Anda di halaman 1dari 58

TEORI LISTRIK

DIKLAT PENGOPERASIAN GARDU


INDUK
1. TEGANGAN LISTRIK
Pengertian Tegangan
Tegangan listrik atau potensial listrik
pada suatu titik adalah besar usaha yang
di perlukan untuk memindahkan muatan
dari suatu titik di jauh tak terhingga ke
titik tersebut persatuan muatan yang di
pindahkan tersebut
• Sumber tegangan dalam penggunaan listrik
diperoleh melalui Generator maupun battere.
Berdasarkan sumber tegangan tersebut, ada dua
macam bentuk tegangan, yaitu tegangan searah dan
tegangan bolak balik.
• Tegangan batere kering umumnya adalah 1,5 Volt DC
dan untuk sistem telekomunikasi, kontrol dan
proteksi di Gardu Induk umumnya 48 Volt DC atau
110 Volt DC (yang di peroleh dari suplay DC berupa
susunan batere dengan dilengkapi DC Charger).
• Untuk tegangan AC di PLN adalah : 220/380 Volt, 20
kV, 70 kV, 150 kV, 275 kV dan 500 kV.
Tegangan Searah
Tegangan searah adalah tegangan listrik
yang besar dan arahnya tetap. Tegangan
searah ini dibangkitkan oleh generator
arus searah atau oleh batere

Tegangan bolak balik


Tegangan bolak balik adalah tegangan
listrik yang besar dan arahnya selalu
berubah, membentuk gelombang
sinusoida.
Keterangan :
• V adalah tegangan sesaat
• Vm adalah tegangan maksimum
• Veff = Tegangan efektif
•  adalah sudut tegangan dalam derajat,
•  adalah kecepatan sudut dalam derajat per detik dan t
adalah waktu dalam detik.
• T adalah perioda, dan satu perioda adalah satu putaran listrik
atau satu gelombang listrik .
• Frekuensi f adalah banyaknya gelombang tiap detik dengan
satuan Hertz disingkat Hz.
• Frekwensi tenaga listrik di PLN adalah 50 Hz.
2. BEBAN
Jika pada sumber tegangan listrik dihubungkan
dengan beban listrik, maka akan mengalir arus
listrik dalam rangkaian listrik tersebut. Besar arus
listrik tersebut tergantung pada besar tegangan
dan besar beban yang terhubung pada rangkaian.

Jika sumber tegangannya adalah tegangan searah,


maka arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
adalah arus searah dan beban yang mempengaruhi
rangkaian arus searah tersebut adalah beban
resistif yaitu daya watt.
• Jika sumber tegangannya adalah tegangan bolak-
balik, maka arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut adalah arus bolak balik dan beban yang
mempengaruhi rangkaian arus bolak balik tersebut
dapat berupa beban reaktif induktif , beban reaktif
kapasitif dan beban resistif atau kombinasi ketiganya.
• Beban dalam rangkaian arus bolak balik dapat berupa
daya aktif (watt) atau daya reaktif induktif dan daya
reaktif kapasitif (Var) atau kombinasi ketiganya. Hal
ini tergangtung jenis hambatan dalam beban
tersebut, dapat berupa hambatan tahanan (R),
hambatan reaktansi induktif (XL) atau hambatan
reaktansi kapasitif (XC).
3. ARUS LISTRIK.

Arus listrik adalah perpindahan


muatan listrik. Kuat arus listrik
adalah banyaknya muatan listrik
yang berpindah setiap detik,
dengan satuan Coulomb per detik
atau Amper.
• Dalam rangkaian arus bolak balik, arusnya
berubah membentuk gelombang sinusoida
dengan besar dan arahnya tergantung
tegangan dan impedansi beban sesuai hukum
Ohm.
• Arus efektif adalah besar arus bolak balik yang setara
dengan besar arus searah yang menghasilkan energi
yang sama jika dialirkan pada suatu tahanan R
dengan waktu tertentu. Dalam kondisi normal, alat
alat ukur listrik arus bolak balik di instalasi tenaga
listrik di desain untuk mengukur harga effektifnya.
Im
• Ieff =
2
• Ieff = arus effektif
• Im = arus maksimum
• i = arus sesaat
4. RANGKAIAN LISTRIK
• Rangkaian listrik terdiri dari tiga kompoen
pokok yaitu : sumber tegangan, beban dan
rangkaian penghubung.
• Untuk mengetahui besaran besaran listrik
dalam rangkaian, dapat dihitung
menggunakan hukum ohm maupun hukum
kirchoff.
Hukum Ohm
• Menurut hukum ohm, arus yang mengalir
pada rangkaian listrik sebanding dengan
besarnya sumber tegangan dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.
• I adalah arus yang mengalir dalam
rangkaian, dengan satuan amper,
• V adalah besarnya sumber tegangan, dengan
satuan Volt dan
• R adalah tahanan, dengan satuan Ohm.
V
I 
R
• I adalah arus yang mengalir dalam
rangkaian, dengan satuan amper,
• V adalah besarnya sumber tegangan,
dengan satuan Volt dan
• R adalah tahanan, dengan satuan Ohm.
Contoh
• Jika tahanan sebesar 200 Ohm dihubungkan
pada batere dengan tegangan 24 Volt, berapa
arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut?
Jawab:

24
I   0,12 Amper
200
Hukum Kirchoff
• Menurut hukum I kirchoff, arus yang masuk
dan arus yang keluar pada suatu titik adalah
sama.

 I  0
atau
I1  I 2  I 3  . . .  In  0
Contoh Soal :
Jika arus yang keluar dari feeder 1, sampai
feeder 5 masing masing adalah : 75 Amper,
125 Amper, 150 Amper, 100 Amper dan 50
Amper, yang dipasok dari transformator
tenaga 30 MVA, 150 kV/20 kV, berapa berar
arus yang di pasok dari sisi incoming trafo, jika
faktor daya beban masing masing feeder
adalah sama.
JAWAB :

Iinc  75  125  150  100  50  0


I inc = (75 + 125 + 150 + 100 + 50 ) Amper
= 500 Amper
Menurut hukum kirchoff II, dalam suatu
rangkaian tertutup, jumlah drop
tegangan dalam rangkaian tertutup
tersebut adalah sama dengan jumlah
tegangan sumber.

E   I .R
5. RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK 1 FASA

Impedansi dan Arus


Impedansi adalah hambatan dalam rangkaian listrik
arus bolak balik. Impedansi dapat berisfat Resistif
bila beban rangkaian berupa tahanan murni (R),
bersifat Induktif bila beban rangkaian berupa
Induktor / kumparan (L), bersifat Kapasitif bila
beban rangkaian berupa Kapasitor (C). Dalam
kenyataannya beban rangkaian adalah kombinasi
antara R, L dan C, sehingga sifat rangkaian
tergantung dari komponen yang dominan.
Beban Resistif

Z  R  j0
Z =R
 =0
Z = Z0
Arus yang mengalir dalam rangkaian beban
resistif akan sefasa dengan tegangannya
seperti pada persamaan dibawah ini.
V V0
I   I 0
Z R0
jX

I V
R
Beban Induktif Murni

Z  R  j  L  0  j XL  0  j 2 f L

 Z  =  ( R2 + XL2 ) = XL
 = INV tan XL
R
90 = j
0

Z =  Z   = XL 900 = j XL
• Arus yang mengalir dalam rangkaian beban
Induktif akan tertinggal terhadap
tegangannya. Jika beban dalam rangkaian
adalah induktif murni, maka arus induktif ini
berbeda fasa 90 0 terhadap tegangannya,
seperti pada persamaan dibawah ini.

V V0
I   I     j I
Z Z 
j

j XL

-jI L
Beban Kapasitip
1 1
Z  R  j  C  R  j XC  R  j 0 j
2fC 2fC

 Z  =  ( R2 + XC2 ) = XC
 = INV tan
XC
 = INV tan = - 900 = -j
R
Z =  Z  -  = XC - 900 = - j XC
• Arus dalam rangkaian beban Kapasitif akan
mendahului terhadap tegangannya dan jikar
beban bersifat kapasitif murni, arusnya akan
mendahului tegangannya dengan sudut 90 0 ,
seperti pada persamaan dibawah ini.

V V0
I   I   j I
Z Z  
j

j Ic

- j XC
Rangkaian R-L-C
1
Z  R  j (L   C )  R  j ( XL  XC )  R  j (2fL  )R j X
2fC

 Z  =  ( R2 + (XL-XC)2 ) =  ( R2 + X2 )
 = INV tan X
R
Z=Z
Arus dalam rangkaian akan berbeda fasa
dengan sudut  terhadap tegangannya

