Anda di halaman 1dari 10

RESUME PRAKTIKUM 11 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

KARAKTERISTIK OP-AMP DAN COMMON MODE

Anggota Kelompok 8 :

1. Fatiya Hanun Fadhil (2103421038)


2. Muhammad Zaki Raya (2103421047)

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


A. LANDASAN TEORI
1. Op-Amp (Operational Amplifier)
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah
salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya
untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang
luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering
disebut juga dengan Penguat Operasional.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik


sebagai berikut :

a. Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)


b. Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
c. Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
d. Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
e. Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
f. Karakteristik tidak berubah dengan suhu
2. Common Mode
Pada dasarnya Op-Amp merupakan penguat diferensial yang hanya
menguatkan selisih dari kedua masukannya, tetapi karena Op-Amp tidak ideal
maka penguatan common mode (mode bersama) juga mengalami penguatan
sehingga menimbulkan tegangan offset yang tidak diinginkan. Common mode
merupakan penguatan yang terjadi ketika kedua masukan Op-Amp diberi sinyal
yang nilainya sama, sehingga keluaran yang dihasilkan harusnya bernilai nol.
Namun karena ketidakseimbangan rangkaian internal dari komponen Op-Amp
maka nilai keluaran yang dihasilkan tidak sama dengan nol.
Cara sinyal common mode muncul adalah dengan Kabel penghubung menyala
basis input bertindak seperti antena kecil. Jika diff amp beroperasi di lingkungan
dengan banyak interferensi elektromagnetik, setiap basis bertindak seperti kecil
antena yang mengambil tegangan sinyal yang tidak diinginkan. Salah satu alasan
diff amp sangat populer karena mendiskriminasikan sinyal mode umum ini.
Dengan kata lain, diff amp tidak memperkuat sinyal mode umum.

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui konsep materi Op-Amp
2. Mengetahui dan memahami pengertian Op-Amp
3. Mengetahui cara menghitung Op-Amp, baik secara perhitungan teori maupun
pengujian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Komputer
2. Aplikasi Multisim
D. GAMBAR RANGKAIAN
1. Example 15-9 (Operational Amplifier)

\
2. Example 15-10 (Common Mode)
E. ANALISA
1. Analisa Rangkaian Example 15 - 9 Operational Amplifier
Diketahui :
1) Vcc = 15 V
2) VEE = -15 V
3) Vin = 10 mV
4) Rb1 = 20kΩ
5) Rb2 = 20kΩ
6) RC = 1MΩ
7) RC = 1MΩ
8) RE = 1MΩ
9) Frekuensi = 1kHz
a) Hasil Pengukuran
1) Output
2) Input
b) Hasil Perhitungan

2. Analisa Rangkaian Example 15-10 Common Mode


Diketahui :
1) Vcc = 15V
2) VEE = -15V
3) Transistor = BC107BP
4) Vin = 10mV
5) R1 = 1MΩ
6) RE = 1MΩ
7) Frekuensi 1kHz
a) Hasil Pengukuran
1) Output

2) Input
b) Hasil Perhitungan

Analisa :
1. Rangkaian Example 15-9
Dalam banyak aplikasi, V error Output cukup kecil untuk diabaikan atau tidak
penting dalam aplikasi tertentu. Dalam aplikasi presisi di mana output dc
penting, beberapa bentuk nulling digunakan untuk menghilangkan efek bias
input dan offset.
2. Rangkaian Example 15-10
Pada rangkaian example 15-10 menunjukkan differential input dan
single-ended output. Tegangan input Vin(CM) yang sama diterapkan ke setiap
basis. Tegangan ini disebut common mode-signal. Jika diff amp simetris
sempurna, tidak ada tegangan output ac dengan sinyal input mode umum
karena v1=v2. Ketika diff amp tidak simetris sempurna, akan ada tegangan
output ac kecil. Pada rangkaian tersebut tegangan yang sama diaplikasikan
kepada non-inverting dan inverting input. Lalu bagaimana sinyal common
mode dapat muncul? Kabel penghubung menyala basis input bertindak seperti
antena kecil. Jika diff amp beroperasi di lingkungan dengan banyak
interferensi elektromagnetik, setiap basis bertindak seperti kecil antena yang
mengambil tegangan sinyal yang tidak diinginkan.

Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil
kesimpulan bahwa dapat digunakan pada rangkaian differential amplifier, hal
terseb terjadi karena karakteristik idealnya yang mampu men ut ahan nilai
tegangan pada kedua inputnya agar arus , hal nilainya sama. Op Amp juga dapat
digunakan pada nilai tegangan atau arus, hal tersebut terjadi karena adanya derajat
kebebasan dalam nilai tegangan atau arus pada kaki input Op Amp yang membuat
output tersebut tidak dipengaruhi oleh beban

Anda mungkin juga menyukai