Anda di halaman 1dari 19

NAMA : YANA INAYATULLAH

NIM : 1806030071

TUGAS : PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

1. Rangkaian Listrik Searah (DC)


a. Alat – alat yang digunakan
• Handphone (sebagai media untuk menjalankan simulasi)
• Aplikasi PHET
• Kabel
• Bateray
• Lampu
• Resistor/ kapasitor
• Voltmeter
• Ammeter
b. Penjelasan hasil simulasi
Pada simulasi ini saya menggunakan bateray sebagai sumber energy, lampu sebagai
hambatan, 3 buah resistor dengan masing – masing hambatan yang digunakan untuk
mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui rangkaian tersebut. Pada
rangkaian ini akan dilakukan pengukuran tegangan atau beda potensial yang biasa
disimbolkan dengan V dengan satuan Volt pada suatu rangkaian arus listrik
menggunakan voltmeter dan juga mengukur arus listrik yang disimbolkan dengan I
dan satuannya Ampere (A) menggunakan Ammeter.
Berikut akan ditampilkan gambar hasil simulasi dari rangkaian listrik searah (DC) :
➢ Rangkaian Seri
Pada gambar rangkaian disamping terdapat
3 resistor dengan masing – masing nilai
yang berbeda :

R1 = 8 ohm

R2 = 6 ohm

R3 = 2 ohm

Rlampu = 10 0hm

Nilai tegangan sumber (Vsumber) = 13 Volt.


Gambar hasil pengukuran tegangan R1
(VR1) = 4.00 Volt
Gambar hasil pengukuran tegangan R2
(VR2) = 3.00 Volt
Gambar hasil pengukuran tegangan R3
(VR3) = 2.05 Volt
Gambar hasil pengukuran total arus pada rangkaian seri menggunakan Ammeter(Itotal) = 0.50 A
➢ Rangkaian Paralel
Pada rangkaian ini akan di ukur tegangan sumber, tegangan setiap resistor/
kapasitor, dan jumlah arus yang keluar dalam rangkaian tersebut.
Berikut akan ditampilkan gambar hasil simulasi pengukuran pada rangkaian
parallel :

Pada gambar disamping terdapat


rangkaian parallel dengan masing –
masing nilai kapasitor.

R1 = 2 ohm

R2 = 5 ohm

R3 = 1

Tegangan sumber (Vsumber) = 8 Volt

Gambar disamping adalah gambar hasil


pengukuran dari tegangan R1 pada rangkaian
parallel (VR1 ) = 3 Volt
Gambar disamping adalah gambar hasil
pengukuran dari tegangan R2 pada
rangkaian parallel (VR2 ) = 1.10 Volt

Gambar disamping adalah gambar hasil


pengukuran dari tegangan R3 pada rangkaian
parallel (VR3 ) = 1.85 Volt
Gambar disamping adalah gambar hasil pengukuran
arus keluar dari rangkaian parallel tersebut, yang
kemuadian dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu 2.5
A, 1.38 A, dan 6.15 A.

Nilai arus yang keluar (Itotal) = 10.03 A

2. Hukum Kirchoff
a. Alat – alat yang digunakan
• Resistor
• Baterai
• Voltmeter
• Ammeter
• Kabel
b. Penjelasan hasil pengukuran rangkaian hukum kirchoff
➢ Rangkaian Seri
Pada rangkaian ini akan diukur tegangan pada setiap resistor, arus pada rangkaian,
dan tegangan total.
Berikut akan ditampilkan gambar dan tabel hasil pengukuran :

Gambar disamping adalah gambar hasil


pengukuran tegangan sumber dengan tiga
buah resistor.
R1 = 100
R2 = 110
R3 = 120
Vsumber = 10 Volt

Gambar dibawah ini adalah gambar hasil pengukuran tegangan pada setiap resistor.

VR1 = 3.03 Volt

VR2 = 3.33 Volt


Gambar hasil pengukuran tegangan R1
VR3 = 3.64 Volt
Gambar hasil pengukuran tegangan R2 Gambar hasil pengukuran tegangan R3

Gambar hasil pengukuran nilai arus pada


Gambar hasil pengukuran Vtotal = 10 Volt rangkaian seri untuk hukum kirchoff
Tabel hasil pengukuran pada rangkaian seri
Vsumber VR1 VR2 VR3 Vtotal I (rangkaian) R1 R2 R3
3.03 100 120
10 V V 3.33 V 3.64 V 10 V 0.03 A ohm 110 ohm ohm

➢ Rangkaian Paralel
Pada rangkaian parallel akan menghitung arus setiap resistor, arus total dan
tegangan sumber pada rangkaiannya.
Berikut akan ditampilkan gambar dan table hasil perhitungan :

Gambar hasil pengukuran arus pada R1 Gambar hasil pengukuran arus pada R2
(IR1) = 0.019 A (IR2) = 0.01 A
Gambar hasil pengukuran arus pada R3
(IR3) = 0.019 A

Itotal = IR1 + IR2 + IR3

= 0.019 + 0.01 + 0.019

= 0.048 A

Tabel hasil perhitungan


Vsumber IR1 IR2 IR3 Itotal R1 R2 R3
9V 0.019 A 0.01 A 0.019 A 0.048 A 100 Ohm 120 ohm 110 ohm
3. Hukum Coulomb
Pada simulasi hukum coulomb adalah mencari nilai F1,2
Berikut adalah gambar hasil simulasi
Dik : q1 = 4 µC = 4 x 10-6 C
Q2 = 5 µC = 5 x 10-6C
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
K = 9 x 109 N.m2/C2

Dit : Nilai F1,2 …..?

Penyelesaian :

F1,2 =

( )( )
=() ()

( )( )
=

=
Jadi, nilai F1,2 yang dihasilkan adalah

2 x 102 N.

Nilai ini sama dengan nilai hasil


pengukuran pada simulasi.
4. Hukum Faraday
Berikut adalah gambar bentuk simulasi hukum faraday

Berdasarkan teori semakin banyak lilitan pada suatu kumparan maka tegangan yang
dihasilkan lebih besar dan cahaya lampu yang dihasilkan juga akan lebih terang.
Pada gambar diatas terdapat 1 kumparan dengan 4 lilitan, 1 batang magnet, 1 buah
lampu, dan voltmeter.
Keterangan
N : Kutub Utara
S : Kutub Selatan
Pada simulasi hukum faraday ini, saya melakukan percobaan pada dua kumparan dengan
jumlah lilitan yang berbeda.
a) Kumparan dengan 4 lilitan
• Kutub utara => Selatan
Pada gambar disamping dapat dilihat
bahwa kutub utara dimasukkan
terlebih dahulu kedalam kumparan
secara perlahan. Jika dimasukkan
secara perlahan maka cahaya yang
dihasilkan sangat terang dan bernilai
negative. Sedangkan jika
dimasukkan secara cepat maka
cahaya lampu yang dihasilkan lebih
terang dari pada dimassukkan secara
perlahan dengan nilai negative yang
lebih kecil.

• Kutub Selatan => Utara


Pada gambar disamping dapat dilihat
bahwa magnet yang dimasukkan
terlebih dahulu kedalam kumparan
adalah magnet kutub selatan.
Batang magnet ini dimasukkan
secara perlahan kedalam kumparan
sehingga menghasilkan cahaya
lampu yang cukup terang dengan
nilai positif. Sedangkan jika batang
magnet dimasukkan secara cepat
maka cahaya lampu yang dihasilkan
akan sangat terang lebih dari cahaya
lampu yang dimasukkan secara
perlahan dan nilai tegangannya
positif yang lebih besar.
b) Kumparan dengan 2 lilitan
Pada kumparan 2 lilitan ini cahaya yang dihasilkan akan lebih redup daripada
cahaya yang dihasilkan pada kumparan 4 lilitan.

• Kutub Utara => Selata


Seperti yang dilihat pada gambar
kumparan 2 lilitan disamping. Pada
kumparan ini magnet kutub utara
dimasukkan terlebih dahulu secara
perlahan kedalam kumparan
sehingga menghasilkan cahaya
lampu yang redup dan nilai tegangan
yang dihasilkan negative, tetapi jika
magnet dimasukkan secara cepat
maka cahaya lampu yang dihasilkan
cukup terang tetapi tidak seterang
cahaya yang dihasilkan pada
kumparan 4 lilitan dan nilai tegangan
yang dihasilkan negative.

• Magnet Kutub Selatan => Utara


Pada gambar disamping, magnet
kutub selatan dimasukkan terlebih
dahulu kedalam kumparan secara
perlahan dan menghasilkan cahaya
lampu yang terang dengan nilai
tegangannya positif. Sedangkan jika
magnet dimassukkan secara cepat
maka cahaya lampu yang dihasilkan
lebih terang dari pada cahaya saat
batang magnet dimasukkan secara
perlahan dan nilai tegangan yang
dihasilkan adalah positif.
Kesimpulan hasil simulasi percobaan :

Berdasarkan hasil simulasi percobaan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak kumparan tegangan yang dihasilkan semakin besar dan cahaya yang dihasilkan
juga akan sangat terang. Sedangkan posisi pada setiap kutub yaitu jika magnet kutub utara
dimasukkan kedalam kumparan terlenih dahulu maka tegangannya akan bernilai negative dan
jika magnet kutub selatan dimasukkan terlebih dahulu maka tegangan yang dihasilkan adalah
positif.

5. Interferensi Gelombang
Pada percobaan ini saya menggunakan air dengan jumlah 1 gelombang dan banyak
gelombang.
a. Gelombang
- Berikut adalah gambar hasil percobaan gelombang dengan jumlah 1 gelombang
menggunakan air.
- Berikut adalah gambar hasil percobaan gelombang dengan jumlah banyak gelombang
menggunakan air.
b. Interferensi
Pada percobaan interferensi ini saya menggunakan air. Berikut akan ditampilkan gambar
hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai