Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PEMBUATAN DAN PENGUKURAN PWM


(PULSE WIDTH MODULATION)
MENGGUNAKAN IC NE555

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Elektronika Daya

Disusun oleh:
Cucu Sohihudin 207002053
Lingga Wiyandi 207002063
Yesi Indri Heryani 207002043

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
1. TUJUAN UMUM

1.1. Mempelajari proses pembuatan serta cara kerja PWM dengan menggunakan IC
NE555

2. TUJUAN KHUSUS

2.1. Mampu memahami cara kerja serta membuat PWM dengan menggunakan IC
NE555

3. TEORI DASAR

3.1. PWM

Pada konverter dc – dc, tegangan keluaran dc rata-rata harus dikontrol agar sama
dengan tingkat yang diinginkan, meskipun tegangan masukan dan beban keluaran dapat
berfluktuasi. Konverter dc – dc menggunakan satu atau lebih saklar untuk mengubah dc dari
satu level ke level lainnya. Dalam konverter dc – dc dengan tegangan input yang diberikan,
tegangan output rata-rata dikontrol dengan mengontrol durasi saklar on dan off (Ion dan loff).
Metode ini disebut pensaklaran mode modulasi lebar pulsa (PWM)

Pulse Width Modulation (PWM) adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang
dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata - rata yang
berbeda. Beberapa Contoh aplikasi PWM adalah pemodulasian data untuk telekomunikasi,
pengontrolan daya atau tegangan yang masuk ke beban, regulator tegangan, audio effect dan
penguatan, serta aplikasi-aplikasi lainnya.

3.2. Gelombang Pulsa

Gelombang pulsa adalah tipe sinyal listrik yang terdiri dari rangkaian pulsa tegangan
atau arus. Pulsa digambarkan sebagai peningkatan amplitudo yang cepat diikuti oleh penurunan
ke amplitudo nol dan kemudian kembali dengan cepat ke tingkat amplitudo awal. Gelombang
pulsa dapat dihasilkan menggunakan generator pulsa atau teknik modulasi lebar pulsa (PWM).
Gelombang pulsa biasanya digunakan dalam elektronik digital untuk transmisi sinyal,
pembangkitan jam, dan kontrol daya.
Dalam transmisi sinyal, gelombang pulsa digunakan untuk mewakili data biner, di
mana setiap pulsa dapat membawa informasi. Gelombang pulsa juga dapat digunakan untuk
menghasilkan sinyal jam, yang menyinkronkan operasi sirkuit digital. Teknik modulasi lebar
pulsa digunakan dalam aplikasi elektronika daya, dimana siklus kerja gelombang pulsa
bervariasi untuk mengontrol jumlah daya yang dikirim ke beban.

Gelombang pulsa persegi panjang adalah jenis sinyal yang memiliki amplitudo konstan
untuk durasi waktu tertentu, diikuti oleh transisi tiba-tiba ke amplitudo nol. Disebut "persegi
panjang" karena bentuknya menyerupai persegi panjang dengan ujung yang tajam.

3.3. Gelombang Pulsa Persegi Panjang

Gelombang pulsa persegi panjang dapat digunakan untuk menggambarkan tiga


parameter: amplitudo, durasi, dan frekuensi pengulangan pulsa. Amplitudo adalah nilai
maksimum dari sinyal, yang tetap konstan selama durasi pulsa. Durasi adalah interval waktu
selama sinyal berada pada amplitudo maksimum. Frekuensi pengulangan pulsa adalah tingkat
dimana pulsa diulang. Gelombang pulsa persegi panjang biasanya digunakan dalam
pemrosesan sinyal digital dan sistem komunikasi. Umumnya digunakan sebagai sinyal uji
untuk mengukur respons frekuensi suatu sistem, untuk mewakili informasi biner dalam
komunikasi digital, dan untuk menghasilkan sinyal jam dalam sirkuit digital.

Dalam matematika, gelombang pulsa persegi panjang dapat diwakili oleh fungsi sepotong-
sepotong yang mengambil nilai amplitudo selama durasi pulsa, dan nol sebaliknya. Fungsi
tersebut dapat ditulis sebagai:

f(t) = A, 0 <= t < T

f(t) = 0, t >= T

Dimana A adalah amplitudo pulsa, T adalah durasi pulsa.


3.4. IC NE555

IC NE555, juga dikenal sebagai IC timer 555, adalah sirkuit terpadu yang banyak
digunakan dan berfungsi sebagai timer, osilator, dan flip-flop. IC ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics Corporation dan sejak itu menjadi komponen
standar di banyak sirkuit elektronik.

IC NE555 terdiri dari 23 transistor, 2 dioda, dan 16 resistor dalam satu chip. Ini tersedia
dalam berbagai jenis paket, termasuk DIP, SOIC, dan SMD. IC NE555 dasar beroperasi dalam
mode monostable, astable, dan bistable.

Dalam mode monostable, NE555 berfungsi sebagai pengatur waktu sekali shot, di mana
pulsa input pemicu menyebabkan pulsa output dengan durasi tetap.

Dalam mode astabil, NE555 berfungsi sebagai osilator yang bekerja bebas, di mana
keluarannya menghasilkan gelombang persegi.

