Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD ARIF

NIM : 22064051
TUGAS : RANGKAIAN LISTRIK

 Buatlah 7 penggunaan bilangan kompleks dalam aplikasi system keelektroan !


1. R-L Seri

Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap – tiap beban sama. Akan tetapi, tegangan
tiap – tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan
sebesar 900.
2. Rangkaian R-C Seri

Pada bagian sebelumnya kita telah menganalisa rangkaian yang berisi sumber AC dan
sebuah kapasitor saja. Sekarang kita akan menganalisa rangkaian yang terdiri dari sumber
AC yang dirangkai seri dengan resistor dan kapasitor (gambar 1)

Gambar 1. Rangkaian seri resistor - kapasitor: Diagram phasor rangakaian RC


3. Rangkaian R-L-C Seri
Untuk menghitung hubungan seri antara R, XL,dan XC pada setiap diagram fasor kita ambil
segitiga tegangan. Dri sini dapat dibangun segitiga resistor yang terdiri dari resistor (R),
reaktif (X) dan impendasi (Z).
Berdasarkan tegangan reaktif kapasitif (VC), maka resisitor reaktif (X = XLS=XCS) merupakan
selisih dari reaktansi (XL) dan (XC). Maka untuk resistansi semu (impendasi Z) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
Z = R + jXL + j XC Bil. Kompleks

|Z| = √𝑹𝟐 + (𝑿𝑳 𝟐 − 𝑿𝑪 𝟐 )

Ket:
- XL > XC Bersifat induktif
- XC > XL Bersifat kapasitif
- XC = XL Bersifat resisitif

4. Rangkaian R-L Paralel

Gambar Rangkaian parallel R – L beserta grafik fasornya.


Dalam rangkaian parallel tegangan tiap komponen atau cabang adalah sama besar dengan
tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen berbeda besar dan fasenya.
Arus tiap komponen ialah :
Arus pada resistor :

arus sefase dengan tegangan Arus pada induktor :


arus tertinggal dari tegangan sebesar 900

𝐼⃑⃑⃑𝑇 = 𝐼⃑⃑⃑𝑅 + ⃑⃑⃑𝐼𝐿

|IT| = √𝐈𝐑 𝟐 + 𝐈𝐋 𝟐
− 𝐈𝐋
𝛉 = arc tg
𝐈𝐑

5. Rangkaian R-C Paralel

Rangkaian R-C paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan dari sumber
arus (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju kapasitor (iC) dan arus yang menuju resistor
(iR).

Gambar Rangkaian parallel R – C beserta grafik fasornya.

Dalam diagram fasor, fasor arus efektif (iR) berada sefasa dengan tegangan (v) sedabgkan
fasor dar arus reaktansi kapasitif (iC) mendahului sejauh 90 o. Arus gabungan (i) merupakan
jumlah geometris dari arus efektif (iR) dan arus reaktansi kapasitif (iC), atau diagonal dalam
persegi pajang (iR) dan (iC). sudut tegangan (v) dan arus (i) adalah sudut fasa 𝜑.
6. Rangkaian R-L-C Paralel
V Gambar Rangkaian parallel R - L– C beserta grafik fasornya.

Suatu rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari resistor (R), reaktansi induktif (X L) dan
reaktansi kapasitif (XC), dimana ketiganya dihubungkan secara paralel. Arus yang melalui
reaktasi induktif (IL) tertinggal sejauh 90o terhadap tegangan (V) dan arus yang melalui
reaktansi kapasitif (IC) mendahuui sejauh 90o terhadap tegangan (V). Arus reaktif induktif
dan arus reaktif kapasitif bekerja dengan arah berlawanan, dimana selisih dari kedua arus
reaktif tersebut menentukan sifat induktif atau kapasitif suatu rangkaian. Adapun
persamaan arus total yang megalir pada komponen tersebut.

IT = √𝐈𝐑 𝟐 + 𝐈 𝟐
𝐈
𝛉 = arc tg
𝐈𝐑

7. Rangkaian R-L-C Gabungan

Anda mungkin juga menyukai