Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM RANGKAIN LISTRIK

“Frekuensi dan Besaran Parameter Arus Bolak Balik”

Mata Kuliah : Pratikum Rangkaian Listrik


Kode Sesi 202220640039
Dosen Pengampu : Hamdani, S.Pd., M.Pd. T
Jadwal : Selasa (07.00 – 10.30)

Oleh Kelompok 1 :
1. Muhammad Arif
2. Ruri Alketri Fijaya
3. Toni Wildan Akhta
4.

Prodi D3 Teknik
Listrik Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
FREKUENSI DAN BESARAN PARAMETER BOLAK BALIK

1. Tujuan Pratikum

 Mampu menghitung besarnya frekuensi sumber listrik


 Mampu menghitung besarnya tegangan maksimun (Em) dan tegangan efektif
(E)

2. Teori Singkat

Arus listrik bolak-balik dihasilkan oleh salah satu sumber listrik yaitu AFG
(Audion Function Generator) biasanya mempunyai besaran yang sama antara setengah
periode positif dengan setengah periode negatif. Pada gelombang bolak-balik ini besaran
tegangan yang dipengaruhi daya listrik bolak-balik adalah besaran efektif (E).

Suatu tegangan sumber berbentuk sinus seperti persamaan e = a sin 𝜔t akan


menghasilkan tegangan maksimum Em = A

Untuk melihat gelombang listrik menggunakan osiloskop dengan harga peak to


peak ( Ep-p ) = 2 Em.

Maka :

Harga efektif ini dapat diukur dengan voltmeter untuk tegangan, amperemeter
untuk mengukur arus. Frekuensi adalah banyak gelombang listrik yang terjadi dalam 1
detik.
Besarnya frekuensi listrik yang terjadi dapat ditentukan dengan mengukur Waktu
dibutuhkan untuk 1 gelombang penuh (Periode = T).

Waktu yang dibutuhkan untuk 1 periode adalah

3. Alat dan Bahan


 AFG (Audio Function Generator)
 Voltmeter
 Osiloskop
 Kabel Penghubung
 Kabel power
Osiloskop
4. Gambar Rangkain Pratikum AFG Voltmete

5. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan di meja praktikum.
b. Melakukan kalibrasi osiloskop terlebih dahulu dengan skala 1 Vpp = 1 kotak
Lakukan kalibrasi osiloskop dengan cara :
Memilih salah satu channel dari osiloskop baik itu dari CH 1 atau CH2
 Atur identitas dan fokus yang sesuai
 Hubungkan ujung kabel probe ke knop A-CALL
 Jika terlihat dua garis atur pola Knop Volt/Div ke posisi 1 volt, lalu atur 2
garis yang terlihat di layar osiloskop menjadi 1 kotak dengan memutar Knop
VAR yang merupakan bagian dari Knop Volt/Div
c. Buat rangkaian seperti gambar di atas dengan posisi voltmeter di paralel dari AFG
d. Pastikan posisi voltmeter pada tegangan AC dengan batas ukur lebih tinggi dari
sumber yang digunakan
e. Atur frekuensi sebesar 50 Hz
f. Konsultasi dengan pembimbing Anda apabila sudah merasa yakin dengan rangkaian
yang sudah dibuat
g. Hubungkan dengan sumber tegangan listrik dan atur amplitudo hingga menunjukkan
dua volt (lihat penunjukannya pada voltmeter)
h. Lakukan percobaan sesuai dengan tabel pengamatan
i. Apabila telah selesai matikan sumber tegangan listrik dan kembalikan alat dan bahan
ke tempat semula

6. Tabel Pengamatan
NO Hasil Pengukuran Hasil perhitungan
AFG V Ep-p T Gambar F EM E
HZ VOLT VOLT (s) Gelombang HZ VOLT VOLT
1 50 3 3,8 0,002 0,5 1,9 1,9 /√2

2 50 6 6,8 0,002 0,5 3,4 3,4 /√2

3 100 3 3,4 0,002 0,5 1,7 1,7 /√2

4 100 6 7,1 0,002 0,5 3,5 3,5 /√2


5 200 6 7,2 0,002 0,5 3,6 3,6 /√2

6 250 6 7,5 0,002 0,5 3,75 3,75 /√2

7 300 6 7,5 0,002 0,5 3,75 3,75 /√2

7. Analisis Data
 Ep-p Volt
Ep-p atau tegangan peak to peak adalah jumlah tegangan antara puncak positif
dan puncak negatif gelombang sinusoida. Untuk menghitung Epp dapat
menggunakan rumus
Epp = tinggi gelombang x volt/div
Maka didapat :

1. Pada percobaan pertama nilai Epp adalah 3,8 volt


2. Pada percobaan kedua nilai Epp adalah 6,8 volt
3. Pada percobaan ketiga nilai Epp adalah 3,4 volt
4. Pada percobaan keempat nilai Epp adalah 7,1 volt
5. Pada percobaan kelima nilai Epp adalah 7,2 volt
6. Pada percobaan keenam nilai Epp adalah 7,5 volt
7. Pada percobaan ketujuh nilai Epp adalah 7,5 volt

 T (s)
Periode didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan gelombang untuk
melakukan satu kali putaran. Pada pratikum yang telah dilakukan, waktu yang
dibutuhkan gelombong untuk melakuka 1 putaran adalah 2ms maka harus diubah
ke s
2ms = 2 s
1000
= 0,002s
 F (Hz)
Menentukan nilai frekuensi kita dapat menggunakan rumus
f = 1 = 500Hz
0,002

 Em (Volt)

Untuk mendapatkan nilai Em kita dapat menggunakan rumus


1. Em = 3,8 / 2 = 1,9v
2. Em = 6,8 / 2 = 3,4v
3. Em = 3,4 / 2 = 1,7v
4. Em = 7,1 / 2 = 3,5v
5. Em = 7,2 / 2 = 3,6v
6. Em = 7,5 / 2 = 3,75v
7. Em = 7,5 / 2 = 3,75v

 E volt
Mendapatkan nilai E bisa menggunakan rumus E= Em / √2
a. E = 1,9 /√2
b. E = 3,4 /√2
c. E = 1,7 /√2
d. E = 3,5 /√2
e. E = 3,6 /√2
f. E = 3,75 /√2
g. E = 3,75 /√2

8. Kesimpulan
Dari tujuh percobaan yang dilakukan dengan menggunakan AFG dan tegangan yang
berbeda-beda, telah memberikan gambaran gelombang yag juga berbeda-beda juga.
Dapat diketahui juga bahwa semakin tinggi tegangan yang diberikan semakin tinggi juga
puncak dari gelombang tersebut dan semakin tinggi frekuensi yang diberikan maka
semakin pendek pula panjang gelombang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai