Anda di halaman 1dari 36

SYLABUS MATA KULIAH ELEKTRONIKA DIGITAL 2021

Nama Mata Kuliah : Elektronika Digital


Kode Mata Kuliah : TKE
Beban Studi : 2 sks
Sifat : Wajib

Mata kuliah ini membahas dasar tentang


Pembelajaran :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa akan:

Mengkonversi jenis-jenis data digital.


Memahami sistem-sistem bilangan
Mengkonversi sistem-sistem bilangan
Merangkum karakteristik macam-macam gerbang logika dasar.
Mengaktualisasikan macam-macam gerbang logika dasar ke bentuk simbol dan persamaan.
Menyederhanakan kombinasi gerbang logika dengan aljabar boole.

1. SISTEM BILANGAN
 BILANGAN DESIMAL
 BILANGAN BINER/ KONVERSI BINER DESIMAL DAN DESIMAL KE
BINER
 BILANGAN OKTAL/ KONVERSI BINER OKTAL DAN DESIMAL KE
OKTAL
 BILANGAN HEXADESIMAL/ KONVERSI BINER KE HEXA DESIMAL
DAN HEXA DESIMAL KE BINER
 Desimal <------> oktal <------> hexadesimal<------>biner<------>desimal

2 SISTEM BILANGAN NEGATIF BINER


 BILANGAN KOMPLEMEN 1
 BILANGAN KOMPLEMEN 2

3. ARITMATIKA BINER
 PENJUMLAHAN BINER
 PENGURANGAN BINER
 PERKALIAN BINER
 PEMBAGIAN BINER
 PENJUMLAHAN KOMPLEMEN 1 DAN KOMPLEMEN 2
 PENGURANGAN KOMPLEMEN 1 DAN KOMPLEMEN 2

4.SANDI BINER
 SANDI BCD
 SANDI EXCESS 3
 SANDI GRAY
 SANDI 2 OUT OF 5

5. GERBANG LOGIKA
 GERBANG AND
 GERBANG OR
 GERBANG NOT
 GERBANG NAND
 GERBANG NOR
 GERBANG EX-OR
 GERBANG EX-NOR
 TIMING DIAGRAM

6. ALJABAR BOOLEAN
7. PENYEDERHANAAN ALJABAR BOOLEAN
8. APLIKASI ALJABAR BOOLEAN

Bahan ajar Elektronika Digital Semester Genap D3 dan D4 Elektronika


1. Sistem Bilangan
1. 1. Bilangan Desimal
Bilangan Desimal merupakan bilangan berbasis 10. Bilangan yang termasuk kedalam
bilangan desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,8 dan 9. Contoh : 19(10) , 12.25(10)

1. 2. Bilangan Biner
Bilangan biner merupakan bilangan berbasis 2. Bilangan yang termasuk kedalam bilangan
biner hanya 0 dan 1. Contoh: (1011)2 , (110.11)2
1. 3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal merupakan bilangan berbasis 8. Bilangan yang termasuk kedalam bilangan
oktal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh : 19(8 ), 12.25(8)

1. 4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal merupakan bilangan berbasis 16. Bilangan yang termasuk kedalam
bilangan heksadesimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Contoh : 4A3) 16 ,
45C.9D)16
Sebutkan masing-masing jenis bilangan dibawah ini:
a. (109)10
b. (201)8
c. (679B)16
d. (10111)2

KONVERSI BILANGAN
1. 5. Konversi Bilangan Desimal ke Biner

Konversi bilangan desimal kedalam bentuk bilangan biner yaitu dengan cara membagi 2
bilangan desimal dengan menggunakan operator mod dimana yang ditulis adalah sisa dari
pembagiannya.

(99,84375)10 = 99 + 0, 84375 = ( 1100011, 11011)2


Pecahan desimal ke biner
(0,84375)10 = (0,11011)2
0,84375 x 2 = 1,6875 => 1 awal)
0.6875 x 2 = 1,375 => 1
0.375 x 2 = 0,75 => 0
0,75 x 2 = 1,5 => 1
0,5 x 2 = 1,0 => 1 ( akhir)

0,11011(2) = 1 x 2-1 + 1 x 2-2 + 0 x 2-3 + 1 x 2-4 + 1 x 2-5


= 0,84375

(160318,575)10 =
1. 6. Konversi Bilangan Biner ke Desimal
Konversi bilangan biner ke desimal dilakukan dengan menjumlahkan hasil perkalian semua
bit biner dengan bobotnya

1. 7. Konversi Bilangan Oktal ke Desimal

Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
3658 = …….10 ?
Untuk melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan dengan
mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai
dari yang paling kanan.
3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245

Untuk bilangan pecahan biner

2.4 . Konversi Desimal ke Oktal


(17)10 = (21)8 = 2 1 = 10 001 =
010 001 2 1

(2 1)8 = 2 x 81 + 1 x 80 = 16 + 1 = (17)10

Oktal ke Desimal
654,37(8) =428,484375(10)
= 6x82 +5x81+4x80+3x8-1+7x8-2
= 384 + 40+4 +0,375 + 0,109375= 428,484375(10)

Konversi pecahan bilangan biner,octal,decimal dan hexa

Pecahan desimal ke oktal


(0,293)10 = (0,226)8 = (0,010010110)2
0,293x8 = 2,344 => 2(awal)
0,344x8 = 2,752 => 2
0,752x8 = 6,016 => 6(akhir)

2.2. Konversi Oktal ke Biner


(21)8 = 2 1 = 10 001 =
010 001 2 1
(160318,575)10 = (471076,44631)8 = (100111001000111110, 100100110011001)2

Oktal ke biner
654.37(8) =110 101 100, 011 111(2)
6=110 6 5 4 , 3 7
5=101
4=100
3=011
7=111

2.3. Konversi Biner ke Oktal


2.6 . Konversi Desimal ke Hexadesimal
Cara konversi bilangan desimal ke hexadesimal adalah dengan membagi bilangan desimal
dengan 16 dan menyimpan sisa bagi per setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 16.
Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila
sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B,
nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F.

Desimal ke Hexa
(205,05)10 = ( )16
205,05(10) =DC,0CC(16)
205/16 = 12 13 = D (akhir)
12/16  =  0   12 = C (awal)

0,05 x 16 = 0,8 => 0 (awal)


0,8 x 16 = 12,8 => 12 = C
0,8 x 16 = 12,8 =>12 = C (akhir)

0.095 x 16 = 1,52 ----- 1


0.52 x 16 = 8,32 ------ 8
0.32 x 16 = 5,12 ------ 5
0.12 x 16 = 1,92------- 1
0.92 x 16 = 14,72----- E
0.72 x 16 = 11,52------ B
Maka (0.095)10 = (0,1851EB)16

Bit dan Byte


Dalam dunia elektronika digital terutama pada media penyimpanan digital dan
kecepatan transfer data pada komunikasi digital, kita sering menemui
istilah Bit dan Byte.
Contoh pada Media penyimpanan seperti Harddisk, pada umumnya akan
terdapat 100GB, 250GB ataupun 500GB. Sedangkan pada transfer data atau
kecepatan akses internet yang sering disebut-sebut mencapai 2Mbps, 10Mpbs
hingga 42 Mbps. GB yang dimaksud pada media penyimpanan
adalah Gigabyte sedangkan Mbps dalam hal transfer data atau kecepatan
Internet adalah Mega bit per second. Jadi sebenarnya apa yang dimaksud
dengan Bit dan Byte tersebut? Berikut ini adalah pembahasan singkatnya.
Bit (Binary Digit) adalah satuan unit data terkecil dalam komputasi digital yang
pada dasarnya terdiri dari satu digit biner (bisa berupa nilai 0 ataupun 1).
 Satuan kecepatan transfer data pada umumnya menggunakan bit per second (bit
per detik) atau disingkat dengan “bps”.
Byte adalah kumpulan 8 bit yang digabung menjadi satu. Dengan kata lain, 1
byte adalah sama dengan 8 bit. 
Satuan byte ini sering digunakan untuk menyatakan kapasitas suatu media
penyimpanan seperti kilobyte (KB), megabyte (MB), gigabyte (GB) dan
terabyte (TB).  Lambang atau simbol yang biasanya digunakan untuk byte
adalah huruf “B” (huruf B besar)
Lambang inilah yang dijadikan sebagai pembeda antara Byte dengan Bit dalam
penulisan singkatan satuannya. 1 byte dapat mewakili rentang nilai dari 0
hingga 255 dalam bilangan desimal
Mengapa dikatakan mewakili rentang 0 hingga 255? Dibawah ini adalah
perhitungannya.
0000 00002 = 010
1111 11112 = 25510
Perlu diketahui bahwa perhitungan kilo, mega dan giga pada byte pada bilangan
biner 8 bit berbeda dengan sistem bilangan desimal yang umum dipakai.
1 kilobyte atau 1KB dalam sistem bilangan biner adalah adalah 1,024 byte ( 210)
1 megabyte atau 1MB adalah terdiri dari 1.024 kilobyte.
nybble = 4 bits = 1/2 byte
byte = 8 bits = 2 nybbles
WORD = 2 bytes = 4 nybbles = 16 bits
Contoh
Jika suatu media penyimpanan digital atau Harddisk dikatakan memiliki
kapasitas penyimpan 500GB berapakah Kilobyte-nya? Jawabannya adalah
512,000KB, berikut ini cara perhitungannya.
Penyelesaiannya :
500 x 1024 = 512,000 KB
Prefix Satuan SI pada Byte dan konversinya
1 byte (B) = 8 bits (b)
1 Kilobyte (KB) = 210 bytes = 1,024 byte
1 Megabyte (MB) = 220 bytes = 1,048,576 byte
1 Gigabyte (GB) = 230 bytes = 1,073,741,824 byte
1 Terabyte (TB) = 240 bytes = 1,099,511,627,776 byte

Menghitung kecepatan transfer data


Pada umumnya, Bandwitdh Internet ataupun kecepatan akses data internet
menggunakan satuan unit bit per second yang disingkat dengan bps. Jika
kecepatan akses internet untuk download yang ditawarkan adalah 10Mbps (bit
per second) oleh penyedia layanan internet, maka berapa lama harus kita tunggu
untuk melakukan download file yang berukuran sebesar 100MB (Megabyte)?
Penyelesaiannya :
Konversi Bit ke Byte
10Mbps = 10Mbps / 8
10Mbps = 1,25MBps
Jadi 10 Mbps (Megabit per second) adalah sama dengan 1,25 MBps (Megabyte
per second),
Perhitungan Kecepatan download
100 / 1,25 = 80 detik atau sekitar 1 menit 20 detik.
Jika ukuran file yang akan didownload adalah 100MB maka waktu yang
diperlukan adalah 80 detik atau 1 menit 20 detik.

Bilangan Biner bertanda (unsigned)


Untuk menyatakan bilangan bertanda di sistem bilangan biner
adalah:  komplemen satu (ones' complement), dan komplemen dua (two's
complement).
Komputer modern umumnya menggunakan cara komplemen dua, namun
cara yang lain juga dapat digunakan pada situasi tertentu.
Modern computers typically support binary integers of 8, 16, 32, or 64 bits.
Komplemen satu (ones' complement) 
     Sistem yang biasanya dikenal sebagai komplemen satu (ones'
complement) juga dapat digunakan untuk menghitung dan menghasilkan
bilangan negatif.
Bentuk komplemen satu untuk bilangan biner negatif dapat diperoleh
dengan cara membalik seluruh bit dari bilangan biner positifnya atau
Komplemen 1 adalah
Membalik Bit yang nilainya 0 dibalik menjadi 1, dan bit yang nilainya 1
dibalik menjadi 0.
1000100 01000100 (+68)
10111011 (-68)

0111011 ( K 1 ) 0000 0001 ( + 1 )


1111 1110 ( - 1)
0001 = + 1
1110 =-1

Cara komplemen 1
adalah,
yaitu : 0000 0000
(+0) dan 1111 1111 (-0)
Jadi dalam 1 byte (8-bit) satu bit digunakan sebagai tanda dan tujuh bit sisanya digunakan
sebagai nilai mutlak yang nilainya bisa berisi dari 00000002 (0) sampai 11111112 (127).
Cara ini dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan dari -12710 sampai 12710.

11001010

Contoh :
+2110 = 000101012
-2110 = 111010102 K1 maka K 2 11101011
+43 = 001010112
-43 = 110101002 11010101

Komplemen dua (Two's complement)


Adalah Komplemen 1 + 1
00011010 (+ 26)
11100101 ( k 1)
1+
11100110 (K2)( - 26)

   Komplemen dua adalah bilangan negatif direpresentasikan dengan cara


menambahkan satu pada bentuk komplemen satu dari suatu bilangan positif. Di
dalam metode komplemen dua, hanya ada satu bilangan nol (0000 0000).
    Bentuk komplemen satu dari 0010 1011 (43)
adalah 1101 0100 (−43).
Bentuk komplemen 2 : 1101 0100 + 1 = 1101 0101

Two's complement values are extended to larger formats by copying the sign bit to all new
positions:
4-bit 8-bit 16-bit Decimal
0111 00000111 0000000000000111 +7
1110 11111110 1111111111111110 -2

Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner dan
pembagian biner; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan komplemen1
dan komplemen 2 , penjumlahan bilangan biner negatif

Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh
penjumlahan desimal antara 167 dan 235!