V V0
I   I  
Z Z 
j


V

-

I
-j
Daya Pada Arus Listik bolak balik dan
Faktor Daya
Daya dalam rangkaian arus bolak balik
ada tiga macam, yaitu:
• Daya aktip
• Daya reaktip
• Daya Semu
• Daya aktip adalah daya yang digunakan
untuk menimbulkan cahaya, panas, gerak
dan lain lain yang dalam rangkaian listrik
digambarkan berupa beban resistip.
• Simbol daya aktip adalah P dan satuannya
adalah Watt.
• Daya reaktip ada dua yaitu daya reaktip
induktip dan daya reaktip kapasitip.
• Daya reaktip induktip adalah daya yang timbul karena
adanya medan magnet yang berubah dalam suatu
penghantar yang dialiri arus listrik bolak balik. Daya
reaktip induktip yang dominan, timbul pada kumparan
seperti : Motor listrik, trafo, generator, reaktor dan
lain lain yang dalam rangkaian listrik digambarkan
berupa beban Induktip XL.
• Daya reaktip kapasitip adalah daya yang timbul karena
adanya medan Listrik yang ditimbulkan oleh suatu
penghantar yang bertegangan listrik Listrik bolak balik.
Daya reaktip kapasitip, timbul pada suatu kapasitor,
Kabel tenaga dan lain lain yang dalam rangkaian listrik
digambarkan berupa beban Kapasitip XC.
• Simbol daya reaktip adalah Q dan satuannya
adalah Volt Amper Reaktip (VAR).
• Daya Semu merupakan gabungan,
penjumlahan daya aktip dan daya reaktip
secara vektor.
• Simbol daya reaktip adalah S dan satuannya
adalah Volt Amper (VA).
• Segitiga Daya. Merupahan segitiga yang
menggambarkan hubungan antara daya aktip,
daya reaktip dan daya semu, seperti pada
gambar dibawah ini.
• Segitiga Daya. Merupahan segitiga yang
menggambarkan hubungan antara daya aktip,
daya reaktip dan daya semu, seperti pada
gambar dibawah ini.

S
Q

P
S = P +jQ
S = V . I
P = S cos  = V .  I  . cos 
Q = S sin  = V .  I  . sin 
S =  ( P 2 + Q 2 )

Faktor daya = cos  = P


S
Contoh :
Berapa daya aktip, daya reaktip dan daya
semu untuk rangkaian listrik dengan
impedansi rangkaian Z = ( 40 + j 30 ) Ohm yang
dipasok tegangan 220 Volt ac.

Jawab.
Z = =  ( 40 2 + 30 2 ) = 50 O
30
 = INV tan = 36,87 0
40
Cos  = 0,8 dan sin  = 0,6
• S = V . I = 220 . 4,4 = 968 VA
• P = S . cos  = 968 x 0,8 = 774,4 Watt
• Q = S sin  = 968 x 0,6 = 580,8 VAR
6. RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK 3
FASA
• Sistem arus bolak balik, dapat berupa sistem 1 fasa
maupun system 3 fasa. Sistem arus bolak balik di PLN
adalah sistem 3 fasa, meskipun pelanggannya
pelanggan 1 fasa, namun di pasok dari sistem 3 fasa.
• Beban dalam sistem 3 fasa di buat seimbang. Namun
dalam kenyataannya untuk system distribusi
Tegangan rendah bebannya tidak seimbang,
sehubungan umumnya beban pelanggan adalah
beban 1 fasa.
VRN

VTR VRS
1200 1200

1200

VST
VTN VSN

ZR
IR
VR

ZS
IS

VS
ZT
IT
VT

IN
VRN, VSN, VTN adalah tegangan fasa netral
fasa R, fasa S dan fasa T, yang selanjutnya
ditulis VR untuk tegangan fasa netral pada
fasa R, VS untuk tegangan fasa netral pada
fasa S dan VT untuk tegangan fasa netral pada
fasa T.
VR = VR  0
VS = VR  -1200
VT = VR 1200 = VR -2400
VR= VS= VT
• VRS , VST, VTR adalah tegangan fasa fasa
untuk fasa R-S, fasa fasa untuk S-T dan fasa
fasa untuk S-T
• VRS= VST= VTR= 3 xVR
• Jadi tegangan fasa fasa = 3 kali tegangan fasa
netral atau tegangan fasa netral sama dengan
tegangan fasa fasa dibagi akar tiga
• S 3 fasa = 3 x VRx IR
= 3 x Vfasa  fasa x I fasa
3
• = 3 x V fasa-fasa x I fasa
• = 3 x V fasa-fasa x I line
• Untuk beban seimbang,
ZR = ZS = ZT = Z
VR VS VT
IR  IS  IT 
ZR ZS ZT
• IN = IR + Is + IT = 0
• P 3 fasa = S3fasax cos 
• Q 3 fasa = S3fasax sin 
• S3fasa = P3fasa + j Q 3fasa
Beban tidak seimbang
• Dalam sistem tiga fasa tidak seimbang, tegangan
pemasoknya adalah seimbang, masing masing fasa
besarnya sama dan arahnya berbeda fasa 120 0,
namun memasok beban yang pada masing masing
fasa tidak sama, sehingga arus masing masing fasa
tidak sama dan berbeda fasa tidak 1200.
• Daya pada masing masing fasa juga tidak sama
sehingga daya 3 fasanya merupakan jumlah masing
masing fasanya.
• VR = VR  0
• VS = VR  -1200
• VT = VR 1200 = VR -2400
• VR= VS= VT
• VRS= VST= VTR= 3 xVR

