Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

TELEKOMUNIKASI DIGITAL

Kelompok 2 Kelas JTD 2D


Anggota Kelompok:
1. ACHMAD SAIFUDIN 1841160108
2. DINA NURIKA FITRIANA 1841160051
3. MUHAMAD FAUZAN 1841160112
4. REVA RIKAT ASIH 1841160019
5. ROFY WAHYU RAMADHAN 1841160091
6. SANIA AHVA YUNIAR 1841160081

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui isi laporan ini

LAPORAN PRAKTIKUM
TELEKOMUNIKASI DIGITAL
PROGRAM STUDI
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

Disusun Oleh :

Kelompok : Dua (II)


Kelas : 2D………………………………….
Semester/Tahun Ajaran : 4 / Tahun Ajaran 2019/2020

Malang, 23 Februari 2020

Menyetujui,

Dosen Mata Kuliah

Amalia Eka Rakhmania, ST, MT, MSc

NIP. 19910223 201803 2 001

i
LEMBAR ACC PRAKTIKUM

Letakkan lembar acc praktikum yang sudah ditandatangani

ii
KARTU PESERTA PRAKTIKUM

Letakkan kartu peserta praktikum yang sudah ditandatangani. Foto anggota harus
lengkap.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................................ i


LEMBAR ACC PRAKTIKUM .......................................................................................... ii
KARTU PESERTA PRAKTIKUM ................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. vi
BAB I LINE ENCODER DECODER ...............................Error! Bookmark not defined.
1.1 Tujuan ................................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Alat dan Bahan ...................................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Teori Dasar.........................................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Prosedur Percobaan ............................................Error! Bookmark not defined.
1.5 Hasil Percobaan .................................................Error! Bookmark not defined.
1.6 Analisis Hasil Praktikum ...................................Error! Bookmark not defined.
1.7 Kesimpulan ........................................................Error! Bookmark not defined.
1.8 Referensi ............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ASK MODULATOR DEMODULATOR ............Error! Bookmark not defined.
BAB III ..............................................................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN.......................................................................Error! Bookmark not defined.

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Rangkaian Modul Percobaan Modulasi Amplitudo .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 1. 2 Sinyal carrier .................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 3 Sinyal informasi 2 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 4 Sinyal informasi 4 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 5 Sinyal informasi 6 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 6 Sinyal carrier hasil simulasi ..........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 7 Sinyal informasi 2 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui simulasi .................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 8 Sinyal informasi 4 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui simulasi .................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 9 Sinyal informasi 6 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui simulasi .................................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 10 Sinyal carrier hasil praktik ..........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 11 Sinyal informasi 2 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui praktik dengan osiloskop mode YT ......................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 12 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 2Vpp yang dihasilkan melalui
praktik dengan osiloskop mode XY ...................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 13 Sinyal informasi 4 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui praktik dengan osiloskop mode YT ......................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 14 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 4Vpp yang dihasilkan melalui
praktik dengan osiloskop mode XY ...................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 15 Sinyal informasi 6 Vpp (atas) dan termodulasi yang dihasilkan (bawah)
melalui praktik dengan osiloskop mode YT ......................Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 16 Sinyal termodulasi untuk sinyal informasi 6Vpp yang dihasilkan melalui
praktik dengan osiloskop mode XY ...................................Error! Bookmark not defined.

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Gambar Sinyal Carrier, Informasi, dan Termodulasi AM secara Manual Error!
Bookmark not defined.
Tabel 1. 2 Gambar Simulasi MATLAB Sinyal Carrier, Informasi, dan Termodulasi AM
...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 3 Data Hasil Praktikum Modulasi Amplitudo......Error! Bookmark not defined.

vi
BAB 1
GARIS ENCODER - DECODER

1.1 Tujuan
1. Untuk memahami teori dan aplikasi dari baris kode encoder dan decoder.
2. Untuk memahami encode dan decode teori dan rangkaian struktur NRZ.
3. Untuk memahami encode dan decode teori dan rangkaian struktur RZ.
4. Untuk memahami encode dan decode teori dan rangkaian struktur AMI.
5. Untuk memahami encode dan decode teori dan rangkaian struktur
Manchester.
1.2 Dasar teori
Memberikan penjelasan singkat tentang:
1. Encode dan decode teori dan struktur sirkuit dari NRZ
2. Encode dan decode teori dan struktur sirkuit RZ
3. Encode dan decode teori dan struktur sirkuit AMI
4. Encode dan decode teori dan struktur sirkuit dari Manchester