11  7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!


167
235
---- +
402

Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama.
Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:

0+0=0 1 + 1+ 1 = 10 + 1 = 11
0+1=1
1+0=1 1 + 1 + 1+ 1 = 10 + 10
1 + 1 = 1 0  dan menyimpan 1
1 + 1 + 1 = 11 10 10
1 + 1+ 1+1 = 100 10+ 11+
1+1+1+1+1 = 101 100 101
1+1+1+1+1+1 = 110,,,,,dst......

Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat


melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:

1 1111  “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!


01011011  91
01001110  78
------------ +
10101001  91 + 78 = 169
11 1 101 1 11
1000111 110011 10
1110011+ 111101 11 +
10111010 111000+ 101
10101000
0 11
11101 100
10110 11
1100
11011
------------- +
1011010

10110
11100
11011
11001
---------- +

11101
11110
11100
11111 +

11101 bilangan 1)

10110 bilangan 2)

------- +
Berapakah bilangan desimal
110011 untuk bilangan 1,2,3,4 dan 5 !!

1100 bilangan 3)

------- +
111111
11011 bilangan 4)
------- +
011010
1001 bilangan 5)

------- +
1100011  Jumlah Akhir .

sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di
atas sudah benar?

Pengurangan Biner

Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:

73426  lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1

9185  digit desimal pengurang.

--------- -
64241  Hasil pengurangan akhir .

Bentuk Umum pengurangan :


0–0=0 100 1000
1–0=1 1- 1-
1–1=0 11 111
10 – 1 = 1
100 – 1 = 11
1000 – 1 = ?  dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya
10000 – 1 = ?
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:

10101001 () 10101001 01011011 (91) 991


1011011 - ( ) 01001110 - 11101001 – (233)16233233
-142

111000111 11110110
110001110 - 10001110 -

1111011  desimal 123 101001


101001 -  desimal 41 1111011 -

0  kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!


111101  desimal 61
10010  desimal 18
------------ -
101011  Hasil pengurangan akhir 43 .

1100101 9 – 4 = 9 + (-4)
1010
---------- - - 18 – 10 =
100111 - 18 + 10 =
18 – 10 =

10000001101 - 00100001111

Pengurangan biner dengan K- 1


110001 110001 001010 001010
001010 110101 110001- 001110+
--------- - --------- + 011000 (-39)
100111 1100110 -100111
1+
100111(39)

10010 – 1001 =
10010 10010 01001 01001
01001 – 10110 + 10010 - 01101+
101000
1+
1001

Contoh pengurangan k- 2

110001 001010 110001 001010 001010


001010 110101 110110+ 110001_- 001111+
--------- - 1+ 1100111 011001 (-39)
100111 110110 1100111(+39) 100110 + 1
1 Carry diabaikan 100111(39)
Kurangkan dgn metode k 2
1100111000 – 101010101010 =

01011001 + 10101101
Jawab. 01011001 (+89)
+ 10101101 (-83)
1 00000110 (+ 6)
So true = +6

Two's Complement Binary Addition


• -39 + 92 = 53:
00100111 +39 01011100 +92
11011001 -39 10100100 -92
1 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1
+ 0 1 0 1 1 1 0 0
1 0 0 1 1 0 1 0 1
11011001
10100100 +

Carryout without overflow. Sum is correct.


• -19 + -7 = -26:
00010011 +19 00000111 +7

1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1
+ 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 0
Carryout without overflow. Sum is correct.
• 44 + 45 = 89:
1 1 1
0 0 1 0 1 1 0 0
+ 0 0 1 0 1 1 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1
No overflow no carryout.

• 104 + 45 = 149:
1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 0
+ 0 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 1 0 1 0 1
Overflow, no carryout. Sum is not correct.
• -75 + 59 = -16:
01001011+75 00111011+59
10110101 -75 11000101 -59

1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 1
+ 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0
10110101
11000101 +

No overflow nor carryout.


