Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN JOB 2

PENGUAT TIDAK MEMBALIK (NON-INVERTING)

DISUSUN OLEH :

Kelas : 3 EC
Dosen Pengampu : Niksen Alfarizal, S.T., M.Kom.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN 2021/2022

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan tentang ‘Penguat Tidak
Membalik’ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Niksen Alfarizal, S.T., M.Kom.pada mata kuliah Praktek Pengolahan Sinyal. Selain
itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penguat tidak
membalik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen pembimbing mata
kuliah Pengolahan Sinyal yang telah memberikan tugas laporan, ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya.

Kami menyadari, laporan yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Palembang, 28 September 2022

Kelas 3 EC

2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6

BAB III PERCOBAAN................................................................................................................. 7

3.1 Penguat Tidak Membalik Masukan Positif............................................................................ 7

3.2 Penguat Tidak Membalik Masukan Negatif...........................................................................8

3.3 Penghitung Tidak Membalik.................................................................................................. 9

3.4 Pengikut Tidak Membalik Masukan Positif.........................................................................10

3.5 Pengikut Tidak Membalik Masukan Negatif....................................................................... 11

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................... 12

4.1 Analisa..................................................................................................................................12

4.2 Kesimpulan...........................................................................................................................12

LAMPIRAN..................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penguat operasional (operational amplifier) mulai digunakan padatahun
1940-an, ketika sirkuit elektronika dasar dibuat dengan menggunakantabung
vakumuntuk melakukan operasi matematikaseperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, integral, dan turunan. Istilah penguatoperasional itu sendiri
baru digunakan pertama kali olehJohn Ragazzinidan kawan-kawan dalam sebuah
karya tulis yang dipublikasikan pada tahun1947.Penguat operasional Op-Amp atau
yang biasa disebut (operational amplifier) merupakan suatu jenis
penguatelektronikadengansambatan(coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor
penguatan) sangat besardengan dua masukan dan satu keluaran (Daryanto, 2008).
Dalam elektronika berbagai model rangkaian yang dapat kita
temukan.Sebagian besar dari rangkaian-rangkaian tersebutmemerlukan
pengutantegangan atau arus yang tinggi tanpa terjadi pembalikan (inversion)
isyarat.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh tegangan dengan besar sesuaidengan
yang dibutuhkan, dimana sumber tengangan yang tersedia sebagaimasukan tidak
dapat mencukupi.Penguat Op_Amp tak membalik (non inverting Op-Amp) didesain
untuk berbagai keperluan.Besar penguatantegangan yang diharapkan dapat diperoleh
dengan mengatur besarnyaresistansi resistor yang dipasang baik pada resistor yang
dipasang padamasukan maupun resistor pada pembaliknya.Rangkaian ini selain
dapatdigunakan untuk memperkuat isyarat AC juga dapat digunakan untuk penguat
isyarat DC. Dalam masing-masing kondisi tersebut, isyaratkeluaran yang dihasilkan
akan tetap sefasa dengan masukannya.
Rangkaian non inverting tidak jauh berbeda dengan rangkaianinverting.
Perbedaannya adalah pada rangkaian inverting, isyarat masukan dikenakan pada
terminal masukaninverting. Sedangkan pada rangkaian non invertingini, isyarat
masukan dipasang pada terminal masukannon inverting. Jadi rangkaian operasional
tak-membalik dapat dibuat dengan memasang masukan pada terminal non inverting
(Rizky, 2004).
Oleh karena itu, untuk memahami lebih lanjut penguat operasionaltak
membalik dalam sebuah rangkaian maka dilakukanlah praktikum ini.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah susunan rangkaian (skema) penguat tak membalik ?
2. Bagaimana menerapkan perhitungan untuk menunjukan besarnya penguat
tegangan output dengan memasang resistor yang dipilih ?
3. Apa yang membedakan penguat inverting dengan penguat non inverting ?
4. Bagaimana cara menghitung besar penguatan berdasarkan percobaan ?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini yakni mahasiswa
diharapkan dapat:
a. Menyusun rangkaian Op-Amp tak-membalik sederhana dan
memahamikarakteristik pengoperasiannya.
b. Menerapkan perhitungan untuk menunjukkan besarnya penguatantegangan
dengan metode resistansi dan tegangan.

5
BAB II

PEMBAHASAN
Penguat Tak-Membalik ( Non-Inverting Amplifier) merupakan penguatsinyal
dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasayang sama
dengan sinyal input. Penguat tak-membalik (non-invertingamplifier) dapat dibangun
menggunakan penguat operasional, karena penguatoperasional memang di desain
untuk penguat sinyal baik membalik ataupuntak membalik.Rangkaian penguat tak-
membalik ini dapat digunakan untukmemperkuat isyarat AC maupun DC dengan
keluaran yang tetap sefasedengan sinyal inputnya.Impedansi masukan dari rangkaian
penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan
nilaiimpedansi sekitar 100 MΩ.

Rangkaian diatas merupakan salah satu contoh penguat tak-membalik


menggunakan sumber tegangan DC simetris. Dengan sinyal input yang diberikan
pada terminal input non- inverting, maka besarnya penguatan tegangan rangkaian
penguat tak membalik diatas tergantung pada harga Rin dan Rf yang dipasang.
Besarnya penguatan tegangan output dari rangkaian penguat tak membalik diatas
dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

∆ =( ) +1

Apabila besarnya nilai resistor Rf dan Rin rangkaian penguat tak membalik diatas sama-
sama 10KΩ maka besarnya penguatan tegangan dari rangkaian penguat diatas dapat dihitung
secara matematis sebagai berikut:
10
∆ =( )+1=2
10
Penguat tak membalik (non-inverting), Susunan seperti gambar 2.1 adalah
sebuah Op- Amp yang diterapkan dalam modus penguat tak membalik atau non-
inverting, yaitu tegangan keluarannya, V0 mempunyai polaritas yang sama seperti
tegangan masukan. Dari cara penyusunannya dapat dilihat bahwasinyal masukan
dihubungkan kemasukan non-inverting, sehingga sinyalkeluaran mempunyai fase
yang sama dengan sinyal masukan.

6
BAB III

PERCOBAAN

3.1 Penguat Tidak Membalik Masukan Positif (+)

Gambar 3.1 Penguat Tidak Membalik Masukan Positif (+)

Langkah Percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.1
2. Atur osiloskop seperti di bawah ini :
 Channel 1 : 2 (V/div)
 Channel 2 : 2 (V/div)
 Batas waktu : 5 (mSec/div)
 Arus DC
3. Masukkan input 1 (V) dan ukur Vin dan Vo. Catat pada tabel 3.1
4. Lalu ganti nilai resistansi Rf ke 22 KΩ dan ulangi langkah (3)
5. Gunakan nilai Rind an Rf yang telah diberikan pada langkah (3) dan (4)
hitunglah Vo dan catat pada tabel 3.1 berdasarkan rumus berikut :

Tabel 3.1 Hasil Penguat Tidak Membalik Masukan Positif (+)

Ri Rf (Ω) Vin (V) Vo (V)


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
10 K 10 K 1 2 2
10 k 22 K 1 3,2 3,2

7
Hasil Perhitungan :
Ketika Rf = 10 K
10
= (1 + )×1=2
10
Ketika Rf = 20 K
22
= (1 + ) × 1 = 3,2
10

3.2. Penguat Tidak Membalik Masukan Negatif (-)

Gambar 3.2 Penguat Tidak Membalik Masukan Negatif (-)


Langkah Percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.1
2. Atur osiloskop seperti di bawah ini :
 Channel 1 : 2 (V/div)
 Channel 2 : 2 (V/div)
 Batas waktu : 5 (mSec/div)
 Arus DC
3. Masukkan input 1 (V) dan ukur Vin dan Vo. Catat pada tabel 3.2
4. Lalu ganti nilai resistansi Rf ke 22 KΩ dan ulangi langkah (3)
5. Gunakan nilai Rin dan Rf yang telah diberikan pada langkah (3) dan (4)
hitunglah Vo dan catat pada tabel 3.2 berdasarkan rumus berikut :

8
Tabel 3. 2 Hasil Penguat Tidak Membalik Masukan Negatif (-)

Ri Rf (Ω) Vin (V) Vo (V)


Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
10 K 10 K -1 -2 -2
10 k 22 K -1 -3,2 -3,2

Hasil Perhitungan :
Ketika Rf = 10 K
10
= (−1 + ) × 1 = −2
10
Ketika Rf = 20 K
22
= (−1 + ) × 1 = −3,2
10

3.3. Penghitung Tidak Membalik

Gambar 3.3 Penghitung Tidak Membalik


Langkah Percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.3
2. Atur osiloskop seperti di bawah ini :
 Channel 1 : 1 (V/div)
 Channel 2 : 2 (V/div)
 Batas waktu : 5 (mSec/div)
 Arus DC
3. Sambungkan input AC 1 Vp-p ke Vin1, Vin2, dan Vin3 seperti pada
gambar 3.3 dan ukur input Vin dan output Vo. Tuliskan pada tabel 3.3
amati bentuk gelombang.

9
Tabel 3. 3 Hasil Penghitung Tidak Membalik
Vin (V) Vo (V)
Vin1 1 2
Vin1 + Vin2 2 2
Vin1 + Vin2 + Vin3 3 2

3.4. Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Positif (+)

Gambar 3.4 Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Positif


Langkah Percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.4
2. Atur osiloskop seperti di bawah ini :
 Channel 1 : 5 (V/div)
 Channel 2 : 5 (V/div)
 Batas waktu : 5 (mSec/div)
 Arus DC
3. Masukan DC 5 V, lalu ukur Vin dan Vo. Catat pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Positif


Tegangan masukan Vin (V) Vo (V)
DC 1 1
AC 1 1

10
3.5. Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Negatif (-)

Gambar 3.5 Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Negatif


Langkah Percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.5
2. Atur osiloskop seperti di bawah ini :
 Channel 1 : 5 (V/div)
 Channel 2 : 5 (V/div)
 Batas waktu : 5 (mSec/div)
 Arus DC
3. Masukan DC 5 V, lalu ukur Vin dan Vo. Catat pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Pengikut Tegangan Tidak Membalik Masukan Negatif


Tegangan masukan Vin (V) Vo (V)
DC -1 -1
AC -1 -1

11
BAB IV
PENUTUP

Penguat tak membalik (non-inverting) merupakan suatu penguat dimana


tegangan keluarannya (Vout) mempunyai polaritas yang sama atau satu fase dengan
tegangan masukan (Vin), sehingga jika masukan dihubungkan dengan masukan tak
membalik, maka keluaran akan memiliki tanda yang sama dengan masukan +/- (satu
fase) . Penguat tak membalik dapat terrealisasi jika Vin nya dihubungkan pada non-
inverting input (+).
Pada paraktikum job 2 mengenai penguat tak membalik dilakukan
pengamatan tentang sinyal keluaran pada osciloskop. Dimana pada praktikum ini
menggunakan Ri= 10 KΩ dan nilai yang berbeda untuk Rf untuk percobaan 1, 2, 3, 4
dan 5. Pada percobaan 1, 2, 3 diperoleh bentuk isyarat gelombang masukan dan
gelombang keluaran berbentuk gelombang sinusoidal.Pada osiloskop terlihat bahwa
isyarat gelombang masukan sefasa dengan gelombang keluaran. Artinya, hasil
isyarat gelombang yang diperoleh secara praktek dengan konsep secara teori sama.
Pada percobaan 1, ketika Vin bernilai +, maka Vout nya juga bernilai +, dan
Vout lebih besar dari Vin. Pada percobaan 2, Ketika Vin bernilai -, maka Vout nya
juga bernilai -, dan Vout lebih besar dari Vin. Sehingga IC 741 bisa berfungsi
sebagai penguat tidak membalik yang bisa dibuktikan karena Vout >Vin dan Vout
sefase dengan Vin. Hasil dari percobaan sesuai dengan
rumus perhitungan yakni dengan rumus Vo = (1 + x Vin).

Pada percobaan 3, IC 741 dapat berfungsi sebagai penghitung tidak


membalik dimana terdapat beberapa tegangan masukan yang dihubungkan secara
parallel ke non-inverting input
sehingga menghasilkan output dengan rumus Vo = 1+ 2+ 3+

Pada percobaan 4 dan 5 IC 741 bertindak sebagai pengikut tidak membalik,


sehingga Vin besar dan fasenya sama dengan Vout. Pengikut tidak membalik dapat
terjadi ketika Rf dan Rin di tiadakan sehingga Vout = Vin.

4.1. Kesimpulan
Pada Percobaan 1, 2, 3, 4, 5 dapat diambil kesimpulan bahwa
1. IC 741 dapat menjadi penguat tidak membalik jika terdapat Rf dan Rin
dan Vin dihubungkan pada IC 741 bagian Non-inverting input
2. Penguat tidak membalik memiliki ketentuan jika Vout > dari Vin dan
Vout memiliki fase yang sama dengan Vin
3. IC741 dapat menjadi pengikut tidak membalik jika Rf dan Rin ditiadakan
4. IC 741 dapat menjadi penghitung tidak membalik jika memiliki beberapa
Vin yang terhubung satu sama lain secara paralel

12
LAMPIRAN

Gambar 3.1.1 Gambar 3.1.2

Gambar 3.2.1 Gambar 3.2.2

Gambar 3.3

Gambar 3.4.1(Arus DC) Gambar 3.5.1 (Arus DC)

13
Gambar 3.4.2 & 3.5.2 (Arus AC)

14
15

Anda mungkin juga menyukai