A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Membuktikan penguatan pada amplifier yang hanya
bergantung pada hambatan umpan balik dan input
rangkaian.
b. Mengetahui karakteristik gelombang keluaran OP-Amp
Inverting dan non-Inverting.
2. Waktu Praktikum
Jum`at, 29 September 2023.
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penguat Inverting
a. Kabel penghubung digunakan untuk membuat rangkaian seperti
pada gambar dibawah ini.
2. Penguat Non-Inverting
Tabel 7.2 Hasil pengukuran rangkaian penguat Non-Inverting
I. Gelombang Input
i. Menentukan tegangan puncak ke puncak
V pp=Y ¿ × volt /¿
V pp=1 , 2÷× 0 ,1 volt
V pp=0 ,12 volt
2. Rangkaian Non-Inverting
a. Menentukan penguat tegangan secara teori
Diketahui:
R¿ =1 kΩ
R f =10 kΩ
Ditanyakan:
Av=… ?
Penyelesaian;
Rf
Av=1+
R¿
10 kΩ
Av=1+
1kΩ
Av=1+10
Av=11 Kali
b. Menentukan penguatan tegangan dengan pengukuran multimeter
Diketahui:
V ¿ =27 mV =0,027 V
V out =455 mV =0,455 mV
Ditanyakan:
V 0=… ?
V out
V 0=
V¿
0,455 volt
V 0=
0,027 volt
V 0=16 , 8 kali
c. Menentukan penguat tegangan dengan pengukuran osiloskop
Diketahui:
Y ¿ =1 ,2÷¿
volt /¿=0 ,1 V
Y out =2 ,6÷¿
volt /¿=0 ,5 volt
I. Gelombang Input
i. Menentukan tegangan puncak ke puncak
volt
V pp=Y ¿ ×
¿
V pp=1 , 2÷x 0 ,1 V
V pp=0 ,12 volt
ii. Menentukan tegangan efektif
V pp
V ¿=
2√ 2
0 ,12 V
V ¿=
2√ 2
V ¿ =0,0425 volt
II. Gelombang Output
i. Menentukan tegangan puncak ke puncak
V pp=Y out × volt /¿
V pp=2 , 6÷×0 , 5 volt
V pp=1 , 3 volt
ii. Menentukan tegangan efektif
V pp
V out =
2 √2
0 , 62 volt
V out =
2 √2
V out =0,460 volt
III. Penguat tegangan
V out
V 0=
V¿
0,460 volt
V 0=
0,0425 volt
V 0=11,25 kali
i. Menentukan penguatan tegangan dengan pengukuran multimeter
Diketahui:
V ¿ =0,027 kali
V out =0,455 kali
Ditanyakan:
Av … ?
−V out
Av=
V¿
−0,027 volt
Av=
0,455 volt
Av=0,059 kali
Untuk hasil penguatan pada kombinasi R¿ dan R f yang lain
dapat dilihat pada tabel 7.4.
Tabel 7.4 Hasil penguatan kombinasi R¿ dan R f
Penguatan
Penguatan Penguatan
tegangan
R¿ Rf tegangan tegangan
No bedasarkan
(Ω) (Ω) secara bedasarkan
multimeter
teori (kali) osiloskop (kali)
(kali)
1 1k 10 k 11 10,8 16,8
2 1k 20 k 20 20,8 24,4
3 1k 51 k 52 59,2 48,9
4 1k 100 k 101 100,1 100,8
5. 1k 200k 201 183,5 184,5
G. PEMBAHASAN
Praktikum Op-Amp ini atau disebut juga dengan penguat operasi
adalah suatu penguat beda yang memiliki penguat tegangan yang
sangat tinggi dengan impedansi masukan tinggi dan masukan
impedansi rendah. Hampir semua Op-Amp adalah penguat
differensial artinya keluarannya merupakan perkalian dari selisih
tegangan input. Praktikum ini memiliki tujuan yaitu membuktikan
penguatan pada amplifer yang hanya bergantung pada hambatan
umpan balik dan input rangaian, serta mengetahui karakteristik
gelombang keluaran op-amp inverting dan no-inverting. Pada
praktikum kali ini dilakukan dengan menggunakan dua rangkaian
yang berbeda yaitu inverting dan non-inverting.
Percobaan pertama yaitu menentukan besarnya nilai penguat
inverting dengan mengatur hambatan umpan balik sebagai variable
bebas. Dapat dilihat pada table 7.3 yang diman memaparkan
besarnya perbedaan nilai penguatan tegangan secara teori, osiloskop
dan multimeter. Diperoleh nilai penguatan tegangan pada saat 𝑅𝑖𝑛 =
1kΩ, 𝑅f = 10kΩ. Secara teori sebesar 10,0 kali, berdasarkan
osiloskop sebesar 3,87 kali, dan multimeter sebesar 0,087 kali. Yang
diaman kombinasi 𝑅𝑖𝑛 dan 𝑅f yang lain selengkapnya dapat dilihat
pada table 7.3.
Percobaan kedua ditunjukan pada nilai penentuan besaran
penguatan non-inverting. Yang dimana pada percobaan ini
didapatkan besaran nilai penguat tegangan pada rangkaian non-
inverting yaitu berdasarkan teori sebesar 11,0 kali, berdasarkan
osiloskop sebesar 11,25 kali, dan berdasarkan multimeter sebesar
0,059 kali. Perlakuan pada rangkaian non-inverting sama dengan
inverting, yang dimana dapat ditarik sebuah pola dari data yang
didapatkan pada table 7.4 adalah apabila resistansi umpan balik 𝑅f
diperbesar maka penguat tegangan (AT) akan semakin besar seiriing
dengan perbesaran 𝑅f, hal ini sesuai dengan teori yaitu. Pada
dasarnya non-inverting bernilai positif dan sebanding dengan Rf-nya.
Dalam penguat inverting, sinyal keluaran adalah invers dari
sinyal masukan dengan penguatan negatif. Sementara itu, dalam
penguat non-inverting, sinyal keluaran memiliki fase yang sama
dengan masukan dengan penguatan positif.
Pada praktikum kali ini dapat dilihat perbedaan hasil dari pengukuran
yang dilakukan oleh osiloskop, multimeter maupun teori memiliki nilai
yang berbeda, pengukuran untuk 𝑅f = 10kΩ, rangkaian inverting,
mendapatkan hasil tegangan 10 kali untuk teorinya, 7.34 kali untuk
hasil osiloskop dan 11.4 kali untuk multimeter. Hasil setiap
pengukuran berbeda-beda disebabkan karena alat yang digunakan
memiliki ketetapan yang berbeda untuk setiap alat ukur dan untuk
jumlah dari hasil teori juga berbeda karena dipengaruhi oleh hasil
pengamatannya. Untuk hasil yang lainnya dapat dilihat pada tabel 7.3
dan 7.4 baik yang inverting maupun non-inverting.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan