Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

LISTRIK DINAMIS
1.1 Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik positif, melalui penghantar atau
konduktor. Konduktor bisa berupa logam, gas atau larutan. Arus listrik mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah, pada rangkaian tertutup. Arah aliran arus
listrik berlawanan dengan arah aliran elektron.
Besarnya arus listrik dalam suatu penghantar di tuliskan dengan persamaan :

...................................... ( 1.1 )

Sedangkan banyaknya elektron yang mengalir pada penghantar dituliskan :

...................................... ( 1.2 )

Contoh soal
Sebuah penghantar dialiri arus 3,2 A selama 0,5 menit, tentukan :
a. banyaknya muatan yang mengalir
b. jumlah elektron yang mengalir
Penyelesaiannya
Diket : I = 3,2 A, t = 0,5 menit = 30 s
Dita : a. q
b. n
Jawab
a. jumlah muatannya
q  I .t  3,2 x 30  96 C
b. jumlah elektron yang lewat
q 96
n   6.10 20
e 1,6.10 19

Multari LISTRIK DINAMIS Page 1


1.2 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik
1.2.1 Hukum I Ohm
Dalam rangkaian tertutup tegangan ( beda potensial dua titik ) berbanding lurus
arus listrik yang mengalir pada hambatan konstan.

Dari pernyataan di atas maka dapat dituliskan persamaannya :

...................................... ( 1.3 )

Dimana :
R = hambatan penghantar ( Ω )
V = beda potensial ujung-ujung penghantar ( V )

1.2.2 Hambatan Listrik


Besarnya hambatan kawat penghantar berbanding lurus panjang kawat,
berbanding terbalik dengan luas penampang kawat serta bergantung dari jenis
kawat penghantar.
Sehingga persamaannya dapat dituliskan :

...................................... ( 1.4 )

Besarnya hambatan kawat penghantar juga dipengaruhi suhu, semakin tinggi suhu
kawat penghantar semakin besar pula hambatannya.
................................ ( 1.5 )

Dimana :
α = koefisien suhu hambatan jenis penghantar
Δt = selisih suhu ( perubahan suhu )

Contoh soal
1. Sebuah penghantar jika diberi arus listrik 3 A memiliki beda potensial
antara ujung-ujungnya 15 V, tentukan kuat arus listrik yang diperlukan
agar beda potensial ujung-ujungnya 40 V.

Multari LISTRIK DINAMIS Page 2


Penyelesaiannya
Diket : I1 = 3 A, V1 = 15 V, V2 = 40 V
Ditanya : I2
Jawab
V  I .R
V1 I1 15 3
    I2  8 A
V2 I 2 40 I 2

2. Dua kawat penghantar yang terbuat dari bahan yang sama. Kawat pertama
panjangnya 2 kali kawat kedua dan diameternya 3 kali kawat kedua. Jika
kawat pertama memiliki hambatan 100 ohm, tentukan besar hambatan
kawat penghantar kedua.
Diket : l1 = 2 l2 , d1 = 3 d2 dan R1 = 100 ohm
Dita : R2 = … ?
Dijawab

R1 l . A2 l .d 22
 1  1
R2 l 2 . A1 l 2 .d12
100 2l2 .d 22 2
 2

R2 l 2 .9 d 2 9
R2  450 ohm

1.3 Rangkaian Listrik


1.3.1 Hukum I Kirchoff
Pada rangkaian yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar percabangan tersebut.
Dari pernyataan di atas dapat dituliskan persamaan :
...................................... ( 1.6 )

Multari LISTRIK DINAMIS Page 3


Contoh soal
Perhatikan gambar berikut :
Jika diketahui :
I3 I1 = 3 A, I2 = 7 A, I3 = 5 A, I4 = 8 A,
I4
I2 I5 = 4 A
I5
Tentukan besar dan arah I6
I1 I6

Penyelesaiannya
Misal arah I keluar
Σ Imasuk = Σ Ikeluar
I2 + I3 = I1 + I4 + I5 + I6
7 + 5 = 3 + 8 + 4 + I6
I6 = - 3 A  berarti nilai I = 3 A arah masuk

1.3.2 Rangkaian Hambatan


a. Rangkaian Seri
R1 R2 R3

................................ ( 1.7 )

b. Rangkaian Paralel

R1

R2
........ ( 1.8 )

R3

Multari LISTRIK DINAMIS Page 4


Contoh soal
Perhatikan rangkaian berikut :
R2 R3 Jika
R1 = 5 ohm
R1
R2 = 3 ohm
R4 R3 = 9 ohm
R4 = 6 ohm

Tentukan hambatan pengganti rangkaian


Penyelesaiannya
RS1  R2  R3  3  9  12 ohm
1 1 1 1 1 3
      RP  4 ohm
RP RS1 R4 12 6 12
RS  R1  RP  5  4  9 ohm

1.3.3 Hukum II Kirchoff


Jika dalam rangkaian tidak dapat disederhanakan dengan menggunakan seri atau
parallel, maka akan digunakan Hukum II Kirchoff. Bunyi Hukum II Kirchoff
adalah :
“ Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ( E ) dengan
penurunan tegangan ( IR ) sama dengan nol.”

Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan


................................ ( 1.9 )

Untuk beda potensial dua titik


................................ ( 1.10 )
Aturan penggunaan Hukum II Kirchoff
- memisalkan arah loop dan arah arus pada rangkaian
- jika arah loop dan arah arus sama, maka IR (+)
- jika kutub positif elemen ditemui dahulu, maka E (+) dan sebaliknya
– +
( )

Multari LISTRIK DINAMIS Page 5


Contoh soal
Perhatikan rangkaian berikut :
A B
R1 E1 R2 R3

R6 E2

E4 R5 E3 R4
D C

Jika diketahui :
E1 = 12 V, E2 = 15 V, E3 = 9 V, E4 = 6 V, R1 = 2 Ω, R2 = 3 Ω, R3 = 4 Ω,
R4 = 6 Ω, R5 = 2 Ω, R6 = 3 Ω
Tentukan :
a. Kuat arus pada rangkaian
b. Beda potensial antara titik A dan B
Penyelesaiannya
a. kuat arusnya ( misal arah loop dan arus sama searah jarum jam )
E  IR  0
 E1  E2  E3  E4  I ( R1  R2  R3  R4  R5  R6 )  0
 12  15  9  6  I (2  3  4  6  2  3)  0
I  1,2 A
b. beda potensialnya
VAB  E  IR
VAB   E1  I ( R1  R2  R3 )  12  1,2(9)  12  10,8  1,2 V

1.3.4 GGL dan Tegangan Jepit


Pada kenyataannya setiap sumber tegangan mempunyai hambatan dalam ( r ) yang
menga kibatkan tegangan sumber berkurang. Beda potensial dua titik di luar
sumber tegangan dinamakan tegangan jepit. Menurut Hukum II Ohm, bahwa
setiap elemen memiliki hambatan dalam ( r ), dengan persamaan :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.11 )

V = IR ( tegangan di luar elemen atau tegangan jepit )

Multari LISTRIK DINAMIS Page 6


Ir = tegangan dalam elemen ( tegangan rugi )
a. Rangkaian Seri Sumber Tegangan
E
atau
r

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.12 )

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.13 )

b. Rangkaian Paralel Sumber Tegangan

E
r

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.14 )

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.15 )

Contoh soal
Perhatikan rangkaian berikut :
R1 R2 Sebanyak 8 buah elemen dirangkai
seperti gambar. Jika masing-
masing elemen nilainya 1,5 volt
E r
dan hambatan dalamnya 0,5 ohm
serta R2 = 4 ohm, R = 5 ohm,
tentukan kuat arusnya.
Penyelesaiannya

Multari LISTRIK DINAMIS Page 7


Etot  E seri  4.1,5  6 V
1 1 1 2
    rtot  1 
rtot rS rS 2
Etot  I ( Rtot  rtot )
6  I (9  1)
I  0,6 A

1.4 Alat Ukur Listrik


a. Amperemeter
Alat ukur arus listrik yang dipasang seri dengan rangkaian yang akan diukur
kuat arusnya. Ada kalanya amperemeter tidak bisa mengukur arus karena
melebihi batas ukur alat. Agar bisa digunakan lagi harus dipasang hambatan
Shunt yang dirangkai parallel dengan amperemeter.
Misalkan batas ukur maksimum amperemeter adalah IA. Kemampuan
mengukur dapat diperbesar menjadi n kali sehingga didapat persamaan :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.16 )

Dimana :
I = batas ukur amperemeter setelah dipasang hambatan shunt
Sedangkan besarnya hambatan shunt ( Rsh ) yang diperlukan :

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.17 )

Dimana :
RA = hambatan amperemeter semula

Contoh soal
Sebuah amperemeter mempunyai hambatan dalam 9 ohm dengan batas ukur
maksimum 2 mA. Pada amperemeter dipasang hambatan shunt sebesar 1/11
ohm. Tentukan batas ukur maksimumnya sekarang.
Diket : RA = 9 ohm, Rsh = 1/11 ohm, IA = 2 mA
Dita : I = … ?

