D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Penulis
Evan Christopher
Siregar
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Di dalam sistem kontrol sering kali keluaran dari sensor nilainya
tidak sesuai yang diharapkan yaitu nilainya mudah untuk diolah. Oleh
karena itu perlu adanya pengolah sinyal agar sinyal keluaran dari sensor
dapat kita olah terlebih dahulu agar keluarannya seperti yang diharapkan.
Maka diperlukan sebuah penguat untuk mengatasi hal tersebut yaitu
penguat Op-Amp.
Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu
penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat
yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam
penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting,
penjumlah, penguat diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan
penguat tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya
tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya, diantaranya komparator,
integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit
gelombang (Gunarta, 2011).
Rangkaian integrator Op-Amp ini juga berasal dari
rangkaian inverting dengan tahanan umpan baliknya diganti dengan
kapasitor. Jika kapasitor dihubungkan dalam untaian umpan baliknya,
rangkaian itu digolongkan sebagai sebuah integrator. Secara umum,
umpan balik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik
negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur. Ketika inputnya
berupa sinyal DC (frekuensi = 0), kapasitor akan berupa saklar terbuka.
Jika tanpa resistor feedback seketika itu juga outputnya akan saturasi
sebab rangkaian umpanbalik Op-Amp menjadi open loop (penguatan open
loop Op-Amp ideal tidak berhingga atau sangat besar). Maka
rangkaian feedback integrator harus diparalelkan dengan sebuah resistor
dengan nilai sebesar 10 kali R (Arifin, 2009).
Rangkaian integrator sangat berguna untuk menaikkan dan
menurunkan tegangan. Oleh karena itu praktikum ini dilakukan agar
dapat mengetahui rangkaian OP-Amp sebagai integrator dan memahami
karakteristik pengoperasiannya serta mempelajari hasil proses integrasi
pada keluaran dengan memberi masukan gelombang kotak, segitiga, dan
sinusoidal yang bermanfaat bagi praktikan untuk sekarang dan dimasa
yang akan datang dalam membuat rangkaian elektronika.
1. 2. Tujuan
Tujuan praktikum pada percobaan rangkaian integrator adalah sebagai
berikut.
a. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai integrator dan memahami
karakteristik pengoperasiannya.
b. Mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran dengan memberi
masukan gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal.
BAB 2
METODE PRAKTIKUM
2. 1. Landasan Teori
Pada integrator RC, jika tetapan waktu = RC<<T, kapasitor akan
terisi penuh dalam waktu T/2. Akan terjadi jika tetapan waktu = RC>>T.
Maka sebelum kapasitor terisi penuh, Vs (tegangan masukan/tegangan
sumber) sudah berubah tanda, akibat isyarat keluaran akan berupa satu
tegangan yang berbentuk segitiga. Dengan menggunakan Op-Amp dapat
kita peroleh frekuensi operasi yang lebih besar (Sutrisno, 1986:13).
Rangkaian integrator dibuat dengan cara mengganti umpan balik resistor
dengan kapasitor, seperti pada gambar dibawah ini :
t
1
Vc(t) = ∫ Vin dt . Karena Vout(t) = Va - Vb(t) = -Vo(t), maka akhirnya
RiC 0
diperoleh persamaan sebagai berikut (Wahyudi, 2014:90):
t
−1
Vout(t) =
RinC ∫ Vin dt
o
Integrator aktif terdiri dari dua buah kata, yakni integrator dan
aktif. Integrator adalah sebuah rangkaian dimana keluarannya sebanding
dengan integral masukkannya. Sedangkan aktif berarti beberapa
komponennya mempergunakan komponen aktif, yaitu komponen
elektronik yang dapat bekerja bila ada daya. Sebagai komponen aktif
dalam hal ini adalah Op-Amp yang merupakan rangkaian kapasitor
pengganti komponen ketahanan umpan balik tegangan (Bueche,
2006:115).
2. 3. Pelaksanaan Praktikum
a. Waktu Praktikum : Senin, 25 April 2022
b. Lokasi Praktikum : Laboratorium Universitas Sari Mutiara Indonesia
2. 4. Alat dan Bahan Praktikum
Alat-alat Praktikum :
a. Breadboard
b. Function generator
c. Kabel alligator-alligator
d. Kabel banana-alligator
e. Jumper
f. Minilab multifunction
g. Osiloskop
h. Passive probe
Bahan-bahan Praktikum :
a. Ic Op-Amp 741
b. Kapasitor 1 nF
c. Resistor 22 kΩ
d. Resistor 2,2 MΩ
2. 5. Prosedur Praktikum
1. Disusun rangkaian Op-Amp integrator seperti pada gambar dibawah
ini.
2. Diatur isyarat masukkan dari signal generator untuk menghasilkan
isyarat kotak 1 Vpp pada frekuensi 1 kHz.
3. Digunakan chanel 1 pada osiloskop untuk gelombang masukan dan
chanel 2 untuk isyarat keluaran. Mengatur time/div dan volt/div
agar seluruh layar osiloskop hanya ditempati oleh satu gelombang
saja. Kemudian tuliskan time/div dan volt/div, serta mengambil
gambar gelombangnya.
4. Diulangi langkah 2 dan 3 untuk gelombang segitiga dan sinusoidal.
5. Ditambahkan resistor 2,2 MΩ sejajar dengan kapasitor 47 nF,
kemudian ulangi langkah 2-4.
