Rangkaian listrik pada dasarnya terbagi dua yaitu: rangkaian seri atau rangkaian
paralel
1.1. Rangkaian seri: mempunyai ciri hubungan yang berurutan secara langsung
antar komponen , skematik pada resistor
1.2. Rangkaian paralalel: mempunyai ciri hubungan yang memiliki sambungan antar
komponen , skematik pada resistor
Rangkaian Paralel
Hambatan
Induktor
Kapasitor
Contoh soal:
Hitunglah nilai hambatan total dari rangkaian berikut apabila diketahui nilai
R=10
Jawab:
nilai hambatan seri awal
hambatan paralel
hambatan total didapat =20
didapat
+5
+ 10
=35
II.
Arus listrik merupakan laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan
penampang lintang dengan arah arus listrik merupakan arah gerak muatan positif,
pada dasarnya arus listrik terbagi menjadi dua yaitu DC dan AC dimana terdapat
beberapa perbedaan, salah satunya adalah beda potensial dimana untuk DC grafik
yang terbentuk adalah linier sedangkan untuk AC grafik yang terbentuk adalah
sinusoidal
Gambar sumber DC
2
i(t ) I m sin( wt )
f
T
Untuk mengetahui nilai waktu maka berlaku hubungan
2
Hubungan antara harga efektif dengan harga maksimum :
I
I eff I m
2
V
Veff V m
2
Contoh soal:
Sebuah volmeter AC dihubungkan ke sumber tegangan AC menunjukkan nilai 220
Volt, hitung:
a. tegangan maksimum (vmax)?
b.
jawab:
a. V V 2 (220 volt)( 2 )
max
ef
220 2 volt
b.
III.
I ef
Vef
R
220 volt
4,4 A
50
z a jb
z r (cos j sin )
a
r
Perhitungan sudut fasa
b
tan
a
cos
2
2
Perhitungan nilai tahanan r a b
Pergeseran sudut fasa terjadi antara arus dan tegangan dalam rangkaian AC. Besar
pergeseran ditentukan oleh impedensi.
Bentuk umum dari beban impedensi dalam rangkaian AC :
Z = R + jX Ohm
Rangkaian resistif:
rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi dan kapasitas, maka
rangkaian resistif tidak tidak dipengaruhi oleh perubahan medan magnet
disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka pada rangkaian resistif, arus dan
tegangan bolak-balik mempunyai fase yang sama atau beda fasenya nol. Keadaan
ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan
seperti berikut
Rangkaian induktif:
Pada rangkaian induktif, arus listrikmempunyai fase yang berbeda dengan tegangan.
Hal ini, tegangan V mendahului arus dengan beda fase sebesar /2 atau 90o.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase arus dengan
tegangan seperti berikut
v vmax sin(t 2 )
I I max sin t
Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat resistor, tetapi pada rangkaian ini
terdapat sebuah besaran yang mempunyai sifat yang sama dengan hambatan listrik,
yaitu reaktansi induktif, yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:
XL
Vmax Vef
L 2fL
I max
I ef
Rangkaian kapasitif
Pada rangkaian kapasitif, arus listrik mempunyai beda fase sebesar /2 dengan
tegangan. Hal ini, arus I mendahului tegangan V dengan beda fase /2 atau 90o.
Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan
tegangan seperti berikut
I I max sin(t 2 )
v vmax sin t
Seperti juga pada rangkaian induktif, maka pada rangkaian kapasitif terdapat sebuah
besaran reaktansi yang yang disebut reaktansi kapasitif dan besarnya dapat
ditentukan sebagai berikut:
Vef
V
1
1
X C max
I max I ef C 2fC
Rangkaian R-L seri
Gabungan seri antara resistor R dan induktor L dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik, maka tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase /2
atau 90o, sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I
V I R2 X L
V I .Z
XL
R
Gabungan seri antara resistor R dengan kapasitor C dipasang pada sumber tegangan
bolak-balik, maka tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o,
sedangkan tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan arus I
V I R2 X C
V I .Z
XC
R
V I R2 ( X L X C )2
XC
R
V I .Z
Z R 2 ( X C X L )2
2.583 A
AC A
arctan
R1
20
V1
-142/142V
50 Hz
100.1 V
AC V
L1
100mH
C1
50uF
XC X L
R
VT VR2 VL VC
arctan
VL VC
R
V1
-142/142V
5.014 A
AC A
50 Hz
L1
100mH
R1
20
I T I R2 I L I C
3.188 A
AC A
1.571 A
AC A
arctan
C1
50uF
I L IC
IR
: P VI cos I 2 R V (watt)
R
: Q = VI sin VAR (Volt Ampere Reaktif)
Daya nyata
Daya reaktif
Daya tampak : S = V I
S 2 P2 Q2
VA (Volt Ampere)
Faktor daya
P
cos
S
Contoh soal:
I ef
Vef
C
Vef
Z
1
333,3
(375 rad s )(8 10 6 F )
110 volt
(40 ) 2 (300 333,3 ) 2
110 volt
2,11 A
52
Vef I ef cos
Vef I ef
R
Z
40
52