Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PEMGUKURAN LISTRIK

JOB HUKUM KIRCHOFF

DISUSUN OLEH

NAMA:ANDI MUH. YUSDANA


NIM:34220085
1D TEKNIK KONVERSI ENERGI
KELOMPOK C

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melaksanakan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat :
1. Membuktikan kebenaran Hukum I Kirchoff.
2. Membuktikan kebenaran Hukum II Kirchoff

B. TEORI DASAR
Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar arus listrik di satu titik cabang
sama dengan nol. Titik cabang disebut pula “titik simpul” (node atau bus). Titik cabang adalah
titik yang merupakan pertemuan dari sekurang-kurangnya tiga cabang. Cabang adalah bagian
dari rangkaian listrik yang dialiri arus yang tetap atau tidak mengalami penyimpangan.
Hukum
I kirchoff ini sering disebut juga dengan hukum arus kirchoff atau kirchoff’s current law
(KCL). Hukum ini pertama kali di perkenalkan oleh seorang ahli fisika jerman yang bernama
Gustav Robert Kitchoff (1824-1887) pada tahun 1845. Secara matematis hukum I Kirchoff
dapat ditulis :
I =0 .................................................................................................. (1)

Dalam persamaan (1) diambil konvensi atau perjanjian sebagai berikut :


1. Arus I diberi tanda positif jika memasuki atau menuju titik cabang.
2. Arus I diberi tanda negatif jika meninggalkan atau keluar dari titik cabang.
Persamaan (2) disebut pula “nodal equation” dan jika diterapkan pada Gambar 1 maka
akan menjadi :
i1 + i2 – i3 – i4 – i5 = 0 ................................................................................. (2) atau :
i1 + i2 = i3 + i4 + i5 .................................................................................................. (3)
Persamaan (3) melahirkan bunyi yang lain dari hukum I Kirchoff : “jumlah arus yang
memasuki titik cabang sama besar dengan jumlah arus yang keluar dari titik cabang”.

1
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
i3

i1 A i4

i5
i2

Gambar 1. Arah pengaliran arus listrik di titik simpul A yang terdiri dari 5
cabang.

Hukum II Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar jatuh tegangan dalam suatu
rangkaian tertutup adalah nol. Pada dasarnya tidak ada rangkaian yang terbuka bila aktif,
karena rangkaian yang terbuka tidak dialiri arus sehingga menjadi off atau mati (tidak
berarus). Hukum kirchoff II ini juga dikenal dengan sebutan hukum tegangan kirchoff atau
kirchoff’s voltage law (KVL). Secara matematis hukum II Kirchoff dapat ditulis :
V=0 ..................................................................................................... (4)
Ada dua macam komponen dalam rangkaian listrik, yaitu komponen yang
menggerakkan arus atau yang menghasilkan listrik (mempunyai GGL E) seperti sumber
tegangan dan komponen yang menyerap arus (seperti resistor, induktor dan sebagainya).
Komponen seperti R karena menyerap arus I maka mempunyai jatuh tegangan positif sebesar
IR. Namun komponen sumber tegangan yang ideal (E) karena menggerakkan arus maka jatuh
tegangannya adalah negatif yaitu-E. Berdasarkan hal ini maka persamaan (4) dapat ditulis
dalam bentuk lain :
IR - E=0 ............................................................................................ (5)
atau :
E= IR ................................................................................................. (6)
Persamaan (6) memberi arti bahwa jumla aljabar semua GGL dalam rangkaian tertutup
sama besar dengan jumlah aljabar jatuh tegangan pada tahanan termasuk tahanan-dalam
sumber tegangan kalau ada. Dalam persamaan (5) diambil konvensi atau perjanjian sebagai
berikut :
1. Arah perhitungan mengikuti arah pengaliran arus (kecuali jika ditentukan lain,
misalnya di suatu cabang tertentu).

2
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
2. E bertanda positif jika arus memasuki kutub negative e sumber tegangan.
3. E bertanda negative jika arus memasuki kutub positif sumber tegangan.

A R1 R2 B
I

+
_ E 1, r 1
+
_ E 2, r 2
R3

D C
Gambar 2. Suatu rangkaian tertutup dengan dua buah sumber tegangan

Menghitung tegangan antara dua titik (misalnya A dan B) dalam cabang dapat
dianggap sebagai rangkaian tertutup yang dipotong kemudian direntangkan. Persamaan
matematisnya tetap didasari oleh persamaan (5).
VAB = I.R - E ..................................................................................... (7)
Konvensi yang dianut untuk persamaan (7) adalah :
1. Arus I bertanda positif bila sesuai arah dari A ke B.
2. Arus I bertanda negatif bila melawan arah dari A ke B.
3. E bertanda positif jika arah perhitungan memasuki kutub negatif sumber tegangan. 4.
E bertanda negatif jika arah perhitungan memasuki kutub positif sumber tegangan.
Penerapan hukum II Kirchoff terhadap Gambar 2 menghasilkan :
I(R1 + R2 + R3 + r1 + r2) – (E1 – E2) = 0 ................................................. (8)
atau :

