Tokopedia merupakan e-commerce yang telah digunakan oleh negara-negara di Indonesia
dan Asia. Selama ini Tokopedia telah menerapkan banyak strategi pemasaran seperti
promosi melalui media sosial, pemberian loyalty gift kepada konsumen, menghadiri event,
dan Tokopedia menggunakan brand ambassador.

Salah satu strategi pemasaran yang akan saya bahas adalah menggunakan BTS sebagai
brand ambassador. Menurut saya, strategi ini memenuhi 4 aspek kreativitas periklanan,
yaitu:

A. Keaslian

Tokopedia memiliki ide kreatif yang belum pernah ada sebelumnya. Tokopedia menjadikan
BTS yang merupakan grup idola Korea yang terdiri dari 7 anggota, menjadi brand
ambassador. BTS sendiri memiliki gelar resmi untuk para penggemarnya yaitu ARMY.
Menurut saya, Tokopedia sangat kreatif dan cerdas karena menjadikan BTS sebagai brand
ambassador. BTS menggunakan album mereka sebagai audio dalam mempromosikan
Tokopedia. Ide kreatif ini tentunya sangat diminati masyarakat dan masyarakat menjadi
tertarik dengan Tokopedia.

B. Fleksibilitas

Iklan yang dibuat oleh Tokopedia x BTS sangat fleksibel, karena promosi yang mereka
gunakan adalah melalui media digital seperti Instagram dan Twitter yang tentunya mudah
diakses oleh masyarakat, terutama mempermudah interaksi antara Army dan Tokopedia.

C. Perpaduan

Menurut saya, kombinasi yang dibuat oleh Tokopedia dan BTS ini sangat menarik. Mulai dari
visual member, kostum yang digunakan, musik yang diaransemen sedemikian rupa. Setiap
adegan yang dibuat sangat menarik dan menyatu menjadi satu. Perpaduan tiap member
bergantian memperkenalkan diri dan bernyanyi sangat menarik. Mereka juga menggunakan
Bahasa dalam mendukung Tokopedia

D. Nilai Artistik
Salah satu nilai artistik dalam iklan Tokopedia x BTS adalah lirik, audio, dan gerakan yang
dibawakan oleh BTS. Lagu BTS dijadikan audio di setiap iklan Tokopedia seperti Tokopedia x
BTS: Bebas Ongkir? Tokopedia Saja! Dalam adegan ini, Tokopedia x BTS menggunakan salah
satu album mereka sebagai audio. Hal ini tentunya sangat menarik bagi konsumen
khususnya Army di Indonesia. Salah satu liriknya adalah:

Halo Indonesia, Ini BTS! Saya RM, Saya V, Saya J-Hope, Saya Jimin, Saya Jin, Saya Suga, Saya
Jung Kook.

Bebas Ongkir? Tokopedia Saja!

Nomor 1 Setiap Hari

tokopedia...tokopedia...

Dari 4 aspek tersebut saya paling tertarik dengan Artistic Value, menurut saya dengan nilai
artistik iklan terlihat lebih menarik. Menurut saya, dengan iklan yang menarik dan kreatif,
orang akan tertarik dengan merek atau jasa yang ditawarkan. Tokopedia x BTS merupakan
salah satu contoh perusahaan yang berhasil mengiklankan layanannya. Dengan ide yang
sebelumnya tidak ada, mereka berhasil menarik minat masyarakat untuk menggunakan
aplikasi Tokopedia. Jadi, brand ambassador adalah salah satu strategi yang bisa kita gunakan
untuk menjadi strategi pemasaran kita.

Strategi marketing Tokopedia menjadi e-commerce No.1 di Indonesia

Photo of Dewi Ulfah Anggreini - Bisnika.com Dewi Ulfah Anggreini - Bisnika.com


Strategi marketing Tokopedia Tokopedia. Foto: Pinterest
Melihat persaingan antar e-commerce di Indonesia membuat Tokopedia harus memiliki
strategi marketing yang tepat. Berkat strategi marketing ini Tokopedia bisa menjadi e-
commerce No.1 dalam periode Januari 2021 ini. Lalu apa saja strategi marketing Tokopedia
tersebut?

(Baca juga: Tokopedia salip Shopee sebagai e-commerce No.1 di Indonesia)

Jejak kesuksesan Tokopedia

Tokopedia sebagai start up e-commerce di Indonesia secara resmi diresmikan pada tanggal
17 Agustus 2009. Di tahun yang sama, Tokopedia berhasil mendapatkan pendanaan awal
yang berasal dari PT Indonusa Dwitama.

Kemudian Tokopedia terus berkembang sebagai platform jual beli online yang paling
diminati di Indonesia. Hingga di tahun 2014, PT Tokopedia berhasil mendapatkan
penghargaan Marketeers of the Year 2014 kategori sektor E-Commerce. Penghargaan ini
diberikan secara khusus pada acara Markplus Conference 2015.

Strategi marketing Tokopedia

Aktif dalam sosial media

Strategi marketing Tokopedia dalam mengembangkan bisnisnya adalah dengan


menggunakan sosial media sebagai sarana promosi dan interaksi dengan konsumen. Secara
aktif admin sosial media Tokopedia di Instagram, Facebook, dan TikTok membuat konten
menarik, membagikan promosi, serta mengadakan live secara berkala.

Memberikan Loyalty Gift untuk Konsumen

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan setia, Tokopedia sering memberikan loyalty
gift. Biasanya dalam bentuk cashback dan giveaway yang diberikan secara berkala.

Dengan pemberikan cashback dan giveaway konsumen akan berbelanja lebih sering dan
tertarik untuk kembali melakukan transaksi belanja online.

Menggunakan Brand Ambassador

Brand ambassador Tokopedia salah satunya adalah Chelsea Islan. Penggunaan brand
ambassador sebagai strategi marketing dapat mempengaruhi banyak orang untuk
menggunakan suatu produk serta efektif untuk membuat perusahaan semakin terlihat
terpercaya.

Wajib Coba! Trik Alamiah Ini Hilangkan Papiloma Secepat 3 Hari


Dr: Sendimu Takkan Rusak lagi jika Kamu Pakai Resep Sederhana
Papiloma membenci obat ini, akan copot sendiri dalam 6 hari
Jika Anda Menemukan Papiloma seperti Ini, Waspadalah!
Maria Vania Diajak Bercinta Dengan Artis Terkenal Dan Istrinya...
Minum Ini Sebelum Tidur Bisa Bantu Bakar Lemak Perut!
Brand ambassador akan dipilih berdasarkan image artis atau selebritas yang paling sesuai
dan paling baik di mata publik.

Karena itulah Tokopedia sangat selektif dalam memilih brand ambassador nya.

Aktif mengikuti event penting

Strategi marketing Tokopedia


TokopediaxBTS. Foto: Pinterest
Rahasia sukses Tokopedia adalah aktif mengikuti event penting dan merayakannya dengan
acara-acara khusus. Salah satu event ini adalah Harbolnas ( Hari Beli Online Nasional) yang
dirayakan dengan pemberian promo heboh, flash sale, cashback serta gift.
Tidak jarang secara life Tokopedia membuat acara hiburan sekaligus dalam rangka
memberikan promo kepada pelanggan.

Beberapa event besar Tokopedia bahkan sering menggandeng idol Korea seperti BTS dan
Blackpink,

Tentu saja acara menarik ini membuat para penggemar Kpop dan Korea antusias dan sangat
tertarik.

Itulah beberapa strategi marketing Tokopedia yang selama ini ditetapkan dalam rangka
meningkatkan penggunaan platform e-commerce nya. Jangan lupa baca artikel menarik
lainnya di laman web bisnika.com (TCT)

Melihat Strategi Iklan Tokopedia yang Berbeda dari Marketplace Lainnya


Januari 10, 2019 | 10370x dilihat | Tips UMKM | Fery Andriawan

No votes so far! Be the first to rate this post.


FacebookLinkedInTwitter
Komentar
Strategi Iklan Tokopedia
Siapa yang tidak menyukai kemudahan? hal itulah yang diinisiasi banyak perusahaan rintisan
(start up) yang ada di Indonesia. Kemudahan itu juga yang ingin diberikan oleh Tokopedia
kepada para masyarkat di tanah air, seperti kemudahan dalam berbelanja, kemudahan
dalam bertransaksi hingga kemudahan dalam menerima barang yang diinginkan. Lantas,
kenapa Tokopedia sangat berbeda dibandingkan dengan marketplace lainnya?

Jika ditarik ke belakang, salah satu dari 4 unicorn di Indonesia tersebut sudah berdiri selama
10 tahun. Menurut data dari e27.co, per bulan November 2018, pengguna aktif Tokopedia
mencapai 90 juta orang. Uniknya, persebaran dari pengguna merata hingga 93% dari total
34 provinsi yang ada di Indonesia. Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, kenapa
Tokopedia mampu konsisten menjadi salah satu ecommerce besar di tanah air?

Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsistensi mereka, salah satunya adalah
tersedianya banyak lapangan kerja. Jika dirinci, saat ini, mereka juga telah mempekerjakan
sekitar 2800 karyawan. Selain itu, Tokopedia menjadi ‘lapak’ dari 4 juta pedagang online
dengan mencapai total 100 juta produk yang ditayangkan. Tujuan memberdayakan
pedagang online itulah yang menjadi strategi iklan Tokopedia yang sangat ‘mendarah
daging’.
Kenapa disebut sebagai mendarah daging? karena dalam 10 tahun terakhir, Tokopedia,
secara konsisten, mempromosikan tempatnya sebagai wadah berkumpul para pedagang
online yang ingin menggantungkan nasib menjadi seorang pengusaha.

Baca Juga: Membedah Apakah Bisnis Online Terpopuler di Indonesia Pada 2018?

Strategi Iklan Tokopedia

Seller Story
Seller Story

Kenapa strategi iklan Tokopedia dianggap berbeda dibanding kebanyakan marketplace


lainnya? karena mereka ingin mengajak masyarakat menjadi pengusaha. Hal itu bisa dilihat
dari iklan yang sering mereka buat. Ciptakan Peluangmu dan #MulaiAjaDulu merupakan dua
kampanye terbaru mereka dalam dua tahun terakhir. Hal itu berbanding terbalik dengan
marketplace lain yang lebih suka menawarkan promo dalam iklannya.

Secara tersirat, Tokopedia ingin menampilkan pesan jika peluang, dalam berbisnis, itu
bukanlah untuk ditunggu melainkan diraih secepatnya. Di dalam kampanye ‘Ciptakan
Peluangmu’, mereka juga memilih untuk menggunakan Chelsea Islan sebagai modelnya
yang menyiratkan jika anak muda seharusnya sudah mulai mendominasi dunia bisnis dan
menghilangkan kesan jika hanya orang tua saja yang seharusnya berbisnis.

Kampanye untuk mengajak masyarakat di Indonesia untuk memulai bisnis juga dibuat
secara visual. Setiap bulannya, Tokopedia, secara aktif, membuat seller stories yang
diupload melalui media channel Youtube miliknya. Hal itu bertujuan untuk mengenalkan
para pengusaha sukses sekaligus mengajak orang-orang lainnya untuk mulai berbisnis
dengan menggunakan Tokopedia sebagai medium tentunya.

Baca Juga: Melihat Kampung Bisnis Online yang Berdayakan Ratusan Remaja Desa

Makerfest, Offline Strategy

Makerfest
Makerfest

Selain menggencarkan kampanye di dunia digital, Tokopedia juga membuat berbagai event
untuk mendukung produk UMKM Lokal. Salah satu yang paling terkenal adalah Makerfest
2018. Menggandeng Bekraf, tujuan dari Makerfest ini dilakukan untuk memperkenalkan jika
produk UMKM lokal bisa bersaing di nasional atau bahkan internasional. Event ini juga
membuat setiap pelaku usaha bertemu dengan investor yang mungkin saja tertarik untuk
melakukan kerjasama.

Berbagai acara memang ditampilkan di acara yang digelar di 8 kota besar Indonesia
tersebut, termasuk dengan kompetisi produk UMKM lokal yang bisa memenangkan hadiah
mencapai miliaran rupiah. Ada juga sharing ilmu dengan para entrepreneur terkemuka di
tanah air dan event-event menarik lainnya. Tokopedia memang benar-benar berkonsentrasi
terhadap kemajuan produk tanah air, khususnya industri kecil dan menengah.

Gencarnya strategi iklan Tokopedia, baik offline maupun online memang tidak terlepas dari
pendanaan ‘tanpa batas’. Terlebih lagi, mereka tergolong sebagai salah satu unicorn di
Indonesia. Bahkan, Bloomberg menaksir jika nilai valuasi dari perusahaan milik William
Tanuwijaya tersebut sudah mencapai 7 milliar dollar atau sekitar 98 triliun rupiah dalam
kurs Indonesia saat ini.

Baca Juga: Bisnis UKM: Jelajah Mall Rongsok, Surga Barang Bekas di Pinggir Ibukota

Masifnya Pasar Online di Indonesia

Perkembangan Ecommerce
Perkembangan Ecommerce

Menurut penelitian dari iPrice Group, di tahun 2018, Tokopedia merupakan marketplace
yang paling sering dikunjungi di Indonesia, diikuti oleh Bukalapak, Shoppe dan Lazada. Data
tersebut membuktikan jika strategi yang dijalankan oleh Tokopedia memang berhasil
menarik banyak pengguna untuk ‘loyal’ di platform mereka. Agar terus bertahan sebagai
yang terbaik, tentunya konsistensi memang sangat dibutuhkan.

Bloomberg melanjutkan jika saat ini bisnis online di Indonesia tengah berada di jalur yang
positif. Bahkan, peningkatan sebesar 12 kali lipat terjadi di dalam transaksi jual beli online
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Di awal 2015, jumlahnya baru sekitar 1,7 miliar
dollar namun sudah meningkat hingga 12,7 milliar dollar saat ini. Bloomberg kemudian
memprediksi jika di tahun 2015 mendatang, transaksi online mencapai 53 miliar dollar.

