Anda di halaman 1dari 107

TK 33204 Elektronika-I

Pertemuan ke-2:
Bab I : Review Rangkaian Resistor_
Hukum Ohm_Kirchof

John Adler & Sri Supatmi

Jurusan Sistem Komputer


Universitas Komputer Indonesia
12/31/17 TK33204 Elektronika I 1
RANGKAIAN RESISTOR

I. RANGKAIAN RESISTOR SERI


 Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih
besar.
 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama besar.
 R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R 1, R2, dan R3
dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs.
 Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti, yang
besarnya dapat dirumuskan:

Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn

 Jika semua nilai R yang disusun sama,


dapat ditulis:

Rs = nR

 dengan n banyaknya R yang disusun.


12/31/17 TK33204 Elektronika I 2
Ilustrasi Rangkaian resistor secara seri

12/31/17 TK33204 Elektronika I 3


RANGKAIAN RESISTOR (2)
II. RANGKAIAN RESISTOR PARALEL
 Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi yang
lebih kecil.
 Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing resistor,
tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama besar.
 Pada rangkaian resistor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun secara
paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu
resistor pengganti yaitu Rp.
 Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti, yang
besarnya dapat dirumuskan:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + .... + 1/Rn
 Jika semua nilai R yang disusun sama besar,
maka resistor penggantinya dapat ditulis:
Rp = R / n
 dengan n banyaknya R yang disusun.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 4


Ilustrasi Rangkaian resistor secara paralel

12/31/17 TK33204 Elektronika I 5


CONTOH1:
 Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di bawah ini !

Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 ohm
R2 = 4 ohm
R3 = 3 ohm

Ditanyakan: Rs = ........ ?
Dijawab :

Rs = R1+ R2 + R3

Rs = 2 + 4 + 3

Rs = 9

Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.


12/31/17 TK33204 Elektronika I 6
CONTOH2:
 Hitung nilai resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini !
a.

b.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 7


penyelesaian

a) Diketahui:
R1 = 20 ohm
R2 = 30 ohm
R3 = 60 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:

1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/60
1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60
1/ Rp = 6/60

Rp = 10 ohm
12/31/17
Jadi :
nilai resistor pengganti adalah
penyelesaian

b) Diketahui:
R1 = 6 ohm
R2 = 2 ohm     
R3 = 4 ohm
R6 = 6 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:
Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm
Rs =2+4
Rs =6
Sehingga rangkaian dapat diganti ini :

Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm

1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3


1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6
1/ Rp = 3/6
Rp = 2 ohm

Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga dihitung dengan:
Rp = R / n
Rp = 6 / 3
Rp = 2 ohm
Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm
12/31/17 TK33204 Elektronika I 9
Hukum Ohm
 Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah
hambatan.
 Hukum ohm sendiri berbunyi:

“Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung
penghantar”.

• Jika dirumuskan maka:

V = I . R atau V/I = R

12/31/17 TK33204 Elektronika I 10


Hukum Ohm (lanjutan)

 Diagram Hukum Ohm


 Keterangan gambar :
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Ohm
P = daya dengan satuan Watt

12/31/17 TK33204 Elektronika I 11


CONTOH 3 :
Contoh cara menghitung kuat arus listrik dengan hukum ohm:

 Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk menyalakan


lampu yang mempunyai hambatan 60Ω, berapa kuat arus yang mengalir
pada lampu ?

 Penyelesaian:

Diketahui: V = 12 volt
R = 60Ω
 Ditanyakan: I = ........ ?
 Dijawab:
I = V / R = 12 / 60

Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 12


Hukum Kirchoff I (Kirchoff’s Current Law
(KCL)
 Hukum Kirchoff I berlaku untuk Rangkaian Paralel pada suatu resistor, yang
berbunyi:

“jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”.

 Secara matetatis dapat ditulis :


Imasuk = Ikeluar
 Secara skematik rangkaian bercabang terlihat sperti di bawah ini:

12/31/17 TK33204 Elektronika I 13


Ilustrasi penerapan Hukum Kirchoff I pada rangkaian
Paralel

ITOTAL – (IR1 + IR2 + IR3) = 0


ITOTAL = (IR1 + IR2 + IR3)
Dimana:

; IRn = arus yang mengalir


pada beban Rn
 sehingga:
; IR1 = arus yang mengalir pada beban R1.
VSUMBER
I R1 
R1
; IR2 = arus yang mengalir pada beban R2.

; IR3 = arus yang mengalir pada beban R3.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 14


 Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing-
masing beban sama dengan tegangan sumber.
VSUMBER=VR1=VR2=VR3 15
12/31/17 TK33204 Elektronika I
Contoh 4:
Contoh menghitung arus listrik bercabang:

Jika besar kuat arus I = 10 ampere, I1 = I3 = 3 ampere. Hitung besar kuat arus I2 ?

Penyelesaian:

Diketahui: I = 10 A
I 1 = I3 = 3 A

Ditanyakan: I2 = ........ ?
Dijawab:
I1 = I 2 + I 3 + I 4

10 = 3 + I 2 + 3

10 = 6 + I 2

I2 = 4

Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada I2 adalah 4 ampere.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 16


Contoh 5 :
 Hitung arus I1, I2 dan I3 pada rangkaian berikut:
Diketahui:
R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 Ohm
Vdc = 10,8 V
Ditanya:
arus I1, I2 dan I3 = …?
Penyelesaian:
- Cari Rpengganti dulu

12/31/17 TK33204 Elektronika I 17


Contoh 6 :
Vdc = 10,8 V ; RP = 5,4Ω
IT0TAL = Vdc / Rp
= 10,8V / 5,4Ω
= 2A
I1 = Vdc/R1
= 10,8 V / 10Ω
= 1,04 A

I2 = Vdc/R2
= 10,8 V / 20Ω
= 0,504 A

I3 = Vdc/R3
= 10,8 V / 30Ω
= 0,36 A

12/31/17 TK33204 Elektronika I 18


Hukum Kirchoff II (Kirchoff’s Voltage Law (KVL)

 Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau


penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang
membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.
 Secara matematis :

 Perhatian:
 Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda 
positif (+).
1. Bila  arah  arus  berlawanan  dengan  arah  lintasan  tertutup  yang  diambil, 
maka I bertanda negatif (—).
2. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke
kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+).
3.   Sedangkan  pada  saat  arah  lintasan  dari  kutub  negatif  ke  kutub positif
maka E bertanda negatif (—).
12/31/17 TK33204 Elektronika I 19
Ilustrasi Hukum Kirchoff II (Kirchoff’s Voltage Law (KVL)

VSUMBER-(VR1+VR2+VR3)=0
VSUMBER=VR1+VR2+VR3

dimana:

VRn=I.Rn ; VRn = tegangan jatuh pada beban Rn

sehingga:
VR1=I.R1 ; VR1 = tegangan jatuh pada beban R1
VR2=I.R3 ; VR2 = tegangan jatuh pada beban R2
VR3=I.R3 ; VR3 = tegangan jatuh pada beban R3

12/31/17 TK33204 Elektronika I 20


 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban

 sama besarnya dengan arus pada rangkaian.

12/31/17
I TK33204
= IR1 =Elektronika
IR2 = IIR3 21
CONTOH 7 :
1. Diketahui : Gambar seperti di bawah :
R1 = 2 Ohm
R2 = 3 Ohm
E = 10 Ohm
Ditanya :
a. I =…?
b. VAB = … ?

Jawab :
Diambil lintasan seperti panah,
VAB + VBC + VCD + VDA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E = 0
I ( 2 + 3) - 10 = 0
51 - 10 = 0
I=2A
VAB = I R1
12/31/17
VAB = 2 x 2 = 4 V TK33204 Elektronika I 22
CONTOH 8 :

2. Diketahui : E1 = 4V ; E2 = 6V ; R1=2 Ω ;R2 = 3 Ω dan R4 = 4 Ω. Gambar seperti di


bawah :
Lihat Lintasan II
VBE + VDE + VDC + VCB = 0
I3 R3 + 0 - E2 + I2 R2 = 0
(I1 + I2) R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 (R2 + R3) - E2 = 0
I1 + 5I2 = 6 ...................................... (2)
(1) 3I1 + 4I2 = 4I x 1I --> 3I1 + 4I2 = 4
(2) I1 + 5I2 = 6I x 3I --> 3I1 + 15I2 = 18
Ditanya : ---------------------------------------------------- -
0 - 11I2 = 14
I1, I2, dan I3 ? I2 = -14 : -11 = 1,27 A
Jawab :  Harga I2 dimasukkan persamaan (2)
Lihat Lintasan I I1 + 5I2 = 6
VAB + VBE + VEF + VFA = 0 I1 + 5 (1,27) = 6
I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0 I1 + 6,36 = 6
I1 = -0,36 A
I R1 + ( I1 + I2 ) R3 - E1 = 0
I R1 + I R2 + I R3 - E1 = 0
Jadi I3 = I1 + I2 = 1,27 - 0,36 = 0,91 A
I1 ( R1 + R3) + I2 R3 - E1 = 0
I1 ( 2 + 1 ) + 4 I2 - 4 = 0 23
12/31/17 TK33204 Elektronika I
3I + 4 I = 4 ……………….. (1)
Model Atom dan Komponen Pasif

John Adler & Sri Supatmi

Jurusan Sistem Komputer


Universitas Komputer Indonesia
12/31/17 TK33204 Elektronika I 24
Molekul dan Atom