Multari LISTRIK DINAMIS Page 8


Dijawab
RA 1 9
Rsh     n  100
(n  1) 11 (n  1)
I  n.I A  I  100.2 mA  I  200 mA

b. Voltmeter
Alat ukur tegangan yang dipasang parallel dengan dua titik pada penghantar
yang akan diukur tegangannya. Seperti halnya ampere meter, batas ukur
voltmeter juga dapat diperbesar menjadi n kali.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.18 )

Dengan :
V = batas ukur setelah dipasang hambatan muka
Vd = batas ukur sebelum dipasang hambatan muka
................................ ( 1.19 )

Rm = hambatan muka ( Ω )
Rv = hambatan voltmeter ( Ω )

Contoh soal
Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam 5 k ohm mempunyai batas 40 V
agar dapat diguna kan mengukur beda potensial sampai 400 V harus
dipasang hambatan muka. Tentukan besarnya hambatan muka tersebut
Penyelesaiannya
Diket : RV = 5 kΩ, VV = 40 V, V = 400 V
Dita : Rm = … ?
Dijawab
V 400
n   10
VV 40
Rm  (n  1) RV
Rm  (10  1).5 k  45 k

Multari LISTRIK DINAMIS Page 9


1.5 Jembatan Wheatstone
Suatu metode yang ditemukan oleh Charles Wheatstone, digunakan untuk mencari
nilai sebuah hambatan. Perhatikan gambar di bawah.

R1 R2 R1 R2

atau
R5 G
R4 R3 R4 R3

Jika R1 x R3 = R2 x R4 maka pada R5 tidak ada arus listrik sehingga R5 diabaikan,


atau jika galvanometer menunjukkan angka nol, maka R1 x R3 = R2 x R4

Contoh soal
Perhatikan rangkaian berikut :
12 Ω 9Ω Jika hambatan R diseri dengan
hambatan 2 Ω, galvanometer akan
menunjukkan angka nol, tentukan
G
9Ω R nilai R tersebut.

Penyelesaiannya
12 x (R + 2 ) = 9 x 8
12R + 24 = 72
12R = 72 – 24 = 48
R = 4 ohm

1.6 Energi Listrik


Untuk memindahkan muatan dari titik ke titik lain diperlukan tenaga listrik yang
dinamakan energi listrik. Dari pengertian di atas dapat dituliskan persamaannya :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.20 )

Multari LISTRIK DINAMIS Page 10


W = energi listrik ( joule )
q = muatan listrik ( C )
V = beda potensial listrik ( V )
Apabila arus listrik merupakan jumlah muatan yang mengalir tiap satu satuan
waktu, maka persamaannya menjadi :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.21 )

Dan menurut hukum Ohm bisa dituliskan :

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 1.22 )

Contoh soal
Sebuah resistor 50 Ω dialiri arus listrik 2 A selama 5 menit, tentukan energi
yang digunakan resistor tersebut.
Penyelesaiannya
Diket : R = 50 Ω
i =2A
t = 5 menit = 300 sekon
Ditanya : W
Jawab
W  i.R.i.t  60.000 joule  0,017 kwh

1.7 Daya Listrik


Daya listrik merupakan besarnya energi listrik persatuan waktu, sehingga dapat
dituliskan persamaannya :

P = daya listrik ( watt )

Multari LISTRIK DINAMIS Page 11


Rangkuman Materi
1. Kuat arus listrik

Sedangkan jumlah elektron yang lewat penghantar

2. Hukum I Ohm dan hambatan penghantar


a. Hukum I Ohm

b. Hambatan Kawat Penghantar

Semakin besar suhu, semakin besar pula hambatannya

3. Hukum I Kirchoff

4. Rangkaian hambatan
a. Rangkaian Seri

b. Rangkaian Paralel

5. Hukum II Kirchoff

Sedangkan untuk beda potensial

6. Hukum II Ohm ( tegangan jepit )

7. Hambatan Shunt

Multari LISTRIK DINAMIS Page 12


8. Hambatan Depan

9. Energi dan Daya Listrik

LISTRIK DINAMIS
1. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 3 Ω, R2 = 12 Ω, R3 = 8 Ω, R4 = 7,2 Ω
R1 dan V = 30 V, maka kuat arus yang lewat pada
hambatan R1 adalah . . . ampere.
A. 1
V R2 R3 B. 2
R4 C. 3
D. 4
E. 5
2. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 6 Ω, R2 = 4 Ω, R3 = 3 Ω, maka tegangan
R1 jepit antara a dan b adalah ... volt.
R2 A. 2
B. 3
R3
C. 4
D. 5

9V, Ω E. 6

3. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 8 Ω, R2 = 2 Ω, R3 = 3 Ω, R4 = 6 Ω, E1 =


R1 R2 14 V dan E2 = 2 V, maka kuat arus yang lewat
hambatan R4 adalah . . . ampere.
A. 0,10
B. 0,33
E1 R3 E2 C. 0,67
D. 0,90
R4 E. 1,00
F.