• -103 + -69 = -172:
1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1
+ 1 0 1 1 1 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 0
Overflow, with incidental carryout. Sum is not correct.
• 10 + -3 = 7:
1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 1 0
+ 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 1 1
Carryout without overflow. Sum is correct.

• 127 + 1 = 128:
1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
+ 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0
Overflow, no carryout. Sum is not correct.
• -1 + 1 = 0:
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
+ 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
Carryout without overflow. Sum is correct.

Penjumlahan Biner Pada Sistem Komplemen 2.


Penjumlahan pada sitem komplemen 2 dan sistem komplemen 1 hampir
sama, namun pada umumnya yang banyak dipakai adalah sistem komplemen 2
karena mempunyai keuntungan pelaksanaan rangkaiannya lebih mudah. Terdapat
beberapa kasus pada penjumlahan biner bentuk sistem komplemen 2

Untuk kasus I Penjumlahan dua bilangan posistip.


Contoh penjumlahan bilangan +9 dengan +4 dapat dilakukan sebagai berikut:
+9 0 1001 (yang ditambah)
+4 0 0100 (yang menambah)
+
01101 (jumlah = 13)
(sign bit)

Pada contoh kasus I sign bit dari yang ditambah dan yang menambah keduanya 0
menujukkan keduanya bilangan positip, demikian juga yang ditambah dan yang
menambah jumlah kedua bitnya dibuat sama.

Untuk kasus II Penjumlahan bilangan posistip dan bilangan negatip yang nilainya
lebih kecil.
Contoh penjumlahan bilangan +9 dengan -4 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +4 (00100) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -4 (11011+1)=(11100)

+9 0 1001 (yang ditambah)


-4 1 1100 (yang menambah)
+
Carry dibuang 1 00101 (jumlah = +5)
Hasilnya 00101 = +5 (sign bit)

Pada contoh kasus II sign bit yang menambah adalah 1, sama dengan kasus I sign
bit juga ikut dalam proses penjumlahan dan pada contoh ini ternyata pada proses
terakhir diperoleh carry. Carry ini selalu diabaikan sehingga diperoleh hasil akhir
00101 (+5).

Untuk kasus III Penjumlahan bilangan posistip dan bilangan negatip yang
nilainya lebih besar.
Contoh penjumlahan bilangan +4 dengan -9 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +9 (01001) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -9 (10110+1)=(10111)

+4 0 0100 (yang ditambah)


-9 1 0111 (yang menambah)
+
1 1011 (jumlah = -5 dalam bentuk komplemen 2)
(sign bit)

Pada contoh kasus III menghasilkan sign bit 1, hal ini menunjukkan hasilnya adalah
bilangan negatip dengan empat bit yang lainnya (1011) yang masih dalam bentuk
komplemen 2, sehingga hasil akhirnya perlu diubah ke bentuk komplemen 1 (1011-
1) = (1010) dan ke bentuk true-magnitude form =(0101) ekivalen dengan 5, karena
hasil sign bitnya 1, maka diperoleh hasil akhir (1 0101) ekivalen dengan (-5).

Untuk kasus IV Penjumlahan 2 bilangan negatip.


Contoh penjumlahan bilangan -4 dengan -9 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +9 (01001) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -9 (10110+1)=(10111) dan mengubah +4(00100)
dalam bentuk komplemen 2 menjadi -4 (11011+1)=(11100)

-9 1 0111 (yang ditambah)


-4 1 1100 (yang menambah)
+
Carry dibuang 1 1 0011 (jumlah = -13 dalam bentuk komplemen 2)
(sign bit)

Pada contoh kasus IV menghasilkan sign bit 1, hal ini menunjukkan hasilnya adalah
bilangan negatip dengan empat bit yang lainnya (0011) yang masih dalam bentuk
komplemen 2, sehingga hasil akhirnya perlu diubah ke bentuk komplemen 1 (0011-
1) = (0010) dan ke bentuk true-magnitude form =(1101) ekivalen dengan 13, karena
hasil sign bitnya 1, maka diperoleh hasil akhir (1 1101) ekivalen dengan (-13).

