Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 4

Perhitungan Keperluan Penangkal Petir

Berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di Indonesia,


besarnya kebutuhan suatu bangunan akan suatu instalasi penangkal petir ditentukan oleh
besarnya kemungkinan kerugian serta bahaya yang ditimbulkan bila bangunan tersebut
tersambar petir. Besarnya kebutuhan tersebut dapat ditentukan secara empiris berdasarkan
indeks-indeks yang menyatakan faktor-faktor tertentu dan merupakan penjumlahan (R) dari
indeks-indeks tersebut . Sehingga di dapat perkiraan bahaya akibat sambaran petir (R) adalah:

R= A + B + C + D + E

Keterangan :
R : Jumlah indeks
A : Bahaya berdasarkan jenis bangunan
B : Bahaya berdasarkan konstruksi bangunan
C : Bahaya berdasarkan tinggi bangunan
D : Bahaya berdasarkan situasi bangunan
E : Bahaya berdasarkan hari guruh yang terjadi
Apabila menurut data-data yang ada dimasukkan kedalam persamaan diatas, maka
selanjutnya dapat diambil kesimpulan mengenai perlu atau tidaknya system proteksi petir
eksternal digunakan. Jika nilai R 12, maka bangunan tersebut dianjurkan menggunakan
sistem proteksi petir. Bebarapa Indeks perkiraan bahaya petir di tunjukkan ke dalam tabel
berikut ini ;
Tabel 1 Indeks A : Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan

161
Tabel 2 Indeks B : Bahaya Berdasarkan Konstruksi Bangunan

Tabel 3 Indek C : Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan

Tabel 4 Indeks D : Bahaya Berdasarkan Situasi Bangunan

Tabel 5 Indeks E : Bahaya Berdasarkan Hari Guruh

Tabel 6 Perkiraan Bahaya Sambaran Petir Berdasarkan PUIPP

162
Dengan memperhatikan keadaan di tempat yang hendak di cari resikonya dan
kemudian menjumlahkan indeks - indeks tersebut di peroleh suatu perkiraan bahaya yang di
tanggung bangunan dan tingkat yang harus di terapkan. Berdasarkan pada Peraturan Umum
Instalasi Penangkal Petir Untuk Bangunan di Indonesia Klinik Bersalin di Tabanan memiliki
indeks:
A = sebesar 5, yakni bangunan yang difungsikan sebagai klinik/sejenis rumah sakit
B = sebesar 2, yakni bangunan dengan kontruksi beton bertulang atau rangka besi dan atap
bukan logam
C = sebesar 2, yakni tinggi bangunan sampai 12 m
D = sebesar 0, yakni di tanah datar pada semua ketinggian
E = 2, yakni 12 hari/tahun
Sehingga, nilai indeks R untuk bangunan klinik bersalin di Tabanan yaitu:
R = A+ B + C + D + E
=5+2+2+0+2
R = 11
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh R = 11 sehingga sesuai dengan tabel 6 nilai tersebut
menunjukkan bahwa bangunan klinik bersalin ini memiliki perkiraan bahaya yang kecil
terhadap sambaran petir sehingga sistem penangkal petir tidak diperlukan.

163

Anda mungkin juga menyukai