VR VS IT 
VT
IR  IS 
ZR ZS ZT
• IN = IR + Is + IT  0
• S 3 fasa = VRx IR + VS x IS
+VTx IT
• P3fasa=VRxIRcosR+VSxIScos
S+VTxITcosT

• Q3fasa=VRxIRsinR+VSxISsin
S+VTxITsinT
• S3fasa = P3fasa + j Q 3fasa
 Contoh Soal 1:
 Jika pada sistem arus bolak balik 3 fasa
dengan tegangan pemasok 220 / 380 volt di
hubungkan dengan beban yang masing masing
impedansi fasanya sebesar Z = 40 + j 30
Ohm.
Berapa :
 Arus masing masing fasa
 Daya aktip, daya reaktip dan daya semu
masing masing fasa
 Daya aktip, daya reaktip dan daya semu 3
fasa
Contoh Soal 2 :
• Jika pada sistem arus bolak balik 3 fasa
seperti diatas dihubungkan dengan beban
yang masing masing impedansi fasanya
sebesar ZR= (40 + j 30) Ohm, ZS = (50 + j 0)
dan ZT = (0 + j 100) Ohm,
Berapa :
• Arus masing masing fasa
• Daya aktip, daya reaktip dan daya semu
masing masing fasa
• Daya aktip, daya reaktip dan daya semu 3
fasa
Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan listrik atau potensial listrik?
2. Apa yang dimaksud dengan Arus Listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan Hambatan Listrik?
4. Apa yang dimaksud dengan system arus bolak balik?
5. Apa beda hambatan pada rangkaian arus bolak balik dengan pada rangkaian
arus searah?
6. Berapa frekwensi normal pada system tenaga listrik di PLN?
7. Apa yang dimaksud dengan impedansi rangkaian bersifat induktif
8. Apa yang dimaksud dengan impedansi rangkaian bersifat Kapasitif
9. Apa yang dimaksud dengan impedansi rangkaian bersifat resistif
10.Apa bedanya vector arus resistif, induktif dan arus kapasitif ?
11.Jika pada rangkaian yang di pasok dari tegangan batere sebesar 12 Volt,
terhubung dengan dua hambatan R1 = 100 ohm dan R2 = 200 ohm, yang di
hubungkan parallel, berapa :
1. Arus listrik yang di pasok dari sumber ?
2. Arus yang mengalir pada hambatan R1 dan R2 masing masing ?
Latihan
1. Pada GI, sekunder tafo tenaga memasok 5 penyulang. Arus listrik yang dipasok
dari incoming 20 kV sebesar 1000 Amper. Beban pada outgoing feeder
(Penyulang) 1, 2, 3 dan 4 masing masing sebesar 250 Amper, 200 Amper, 175
Amper dan 150 Amper. Berapa arus yang mengalir pada penyulang 5 ?
2. Jika Impedansi rangkaian terdiri dari Hambatan Resistif 60 Ohm, dan hambatan
induktif 40 Ohm yang dihubungkan seri, dipasok dari tegangan bolak balik
sebesar 220 Volt. Berapa arus yang mengalir pada rangkaian?
3. Sebutkan contoh beban di peralatan rumah tangga yang bersifat Induktif?
4. Sebutkan contoh peralatan instalasi tenaga listrik yang bersifat kapasitif?
5. Dalam rangkaian arus bolak balik terdiri dari beban dengan Daya aktip 50 MW
dan daya reaktif 30 MVAR. Berapa besarnya beban semu?
6. Jika trafo tenaga 150 / 20 kV di GI dengan kapasitas 30 MVA, di bebani masing
masing fasa di sisi 20 kV sebesar 500 Amper. Berapa Arus netral yang mengalir
pada NGR ?
7. Jika SUTT yang dipasok dari Gardu Induk menyalurkan daya sebesar 40 MW
secara terus menerus. Berapa energy aktif yang di salurkan selama 1 hari (24
jam) ?
Test
1. Tegangan listrik atau potensial listrik adalah :
a. Besaran listrik yang menggambarkan besar usaha yang di perlukan untuk memindahkan muatan dari
suatu titik di jauh takterhingga ke titik tersebut persatuan muatan yang di pindahkan tersebut.
b. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar per satuan waktu
c. Besarnya hambatan pada suatu rangkaian yang menyebabkan timbulnya tekanan pada muatan yang
akan mengalir
2. Pilih Pernyataan yang paling benar.
a. Tegangan dan Arus listrik bolak balik adalah tegangan dan arus listrik yang besar dan arahnya selalu
berubah, membentuk gelombang sinusoida .
b. Tegangan dan arus Searah adalah tegangan dan arus listrik yang besar dan arahnya tetap dengan
frekuensi 50 Hz.
c. Impedansi dalam rangkaian arus searah dapat terdiri dari hambatan induktif, hambatan kapasitif dan
hambatan induktif dan hambatan resistif
3. Pilih Pernyataan yang paling benar.
a. Arus dan tegangan listrik pada rangkaian dengan beban Resistif berbeda fasa sebesar
sudut impedansinya.
b. Arus dan tegangan listrik pada rangkaian dengan beban Induktif sefasa .
c. Arus dan tegangan listrik pada rangkaian dengan beban Kapasitif berbeda fasa sebesar
sudut impedansinya.
d. Arus dan tegangan listrik pada rangkaian dengan beban Kapasitif sefasa
1. Jika pada rangkaian yang di pasok dari tegangan batere sebesar 24 Volt, terhubung
dengan dua hambatan R1 =20 ohm dan R2 =30 ohm, yang di hubungkan parallel,
maka :
a. Arus listrik yang di pasok dari sumber dan mengalir pada rangkaian sebesar 20 Amper
b. Arus yang mengalir pada hambatan R1 dan R2 masing masing 1,2 amper dan 0,8 Amper
c. Arus listrik yang di pasok dari sumber dan mengalir pada rangkaian sebesar 2 Amper
d. Arus yang mengalir pada hambatan R1 adalah 1 amper dan R2 adalah 2 amper
2. Pada GI, sekunder tafo tenaga memasok 5 penyulang. Arus listrik yang dipasok dari
incoming 20 kV sebesar 1150 Amper. Beban pada Penyulang 1, 2, 3 dan 4 masing
masing sebesar 250 Amper, 300 Amper, 175 Amper dan 225 Ampar, maka arus yang
mengalir pada penyulang 5 adalah :
1. 150 Amper
2. 200 Amper
3. 250 Amper
4. 300 Amper
3.  Jika Impedansi rangkaian terdiri dari Hambatan Resistif 40 Ohm, dan hambatan
induktif 30 Ohm yang dihubungkan seri, dipasok dari tegangan bolak balik sebesar 220
Volt, maka :
1. Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 3, 14 Amper
2. Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 4,4 Amper
3. Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 5 Amper
4. Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 13,1 Amper
1. Pilih Pernyataan yang paling benar
a. Daya yang di gunakan pada beban lampu pijar terdiri daya aktif, daya
reaktif dan daya semu
b. Daya yang di gunakan pada beban Motor pompa Air terdiri daya aktif,
daya reaktif dan daya semu
c. Daya yang di gunakan pada beban AC pendingin ruangan hanya daya
aktif
d. Daya yang di gunakan pada beban setika Listrik hanya daya reaktif

