Disusun Oleh :
Salsabila Azhaari
(171724031)
D4-TPTL
Dosen Pengampu :
Siti Saodah, ST ,MT.
Tahapan sambaran petir ke tanah pada saat gradien listrik di awan melebihi harga
tembus udara yang terionisasi, terjadilah pilot streamer, yang menentukan arah perambatan
muatan dari awan yang ionisasinya rendah, diikuti dengan titik cahaya. Setiap sambaran petir
bermula sebagai suatu lidah petir (stepped leader) dari awan bermuatan, kemudian gerakan
pilot streamer yang diikuti dengan lompatan-lompatan titik cahaya yang dinamakan step
leader. Arah setiap langkah step leader berubah-ubah, sehingga secara keseluruhan jalannya
tidak lurus dan patah-patah. Daya rusak akibat petir ini cukup tinggi, dari kerusakan,
kebakaran hingga kematian. Maka dari pada itu, dalam sebuah bangunan yang menampung
banyak orang dan peralatan penting. Karena petir ini dating hamper tanpa gejala, perlu
adanya proteksi agar baik manusia dan alat-alat yang berada dalam suatu radius aman.
Proteksi eksternal adalah instalasi dan alat-alat di luar suatu struktur untuk
menangkap dan menghantarkan arus petir ke sistem pembumian. Proteksi eksternal berfungsi
sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik dan arus petir di tempat tertinggi. Salah satu
metoda instalasi proteksi petir adalah metoda Rolling Sphere atau Bola Bergulir.
Metode bola bergulir baik digunakan pada bangunan yang bentuknya rumit. Dengan
metode ini seolah-olah ada suatu bola dengan radius R yang bergulir di atas tanah, sekeliling
struktur dan di atas struktur ke segala arah hingga bertemu dengan tanah atau struktur yang
berhubungan dengan permukaan bumi yang mampu bekerja sebagai penghantar. Titik sentuh
bola bergulir pada struktur adalah titik yang dapat disambar petir dan pada titik tersebut harus
diproteksi oleh konduktor terminasi udara. Semua petir yang berjarak R dari ujung
penangkap petir akan mempunyai kesempatan yang sama untuk menyambar bangunan.
Konduktor ke bawah atau down conductor adalah bagian sistem proteksi eksternal
yang dimaksudkan untuk melewatkan arus petir dari sistem terminasi udara ke sistem
pembumian. Konduktor ke bawah terbagi menjadi konduktor penyalur utama yaitu jenis
logam yang disiapkan secara khusus untuk menyalurkan arus petir ke tanah dan konduktor
penyalur pembantu yaitu penghantar lain berupa pipa air hujan dari logam atau bahan
konstruksi bangunan dari logam yang dimanfaatkan untuk penyalur arus petir ke tanah.
Tabel 1 : Hari Guruh rata-rata per tahun dan IKL di beberapa kota di pulau
Jawa
Sumber : BSN, Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung, SNI 03-7015-
2004
Diketahui bangunan yang akan di proteksi berada di daerah Lembang
dengan Hari Guruh rata-rata per tahun sebesar 132.
R=A+B+C+D+E
Dimana
A : Bahaya berdasarkan jenis bangunan
B : Bahaya berdasarkan konstruksi bangunan
C : Bahaya berdasarkan tinggi bangunan
D : Bahaya berdasarkan situasi bangunan
E : Bahaya berdasarkan hari guruh yang terjadi
Jika nilai R > 11, maka bangunan tersebut dianjurkan menggunakan sistem
proteksi petir
Tabel 2 : Indeks A Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan
E = 0,5876
Maka setelah di hitung nilai E (Efisiensi Sistem Proteksi Petir), setelah itu
dapat ditentukan tingkat proteksinya sesuai dengan tingkat tabel 8 berikut :
𝛂 = 𝟔𝟖, 𝟖𝟒°
Dimana :
a = Sudut Lindung (o)
h = Tinggi Bangunan (m)
r = Jarak Sambar (m)
3. Down Conductor
Konduktor penyalur adalah bagian dari sistem proteksi petir eksternal yang
dimaksudkan untuk melewatkan arus petir dari sitem terminasi udara ke sistem
pembumian. Adapun ukuran minimum bahan SPP dipakai di dalam standar ini untuk
penggunaan konduktor penyalur adalah dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
4. Grounding
Grounding system adalah suatu perangkat instalasi yang berfungsi untuk melepaskan
arus petir kedalam bumi, salah satu kegunaannya untuk melepas muatan arus petir.
Standart kelayakan grounding atau pembumian harus bisa memiliki nilai tahanan sebaran
atau resistansi maksimal 5 Ohm (Bila di bawah 5 Ohm lebih baik). Material grounding
penangkal petir dapat berupa batang tembaga, lempeng tembaga atau kerucut tembaga,
semakin luas permukaan material grounding penangkal petir yang di tanam ke tanah
maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik. Ukuran bahan SPP minimum
yang dipakai dalam standar untuk terminasi bumi, dimuat dalam tabel 3.2 sebagai
berikut:
Dipilih Cu sebagai bahan logam terminasi bumi dari grounding system. Ukuran
minimum untuk Cu pada tabel 50 mm2 (jari-jari 4 mm), dalam perancangan ini saya
menggunakan logam Cu dengan diameter 30 mm atau 3 cm, dengan panjang batang Cu
sebesar 50 cm.
ρ 2L
R = 2πLx (ln ( 𝑎 )-1)
17 2×6
R = 2π × 6 × (ln ( )-1)
3
R = 0.174195195 Ω < 5 Ω
Memenuhi syarat grounding.
5. Ilustrasi Perancangan
Dari hasil perhitungan dapat diketahui daerah yang terproteksi memiliki radius
sebesar 170,336 meter m pada α = 68,84°.