LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN ELEKTRONIKA II
PERCOBAAN 1
KARAKTERISTIK OP-AMP
Disusun Oleh:
PERCOBAAN I
KARAKTERISTIK OP-AMP
1. 1.Tujuan
1.3.Teori Dasar
Secara garis besar, terdapat 4 pin utama dari Op-Amp, yaitu masukan
inverting (tanda minus), masukan noninverting (tanda plus), masukan tegangan
positif, masukan tegangan negatif dan pin keluaran. Di samping pin tersebut terdapat
satu pin untuk adjustment. Beberapa penerapan Op-Amp diantaranya adalah:
Penguat Inverting
Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (2).
Gambar 2
Rangkaian Penguat Inverting
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180 o. Pada
rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama dengan 0 dan
impedansi masukan tak terhingga. Sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus
penguat adalah sebagai berikut :
Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1) sehingga diperoleh
Tanda (-) negatif menunjukkan terjadi pembalikan pada keluarannya atau memiliki beda fasa
sebesar 1800 dengan masukannya
Gambar 3
Rangkaian Penguat Non-Inverting
Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut
adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran
penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting
syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan
tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai
berikut :
Gambar 4
IC 741
Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah konfigurasi Op-
Amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan
sinyal ouput yang linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor
penguatan yang ada. Pada umumnya rangkaian adder/penjumlah dengan Op-Amp
adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting atau non
inverting yang diberikan input lebih dari 1 line. Rangkaian adder/penjumlah secara
sederhana dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Adder/Penjumlah Inverting
Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3)
diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya
penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional
dioperasikan pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av)
tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing
(R1, R2, R3).
1.4.Prosedur Percobaan
A. Penguat Op-Amp Inverting
1. Hubungkan rangkaian sebagai berikut:
R F 10K Ω
RR
10K Ω
-
-
Function
+
Generator
1KHz
3. Ganti nilai RR dengan nilai resistansi seperti tertera dalam tabel 1.1 serta
amati Vout dan fasanya, lengkapi tabel 1.1.
+
+
-
-
3. Ganti nilai R1 dengan hambatan yang tertera pada Tabel 1.3. Lengkapi
tabel 1.3!
D. Penguat Penjumlah
10 3,3 1 -3.03 -3.023 3.17 -3.03 -3.02 3.17 180º 180º 180º
kΩ 4.7 1 -2.13 -2.12 2.26 -2.13 -2.128 2.26 180º 180º 180º
33 1 -0.3 -0.35 0.314 -0.3 -0.30 0.314 180º 180º 180º
10 4 -0 -118.26µ 2.82
RR (kΩ) (V) (V) Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek Teori Simulasi Praktek
Vinp- Vout
RR Voutp-p (V) || Gain
RF p p-p
(kΩ)
(V) (V) Teori
10 1 -1
3,3 1 -3.03
4.7 1 -2.13
10
kΩ
33 1 -0.3
10 1 2
3,3 1 1.33
4.7 1 1.47
10
kΩ
33 1 4.3
10 4 -0
3,3 4 -4.06
4.7 4 -2.25
10
kΩ
33 4 1.39
3,3 1 2
4.7 1 2
10
kΩ
33 1 2
10 1
3,3 1
10
kΩ
4.7 1
33 1
GAIN
1.98
10 1
5
1.32
3,3 1
2
1.46
4.7 1
5
33 1 4.28
5
GAIN
10 4 -0
3,3 4 -4.06
10
kΩ
4.7 4 -2.25
33 4 1.39
3,
1 2 5.023
3
10 4.
1 2 4.119
kΩ 7
33 1 2 2.299
GAIN
RR Vinp Bed
R -p
(kΩ a BEDA FASA
F
) (V) fasa
10
k
Ω
10 1 180º
3,3 1 180º
4.7 1 180º
33 1 180º
3. Bentuk umum persamaan tegangan output pada penguat op-amp non inverting
Op-Amp Inverting
Tegangan output inverting akan berbeda fasa 180º dari tegangan input. Sedangkan
rangkaian non inverting ini penguatan yang ada di tegangan output akan sefasa (0º)
dari tegangan inputnya, atau jika inputnya berupa tegangan positif, outputnya juga
berupa tegangan positif
Ketika nilai beban RF = RR maka nilai tegangan pada output akan bernilai
nol sehingga tidak ada sinyal output yang dihasilkan. Oleh karena itu, tidak
ada nilai fase.
Ketika nilai beban RF < RR maka nilai output pada tegangan akan bernilai positif
yang artinya Op-Amp yang bekerja sebagai penguat tegangan dan tegangan input
positif (V+). Pada rangkaian ini penguatan yang ada ditegangan output Op-Amp akan
sefase (0º) dari tegangan inputnya.
7. Bentuk umum persamaan tegangan output pada penguat penjumlah
1.7 Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh berdasarkan analisis hasil praktikum yang
mengacu pada capaian pembelajaran.
1.8 Referensi
https://jaluntoro22.wordpress.com/2010/05/16/dasar-dan-karakteristik-op-amp/
https://www.elprocus.com/common-mode-rejection-ratio-cmrr-operational-
amplifier/
http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp/
http://pentassaya.blogspot.com/2014/12/penguat-inverting-dan-non-inverting.html