D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Penulis
Evan Christopher
Siregar
BAB 1
PENDAHULUAN
1. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat
inverting dan non inverting.
2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat
3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan dari masing-masing penguat
2. DASAR TEORI
Operasional Amplifier (Op-amp) sebagai Komparator Operational
Amplifier atau disingkat op-amp merupakan salah satu komponen analog
yang populer digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.
Aplikasi op-amp populer yang paling sering dibuat antara lain adalah
rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada
dasarnya penguat ini terdiri dari penguat differensial dengan nilai penguatan
yang sangat tinggi serta impedansi masukan yang juga tinggi, penguat
penyangga (buffer) dan pada bagian keluaran terdiri dari driver (pengendali)
dengan nilai resistansi keluaran yang sangat rendah. Op-Amp memiliki dua
jalur masukan, yaitu masukan terbalik (inverting) dan masukan tidak
terbalik (non-inverting).
Parameter penguat operasi pada umumnya adalah : - Penguat
tegangan terbuka sangat besar, yaitu sekitar 100.000 kali. - Impedansi
masukan yang cukup tinggi dengan nilai tipikal 1 MΩ. - Impedansi keluaran
sangat rendah, dengan nilai tipikal pada rentang puluhan ratusan Ω. -
Perbandingan penolakan terhadap sinyal mode bersama (CMRR) lebih dari
90 dB. Karena penguat loop terbuka dan impedansi masukannya yang
sangat besar, maka penguat operasi ini sangat mudah untuk dikonstruksi
agar berfungsi sebagai penguat yang kita inginkan dengan cara menambah
beberapa tahanan luar.
Beberapa pemakaian Op-Amp yang umum antara lain sebagai
penguat inverting, penguat non-inverting, penguat penjumlahan dan penguat
selisih.Penguat inverting, dikonstruksi dari Op-Amp dimana tegangan
masukannya diberikan pada terminal inverting rangkaian penguat ini
ditunjukan pada gambar dibawah, dengan penguatan tegangan : AV =
Vout / Vin = -(RF / Rin).
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGUAT INVERTING
https://html.scribdassets.com/175pcq77k05av62n/images/4-
f9ba9b08b7.jpg
https://html.scribdassets.com/175pcq77k05av62n/images/4-
f9ba9b08b7.jpg
Gambar 2. Non Inverting
1. KESIMPULAN
Ketidaksesuaian antara hasil pengukuran dengan perhitungan penguatan
secara teori disebabkan oleh kondisi komponen yang tidak dalam keadaan
ideal serta kekurangan ketelitan praktikan dalam percobaan. Dalam percobaan
ini praktikan tidak bisa menghitung nilai impedansi input dan output
rangkaian, karena tidak tersedianya variable resistor yang sesuai
2. SARAN
Saya sangat menyayangkan praktikum kita kali ini, karena kurang nya waktu
dan kessempatan kita juga terbatas, serta alat kita juga kurang memadai untuk
melakukan praktikum kali ini. Untuk selanjutnya saya sangat mengharapkan
agar kita semua mengumpulkan semangat untuk melakukan praktikum,
karena jika kita tidak malakukan praktikum, kita akan banyak ketinggalan
pelajaran yang penting, seperti ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://html.scribdassets.com/175pcq77k05av62n/images/4-f9ba9b08b7.jpg
https://html.scribdassets.com/175pcq77k05av62n/images/4-f9ba9b08b7.jpg
https://www.academia.edu/25990909/
PENGUAT_INVERTING_DAN_NON_INVERTING
http://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/LAB-PTE-02-Jobsheet-1-
Penguat-Inverting-dan-Non-Inverting.pdf
http://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/LAB-STL-02-Jobsheet-1-
Penguat-Non-Inverting.pdf