2. 6. Hasil Pengamatan
1. Tanpa Resistor Tambahan
Gelombang kotak
Gelombang segitiga
Gelombang sinusoidal
Gelombang segitiga
Gelombang sinusoidal
2. 7. Analisis Data
1. Tanpa Resistor Tambahan
a. Gelombang Kotak
Menghitung frekuensi gelombang kotak
T = Div horizontal x time/div
= 2,5 x 0,2 ms
= 0,5 ms
1
f =
T
1
=
0,5 ms
1000
=
0,5
= 2000 Hz
b. Gelombang Segitiga
Menghitung frrekuensi gelombang segitiga
T = Div horizontal x time/div
= 4,3 x 0,2 ms
= 0,86 ms
1
f =
T
1
=
0,86 ms
1000
=
0,86
= 1162,79 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp = Div.vertikal x volt/div
= 2,3 x 1 V
= 2,3 V
c. Gelombang Sinusoidal
Menghitung frrekuensi gelombang sinusoidal
T = Div horizontal x time/div
= 4,2 x 0,2 ms
= 0,84 ms
1
f =
T
1
=
0,84 ms
1000
=
0,84
= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp = Div.vertikal x volt/div
= 2,2 x 1 V
= 2,2 V
1
f =
T
1
=
0,84 ms
1000
=
0,84
= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp = Div.vertikal x volt/div
= 2,4 x 1 V
= 2,4 V
b. Gelombang Segitiga
Menghitung frrekuensi gelombang segitiga
T = Div horizontal x time/div
= 2,1 x 0,2 ms
= 0,42 ms
1
f =
T
1
=
0,42 ms
1000
=
0,42 ms
= 2380,35 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp = Div.vertikal x volt/div
= 2,3 x 1 V
= 2,3 V
c. Gelombang Sinusoidal
Menghitung frrekuensi gelombang sinusoidal
T = Div horizontal x time/div
= 4,2 x 0,2 ms
= 0,84 ms
1
f =
T
1
=
0,84 ms
1000
=
0,84 ms
= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp = Div.vertikal x volt/div
= 2,2 x 1 V
= 2,2 V
2. 8. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai rangkaian integrator yang
bertujuan untuk menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian
integrator dan memahami karakteristik pengoperasiannya serta
mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran dengan memberi
masukkan gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal.
Pada percobaan pertama yaitu menyusun rangkaian Op-Amp
sebagai rangkaian integrator dan memahami karakteristik
pengoperasiannya dengan menggunakan resistor 22 kΩ. Op-Amp adalah
penguat DC yang berpenguatan sangat tinggi yang mepergunakan
rangkaian umpan balik luar untuk mengatur responnya. Sementara
rangkaian integrator adalah sebuah rangkaian dimana keluarannya
sebanding dengan integral masukkannya, dan mempergunakan komponen
aktif yaitu Op-Amp. Rangkaian integrator disusun secara mengganti
rangkaian umpan balik resistor dengan kapasitor. Karakteristik
pengoperasiaanya adalah rangkaian dasar sebuah integrator adalah
rangkaian Op-Amp inverting akan tetapi rangkaian umpan baliknya bukan
resistor melainkan kapasitor. Kemudian (Iin + Iout) sama dengan nol.
Tegangan keluaran pada integrator merupakan fungsi integral dari
tegangan input. Dari percobaan ini juga didapatkan frekuensi untuk
gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal secara berturut-turut adalah 2000
Hz; 1162,79 Hz dan 1190,48 Hz sedangkan untuk V pp secara berturut
adalah 4 V; 2,3 V dan 2,2 V.
Pada percobaan kedua yaitu mempelajari hasil proses integrasi
pada keluaran dengan memberi masukkan gelombang kotak, segitiga dan
sinusoidal. Dalam praktikum ini, secara teori jika signal input berbentuk
kotak akan menghasilkan signal output berbentuk segitiga, apabila signal
input berbentuk segitiga akan menghasilkan signal output berbentuk
sinusoidal serta jika signal input berbentuk sinusoidal akan menghasilkan
signal output berbentuk gelombang sinusoidal yang lain yang berbalik fase
1800. Akan tetapi antara hasil gambar gelombang saat praktikum tidak
sesuai dengan teori yang ada. Sebab gelombang yang dihasilkan
seharusnya lebih halus saat penambahan hambatan Rf. Dan dari
praktikum didapatkan juga frekuensi gelombang kotak, segitiga dan
sinusoidal secara berturut-turut adalah 1190,48 Hz; 2380,95 Hz dan
1190,48 Hz dengan Vpp secara berturut-turut adalah 2,4 V; 2,3 V dan 2,2
V.
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
a. Rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian integrator disusun dengan cara
mengganti umpan balik resistor menjadi umpan balik kapasitor
dimanakeluarannya sebanding dengan integral masukkannya.
Karakteristik pengoperasiaannya adalah rangkaian dasar sebuah
integrator adalah rangkaian Op-Amp inverting akan tetapi rangkaian
umpan baliknya bukan resistor melainkan kapasitor.
b. Pada proses integrasi ketika signal input berbentuk kotak, signal output
berbentuk kotak juga. jika signal input berbentuk kotak akan
menghasilkan signal output berbentuk segitiga, apabila signal input
berbentuk segitiga akan menghasilkan signal output berbentuk sinusoidal
serta jika signal input berbentuk sinusoidal akan menghasilkan signal
output berbentuk gelombang sinusoidal yang lain yang berbalik fase
1800.
2. SARAN
Semoga dalam praktikum selanjutnya kita dapat memperhatikan dengan
baik dan seksama.
DAFTAR PUSTAKA