Dengan memimpin pasar di Indonesia, sudah pasti jika Tokopedia menjadi marketplace yang
paling banyak mendominasi perputaran uang. Tidak ada angka pasti mengenai
perputarannya yang jelas saat ini mereka harus bisa mencari cara agar bisa konsisten
menjadi marketplace #1 di Indonesia. Caranya? terus menciptakan kampanye kreatif untuk
mendorong bertumbuhnya jumlah online seller di tanah air.

Sejalan dengan Misi Paper.id

Paper.id CEO dan CTO


Paper.id CEO dan CTO

Keterlibatan secara langsung Tokopedia untuk memajukan industri bisnis dan UMKM lokal
juga dilakukan oleh Paper.id. Software Invoicing #1 di Indonesia tersebut juga turut serta
ingin memberikan kemudahan kepada mereka melalui pengelolaan bisnis secara lebih
mudah dan efisien. Jika dulu pelaku usaha harus mengirimkan Invoice secara manual,
Paper.id menawarkan cara yang lebih profesional.

Para pelaku UMKM bisa mengirimkan Invoice melalui aplikasi Paper.id yang bisa didapatkan
secara GRATIS disini. Selain itu, pengiriman Invoice Paper.id dapat dikirimkan pula melalui
Email dan juga aplikasi mesenger favorit Anda, seperti Line dan Whatsapp. Dengan begitu,
para pelaku UMKM bisa menggunakan waktu yang tersedia untuk melakukan
pengembangan bisnis, seperti membuat produk ataupun promosi digital.

Pengelolaan bisnis semakin mudah bersama dengan Paper.id. Nikmati juga banyak promosi
menarik lainnya setelah Anda bergabung software Invoicing #1 di Indonesia tersebut. Siapa
bilang mengelola bisnis harus mahal, sebab Paper.id memberikan kemudahan akses GRATIS
selamanya.

10 situs e-commerce teratas di Indonesia Q1 2021, berdasarkan traffic bulanan


Diterbitkan oleh Hanadian Nurhayati-Wolff, 31 Mei 2021
Pada kuartal pertama tahun 2021, Tokopedia e-commerce Indonesia menempati peringkat
pertama di antara situs e-commerce yang paling banyak diklik di Indonesia, dengan sekitar
135 juta klik. Disusul oleh Shopee dan Bukalapak.
Kebangkitan e-commerce
E-commerce telah meningkat di Indonesia untuk sementara waktu sekarang dan
diperkirakan tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Kepulauan ini terbentang dari ujung
barat di Sumatra hingga titik paling timur di New Guinea lebih dari 17 ribu pulau dan lebih
dari lima ribu kilometer. Akibatnya, sulit bagi bisnis biasa untuk menjangkau pelanggan di
daerah terpencil. Selain masalah lalu lintas yang sedang berlangsung di kota-kota utama
seperti Jawa, solusi belanja online adalah cara yang bagus untuk sukses.
Tantangan bagi pemain e-commerce
Namun, ini tidak berarti bahwa setiap perusahaan e-commerce berhasil. Agak penting untuk
menyesuaikan layanan dengan pasar lokal. Sebagai contoh, Bukalapak melihat bahwa belum
semua orang di Indonesia online dan karenanya menjalin kemitraan yang erat dengan toko-
toko kecil di seluruh negeri. Toko-toko kecil ini dapat didekati oleh penduduk tanpa koneksi
internet. Bagi masyarakat, ada kemungkinan untuk memiliki akses ke berbagai produk dan
Bukalapak dapat menghasilkan uang dengan klien yang bahkan tidak memiliki akses
internet.

Strategi Jangka Panjang Tokopedia untuk Masa Depan Digital Indonesia

In partnership with
Indonesia adalah negara dengan kompleksitas tinggi dan menyimpan berjuta potensi.
Negara kepulauan ini juga jadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dengan
rata-rata penduduk berusia muda dan jumlah kelas menengah yang terus meningkat.

Menurut laporan Google 2020 e-Conomy SEA, ekonomi internet Indonesia bisa
membengkak hingga bernilai US$124 miliar (setara Rp1,75 kuadriliun) dalam lima tahun
mendatang, didorong oleh perilaku masyarakat dan kelompok pengusaha yang makin
terhubung ke internet.

Meski begitu, masih ada masalah inheren yang belum terpecahkan. Misalnya, sekitar 120
juta masyarakat Indonesia yang tinggal di pedesaan harus berjuang lebih demi
mendapatkan akses terhadap barang dan jasa. Dibutuhkan berbagai jenis moda transportasi
untuk mengelola jalur logistik yang bisa menjangkau lebih dari 17.500 pulau di Indonesia.

Randall Aluwi selaku Vice President of Corporate Finance and Investments di perusahaan
teknologi Indonesia Tokopedia mengatakan bahwa digitalisasi Indonesia akan membantu
meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Di sisi lain,
langkah ini juga bakal jadi upaya terpadu untuk mendukung lebih dari 60 juta pelaku UMKM
di Indonesia yang mengalami hambatan bisnis akibat kebijakan karantina wilayah karena
pandemi COVID-19.

“Digitalisasi membantu menciptakan lapangan kerja baru dan membuka akses kepada
seluruh penduduk untuk ikut berpartisipasi dalam ekonomi digital,” kata Randall.

“Demokratisasi perdagangan di Indonesia memberi kesempatan yang sama ke semua pihak,


menghapus hambatan, meningkatkan efisiensi serta produktivitas di seluruh aktivitas
perekonomian, baik untuk pelanggan ataupun bisnis.”

Jadi “toko serba ada” di Indonesia


Sejak pertama kali didirikan di 2009, Tokopedia telah berada di garda depan dalam
mendukung upaya digitalisasi di Indonesia. Pada awalnya, perusahaan berfokus
mengembangkan platformnya sebagai “toserba” yang membantu mempertemukan para
penjual dan pembeli.

“Jika seseorang menginginkan sesuatu yang tak bisa ditemukan di toko retail, pertanyaan
yang umum diterima adalah, ‘Sudah cek Tokopedia belum?’” kata Randall.

Randall Aluwi, Vice President of Corporate Finance and Investments di Tokopedia


Selama beberapa tahun terakhir, Tokopedia telah berkembang dari sekedar marketplace
C2C. Perusahaan menawarkan lebih banyak barang digital dan produk untuk menghapus
ketidaksetaraan akses terhadap berbagai layanan untuk meningkatkan kualitas hidup para
pengguna. Misalnya, para pengguna bisa membayar tagihan listrik, pajak, isi ulang pulsa
seluler, serta melakukan pembayaran lainnya, hanya lewat aplikasi dengan smartphone
masing-masing. Ini jelas berbeda dibanding jika pengguna harus mengantre di depan mesin
ATM setiap akhir bulan.

