Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

DASAR

RANGKAIAN SERI RLC DAN RESONANSI

Asisten Dosen: Fhadira Insani Putri

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Weni (A1C320012)
2. Neni Septiani (A1C320023)
3. Muhammad Musyaddad (A1C320038)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

1|Page
2021
I. Judul : “Rangkaian Seri RLC Dan Resonansi”
II. Hari/Tanggal : “Selasa/ 9 November 2021”
III. Tujuan
Tujuan praktikum dilakukan adalah :
1. Setelah melakukan praktikum diharapkan praktikkan dapat mengidentifikasi
rangkaian RL seri, sangkaian RC seri, serta RLC seri dengan baik dan bener.
2. Setelah melakukan praktikum diharipkan partikan dapat membedakan
rangkaian RL seri, RC seri dan RLC seri ketika diberikan arus listrik AC
dan arus listrik DC dengan benar.
3. Mengukur V R , V L, V C , dan kuat arus yang terdapat pada suatu rangkaian RL
seri, RC seri, dan RLC seri dengan benar.
4. Menghitung resistansi total RLC dengan benar.
IV. Landasan Teori

Direct Current atau yang biasa disingkat DC merupakan tipe arus listrik
searah. Sumber arus DC yang berasal dari proses kimiawi antara lain baterai
(elemen Volta) dan akumulator (biasa disebut aki). Menurut (Gideon and Saragih
2019), Secara teori, arus DC adalah aliran elektron dari suatu titik dengan energi
potensial listrik yang lebih tinggi ke titik lain dengan energi potensial lebih rendah
(Sataloff, Johns, and Kost 2017). Adapun karakteristik DC yaitu 1) Nilai arus
listriknya selalu tetap atau konstan terhadap perubahan waktu; 2) Polaritasnya
selalu tetap pada masingmasing terminalnya dan 3) Bentuk gelombang baik I
(arus) vs t (waktu) maupun V (tegangan) vs t (waktu) mendatar, di mana nilai V
maupun I selalu tetap terhadap perubahan waktu.
Alternating Current atau yang biasa disingkat AC merupakan tipe arus
listrik bolak-balik. Ide mengenai arus AC dikembangkan oleh Nikola Tesla pada
pertengahan abad 20-an. AC adalah arus listrik yang nilainya berubah-ubah
terhadap satuan waktu. Sumber arus AC yang paling umum adalah berasal dari
induksi elektromagnetik yaitu dari generator AC yang secara eksklusif
dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) ataupun dari generator
portabel (Iftitah, Sri, and Harijanto 2017).

Saat ini, sebagian besar perangkat listrik yang kita gunakan membutuhkan
2|Page
tegangan ac. Arus ini tidak berubah arah terhadap waktu. Tapi tegangan dan arus
yang bervariasi dengan waktu sangat umum. Listrik pasokan di rumah dan kantor
kita adalah tegangan yang bervariasi seperti fungsi sinus terhadap waktu.
Tegangan seperti itu disebut tegangan bolak-balik (tegangan ac) dan arus yang
digerakkan olehnya dalam suatu rangkaian disebut arus bolak-balik (ac saat ini)
(Bolton 2020).
1. Rangkaian RL seri
Rangkaian RL adalah rangkaian yang terdapat komponen resistor (R)
dan induktor (L) yang dihubungkan secara seri. Rangkaian ini akan diberikan
sumber tegangan AC dan input masukkan tegangan Vrms dan arus I seperti
gambar dibawah.

Gambar 1. Rangkaian seri RL


Arus yang mengalir pada resistor dan induktor adalah sama besar.
Tetapi tegangan pada resistor VR tidak sama dengan tegangan pada induktor
VI. Tegangan dan arus untuk beban resistif adalah sefasa. Tetapi untuk beban
induktif arus tertinggal 90°. Karena arus yang melewati resistor dan induktor
itu sama, maka arus sebagai referensi dan tegangan pada resistor dan pada
induktor terpisah sejauh 90°. Sehingga
2 2
V = √V R +V I
VI
φ=tan−1
VR
Karena V R=I . R dan V L=I . X L maka
V = √ (I . R)+( I . X L )

V = √ I 2 ( R2 + X 2L )

Sehingga arus yang mengalir yaitu

3|Page
V V
I= =
2 2 Z
√( R + X L )

Z adalah suatu impedansi pada rangkaian RL seri dengan satuan ohm.

