Elektronika II
No. Matakuliah: 414177 W
Praktikum
Elektronika II
No. Matakuliah: 414177 W
Oleh:
Liefson Jacobus, S.Si
1. Tas selalu diletakkan di tempat tas yang ada pada meja depan dalam ruang
praktikum. Tidak diijinkan untuk meletakkan tas-tas di atas meja praktikum
atau kursi-kursi.
2. Mahasiswa selalu harus pakai meja yang sama dalam setiap pertemuan
praktikum.
1 Coret-coret meja adalah merusak dengan sengaja dan yang melakukannya harus menggantikan
kerusakan secara penuh.
Praktikum Elektronika 0. Pedoman Pelaksanaan Praktikum .. II
7. Kuliah mulai tepat pada waktu sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.
Kalau mahasiswa datang terlambat lebih dari 15 menit, dia tidak diijinkan
untuk ikut praktikum pada hari itu.
8. Kalau lebih dari 20% pertemuan praktikum tidak diikuti, maka praktikum
dianggap gagal. Hal ini berarti tidak akan dapat nilai untuk praktikum. Pada
jurusan Komputer berarti, kuliah juga ikut gagal dan harus diulangi. (Karena
praktikum dan kuliah digabungkan.)
1 8
2 7
3 6 Gambar 1.1.: Perhitungan nomor kaki
4 5 pada IC dengan 8 kaki
1 Offset NC 8
nol
V+
2 7
-
3 + 6
V- Gambar 1.2.: Sambungan kaki pada Op-
4 Offset 5 Amp 741 dalam dual inline package
nol (kemasan dual inline).
Praktikum Elektronika Dasar 1. Penguat Operasional / Op-Amp. 5
5
1
+15V
22k 820k
In +15V
– Out
V
Vin 10k i,p
5k Vout
22k +
-15V -15V
yang didapatkan secara teoretis dari rangkaian ini ? Berapa baik linearitas
dari penguatan ?
c. *Berapa besar voltase output ketika voltase input persis pada 0V. Untuk
pengukuran ini input dari penguat disambungkan ke GND. Kemudian voltase
output diukur. Mengapa voltase output tidak nol dalam situasi ini ? Berapa
besar voltase Vi,p antara kedua input Op-Amp ketika input dari penguat nol ?
(Besaran ini dihitung dari besar Vout dan besar resistivitas resistor, tidak
diukur !) Voltase Vi,p yang timbul dalam situasi ini disebut dengan nama
apa ?
d. *Dengan rangkaian seperti dalam gambar 1.3. mengenai pengaturan voltase
offset, voltase offset bisa diatur. Tambahkanlah rangkaian ini pada rangkaian
anda dan aturlah voltase offset sedekat mungkin pada 0V. (“Nolkanlah
voltase offset”). Untuk mengatur voltase offset, input disambungkan ke GND
dan kemudian potensiometer untuk mengatur voltase offset diatur sampai
keluaran dari penguat mendekati nol sedekat mungkin. Voltase keluaran bisa
diatur menjadi berapa kecil ? Berapa besar output ketika input disambungkan
ke GND dan Op-Amp dipegang dari atas dengan jari (berarti suhu Op-Amp
diperbesar sedikit) ? Mengapa output berubah ketika suhu Op-Amp berubah ?
e. Resistor pada input penguat yang tadi sebesar 10k diganti dengan resistor
dengan resistivitas sebesar 100k dan resistor 820k antara keluaran dan
masukan membalik diganti dengan resistor sebesar 5.6M. Rangkaian untuk
mengatur voltase offset dilepaskan dulu. Kerjakanlah pengukuran dari bagian
b. sampai d. dengan penguat baru ini. Mengapa voltase antara kedua input
Op-Amp Vi,p dalam situasi ini berbeda dengan Vi,p dalam tugas c. ? Apa
perbedaan dalam hasil tugas d. antara penguat ini dan penguat tadi ?