Bagi Randall, transisi dari barang fisik ke digital adalah peristiwa alami dari tujuan
perusahaan untuk menciptakan “siklus yang baik” bagi pembeli dan penjual. Tokopedia tak
hanya memungkinkan para pengguna untuk berbelanja dan menyelesaikan tugas harian
mereka, namun juga meningkatkan akses para penjual ke barang dagangan dan basis
konsumen yang lebih luas, membantu mereka untuk menjangkau seluruh Indonesia.

“Dari sisi pembeli, sekarang saya bisa mendapatkan barang dari Kalimantan, yang
sebelumnya jelas sulit untuk diakses,” kata Randall.

Menghadirkan toko kelontong ke ranah online


Lebih dari sekadar penjual perorangan, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah
toko kelontong terbanyak. Tokopedia bertekad untuk membawa para toko kelontong dan
warung-warung ini ke ranah digital lewat Mitra Tokopedia.

Melalui layanan online-to-offline ini, Tokopedia telah memberdayakan jutaan pedagang


offline di lebih dari 500 distrik di seluruh nusantara untuk memanfaatkan teknologi guna
memperluas akses kepada barang dagangan.

“Biasanya, toko-toko kelontong membeli sampo dari satu distributor, dan sabun dari
distributor lainnya, sehingga biaya yang dikeluarkan pun makin mahal,” jelas Randall. “Kami
bisa menyederhanakan dan memusatkan proses pemesanan, memangkas biaya, serta
membantu mereka jadi lebih kompetitif.”

Namun perjalanan itu tidak datang tanpa hambatan. Menurut Randall, perjuangan
perusahaan dapat dibandingkan dengan sesuatu yang ia perjuangkan secara pribadi:
memperkenalkan manfaat menggunakan digital kepada orang tuanya.

Tantangan awal membawa pelanggan ke marketplace Tokopedia adalah menerobos


ketidakpercayaan untuk bertransaksi online. “Apakah penjual benar-benar akan
mengirimkan barangnya?” – itu pertanyaan yang sering muncul.

“Jika kita kembali ke salah satu alasan didirikannya Tokopedia, itu karena dahulu banyak
transaksi online dilakukan melalui forum dan jalur informal lainnya,” ujar Randall. Untuk
mengatasi masalah tersebut, Tokopedia memperkenalkan sistem escrow (rekening
bersama), di mana pihak ketiga memegang dan mengatur pembayaran atas nama pembeli
dan penjual.

Di sisi penjual, Tokopedia meyakinkan pedagang yang hanya berjualan offline, bahwa
bergabung dengan Mitra Tokopedia mampu membantu mereka meningkatkan perputaran
barang mereka dengan cepat.

“Secara historis, banyak dari toko-toko kelontong ini mungkin memiliki 50 hingga 100
produk yang berbeda, tetapi [dengan layanan ini, mereka] sekarang langsung memiliki 30
tambahan produk dan layanan digital sebagai tambahan atas apa yang sudah mereka jual,”
catat Randall. “Memang butuh waktu, tetapi setelah mereka terbiasa, ada manfaat
tambahan dalam menggunakan platform kami.”

Di tengah karantina wilayah akibat COVID-19, layanan penjual Tokopedia sangat penting
dalam membantu bisnis offline menghadapi dampak buruk kondisi tersebut. Pandemi
secara drastis mengubah kebiasaan konsumen, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang
signifikan di para penjual, kata Randall.

Dari 7+ juta penjual, telah meningkat menjadi lebih dari 11+ juta dalam kurun waktu
setahun, dan 70 persen dari penjual ini mengalami peningkatan rata-rata 133 persen dalam
volume penjualan. Perkembangan ini meningkatkan kebutuhan akan layanan logistik dan
pembayaran yang lebih andal.
Jaringan logistik Tokopedia, misalnya, mencakup 13 mitra pihak ketiga, yang semuanya
membantu perusahaan menyediakan layanan pengiriman dan pemenuhan yang efisien ke
99 persen wilayah geografis Indonesia. Terlebih lagi, perusahaan meluncurkan layanan
pemenuhan TokoCabang pada tahun 2019, yang menyediakan fasilitas pergudangan kepada
penjual.

“Jika kamu seorang penjual yang berlokasi di Kalimantan, tetapi memiliki permintaan yang
signifikan di Jakarta, kamu bisa menyimpan barang daganganmu pada salah satu pusat
pemenuhan mitra kami di Jakarta,” Randall menjelaskan.

Tokopedia juga telah melakukan investasi besar dalam layanan pembayaran dan fintech
untuk memungkinkan pembeli membayar barang dan jasa, meski tak punya rekening bank
sekalipun. Upaya ini antara lain mendukung pembayaran menggunakan dompet digital,
serta menyiapkan tempat pembayaran tunai di minimarket.

Menumbuhkan masa depan digital Indonesia

Suasana kantor Tokopedia


Meski Indonesia memiliki berjuta potensi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,
terutama dalam mendorong literasi keuangan.

“Ini masih dalam babak paling awal di Indonesia. Itulah mengapa kami melakukan kurasi
produk di platform kami, dengan mempertimbangkan para pengguna baru,” kata Randall.

Randall menjelaskan bahwa Tokopedia menawarkan produk investasi dengan risiko rendah
seperti reksa dana pasar uang, yang memungkinkan pelanggan bereksperimen dalam
berinvestasi secara aman dan melihat sendiri hasilnya.

“Hanya sekitar 20 persen dari penduduk Indonesia punya rekening bank,” kata Randall.
“Berdasarkan hal itu, kami berpikir bagaimana membangun tingkat pendidikan keuangan
yang tepat untuk memanfaatkan produk-produk ini serta bertanggung jawab terhadap
keuangan masing-masing?”

Seiring dengan peningkatan penetrasi layanan keuangan, Tokopedia akan terus memastikan
bahwa para pengguna mendapatkan tingkat edukasi pasar yang tepat agar tak keliru dalam
mengelola keuangan masing-masing. “Kami akan terus membangun, berinvestasi, dan
berkembang untuk semua masyarakat Indonesia, baik yang berada di kota tier 1 atau kota
tier 3,” Randall menegaskan.

Dengan tingkat penetrasi smartphone dan internet yang tinggi, Indonesia sedang dalam
proses untuk mencapai potensi yang sebenarnya. Bagi Tokopedia, Cina adalah contoh yang
bagus untuk diikuti.

“Menurut saya, jenis dinamika seperti itu adalah masa depan–di mana kamu bisa
[melakukan apa saja] melalui teleponmu. Hal ini juga mendorong efisiensi yang signifikan di
seluruh sektor bisnis karena para pengusaha menyadari bahwa mereka menciptakan
peluang dan solusi yang menyederhanakan proses untuk semua orang di semua lini, ”
tutupnya.

Cari tahu lebih lanjut tentang bagaimana marketplace dan solusi produk digital Tokopedia
menggerakkan ekonomi digital Indonesia di situs webnya.

Konten ini diproduksi oleh Tech in Asia Studios, yang menghubungkan perusahaan dengan
komunitas teknologi di Asia. Cari tahu lebih lanjut mengenai bermitra dengan Tech in Asia
Studios.

Tokopedia Bocorkan Strategi Rajai Marketplace di Indonesia

Nurcholis Maarif - detikInet


Rabu, 21 Apr 2021 20:30 WIB
0 komentar
SHARE

URL telah disalin

Foto: Tokopedia
Jakarta - Pandemi telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat, termasuk beralih dari
belanja offline ke online. Perubahan ini dan ditambah potensi pertumbuhan e-commerce di
Indonesia membuat para e-commerce untuk bersaing adu inovasi dan strategi.
Para e-commerce menawarkan berbagai fitur yang mempermudah konsumen untuk
melakukan aktivitas belanja hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui platform e-
commerce. Tak terkecuali untuk seller yang ikut berjualan.

Dikutip dari dari riset DSinnovate berjudul 'The Power E-Commerce Spectrums', beragam
strategi pun dilakukan oleh e-commerce untuk memaksimalkan dan merebut pasar ini.
Misalnya, Shopee dan Lazada memberikan fitur games dan live streaming di platform
masing-masing.

Baik Shopee maupun Lazada juga fokus pada promo 'tanggal cantik' seperti 9.9, 10.10,
mengikuti bentuk promosi 11.11 yang diperkenalkan oleh Alibaba. Strategi tersebut
digunakan sebagai bentuk promosi untuk meningkatkan engagement pengguna, sekaligus
mendorong pembelian produk.

Baca juga:
Tokopedia-Migrant CARE Dorong Pemulihan Ekonomi Wanita Purna Migran
Sementara Tokopedia menarik pelanggan lewat program Waktu Indonesia Belanja (WIB)
yang menawarkan promosi khusus kepada penggunanya setiap akhir bulan saat tanggal
gajian.
Powered by AdSparc
Program ini menampilkan produk dan memungkinkan konsumen mendapatkan penawaran
khusus melalui omni channel strategy, yaitu menawarkan hiburan dan pengalaman
berbelanja dengan mengintegrasikan acara TV langsung dan promosi dalam aplikasi
sekaligus.

Berbagai kolaborasi juga dilakukan Tokopedia dengan vendor offline selama pandemi
terjadi. Perusahaan bermitra dengan acara dan bazaar yang sebelumnya hanya offline untuk
online melalui platformnya, seperti Big Bad Wolf, Jakcloth, dan Jakarta Sneakers Day.

e-Commerce yang yang identik dengan warna hijau itu juga fokus pada onboarding brand
yang awalnya hanya memiliki channel penjualan offline untuk membuka tokonya di
Tokopedia seperti BMW dan Tesla.

Baca juga:
Rekomendasi 3 Produk Kecantikan Halal Buatan Lokal ala Tokopedia
Beragam pendekatan tersebut menjadi strategi masing-masing pemain e-commerce untuk
menarik semakin banyak pengguna ke platform mereka. Hasilnya, Tokopedia menjadi
marketplace di Indonesia yang paling banyak dikunjungi selama kuartal I 2021. Menurut
data, SimilarWeb.

Rentang Januari-Maret 2021, Tokopedia mempunyai pengunjung bulanan mencapai 126,4


juta dan unique visitors 38,93 juta. Di posisi kedua ada Shopee dengan pengunjung bulanan
117 juta dan unique visitors 35,75 juta. Lalu ada Bukalapak dengan pengunjung bulanan
31,27 juta dan unique visitors 12,83 juta.

Sementara di posisi keempat ada Lazada dengan jumlah pengunjung bulanan 28,20 juta dan
unique visitors 11,22 juta. Lalu posisi kelima ada Blibli dengan jumlah pengunjung bulanan
18,52 juta dan unique visitors 9,64 juta.

Tokopedia Ungkap Tren dan Peluang Bisnis 2021 yang Wajib Diketahui UMKM
08 Maret 2021
Bagikan ikon
Membagikan
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke Twitter
Tokopedia Ungkap Tren dan Peluang Bisnis 2021 yang Wajib Diketahui UMKM
Jakarta, 5 Maret 2021 – Pandemi COVID-19 mendorong munculnya lebih banyak UMKM di
Indonesia. Tokopedia mencatatkan peningkatan jumlah penjual di platformnya dari 7,2 juta
pada Januari 2020 menjadi lebih dari 10 juta saat ini.

Senior Lead Komunikasi Eksternal Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengatakan,


“Tokopedia berkomitmen untuk #SelaluAdaSelaluBisa (#AlwaysPresentAlwaysAble) untuk
memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan peluang melalui
penggunaan teknologi. Dalam membangun bisnis, apalagi di tengah pandemi, memahami
tren pasar sangatlah penting. “
Tokopedia membagikan beberapa temuan menarik terkait tren penjualan produk yang bisa
menjadi inspirasi bisnis bagi masyarakat.

Food and Beverages – Kategori F&B menjadi salah satu kategori terpopuler di Tokopedia
menjelang akhir tahun 2020 dengan peningkatan transaksi lebih dari 3x lipat.
“Menjual produk yang paling banyak dicari orang bisa menjadi strategi yang baik untuk
memulai bisnis. Beberapa produk makanan dan minuman yang paling banyak dicari
masyarakat akhir-akhir ini antara lain madu, buah-buahan, telur, kopi lokal, keripik dan
nasi,” jelas Ekhel.

“Selain itu, berjualan makanan siap masak juga bisa dijadikan peluang bisnis saat ini. Melihat
adanya peningkatan penjualan makanan siap saji di Tokopedia hingga lebih dari 3,5x di akhir
tahun 2020,” imbuh Ekhel.

2. Kecantikan dan Perawatan Tubuh – Pandemi mendorong tren dan peluang baru,
termasuk di bidang kecantikan dan perawatan tubuh. Tokopedia mencatat terjadi
peningkatan transaksi di kategori Beauty, mencapai hampir 2x lipat hingga akhir tahun 2020.
Gentle Hour, seller lokal di kategori Beauty Tokopedia yang merintis bisnisnya di tengah
pandemi, juga mencatatkan peningkatan 13x lipat. dalam bertransaksi dan berhasil
menjangkau nasabah bahkan sampai ke Papua.

3. Tanaman dan Alat Berkebun – “Berkebun menjadi salah satu hobi yang paling digemari di
masa pandemi. Ada peningkatan transaksi lebih dari 4x di subkategori Taman sepanjang
tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019 di Tokopedia sehingga dapat
menginspirasi bisnis di tahun 2021,” ujar Ekhel.

4. Produk Olahraga – Menjual berbagai produk yang mendukung hobi olahraga populer juga
bisa dijadikan sebagai ide bisnis. Ekhel menambahkan, “Beberapa olahraga paling populer
selama tahun 2020 berdasarkan pembelian dari Tokopedia, yaitu bersepeda, kebugaran,
memancing, hiking dan berkemah, serta sepak bola atau futsal.”

5. Alat Melukis – Di tengah pandemi, melukis menjadi salah satu hobi favorit masyarakat,
misalnya kegiatan melukis dengan angka. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penjualan
produk seperti perlengkapan lukis di subkategori Office & Stationery di Tokopedia yang
hampir dua kali lipat di tahun 2020. “Ini juga bisa menjadi peluang bisnis,” pungkas Ekhel.

Tokopedia juga memberikan bantuan dan akses materi edukasi berupa kelas online atau
webinar bagi para pebisnis baru atau yang sudah menjadi seller di Tokopedia melalui Seller
Education Center. Tema yang diangkat sangat beragam, mulai dari cara membuka toko, tips
mendapatkan order pertama, keuntungan berjualan online, membuat konten promo yang
menarik dan lain-lain.

***

Tentang Tokopedia
Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia, memiliki misi untuk mendemokratisasi
perdagangan melalui teknologi. Visi Tokopedia adalah membangun Super Ecosystem di
mana siapa pun dapat memulai dan menemukan apa saja. Hingga hari ini, Tokopedia telah
memberdayakan jutaan merchant dan pengguna di seluruh marketplace dan barang digital,
teknologi keuangan dan pembayaran, logistik dan pemenuhan, termasuk Mitra Tokopedia.

Strategi Tokopedia Menjadi Marketplace Leader Indonesia


Reporter:
TEMPO
Editor:
Laila Afifa
25 Mei 2021 08:57 WIB
Strategi Tokopedia Menjadi Marketplace Leader Indonesia
Strategi Tokopedia menjadi pemimpin pasar Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan “e-conomy SEA 2020 Report” yang dikeluarkan Google,
Temasek dan Bain Company, Indonesia memiliki nilai transaksi tertinggi di Asia Tenggara
dengan nilai ekonomi hingga US$44 miliar pada 2020 dan diprediksi juga akan mengalami
peningkatan. mencapai $124 miliar pada tahun 2025.

Ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh dua digit dengan sektor e-commerce dan media
online sebagai kontributor terbesar. Saat ini, kawasan Asia Tenggara juga dinilai sebagai
salah satu pasar ekonomi digital paling menjanjikan di dunia.
Tokopedia, salah satu marketplace lokal Indonesia, merespon situasi ini dengan komitmen
#SelaluAdaSelaluBisa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penggunanya, terutama di masa
pandemi Covid-19.
Periklanan
Iklan
Periklanan
“Dalam situasi pandemi Covid-19, Tokopedia percaya bahwa platform digital seperti
marketplace merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menjalankan
bisnis dalam situasi pembatasan aktivitas yang ketat saat ini,” kata Inna Chandika, VP
Marketplace Tokopedia.

Inna mengatakan Tokopedia akan terus fokus membantu para pengusaha, khususnya Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal dengan mempercepat adopsi platform digital. Hal ini
dilakukan dalam rangka mempertahankan kegiatan usaha dan berkontribusi dalam
pemulihan perekonomian nasional.
Berbagai aksi dan strategi dilakukan, salah satunya kampanye #JagaEkonomiIndonesia
seiring dengan gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia. Menurut Inna, aksi ini
dimaksudkan untuk menarik lebih banyak masyarakat Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan mereka dari kenyamanan rumah mereka sendiri dan untuk menginspirasi lebih
banyak bisnis untuk bertransformasi secara online, sehingga mendorong pemulihan
ekonomi nasional.
“Selain itu, Tokopedia juga aktif berkolaborasi dengan pengusaha melalui berbagai kegiatan,
seperti Tokopedia Nyam, Tokopedia Beauty Dealight, TokoMart dan masih banyak lagi
lainnya,” kata Inna.
Sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menarik lebih banyak orang untuk berbelanja
online di tengah pandemi, perusahaan juga meluncurkan kampanye ‘Waktu Indonesia
Belanja’ (WIB). Ini adalah program belanja rutin Tokopedia yang diadakan setiap bulan dari
tanggal 25 hingga akhir bulan, menawarkan nilai tambah yang membuat pengalaman
berbelanja masyarakat menjadi lebih menarik dan efisien.
“WIB merupakan bentuk komitmen kami untuk membantu masyarakat Indonesia
menemukan produk dan layanan dengan mudah dari rumah. Hal ini juga menyesuaikan
dengan tradisi masyarakat Indonesia yang terbiasa berbelanja di hari gajian,” kata Inna.
Inna juga menambahkan bahwa perusahaan telah sangat berani dalam komitmen mereka
untuk melayani daerah di seluruh nusantara melalui inisiatif hyperlocal mereka. “Sebagai
perusahaan teknologi Indonesia yang hanya melayani pasar Indonesia, kami sangat
mementingkan memajukan bisnis lokal di daerah di seluruh negeri untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya. “Kami menyediakan berbagai halaman khusus
seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan TokoMart yang memiliki teknologi geo-tagging
untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari dari penjual
terdekat,” tambahnya.
Bentuk lain dari inisiatif hyperlocal Tokopedia adalah digitalisasi pasar tradisional. Salah
satunya Pasar Cikurubuk Online yang berhasil mencatatkan peningkatan order hingga 4 kali
lipat sejak bergabung dengan Tokopedia. Sementara itu, Pasar Sehat Sabilulungan
Cicalengka juga berhasil mencatatkan peningkatan pesanan lebih dari dua kali lipat selama
kuartal I tahun 2021.
Strategi efektif lain yang diterapkan Tokopedia untuk menjadi marketplace terkemuka di
Indonesia adalah berkolaborasi dengan grup musik asal Korea Selatan, BTS dan BLACKPINK.
Hal itu sebagai upaya untuk mengikuti pasar Indonesia dari generasi millennial dan generasi
Z. “Tokopedia juga menjadi perusahaan pertama di dunia yang berkolaborasi dengan dua
megabintang Korea Selatan ini secara bersamaan,” tambahnya.
“Melalui berbagai inisiatif ini, kami telah melihat lonjakan pembeli dan penjual di platform
kami. Berdasarkan data internal Tokopedia, terdapat lebih dari 11 juta penjual yang
melayani lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan yang tersebar di 99 persen kabupaten
di Indonesia,” kata Inna.
Esa Soeryaningrum, Program Director Institute for Development of Economics and Finance
(INDEF) dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro mengatakan,
berbagai upaya dan strategi dari Tokopedia akan membawa kebaikan bagi semua pihak,
baik secara mikro. dan bidang ekonomi makro. “Ini adalah cara Tokopedia untuk
memperbesar ukuran, baik dari segi permodalan maupun pasar, sehingga pangsa pasar
Tokopedia di Indonesia akan lebih luas,” ujarnya.
Sementara itu, kata Inna, pertumbuhan bisnis Tokopedia

