Anda di halaman 1dari 19

Laporan Resmi

Elektronika Terintegrasi

Praktikum 2
Difference Amplifier

Nama kelompok:

Rafi Zundy Dzulfikar P27838022080


Rifky Nabilul Azmi P27838022083
Saibia Nurrachmathalia P27838022085

Nama asdos:
Alfi Nur Zeha
Dessy Tri Wulandari

Revisi 1 Revisi 2 Paraf asdos

Tgl: Tgl: Tgl:

Jam: Jam: Jam:

Jurusan Teknik Elektro-medis


Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya
2022/2023
PRAKTIKUM II
DIFFERENCE AMPLIFIER

● Tujuan
1. Mengetahui fungsi dari rangkaian Op-Amp sebagai Difference Amplifier.
2. Merencanakan dan membandingkan kerja dari rangkaian Op-Amp sebagai Difference
Amplifier
● Alat dan Bahan
1. Resistor

Gambar 1 Resistor
(Sumber: https://www.kamuharustahu.com)

2. Catudaya

Gambar 2 catudaya
(Sumber: https://www.id.aliexpress.com)

3. Osiloskop

Gambar 3 Osiloskop Analog


(Sumber: https://www.rodablog.com)

Page|1
4. LM741

Gambar 4 LM741
(Sumber: https://www.baharelektronic.com)

5. Multimeter Analog

Gambar 5 Multimeter Analaog


(Sumber: https://www.wikipedia.com)
6. Generator Sinyal

Gambar 6 Generator Sinyal


(Sumber: https://www.rodablog.com)

7. LED

Gambar 7 Lampu LED


(Sumber: https://www.rodablog.com)

● Dasar Teori
1. Difference Amplifier
1.1. Pengertian Difference Amplifier
Penguat Penguat differensial dalam suatu penguat operasional (Op-
Amp) dibuat menggunakan kopling langsung (DC kopling) yang bertujuan
untuk menghilangkan efek yang ditimbulkan akibat penambahan atau
pemasangan kapasitor bypass maupun kapasitor kopling. Penggunaan
kopling DC pada penguat differensial ini bertujuan untuk menghindari
permasalahan perlambatan yang terjadi akibat pengisian muatan pada
kapasitor-kapasitor kopling (penggandeng) oleh tegangan sumber DC,

Page|2
dengan demikian titik kerja DC untuk mencapai titik stabil diperlukan juga
waktu tunda (time constant). Sehingga mengakibatkan terjadinya efek
kenaikan batas frekuensi bawah (fL) karena adanya kenaikan waktu untuk
mencapai stabil (time constant) yang lebih lambat.
Penguat differensial pada Op-Amp mempunyai karakteristik yang sama
dengan penguat tunggal emitor bersama (common emitter), maka didalam
analisa titik kerja DC maupun analisa sinyal bolak balik pada dasarnya
mengacu pada rangkaian emitor bersama. Penguat diferensial umumnya
menggunakan tegangan bias negatif pada terminal Emitter sehingga pada
terminal Base tidak membutuhkan tegangan bias positif atau diatas 0 volt, hal
ini disebabkan karena tegangan bias negatif pada terminal Emitter sudah
memenuhi syarat dimana setengah gelombang negatif sinyal input tidak
terpotong. Penguat Diferensial Penguat ini mampu memperkuat sinyal yang
kecil. Keluaran dari penguat ini sebanding dengan perbedaan tegangan
kedua masukannya. Penguat diferensial ini mampu mengurangi noise dengan
sangat baik.
Rumus Penguatan, dengan R1=R3, R2=R4

Rumus penguatan apabila R1≠R3, R2≠R4

Gambar 8 Rangkaian Difference Amplifier


(Sumber: https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/penguat-diferensial-
differential.html/)

Page|3
1.2. Cara Kerja Difference Amplifier
Pada dasarnya untuk mengetahui prinsip kerja rangkaian pada penguat
pasangan differensial adalah terlebih dahulu dengan mensyaratkan dimana
besarnya arus yang mengalir pada tahanan adalah konstan. lalu memberikan
tegangan input ke inverting dan non-inverting. Terdapat resistor yang
digunakan untuk mendapat impedansi pada rangkaian Difference amplifier.
Nilai output dari Difference amplifier adalah nilai selisih antara hasil penguatan
Non-inverting dengan hasil penguatan inverting.
2. Op-Amp
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah
salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor
yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk
menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga
dengan Penguat Operasional. Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok
penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional
(Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah
satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741
merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line
package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada
salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut.
Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai
dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda bulat atau strip pada kemasan
DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin.