2. Dalam rangkaian arus bolak balik terdiri dari beban dengan


Daya aktip 12 MW dan daya reaktif 5 MVAR. Besarnya beban
semu adalah :
a. 7 MVAR
b. 8,5 MVAR
c. 13 MVAR
d. 17 MVAR
1. Jika trafo tenaga 150 / 20 kV di GI dengan kapasitas 60 MVA,
di bebani masing masing fasa di sisi 20 kV sebesar 1250
Amper, maka Arus metral yang mengalir pada NGR adalah:
a. 0 Amper
b. 12,5 Amper
c. 125 Amper
d. 1250 Amper

2. Jika SUTT yang dipasok dari Gardu Induk menyalurkan daya


sebesar 60 MW secara terus menerus, maka energy yang di
salurkan selama 1 hari (24 jam) adalah sebesar:
a. 60 kWh
b. 1 440 kWh
c. 60 000 kWh
d. 1 440 000 kWh
PR
• Trafo Tenaga 150 / 20 kV dengan kapasitas 60
MVA, beroperasi pada tegangan 20,5 kV dan
Arus beban di incoming 1250 Amper pada Cos
ϕ = 0,9.
• Berapa MW dan berapa MVAr beban trafo
• Berapa arus beban di sisi 150 kV
• Berapa % beban trafo
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai