DISUSUN OLEH
B. TEORI DASAR
Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar arus listrik di satu titik cabang
sama dengan nol. Titik cabang disebut pula “titik simpul” (node atau bus). Titik cabang adalah
titik yang merupakan pertemuan dari sekurang-kurangnya tiga cabang. Cabang adalah bagian
dari rangkaian listrik yang dialiri arus yang tetap atau tidak mengalami penyimpangan.
Hukum
I kirchoff ini sering disebut juga dengan hukum arus kirchoff atau kirchoff’s current law
(KCL). Hukum ini pertama kali di perkenalkan oleh seorang ahli fisika jerman yang bernama
Gustav Robert Kitchoff (1824-1887) pada tahun 1845. Secara matematis hukum I Kirchoff
dapat ditulis :
I =0 .................................................................................................. (1)
1
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
i3
i1 A i4
i5
i2
Gambar 1. Arah pengaliran arus listrik di titik simpul A yang terdiri dari 5
cabang.
Hukum II Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar jatuh tegangan dalam suatu
rangkaian tertutup adalah nol. Pada dasarnya tidak ada rangkaian yang terbuka bila aktif,
karena rangkaian yang terbuka tidak dialiri arus sehingga menjadi off atau mati (tidak
berarus). Hukum kirchoff II ini juga dikenal dengan sebutan hukum tegangan kirchoff atau
kirchoff’s voltage law (KVL). Secara matematis hukum II Kirchoff dapat ditulis :
V=0 ..................................................................................................... (4)
Ada dua macam komponen dalam rangkaian listrik, yaitu komponen yang
menggerakkan arus atau yang menghasilkan listrik (mempunyai GGL E) seperti sumber
tegangan dan komponen yang menyerap arus (seperti resistor, induktor dan sebagainya).
Komponen seperti R karena menyerap arus I maka mempunyai jatuh tegangan positif sebesar
IR. Namun komponen sumber tegangan yang ideal (E) karena menggerakkan arus maka jatuh
tegangannya adalah negatif yaitu-E. Berdasarkan hal ini maka persamaan (4) dapat ditulis
dalam bentuk lain :
IR - E=0 ............................................................................................ (5)
atau :
E= IR ................................................................................................. (6)
Persamaan (6) memberi arti bahwa jumla aljabar semua GGL dalam rangkaian tertutup
sama besar dengan jumlah aljabar jatuh tegangan pada tahanan termasuk tahanan-dalam
sumber tegangan kalau ada. Dalam persamaan (5) diambil konvensi atau perjanjian sebagai
berikut :
1. Arah perhitungan mengikuti arah pengaliran arus (kecuali jika ditentukan lain,
misalnya di suatu cabang tertentu).
2
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
2. E bertanda positif jika arus memasuki kutub negative e sumber tegangan.
3. E bertanda negative jika arus memasuki kutub positif sumber tegangan.
A R1 R2 B
I
+
_ E 1, r 1
+
_ E 2, r 2
R3
D C
Gambar 2. Suatu rangkaian tertutup dengan dua buah sumber tegangan
Menghitung tegangan antara dua titik (misalnya A dan B) dalam cabang dapat
dianggap sebagai rangkaian tertutup yang dipotong kemudian direntangkan. Persamaan
matematisnya tetap didasari oleh persamaan (5).
VAB = I.R - E ..................................................................................... (7)
Konvensi yang dianut untuk persamaan (7) adalah :
1. Arus I bertanda positif bila sesuai arah dari A ke B.
2. Arus I bertanda negatif bila melawan arah dari A ke B.
3. E bertanda positif jika arah perhitungan memasuki kutub negatif sumber tegangan. 4.
E bertanda negatif jika arah perhitungan memasuki kutub positif sumber tegangan.
Penerapan hukum II Kirchoff terhadap Gambar 2 menghasilkan :
I(R1 + R2 + R3 + r1 + r2) – (E1 – E2) = 0 ................................................. (8)
atau :
diperoleh :
3
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
C.ALAT DAN BAHAN
1. Sumber tegangan dc variable.
2. Tiga buah resistor dengan tahanan yang berbeda.
a. 20 Ω
b. 56 Ω
c. 10 Ω
3. Voltmeter .
4. Amperemeter.
5. Papan rangkaian
6. Kabel-kabel penghubung Multimeter
D. DIAGRAM RANGKAIAN
R1
A1
R2
A2
E + s
V1
-
R3
A3
(a)
R1 R2
A1
+
V4 V1 V2
- V3
E R3
(b)
Gambar 3.Rangkaian percobaan hukum-hukum Kirchoff; (a) Penerapan hukum I
Kirchoff; dan (b) Penerapan hukum II Kirchoff
4
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
E. PROSEDUR PERCOBAAN
(1) Mengecek semua alat sebelum digunakan.
(2) Membuat rangkaian seperti pada Gambar 3 (a) untuk nilai-nilai R1, R2 dan R3 yang
tertentu.
(3) Menghidupkan sumber tegangan dan dalam keadaan penunjukan V1 minimum.
(4) Menaikkan tegangan sumber secara bertahap, dan pada setiap tahap mengamati
penunjukan pada amperemeter-amperemeter A1, A2 dan A3. memasukkan data yang
diperolehkedalamTabel 1.
(5) Mengubah rangkaian pada langkah nomor (2) di atas menjadi seperti pada Gambar 3(b).
(6) Menghidupkan sumber tegangan dan dalam keadaan penunjukan V4 minimum.
