Anda di halaman 1dari 16

Rangkaian AC-2

K9 Reaktans dan Impedans

Reaktans dan Impedans


Pada rangkaian AC resistif-murni, hanya resistans yg melawan aliran arus. Pada rangkaian AC induktif-murni, atau kapasitif-murni atau keduanya tanpa resistans, perlawanan thdp aliran arus disebut reaktans, disimbolkan X.

Perlawanan total thdp aliran arus dlm rangkaian AC yg mengandung reaktans dan resistans disebut impedans, yg disimbolkan Z. Seperti resistans, reaktans dan impedans juga dlm satuan Ohm.

Reaktans Induktif

Reaktans induktif hanya memengaruhi aliran arus bila ada perubahan arus. Induktans menghasilkan tegangan induksi-diri [self-induced voltage (counter emf)] yg melawan perubahan dlm arus.

Dlm rangkaian AC, arus berubah secara kontinyu. OKI, induktans menyebabkan perlawanan kontinyu thd aliran arus yg disebut reaktans-induktif, disimbolkan XL.

Reaktans induktif, proporsional dg induktans dan frekuensi yg diterapkan. Formula reaktans induktif adl sbb.

X L = 2fL
dengan: XL = reaktans indukstif (Ohm) f = frekuensi (Hz) L = Induktans (henry)

Contoh: Suatu induktor, L, 10 mh dengan frekuensi suplai 60 Hz, akan mempunyai reaktans sebesar:
X L = 2fL X L = 2 3,14 60 10 10 3 X L = 3,768

Fase Arus dan Tegangan


Dlm rangkaian resistif-murni, arus dan tegangan dikatakan sefase karena keduanya naik dan turun secara bersamaan.

turun tegangan arus

naik

Rangkaian resistifmurni

Arus dan tegangan sefase

Dlm rangkaian induktif-murni arus dan tegangan dikatakan berbeda fase di mana arus menyusul (lagging) tegangan sebesar 90o. Pernyataan lain untuk menyatakan posisi fase keduanya: tegangan mendahului (leading) arus sebesar 90o.

tegangan arus

selisih fase

Rangkaian induktifmurni

Arus dan tegangan tidak sefase

Dlm suatu rangkaian yg mengandung dua komponen sekaligus: resistans dan induktans, arus akan mendahului tegangan dengan sudut berkisar 0-90o. Besar sudut perbedaan-fase bergantung pd nilai kedua komponen tsb.

Semakin resistif suatu rangkaian, semakin dekat ia ke kondisi sefase. Sebaliknya, semakin reaktif suatu rangkaian, semakin berbeda fase.

Pada contoh berikut, nilai resistans dan reaktans adl. sama, sehingga arus menyusul tegangan sejauh 45o.

tegangan arus

Arus menyusul tegangan sebesar 45o

Impedans Rangkaian Induktif


Formula yg digunakan untuk menghitung impedans induktif adl.sbb.


Z = R 2 + ( X L )2
Dengan: Z, impedans (Ohm) R, resistans (Ohm) XL, reaktans-induktif (Ohm)

Sebagai contoh bila rangkaian mengandung resistans dan reaktans yg sama, 10 Ohm maka:

Z = R 2 + ( X L )2 Z = 10 2 + 10 2 = 200 Z = 14,421

Vektor (Fasor)

Cara lain untuk menyatakan nilai rangkaian AC adalah dg diagram vektor (fasor). Vektor adalah besaran yg mempunyai magnitudo dan arah.

Contoh berikut merepresentasikan rangkaian yg mengandung resistans dan reakstans yg besarnya sama, masingmasing 10 Ohm.

Ketika nilai keduanya sama, sudut antara resistans (R) dg vektor resultantenya (Z) adalah 45o. Sudut itu juga menunjukkan bahwa arus menyusul tegangan sebesar 45o pd rangkaian tsb.

10

Reaktans Kapasitif

Rangkaian dg kapasitans, juga mempunyai reaktans. kapasitif disimbolkan oleh

Reaktans

XC.

Makin besar kapasitor, semakin kecil reaktans kapasitif. Aliran arus dlm rangkaian kapasitif juga bergantung pd frekuensi.

11

Formula untuk menghitung reaktans kapasitif: 1 XC = 2fC


Dengan: XC, reaktans-kapasitif (Ohm) f, frekuensi tegangan sumber (Hz) C, kapasitans kapasitor (Farad)

Sebagai contoh, reaktans-kapasitif dari suatu rangkaian yg disuplai oleh sumber 60 Hz dg kapasitor 10F adalah: 1
XC = XC = 2fC 1 2 3,14 60 10 10 6 X C = 265,39

12

Fase Arus dan Tegangan pada Rangkaian Kapasitif

Tegangan Arus

Arus mendahului tegangan sebesar 90o

Hubungan fase antara arus dan tegangan pada rangkaian kapasitif berlawanan dg pd rangkaian induktif. Pada rangkaian kapasitif-murni (Gbr. di atas), arus mendahului tegangan sebesar 90o.

13

Impedans dlm Rangkaian Kapasitif


Formula untuk menghitung impedans dari rangkaian yg mengandung resistans dan reaktans kapasitif adl.:
2 Z = R2 + X C

Z = impedans () R = resistans ()

XC = reaktans kapsitif ()

Sebagai contoh, bila suatu rangkaian mengandung resistans dan reaktans kapasitif dg besar masing-masing 10. Nilai impedansnya adalah:
2 Z = R2 + X C

Z = 10 2 + 10 2 Z = 200 Z = 14,1421

14

Gambar di atas merepresentasikan relasi antara resistans dan reaktans kapasitif yg masing-masing sebesar 10 pada rangkaian. Ketika resitans dan reakttans kapasitif bernilai sama, sudut vektor resultantenya, = 45o.

15

Demikian juga, sudut tsb.merepresentasikan bahwa arus mandahului tegangan pd rangkaian tsb sebesar 45o.

16

Anda mungkin juga menyukai