Anda di halaman 1dari 46

PETUNJUK PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR II

Tim Penyusun Praktikum Elektronika Dasar 2:


Sheilla Rully Anggita, M.Si.
Fachrizal Rian Pratama, M.Sc

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN WALISONGO SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga buku pedoman praktikum Elektronika Dasar 2 ini dapat terselesaikan.
Buku pedoman praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum
sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan
pemahaman dasar materi perkuliahan serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian-penilitian elektronika.
Dengan penuh kesadaran, bahwa buku pedoman praktikum Elektronika Dasar 2 ini masih
perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat
diperlukan.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh Dosen dan Staf Jurusan Fisika dan
Pendidikan Fisika yang turut berpartisipasi dalam penulisan buku pedoman praktikum ini. Ucapan
terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan
praktikum ini dapat berjalan dengan lancar.

Semarang, Pebruari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 3


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 4
KARTU TANDA PRAKTIKUM ..................................................................................................... 5
MODUL I TRANSISTOR ................................................................................................................ 6
MODUL II GERBANG LOGIKA DASAR (AND, OR, NOT, NAND, NOR, X-OR, X-NOR) . 11
MODUL III GERBANG ADDER (HALF ADDER DAN FULL ADDER) ................................... 17
MODUL IV GERBANG SUBTRACTOR (HALF DAN FULL SUBTRACTOR) ......................... 22
MODUL V MULTIVIBRATOR BISTABLE (FLIP FLOP) ........................................................... 26
MODUL VI MULTIPLEXER dan DEMULTIPLEXER .............................................................. 36
MODUL VII SEVEN SEGMENT DAN DRIVER ........................................................................ 43
KARTU TANDA PRAKTIKUM
MATA KULIAH PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2

Nama :
NIM : Jurusan :
Kelompok : Kelas :
Teman Kerja : 1.
2.
3.
4.

Pre-test Praktikum Laporan


No Judul Praktikum
Nilai Paraf Nilai Paraf Nilai Paraf

1. Gerbang Logika Dasar

Kombinasi Gerbang
2.
Logika 1

3. Gerbang Adder

4. Gerbang Subtractor

Multivibrator bistable
5.
(flip flop)

Multiplexer dan
7.
Demultiplexer

Seven Segment dan


6.
Driver

Semarang, .........................................
Dosen Pengampu,

.....................................
MODUL I
TRANSISTOR

A. Tujuan Percobaan:
 Dapat mencari kaki kaki transistor dan mengetes kondisi transistor
 Dapat mengetahui karakteristik transistor
 Dapat mengetahui fungsi transistor

B. Dasar teori:
Transistor merupakan salah satu komponen eletronika aktif serta mempunyai tiga buah
kaki yang dinamakan masing-masing sebagai Basis(B), Kolektor (C) dan Emitor (E). Transistor
dapat berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan.Transistor juga dapat difungsikan sebagai
saklar elektronik. Ada dua macam transitor yaitu transistor NPN dan transistorPNP.

(a) (b)
Gambar 1. 1 Jenis transistor (a) NPN,(b) PNP

Pada penggunaannya transistor dapat dirangkaikan dalam tiga konfigurasi yaitu:


common emitor, common basis, dan common kolektor. Transistor miliki beberapa karakteristik
antara lain karakteristik masukan, karakteristik keluaran dan karakteristik transfer.
(a) (b) (c)
Gambar 1. 2 Konfigurasi transistor (a) Common Emitor; (b) Common Basis; (c) Common
Kolektor

Transistor biasanya seringkali digunakan sebagai penguat, pada umumnya kegunaan


transistor sebagai penguat dapat dikelompokkan menjadi beberapa sistem antara lain penguat
kelas A, penguat kelas B, penguat kelas AB dan penguat kelas C.
Transistor selain dapat difungsikan sebagai penguat dapat pula difungsikan sebagai
saklar elektronik menggunakan rangkaian darlington.

Gambar 1. 3 Transistor sebagai saklar


C. Kegiatan Praktikum
 Percobaan 1 : Menentukan kaki transistor (basis, kolektor dan emitor).

Gambar 1. 4 Jenis-jenis transistor

Langkah kerja:
1. Ambilah sebuah transistor secara acak (dipilihkan asisten).
2. Sediakan sebuah multitester.
3. Catat kode transistor tersebut.
4. Tentukanlah jenis transistor tersebut (NPN / PNP).
5. Catat langkah menentukan kaki-kakinya.