(7) Menaikkan tegangan sumber secara bertahap, dan pada setiap tahap mengamati
penunjukan pada voltmeter-voltmeter V1, V2 dan V3 serta amperemeter A1.
memasukkan data yang diperolehkedalamTabel 2.
(8) Jika percobaan telah selesai, meng-off-kan semua sumber tegangan dan melepaskan
kabel rangkaian.
5
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
F. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.Hasil Percobaan Hukum I Kirchoff
R1 = 20Ω R2 = 56 Ω R3 = 10 Ω
No. V1 [V]
6
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
G. ANALISIS DATA
(1) PercobaanHukum I Kirchoff
Berdasarkan data tabel 1 dan dengan menggunakan Hukum I Kirchoff,
I = 0 atau I3 = I1 + I2, maka diperoleh :
• Untuk data 1 :
V1 = 7,0
I1 = 0,03
I2 = 0,17
I3 = 0,2
NIM :34220085
2. PercobaanHukum II Kirchoff
Berdasarkandata tabel 2 dan dengan menggunakan Hukum II Kirchoff,
V= I R, maka diperoleh :
• Data 1:
V4 =7,0
V1 =1,5
V2 =4,5
V3 =1
I1 = 0,09
R1 = 20
R2 = 56
=
R3 = 10
I1 = = 0,075
I2 = = 0,80
=
I3 = = 0,1
Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3
V4 = V1 + V2 + V3
= 1,5 + 4,5 + 1
=7
8
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
Rtot = R1 + R2 + R3
= 20 + 56 + 10
= 86
Iteori =
=
= 0,081
V1 = It x R1
= 0,081 x 20
= 1,62
V2 = It x R2
= 0,081 x 56
= 4,53
V3 = It x R3
= 0,081 x 10
= 0,81
V4 = V1 + V2 + V3
= 1,62 + 4,53 + 0,81
= 6,96 V
• Data 2:
V4 =8,5
V1 =2
V2 =5,5
V3 =1
I1 = 0,1
R1 = 20
R2 = 56
9
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
=
=
R3 = 10
I1 = = 0,1
I2 = = 0,09
I3 = = 0,1
=
= 0,098
V1 = It x R1
= 0,098 x 20
= 1,96
V2 = It x R2
= 0,098 x 56
= 5,48
10
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
V3 = It x R3
= 0,098 x 10
= 0,98
V4 = V1 + V2 + V3
= 1,96+ 5,48 + 0,98
= 8,42 V
• Data 3:
V4 =10,0
V1 =2,5
V2 =6,5
V3 =1
I1 = 0,11
R1 = 20
R2 = 56
=
R3 = 10
I1 = = 0,125
I2 = = 0,116
I3 = = 0,1
11
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
Membuktikan bahwa V4= V1 + V2 + V3 dan menghitung besar V4, I, V1, V2, V3
= 86
Iteori =
=
= 0,116
V1 = It x R1
= 0,116 x 20
= 2,32
V2 = It x R2
= 0,116 x 56
= 6,49
V3 = It x R3
= 0,116 x 10
= 1,16
V4 = V1 + V2 + V3
= 2,32 + 6,49 + 1,16
= 9,97 V
12
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
• Data 4:
V4 =11,0
V1 =2,5
V2 =7
V3 =1
I1 = 0,13
R1 = 20
R2 = 56
=
=
=
R3 = 10
I1 = = 0,125
I2 = = 0,125
I3 = = 0,1
V4 = V1 + V2 + V3
= 2,5 + 7 + 1
= 10,5
Rtot = R1 + R2 + R3
= 20 + 56 + 10
= 86
Iteori =
=
= 0,122
13
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
V1 = It x R1
= 0,122 x 20
= 2,44
V2 = It x R2
= 0,122 x 56
= 6,83
V3 = It x R3
= 0,122 x 10
= 1,22
V4 = V1 + V2 + V3
= 2,44+ 6,83 + 1,22
= 10,49V
Dengan menggunakan cara yang sama, untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.
Pada rangkaian seri diatas diperoleh pembuktian bahwa : V4= V1 + V2 + V3dimana semakin
besar harga V4 dan I, maka semakin besarpula harga VR ( dengan nilai R1, R2, dan R3 konstan)
14
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
H. TABEL HASIL ANALISIS
Tabel 3. Hasil perbandingan I3 secara teori dan percobaan
NO
I1 I2 I3
VS
(A) (A) (A) (A)
(A)
1 7,0 0,03 0,17 0,2 0,2 0,4
3 2,5 6,5 1 9 10 19
15
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
H. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Sebelum praktikan,sebaiknya memeriksa alat dan bahan terlebih dahulu,apakah
masih layak digunakan atau tidak.Selalu memperhatikan skala yang diatur pada alat ukur
saat melakukan pembacaan pengukuran serta berhati-hati dalam menggunakan alat ukur
agar tidak terjadi kerusakan. Apabila terjadi kerusakan segera melapor kepada
pembimbing
16
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul syukur dan muh.facta, pelatihan dasar teknik elektro: pengukuran listrik, laboratorium
konversi energy dan system tenaga listrik jurusan elektroundip, semarang .
2. cooper,wiliam j.,1999 instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran, edisikedua ,Jakarta
,erlangga
3. Hartenp.van setiawan,E.,1980,instalasi listrik arus kuat 2.jakarta :bina cipta
17
NAMA:ANDI MUH. YUSDANA
NIM :34220085