Dalam mode bistable, NE555 berfungsi sebagai flip-flop, di mana status keluaran diatur
oleh input pemicu dan reset oleh input reset.

IC NE555 dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk rangkaian pengaturan


waktu, pembangkitan pulsa, pembangkitan frekuensi, pengaturan voltase, dan rangkaian
kontrol. IC ini juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan komponen lain untuk membuat
sirkuit yang lebih kompleks. NE555 adalah komponen murah dan andal yang telah menjadi
blok bangunan mendasar dalam desain elektronik.
4. PROSEDUR PERCOBAAN

4.1. Diagram rangkaian

Gambar 1. Diagram Rangkaian PWM

4.2. Alat dan Bahan

4.2.1. Alat

No Alat Jumlah

1 Solder 1

2 Timah 1

3 Bor Listrik 1

4 Catu Daya 24V 1

5 Multimeter 1
4.2.2. Bahan

No Komponen Jumlah

1 IC NE555 1

2 Resistor 470 ohm 1

3 Resistor 1k ohm 1

4 Dioda 1N4148 2

5 kapasitor 10nF 2

6 Potensiometer 10k ohm 1

7 PCB bolong 1

4.3. Prosedur Percobaan

1. Siapkan papan PCB bolong dan komponen yang dibutuhkan selagi menunggu solder
cukup panas untuk melelehkan timah.

2. Rangkai komponen pada PCB mengikuti alur sirkit dibawah:

Gambar 2. Skematik rangkaian


3. Untuk merangkai komponen, pertama dimulai dari soket IC. Tempatkan IC pada
PCB, lalu solder untuk menjaganya tetap berada di PCB.

4. Selanjutnya socket female, solder pin socket di ujung PCB, fungsinya adalah sebagai
soket untuk sumber tegangan dc. Perhatikan bahwa kutub positif haruslah berada di
tengah (bagian batang) dan kutub berada diluar.

5. Setelah soket terpasang, solder pin komponen lain sesuai gambar rangkaian. Hasil
akhirnya akan tampak seperti gambar diatas. Karena memakai PCB bolong, maka
manfaatkan pin komponen yang panjang sebagi sirkit penghubung.

6. Cek jalur rangkaian dengan menggunakan multimeter

7. Hubungkan dengan sumber listrik memakai adaptor 12V 1A dan uji coba rangkaian
dengan osiloskop.

5. ANALISA DAN HASIL PENGUKURAN

Gambar 3. Gelombang PWM pada beban lampu


Gambar 4. Gelombang PWM diukur tanpa beban

Gambar 5. Gelombang PWM diukur tanpa beban


Gambar 6. Proses adjusment untuk mengatur lebar gelombang pulsa.

Gambar 7. Bentuk gelombang pada rentang 50% potensiometer


Gambar 8. Bentuk gelombang pada rentang 100% potensiometer

6. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan PWM menggunakan IC NE555, dapat disimpulkan


bahwa IC NE555 adalah rangkaian terintegrasi yang sangat baik dan serbaguna yang dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk menghasilkan sinyal modulasi lebar pulsa. Dalam
percobaan ini, IC NE555 diatur sebagai multivibrator astabil untuk menghasilkan sinyal PWM
persegi dengan duty cycle yang dapat diatur dengan mengubah resistansi potensiometer.
Frekuensi sinyal PWM dapat ditentukan oleh nilai komponen seperti resistor dan kapasitor.

Dalam rangkaian PWM ini, keluaran pengatur waktu dihubungkan ke LED. Duty cycle
dikendalikan dengan menyesuaikan nilai resistor dan kapasitor dalam rangkaian NE555. IC
NE555 dikonfigurasikan dalam mode astable sehingga IC tesebut berosilasi terus menerus.
Sirkuit NE555 terdiri dari dua resistor dan kapasitor. Nilai dari komponen ini menentukan
frekuensi dan duty cycle dari bentuk gelombang output. Keluaran NE555 dihubungkan ke
beban untuk menghidupkan dan mematikan beban pada frekuensi keluaran NE555. Dengan
menyesuaikan nilai resistor dan kapasitor di rangkaian waktu, frekuensi dan siklus kerja dari
bentuk gelombang keluaran dapat dikontrol. Ketika siklus kerja meningkat, beban menyala
untuk jangka waktu yang lebih lama, menghasilkan tegangan atau arus rata-rata yang lebih
tinggi. Ketika siklus kerja berkurang, beban menyala untuk periode waktu yang lebih singkat,
menghasilkan tegangan atau arus rata-rata yang lebih rendah.

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, sinyal PWM dapat digunakan
untuk mengontrol daya yang dialirkan ke beban, dalam hal ini LED, dengan menyesuaikan
duty cycle. Semakin tinggi duty cycle, semakin banyak daya yang dikirim ke beban, dan
semakin terang LED.
7. REFRENSI

1. Anonim, 2023, “555 Timer Tutorial” https://www.electronics-


tutorials.ws/waveforms/555_timer.html [Online]
2. Anonim, 2023, “Pulse Width Modulatin” https://www.electronics-
tutorials.ws/blog/pulse-width-modulation.html [Online]

Anda mungkin juga menyukai