 Percobaan 2: Karakteristik masukan (hubungan antara Ib dan Vbe)

Gambar 1. 5 Percobaan 2 karakteristik masukan transistor


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar.
2. Nyalakan semua sumber tegangan dan awali dengan V.Adj mulai dari 0 volt.
3. Naikkan V.Adj sedikit demi sedikit (± 0,1 volt)
4. Amati perubahan arus pada Ib dan tegangan Vbe, kemudian catat hasilnya.
5. Ulangi pecobaan dengan menaikkan V. Adj sampai batas yang ditentukan asisten.

 Percobaan 3 : Karakteristik keluaran (hubungan antara Ic dan Vce)

Gambar 1. 6 Percobaan 3 karakteristik transistor

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar diatas.
2. Tanyakan kepada asisten untuk nilai V basis emitor yang sesuai.
3. Nyalakan semua sumber tegangan dan awali dengan V.Adj mulai dari 0 volt.
4. Naikkan V.Adj sedikit demi sedikit (± 0,5volt)
5. Amati perubahan arus pada Ic dan tegangan Vce, kemudian catat hasilnya.

Ulangi pecobaan dengan menaikkan V. Adj sampai batas yang ditentukan asisten !
 Percobaan 4 : Transistor sebagai saklar elektronik

Gambar 1. 7 Percobaan Transistor sebagai saklar elektronik

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian seperti gambar.
2. Nyalakan sumber tegangan.
3. Amati yang terjadi pada beban (beban bias berupa lampu atau indicator lain seperti motor
listrik, relay, ataupun resistor yang dilengkapi dengan amperemeter untuk mengukur arus)
4. Tutuplah saklar dan lihat apa yang terjadi pada beban.
5. Catat hasilnya dan ulangi percobaan dengan mengganti nilai resistor 1K dengan nilai yang
berbeda beda sesuai dengan anjuran asisten.

Keterangan:
 Untuk semua percobaan diharapkan berhati-hati dalam pemasangan alat ukur dan komponen,
karena kesalahan pemasangan dapat menyebabkan kerusakan pada alat ukur dan komponen.
 Sebelum menyalakan sumber tegangan pada rangkaian mintalah persetujuan dan pengecekan
terlebih dahulu kepada asisten praktikum. Bila asisten telah menyatakan layak maka praktikan
boleh menyalakan sumber tegangan dan bisa memulai mengambil data.
 Untuk semua kerusakan alat yang disebabkan kesalahan praktikan yang tidak mendapat
persetujuan asisten terlebih dahulu akan ditanggung sepenuhnya oleh praktikan untuk
perbaikan ataupun penggantian komponen alat-alat yang rusak saat praktikum berlangsung.
 Untuk semua pengukuran transistor yang menggunakan V.Adj diharapkan mengukur pula
tegangan V.Adj menggunakan multitester apabila tegangan sumber V.Adj tidak dilengkapi
dengan display / penampil tegangan yang akurat.
MODUL II
GERBANG LOGIKA DASAR
(AND, OR, NOT, NAND, NOR, X-OR, X-NOR)

Tujuan Percobaan:
 Dapat mengetahui gerbang logika dasar

 Dapat membuat rangkaian gebang logika dasar dan tabel kebenarannya

Dasar Teori:
Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan
matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal
keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan
dioda atau transistor. Akan tetapi, dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-
komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan
mekanik.
Gerbang logika dasar yang biasa digunakan adalah gerbang AND, OR dan NOT, seperti
yang terlihat pada Gambar 1.1. Ketiga gerbang tersebut merupakan gerbang dasar yang dapat
dikombinasikan kembali menjadi gerbang NAND (AND NOT) dan NOR (OR NOT), serta
gerbang gerbang lain seperti XOR dan XNOR. Pada Gambar 2.1 diperlihatkan gerbang logika
dasar yang menggunakan IC dengan 2 buah input.

Gambar 2. 1.Gerbang logika dasar

Pada Gambar 2.2 diperlihatkan gerbang logika kombinasi yang menggunakan IC dengan 2 buah
input.

Gambar 2. 2.Gerbang logika dasar kombinasi


Alat dan Bahan :
1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7400, 7404, 7408 dan 7432 : 1 buah
4. LED : 2 buah
5. Power supply : 1 buah

Cara Kerja :
Percobaan 1 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang AND menggunakan IC 7408 .

