ELEKTRONIKA NUKLIR
SEMESTER 4, TAHUN AKADEMIK 2017/2018
PRAKTIKUM EN-04
RANGKAIAN PRE AMPLIFIER DAN OPERATIONAL AMPLIFIER
ASISTEN PENGAMPU : WIESNU ARDY (15/379098/TK/43040)
4.1 TUJUAN
Pada rangkaian Pre-Amp ini sinyal masukan diperkuat secara lemah untuk
mempersiapkan sinyal inpuut dan diperkuat oleh Op-Amp.
Praktikum kali ini menggunakan Op-Amp LM741C yang dengan gain sebesar 20V/mV
berdasarkan data sheet, maka:
4.4.2 Pembahasan
Pada rangkaian pre-amp yang telah dirangkai oleh praktikan, melalui pembacaan
osiloskop settingan Time/Div 10mS, dari sinyal input V pp in = +3.5V diperbesar menjadi
Vpp out = -3.5V. Hubungan input/output dari praktikum ini sesuai dengan fungsi kerja dari
pre-amp dengan factor amplifikasi yang tidak terlalu besar dalam orde mV. Sehingga tidak
terlihat secara jelas pada osiloskop.
Op-Amp LM741C digunakan dalam praktikum Pre-Amp dengan Op-Amp, didapatkan
hasil output yang diperbesar namun tidak terlalu signifikan sehingga menghasilkan nilai
yang tidak terlalu berbeda dengan nilai input. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi Op-
Amp yang kurang baik atau kesalahan praktikan dalam merangkai rangkaian.
Op-Amp LM741C digunakan dalam praktikum Op-Amp Inverting. Resistor 1
divariasikan menjadi 10k, 2k dan 1k dengan Resistor 2 sebesar 10k. Dari pembacaan
osiloskop dan perhitungan dengan rumus, Didapatkan gain sebesar -1 saat Resistor 1
sebesar 10k dan gain sebesar -1.43 saat Resistor 1 sebesar 2k serta gain sebesar -1.14 saat
Resistor 1 sebesar 1k. Jika nilai gain tersebut dibandingkan dengan hasil teoritis maka
didapat perbedaan yang cukup signifikan walaupun besaran sinyal dibalik (inverted).
Op-Amp LM741C digunakan dalam praktikum Op-Amp Non Inverting. Dengan
Resistor 1 bernilai 1k dan Resistor 2 bernilai 10k. Dari pembacaan osiloskop dan
perhitungan dengan rumus, Didapatkan gain sebesar 1 saat Resistor bernilai 1k dan 10k
gain sebesar 1.43 saat Resistor 1 sebesar 10k dan 1k serta gain sebesar 1.14 saat Resistor
bernilai 1k dan 2k. . Jika nilai gain tersebut dibandingkan dengan hasil teoritis maka
didapat perbedaan yang cukup signifikan.
4.5 KESIMPULAN
a. Pre-amplifier adalah sebuah instrumen elektronik yang mengolah sinyal elektronik sebelum
diteruskan ke amplifier. Fungsi pre-amplifier adalah melakukan proses pulse shaping dan
menguatkan sinyal dari low level yang tidak terdeteksi oleh amplifier menuju tingkatan base
line agar dapat dideteksi oleh amplifier. Operational Amplifier adalah komponen analog yang
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika yang paling sering digunakan
sebagai rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada dasarnya penguat
ini terdiri dari penguat differensial dengan nilai gain yang sangat tinggi serta impedansi
masukan yang juga tinggi, penguat penyangga (buffer) dan pada bagian output terdiri dari
pengendali (driver) dengan nilai resistansi output yang sangat rendah. Op-Amp memiliki dua
jalur input, yaitu masukan terbalik V- (inverting) dan masukan tidak terbalik V+ (non-
inverting).
b. Praktikan dapat menganalisis dan mengetahui perngaruh input/output (gain) terhadap variasi
resistansi pada rangkaian pre-amplifier dan amplifier.
c. Praktikan telah memahami cara merangkai rangkaian Pre-Amp dan Amp serta mendesain
output dari Pre-Amp dan Op-Amp
4.6 SARAN
Selama proses praktikum berlangsung akan lebih bijaksana jika asisten mendampingi
sekaligus menjelaskan maksud, alasan, serta penerapan teori dalam praktikum EN-04. Karena
praktikum ini dinilai rumit dan membutuhkan ketelitian dalam merangkai 4 rangkaian yang
kompleks