• Molekul merupakan bagian yang terkecil


dari bahan dan masih mempunyai sifat-
sifat yang sama dengan bahannya.
• Molekul itu sendiri
tersusun dari atom dan
atom tersusun dari
sebuah inti (nukleus) yang
dikitari oleh elektron dengan kecepatan
yang amat tinggi.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 25
Molekul dan atom (Contd.)
• Elektron merupakan suatu partikel listrik yang
mengandung muatan negatif (-).
• Karena kecepatannya dalam mengitari inti, maka
electron mempunyai tenaga (energi) yang amat besar.
• Inti atom terdiri dari proton dan neutron
• Proton memiliki massa ± 1836 kali massa electron dan
mempunyai muatan listrik positif (+) yang sama
besarnya dengan muatan litrik seluruh elektron yang
mengitarinya, tetapi arahnya berlawanan sifatnya.
• Neutron tidak bermuatan listrik (netral).
• Muatan listrik yang senama (positif dan positif atau
negatif dan negatif) mempunyai sifat tolak menolak.
• Muatan listrik yang tidak senama (positif dan negatif)
mempunyai sifat tarik menarik.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 26
Molekul dan atom (Contd.)
• Proton di dalam inti saling menolak, tetapi dengan
elektron saling menarik.
• Karena gaya tarikan yang kuat inilah elektron tidak
terlepas dari lintasannya.
• Tetapi pada lintasan terluar yang terjauh jaraknya dari
inti, tarikan antara elektron dan proton kurang kuat.
• Elektron pada lintasan terluar dapat keluar dari ikatan
atomnya bila terpengaruh oleh suatu energi.
• Elektron yang keluar dari ikatan atomnya disebut
elektron bebas.
• Jumlah proton di dalam atom sama dengan jumlah
elektron yang mengitari inti, maka atom itu netral
(tidak bermuatan).
12/31/17 TK33204 Elektronika I 27
Molekul dan atom (Contd.)

12/31/17 TK33204 Elektronika I 28


Molekul dan atom (Contd.)
• Tegangan (Beda Potensial) Listrik
 Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak
sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik (biasa
sebagai tegangan listrik).
• Arus Listrik
 Perpindahan elektron bebas dalam suatu penghantar yang
dihubungkan pada kutub positif (kekurangan elektron) sebuah
batery dan kutub negatif (kelebihan elektron) sebuah baterai
disebut arus elektron.
 arus elektron terjadi bila ada proses perpindahan elektron.
 Arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negatif.
 Arah arus listrik berlawanan dengan arah perpindahan elektron.
 Kuat arus listrik tergantung pada banyak sedikitnya elektron
bebas yang pindah melewati suatu penampang dalam satu satuan
waktu.
 Kuat arus listrik mempunyai satuan ampere (coulomb/second).
12/31/17 TK33204 Elektronika I 29
Molekul dan atom (Contd.)

• Hambatan Listrik
 Rintangan/hambatan yang terdapat
di dalam suatu penghantar ketika
terjadi adanya perjalanan elektron-
elektron bebas.
 Satuan tahanan penghantar ialah
ohm diberi lambang Ω (omega).

12/31/17 TK33204 Elektronika I 30


Bahan konduktor
• Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan
- bahan yang mudah mengalirkan arus listrik jika
dihubungkan dengan sumber tegangan.
• Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan
jenis yang kecil dan mempunyai banyak sekali
elektron bebas.
• Pada umumnya logam bersifat konduktif.
• Contoh: Emas(0.03), perak(0,06), tembaga(0,09),
besi (0,10) alumunium(0,21).
• Berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar.
• Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik,
tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak
digunakan.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 31
Bahan isolator
• Bahan - bahan yang bersifat isolator ialah bahan -
bahan yang akan menghambat arus listrik bila
dihubungkan dengan sumber tegangan.
• Contoh : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
• kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik ?
 karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh
lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat
dengan intinya
• atau dengan kata lain
 pada bahan isolator tidak mempunyai elektron
bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak
akan membuat elektron - elektronnya bergerak.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 32