Untuk kasus V Penjumlahan bilangan yang sama dengan tanda berlawanan


Contoh penjumlahan bilangan +9 dengan -9 dapat dilakukan sebagai berikut,
langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus ini mengubah +9 (01001) dalam
bentuk komplemen 2 menjadi -9 (10110+1)=(10111)

+9 0 1001 (yang ditambah)


-9 1 0111 (yang menambah)
+
1 0000 (jumlah = 0)
(sign bit diabaikan)

Pada contoh kasus V proses menunjukkan hasil bilangannya = (0000) ekivalen


dengan (0).

Penjumlahan di Sistem Komplemen ke 2


Dua bilangan positif Dilakukan secara langsung. Misal penjumlahan +9 dan +4

+9 0 1 0 0 1
+4 0 0 1 0 0 +
0 1 1 0 1 Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan

Bilangan positif dan sebuah bilangan negatif yang lebih kecil


Misal penjumlahan +9 dan -4.
Bilangan -4 diperoleh dari komplemen ke dua dari +4

+9 0 1 0 0 1
-4 1 1 1 0 0 +
100101
Carry diabaikan, hasilnya adalah 00101 ( = +5)
Bilangan positif dan sebuah bilangan negatif yang lebih Besar
Misal penjumlahan -9 dan +4.

Bilangan -9 diperoleh dari komplemen ke dua dari +9


-9 1 0 1 1 1
+4 0 0 1 0 0 +
11011
Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan

Dua Bilangan Negatif Misal penjumlahan -9 dan -4. c


Bilangan -9 dan - 4 masing – masing diperoleh dari komplemen ke dua dari +9
dan -4

-9 10111
-4 11100+
1 10011
Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan
Carry diabaikan

Pengurangan Biner Pada Sistem Komplemen 2.


Operasi pengurangan biner pada sistem komplemen 2 hampir sama dengan
operasi penjumlahan biner pada sistem komplemen 2. Untuk melakukan proses
pengurangan biner pada sistem komplemen 2 langkah yang harus dilakukan adalah
mempertahankan bilangan yang dikurangi ke dalam bentuk aslinya dan mengubah
bilangan pengurang menjadi bentuk komplemen 2 termasuk sign bitnya (mengubah
tanda + menjadi tanda – atau sebaliknya), setelah pengurang diubah menjadi
bentuk komplemen 2 langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bilangan yang
dikurangi dengan bilangan pengurangnya hasil penjumlahannya adalah selisih yang
dicari.
Contoh mengurangi bilangan +9 dengan bilangan +4 dapat dilakukan sebagai
berikut:

+9 0 1001 (bilangan yang dikurangi)


-4 1 1100 (bilangan pengurang -4 dalam bentuk komplemen
2)
+
Carry dibuang 1 00101 (jumlah = +5)
(sign bit)

Pada kasus proses pengurangan setelah dijumlahkan ternyata diperoleh hasil sgin
bit 0 dan proses terakhir diperoleh carry. Carry ini selalu diabaikan sehingga
diperoleh hasil akhir 00101 (+5).

Perkalian Biner

Perkalian bilangan biner dapat dilakukan seperti perkalian pada bilangan


desimal. Perkalian pada bilangan biner mempunyai aturan sebagai berikut :

0x0=0
1x0=0
0x1=0
1x1=1
Sebagai contoh, untuk mengalikan 11102 = 1410 dengan 11012 = 1310 langkah-
langkah yang harus ditempuh adalah :

Biner Desimal
1 1 1 0 1 4
1 1 0 1 1 3
----------------------------- X ----------X
1 1 1 0 4 2
0 0 0 0 1 4
1 1 1 0
1 1 1 0
----------------------------------- + -------------- +
1 0 1 1 0 1 1 0 1 8 2

Perkalian juga bisa dilakukan dengan menambah bilangan yang dikalikan ke


bilangan itu sendiri sebanyak bilangan pengali.

Contoh di atas, hasil yang sama akan diperoleh dengan menambahkan 11102 ke
bilangan itu sendiri sebanyak 11012 atau tiga belas kali.

1101,01 x 101,11 =

Perkalian negatif
 

Pembagian Biner

Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti contoh
pembagian pada sistem bilangan desimal.

Sebagai contoh:

11 Hasil pembagian (9 : 3 = 3)

Pembagi 11 100 1 Bilangan yang dibagi

11

11

11

Sehingga 10012 (910) dibagi dengan 112(310) hasilnya adalah 112 (310).

