Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

Topik Pembahasan : rangkaian listrik, arus listrik, hambatan listrik


I.

Rangkaian listrik pada dasarnya terbagi dua yaitu: rangkaian seri atau rangkaian
paralel
1.1. Rangkaian seri: mempunyai ciri hubungan yang berurutan secara langsung
antar komponen , skematik pada resistor
1.2. Rangkaian paralalel: mempunyai ciri hubungan yang memiliki sambungan antar
komponen , skematik pada resistor

1.3. Rangkaian seri-paralel merupakan gabungan dari rangkaian paralel lalu


diserikan atau sebaliknya ,

Proses perhitungan hambatan,kapasitor,induktor pada rankaian seri dan paralel


Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel

Hambatan
Induktor
Kapasitor
Contoh soal:
Hitunglah nilai hambatan total dari rangkaian berikut apabila diketahui nilai
R=10

Jawab:
nilai hambatan seri awal
hambatan paralel
hambatan total didapat =20

didapat
+5

+ 10

=35

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

II.

Arus listrik merupakan laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan
penampang lintang dengan arah arus listrik merupakan arah gerak muatan positif,
pada dasarnya arus listrik terbagi menjadi dua yaitu DC dan AC dimana terdapat
beberapa perbedaan, salah satunya adalah beda potensial dimana untuk DC grafik
yang terbentuk adalah linier sedangkan untuk AC grafik yang terbentuk adalah
sinusoidal

Gambar sumber DC

Grafik tegangan DC dan AC


Harga sesaat sinyal AC untuk arus dan tegangan dinyatakan i(t) dan v(t). Emaks atau
Imaks menyatakan harga maksimum atau amplitudo. menyatakan pergeseran sudut
fasa.
e(t ) Em sin( wt )

2
i(t ) I m sin( wt )
f
T
Untuk mengetahui nilai waktu maka berlaku hubungan

2
Hubungan antara harga efektif dengan harga maksimum :
I
I eff I m
2
V
Veff V m
2
Contoh soal:
Sebuah volmeter AC dihubungkan ke sumber tegangan AC menunjukkan nilai 220
Volt, hitung:
a. tegangan maksimum (vmax)?

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

b.

arus efektif yang mengalir melalui hambatan 50 W yang dihubungkan ke


sumber tegangan?

jawab:

a. V V 2 (220 volt)( 2 )
max
ef

220 2 volt
b.

III.

I ef

Vef
R

220 volt
4,4 A
50

Hambatan listrik : Karakteristik beban pada rangkaian AC dipengaruhi oleh tiga


komponen R resistor, C kapasitansi dan L induktansi. Pergeseran sudut fasa ()
terjadi adanya komponen kapasitansi dan atau induktansi. Analisis dalam rangkaian
AC lebih kompleks dibandingkan dengan rangkaian DC. Analisis rangkaian AC
didasari pada analisis fasor untuk mengekspresikan sinyal AC. Analisis fasor adalah
analisis vektor yang berputar pada selang waktu tertentu. Fasor menyatakan
transformasi fungsi waktu ke dalam bidang kompleks yang mengandung informasi
tentang amplitudo dan sudut fasa. Untuk mengetahui fasor maka harus memahami
sistem bilangan kompleks terlebih dahulu
j

Bentuk eksponen z r.e


Bentuk polar
z r
Bentuk kompleks (real+imajiner)

z a jb
z r (cos j sin )

a
r
Perhitungan sudut fasa
b
tan
a
cos

2
2
Perhitungan nilai tahanan r a b

Pergeseran sudut fasa terjadi antara arus dan tegangan dalam rangkaian AC. Besar
pergeseran ditentukan oleh impedensi.
Bentuk umum dari beban impedensi dalam rangkaian AC :
Z = R + jX Ohm

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

Rangkaian resistif:
rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi dan kapasitas, maka
rangkaian resistif tidak tidak dipengaruhi oleh perubahan medan magnet
disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka pada rangkaian resistif, arus dan
tegangan bolak-balik mempunyai fase yang sama atau beda fasenya nol. Keadaan
ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan
seperti berikut

Rangkaian induktif:
Pada rangkaian induktif, arus listrikmempunyai fase yang berbeda dengan tegangan.
Hal ini, tegangan V mendahului arus dengan beda fase sebesar /2 atau 90o.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase arus dengan
tegangan seperti berikut
v vmax sin(t 2 )
I I max sin t

Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat resistor, tetapi pada rangkaian ini
terdapat sebuah besaran yang mempunyai sifat yang sama dengan hambatan listrik,
yaitu reaktansi induktif, yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:

XL

Vmax Vef

L 2fL
I max
I ef

Rangkaian kapasitif
Pada rangkaian kapasitif, arus listrik mempunyai beda fase sebesar /2 dengan
tegangan. Hal ini, arus I mendahului tegangan V dengan beda fase /2 atau 90o.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan
tegangan seperti berikut
I I max sin(t 2 )
v vmax sin t

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

Seperti juga pada rangkaian induktif, maka pada rangkaian kapasitif terdapat sebuah
besaran reaktansi yang yang disebut reaktansi kapasitif dan besarnya dapat
ditentukan sebagai berikut:
Vef
V
1
1
X C max

I max I ef C 2fC
Rangkaian R-L seri

Gabungan seri antara resistor R dan induktor L dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik, maka tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase /2
atau 90o, sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I

V I R2 X L

V I .Z

XL
R

Rangkaian R-C seri

Gabungan seri antara resistor R dengan kapasitor C dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik, maka tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o,
sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I

V I R2 X C

V I .Z

XC
R

Rangkaian R-L-C seri


gabungan seri antara resistor R, induktor L dan kapasitor C dihubungkan dengan
sumber tegangan AC, maka tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan
arus I, tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase 90o, dan tegangan
kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o

V I R2 ( X L X C )2

XC
R

V I .Z

Z R 2 ( X C X L )2
2.583 A
AC A

arctan

R1
20

V1
-142/142V

50 Hz

100.1 V
AC V

L1
100mH
C1
50uF

XC X L
R

VT VR2 VL VC

arctan

VL VC
R

Tugas 1 mekatronika Christian Huygans/1106139134

Rangkaian R-L-C paralel


Rangkaian RLC paralel adalah suatu rangkaian yang berisi resitensi, reaktansi induktif
dan reaktansi kapasitif yang dihubungan secara paralel. Arus dalam induktansi IL
terlambat terhadap tegangan VT sebesar 900. Arus dalam kapasitor IC mendahului
terhadap tegangan sebesar 900.
5.272 A
AC A

V1
-142/142V

5.014 A
AC A

50 Hz

L1
100mH

R1
20

I T I R2 I L I C

3.188 A
AC A

1.571 A
AC A

arctan

C1
50uF

I L IC
IR

Hubungan antara daya pada rangkaian ac


2

: P VI cos I 2 R V (watt)
R
: Q = VI sin VAR (Volt Ampere Reaktif)

Daya nyata
Daya reaktif

Daya tampak : S = V I
S 2 P2 Q2

VA (Volt Ampere)

Faktor daya

P
cos
S

Contoh soal:

Jika hambatan R = 40 , induktansi L = 8 H dan kapasitansi C = 8 mF dipasang pada


sumber tegangan yang mempunyai tegangan efectif 110 volt dan laju sudut 375
rad/s, maka hitung:
1. arus efektif pada rangkaian?
2. daya pada rangkaian?
Jawab:
P V I cos
X L L (375 rad s )(0,8 H ) 300
XC

I ef

Vef

C
Vef
Z

1
333,3
(375 rad s )(8 10 6 F )

110 volt
(40 ) 2 (300 333,3 ) 2

110 volt
2,11 A
52

Vef I ef cos
Vef I ef

R
Z

(110 volt )(2.11 A)


178,53 watt

40
52

Anda mungkin juga menyukai