Gambar 2. 3. Gerbang logika AND


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian gerbang logika AND menggunakan IC 7408.
2. Lengkapilah tabel pengamatan gerbang logika AND dari IC gerbang AND 7408.

Percobaan 2 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang OR menggunakan IC 7432 .

Gambar 2. 4.Gerbang logika OR

Langkah kerja:

1. Buatlah rangkaian gerbang logika OR menggunakan IC 7432.


2. Lengkapilah tabel pengamatan gerbang logika OR dari IC gerbang OR 7432.
Percobaan 3 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang NOT menggunakan IC 7404 .

Gambar 2. 5.Gerbang Logika Not


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian gerbang logika NOT menggunakan IC 7404.
2. Lengkapilah tabel pengamatan gerbang logika NOT dari IC gerbang NOT 7404.

Percobaan 4 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang NAND seperti gambar


dibawah ini

Gambar 2. 6.Rangkaian logika gerbang NAND

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian gerbang logika NAND menggunakan IC 7408 dan IC 7404.
2. Lengkapilah tabel pengamatan gerbang logika NAND dari IC 7408 dan IC 7404.

Percobaan 5 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang NOR seperti gambar


dibawah ini

Gambar 2. 7.Rangkaian logika gerbang NOR


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian gerbang logika NOR menggunakan IC 7432 dan IC 7404.
2. Lengkapilah tabel pengamatan gerbang logika NOR dari IC 7432 dan IC 7404.
Percobaan 6 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang X-OR seperti gambar
dibawah ini

Gambar 2. 8. Rangkaian X-OR


Langkah kerja:
1 Buatlah rangkaian gerbang logika XOR menggunakan IC 7404, IC 7408, dan IC 7432
2 Buatlah tabel kebenaran NOR dari IC IC 7404, IC 7408, dan IC 7432

Percobaan 7 : Membuktikan tabel kebenaran logika gerbang X-NOR seperti gambar


dibawah ini

Gambar 2. 9. Rangkaian X-NOR


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian gerbang logika XOR menggunakan IC 7404, IC 7408, dan IC
7432.
2. Buatlah tabel kebenaran XOR dari IC 7404, IC 7408, dan IC 7432.

LAPORAN
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan praktikum untuk masing-masing gerbang
logika:
- Tabel pengamatan
- Diagram waktu tabel pengamatan
- Tabel kebenaran
- Penjelasan karakteristik gerbang logika
JUDUL PRAKTIKUM : GERBANG LOGIKA DASAR
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA
1. Gerbang AND
A B Y
0 0
0 1
1 0
1 1

2. Gerbang OR
A B Y
0 0
0 1
1 0
1 1

3. Gerbang NOT
A Y
0
0
1
1
4. Gerbang NAND
A B A.B A.B Y
0 0
0 1
1 0
1 1

5. Gerbang NOR
A B A+B (A+B) Y
0 0
0 1
1 0
1 1

6. Gerbang XOR
A B A.B A.B (A.B+A.B) Y

7. Gerbang XNOR
A B A.B A.B (A.B+A.B) (A.B+A.B) Y

Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

…………………………….. …………………………..
NIP ………………………… NIM ………………………
MODUL III
GERBANG ADDER (HALF ADDER DAN FULL ADDER)

Tujuan Percobaan:
 Dapat memahami rangkaian aritmatika digital: half adder dan full adder 

 Dapat membuat rangkaian half adder dan full adder beserta tabel kebenarannya

Dasar Teori:
Merupakan rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan dari
dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki dua
input dan dua buah output, salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang
lain sebagai hasil dari penjumlahan.
Rangkaian ini bisa dibangun dengan menggunakan IC 7400 dan IC 7408. Seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini, rangkaian half adder merupakan gabungan beberapa gerbang
NAND dan satu gerbang AND. Karakter utama sebuah gerbang NAND dalah bahwa ia
membalikkan hasil dari sebuah gerbang AND yang karakternya hanya akan menghasilkan nilai
satu ketika kedua inputnya bernilai satu, jadi gerbang NAND hanya akan menghasilkan nilai nol
ketika semua inputnya bernilai satu.