Gambar 9 Konfigurasi Op-Amp


(Sumber: academia.edu)

Page|4
I. Diagram Skematik

II. Penjelasan Rangkaian


Penjelasan rangkaian dimana resistor input mendapat tegangan 12
VDC, dengan V1 akan dihubungkan ke VA atau VB dan V2 dihubungkan VA
atau VB. R1 dihubungkan dengan kaki 2 LM741 dan R2 dihubungkan dengan
kaki 2 dan kaki 6 pada LM741. R3 dan R4 dihubungkan dengan kaki 3 LM741
dan R4 ke ground. Pada rangkaian difference amplifier op-amp ini inputnya
terdapat pembagian tegangan 3 resistor. Lalu outputnya masuk di kaki IC (
kaki inverting dan non-inverting). Setelah itu pada bagian inputnya inverting
disambung ke output dan juga diberi Rf sebagai tegangan pembalik.
Sedangkan pada input non-inverting disambungkan resistor dan ground yang
berperan sebagai pembagian tegangan pada non-inverting. Pada outputnya
diberikan resistor 1k dan LED sebagai lampu indikator. Vout dihubungkan
dengan R pada LED, dan LED dihubungkan ke ground, dan osiloskop juga
disambungkan ke ground.
III. Perhitungan
Perhitungan kalirasi Osiloskop dan Pembagian Tegangan
• Kalibrasi osiloskop • Pembagian Tegangan
68𝑘+33𝑘
F = 1000 hz • V1 = . 12
100𝑘+33𝑘+68𝑘
A = 2 Vpp 101𝑘
= . 12
A = V/div . Tinggi  201𝑘
= 0,5 . 12
2 = 1 . Tinggi 
2
=6V
Tinggi  = • V2 =
68𝑘
. 12
1
100𝑘+33𝑘+68𝑘
Tinggi  = 2 p-p 68𝑘
= . 12
T/div = 5 ms 201𝑘
= 0,3 . 12
F = 1000 Hz =4V
1
F = Lebar  .T/div
1
1000 = Lebar  .2.10−4
10000
1000 = Lebar  .2
10000
lebar  = 2.1000

lebar  = 5 kotak

Page|5
Perhitungan dan pengukuran
Perhitungan Pengukuran
- Apabila Va = V2, Vb = V1 (silang) - Posisi silang
Vout a=
−Rf
x V1 Va = t□ x V/div
Rin
−100k = 1,7 x 2
= x4 = 3,4 v
47k
= - 8,5 V Vb =t□ x V/div
−𝑅𝑔 𝑅𝑓 = 2,8 x 2
Vout b = ( 𝑅𝑖𝑛𝑝+𝑅𝑔) (𝑅𝑖𝑛 + 1) V1
= 5,6 v
100𝑘 100𝑘
= (47𝑘+100𝑘) ( 47𝑘 + 1) 6 Vout = t□ x Vldiv
=3x1
= 12,7V =3v
Vout = VbꟷVa - Posisi sejajar
= 12,7 – (-8,5) = 4,2 V Va = t□ x V/div
= 2,8 x 2
- Apabila Va = V1, Vb = V2 (sejajar)
= 5,6 v
−Rf
Vout a = x Vi Vb = t□ x V/div
Rin
−100k
= 1,7 x 2
= x 6 = 3,4 v
47k

= ꟷ12,7V Vout = t□ x Vldiv


Rg Rf = -3 x 1
Vout b = x x V2 = -3 v
RIn+Rg Rin
100𝑘 100𝑘
= 𝑥 𝑥4
47𝑘+100𝑘 47𝑘
= -8,5 V
Vout = VbꟷVa
= ꟷ8,5 ꟷ(ꟷ12,7) = ꟷ4,2 V

● Langkah Percobaan
1. Rangkai rangkaian yang ditunjuk dalam diagram skematik dan pasang catu daya.
2. Pertama-tama hubungkan resistor input non-inverting (R3) pada titik V1 dan
resistor inverting (R1) pada titik V2 di rangkai sebagai resistor pembagi.
3. Dengan osiloskop, ukur tegangan input DC V1 (VB) dan V2 (VA) catat hasilnya.
V1 setelah dihubungkan dengan VB =… V
V2 setelah dihubungkan dengan VA =… V
Kemudian ambil bedanya (VB-VA) dan catat hasilnya :

VB-VA= ..................... V
4. Kemudian ambil bedanya (VB-VA) dan catat hasilnya :

VB-VA= ............................ V
5. Sekarang balik hubungan input sehingga R1 dihubungkan dengan titik V1, dan R3
dengan titik V2. Ulangi langkah 3 dan 4 catat hasilnya.

V1 setelah dihubungkan dengan VA = ...... V

V2 setelah dihubungkan dengan VB = ...... V

VB – VA = ............................ V
Vo =…………….V

Page|6
6. Putuskan catu daya dan ubah resistor R1 dan R3 menjadi 47KΩ. Ulangi percobaan ini
dari langkah 1 sampai langkah 5.
7. Dari persamaan yang diberikan dalam dasar-dasar desain, bandingkan tegangan output
yang dihitung dari persamaan ini dengan tegangan output yang diukur.
Tabel 5.1 Pengukuran Output Difference Amplifier pertama

R1=R3= 47K Saat VA~>V2 Saat VA~>V1


VB~>V1 VB~>V2

Perhitungan VA

VB

Vo

Pengukuran VA

VB

Vo

Hasil dan Analisa


Hasil
1. Foto hasil output dari osiloskop

Gambar 10 input V1 = 6 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Page|7
Gambar 11 input V2 = 4 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Gambar 12 ketika V2-Va hasil 4.2 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Gambar 13 ketika V1-Vb hasil 5.8 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Page|8
Gambar 14 ketika V2-Vb hasil 4.2 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Gambar 15 ketika V1-Va hasil 5.8 V, T/div 0.2 ms, V/div 2 V

Gambar 16 Output rangkaian ketika sejajar = -3 V , T/div 0.5 ms, V/div 1 V

Gambar 17 Output rangkaian ketika silang = 3 V, T/div 0.2 ms, V/div 1 V

Page|9
Analisa
Dari hasil praktikum kali ini dapat dianalisis bahwa rangkaian difference amplifier
dapat menggunakan dua input pada dua kaki IC LM741 baik inverting maupun non-
inverting, setelah merangkai rangkian tersebut dapat menghasilkan suatu keluaran
output dan bisa diukur maupun dihitung dan menghasilkan nilai selisih antara
pengukuran dan perhitungan. Ketika pada input non-inverting diberikan tegangan
lebih besar dari input inverting maka Voutput yang diperoleh hasilnya yaitu positif (+).
Ketika pada input inverting diberikan tegangan lebih besar dari input non-inverting
maka Vout yang diperoleh hasilnya negative. Pada rangkaian ini menghasilkan
gelombang yang dihasilkan lurus dari hasil osiloskop karena output mengeluarkan
tegangan DC.
● Pembahasan
Rangkaian difference amplifier merupakan rangkaian op-amp yang terdiri dari 2
input yakni input yang masuk pada kaki inverting dan non-inverting. Pada rangkaian
ini terjadi pembagian tegangan pada input non-inverting yakni kaki 3 LM741.
Rangkaian difference amplifier digunakan untuk menguatkan selisih dari kedua input.
Pada input inverting maka rumus penguatan yang digunakan adalah rumus
penguatan inverting, dan pada input non-nverting maka menggunakan rumus
penguatan non-inverting.
● Tugas
1. Bagaimana jika kedua Input an diberi tegangan berbeda (Tegangan AC dan
Tegangan DC) misal Tegangan AC 2Vpp dan tegangan DC 1VDC?
Jawab:
Tegangan AC 2vpp akan dikuatkan, Tegangan 1 VDC juga dikuatkan, hasil
output hasil penguakatan Vdc akan menjadi Baseline dari gelombang
ACnya.

Gambar 18 Hasil output ketika non-inverting mendapat 2Vpp dan inverting mendapat
1VDC, dengan penguatan 2,1 kali.

P a g e | 10
Gambar 19 Hasil output ketika non-inverting mendapat 1VDC dan inverting mendapat
2Vpp, dengan penguatan 2,1 kali.

