Anda di halaman 1dari 9

INSTALASI LISTRIK III

SISTEM PENANGKAL PETIR

NAMA KELOMPOK : ISNAENI (216121002)


: ADITYA JZABAR PRASETIO (216121003)
:MUHAMMAD RIDHANI ALFARISI (216121004)
KELAS/KELOMPOK : 3A-D3/ 1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2022 – 2023
PERENCANAAN PENANGKAL PETIR
GEDUNG BANK BPD KALTIM

1. Gambar gedung
2. Tabel Indeks Menurut Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir
(PUIPP)

Tabel 1.1 Indeks A : Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan

Indeks
No Penggunaan dan isi
A

1 Bangunan dan isinya jarang digunakan 0

2 Bangunan tempat tinggal, toko, pabrik kecil 4


Bangunan umum Gereja, Masjid, Sekolah, Rumah
3 6
sakit
Bangunan menara air, pabrik besar, gedung
4
pemerintahan 8✓
Bangunan yg mudah meledak Instalasi gas, Pompa
5 15
bensin

Tabel 1.2 Indeks B : Bahaya Berdasarkan Konstruksi Bangunan

Konstruksi Bangunan Indeks B


No
Seluruh bangunan terbuat dari logam (mudah
1 menyalurkan arus listrik) 0

Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau


2 rangka besi beratap logam 1

Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau


3 rangka besi beratap bukan logam 2✓

Bangunan kayu dengan atap bukan logam


4 3
Tabel 1.3 Indeks C : Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan

Indeks
No Tinggi bangunan (dalam meter)
C

1 0 sampai dengan 6 0

2✓
2 >6 sampai dengan 12

3 >12 sampai dengan 17 3

4 >17 sampai dengan 25 4

5 >25 sampai dengan 35 5

6 >35 sampai dengan 50 6

7 >50 sampai dengan 70 7

8 >70 sampai dengan 100 8

9 >100 sampai dengan 140 9

10 >140 sampai dengan 200 10

Tabel 1.4 Indeks D : Bahaya Berdasarkan Situasi Banguan

Indeks
No Situasi bangunan D
1 Pada tanah datar pada semua ketinggian 0✓

2 Di kaki bukit sampai tiga per empat tinggi bukit atau 1


dipengunungan sampai 1000 meter

3 Di Puncak gunung atau pegunungan lebih dari 1000 2


meter
Tabel 1.5 Indeks E : Bahaya Berdasarkan Hari Guruh

Hari petir/guruh
No Indeks E
pertahun

1 2 0

2 4 1

3 8 2

4 16 3

5 32 4

6 64 5

7 128 6✓
8 256 7

Tabel 1.6 Perkiraan Bahaya Sambaran Petir Berdasarkan PUIPP

R=A+B+C+D+E Perkiraan Instalasi petir


Bahaya

< 11 Kecil Agak Di


anjurkan
13 Sedang Dianjurkan

15 Besar Sangat di
anjurkan
> 15 ✓
Sangat Besar Sangat perlu

Berdasarkan hasil pengamatan perkiraan bahaya sambaran petir di dapat adalah :

R = A+B+C+D+E
R=8+2+2+0+6
R = 18
Di dapat indeks sebanyak 18 poin yang mana perkiraan bahaya besar dan instalasi
petir sangat di anjurkan
Grounding system atau grounding penangkal petir adalah suatu perangkat
instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam bumi, salah satu
kegunaannya untuk melepas muatan arus petir. Standart kelayakan grounding
atau pembumian harus bisa memiliki nilai
tahanan sebaran resistansi maksimal 2 Ohm. Material grounding penangkal petir
atau anti petir dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut
tembaga, semakin luas permukaan material grounding penangkal petir atau anti
petir yang di tanam ke tanah maka resistansi akan semakin rendah atau semakin
baik.
Nilai resistans jenis tanah, rt sangat berbeda tergantung komposisi tanah seperti
dapat dilihat dalam pasal 320-1 dalam PUIL 1987 atau yang ditunjukkan pada
Tabel 1.

3. Model penangkal petir yang dipakai :


Ionization Corona
Sistem ini bersifat menarik petir untuk menyambar ke kepalanya dengan
cara memancarkan ion-ion ke udara. Kerapatan ion makin besar bila jarak ke
kepalanya semakin dekat. Pemancaran ion dapat menggunakan generator
listrik atau batere cadangan (generated ionization) atau secara alamiah (natural
ionization). Area perlindungan sistem ini berupa bola dengan radius mencapai
sekitar 120 meter dan radius ini akan mengecil sejalan dengan bertambahnya
umur. Sistem ini dapat dikenali dari kepalanya yang dikelilingi 3 bilah
pembangkit beda tegangan dan dipasang pada tiang tinggi.
Gambar 1 alat penangkal petir Ionization Corona

4. Perhitungan Elektroda Pentanahan

R = Tahanan ( Ω )
Ρ = Tahanan jenis tanah ( Ω-cm)
L = panjang lengan konduktor dari satu titik ( cm )
a = jari-jari konduktor ( cm )
S = Kedalaman penanaman konduktor ( cm )

Rumus Elektroda Empat titik bintang :

P 2L 2L S S2 S4
R4 =
8πL
(ln 𝑎
+ ln
S
+ 2,912 – 1,071
L
+ 0,645
L2
- 0,145
L4
)
Dik :
R = Tahanan ( Ω )
P = 30 Ω-m = 3000 Ω-cm
L = 8m = 800 cm
S = 0,45 m = 45 cm
a = 2,54 cm

Sehingga :

P 2L 2L S S2 S4
R4 =
8πL
(ln 𝑎
+ ln
S
+ 2,912 – 1,071
L
+ 0,645
L2
- 0,145
L4
)

3000 2 . 800 2 . 800 45


R4 =
8 . 3,141 . 800
(ln 2,54
+ ln
45
+ 2,912 – 1,071
800
+ 0,645

452 454
8002
- 0,145
8004
)

3000 2 . 800 2 . 800 45


R4 =
8 . 3,141 . 800
(ln 2,54
+ ln
45
+ 2,912 – 1,071
800
+ 0,645

2025 4100625
640000
- 0,145
409,6 x 109
)

R4 = 0,149 ( ln 629,921 + ln 35,555 + 2,912 – 1,071 . 0,056 + 0,645 . 0,003

– 0,145 . 0,00001 )

R4 = 0,149 ( 6,445 + 3,571 + 2,912 – 1,071 . 0,056 + 0,645 . 0,003

– 0,145 . 0,00001 )

R4 = 0,149 ( 12,869 )

R4 = 1,917 Ω
5. Gambar Sketsa Gedung

bankaltimtara

Anda mungkin juga menyukai