Brand Purpose: dalam iklan ini, Tokopedia mencoba memberikan sebuah tujuan yang
menjadi solusi bagi khalayak di tengah krisis Covid-19. Sebuah solusi bagi penonton untuk
mengubah perilaku mereka selama pandemi untuk tetap di rumah. Tokopedia memberikan
solusi sebagai e-commerce yang dapat memenuhi kebutuhan audiens melalui berbasis
teknologi online dalam situasi pandemi ini. Narasi visual disajikan pada lampiran no.2.
2. Brand Positioning: Dalam iklan TV ini, Tokopedia meluncurkannya karena ada kondisi di
mana barang-barang perawatan kesehatan adalah barang langka untuk ditemukan, dan
harganya mahal. Dengan meluncurkan iklan TV ini, Tokopedia menetapkan Positioning baru
sebagai marketplace untuk menenangkan pikiran audiens dan menjamin kebutuhan mereka
akan selalu tersedia, dengan biaya pengiriman gratis ke seluruh Indonesia dengan harga
yang wajar. Iklan tv ini juga menjadi dukungan Tokopedia terhadap keputusan Pemerintah
Indonesia tentang social distancing. (lampiran no.3)
3. Diferensiasi Merek: Dalam langkah ini, melalui iklan komersial tv, Tokopedia menetapkan
diferensiasi dengan tidak melakukan iklan taktis dalam situasi pandemi ini. Misalnya, Shopee
sebagai pesaing terbesar Tokopedia, masih melakukan strategi iklan taktis yang fokus pada
penjualan barang (profit oriented). Terlepas dari langkah pesaing, Tokopedia menetapkan
diferensiasi dengan menjamin keamanan tentang kebutuhan audiens daripada berfokus
pada mendapatkan keuntungan, seperti yang kami tunjukkan pada lampiran no.4.
4. Identitas Merek: Tokopedia memiliki identitas merek visual, dengan warna hijau sebagai
warna utama. Dan burung hantu maskot merek khasnya. Sebagai pembuka, penonton dapat
mendengar kicauan burung yang mewakili suara khas Tokopedia dari maskot mereka,
burung hantu. Tangan di adegan awal mewakili perilaku penontonnya, di adegan lain
mewakili karyawan Tokopedia yang menggunakan baju warna hijau. Warna latar, item, peta
Indonesia menggunakan warna khas Tokopedia, hijau. Ini adalah identitas merek visual
Tokopedia yang khas. Nada dan cara ini digunakan di seluruh adegan komersial Tokopedia
TV, sebagaimana tercantum dalam lampiran no.5
5. Brand Trust: Melalui iklannya #DirumahAjaDulu, Tokopedia mencoba menyampaikan
pesan untuk membentuk keyakinan audiens bahwa setiap kali mereka berbelanja online di
Tokopedia, barang yang ingin mereka beli selalu siap, sehingga audiens tidak perlu khawatir.
kebutuhan - kebutuhan mereka. Tokopedia berharap melalui iklan komersial TV ini, dapat
memberikan kepercayaan di hati dan pikiran penonton. Penjelasan tentang kepercayaan
merek di tempat kejadian tercantum dalam lampiran no.3.
6. Brand Beneficence: dalam iklan komersial tv Tokopedia, mereka juga ingin memberikan
dukungan kepada pemerintah, menyampaikan pesan melalui narator yang berbicara di
dalam iklan komersial TV yang mengingatkan pelanggan setia mereka (target audiens) untuk
tetap di rumah. Tetap jaga jarak untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dan menjaga
keamanan pelanggan mereka. Juga, memberikan dukungan moral kepada penonton dengan
mengatakan “bersama kita bisa melalui situasi ini”. Ini adalah bentuk dukungan sosial
Tokopedia yang mereka pedulikan dengan keselamatan audiens mereka, tetapi mereka juga
peduli dengan keselamatan orang lain di tempat mereka tinggal.
7. Dalam iklan ini, Tokopedia juga menyarankan penonton setianya untuk betah. Sehingga
mereka tidak perlu khawatir dengan kebutuhannya karena Tokopedia selalu mengecek
ketersediaan barangnya.
8. Dalam iklan #DirumahAjaDulu, Tokopedia melakukan kampanye promosi tentang
mereknya dan memposisikan ulang mereknya di target audiensnya. Sambil membuat
positioning baru tentang brand mereka, mereka juga berdiri sebagai brand marketplace
lokal yang peduli dengan isu sosial tentang pandemi Covid-19 dan mendukung keputusan
Pemerintah Indonesia tentang social distancing.

Berdasarkan analisis di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Tokopedia sedang
melakukan model konseptual 6 langkah branding oleh Philip Kotler. Setiap aspek dalam 6
langkah model konseptual branding disediakan di dalam pesan iklan Tokopedia yang dikirim
ke audiens.
Di Tokopedia Tv Commercial #DirumahAjaDulu, mereka memberikan tujuan dan solusi
kepada penonton dengan tetap tinggal dan beraktivitas di rumah. Tujuan utamanya adalah
keamanan mereka, dan solusi tentang kebutuhan mereka akan tersedia di Tokopedia. Brand
positioning Tokopedia ditetapkan sebagai brand marketplace online yang memperhatikan
keamanan audiensnya. Itu membuat penonton merasa aman bahwa mereka bisa
mendapatkan kebutuhan mereka kapan saja dengan harga yang wajar. Ini juga jawaban
Tokopedia atas situasi yang muncul karena kelangkaan barang kesehatan yang dijual oleh
beberapa penjual yang tidak bertanggung jawab dengan harga yang tidak wajar. Pada
langkah diferensiasi Merek, Tokopedia menetapkan pendekatan strategi periklanan yang
berbeda. Tokopedia menjual janji keamanan tentang kebutuhan audiens, di sisi lain pesaing
Tokopedia berfokus pada penjualan barang untuk mendapatkan keuntungan. Dalam iklan tv
Tokopedia #DirumahAjaDulu, Tokopedia terus-menerus menggunakan identitas merek khas
mereka yang tervisualisasikan dengan jelas dalam warna hijau.
Hal tambahan yang mereka gunakan adalah efek suara kicau burung di adegan pengantar
sebagai ikon suara maskot burung hantu mereka. Dalam langkah brand trust, melalui iklan
komersial TV ini, Tokopedia berharap dapat memperoleh kepercayaan di hati dan pikiran
mereka sebagai safety offering yang menjamin brand marketplace lokal akan memenuhi
kebutuhan mereka dengan harga yang wajar. Langkah terakhir, brand beneficence,
Tokopedia menginisiasi iklan tv #DirumahAjaDulu ini untuk mendukung jargon Pemerintah
Indonesia tentang social distancing. Mereka juga prihatin dengan keselamatan kehidupan
sosial audiens mereka di mana mereka tinggal.
Sebagai hasil akhir, Tokopedia membuat positioning baru mereka tentang diri mereka
sendiri melalui teknik persuasi iklan yang berisi Model Konseptual Branding 6 Langkah Philip
Kotler. Oleh karena itu, Tokopedia mendapatkan positioning baru dan menjadi brand
marketplace lokal pertama yang peduli dan menawarkan perasaan nyaman, aman, dan
aman ke dalam benak audiensnya terkait dengan kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu,
Tokopedia memiliki posisi brand positioning-diferensiasi-integritas yang jelas dan konsonan
ketika mereka memulai iklan tv #DirumahAjaDulu.

