ELEKTRONIKA ANALOG
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 08
1. Alamsyah H : 14.03.0.001
2. Hasby Sagala : 14.03.0.011
3. Dina Citra F : 14.03.0.027
4. Johan Manurung : 14.03.0.012
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
BATAM
BAB I
PENGUAT OP-AMP
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. Function Generator
C. TEORI
1. Fleksibilitas
3. Common-mode rejection
Gambar 1-1 menunjukkan simbol untuk op amp dan pin-out untuk 741
yang digunakan dalam percobaan ini. Catatan plus dan minus input. Dalam
eksternal umpan balik negatif dari output untuk masukan. Secara luas digunakan
diterapkan ke input ini, output adalah 180 phase dengan input. + (Plus) input
noninverting. Output adalah dalam tahap dengan masukan ketika input diterapkan
ke terminal ini. Satu fakta penting lainnya tentang op amp: sebagian besar
jalan umpan balik dari output untuk Input. Umpan balik negatif. Dengan sinyal
yang diterapkan ke negatif input, output terbalik. Jika sinyal diterapkan ke input
positif, seperti yang terlihat dalam gambar 1-3, output adalah dalam tahap dengan
Untuk sirkuit dari gambar 1-3, output dari op amp didefinisikan dengan :
ditentukan oleh rasio RF untuk RR. Mari kita lihat beberapa pembalikan op amp
setengah input. Dari contoh-contoh yang dapat Anda lihat bahwa jika RR>RF,
D. LANGKAH KERJA
saklar daya utama dari stasiun base. Hidupkan fungsi Generator dan
Oscilloscope.
output sirkuit mulai mendistorsi. Ukur sinyal input dan output, dan catat
hasil dalam tabel 1-1. Perhatikan bahwa RR nilai pertama yang diberikan
dalam tabel 1-1. Menghitung amplifier gain dan merekamnya di tabel 1-1.
Juga, mencari tahu apakah sinyal dalam fasa atau 180 phase. Catat fase di
langkah 2.
10K 10
0.5
Jawab
Data Praktikum :
480 mV
10K 10 472 mV 1,01 180
1. Hubungan antara input dan output pada percobaan ini adalah ketika sinyal
diberikan ke pin 2 pada ic 741 yang merupakan input negatif (inverting), maka
beda phase antara output dan input adalah 180 0. Hal ini berarti bahwa output
terbalik terhadap input bila diberi sinyal input negatif.
BAB II
PENGUAT DENGAN MASUKAN NON-INVERTING
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. Function Generator
C. TEORI
Dalam contoh ini didasarkan pada gambar 2-1, gain selalu lebih besar dari
pengganda tegangan atau pembagi hanya dengan mengubah rasio resistor. Rasio
Op amp yang diberikan input 0 V, output akan menjadi 0 V. Hal ini tidak
sepenuhnya benar. Karena hal ini tidak mungkin untuk membuat transistor dua
untuk nulled output (0-V). Sirkuit yang diperlukan untuk sirkuit nulling
ketidakseimbangan dalam bias arus masukan. Hal ini dapat dihilangkan dengan
RFdan RR, seperti digambarkan dalam gambar 2-1. Dengan penambahan ini
D. LANGKAH KERJA
daya utama dari stasiun base. Hidupkan fungsi Generator dan Oscilloscope.
output sirkuit mulai mendistorsi. Ukur sinyal input dan output, dan catat
hasil dalam tabel 2-1. Perhatikan bahwa RR nilai pertama yang diberikan
dalam tabel 2-1. Menghitung amplifier gain dan merekamnya di tabel 2-1.
Juga, mencari tahu apakah sinyal 180. Catat bentuk sinyal di tabel 2-1.
3. Ganti nilai RR sesuai dengan nilai RR dalam tabel 2-1. Ulangi langkah 2.
10K 10
0.5
E. TUGAS
Jawab
Data
2. Pada dasarnya gain dirumuskan dengan Vout/Vin. Sedangkan Vout pada op amp
dengan masukan non inverting dapat didefinisikan dengan rumus Vout = +
(1+RF/RR)*Vin dengan tanda + menunjukkan output dalam tahap yang sama
dengan input. Jika diturunkan rumus ini menjadi Vout/Vin = 1+RF/RR. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa gain merupakan rasio antara R F dan RR ditambah 1.
Penambahan 1 dilakukan karena gainnya lebih besar dari kesatuan dalam
noninverting penguat.
BAB III
OP-AMP OSCILLATOR
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
C. TEORI
Wien-bridge oscillator
rangkaian audio HiFi yang memerlukan sinyal sinusoidal sebagai input. Pada
tulisan ini akan dibahas fenomena osilator, bagaimana cara sinyal ini dibangkitkan
dan realisasi rangkaiannya. Ada banyak tipe-tipe osilator yang dikenal sesuai
dengan nama penemunya antara lain Amstrong, Colpitts, Hartley dan lain
sebagainya. Namun pada tulisan kali ini akan di kemukan osilator Wien-bridge
yang dapat direalisasikan dengan satu op-amp dan beberapa komponen pasif.
dengan umpanbalik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut, yaitu
untuk mencapai suatu keadaan stabil pada keluarannya dengan mengatur porsi
penguatan umpanbalik dengan nilai tertentu. Namun ada suatu keadaan dimana
Pada rumus 1, sistem menjadi tidak stabil jika 1+AB = 0 atau AB= -1. Sehingga
Vout/Vin pada rumus tersebut nilainya menjadi infinite. Keadaan ini dikenal dengan
Inilah syarat terjadinya osilasi, jika dan hanya jika penguatan sistem keseluruhan
= 1 dan phasa sinyal tergeser (phase shift) sebesar 180o. Seperti yang sudah diketahui
pada rangkain filter pasif, satu tingkat (single pole) rangkaian RL atau RC dapat
phase 2 tingkat agar phasa sinyal tergeser 180o. Sebenarnya rangkaian LC adalah
pengeser phase 2 tingkat, namun untuk aplikasi frekuensi rendah (< 1 MHz) akan
diperlukan nilai induktansi L yang relatif besar dengan ukuran fisik yang besar juga.
Osilator dinamakan demikian karena penemunya Max Wien lahir tahun 1866 di
Kaliningrad Rusia dan tinggal di Jerman adalah orang pertama yang mencetuskan ide
penggeser phasa 2 tingkat. Secara utuh bentuk rangkaian tersebut ada pada gambar 3-3
berikut. Rangkain ini merupakan analogi dari sistem umpanbalik seperti model gambar 3-
1. Tentu anda sekarang dapat menunjukkan dimana penguat A dan yang mana
Dari teori diketahui penguatan A adalah penguatan op-amp yang dibentuk oleh
penguatannya adalah :
pengguat A = 3. Dengan hasil ini, untuk memenuhi syarat terjadinya osilasi dimana AB =
osilasi yaitu Vout/Vin = 1/3. Pembaca akan menemukan bahwa rangkaian penggeser
phasa tersebut akan mencapai nilai maksimum pada satu frekuensi tertentu. Nilai
maksimun ini akan tercapai jika wC = R dan diketahui w = 2pf. Selanjutnya jika diuraikan
Dengan demikian osilator wien yang dibuat akan menghasilkan gelombang sinus dengan
Dimana Jembatannya
jembatannya ? Pertanyaan ini mungkin sedikit mengganggu pikiran anda yang tidak
melihat ada jembatan pada rangkaian gambar-3. Bagaimana kalau gambar-3 di buat
Tentu sekarang anda sudah dapat melihat ada jembatannya bukan. Ya,
rangkaian yang berbentuk seperti dioda bridge itulah jembatannya, jembatan Wien.
menghasilkan gelombang sinusoidal dengan frekuensi 1.59 kHz. Tetapi kalau anda
berkesempatan mencoba rangkaian ini dan mengukur hasilnya dengan osiloskop atau
frekuesi counter, ternyata frekuensi resonansinya adalah 1.65 kHz. Hal ini memang
diketahui karena adanya distorsi pada rangkaian penggeser phasa yang non-linier. Untuk
Misalnya dengan mengganti resistor Rg dengan lampu dc 6volt 1 watt, tentu besar
melewati lampu tidak akan menyalakannya, tetapi cukup untuk memanaskan filamennya.
Besar resistansi lampu akan berubah-ubah karena pasan sesuai dengan besar arus yang
melewatinya. Ini yang membuat penguatan op-amp mejadi tidak liner. Pada rangkaian
pembangkit sinyal sinus jembatan Wien yang lebih profesional biasanya kompensasi ini
D. LANGKAH KERJA
Minimum
Setengah putaran
maksimum
E. TUGAS
Jawab
Data
BAB IV
A. TUJUAN
B. PERALATAN
1. Oscilloscope
2. Function Generator
C. TEORI
Chip ini mudah diperoleh di penggantian seniconductor baris dari Radio Shack
dan dari sejumlah sumber mailorder. LM-386 memiliki perilaku yang lebih baik
powered tertentu.
LM-386 relatif berperilaku baik untuk digunakan, sehingga tata letak yang
biasa akan menghasilkan hasil yang baik. Namun, karena gain yang tinggi, IC ini
THD = 10% adalah 250-325 mW, untuk LM386N-3 vs = 9V, RL = 8ohms, THD =
10% adalah 500-700 mW, untuk LM386N-4 vs = 16V, RL = 32ohms, THD = 10%
konsumen tegangan rendah. Gain internal diatur ke 20 untuk menjaga bagian luar
count rendah, tapi penambahan eksternal resistor dan kapasitor antara pin 1 dan 8
suplai. Sleep power adalah hanya 24 milliwatts ketika beroperasi dari pasokan 6
gambar bawah.
Gambar 4-2 menunjukkan sirkuit dasar untuk chip LM-386 bila digunakan
sebagai tahap audio penerima radio, penguat PA genggam kecil atau penguat
hanya memiliki input, output, tanah, dan V + koneksi. Sirkuit ini dapat
memberikan dua tingkat keuntungan. Jika capasitor C2 digunakan, gain x200, dan
jika capasitor dihapus gain adalah x20. Biasanya, keuntungan akan diatur untuk
x20 dalam proyek Penerima, kecuali desain menggunakan sedikit Gain di depan
detektor .
D. LANGKAH KERJA
2. Gunakan osiloskop untuk mengukur tegangan input pin 3 dan pin 5. Vpin3
= ___ V; Vpin5 = ___ V. menghitung Amplifier Gain?
4. Atur tingkat sinyal input dengan mengamati sinyal keluar maksimum tidak
cacat di osiloskop
E. TUGAS
Jawab
V
1. = A
12
= 4
= 3 ohm
2. THD adalah Total Harmonic Distortion, seberapa murni sinyal dari sebuah
speaker, maka semakin kecil THD dari sebuah speaker maka suara yang
dihasilkan akan semakin bening
RL = 8 ohms adalah mempunyai impedansi sebesar 9 ohm.