Tentukanlah I pada input inverting dan voltase offset dari hasil bagian c.
dengan resistor yang berbeda.
Praktikum Elektronika Dasar 1. Penguat Operasional / Op-Amp. 7
setiap 0.5V. (Awas, Bukan: ukur dari –2V sampai +2V !, tetapi dari 2V
dibawah Vin sampai 2V di atas Vin .) Gambarkanlah hasil ke dalam satu
grafik Vout terhadap Vin. Berapa besar penguatan bersama (common mode
amplification) pada penguat ini ? Berapa besar CMRR kalau penguatan
diferensial sebesar 2·105 ?
+15V
In +15V
+ Out
Vin
5k Vout
- Gambar 1.5.: Rangkaian common mode
-15V
-15V amplification
+15V
150k
+15V
In
+ Out
Vin Vi,p
– Vout
100k
5k -15V
150k
100
-15V
Gambar 1.6.: Penguat tak membalik dengan penguatan teoretis sebesar 1001.
mau meneliti, apakah penguat Operasional yang dipakai dalam situasi ini masih
tetap bekerja sebagai Op-Amp ideal.
a. Ukurlah Vout terhadap Vin pada Vin = -28mV sampai Vin = +28mV pada
setiap 4mV. Gambarkanlah hasil ke dalam satu grafik Vout terhadap Vin. Be-
rapa besar penguatan dari rangkaian ini dalam daerah kerjanya ? (daerah
kerja: ketika voltase keluaran masih di bawah nilai-nilai maksimalnya) Ba-
gaimana linearitas penguatan pada rangkaian ini ? Berapa besar voltase
keluaran dari rangkaian ini ketika input rangkaian disambungkan dengan
GND (berarti Vin = 0) ? Bacalah hasil ini dari grafik Vout terhadap Vin.
b. Ukurlah Vout ketika input dari penguat ini disambungkan langsung ke GND.
Mengapa Vout tidak menjadi nol ? Dari hasil ukur ini terdapat Vi,p berapa
besar ?
c. *Dari pengukuran pada a. dan b. terlihat beberapa sifat Op-Amp yang tidak
ideal. Jelaskanlah, apa saja sifat itu. Jelaskanlah pengaruh dari sifat tidak
ideal masing-masing kepada hasil ukur. (Kalau Op-Amp ideal: Dengan
Vin = 0, Vout akan berapa besar ?; Bagaimana dengan penguatan A pada Op-
Amp ideal dan Op-Amp real ?)
+15V
1F
150k
In 1M
– Out
5k
+
150k
Jangan pakai kondensator Elko yang harus dirangkai dengan polaritas ter-
tentu, tetapi pakailah satu kondensator non polar. 3 Potensiometer 5k
dengan kedua resistor 150k dalam rangkaian seri pada input dipakai untuk
mengatur voltase input pada rangkaian integrator. Pada semua rangkaian yang
diukur dalam soal sebelumnya, voltase keluaran dari rangkaian merupakan
fungsi dari voltase pada masukan. Pada rangkaian ini situasi berbeda. Karena
rangkaian ini akan mengintegrasikan voltase pada masukan terhadap waktu,
maka keluaran bukan fungsi dari masukan, tetapi kecepatan dari perubahan ke-
luaran akan merupakan fungsi dari masukan. Jadi keluaran akan tergantung
voltase pada masukan yang telah terdapat sebelum voltase keluaran itu diukur.
Perhatikanlah hal ini dalam pengukuran saudara.
a. Ukurlah voltase input dan voltase output dari integrator. Perhatikanlah
penjelasan di atas mengenai sifat dari voltase output pada integrator.
Amatilah voltase output pada berbagai voltase input yang tetap selama
beberapa waktu. Jelaskanlah pengamatan saudara.
b. Pilihlah 4 voltase input Vin yang berbeda-beda (dua yang positif dan dua yang
negatif) dan ukurlah pada voltase masing-masing, berapa cepat voltase output
Vout berubah. Selain dengan 4 voltase tersebut, ukurlah juga pada Vin = 0V
(input tersambung dengan GND) berapa cepat Vout berubah. Untuk
mengukur, berapa cepat voltase output berubah, ukurlah voltase output
(bacalah voltase output yang ditunjukkan multimeter) pada saat tertentu
kemudian tunggulah beberapa selang waktu (lamanya diukur pakai jam
tangan atau stopwatch) dan ukurlah lagi voltase pada output. Dari perubahan
3 Kondensator non-polar dikenali dengan tidak ada tanda “+” dan “–” pada kemasannya. Ada juga
kondensator Elko yang non-polar. Dalam percobaan ini kondensator Elko yang non-polar tidak
bisa dipakai karena arus bocor pada kondensator tersebut terlalu besar. Sebaiknya pakai
kondensator Milar.
Praktikum Elektronika 1. Penguat Operasional / Op-Amp .10
besar voltase dan lama waktu, kecepatan perubahan voltase dalam volt per
detik bisa dihitung. Buatlah satu tabel dengan besar voltase input Vin terhadap
Vout
kecepatan perubahan voltase output dan gambarkanlah hasil ini ke
t
dalam satu grafik. Tentukanlah hubungan antara voltase input dan kecepatan
perubahan voltase output dari grafik tersebut, berarti tentukanlah kemiringan
Vout
a dari grafik yang didapatkan, di mana: a t
Vin
c. Pada voltase input berapa besar, voltase output konstan dan tidak berubah
lagi ?4 Mengapa hal ini tidak terjadi pada voltase input persis 0V ?
d. Gantikanlah resistor pada integrator menjadi sebesar 100k dan ulangilah
tugas b.. Apa yang berubah dengan perubahan resistor integrator ?
e. Berapa besar arus bias dan voltase offset pada Op-Amp yang dipakai ?
(Hitunglah jawaban dari pertanyaan ini dari hasil b. dan d..)
+15V
Rf
In
- Out
tetapi karena rangkaian ini merupakan diferensiator, maka besar voltase keluaran
akan tergantung dari perubahan voltase masukan.
a. Ukurlah voltase input dan voltase output dari integrator. Perhatikanlah
penjelasan di atas. Ubahlah voltase input dan amatilah voltase output pada
saat voltase input sedang berubah. Jelaskanlah pengamatan.
b. Apa yang terjadi pada voltase output ketika voltase input tidak berubah ?
Jelaskanlah, mengapa voltase output tidak persis nol ketika voltase input
konstan.
c. Gantikanlah resistor pada diferensiator menjadi sebesar 100k dan ulangilah
tugas a. dan b.. Apa yang berubah dengan perubahan resistor ?
- +
5k 741 741
+ - Vout
9012 persegi
Vout
R4; 1,5k segitiga
-15V
V-
a. Rangkailah rangkaian ini dan cobalah fungsinya. Untuk melihat hasil dari
rangkaian ini, pakailah osiloskop dengan satu masukan osiloskop
Praktikum Elektronika 1. Penguat Operasional / Op-Amp .12
Dari hasil ukur 2. waktu osilasi terdapat dari voltase puncak positif VP+ dan
voltase puncak negatif Vn- dari keluaran segitiga dan dari kemiringan a yang
diukur dengan rumus
Vp Vn
T ................................................................................................. (1.1)
a
Selama perhitungan ini nilai yang dipakai untuk Vp+ dan untuk Vn– selalu
sama dan sebesar nilai yang didapatkan dari b. dengan frekuensi sinyal yang
kecil.
e. Apakah hasil yang didapatkan dengan kedua cara dalam tugas d. sama ?
Kalau hasil berbeda, jelaskanlah mengapa perbedaan-perbedaan tersebut
terjadi.
Praktikum Elektronika 2. Percobaan dengan FET .14
5k
BF256B
4.7k V
-15V Gambar 2.2.: Rangkaian ukur untuk mengu-
kur ID terhadap VGS.
Praktikum Elektronika Dasar 2. Percobaan dengan FET. 15
RD
D S G
Cin Cout
vout
RG Gambar 2.3.: Rangkaian penguat dengan
vin
RS memakai JFET saluran n. Kiri atas sam-
bungan kaki dari BF 256 (dilihat dari ba-
wah).
Praktikum Elektronika 2. Percobaan dengan FET .16
dipasang sebagai resistor Source RS. Titik kerja diatur sehingga voltase
DC antara Drain dan GND sebesar 10V.
b. Berapa besar arus Drain, ID setelah titik kerja diatur sesuai dengan
permintaan dalam a ? (Dihitung dari besar VRD dan dari besar RD.)
c. Input dari rangkaian disambungkan dengan generator fungsi sebagai sumber
sinyal. Dengan osiloskop sinyal masuk dan sinyal keluar diukur (seperti
yang telah dilakukan ketika mengukur sifat dari penguat transistor). Pakai
channel 1 untuk sinyal masuk dan channel 2 untuk sinyal keluar. Pakai
osiloskop dalam mode x-y sehingga sinyal masuk tampil sebagai sumbu
mendatar dan sinyal keluar tampil sebagai sumbu tegak. Tentukanlah
batas-batas keluaran dari penguat ini dengan mengatur voltase masukan
sampai batas-batas keluaran kelihatan. Ukurlah penguatan pada voltase
keluaran yang tinggi, sedang dan rendah dengan menentukan kemiringan
dari grafik yang didapatkan pada osiloskop. Bagaimana situasi mengenai
kelinieran dari penguat ini ?
d. Tentukanlah resistivitas input dari rangkaian ini. Cara menentukan resistivitas
input sama dengan yang dipakai dalam percobaan mengenai penguat
transistor. Pakailah resistor ukur dengan resistivitas sebesar 1M dan
ukurlah resistivitas masukan ketika voltase keluaran AC sebesar 1.5V.
Apakah hasil yang didapatkan untuk resistivitas input sesuai dengan teori
mengenai FET ? Mengapa hasil menjadi berbeda ?
e. Tentukanlah resistivitas keluaran dari rangkaian ini. Aturlah voltase
keluaran AC sebesar 1.5V untuk pengukuran ini. Kemudian ukurlah
voltase tanpa beban dan voltase dengan beban sebesar 2.2k. Dari hasil
ukur voltase-voltase ini, resistivitas keluaran bisa dihitung.
f. Apa perbedaan antara penguat pakai FET ini dengan penguat pakai transistor
biasa ? Dalam hal apa yang ini lebih baik dan dalam hal apa penguat
dengan transistor biasa lebih baik ?
+ A
D
G S
Gambar 2.4.: Sebelah kiri sambungan
330 kaki dari FET BF 256B, dilihat dari
bawah. Sebelah kanan skema rangkai-
D S G - B an dari sumber arus konstan.
Praktikum Elektronika 3. Percobaan tentang Catu Daya .18
Awas:
Perhatikanlah bahwa arus akan besar kalau resistivitas beban hanya
sebesar 12. Supaya komponen tidak terbakar, ukurlah dengan cepat ketika
memakai resistivitas beban ini dan setelah selesai mengukur beban langsung
dilepaskan. (Hal ini perlu diperhatikan pada semua percobaan.)
+
12V
-
Gambar 3.1.: Jembatan dioda dengan Trafo.
Praktikum Elektronika Dasar 3. Percobaan tentang Catu Daya. 19
BC141
Vin Vout
680
5.6V
terhadap arus keluaran ke dalam grafik dari tugas a.. Buatlah grafik voltase
ripple terhadap arus keluaran. Jelaskanlah pengamatan dari pengukuran ini.
Berapa besar resistivitas keluaran dari rangkaian ini ? Resistivitas keluaran
dihitung dengan memakai voltase dan arus rata-rata. Voltase rata-rata diukur
dengan memakai Multimeter dan mengukur voltase DC.
c. Kemudian pakai satu rangkaian regulasi voltase yang sederhana seperti diper-
lihatkan dalam gambar 3.2.. Rangkaian regulator ini dirangkai di belakang
rangkaian dari gambar 3.1. dengan tambahan kondensator. (Berarti keluaran
dari rangkaian gambar 3.1. adalah masukan dari rangkaian gambar 3.2..)
Ukurlah keluaran dari rangkaian ini dengan memakai osiloskop dan
voltmeter (multimeter dipakai sebagai voltmeter) tanpa beban dan dengan
resistivitas-resistivitas beban seperti di atas. Ukurlah voltase keluaran rata-
rata (dengan voltmeter), arus rata-rata dan voltase ripple (pakai osiloskop)
dengan resistor beban masing-masing. Selagi mengukur voltase ripple dari
keluaran, ukurlah juga voltase ripple pada masukan regulator (pada
kondensator perata). Untuk pengukuran besar dari voltase ripple, osiloskop
dipakai dengan masukan untuk mengukur AC supaya penguatan bisa lebih
besar. Gambarlah voltase keluaran rata-rata terhadap arus keluaran ke dalam
grafik dari tugas a.. Gambarlah voltase ripple terhadap arus keluaran ke
dalam grafik dari tugas b.. Tentukanlah resistivitas keluaran dan ripple
rejection ratio dari rangkaian regulasi ini dari hasil ukur saudara. Apakah
hasil ukur sesuai dengan hasil yang didapatkan dari teori ?
Praktikum Elektronika 3. Percobaan tentang Catu Daya .20
Vout
7805
Vin
+ 3,3F,
- Tantalum
Output
7805
GND
Input
(top view / dilihat dari atas) Gambar 3.4.: Sambungan kaki dari IC
7805.
15V
680k 12k 1.5k
output
220p Cout=1000
Vout
+ + -
Rukur Cin
input
-
10k CS9013 CS9013 Cub=100 Vout
- +
100
Vin R1=8.2k
+ +
56k 560 - - 100µ
5k 100µ
680
3 1
R2=82
50k Vt
GND
Gambar 4.1.: Rangkaian penguat dengan umpan balik lewat resistor R1 dan R2.
22 Elektronika Dasar 4. Percobaan mengenai umpan balik
+15V
Output
Input
3 1
Trimpot 50k 4 2
untuk mengatur
titik kerja.
GND
R2
vt v
R1 R2 out
R2
Berarti umpan balik t akan sebesar: t .
R1 R2
Dalam percobaan ini kita akan mengukur pengaruh dari umpan balik
kepada rangkaian penguat tersebut. Untuk mengukur pengaruh dari umpan balik,
pertama sifat dari rangkaian tanpa umpan balik diukur, kemudian sifat dari
rangkaian dengan umpan balik diukur sehingga sifat dari kedua rangkaian bisa
dibandingkan. Skema rangkaian dari rangkaian tanpa umpan balik digambarkan
dalam gambar 4.3.. Supaya rangkaian memang sama persis, komponen yang
dipakai untuk umpan balik, yaitu R1, R2 dan Cub tetap dipakai, tetapi tidak
sebagai umpan balik, melainkan dalam posisinya sehingga terdapat sifat keluaran
dan sifat pada emitor T1 yang sama.
Rangkaian ini sudah dirangkai dalam PCB dan disolder dengan tetap
sehingga gangguan-gangguan yang bisa timbul dari kabel-kabel sambungan
23
15V
680k 12k 1.5k
Cout=1000
output
220p Vout
100µ + + -
Rukur Cin
-
input
10k T1 T2 Vout
- + Cub=100
100
R1=8.2k
Vin + 100µ +
56k 560 - 1
- 100µ
3 680
2
+4
50k Cub- =100 R2=82
R1=8.2k
R2=82
GND
Gambar 4.3.: Rangkaian penguat tanpa umpan balik.
a. Hitunglah faktor umpan balik G dan penguatan yang akan didapatkan dengan
memakai umpan balik. Pakailah data komponen seperti dalam skema
rangkaian untuk rangkaian umpan balik dan penguatan dari penguat tanpa
umpan balik sebesar yang telah diukur.
b. Ubahlah rangkaian sehingga terdapat rangkaian yang memakai umpan balik
seperti dalam skema rangkaian gambar 4.3.. Ukurlah penguatan, resistivitas
input dan resistivitas output dari rangkaian ini. Periksalah juga distorsi dari
rangkaian ini ketika amplitude dari sinyal output sama besar dengan
amplitude yang diperiksa distorsinya dalam tugas a..
c. Resistor ukur untuk mengukur resistivitas input dan resistivitas output yang
dipakai sama dengan yang dipakai dalam tugas a..
d. Bandingkanlah hasil ukur dalam a. dengan hasil dalam b.. Apakah hubungan
antara resistivitas input, resistivitas output dan penguatan yang didapatkan
sesuai dengan teori umpan balik ? Berapa besar faktor umpan balik G ?
Apakah sama dengan yang dihitung dalam a. ? Mengenai resistivitas input
perlu diperhatikan bahwa resistivitas input yang dipengaruhi oleh umpan
balik bukan resistivitas input dari rangkaian seluruhnya seperti yang diukur,
tetapi resistivitas antara basis transistor T1 dan GND. Resistivitas antara basis
T1 dan GND bisa dihitung dengan memperhatikan bahwa resistivitas input
yang diukur adalah resistivitas pengganti dari rangkaian paralel kedua
resistor basis dan sambungan antara basis T1 dan GND. Apakah resistivitas
antara basis T1 dan GND diubah oleh umpan balik sesuai dengan teori
umpan balik ?
25
R3
Vin L Vout
C
umpan balik
+
R3
- L
R1
Output C
P
Gambar 5.2.: Skema
V0(f) t(f) rangkaian osilator LC tanpa
rangkaian pengatur amplitude.
lolos pita. Syarat osilasi terpenuhi kalau perkalian redaman A dari tapis lolos
pita kali penguatan penguat V0 sebesar satu: AV0 = 1. Penguatan penguat
sebesar
R1 RP
V0 ................................................................................................... (5.1)
RP
Dengan resistivitas potensiometer diatur sebesar RP.
Resistivitas resistor R1 sebesar R1 = 150k. Hitunglah untuk kedua
rangkaian tapis lolos pita (dengan kumparan yang berbeda) besar dari
resistivitas potensiometer yang harus diatur sehingga syarat osilasi terpenuhi.
c. Rangkailah rangkaian seperti dalam skema rangkaian gambar 5.2.. Data dari
komponen yang dipakai:
Op-Amp: LF355; R1 = 150k; Resisitivitas penuh dari potensiometer P
sebesar Rp = 20k; R3 = 10k; C = 100nF; L = 1mH.
Pakailah osiloskop untuk mengukur voltase keluaran. Aturlah potensiometer
P sampai mendapatkan voltase keluaran AC berbentuk kosinus. Apakah bisa
mendapatkan voltase berbentuk kosinus ? Apakah amplitude bisa stabil
(mempunyai nilai yang konstan) ? Resistivitas potensiometer berapa besar
ketika mendapatkan osilasi yang paling mendekati bentuk kosinus dan
amplitude konstan ?6 Apakah resistivitas potensiometer ini sama dengan yang
dihitung dalam tugas b. ? Tentukanlah frekuensi dari osilasi yang didapatkan.
umpan balik
Output
+
R3
- L
R1 Z
C
D
P
Rp t(f)
V0(Vout) D Cp
S G
DSG
Detektor BF256B
puncak dari bawah