RANGKAIAN LISTRIK
Dosen Pengampu
Arnisa Stefanie, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk bisa melaksanakan Praktikum
Rangkaian Listrik. Alhamdulillah, praktikum Rangkaoan Listrik berjalan dengan
lancar dan penuh dengan kemudahan. Berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya pula
penulis mampu menyelesaikan Praktikum Rangkaian Listrik jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.
Tak lupa Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang berjalan di atas Manhajnya
hingga akhir zaman. Pada kesempatan Praktikum Rangkaian Listrik inilah penulis
mampu menyelaraskan, mempertimbangkan dan menggunakan kesesuaian antara
teori dan praktek. Praktikum Rangkaian Listrik ini Semoga mampu memberikan
manfaat dan pengalaman yang berharga untuk penulis. Serta untuk semua
mahasiswa yang menggeluti di bidang Teknik Elektro.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian dan
penulisan hasil laporan praktikum ini. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang tulus.
Penulis,
NIM: 2110631160062
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
Pengenalan Op Amp
Operational Amplifier, sering disingkat dengan sebutan Op Amp,
merupakan komponen yang penting dan banyak digunakan dalam rangkaian
elektronik berdaya rendah (low power). Istilah operational merujuk pada
kegunaan op amp pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi
aritmetik pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada
rangkaian.
Op amp digambarkan secara skematik seperti pada Gambar 2‐1.
Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada
op amp. Simbol ”‐” menunjukkan inverting input dan ”+” menunjukkan
non‐inverting input. Koneksi ke catu daya pada op amp tidak selalu
digambarkan dalam diagram, namun harus dimasukkan pada rangkaian
yang sebenarnya.
IC Op Amp 741
1
Gambar 2-2 Konfigurasi pin IC Op am 741
2
ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan
output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas arus
maksimum.
Rangkaian Standar Op Amp
Berikut ini merupakan beberapa rangkaian standar op amp. Untuk
penurunan persamaannya dapat merujuk ke buku teks kuliah. Jika ingin
mendesain rangkaian sederhana, pilihlah resistor dalam range sekitar 1kΩ
sampai 200kΩ.
3
Hasil percobaan rangkaian penguat non inverting
4
Gambar 2-3-4 Vin dan Vout D
5
Gambar 2-3-7 Vin dan Vout B
6
• Ohmmeter 5 buah
• Power 2 buah
• Ground
• LM741
• Osiloscop
• Sinyal generator
• SW-ROT-2
Rangkaian penguat inverting ini berfungsi untuk menguatkan sinyal output
akan tetapi sinyal yang dikuatkan akan berbanding terbalik dengan
masukannya pada percobaan ini didapatkan hasil data dengan frekuensi
gelombang 500Hz dan 4vpp didapatkan hasil gelombang seperti gambar 2-
3-5 dan untuk VinA = 15.01V dan Vout = 155.7mV dan untuk VinB =
174.1mV dan VoutB = 043.9mV.
2.5 Kesimpulan
Pada percobaan ini terdapat 2 percobaan yaitu penguat inverting dan non
invertimg yang mana kedua rangkaian tersebut memiliki fungsi yang sama
sebagai penguat sinyal tetapi pada rangkaian non inverting tidak
terpengaruh oleh fasa dan untuk inverting sinyal yang dikuatkan berbanding
terbalik dengan masukannya.
7
DAFTAR PUSTAKA