Studi Industri: eCommerce di Indonesia dan Bagaimana Tokopedia Meningkatkan Konversi


Pertama Kali sebesar 20%

Pasar eCommerce Indonesia sedang booming. Statistik ini akan memberi Anda gambaran
luas tentang kisah pertumbuhan negara ini:
Pasar eCommerce di Indonesia siap untuk tumbuh pada CAGR sebesar 9,3% dan akan
bernilai $16.338 juta pada tahun 2023. - Statista
Gross Merchandise Volume (GMV) untuk transaksi online diprediksi mencapai $130 miliar
pada tahun 2020. - Bank Indonesia
Negara ini menambahkan 11 juta pembeli online baru pada tahun 2017, sementara survei
lain terhadap 1000 konsumen perkotaan menunjukkan peningkatan 63% dalam pembeli
yang membeli produk secara online setidaknya sebulan sekali. - Rahasia FT
Investasi signifikan oleh raksasa eCommerce seperti Alibaba ($ 1,1 miliar di Tokopedia),
Amazon ($ 600 juta dalam operasinya di Indonesia). - Pengusaha

Apa yang Membuat Indonesia Menjadi Sarang Industri eCommerce?


Ekonomi: Dengan lebih dari 261,12 juta penduduk dan PDB per kapita diperkirakan akan
mencapai 5.790 USD pada tahun 2022, populasi kelas menengah Indonesia berkembang.
Lebih dari 31,65 juta pengguna berbelanja online. Statista memperkirakan jumlah pengguna
akan tumbuh menjadi 43,89 juta pada tahun 2022 dan rata-rata pengeluaran online naik
menjadi 375 juta USD.
survei e-niaga - Jumlah pembeli online di Indonesia
Sumber: eshopworld
Penetrasi internet: Akses internet diyakini menjadi kontributor signifikan bagi industri
eCommerce yang berkembang pesat di Indonesia. Penetrasi internet tinggi di Indonesia—
42,1% penduduk memiliki akses ke sana. Jumlahnya akan terus tumbuh hingga 49,9% pada
tahun 2022.
Penggunaan perangkat: Penggunaan ponsel cerdas rendah—kurang dari 26% populasi yang
menggunakannya. Namun, meskipun penggunaannya rendah, lebih dari 55% pembeli online
di Indonesia mengandalkan ponsel untuk berbelanja.
Perekonomian yang membaik dikombinasikan dengan penetrasi internet dan revolusi
seluler telah berkontribusi pada kisah pertumbuhan industri eCommerce Indonesia.
Namun, tidak ada kisah pertumbuhan yang lengkap tanpa tantangan. Indonesia masih
merupakan ekonomi yang tumbuh dan memiliki banyak rintangan yang harus dilampaui di
tahun-tahun mendatang.
Tantangan Industri eCommerce Indonesia
Ada banyak alasan mengapa merek eCommerce di Indonesia tidak dapat memperluas
jangkauannya secara maksimal.
Logistik: Jack Ma mengamati industri eCommerce Indonesia dengan cermat dan
menyebutkan kurangnya infrastruktur yang sesuai sebagai tantangan utama bagi
pertumbuhan sektor ini. Konsumen di Indonesia tinggal di 17.000 pulau yang terbentang
lebih dari 50.000 kilometer dari timur ke barat. Ini bertindak sebagai penghambat rantai
pasokan bisnis yang mengakibatkan peningkatan waktu tunggu dan juga berdampak pada
biaya pengiriman akhir produk.
Konektivitas internet lambat: Meskipun penetrasi internet tinggi, konektivitas internet di
Indonesia lambat jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti Singapura, Vietnam,
Malaysia, dan Filipina.
Metode pembayaran: Sesuai penelitian, 80,7% netizen lebih suka membayar melalui
transfer bank saat mereka berbelanja online. Namun, hanya 36% warga yang memiliki
rekening bank yang sah. Tingkat literasi keuangan yang rendah juga merupakan penyebab
utama lambatnya adopsi ekonomi tanpa uang tunai.
Kepercayaan: Jika ada satu hal yang menjadi penghalang utama pertumbuhan eCommerce,
itu adalah kepercayaan. Meskipun situs web pasar semakin terkenal, konsumen lebih
memilih untuk berkomunikasi langsung dengan penjual di jaringan peer-to-peer seperti
Facebook karena lebih pribadi dan hangat. Penjual menyadari preferensi ini dan terlibat
dengan pelanggan mereka di situs web jejaring sosial alih-alih pasar online.
Juga, lihat tolok ukur retensi pengguna untuk aplikasi e-niaga pada tahun 2019 dan lihat
bagaimana tarif aplikasi Anda.
Laporan - perdagangan seluler di asia tenggara
Tingkatkan Kepercayaan dan Pertahankan Lebih Banyak Pelanggan Seperti yang Dilakukan
Tokopedia
Sebagai pemasar eCommerce, logistik dan peraturan pemerintah mungkin berada di luar
jangkauan Anda. Namun, Anda dapat melibatkan dan memenangkan lebih banyak
pelanggan dengan taburan personalisasi dalam perjalanan pembelian pelanggan Anda—
seperti yang dilakukan Tokopedia. Tokopedia, pasar online terbesar di Indonesia
memanfaatkan platform kami untuk meningkatkan retensi pengguna aplikasi sebesar 60%
dan menumbuhkan transaksi konversi pertamanya sebesar 20%.
Adopsi aplikasi eCommerce lambat di Indonesia. Akibatnya, 60% pelanggan yang menginstal
aplikasi Tokopedia, mencopotnya dalam bulan pertama. Tokopedia menyadari perlunya
menciptakan pengalaman pribadi 1:1 bagi pengguna aplikasi baru untuk terlibat dan
mendorong mereka untuk melakukan pembelian pertama.
Merek mengidentifikasi berbagai tahapan dalam perjalanan orientasi pelanggan di mana
mereka dapat mengirim pesan yang tepat untuk menghilangkan ambiguitas dalam
komunikasi, dan memanfaatkan Aliran Multisaluran MoEngage untuk membuat serangkaian
kampanye lintas saluran yang terintegrasi. Mereka menargetkan pengguna melalui berbagai
saluran termasuk pemberitahuan push, email, SMS, dan penargetan ulang dengan pesan
yang dipersonalisasi.

Perjalanan pelanggan semakin menjadi lebih dinamis dan saling berhubungan. Agar merek
menang, mereka harus menyadari paradigma ini dan menyesuaikan taktik pemasaran
mereka. MoEngage membantu kami mengintegrasikan teknologi pemasaran dan iklan
dengan mulus untuk memberikan pengalaman pelanggan yang unik sekaligus memberikan
pengalaman pengiriman pesan yang optimal kepada pengguna. - Holy Theodore, Ahli
Strategi Pemasaran Digital Senior, Tokopedia
Untuk perusahaan eCommerce, pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi dan
memenangkan kepercayaan pelanggan sangat penting saat ini lebih dari sebelumnya, dan
platform otomatisasi pemasaran seperti MoEngage dapat membantu Anda mencapainya.

Anda mungkin juga menyukai