Anda di halaman 1dari 3

TUTORIAL REVISI PROFIL RISIKO GARDU INDUK

Hasil Pembahasan Finalisasi Profil Risiko GI di ULTG Bangil – 29 Januari 2024


1. DESKRIPSI RISIKO
Deskripsi risiko disederhanakan dari 6-7 Deskripsi risiko menjadi 3-4 Deskripsi risiko,
yaitu :
1) Potensi Terjadi Gangguan SUTET/ SUTT dan Bay Penghantar
2) Potensi Terjadi Gangguan Trafo dan Bay Trafo
3) Potensi Insiden K3LKAM
*) Risiko Lingkungan dan K3KAM digabung menjadi 1 Deskripsi Risiko
4) Potensi terjadi Gangguan SKTT/SKLT
*)Untuk GI yang memiliki asset kabel tanah atau kabel laut
Deskripsi risiko yang dihapus adalah :
1) Potensi Kegagalan Sistem Proteksi → Dihapus karena risiko tersebut menjadi
tanggung jawab ULTG
2) Potensi keterlambatan proses penormalan saat pelaksanaan pemeliharaan dan
recovery pasca terjadi gangguan → Dihapus karena risiko tersebut menjadi
tanggung jawab ULTG

2. PENYEBAB RISIKO
Penyebab risiko dipilih minimal 5 Penyebab Risiko utama yang menjadi perhatian
khusus di masing-masing Gardu Induk. Termasuk anomali yang terdapat pada Gardu
Induk dan Jaringan Transmisi juga harus tercantum di Penyebab Risiko.

3. TINGKAT RISIKO
A. TINGKAT RISIKO INHEREN
a) Tingkat Kemungkinan
Berdasarkan riwayat gangguan yang pernah terjadi (frekuensi terjadinya
gangguan)
b) Tingkat Dampak
• Berdasarkan ENS gangguan yang pernah terjadi (gangguan yang paling
besar)
• Jika tidak terdapat histori gangguan yang mengakibatkan ENS/tingkat
dampaknya masih kecil. Maka, Tingkat dampak bisa ditentukan
berdasarkan skenario gangguan terburuk yang dapat terjadi. Contoh :
o Skenario terburuk jika terjadi tower roboh pada T.02 SUTT Grati-
Gondangwetan maka akan berdampak ENS sebesar 600MW X 2
Jam : 1200 MWH, lalu Tingkat risiko dipilih sesuai referensi pada L3.
Risk Framework dan didapatkan range → (> 400 - 4.000 MWh
Signifikan)
o Skenario terburuk apabila terjadi gangguan yang menyebabkan
Trafo harus diganti dengan perhitungan harga Trafo 16,6 M,Instalasi
assembling 700 juta lalu Tingkat risiko dipilih sesuai referensi pada
L3. Risk Framework dan didapatkan range → (> 2,5 - 25 Milyar
SIGNIFIKAN)
o Skenario terburuk apabila terjadi pencurian siku tower yang
menyebabkan tower roboh (Aset rusak berat (tidak dapat
digunakan lagi )
o Skenario jika ada orang yang tidak berkepentingan masuk ke Gardu
induk, maka akan berdampak kecelakaan near miss
B. TINGKAT RISIKO RESIDU
Tingkat Risiko Residu di Bulan Januari 2024 ini masih sama dengan Tingkat
Risiko Inheren, karena masih belum ada progress pekerjaan Non
Rutin/Mitigasi. Tingkat risiko residu akan diperbaharui setiap Triwulan, untuk
format perhitungannya akan disosialisasikan lebih lanjut.
C. TINGKAT RISIKO TARGET
Ditentukan secara kualitatif oleh masing-masing TL Jargi (Pemilik Risiko) dan
harus sesuai Risk Apetitte PLN, yaitu di Tingkat risiko Moderat (warna biru) dan
Rendah (warna hijau)

4. KONTROL EKSISTING
Kontrol eksisting dipilih pekerjaan rutin yang utama, sesuai dengan penyebab risiko
yang telah di update. Contoh :

Masing masing Penyebab Risiko harus sudah terdapat program kerja rutin/kontrol
eksisting. Seperti pada contoh diatas, Penyebab Risiko (kolom M) P1. Gangguan Petir
karena nilai pentanahan tower tinggi dan gap arching horn belum sesuai standart
SKDIR 520 risiko tersebut dapat dikendalikan dengan kontrol eksisting 1. Pengujian
Tahanan Pentanahan Kaki Tower (P1), dst.
5. MITIGASI
Usulan mitigasi/pekerjaan non rutin tidak ada perubahan. Namun, Renus UPT akan
merevisi/menambahkan program kerja yang sudah tercantum dalam RKAU 2024.

6. KRI
KRI menggunakan Lead Measure 2024, contoh :

Anda mungkin juga menyukai