Z= ( R2 + X 2L )

Gambar 2. Diagram Phasor rangkaian seri RL seri


Saat nilai impedansi bernilai minimum maka nilai arus (I) akan
mencapai maksimum (Kirmaindyo 2017).
2. Rangkaian RC seri
Hampir sama dengan rangkaian RL seri, Rangkaian RL adalah
rangkaian yang terdapat komponen resistor (R) dan kapasitor (C) yang
dihubungkan secara seri. Rangkaian ini akan diberikan sumber tegangan AC
dan input masukkan tegangan Vrms dan arus I seperti gambar dibawah.

Gambar 3. Rangkaian seri RC

Untuk mencari arus dan impedansi pada rangkaian ini caranya sama
saja seperti pada rangkaian RL seri, hanya tinggal mengubah variabel X L
menjadi XC (Bonnick 2019).

4|Page
V = √ V 2R +V 2C

−1 VC
φ=tan
VR
Karena V R=I . R dan V C =I . X C maka
V = √ (I . R)+( I . X C )

V = √ I 2 (R2 + X 2C )
Sehingga arus yang mengalir yaitu
V V
I= =
2 2 Z
√( R + X C )

Z adalah suatu impedansi pada rangkaian RC seri dengan satuan ohm.


2 2

Z= ( R + X C )

Gambar 4. Diagram Phasor rangkaian seri RC seri


3. Rangkaian RLC seri
Rangkain RLC adalah sebuah rangkaian elektronika yang terdiri dari
induktor, resistor dan kapasitor. Rangkain ini dapat dihubungkan secara seri
maupun paralel (Sudirham 2014). Sumber arus pada rangkaian ini adalah arus
AC. Hambatan dari rangkaian ini berasal dari induktor, resistor dan kapasitor
yang namakan impedensi (Setiawan, Facta, and Syakur 2014).

Gambar 5. Rangkaian seri RLC


Pada rangkaian ini juga terdapat arus yang mengalir yang nilainya
sama besar untuk setiap bagian rangkaian serta terdapat nilai tegangan
5|Page
resistor, tegangan induktor dan tegangan kapasitor. Sehingga

V = √ V 2R +(V 2L −V ¿¿ C2 )2 ¿
V L −V C
φ=tan
−1
( VR )
Sehingga arus yang mengalir yaitu
V V
I= =
2 Z
√ R +( X
2
L
2 2
− XC )
Z adalah suatu impedansi dari rangkaian RLC seri yang terdiri dari
resistansi, reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif, dimana:
Z=√ R 2−X 2
X =X L −X C
Beriku hubungan antara impedansi, resistansi, reaktansi induktif dan
reaktansi kapasitif.

Gambar 6. Diagram Phasor rangkaian seri RLC

4. Resonansi
Menurut Resonansi sendiri merupakan suatu peristiwa dimana nilai
reaktansi induktif dan kapasitif memiliki nilai yang sama dan kemudian saling
mengkompensasi sehingga impedansi pada suatu rangkaian RLC bisa menjadi
sangat kecil (Heriawan and Facta 2015). Apabila impedansi suatu rangkaian
dapat dibuat menjadi begitu kecil, maka hal ini tidak hanya meningkatan
efisiensi rangkaian tersebut namun juga kemampuan penguatan tegangan dari
rangkaian RLC.
6|Page
Rangkaian resonansi merupakan suatu rangkaian yang bekerja dengan
memanfaatkan sifat alami dari komponen kapasitor (C) dan induktor (L).
Kedua komponen tersebut jika dikombinasikan akan bersifat seperti
pendulum atau ayunan. Hal ini karena adanya sifat energi tersimpan dalam
kedua komponen tersebut, kapasitor menyimpan dalam bentuk tegangan
sedangkan induktor menyimpan dalam bentuk arus.

7|Page
V. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan:

1. Signal Generator (AFG) = 1 unit


2. Osiloskop = 1 unit
3. Multimeter Digital = 2 unit
4. Resistor = 1 kΩ
5. Induktor = 1 unit
6. Kapasitor = 0, 1 µF

VI. Prosedur Kerja


6.1 Prosedur Percobaan

Percobaan Rangkaian Seri


RLC dan Resonasi
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan pada saat
percobaan berlangsung.
2. Sebelum memulai percobaan, cek kelayakan alat dan bahan serta
kalibrasi alat yang akan digunakan.
3. Buatlah rangkaian pada project board serperti pada gambar
dibawah ini:

4. Nyatakan signal generator kemudian atur tegangan awal yang


keluar dari signal generator adalah 5 volt, pengaturan kuat
tagangan yang keluar dari signal generator dapat dilakukan dengan
memutar amplitudo signal generator.
5. Atur frekuensi pada signal generator sebesar 10 KHz
6. Catatlah nilai parameter yang ditunjukan alat ukur I , V R , dan V L
pada tabel kerja 3.1.
7. Isilah tabel kerja 3.1 menggunakan frekuensi yang berbeda-beda
denagn mengulangi langkah-langkah diatasnya (no 6 – no 8).
8. Kemudian buatlah rangkaian pada project board seperti gambar
dibawah ini:

9. Lakukan pengulanagan langkah no 4 sampai no 9 untuk rangkaian


RC seri, dan jangan lupa mengganti parameter tegangan induktor (
V l) menjadi tegangan kapasitor (V c )
10. Rangkailah sebuh rangkaian pada project board seperti gambar
yang disajikan dibawah ini.

11. Lakukan pengulangan langkah no 4 sampai no.9 untuk rangkaian


RLC, dengan menambahkan V c sebagai parameter yang diukur
DAFTAR PUSTAKA
Bolton, William. 2020. “Alternating Current.” Engineering Science (dc): 281–300.
Bonnick, Allan. 2019. Automotive Science and Mathematics Electronic Principles.
Gideon, Samuel, and Koko Pratama Saragih. 2019. “Analisis Karakteristik Listrik Arus
Searah Dan Arus Bolak-Balik.” Regional Development Industry & Health Science,
Technology and Art of Life 2(1): 262–66.
Heriawan, Nugraha Luis, and Mochammad Facta. 2015. “Kinerja Dc – Dc Converter
Dengan Rangkaian Resonansi Frekuensi Tinggi CLC.”
Iftitah, Anggita Nurul, Sri Handono Budi Prastowo Sri, and Alex Harijanto. 2017.
“Analisis Penguasaan Konsep Rangkaian Arus Listrik Bolak-Balik Pada Siswa
Kelas XII SMA.” Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2017 2(2): 2527–5917.
Kirmaindyo, Charell Naufal. 2017. “Transformator Daya Tiga-Fasa Terhadap.”
Sataloff, Robert T, Michael M Johns, and Karen M Kost. 2017. “Pengukuran Dan Alat-
Alat Ukur Listrik.”
Setiawan, Alga Bagas, Mochammad Facta, and Abdul Syakur. 2014. “Perancangan
Pembangkitan Tegangan Tinggi AC Frekuensi Tinggi Menggunakan Kumparan
Tesla Dengan Rangkaian Resonansi Seri.” Transient : Jurnal Sistem Kelistrikan
3(Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang).
Sudirham, Sudaryatno. 2014. “Analisis Rangkaian Listrik 1.” Rangkaian Arus Searah
dan Arus Bolak- Balik 2(1): 7–8.

Anda mungkin juga menyukai