Anda di halaman 1dari 23

LISTRIK DINAMIS

Pernahkah kalian :
1.Menyalakan lampu dirumah
2.Menyalakan kipas angin
3.Menyalakan radio
4.Menyalakan Komputer

Bagaimana perlengkapan tersebut dapat


menyala, apa yang sebenarnya terjadi ??
Muatan listrik akan mengalami pergerakan apabila ada beda potensial dalam suatu rangkaian
tertentu yang disebut rangkaian listrik. Suatu zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut
atom dan mempunyai inti yang berada di pusatnya. Inti atom dikelilingi oleh elektron.
Elektron tersebut mendorong elektron yang lainnya dan berpindah dari satu atom ke atom yang
lainnya dan terlihat seperti barisan elektron. Tumbukan antar elektron yang terjadi menghasilkan
sejumlah energi yang mengalir. Pada saat menyalakan lampu, radio, atau setrika listrik pada
dasarnya memberi perintah pada barisan elektron supaya mulai bergerak dari sumber tegangan
menuju alat listrik yang dipakai.
Energi yang menggerakkan elektron disebut sebagai energi listrik. Gerakan dari barisan
elektron tersebut yang menyebabkan mengapa lampu menjadi menyala, radio dapat
berbunyi, dan setrika listrik menjadi panas. Bergeraknya elektron - elektron dalam kawat
atau kabel dinamakan arus listrik.
Para ahli sudah membuat suatu kesepakatan bahwa arus listrik akan mengalir dari kutub positif
menuju kutub negatif. Sehingga, arah arus listrik akan selalu berlawanan dengan arah aliran
elektron.
Arah arus listrik Arah elektron
a. Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke
potensial rendah (+ ke -)
b. Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke
potensial tinggi (- ke +)
Rangkaian Terbuka Rangkaian Tertutup

• Lampu mati • Lampu menyala


• Arus listrik tidak mengalir • Arus listrik mengalir
Catatan: Arus listrik dapat mengalir jika dalam rangkaian tertutup
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir pada
penghantar tiap detik.
Ket:
Q I = Kuat arus listrik ( Ampere )
I Q = muatan ( Coulomb )
t t = waktu ( sekon )
Ket:
n = jumlah elektron
Q
n Q = muatan ( Coulomb )
Qe Qe = muatan satu elektron (1,6 x 10−19 C)
Dalam waktu dua menit arus listrik sebesar 2 A mengalir sepanjang kawat penghantar. Tentukan: a) muatan yang berpindah b)
jumlah elektron  
 
Dik :I=2A
t = 2 menit = 120 s
Dit : a. Q…..?
b. n ….?
Hit : a). Q = I x t
= 2 A x 120 s
= 240 C
 
b) n = Q/Qe
n = 240 C / (1,6 x 10−19C)
n = 150 x 1019
n = 1,5 x 1021 buah elektron
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik.
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik disusun
secara seri.
skala maksimum
skala yang ditunjuk
jarum
skala batas ukur

Nilai yang ditunjuk jarum


Nilai yang terukur = x Batas ukur
Nilai maksimum
34
X1A = 0,34 A
100
Beda potensial adalah Energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan

listrik tiap satuan muatan

Ket:
W
V V = Beda Potensial ( Volt )
Q W = Energi ( Joule )
Q = Muatan ( Coulomb )
1
1 Volt = 1J/C
Sebuah baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 volt
jika baterai digunakan untuk menyalakan lampu maka
sejumlah 50 coulomb muatan listrik yang melewati
lampu. Berapakah besar energi yang dikeluarkan baterai?
Dik : V = 1,5 Volt
Q = 50 C
Dit: : W …..?
Hit: :W=VxQ
= 1,5 V x 50 C
= 75 J
*Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial listrik ( tegangan )
*Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara
parallel seperti gambar.
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur

Nilai yang terukur = Nilai yang ditunjuk jarum x Batas ukur


Nilai maksimum
.
40
X1V = 0,4 V
100
A. Rangkaian B. Rangkaian C. Rangkaian
Listrik Seri Listrik Paralel Listrik Seri-Paralel

_ + _
+ + _

REDUP TERANG REDUP-TERANG


HUKUM OHM
Hubungan Kuat Arus dan Tegangan
Kuat arus listrik yang terjadi pada suatu penghantar berbanding lurus dengan
beda potensial atau tegangan kedua ujung penghantar.

V
 konstanta
I

V
R atau V  IR
I
Grafik perbandingan V-I
pada hukum Ohm
I=V
R

R=Hambatan (Ω)

I=Arus listrik (A)

_ Disederhanakan + _
+

V= Beda Potensial (V)


Sebuah lampu pijar dihubungkan dengan
beda potensial 12 V. Ternyata timbul kuat
arus sebesar 0,4 A. Berapakah hambatan
filamen lampu pijar itu?
R= ?
Dik : V = 12 V
I = 0,4 A I= 0,4 A
Dit :R?
Hit : + _
R = V = 12 V = 30 Ω
I 0,4 A
V= 12 V
Jadi, hambatan filamen lampu pijar
adalah 30 ohm.
TEORI DASAR
Menyatakan bahwa kuat arus yang masuk melalui suatu
penghantar sama dengan kuat arus yang keluar dari penghantar
tersebut.

Jumlah Imasuk = Jumlah Ikeluar


A. Rangkaian Listrik Seri
Imasuk= 0.5 A

Ikeluar= 3 A Ikeluar= 0,5 A


Imasuk= 3 A

B. Rangkaian Listrik Paralel


+ _

Imasuk= 1 A

Ikeluar= 1A
A. Rangkaian B. Rangkaian C. Rangkaian
Listrik Seri Listrik Paralel Listrik Seri-Paralel

R1 R2
R2 R1
R1

R2 R3

+ _ _ + _
+

Rtot= R1 + R23
1 =1 + 1 Dimana
Rtot= R1 + R2
Rtot R1 R2 1 =1 + 1
R23 R2 R3
C. Rangkaian
Listrik Seri-
A. Rangkaian B. Rangkaian Paralel
Rtot= R1 + R23
Listrik Seri Listrik Paralel Dimana
1 =1 + 1 1 =1 + 1
Rtot R1 R2 R23 R2 R3

2Ω 6Ω
3Ω 6Ω
3Ω
Rtot= R1 + R2
4Ω 4Ω
1 = 1 + 1
1 =1 + 1
R23 6 4
_ Rtot 6 _ 4 + _
+ +
Seperti pada bagian B
Rtot = 2 + 3 1 = 4+6 diketahui R23 = 2,4 Ω
=5Ω Rtot 24 Rtot= 3 Ω + 2,4 Ω
Rtot = 24 = 2,4 Ω = 5,4 Ω
10
A. Rangkaian B. Rangkaian C. Rangkaian
Listrik Seri Listrik Paralel Listrik Seri-Paralel

4Ω 2Ω
6Ω 8Ω
4Ω

4Ω 6Ω

+ _ _ + _
+

Rtot ? Rtot ?
Rtot ?

Anda mungkin juga menyukai