I= E1−E2 ............................................................................... (9)


R1+R2+R3+r1+r2 juga

diperoleh :

VCA = -I(R1 + R2 + r2) – E2 ........................................................................... (10)


VAC = -I(R3 + r1) – (- E1) = E1 - I(R3 + r1) ............................................. (11)

3
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
C.ALAT DAN BAHAN
1. Sumber tegangan dc variable.
2. Tiga buah resistor dengan tahanan yang berbeda.
a. 20 Ω
b. 56 Ω
c. 10 Ω
3. Voltmeter .
4. Amperemeter.
5. Papan rangkaian
6. Kabel-kabel penghubung Multimeter

D. DIAGRAM RANGKAIAN

R1
A1

R2
A2
E + s
V1
-

R3
A3

(a)
R1 R2
A1

+
V4 V1 V2
- V3
E R3

(b)
Gambar 3.Rangkaian percobaan hukum-hukum Kirchoff; (a) Penerapan hukum I
Kirchoff; dan (b) Penerapan hukum II Kirchoff

4
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
E. PROSEDUR PERCOBAAN
(1) Mengecek semua alat sebelum digunakan.
(2) Membuat rangkaian seperti pada Gambar 3 (a) untuk nilai-nilai R1, R2 dan R3 yang
tertentu.
(3) Menghidupkan sumber tegangan dan dalam keadaan penunjukan V1 minimum.
(4) Menaikkan tegangan sumber secara bertahap, dan pada setiap tahap mengamati
penunjukan pada amperemeter-amperemeter A1, A2 dan A3. memasukkan data yang
diperolehkedalamTabel 1.
(5) Mengubah rangkaian pada langkah nomor (2) di atas menjadi seperti pada Gambar 3(b).
(6) Menghidupkan sumber tegangan dan dalam keadaan penunjukan V4 minimum.
(7) Menaikkan tegangan sumber secara bertahap, dan pada setiap tahap mengamati
penunjukan pada voltmeter-voltmeter V1, V2 dan V3 serta amperemeter A1.
memasukkan data yang diperolehkedalamTabel 2.
(8) Jika percobaan telah selesai, meng-off-kan semua sumber tegangan dan melepaskan
kabel rangkaian.

5
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.Hasil Percobaan Hukum I Kirchoff

R1 = 20Ω R2 = 56 Ω R3 = 10 Ω
No. V1 [V]

I1 [A] I2 [A] I3 [A]

1 7,0 0,03 0,17 0,2

2 8,5 0,04 0,22 0,26

3 10,0 0,05 0,24 0,3

4 11,0 0,06 0,25 0,32

Tabel 2. Hasil Percobaan Hukum II Kirchoff dengan sebuah sumber


tegangan

R1 = 20Ω R2 = 56Ω R3 = 10Ω


No. V4 [V]

V1 [V] V2 [V] V3 [V] I1 [A]

1 7,0 1,5 4,5 1 0,09

2 8,5 2 5,5 1 0,1

3 10,0 2,5 6,5 1 0,11

4 11,0 2,5 7 1 0,13

6
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
G. ANALISIS DATA
(1) PercobaanHukum I Kirchoff
Berdasarkan data tabel 1 dan dengan menggunakan Hukum I Kirchoff,
I = 0 atau I3 = I1 + I2, maka diperoleh :
• Untuk data 1 :
V1 = 7,0
I1 = 0,03
I2 = 0,17
I3 = 0,2

Jadi, I3 Teori = I1 + = 0,03 + 0,17 = 0,2


• Untuk data 2 :
V1 = 8,5
I1 = 0’04
I2 = 0,22
I3 = 0,26
Jadi,

I3 Teori = I1 + = 0,04 + 0,22 = 0,26


• Untuk data 3 :
V1 = 10,0
I1 = 0,05
I2 = 0,24
I3 = 0,3

Jadi, I3 Teori = I1 + = 0,05 + 0,24 = 0,29


• Untuk data 4 :
V1 = 11,0
I1 = 0,06
I2 = 0,25
I3 = 0,32
Jadi,

I3 Teori = I1 + = 0,06 + 0,25= 0,31


7
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
2. PercobaanHukum II Kirchoff
Berdasarkandata tabel 2 dan dengan menggunakan Hukum II Kirchoff,
V= I R, maka diperoleh :
• Data 1:
V4 =7,0
V1 =1,5
V2 =4,5
V3 =1
I1 = 0,09
R1 = 20
R2 = 56

=
R3 = 10

I1 = = 0,075

I2 = = 0,80

=
I3 = = 0,1
Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3

V4 = V1 + V2 + V3
= 1,5 + 4,5 + 1
=7

8
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
Rtot = R1 + R2 + R3
= 20 + 56 + 10
= 86
Iteori =

=
= 0,081
V1 = It x R1
= 0,081 x 20
= 1,62
V2 = It x R2
= 0,081 x 56
= 4,53
V3 = It x R3
= 0,081 x 10
= 0,81
V4 = V1 + V2 + V3
= 1,62 + 4,53 + 0,81
= 6,96 V
• Data 2:
V4 =8,5
V1 =2
V2 =5,5
V3 =1
I1 = 0,1
R1 = 20
R2 = 56

