PERTEMUAN 9
OLEH :
MUHAMMAD ARIF
NIM :22064051
Jawaban :
2. Apabila dikaitkan dengan niat dan kondisi setiap orang yang melakukan
nikah, maka hukum nikah itu ada lima macam, yaitu :
a) Mubah, ini merupakan hukum asal bagi seseorang yang akan
melakukan pernikahan. Artinya, setiap orang yang telah memenuhi
syarat pernikahan, maka mubah atau boleh atau halal terhadap orang
yang idak khawatir melakukan zina atau tidak takut berbuat aniaya bila
tidak menikah.
b) Sunah, seseorang yang telah mencapai usia dewasa, berkeinginan
untuk menikah dan mempunyai bekal atau mata pencaharian untuk
membiayai
hidup berkeluarga.
c) Wajib, terhadap orang yang sudah dewasa, memiliki biaya kehidupan
yang cukup dan bila tidak melangsungkan nikah akan jatuh ke
perbuatan tercela ( zina).
d) Makruh, bagi orang yang sudah dewasa, sudah layak untuk kawin,
akan tetapi tidak mempunyai biaya untuk bekal hidup untuk berumah
tangga.
e) Haram, sesorang yang akan mengawini perempuan dengan maksud
akan menyakiti, menganiaya dan mempermainkanya. Motif perkawinan
yang semacam ini, hukumnya haram, meskipun perkawinanan sah
karena telah memenuhi syarat dan rukun pernikahannya.
4. Perceraian dalam istilah ahli Figh disebut “talak” atau “furqah”. Talak
berarti membuka ikatan membatalkan perjanjian, sedangkan “furqah”
berarti bercerai (lawan dari berkumpul). Lalu kedua kata itu dipakai
oleh para ahli Figh sebagai satu istilah, yang berarti perceraian antara
suami- isteri. Ardy Chandra, S.Hdalam halaman blognya
https://ardychandra.wordpress.com/2008/09/06/putusnya-perkawinan-
Candra lebih lanjut menjelaskan bahwa Talak dalam istilah ahli Fiqh
mempunyai dua arti, yakni arti yang umum dan arti yang khusus.
Secara umum talak berarti segala macam bentuk perceraian baik yang
dijatuhkan oleh suami, yang ditetapkan oleh hakim, maupun perceraian
yang jatuh dengan sendirinya atau perceraian karena meninggalnya
salah seorang dari suami atau isteri. Talak dalam arti khusus berarti
perceraian yang dijatuhkan oleh pihak suami. Karena salah satu bentuk
dari perceraian antara suami- isteri itu ada yang disebabkan karena talak
maka untuk selanjutnya istilah talak yang dimaksud di sini ialah talak
dalam arti yang khusus. Perceraian walaupun diperbolehkan tetapi
agama Islam tetap memandang bahwa perceraian adalah sesuatu yang
bertentangan dengan asas – asas Hukum Islam. Ia adalah sebuah
perbuatan halal yang dibenci oleh Allah.