2. Putuskan catu daya dan ubah resistor R1 dan R3 menjadi 33KΩ. Ulangi
percobaan ini dari langkah 1 sampai langkah 5 proteus.
Jawab:
V1 setelah dihubungkan dengan VB = 3 V
V2 setelah dihubungkan dengan VA = 1.75 V
Kemudian ambil bedanya (VB-VA) dan catat hasilnya :
VB-VA= 1.25 V
Sekarang dengan osiloskop, ukur tegangan output Vo dan catat hasilnya.
Vo= 3.85 V
Sekarang balik hubungan input sehingga R1 dihubungkan dengan titik V1,
dan R3 dengan titik V2. Ulangi langkah 3 dan 4 catat hasilnya.
V1 setelah dihubungkan dengan VA = 3 V
V2 setelah dihubungkan dengan VB = 1.75 V
VB – VA = -1.25 V
Vo = -3.85 V

3. Dari persamaan yang diberikan dalam dasar-dasar desain, bandingkan


tegangan output yang dihitung dari persamaan ini dengan tegangan output
yang diukur.

P a g e | 11
Tabel 5.2 Pengukuran Output Difference Amplifier kedua
Saat Saat
R1=R3= 33K VA~>V2 VA~>V1
VB~>V1 VB~>V2
VA 1.72 V 3V
Perhitungan VB 3V 1.72 V
Vo 3.87 -3.87
VA 1.75 V 3V
Diukur VB 3V 1.75 V
Vo 3.85 V -3.85 V

4. Buatlah rangkaian diatas dalam pcb dengan penguatan 1-100 kali.


Jawab: lampiran

● Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa difference
amplifier merupakan rangkaian op-amp yangt terdiri dari 2 input (inverting dan non-
inverting), difference amplifier digunakan untuk mempurkuat selisih dari sinyal input,
ada beberapa rumus yang digunakan untuk mencari output dari rangkaian difference
amplifier. yakni sebagai berikut:
𝑅2
Ketika R1=R3, maka Vout = 𝑅1 (Vb-Va)

R2=R4
−𝑅2 𝑅1+𝑅2 𝑅4
Ketika R1≠R3, maka Vout = ( 𝑅1 𝑥 𝑉𝑎) + ( 𝑥 𝑅3+𝑅4 𝑥 𝑉𝑏)
𝑅1

R2≠R4
Dari hasil praktikum dengan menggunakan rumus diatas dapat dihasilkan
output apabila Vb>Va maka hasilnya akan positif sedangkan ketika Vb<Va maka hasil
output akan negative dan pada pembacaan osiloskop hasil output positif akan
melebihi garis baseline, dan pada negative yakni dibawah garius baseline. Pada
praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pengukuran apabila
input Va didapatkan dari V2, dan Vb dari V1(silang) maka output lebih kecil kecil dari
pada Va sejajar dengan V1.

P a g e | 12
● Daftar Pustaka
1. Dickson Kho, “Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier)”, 2022 [online].
Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/
[Accessed 10 Februari 2023].
2. Samrasyid, “Op-Amp Sebagai Penguat Differensial”, 21 Agustus 2019 [Online].
Available: https://www.samrasyid.com/2019/08/op-amp-sebagai-penguat-
differensial.html/ [Accessed 10 Februari 2023].
3. Andrea Afif L, “Apa itu IC LM741”, 06 Oktober 2012 [Onilne]. Availbale:
http://ilmuelektromedik.blogspot.com/2012/10/apa-itu-ic-lm741.html/ [Accessed
10 Februari 2023].
4. Anonim, “Penguat Differensial Pada Op-Amp”, 10 November 2022 [Online].
Availbale: https://elektronika-dasar.web.id/penguat-differensial-pada-op-amp/
[Accessed 10 Februari 2023].
5. Modul Praktikum Elektronika Terintegrasi.

P a g e | 13
LAPORAN SEMENTARA ELTER

MEJA : 5 (Lima) PRAKTIKUM KE :


KELAS : 1B2 4 (empat)

NAMA: 1.Rafi Zundy Dzulfikar /P27838022080 ASISTEN : Alfi Nur Zeha


2. Rifky nabilul Azmi / P27838022083
PARAF
3. Saibia Nurrachmathalia / P27838022085
4. - / -
HARI/TANGGAL: Senin / 30 Januari 2023
MATERI : Diverting amplifier