Bahan semikonduktor
• Bahan - bahan yang bersifat semikonduktor ialah bahan -
bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai
isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor.
• Contoh : germaniun, silicon, gallium arsenide. dll.
• kapan bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat
isolator dan bersifat konduktor ?
 Bahan - bahan tersebut akan bersifat isolator jika dalam
temperatur yang rendah.
 Bahan - bahan tersebut akan bersifat konduktor jika dalam
temperatur tinggi.
• menggapa demikian ?
 karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron
terisi penuh oleh elektron,
 dan ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur
yang tinggi akan ada ikatan - ikatan yang pecah sehingga
menyebabkan adanya elektron - elektron bebas.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 33
Resistor
• Resistor adalah komponen dasar elektronika yang
selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika
karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam
suatu rangkaian.
• Satuan resistansi sebuah resistor adalah Ohm
(simbol: Ω dalam bahasa Yunani disebut omega)
adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari
nama George Simon Ohm.
• Nilai resistansi yang lebih tinggi dinyatakan oleh “K”
(kilo ohm) dan “M” (Mega Ohm).
• Contohnya, 120.000 Ω dinyatakan sebagai 120K,
sedangkan 1.200.000 Ω dinyatakan sebagai 1M2.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 34
Resistor (Contd.)
• Fungsi dari Resistor adalah :
1. Sebagai pembagi arus (Rangkaian resistor
paralel)
2. Sebagai pembagi tegangan (rangkaian resistor
seri)
3. Sebagai penurun tegangan (semakin besar nilai
resistor yang dipasang, semakin kecil tegangan
yang dihasilkan)
4. Sebagai penghambat aliran arus listrik yang
mengalir pada rangkaian listrik/elektronik.
semakin besar nilai resistor yang dipasang,
semakin kecil arus yang mengalir.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 35


Resistor (Contd.)
• Jenis-jenis Resistor berdasarkan nilainya ada 3
jenis:
1. Resistor tetap : resistor yang nilai hambatannya tetap.
Contohnya adalah resistor carbon.
2. Resistor variabel : resistor yang nilai hambatannya bisa
diubah-ubah hingga mencapai nilai maksimumnya.
Contoh : potensiometer dan trimpot

3. Resistor non linier : resistor yang nilai hambatannya


tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya
suhu dan cahaya.contoh: LDR,NTC dan PTC

12/31/17 TK33204 Elektronika I 36


Resistor Tetap

• Beberapa hal yang perlu diperhatikan :


1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin
besar pula daya resistor tersebut.
2. Semakin besar nilai daya resistor makin
tinggi suhu yang bisa diterima resistor
tersebut.
3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih
besar bentuk dan nilai daya-nya
dibandingkan resistor dari bahan carbon.

12/31/17 TK33204 Elektronika I 37


Resistor Tetap (Contd.)

Contoh :

12/31/17 TK33204 Elektronika I 38


Resistor Tetap (Contd.)

• Simbol resistor tetap:

12/31/17 TK33204 Elektronika I 39


Nilai Resistor Tetap dengan 4 cincin
• Perhitungan nilai resistor berdasarkan warnanya terbagi
menjadi dua:
1. Perhitungan nilai resistor tetap dengan 4 cincin warna

Warna ke-  I       II            III              IV

• Warna ke-1 : angka digit


• Warna ke-2 : angka digit
• Warna ke-3 : pengali
• Warna ke-4 : nilai toleransi
12/31/17 TK33204 Elektronika I 40
Resistor Tetap (Contd.)

• Tabel warna untuk 4 cincin warna


Pita ketiga Pita keempat
Warna Pita pertama Pita kedua
(pengali) (toleransi)
Hitam 0 0 × 100
Cokelat 1 1 ×101 ± 1% 
Merah 2 2 × 102 ± 2% 
Oranye/ jingga 3 3 × 103
Kuning 4 4 × 104
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% 
Biru 6 6 × 106 ± 0.25% 
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% 
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% 
Putih 9 9 × 109
Emas × 10-1 ± 5% 
Perak × 10-2 ± 10% 
Tanpa Warna ± 20% 

12/31/17 TK33204 Elektronika I 41


Contoh resistor 4 cincin
• contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω
= 560 kΩ ± 2%.
• Deskripsi yang lebih mudah adalah:
1. pita pertama, hijau, mempunyai harga 5
2. pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan
keduanya dihitung sebagai 56.
3. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104,
yang menambahkan empat nol di belakang 56,
4. sedangkan pita keempat, merah, merupakan
kode untuk toleransi ± 2%,
5. memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan
± 2%.
12/31/17 TK33204 Elektronika I 42
Contoh resistor 4 cincin (Contd.)
• Urutan cincin warna (resistor 4 cincin warna):
merah ungu biru emas
Merah Ungu Biru emas Hasilnya
2 7 X 103  5 % 27K   5 %

• Arti dari toleransi itu sendiri adalah batasan nilai


resistansi minimum dan maksimum yang dimiliki
oleh resistor tersebut.
• Toleransi= 5% * 27000 Ω = 1350 Ω
• Sehingga:
 Nilai maksimum resistor = 27000 Ω + 1350 Ω =
28350 Ω
 Nilai minimum resistor = 27000 Ω – 1350 Ω =
25650 Ω
12/31/17 TK33204 Elektronika I 43
Contoh resistor 4 cincin (Contd.)

• Ubah nilai resistor


berikutkedalamnilaiwarna resistor:
4K7Ω ± 20%
• Jawab:
• 4K7Ω = 4700 Ω± 20%
• Perhatikanbahwaduanilai di
depanadalahangka digit
danangkaberikutnyaadalahpengali :
• 47 x Ω± 20%
12/31/17 Makawarnadarinilai
TK33204resistor
• Elektronika I 44
Nilai Resistor Tetap dengan 5 cincin

• Keterangan:
• Warna ke-1 : angka digit
• Warna ke-2 : angka digit
• Warna ke-3 : angka digit
• Warna ke-4 : pengali
• Warna ke-1 : toleransi
12/31/17 TK33204 Elektronika I 45
Tabel warna resistor dengan 5 cincin warna

12/31/17 TK33204 Elektronika I 46


Contoh resistor 5 cincin
• Urutan cincin warna (resistor 5 cincin
warna): coklat merah hitam jingga
coklat
coklat Merah Hitam Jingga coklat Hasilnya

1 2 0 X 103  1 % 120K   1 %

12/31/17 TK33204 Elektronika I 47


Contoh resistor 5 cincin (Contd.)

• Ubah nilai resistor


berikutkedalamnilaiwarna resistor:
4K7Ω ± 2%
• Jawab:
• 4K7Ω = 4700 Ω± 2%
• Perhatikanbahwatiganilai di
depanadalahangka digit
danangkaberikutnyaadalahpengali :
• 470 x Ω± 2%
12/31/17 Makawarnadarinilai
TK33204resistor
• Elektronika I 48
Pekerjaan Rumah-01

• Hitung beberapa nilai resistansi resistor 4 cincin dibawah ini.


– coklat, hitam, merah, emas
– kuning, ungu, hitam, emas
– jingga, putih, merah, perak
– biru, abu-abu, coklat, perak
• Hitung beberapa nilai resistansi resistor 5 cincin dibawah ini.
– coklat, hitam, hitam, merah, coklat
– kuning, ungu, hitam, merah, coklat
– merah, merah, hitam, coklat, merah
– jingga, putih, hitam, jingga, merah
• Sebutkan warna-warna urutan cincin resistor dengan nilai resistansi berikut
– 4K7   1 % (4 cincin)
– 10 K   5 % (4 cincin)
– 330   10 % (4 cincin)
– 150   1 % (5 cincin)
– 6K8   1 % (5 cincin)
12/31/17 TK33204 Elektronika I 49
Daftar Pustaka
• http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi2.html
• http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi3.html
• http://doanco.blogspot.com/2008/11/hukum-kirchoff-ii.html

12/31/17 TK33204 Elektronika I 50


STRUKTUR ATOM

John Adler

Jurusan Sistem Komputer


Universitas Komputer Indonesia
12/31/17 TK33204 Elektronika I 51
Atom Tembaga (Cu)
 Atom yang mempunyai
29 proton dimana 29
elektronnya mengelilingi
inti atom.
 Orbit terluar, disebut
orbit valensi, yang
mengatur sifat listrik
suatu atom.

 Untuk menekankan pentingnya orbit luar, kita gambarkan


atom Cu sebagai inti dengan elektron tunggal yang
mengelilinginya.
Sumber : http://www.chem4kids.com/files/elements/029_shells.html
Atom Tembaga (Cu) (Contd.)
• Inti dari atom tembaga memiliki muatan bersih +1
karena mengandung 29 proton dan 28 elektron
dalam. Karena elektron valensi berada dalam orbit
yang besar di sekitar muatan bersih hanya +1 ,
gaya tarikan ke dalam dirasakan oleh elektron ini
sangat kecil.
• Ide paling penting bagi ananda untuk mengingat
tentang atom tembaga ini. “Karena elektron valensi
lemah, gaya dari luar dapat dengan mudah
mengeluarkan elektron ini dari atom tembaga .
Inilah sebabnya mengapa tembaga adalah
konduktor yang baik
Atom Silikon (Si)

 Bahan semikonduktor yang


paling banyak digunakan
adalah silikon.
 Orbit pertama berisi 2 elektron
 Orbit kedua berisi 8 elektron
 Sisanya 4 elektron berada di
orbit terluar

Sumber :http://www.chem4kids.com/files/elements/014_shells.html
Atom Silikon (Si) (Contd.)

 Kita bisa memvisualisasikan


inti dan elektron terdalam
sebagai inti dari atom silikon.
 Inti memiliki muatan bersih +4,
karena 14 proton dan 10
elektron berada dalam orbit.
 4 elektron valensi sebagai
pengingat bahwa atom silikon
adalah semikonduktor.
Atom Silikon (Si) (Contd.)

 Jumlah elektron di dalam orbit


valensi adalah kunci untuk
konduktivitas listrik.
 Konduktor memiliki 1 elektron
valensi , semikonduktor
memiliki 4 elektron valensi ,
dan isolator memiliki 8
elektron valensi .
Kristal Silikon (Si)
 Gambar sebelah kiri
menunjukkan 4 atom silikon
terisolasi.
 Setiap atom memiliki 4
elektron di orbit terluar.

 Ke-4 atom silikon ini bergabung


untuk menghasilkan KRISTAL
(gambar kanan)
Sumber : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/solids/sili.html
Kristal Silikon (Si) (Contd.)
 Atom pusat sekarang memiliki
8 elektron valensi
 Setiap elektron bersama-sama
mebentuk ikatan kovalen yang
memegang atom silikon
bersama-sama.
 Energi panas kadang-kadang
dapat mengusir elektron dari
orbit valensi
Kristal Silikon (Si) (Contd.)
 Elektron yang pergi
meninggalkan
kekosongan di orbit
valensi disebut
lubang (hole).
 Elektron bebas bisa
bergerak secara acak
di seluruh kristal.

 Kadang-kadang, elektron bebas akan mendekati lubang,


merasakan tarikan,dan jatuh ke dalamnya
Kristal Silikon (Si) (Contd.)
Kadang-kadang, elektron bebas akan
mendekati lubang, merasakan gaya
tarikannya,dan jatuh ke dalamnya
Panas yang dihasilkan oleh elektron
bebas dan lubang diikuti oleh
rekombinasi antara elektron bebas dan
lubang.
Setiap saat, kristal silikon mengandung
beberapa elektron bebas dan lubang
yang belum digabungkan
Semikonduktor Intrinsik
Gambar bagian dari
kristal silikon.
Hole di ujung kiri
dan plat positif
menarik elektron
valensi ke sebelah
kanan dari hole.
Hal ini menyebabkan elektron valensi
bergerak ke dalam hole.
Semikonduktor Intrinsik (Contd.)
Ketika elektron valensi
pindah ke kiri, hole
pindah ke kanan.
Hole sekarang baru
dapat menarik dan
menangkap elektron
valensi lain .
Semikonduktor Intrinsik (Contd.)

Ada dua jenis


aliran.
Pertama , ada
aliran elektron
bebas (gambar atas
layar ).
Kedua, aliran
elektron valensi
menuju hole di
dekatnya.
Semikonduktor Intrinsik (Contd.)
Sebuah konduktor
seperti tembaga tidak
memiliki hole.
Di sisi lain ,
semikonduktor
memiliki 2 jalur atau 2
jenis aliran yang
berbeda.
Ini memiliki aliran elektron bebas pada orbit
besar, dan memiliki aliran elektron
valensi melalui hole di orbit kecil .
Aliran Hole

Gambar di atas, semikonduktor intrinsik


memiliki jumlah elektron bebas dan hole yang
sama.
Tegangan yang diberikan akan memaksa
elektron bebas mengalir ke kiri , dan hole
mengalir ke kanan .
Aliran Hole (Contd.)

Gambar di atas, Ketika elektron valensi


sampai di ujung kiri kristal, mereka menjadi
elektron bebas karena mereka melarikan diri
ke dalam rangkaian eksternal .
Setiap waktu, elektron valensi meninggalkan
ujung kiri kristal, hole muncul di ujung kiri
Aliran Hole (Contd.)

Gambar di atas, visualisasikan arus dalam


semikonduktor sebagai dua jenis aliran : aliran
elektron bebas dalam satu arah dan aliran
hole dalam arah yang berlawanan. Elektron
bebas dan hole sering disebut pembawa .
TEORI
SEMIKONDUKTOR

12/31/17 68
PENDAHULUAN
• Elektronika : ilmu yang mempelajari sifat dan
pemakaian devais yang kerjanya berdasarkan aliran
elektron di dalam ruang hampa atau gas serta hole
(lubang) di dalam semikonduktor.
•   Aplikasinya  pada  Televisi  (TV),  radio,  komputer, 
instrumentasi, alat kendali, dan peralatan komunikasi lainnya.

•  Dasar-dasar SK:
1. Teori atom
2. SK Intrinsik
3. SK Ekstrinsik
4. Konduksi dalam SK
5. Perubahan tegangan pada SK dengan doping tidak merata
12/31/17 69
1. Teori Atom

Proton (Q+)

Inti Atom
mengitari atom
Neutron (Q=nol)
Atom

Elektron (Q -)

Qe=Qp =1,6.10-19 C

12/31/17 70
• Model dasar atom menurut BOHR :
“ Elektron mengelilingi inti atom pada orbitnya masing – masing”
• Kulit terluar Atom disebut : 
kulit valensi, dapat berisi 
hingga 8 elektron (8e)
• Konduktivitas atom 
tergantung pada jumlah 
electron pada kulit valensi:

a. Jika atom punya 1 elektron valensi (1 eV)……mendekati 
konduktor sempurna
b. Jika atom punya 8 elektron valensi (8 eV)…….kulit valensi 
lengkap dan atomnya isolator
Jadi konduktivitas turun dengan bertambahnya eV ( elektron
12/31/17 71
valensi ).
TIGA JENIS BAHAN

 Konduktor
 Isolator
 Semikonduktor :
1. Germanium
2. Silikon
STRUKTUR ATOM GERMANIUM
Inti atom dengan 32 proton
-

Orbit pertama : 2 elektron - -


- -
Orbit kedua : 8 elektron -
-
-
- -
Orbit ketiga : 18 elektron - -

Orbit terluar : 4 elektron - - - - +32 - - - -

- -
Elektron bebas - -
- -
-
Elektron valensi - -
- -
Valensi 4  Semikonduktor
-
STRUKTUR ATOM SILIKON
Inti atom dengan 14 proton
-

Orbit pertama : 2 elektron

Orbit kedua : 8 elektron -


- -
Orbit terluar : 4 elektron
- - - +14 - - -

- -
Elektron Valensi
-
Elektron bebas

Valensi 4  Semikonduktor -
• Semikonduktor : suatu atom yang berisi 4 elektron valensi (4
eV). Jumlah elektron valensi di dalam semikonduktor antara
konduktor dan isolator, maka atom semikonduktor bukan
konduktor yang baik dan bukan isolator yang baik.
• Bahan–bahan semikonduktor : Carbon (C) dengan 6 proton (2-4),
Silikon (Si) dengan 14 proton (2-8-4), dan Germanium (Ge)
dengan 32 proton (2-8-18-4)
• Silikon (Si) dan germanium (Ge) untuk membuat komponen zat 
padat
• Carbon (C) untuk membuat resistor dan potensiometer

6 p (2- 14 p (2-8-
4) 4)

K K

12/31/17 L L 75
M
12/31/17 76
Dasar Semikonduktor

12/31/17 77
12/31/17 78
12/31/17 79
Hukum–hukum dasar hubungan antara elektron dan kulit orbit :
1. Elektron pada kulit orbit tidak dapat berada pada ruang antara 2 kulit
orbit
2. Setiap kulit orbit sesuai dengan suatu energi. Semua elektron pada
kulit orbit yang sama mempunyai energi yang sama. Jumlah energi
akan naik jika jauh dari inti. Jadi elektron valensi mempunyai jumlah
energi paling tinggi.
3. Elekton yang meloncat dari kulit ke kulit maka elektron harus
menyerap energi untuk mengatasi perbedaan energi antara jumlah
enegi awal dan akhir.
4. Bila no 3 terpenuhi maka elektron dapat melepas energi yang diserap
dan kembali ke kulit yang berenergi rendah.

12/31/17 80
Celah energi adalah ruang antara setiap dua
kulit orbit.
Elektron melewati celah energi dan tidak
dapat berada di dalam celah energi, pada
gambar diatas elektron harus menyerap
energi 1,1 eV (elektron valensi).

12/31/17 81
KRISTAL SILIKON
8 elektron valensi

ikatan valensi

stabil

25o C ?
isolator
PENGARUH TEMPERATUR

temperatur > 0o K = - 273 oC

atom bergetar

elektron bebas

 hole

kristal murni
- rekombinasi    25o C
- waktu hidup (lifetime) <<
2. SemiKonduktor Intrinsik

• Pada temperatur tinggi, elektron keluar dari ikatan


kovalen menjadi elektron bebas dan terbentuk hole
(lubang)

12/31/17 84
elektron bebas
Ec bidang 
konduksi
Ec

Eg bidang celah 
energi

Ev bidang  Ev hole
valensi       

Bidang energi kristal Pada temperatur tinggi


(x-tal) 00 K
•   Jika  temperatur  kristal  dinaikkan  sehingga  elektron  valensi 
yang energi termal melebihi  maka elektron meloncat ke bidang 
konduksi menjadi elektron bebas.
12/31/17 85
• Kekosongan pada ikatan kovalen elektron keluar harus
bermuatan Q (+) kaena kristal harus netral. Kekosongan
itu disebut hole atau lubang.
                                     
a).   1     2    3     4     5        ion ke 2 mengisi hole pada ion ke 1

b). 1    2     3    4     5         ion ke 3 mengisi hole pada ion ke 2
   
c). 1    2     3    4     5          ion ke 4 mengisi hole pada ion ke 3 dan seterusnya
                               arah aliran hole
                               arah aliran elektron
•  Jadi semikonduktor intrinsik pada K bersifat isolator dan pada 
temperatur  tinggi  bersifat  konduktor  karena  terjadi 
pembentukan  pasangan  elektron  bebas  dan  hole  yang 
banyaknya sama dan berlaku sebagai pembawa muatan Q.
12/31/17 86
Semikonduktor Intrinsik

12/31/17 87
SEMIKONDUKTOR INTRINSIK (MURNI)

A C D F

B E

2 pembawa muatan
+ ---------- -
  + + + + + + + + + + - elektron bebas
+ lubang (hole)
3. SK Ekstrinsik
• dilakukan doping dengan memasukan atom asing
bervalensi 5 atau 3 disebut semikonduktor ekstrinsik,
untuk menyusun devais elektronik yang kaya akan satu
jenis pembawa muatan : hole atau elektron saja.
Semikonduktor jenis n
Dengan doping atom asing bervalensi 5
sebagai atom donor karena ikatan kovalen
memberikan satu elektron : P (fosfor), Ar
(arsen), Sb(antimon) ke dalam semikonduktir
intrinsik. Dengan menambahkan energi kecil
pada elektron valensi, maka elektron masuk ke
bidang konduksi.
Dengan penambahan atom donor terjadilah
elektron bebas disebut jenis-n.
12/31/17 89
Beda semikonduktor intrinsik dengan
semikonduktor jenis-n
•Semikonduktor intrinsik, elektron bebas di sertai
hole bergerak sebagai pembawa muatan.
•Semikonduktor jenis-n berbentuk elektron
bebas, tidak disertai hole tetapi ion (+) yang tidak
dapat bergerak.
Semikonduktor jenis p
Dengan doping atom asing bervalensi 3
sebagai atom akseptor karena ikatan
kovalen memperoleh satu elektron : B
(boron), Al (aluminium), dan Ga
(Galium) kedalam semikonduktor
12/31/17 90
intrinsik
Donor dan aseptor dalam tabel periodik

12/31/17 91
SEMIKONDUKTOR EKSTRINSIK TIPE N

Atom bervalensi lima


- memberi 1 elektron
- atom donor

elektron bebas > hole

mayoritas minoritas
SEMIKONDUKTOR EKSTRINSIK TIPE P

Atom bervalensi tiga


- mengurangi 1 elektron
- atom akseptor

elektron bebas < hole

minoritas mayoritas
SEMIKONDUKTOR 
++++++++
++++++++ TIPE  P
++++++++
----------

----------
----------
----------
SEMIKONDUKTOR    + + + + + + + + + +

TIPE  N
4. Konduksi di dalam
SemiKonduktor
Partikel yang menghantarkan arus dalam semikonduktor
adalah: elektron dan hole.
Ada dua penghantar arus :
1. Arus difusi adalah
suatu penghantar arus I di dalam
semikonduktor karena tidak meratanya
konsentrasi hole p partikel atau terjadi
gradient
konsentrasi
2. Arus Drift adalah
suatu partikel bermuatan dia dalam medan
listrik (elektris) akan bergerak dibawah gaya F
tarik dan tolak elektris. Idrift ~ Energi E.
Jumlah kedua arus disebut arus total.
12/31/17 95
Arus Semikonduktor

12/31/17 96
Arus Semikonduktor

12/31/17 97
Elektron dan Hole

12/31/17 98
DIODA TANPA PRATEGANGAN
(Unbiased Diode)

Tipe p Tipe n

+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
pn junction

+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +
+ + + + -    -    -    - 
- - - - + + + +

Elektron tolak-menolak Difusi elektron ke tipe p

Rekombinasi Dipole
Depletion layer

+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +

Dipole Medan listrik Barrier potensial

Dioda Germanium  0,3 V Dioda Silikon  0,7 V


PRATEGANGAN MAJU (FORWARD BIAS)

elektron valensi elektron bebas

+ + +       -    -    - 
p - - - - + + + + n
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
+ + +       -    -    - 
- - - - + + + +
PRATEGANGAN BALIK (REVERSE BIAS)

hole elektron

+ +            -    - 
p - - - - + + + + n
+ +            -    - 
- - - - + + + +
+ +            -    - 
- - - - + + + +
+ +            -    - 
- - - - + + + +
SIMBOL DIODA

Anoda   A K
    Katoda

 Komponen dengan dua elektroda (terminal)


 Hanya dapat mengalirkan arus ke satu arah saja 
 Model dioda : Pendekatan pertama (ideal)
Pendekatan kedua
Pendekatan ketiga
DIODA IDEAL
      forward bias I
  D
ID sembarang

VD = 0

VD
       reverse bias
VD = VA - VK

VD sembarang ID = 0
DIODA
Lambang dioda :
p ANODA

n KATODA

Karakteristik dioda : I FORWARD


BREAKDOWN
REGION
R
LEAKAGE
CURRENT
V

V S V D
KNEE

REVERSE
REGION
Pendekatan dioda :

IDEAL PENDEKATAN KE - 2 PENDEKATAN KE - 3


I I I

V V V

REVERSE BIAS REVERSE BIAS REVERSE BIAS

O,7  V O,7  V rB
FORWARD BIAS FORWARD BIAS FORWARD BIAS

O,7  V O,7  V rB

Anda mungkin juga menyukai