Contoh membagi 10102 (1010) dengan 1002 (410)

1 0.1 Hasil pembagian (10 : 4= 2.5)

Pembagi 100 1010 Bilangan yang dibagi

100

100
100

1001000,111 : 101,1

1001000,111 : 1101,01
Pembagian bisa juga dilakukan dengan cara mengurangkan secara berulang kali
bilangan pembagi dengan bilangan yang dibagi sampai jumlahnya sama dengan
bilangan yang dibagi.
2. SANDI SANDI BINER
A. Sandi BCD (binary coded decimal)

Pada penjumlahan bilangan BCD jika hasil penjumlahan sekelompok bilangan hasilnya > 9
( 1001 ) maka harus ditambahkan 6 atau 0110 pada kelompok tersebut

Contoh :
65 0110 0101
17 + 0001 0111+
0111 1100
0110 +
82 1000 0010
8 2

136 0001 0011 0110


784+ 0111 1000 0100 +
920 1000 1011 1010
0110 0110 +
1001 0010 0000
9 2 0
578 0101 0111 1000
487 + 0100 1000 0111+
1065
B. Sandi Excess 3
Tabel sandi BCD dan Excess 3

10 00010000 01000011

2 3
3+ 3+
5 6
0101 0110
8 7
3+ 3+
11 10
1011 1010

Penjumlahan dengan sandi exess 3


1. Jika hasil penjumlahan untuk suatu kelompok bilangan menghasilkan suatu
simpanan desimal ( carry ), tambahkan 0011 ke kelompok tersebut.
2. Jika hasil penjumlahan untuk suatu kelompok bilangan tidak menghasilkan
suatu simpanan desimal, kurangkan 0011 ke kelompok tersebut.
Contoh :
43  0111 0110
35 +  0110 1000 +
78  1101 1110
– 0011 0011 –
1010 1011
7 8
28  0101 1011
28 +  0101 1011 +
56  1011 0110
- 0011 0011 +
1000 1001
5 6

C. Sandi Gray
Konversi Bilangan Biner ke Sandi gray
1 1 1 0 bilangan biner

Gray

Konversi SANDI Gray ke bilangan Biner

1010101 biner
1111111 gray
1010101 biner
Bit paritas adalah sebuah bit dengan nilai 0 atau 1, yang ditambahkan ke sebuah
blok data atau sekelompok data untuk tujuan deteksi kesalahan. Bit paritas
memberikan data baik paritas ganjil atau genap, yang digunakan untuk memvalidasi
integritas data.
Bit paritas sering digunakan dalam transmisi data untuk memastikan bahwa data
tidak rusak selama proses transfer. Misalnya, setiap 7 bit data mungkin termasuk bit
paritas (untuk total 8 bit, atau satu byte). Jika protokol transmisi data diatur ke
paritas ganjil, setiap paket data harus memiliki paritas ganjil. Jika sudah diatur
genap, setiap paket harus memiliki paritas genap. Jika paket yang diterima dengan
paritas yang salah, kesalahan akan diproduksi dan data harus ditransmisikan ulang
Bit parity merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa
jumlah bit yang dikirimkan mempunyai angka satu ‘1’ yang selalu genap atau ganjil.
Ada dua varian bit parity, yaitu even parity bit dan odd parity bit
1.      Pariti Ganjil (Odd Parity)
Membuat jumlah biner 1 dalam sekelompok bit menjadi ganjil dengan cara
menambahkan bit 1 atau 0 dalam sekelompok bit.
100011 111000000 0
2.      Pariti Genap (Even Parity)
Membuat jumlah biner 1 dalam sekelompok bit menjadi genap dengan cara
menambahkan bit 1 atau 0 dalam sekelompok bit
00011 0 00010 1
Bilangan biner Paritas genap Paritas ganjil Sandi 2 out of 5
D C B A
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 0 1
1 1 1 0
1 1 1 1

Paritas genap dimana jumlah biner ‘1’ dalam sekelompok bit adalah 2

5. GERBANG LOGIKA

GERBANG LOGIKA DASAR

GerbangLogika adalah blok dasar untuk membentuk rangkaian


elektronika digital
 Sebuah gerbang logika mempunyai satu atau lebih terminal input
dan satu terminal output
 Output dapat bernilai HIGH (1) atau LOW (0) tergantung dari level-
level digital pada terminal inputnya.
 Ada 7 gerbang logika dasar: AND, OR, NOT, NAND,NOR, Ex-OR,
Ex-NOR

Anda mungkin juga menyukai