Multari LISTRIK DINAMIS Page 13


4. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 2 Ω, R2 = 6 Ω, R3 = 3 Ω, R4 =
4 Ω, R4 = 8 Ω, ε1 = 10 V, ε2 = 9 V, ε3 =
A
4 V, r1 = 1 Ω, r2 = r3 = 0,5 Ω, maka besar
R1 R2 tegangan jepit A dan C adalah . . . V.
A. 3,5
R5 R3
B. 4
R4 C. 7,5
D. 10
C E. 15
5. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 1 Ω, R2 = 2 Ω, R3 = 3 Ω, R4 =
A 7 Ω, R5 = 6 Ω, R6 = 4 Ω, E = 40 V, r = 1 Ω,
R1 R2 maka kuat arus R4 adalah . . . ampere.
E, r R3 A. 1,3
R5 B. 1,5
C. 2,6
R6 B R4 D. 3,0
E. 4,0

6. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 3 Ω, R2 = 1 Ω, R3 = 6 Ω, V1 = 28 V dan


R1 R2 V = 8 V, maka daya disipasi pada hambatan 3 Ω
adalah . . . watt.
A. 6
V1 V2 B. 9
R3 C. 12
D. 15
E. 24

7. Perhatikan rangkaian berikut : Jika diketahui R1 = 6 Ω, R2 = 12 Ω, R3 = 2 Ω,


R4 = 4 Ω, E1 = 46 V, E2 = 16 V, maka kuat arus
pada hambatan R1 adalah . . . ampere.
E1
R3 A. 1
R1 R2 B. 2
R4
E2 C. 3
D. 4
E. 5

Multari LISTRIK DINAMIS Page 14


8. Perhatikan rangkaian berikut : Jika R1 = 1 Ω, R2 = 2 Ω, R3 = 5 Ω, E1 = 32 V,
E2 = 12 V, r1 = r2 = 1 Ω, maka daya pada R2
R1 E2
adalah ....
r2 A. 10 W
E1 R2 B. 20 W
r1
R3 C. 30 W
D. 40 W
E. 50 W

9. Tiga resistor R1 = 3 ohm, R2 = 2 ohm, R3 = 10 ohm dirangkai seri dan


dihubungkan dengan sumber tegangan 150 V, maka tegangan pada hambatan R3
adalah . . . volt.
A. 50 D. 125
B. 75 E. 150
C. 100
10. Perhatikan rangkaian berikut : Jika E1 = 14 V, E2 = 10 V, R1 = 1 Ω, R2 = 5 Ω, R3
R1 E2 = 3 Ω, maka kuat arus yang lewat R1 adalah ....
A. 1 A
B. 2 A
E1 R2 C. 3 A
D. 4 A
R3
E. 5A

11. Perhatikan rangkaian berikut : Jika E1 = 1,5 V, E2 = 4,5 V, R1 = 4 Ω, R2 = 6 Ω,


R3 = 2 Ω, maka beda potensial antara B dan D
R1 E2
A B adalah ....
A. 0,5 V UN 2016
R2 B. 1 V
C. 3 V
E1 R3 D. 4 V
D C E. 8V

Multari LISTRIK DINAMIS Page 15


12. Perhatikan gambar berikut :
P ( UN 2017 )
E
E

A D
B Q
C
Rangkaian 5 lampu identik seperti gambar disamping, lampu identik F dipasang
pada kawat antara P dan Q, maka pernyataan berikut yang benar adalah ....
A. Lampu D dan E menyala lebih terang dari semula
B. Lampu A, B dan C menyala lebih terang dari semula
C. Lampu D dan E lebih terang daripada A, B dan C
D. Lampu D dan E lebih redup dari semula
E. Lampu D dan E sama terangnya dengan keadaan awal
13. Perhatikan gambar berikut :

E1
R3
R1 R2
R4
E2

Sebuah rangkaian listrik terdiri atas empat hambatan masing-masing R1 = 12 Ω,


R2 = 12 Ω, R3 = 3 Ω dan R4 = 6 Ω dirangkai dengan E = 6 V, E = 12 V seperti
gambar. Arus listrik yang mengalir adalah . . . ampere.
A. 0,2 D. 0,8
B. 0,4 E. 1,0
C. 0,6
14. Perhatikan rangkaian berikut : Besar daya pada hambatan 2 Ω adalah ....
4V 4V A. 2 watt (UN 2017)
B. 4 watt
C. 5 watt
4Ω 2Ω 4Ω D. 6 watt
E. 9 watt

Multari LISTRIK DINAMIS Page 16

Anda mungkin juga menyukai