9
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
=

=
R3 = 10

I1 = = 0,1

I2 = = 0,09

I3 = = 0,1

Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3


V4 = V1 + V2 + V3
= 2 + 5,5 + 1
= 8,5
Rtot = R1 + R2 + R3
= 20 + 56 + 10
= 86
Iteori =

=
= 0,098
V1 = It x R1
= 0,098 x 20
= 1,96
V2 = It x R2
= 0,098 x 56
= 5,48

10
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
V3 = It x R3
= 0,098 x 10
= 0,98
V4 = V1 + V2 + V3
= 1,96+ 5,48 + 0,98
= 8,42 V

• Data 3:
V4 =10,0
V1 =2,5
V2 =6,5
V3 =1
I1 = 0,11
R1 = 20
R2 = 56

=
R3 = 10

I1 = = 0,125

I2 = = 0,116

I3 = = 0,1

11
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3

V4 = V1 + V2 + V3 = 2,5 + 6,5 + Error! Bookmark not defined.


= 12
Rtot = R1 + R2 + R3 = 20 + 56 + 13

= 86
Iteori =

=
= 0,116
V1 = It x R1
= 0,116 x 20
= 2,32
V2 = It x R2
= 0,116 x 56
= 6,49
V3 = It x R3
= 0,116 x 10
= 1,16
V4 = V1 + V2 + V3
= 2,32 + 6,49 + 1,16
= 9,97 V

12
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
• Data 4:
V4 =11,0
V1 =2,5
V2 =7
V3 =1
I1 = 0,13
R1 = 20
R2 = 56

=
=
=
R3 = 10

I1 = = 0,125

I2 = = 0,125

I3 = = 0,1

Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3

V4 = V1 + V2 + V3
= 2,5 + 7 + 1
= 10,5
Rtot = R1 + R2 + R3
= 20 + 56 + 10
= 86
Iteori =

=
= 0,122

13
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
V1 = It x R1
= 0,122 x 20
= 2,44
V2 = It x R2
= 0,122 x 56
= 6,83
V3 = It x R3
= 0,122 x 10
= 1,22
V4 = V1 + V2 + V3
= 2,44+ 6,83 + 1,22
= 10,49V
Dengan menggunakan cara yang sama, untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.
Pada rangkaian seri diatas diperoleh pembuktian bahwa : V4= V1 + V2 + V3dimana semakin
besar harga V4 dan I, maka semakin besarpula harga VR ( dengan nilai R1, R2, dan R3 konstan)

14
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
H. TABEL HASIL ANALISIS
Tabel 3. Hasil perbandingan I3 secara teori dan percobaan
NO
I1 I2 I3
VS
(A) (A) (A) (A)
(A)
1 7,0 0,03 0,17 0,2 0,2 0,4

2 8,5 0,04 0,22 0,26 0,26 0,52

3 10,0 0,05 0,24 0,3 0,29 0,59

4 11,0 0,06 0,25 0,32 0,31` 0,63

Tabel 4. Hasil analisis data percobaan Hukum II Kirchoff


No. R1=20 R2=56 R3=10 V4(Teori) V4
V1(Volt) V2(Volt) V3(Volt) (V) Percobaan
∆V4
(V)
(V)

1 1,5 4,5 1 7 7,0 14

2 2 5’5 1 8,5 8,5 17

3 2,5 6,5 1 9 10 19

4 2,5 7 1 10,5 11 21,5

15
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
H. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan dan analisis data,maka dapat disimpulkan bahwa :


a. Pada percobaan Hukum I Kirchoff,terbukti bahwa I3 = I1 + I2.Adapun perbedaan
analisis data secara teori bisa disebabkan karena alat ukur yang kurang akurat.
b. Pada percobaan Hukum II Kirchoff telah terbukti bahwa V4= V1 + V2 + V3.
Adapun perbedaan analisis data secara teori bisa disebabkan oleh keakuratan alat
ukur yang kurang.

2. Saran
Sebelum praktikan,sebaiknya memeriksa alat dan bahan terlebih dahulu,apakah
masih layak digunakan atau tidak.Selalu memperhatikan skala yang diatur pada alat ukur
saat melakukan pembacaan pengukuran serta berhati-hati dalam menggunakan alat ukur
agar tidak terjadi kerusakan. Apabila terjadi kerusakan segera melapor kepada
pembimbing

16
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul syukur dan muh.facta, pelatihan dasar teknik elektro: pengukuran listrik, laboratorium
konversi energy dan system tenaga listrik jurusan elektroundip, semarang .
2. cooper,wiliam j.,1999 instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran, edisikedua ,Jakarta
,erlangga
3. Hartenp.van setiawan,E.,1980,instalasi listrik arus kuat 2.jakarta :bina cipta

17
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA

NIM :34220085

Anda mungkin juga menyukai