Ketika salah satu atau lebih input bernilai nol maka keluaran pada gerbang NAND
pertama akan bernilai satu. Karenanya kemudian input di gerbang kedua dan ketiga akan bernilai
satu dan mendapat input lain yang salah satunya bernilai nol sehingga PASTI gerbang NAND
yang masukannya nol tadi menghasilkan nilai satu. Sedangkan gerbang lain akan benilai nol
karena mendapat input satu dan satu maka keluaran di gerbang NAND terakhir akan bernilai
satu, karena salah satu inputnya bernilai nol.
Untuk menghitung carry digunakan sebuah gerbang AND yang karakter utamanya adalah
bahwa iahanya akan menghasilkan nilai satu ketika kedua masukannya bernilai satu. Jadi carry
satu hanya akan dihasilkan dari penjumlahan dua digit bilangan biner sama-sama bernilai satu,
yang dalam penjumlahan utamanya akan menghasilkan nilai nol.
Adder merupakan rangkain ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk
menjumlahkan bilangan. Karena adder digunakan untuk memproses operasi aritmatika, maka
adder juga sering disebut rangkaian kombinasional aritmatika.

Alat dan Bahan :


1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7404, 7408 dan 7432 : 1 buah
4. LED : 2 buah
5. Power supply : 1 buah

Gambar 3. 1 Konfigurasi pin (XOR) 7486

Cara Kerja :
Percobaan 1: Membuat dan membuktikan tabel kebenran rangkaian half adder
Percobaan : Membuktikan tabel kebenaran half adder

Gambar 3. 2 Rangkaian half adder

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian half adder menggunakan IC 7486 dan IC 7408.
2. Lengkapilah tabel pengamatan half adder dari IC 7486 dan IC 7408.
Percobaan 2: Membuat rangkaian full adder

Gambar 3. 3 Rangkaian Full Adder

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian full adder menggunakan IC 7432 , IC 7408 dan IC 7486.
2. Lengkapilah tabel pengamatan full adder dari IC 7432 , IC 7408 dan IC 7486.

LAPORAN
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan praktikum:
- Tabel pengamatan
- Diagram waktu tabel pengamatan
- Tabel kebenaran
- Penjelasan karakteristik half adder dan full adder
JUDUL PRAKTIKUM : GERBANG ADDER
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA
Tabel Pengamatan
Input Output
A B C S
0 1
1 1
1 0
1 1
0 0
0 1
0 0
1 0

Tabel Pengamatan
Input Output
A B C Carry Sum

0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

……………………………… …………………………………..
NIP ………………………… NIM …………………………….
MODUL IV
GERBANG SUBTRACTOR (HALF DAN FULL SUBTRACTOR)

Tujuan Percobaan:
 Dapat memahami rangkaian aritmatika digital: half subtractor dan full subtractor 

 Dapat membuat rangkaian half subtractor dan full subtractor beserta tabel
kebenarannya

Dasar Teori:
Sebuah rangkaian subtractor terdiri dari half subtractor dan full subtractor. Half
subtractor berarti mengurangkan dua buah bit input dan menghasilkan nilai
pengurangan (remain) dan nilai yang dipinjam (borrow out). Half subtractor
diletakkkan sebagai pengurang dari bit-bit terendah (least significant bit).
Sebuah full subtractor mengurangkan dua bilangan yang telah dikonversikan
menjadi bilangan-bilangan biner. Full Subtractor mengurangkan dua bit input dan nilai
Borrow-Out dari pengurangan bit sebelumnya. Output dari Full Subtractor adalah hasil
pengurangan (remain) dan bit pinjamannya (borrow-out).
Blok diagram rangkaian half subtractor dan full subtractor dapat dilihat pada
Gambar 4.1.

A
R
INPUT Half
OUTPUT
B Subtractor
B0

A
R
B Full
INPUT OUTPUT
Subtractor
Bin B0

Gambar 4. 1 Blok Diagram half subtractor dan full subtractor


Alat dan Bahan :
1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7486, 7408 dan 7432 : 1 buah
4. LED : 2 buah
5. Power supply : 1 buah

Cara Kerja :
Percobaan 1: Membuat rangkaian half subtractor dan membuktikan tabel
kebenarannya

Gambar 4. 2 Rangkaian half subtractor


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian half subtractor menggunakan IC 7486 , IC 7404 dan IC
7408.
2. Lengkapilah tabel pengamatan half subtractor.

Percobaan 2: Membuat rangkaian full subtractor dan membuktikan tabel


kebenarannya

Gambar 4. 3 Rangkaian half subtractor


Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian half subtractor menggunakan IC 7486 , IC 7404, IC 7408,
dan IC 7432.
2. Lengkapilah tabel pengamatan half subtractor.

LAPORAN
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan praktikum:
- Tabel pengamatan
- Diagram waktu tabel pengamatan
- Tabel kebenaran
- Penjelasan karakteristik half subtractor dan full subtractor
JUDUL PRAKTIKUM : GERBANG SUBTRACTOR
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA

Tabel Pengamatan half subtractor

A0 B0 R0 Bout
0 0
0 1
1 0
1 1

Tabel Pengamatan full subtractor


A1 B1 BIN R1 Bout
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

……………………………… …………………………………..
NIP ………………………… NIM …………………………….
MODUL V
MULTIVIBRATOR BISTABLE (FLIP FLOP)

Tujuan Percobaan:
 Mengenal multivibrator bistable dan pembagian kelompoknya
 Mempelajari prinsip kerja dari rangkaian multivibrator bistable (Flip Flop)
 Membuktikan tabel kebenaran dari multivibrator bistable

Dasar Teori:
Rangkaian multivibrator merupakan rangkaian elektronika pembangkit
pulsa yang dapat menghasilkan bentuk gelombang selain gelombang sinusoidal,
seperti square wave, rectangular wave, triangular wave, dan sawtooth wave.
Rangkaian multivibrator menurut kestabilannya, dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Astable Multivibrator (ASMV)
2. Monostable Multivibrator (MSMV)
3. Bistable Multivibrator (flip flop)
Bistable multivibrator atau biasa disebut dengan flip-flop. Rangkaian flip
flop merupakan rangkaian sel biner dengan dua buah output yang keadaannya
saling berkebalika. Rangkaian ini mempunyai dua keadaan stabil, yaitu 0 dan 1,
sehingga disebut dengan bistable. Selain itu, keadaan rangkaian ini yang selalu
berubah-ubah secara stabil juga disebut dengan bistable.
Aplikasi dari rangkaian flip-flop banyak ditemukan di komputer.
Penggunaannya bisa digunakan untuk penyimpanan data dan info, dalam bentuk
satu bit. Aplikasi lain dari rangkaian ini dapat digunakan untuk pembuatan
register, counter, shift register, dan lain-lain.
Berikut ini macam-macam rangkaian flip-flop: Set-reset flip-flop (SRFF),
Data flip-flop (DFF), JK flip-flop (JKFF), JK Master-slave flip-flop (JKMS FF),
D-edge triggered flip-flop, Togle flip-flop, dan lain-lain.

Set Reset Flip Flop (SRFF)


Set Reset Flip Flop (SRFF) adalah rangkaian flip-flop yang paling
sederhana dan merupakan bentuk dasar dari kebanyakan flip flop yang saat ini ada
di pasaran. Gambar 5.1 adalah rangkaian SRFF dengan menggunakan clock
manual. Simbol dari rangkaian ini seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2.

Gambar 5. 1 Rangkaian SRFF

S Q

R Q’

Gambar 5. 2 Simbol Rangkaian SRFF

Tabel kebenaran dari rangkaian SRFF dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5. 1 Tabel Kebenaran SRFF
INPUT OUTPUT
Qt Qt+1
S R
Q Q’ Q Q’
0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0
1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1

Pada Tabel 5.1 kondisi Qt adalah kondisi awal sebelum terjadi clock,
sedangkan kondisi setelah terjadi clock adalah kondisi Qt+1. Pada saat S = 0 dan
R = 0, kemudian Q awal mula bernilai 0, maka ketika dilakukan clock, hasil
keluaran Q setelah terjadi clock bernilai 0. Begitu pula untuk input-input
selanjutnya. Akan tetapi, khusus saat kondisi input S dan R bernilai 1, keadaan ini
adalah keadaan yang dilarang. Hal ini dikarenakan akan menghasilkan keadaan
yang sama pada Q dan Q’, dimana seharusnya nilai Q dan Q’ harus selalu
mempunyai nilai yang berkebalikan.
Jika Tabel 5.1 disederhanakan, maka akan didapatkan tabel kebenaran
seperti pada Tabel 5.2 .
Tabel 5. 2 Tabel Kebenaran SRFF (setelah disederhanakan)
INPUT OUTPUT
t+1
S R Q Keterangan
0 0 0 Tidak ada perubahan
0 1 0 Reset
1 0 1 Set
1 1 ?? Terlarang

Data Flip Flop (DFF)


Data flip-flop (DFF) merupakan pengembangan dari rangkaian SRFF.
Tujuan dari dibuatnya rangkaian ini adalah untuk membuat hasil suatu output
yang sama dengan input yang dimasukkan. Simbol DFF diperlihatkan seperti
pada Gambar 5.3. D
S Q

R Q’

Gambar 5. 3 Simbol Rangkaian DFF

Rangkaian DFF jika digambarkan terlihat seperti pada Gambar 5.4:


Gambar 5. 4 Rangkaian DFF

DFF dibuat dengan menambahkan gerbang NAND, seperti pada Gambar


5.4. Rangkaian SRFF ditunjukkan pada bagian yang diberi gambar kotak. Saat
input D = 0, output pada gerbang 1 dan 3 akan saling berkebalikan. Jika nilai Q
awal adalah 0, maka output Q akhir akan bernilai sama dengan nilai mula-mula
(Nilai D). Kondisi tersebut juga akan berlaku ketika input awal D = 1. Hal
tersebut dapat dicermati tabel kebenarannya pada Tabel 5.3.

Tabel 5. 3 Tabel Kebenaran DFF


INPUT OUTPUT
Awal Akhir
Dn
Q Q’ Q Q’
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0

Pada Tabel 5.3, terlihat bahwa apapun kondisi Q awal, maka kondisi Q
akhir pasti akan memiliki nilai yang sama dengan nilai input D.

J-K Flip-Flop (JKFF)


Dalam mengatasi kelemahan SRFF, maka dibuatlah JKFF. Kelemahan
SRFF saat input bernilai sama yaitu bernilai 1, maka pada rangkaian JKFF,
output Q’ diumpanbalikkan ke gerbang 1 dan output Q ke gerbang 3. Dengan cara
tersebut, jika input J = K = 0, dan keadaan awal Q = 0, maka rangkaian JK
menghasilkan nilai 1. Akan tetapi, jika nilai awal Q adalah 1, output
menghasilkan nilai 0. Hal ini dapat disimpulkan bahwa saat nilai J = K = 0, output
yang dihasilkan akan berkebalikan dengan nilai awal.
Saat input J = 0 dan K = 1, apapun kondisi awal Q-nya, keadaan akhir yang
dihasilkan Q = 1. Akan tetapi, jika nilai input J = 1 dan K = 0, output yang
dihasilkan bernilai 1 semua, tanpa memperhatikan nilai awal Q-nya. Pada saat
input J = K = 1, hasil yang didapatkan akan berkebalikan dengan keadaan awal.
Jika nilai awal Q adalah 0, maka nilai akhir adalah 1. Begitupun sebaliknya.
7
6 1

S
J Q
3
CLK
5 2
K Q

R
4
Gambar 5. 5 Simbol JKFF

Simbol JKFF dapat dilihat pada Gambar 5.5, sedangkan gambar rangkaian
JKFF diperlihatkan pada Gambar 5.6.

Gambar 5. 6 Rangkaian JKFF

Dari Gambar 5.6 dapat didaptkan tabel kebenaran seperti pda Tabel 5.4 :
Tabel 5. 4 Tabel Kebenaran JKFF
INPUT OUTPUT
t
Q Qt+1
S R
Q Q’ Q Q’
0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0
0 1 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1
1 0 1 0 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 0 1

Jika Tabel 5.4 disederhanakan, maka akan didapatkan Tabel kebenaran


untuk JKFF seperti pada Tabel 5.5 :
Tabel 5. 5 Tabel Kebenaran JKFF (setelah disederhanakan)
INPUT OUTPUT
t+1
J K Q Keterangan
t
0 0 Q Tidak ada perubahan
1 0 1 Set
0 1 0 Reset
1 1 Not Qt Berkebalikan

Alat dan Bahan :


1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7400 : 2 buah
4. LED : 2 buah
5. Power supply : 1 buah

Langkah Kerja :
Percobaan 1 : Membuat Set Reset Flip Flop (SRFF)
a. Siapkan projectboard , rangkai IC 7400 ( IC rangkaian gerbang NAND )
seperti Gambar 5.7.
b. Pastikan Vcc (kaki 14) terpasang pada input (+5V) dan ground-nya
(kaki 7), seperti pada Gambar 5.8 :
Gambar 5. 7 Konfigurasi (NAND) Pin IC 7400
c. Setelah siap, laporkan kepada asisten.
d. Nyalakan catudaya, dan cobalah kombinasi harga input S dan R
seperti urutan pada Tabel Pengamatan.
e. Catatlah semua hasil pada Tabel Pengamatan.

Percobaan 2 : Membuat Data Flip-Flop (DFF)


a. Ubah rangkaian SRFF dengan memberikan tambahan sebuah gerbang
NAND (gerbang 5, berarti praktikan harus menggunakan 2 IC NAND),
seperti rangkaian pada Gambar 5.9 .

b. Buatlah tabel kebenaran dengan memvariasi input


c. Catat semua hasil pada Tabel Pengamatan
Percobaan 3 : Membuat J K Flip-Flop (JKFF)
a. Ambil 2 buah IC7400 dan IC7408, rangkai komponen seperti rangkaian
pada Gambar 5.10
b. Buatlah tabel kebenaran dengan memvariasi input
c. Catat semua hasil pada Tabel Pengamatan

LAPORAN
Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam laporan praktikum:
- Tabel pengamatan
- Diagram waktu tabel pengamatan
- Tabel kebenaran
- Penjelasan karakteristik SRFF, DFF, dan JKFF
JUDUL PRAKTIKUM : Multivibrator Bistable (Rangkaian Flip Flop)
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA
Tabel Pengamatan
1. SRFF
INPUT OUTPUT
S R Q Q’
0 0 ..... .....
0 1 ..... .....
1 0 ..... .....
1 1 ..... .....

2. DFF
INPUT OUTPUT
Ck D Q Q’
0 X ..... .....
1 0 ..... .....
1 1 ..... .....

3. JKFF
INPUT OUTPUT
J K Ck Q Q’
0 0 0 ..... .....
0 0 1 ..... .....
0 1 0 ..... .....
0 1 1 ..... .....
1 0 0 ..... .....
1 0 1 ..... .....
1 1 0 ..... .....
1 1 1 ..... .....
Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

……………………………… …………………………………..
NIP ………………………… NIM …………………………….
MODUL VI
MULTIPLEXER dan DEMULTIPLEXER

Tujuan Percobaan:
 Memahami prinsip kerja dari rangkaian Multiplexer
 Memahami prinsip kerja dari rangkaian Demultiplexer
 Membuat rangkaian Multiplexer dan Demultiplexer dari gerbang logika
 Menjalankan dari fungsi IC Multiplexer

Dasar Teori:
1. Multiplexer
Multiplexer merupakan suatu rangkaian logika yang menerima beberapa input data
digital, kemudian menyeleksi salah satu input tersebut pada saat tertentu. Setelah itu,
dikeluarkan pada sisi output.
Penyeleksian data-data input ini dilakukan oleh selector line . Selector line ini juga
merupakan input dari rangkaian multiplexer. Jumlah data input maksimum pada rangkaian
Multiplexer adalah 2jumlah Select Line. Pada Gambar 6.1 adalah blok diagram untuk rangkaian
multiplexer, sedangkan Tabel kebenaran sebuah rangkaian Multiplexer dapat dilihat pada
Tabel 6.1.

Gambar 6. 1 Blok Diagram Multiplexer


Tabel 6. 1 Tabel Kebenaran Multiplexer dengan 2 Select Line

INPUT OUTPUT

S0 S1 D0 D1 D2 D3 X Ket

0 0 0 X X X 0
D0
0 0 1 X X X 1
0 1 X 0 X X 0
D1
0 1 X 1 X X 1
1 0 X X 0 X 0
D2
1 0 X X 1 X 1
1 1 X X X 0 0
D3
1 1 X X X 1 1

Gambar 6. 2 Rangkaian Multiplexer 4x1


Pin diagram untuk IC 7411 (IC AND dengan 3 input) dapat dilihat pada Gambar 6.3.

Gambar 6. 3 Diagram pin untuk IC 7411

2. Demultiplexer
Demultiplexer merupakan suatu rangkaian logika yang menerima satu input data
digital, kemudian mendistribusikan ke beberapa output yang tersedia. Selection Line pada
demultiplexer dapat melakukan penyeleksian data-data input. Selection line ini juga
merupakan salah satu input demultiplexer. Pada Gambar 6.4 diperlihatkan blok diagram
Demultiplexer, sedangkan tabel kebenarannya ditunjukkan pada Tabel 6.2.

Gambar 6. 4 Blok Diagram Demultiplexer


Tabel 6. 2 Tabel Kebenaran Demultiplexer dengan 2 Select Line
INPUT OUTPUT

S0 S1 Inp Y0 Y1 Y2 Y3

0 0 0 0 X X X
0 0 1 1 X X X
0 1 0 X 0 X X
0 1 1 X 1 X X
1 0 0 X X 0 X
1 0 1 X X 1 X
1 1 0 X X X 0
1 1 1 X X X 1

Gambar 6. 3 Rangkaian Demultiplexer 1x4

Alat dan Bahan :


1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7404 : 1 buah
4. IC 7432 :1 buah
5. IC 7411 : 2 buah
6. LED : 4 buah
7. Power supply : 1 buah

PROSEDUR
a. Buatlah rangkaian multiplekser seperti pada Gambar 6.2. Tuliskan hasil pada Tabel
Kebenaran. Bandingkan Tabel Kebenaran yang Anda buat dengan Tabel 6.1 !
b. Buatlah rangkaian demultiplekser seperti pada Gambar 6.5. Tuliskan hasil pada Tabel
Kebenaran. Bandingkan Tabel Kebenaran yang Anda buat dengan Tabel 6.2 !
c. Rangkailah IC 7413 (Multiplexer 4x1) , perhatikan letak pin seperti petunjuk datasheet.
Buatlah Tabel Kebenaran sesuai dengan hasil pengamatan !
JUDUL PRAKTIKUM : MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA
Tabel Pengamatan
1. Multiplexer
INPUT OUTPUT
S0 S1 D0 D1 D2 D3 X Ket
0 0 0 0
D0
0 0 1 1
0 1 0 0 0
D1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
D2
1 0 1 1 1
1 1 0 0 0
D3
1 1 1 1 1

2. Demultiplexer
INPUT OUTPUT
S0 S1 Inp Y0 Y1 Y2 Y3
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

……………………………… …………………………………..
NIP ………………………… NIM …………………………….
MODUL VII
SEVEN SEGMENT DAN DRIVER

Tujuan Percobaan:
 Dapat membuat rangkaian driver seven segment

 Dapat menampilkan angka-angka binner pada seven segment

Dasar Teori:
Seven segment merupakan tampilan yang terdiri dari tujuh segment (LED atau
liquid crystal) terpisah yang diberi label a sampai g seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 7.1.

Gambar 7. 1 Seven Segment

Agar seven segment dapat menampilkan angka desimal yang sesuai dengan angka biner
yang dimasukkan, maka diperlukan driver (atau decoder) yang disebut BCD to seven segment.
Chip 7447 akan output 1 pada a, b, c, d, e, dan f (yang berarti angka 0) jika dimasukkan ABCD
nya adalah 0000, lalu akan memberikan output 1 pada b dan c (yang berarti angka 1) jika
masukan ABCDnya adalah 0001, dan seterusnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.1.

Gambar 7. 2 Seven Segment


Alat dan Bahan :
1. Project board : 1 buah
2. Kabel penghubung
3. IC 7447, seven segment : 1 buah
4. Power supply : 1 buah

Cara Kerja :
Percobaan : Menampilkan bilangan binner dengan seven segment

Gambar 7. 3 Rangkaian bilangan biner dan secen segment

Langkah kerja:
1. Buatlah rangkaian seven segment dan driver menggunakan IC 7447, seven segment.
2. Lengkapilah tabel pengamatan seven segment.
JUDUL PRAKTIKUM : SEVEN SEGMENT DAN DRIVER
NAMA PRAKTIKAN :
NIM :
TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMAN KERJA : 1.
2.
3.

LAPORAN SEMENTARA

Tabel Pengamatan
Input
Output
A B C D
1 0 1 0
1 1 1 0
0 0 1 0
0 1 1 0
1 0 0 1
0 0 0 1
1 1 0 0
0 0 0 0
1 0 0 0

Semarang,
Dosen/Asisten, Praktikan,

……………………………… …………………………………..
NIP ………………………… NIM …………………………….

Anda mungkin juga menyukai