1.3 percobaan Aparatur


1. DC Power Supply 1
2. fungsi Generator 2
3. osiloskop 1
4. GOTT - DCT01 Jalur Encoder Module 1
5. GOTT - DCT02 Jalur Decoder Modul 1
6. BNC untuk kabel Alligator 4
7. BNC untuk kabel BNC 2
8. pisang besar untuk kabel pisang 5
9. pisang kecil untuk kabel pisang
10. T-connector 2

1
1.4 Prosedur
1.4.1 Unipolar NRZ sinyal encode dan decode
1. Untuk menerapkan sirkuit NRZ encode unipolar lihat gambar DCT1-1
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
2. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 1 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini untuk Data I / P. Kemudian amati pada bentuk
gelombang output dengan menggunakan osiloskop dan mencatat hasil
yang diukur pada tabel 1.1.
3. Untuk menerapkan decode sirkuit UNI-NRZ merujuk pada sosok DCT2-1
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
4. Hubungkan UNI-NRZ 0 / P tokoh DCT1-1 ke UNI-NRZ I / P tokoh
DCT2-1. Berikutnya amati pada bentuk gelombang output dengan
menggunakan osiloskop dan mencatat hasil yang diukur pada tabel 1.1.
5. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.1, ulangi langkah 2-4 dan mencatat
hasil yang diukur pada tabel 1.1.

1.4.2 Unipolar RZ sinyal encode dan decode


1. Untuk menerapkan sinyal RZ sirkuit encode unipolar lihat gambar DCT 1-
2 pada GOTT DCT-6000-01 modul.
2. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P tokoh DCT 1-2 dan CLK di
bagian bawah kiri. Setelah itu menghubungkan data di bagian bawah kiri
ke data I / P pada gambar DCT 1-2. Kemudian amati pada bentuk
gelombang dari CLK I / P, Data I / P dan UNI-RZ O / P dengan
menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.2.
3. Untuk menerapkan sirkuit decode UNI-RZ merujuk pada sosok DCT2-2
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
4. Hubungkan UNI-RZ O / P tokoh DCT 1-2 untuk UNI-RZ I / P tokoh
DCT2-2. Berikutnya amati pada bentuk gelombang dari UNI-RZ I / P,
TP1, TP2, TP3, TP4 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop.
Akhirnya mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.3.
5. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.2, ulangi langkah 2 - 4 dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.2 dan 1.3.

2
6. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT 1-2. Kemudian
pengaturan frekuensi lain fungsi generator untuk 1 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini untuk Data I / P pada gambar DCT1-2.
Kemudian amati pada bentuk gelombang dari CLK I / P, Data I / P dan
UNI-RZ O / P dengan menggunakan osiloskop, mencatat hasil diukur
dalam tabel 1.4.
7. Hubungkan UNI-RZ O / P dari DCT1-2 untuk UNI-RZ I / P dari
DCT2-2. Kemudian mengamati bentuk gelombang dari UNI-RZ O /
P, TP1, TP2, TP3, TP4 dan Data I / P dengan menggunakan
osiloskop, kemudian mencatat hasil diukur dalam tabel 1.5.
8. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.4, ulangi langkah 6 - 7 dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.4 dan 1.5.

1.4.3 Bipolar RZ sinyal encode dan decode


1. Untuk menerapkan sinyal RZ sirkuit encode bipolar lihat gambar DCT1-2
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
2. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT1-2 dan CLK di
bagian bawah kiri. Setelah itu menghubungkan data O / P di bagian bawah
kiri ke data I / P pada gambar DCT1-2. Kemudian amati pada bentuk
gelombang dari CLK I / P, Data I / P, TP1 dan BIP-RZ O / P dengan
menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.6.
3. Untuk menerapkan sirkuit decode BIP-RZ merujuk pada sosok DCT2-2
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
4. Hubungkan BIP-RZ O / P tokoh DCT1-2 ke BIP-RZ I / P tokoh DCT2-2.
Berikutnya amati pada bentuk gelombang dari BIP-RZ I / P, TP1, TP2,
TP3, TP4 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop. Akhirnya
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.7.
5. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.6, ulangi langkah 2-4 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 1.6 dan 1.7.
6. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT1-2. Kemudian

3
pengaturan frekuensi lain fungsi generator untuk 1 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini untuk Data I / P pada gambar DCT1-2.
Kemudian amati di bentuk gelombang dari CLK I / P, Data I / P, TP1 dan
BIP-RZ O / P dengan menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil yang
diukur dalam tabel 1.8.
7. Hubungkan BIP-RZ O / P dari DCT 1-2 untuk BIP-RZ I / P dari DCT2-2.
Kemudian amati pada bentuk gelombang dari BIP-RZ I / P, TP1, TP2,
TP3, TP4 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop, kemudian
mencatat hasil diukur dalam tabel 1-9.
8. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.8, ulangi langkah 6-7 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 1.8 dan 1.9.

1.4.4 AMI sinyal encode dan decode

1. Untuk menerapkan AMI sinyal encode sirkuit lihat gambar DCT 1-3 pada
GOTT DCT-6000-01 modul.
2. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 100Hz TTL sinyal dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT 1-3 dan CLK di
bagian bawah kiri. Setelah itu menghubungkan data O / P di bagian bawah
kiri ke data I / P pada gambar DCT1-3. Kemudian amati pada bentuk
gelombang dari CLK I / P, Data I / P, TP1, TP2, TP3, TP4, TP5 dan AMI O
/ P dengan menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil yang diukur dalam
tabel 1.10.
3. Untuk menerapkan rangkaian transformasi AMI untuk RZ seperti
yang ditunjukkan pada gambar 2-6 atau merujuk ke angka DCT2-3
pada GOTT DCT-6000-01 modul.
4. Hubungkan AMI O / P tokoh DCT1-3 ke AMI I / P tokoh DCT2-3.
Berikutnya amati pada bentuk gelombang dari AMI I / P, TP1, TP2, TP3,
TP4, TP5, TP6 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop. Akhirnya
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1-11.
5. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.10, ulangi langkah 2-4 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 1.10 dan 1.11.

4
6. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 100Hz TTL sinyal dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT1-3. Kemudian
pengaturan frekuensi lain fungsi generator untuk 50 Hz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini untuk Data I / P pada gambar DCT1-3.
Kemudian amati pada bentuk gelombang dari CLK I / P, Data I / P, TP1,
TP2, TP3, TP4, TP5 dan AMI O / P dengan menggunakan osiloskop, dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1,12.
7. Hubungkan AMI O / P dari DCT1-3 untuk AMI I / P dari DCT2-3.
Kemudian amati pada bentuk gelombang dari AMI I / P, TP1, TP2,
TP3, TP4, TP5, TP6 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop,
kemudian mencatat hasil diukur dalam tabel 1.13.
8. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1-8, ulangi langkah 6-7 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 1,12 dan 1,13.

1.4.5 Manchester Signal Encode dan Decode


1. Untuk mengimplementasikan sirkuit encode sinyal Manchester merujuk
pada sosok DCT1-4 pada GOTT DCT-6000-01 modul.
2. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT 1-4 dan CLK
di bagian bawah kiri. Setelah itu menghubungkan data O / P di bagian
bawah kiri ke data I / P pada gambar DCT1-4. Kemudian amati pada
bentuk gelombang dari CLK I / P, Data I / P dan Manchester O / P dengan
menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1.14.
3. Untuk menerapkan sirkuit decode Manchester merujuk pada sosok DCT2-
4 pada GOTT DCT-6000-01 modul.
4. Hubungkan Manchester O / P tokoh DCT 1-4 dengan Manchester I / P
tokoh DCT2-4. Berikutnya amati pada bentuk gelombang dari Manchester
I / P, TP1 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop. Akhirnya
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1,15.
5. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1,14, ulangi langkah 2-4 dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1,14 dan 1,15.
6. Pengaturan frekuensi fungsi generator untuk 2 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini ke CLK I / P pada gambar DCT1-4. Kemudian

5
pengaturan, frekuensi lain fungsi generator untuk 1 kHz sinyal TTL dan
menghubungkan sinyal ini untuk Data I / P pada gambar DCT 1-4.
Kemudian amati pada bentuk gelombang dari CLK I / P, Data I / P dan
Manchester O / P dengan menggunakan osiloskop, dan mencatat hasil
yang diukur dalam tabel 1-16.
7. Hubungkan Manchester O / P dari DCT1-4 ke Manchester I / P dari
DCT2-4. Kemudian mengamati bentuk gelombang dari Manchester I / P,
TP1 dan Data O / P dengan menggunakan osiloskop, kemudian mencatat
hasil diukur dalam tabel 1,17.
8. Menurut sinyal masukan dalam tabel 1.16, ulangi langkah 6-7 dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 1-16 dan 1,17.
1.5 Hasil pengukuran
1.5.1 Unipolar NRZ sinyal encode dan decode
1.5.2 Tabel 1.1. Hasil diukur dari UNI-NRZ sinyal encode dan decode
Sinyal
Sinyal Bentuk gelombang
Input
Frekuensi
(Data I / Data I / P (CH 2) UNI-NRZ O / P (CH 1) Data O / P (CH 2)
P)

1 kHz

2 kHz

6
Sinyal
Sinyal Bentuk gelombang
Input
Frekuensi
(Data I / Data I / P (CH 2) UNI-NRZ O / P (CH 1) Data O / P (CH 2)
P)

4 kHz

7
1.5.3 Unipolar RZ sinyal encode dan decode
Tabel 1.2. Hasil diukur dari UNI-RZ sinyal encode

Output Signal Bentuk gelombang


Sinyal Input
Frekuensi
(CLK I / P) CLK I / P (CH 1) Data I / P (CH 2) UNI-RZ O / P (CH 2)

2 kHz

5kHz

Tabel 1.3 Diukur hasil UNI-RZ sinyal decode.


Sinyal Input
Frekuensi BENTUK GELOMBANG OUTPUT
(CLK I / P)
Uni- RZ I / P
2kHz TP1 (CH 2) TP2 (CH 2)
(CH 1)

8
Sinyal Input
Frekuensi BENTUK GELOMBANG OUTPUT
(CLK I / P)

DATA O / P
TP3 (CH 2) TP4 (CH 2)
(CH 2)

Uni- RZ I / P
TP1 (CH 2) TP2 (CH 2)
(CH 2)

5kHz

DATA O / P (CH
TP3 (CH 2) TP4 (CH 2)
2)

9
Sinyal Input
Frekuensi BENTUK GELOMBANG OUTPUT
(CLK I / P)

Tabel 1.4 Diukur hasil UNI-RZ sinyal encode.


Sinyal Input
Frekuensi Output Signal Bentuk gelombang

CLK I / Data I /
CLK I / P Data I / P UNI-RZ O / P
P P

2 kHz 1 kHz

5 kHz 2,5 kHz

Tabel 1.5 Diukur hasil UNI-RZ sinyal decode.


Sinyal Input
Frekuensi
BENTUK GELOMBANG OUTPUT
CLK I / DATA I /
P P

2kHz 1 kHz Uni- RZ I / P TP1 TP2

10
Sinyal Input
BENTUK GELOMBANG OUTPUT
Frekuensi

TP3 TP4 DATA O / P

Uni- RZ I / P TP1 TP2

5kHz 2,5 kHz


TP3 TP4 DATA O / P

11
1.5.4 Bipolar RZ Signal Encode dan Decode
Tabel 1.6 Diukur hasil BIP-RZ sinyal encode.
Sinyal Input
Frekuensi (Jam Output Signal Bentuk gelombang
I / P)
CLK I / P (CH 1) Data I / P (CH 1)

2 kHz
TP1 (CH 2) BIP-RZ O / P (CH 2)

CLK I / P (CH 1) Data I / P (CH 1)

5kHz

12
Sinyal Input
Frekuensi (Jam Output Signal Bentuk gelombang
I / P)

TP1 (CH 1) BIP-RZ O / P (CH 2)

Tabel 1.7 Diukur hasil BIP-RZ sinyal decode.


Sinyal Input
Frekuensi (Jam Output Signal Bentuk gelombang
I / P)
BIP-RZ I / P (CH 1) TP1 (CH 2)

2 kHz

TP2 (CH 2) TP3 (CH 2)

13
Sinyal Input
Frekuensi (Jam Output Signal Bentuk gelombang
I / P)

TP4 (CH 2) DATA O / P (CH 2)

BIP-RZ I / P (CH 1) TP1 (CH 2)

5kHz

TP2 (CH 2) TP3 (CH 2)

14
Sinyal Input
Frekuensi (Jam Output Signal Bentuk gelombang
I / P)

TP4 (CH 2) DATA O / P (CH 2)

Tabel 1.8 Diukur hasil BIP-RZ sinyal encode.


Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
DATA I /
CLK I / P
P
CLK I / P Data I / P

2 kHz 1 kHz

TP1 BIP-RZ O / P

15
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
DATA I /
CLK I / P
P

CLK I / P Data I / P

5kHz 2,5 kHz


TP1 BIP-RZ O / P

16
Tabel 1.9 Diukur hasil BIP-RZ sinyal decode.
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
DATA I /
CLK I / P
P
BIP-RZ I / P TP1

TP2 TP3

2 kHz 1 kHz

TP4 DATA O / P

BIP-RZ I / P TP1

5kHz 2,5 kHz


TP2 TP3

TP4 DATA O / P

17
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
DATA I /
CLK I / P
P

18
1.5.5 AMI Signal Encode dan Decode
Tabel 1.10 Diukur hasil AMI sinyal encode.

Sinyal Input
Frekuensi (CLK I / Output Signal Bentuk gelombang
P)
CLK I / P (CH 1) Data I / P (CH 2)

TP1 (CH 1) TP2 (CH 2)

100 Hz

TP3 (CH 1) TP4 (CH 2)

19
TP5 (CH 1) AMI O / P (CH 2)

CLK I / P (CH 1) Data I / P (CH 2)

500 Hz
TP1 (CH 1) TP2 (CH 2)

20
TP3 (CH 1) TP4 (CH 2)

TP5 (CH 1) AMI O / P (CH 2)

21
Tabel 1.11 Diukur hasil AMI sinyal decode.
Sinyal Input
Frekuensi (CLK I / Output Signal Bentuk gelombang
P)
AMI I / P TP1

TP2 TP3

100 Hz

TP4 DATA O / P

22
Sinyal Input
Frekuensi (CLK I / Output Signal Bentuk gelombang
P)

AMI I / P TP1

TP2 TP3

500 Hz

TP4 DATA O / P

23
Tabel 1.12 Diukur hasil AMI sinyal encode.
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
CLK I /
Data I / P
P
CLK I / P Data I / P

TP1 TP2

100 Hz 50 Hz

TP3 TP4

TP5 AMI O / P

24
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
CLK I /
Data I / P
P

CLK I / P Data I / P

TP1 TP2

500 Hz 250 Hz

TP3 TP4

TP5 AMI O / P

25
Sinyal Input
Frekuensi
Output Signal Bentuk gelombang
CLK I /
Data I / P
P

26
1.5.6 encode sinyal Manchester dan decode
Hasil Tabel 1-14 Diukur dari Manchester sinyal encode.
Sinyal Input Output Signal Bentuk gelombang
Frekuensi (CLK I /
P) CLK I / P Data I / P Manchester O / P

2 kHz

3 kHz

8 kHz

27
Tabel 1.15 Diukur hasil Manchester sinyal decode.
Sinyal Input Output Signal Bentuk gelombang
Frekuensi
Manchester I / P TP1 Data O / P
(CLK I / P)

2 kHz

3 kHz

8 kHz

28
Hasil Tabel 1-16 Diukur dari Manchester sinyal encode.
Sinyal Input
Frekuensi Output Signal Bentuk gelombang

Data I /
CLK I / P CLK I / P Data I / P Manchester O / P
P

2 kHz 1 kHz

3 kHz 1,5 kHz

8 kHz 4 kHz

Tabel 1.17 Diukur hasil Manchester sinyal decode.


Sinyal Input Frekuensi Output Signal Bentuk gelombang
CLK I / Data Manchester
TP1 Data O / P
P I/P I/P

1
2 kHz
kHz

1,5
3 kHz
kHz

29
Sinyal Input Frekuensi Output Signal Bentuk gelombang
CLK I / Data Manchester
TP1 Data O / P
P I/P I/P

4
8 kHz
kHz

1.6 Soal Diskusi


1. Jelaskan apa adalah jenis umum dari baris coding?
2. Jelaskan apa keuntungan dari baris kode?
3. Jelaskan bagaimana unipolar dan non-return-to-zero sinyal encode dan
decode?
4. Jelaskan bagaimana sinyal kembali-ke-nol unipolar dan bipolar encode
dan decode?
5. Jelaskan bagaimana mengkodekan sinyal AMI dan decode?
6. Jelaskan bagaimana mengkodekan sinyal Manchester dan decode?
7. Jelaskan mengapa kita perlu garis coding?
8. Berikan contoh aktual dari penerapan baris kode!

1.7 Kesimpulan

30

Anda mungkin juga menyukai