NIM : 22064051
TUGAS : RANGKAIAN LISTRIK
Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap – tiap beban sama. Akan tetapi, tegangan
tiap – tiap beban tidak sama, baik besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan
sebesar 900.
2. Rangkaian R-C Seri
Pada bagian sebelumnya kita telah menganalisa rangkaian yang berisi sumber AC dan
sebuah kapasitor saja. Sekarang kita akan menganalisa rangkaian yang terdiri dari sumber
AC yang dirangkai seri dengan resistor dan kapasitor (gambar 1)
Ket:
- XL > XC Bersifat induktif
- XC > XL Bersifat kapasitif
- XC = XL Bersifat resisitif
|IT| = √𝐈𝐑 𝟐 + 𝐈𝐋 𝟐
− 𝐈𝐋
𝛉 = arc tg
𝐈𝐑
Rangkaian R-C paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan dari sumber
arus (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju kapasitor (iC) dan arus yang menuju resistor
(iR).
Dalam diagram fasor, fasor arus efektif (iR) berada sefasa dengan tegangan (v) sedabgkan
fasor dar arus reaktansi kapasitif (iC) mendahului sejauh 90 o. Arus gabungan (i) merupakan
jumlah geometris dari arus efektif (iR) dan arus reaktansi kapasitif (iC), atau diagonal dalam
persegi pajang (iR) dan (iC). sudut tegangan (v) dan arus (i) adalah sudut fasa 𝜑.
6. Rangkaian R-L-C Paralel
V Gambar Rangkaian parallel R - L– C beserta grafik fasornya.
Suatu rangkaian arus bolak-balik yang terdiri dari resistor (R), reaktansi induktif (X L) dan
reaktansi kapasitif (XC), dimana ketiganya dihubungkan secara paralel. Arus yang melalui
reaktasi induktif (IL) tertinggal sejauh 90o terhadap tegangan (V) dan arus yang melalui
reaktansi kapasitif (IC) mendahuui sejauh 90o terhadap tegangan (V). Arus reaktif induktif
dan arus reaktif kapasitif bekerja dengan arah berlawanan, dimana selisih dari kedua arus
reaktif tersebut menentukan sifat induktif atau kapasitif suatu rangkaian. Adapun
persamaan arus total yang megalir pada komponen tersebut.
IT = √𝐈𝐑 𝟐 + 𝐈 𝟐
𝐈
𝛉 = arc tg
𝐈𝐑