I. Gambar Rangkaian dan Penjelasan

Penjelasan rangkaian dimana resistor input mendapat tegangan 12 VDC,


dengan V1 akan dihubungkan ke VA atau VB dan V2 dihubungkan VA atau VB.
R1 dihubungkan dengan kaki 2 LM741 dan R2 dihubungkan dengan kaki 2 dan
kaki 6 pada LM741. R3 dan R4 dihubungkan dengan kaki 3 LM741 dan R4 ke
ground. Vout dihubungkan dengan CH2, Vout dihubungkan dengan R pada LED,
dan LED dihubungkan ke ground, dan osiloskop juga disambungkan ke ground.
II. Tabel Pengukuran
No R1=R2 Va-V2, Vb-v1 Va-V2, Vb-v1
1. Perhitungan Va 4v 6v
Vb 6v 4v
Vout 4,2 v -4,2 v
2. Pengukuran Va 3,4 v 5,6 v
Vb 5,6 v 3,4 v
Vout 3v -3 v

P a g e | 14
III. Perhitungan
Kalibrasi Osiloskop dan Pembagian Tegangan
• Kalibrasi osiloskop • Pembagian Tegangan
68𝑘+33𝑘
F = 1000 hz • V1 = . 12
100𝑘+33𝑘+68𝑘
A = 2 Vpp 101𝑘
= . 12
A = V/div . Tinggi  201𝑘
= 0,5 . 12
2 = 1 . Tinggi 
2
=6V
Tinggi  = • V2 =
68𝑘
. 12
1
100𝑘+33𝑘+68𝑘
Tinggi  = 2 p-p 68𝑘
= . 12
T/div = 5 ms 201𝑘
= 0,3 . 12
F = 1000 Hz =4V
1
F = Lebar  .T/div
1
1000 = Lebar  .2.10−4
10000
1000 = Lebar  .2
10000
lebar  = 2.1000

lebar  = 5 kotak

Perhitungan dan Pengukuran


Perhitungan Pengukuran
- Apabila Va = V2, Vb = V1 (silang) - Posisi silang
−Rf Va = t□ x V/div
Vout a = x V1
Rin = 1,7 x 2
−100k = 3,4V
= x4
47k Vb = t□ x V/div
= - 8,5 V = 1,8 x 2
−𝑅𝑔 𝑅𝑓 = 3,6V
Vout b = ( 𝑅𝑖𝑛𝑝+𝑅𝑔) (𝑅𝑖𝑛 + 1) V1
Vout = t□ x Vldiv
100𝑘 100𝑘 = 3 x1
= (47𝑘+100𝑘) ( 47𝑘 + 1) 6
= 3V
= 12,7V - Posisi sejajar
Vout = VbꟷVa Va = t□ x V/div
= 12,7 – (-8,5) = 4,2 V = 1,8 x 2
= 3,6V
- Apabila Va = V1, Vb = V2 (sejajar) Vb = t□x V/div
−Rf =1,7 x 2
Vout a = x Vi
Rin = 3,4V
=
−100k
x6 Vout =t□ x V/div
47k = -3 x 1
= ꟷ12,7V = -3V
Rg Rf
Vout b = x x V2
RIn+Rg Rin
100𝑘 100𝑘
= 𝑥 𝑥4
47𝑘+100𝑘 47𝑘
= -8,5 V
Vout = VbꟷVa
= ꟷ8,5 ꟷ(ꟷ12,7) = ꟷ4,2 V

P a g e | 15
P a g e | 16
V. Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa difference
amplifier merupakan rangkaian op-amp yangt terdiri dari 2 input (inverting dan non-
inverting), difference amplifier digunakan untuk mempurkuat selisih dari sinyal input,
ada beberapa rumus yang digunakan untuk mencari output dari rangkaian difference
amplifier. yakni sebagai berikut:
𝑅2
Ketika R1=R3, maka Vout = 𝑅1 (Vb-Va)

R2=R4
−𝑅2 𝑅1+𝑅2 𝑅4
Ketika R1≠R3, maka Vout = ( 𝑅1 𝑥 𝑉𝑎) + ( 𝑥 𝑅3+𝑅4 𝑥 𝑉𝑏)
𝑅1

Dari hasil praktikum dengan menggunakan rumus diatas dapat dihasilkan output
apabila Vb>Va maka hasilnya akan positif sedangkan ketika Vb<Va maka hasil
output akan negative dan pada pembacaan osiloskop hasil output positif akan
melebihi garis baseline, dan pada negative yakni dibawah garius baseline. Pada
praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pengukuran apabila
input Va didapatkan dari V2, dan Vb dari V1(silang) maka output lebih kecil kecil dari
pada Va sejajar dengan V1.

1 2 3

TUGAS PARAF

P a g e | 17
• Lampiran

Rangkaian difference amplifier dengan penguatan 1-100 kali.

Anda mungkin juga menyukai