Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Motor Listrik 1 Phasa”.
Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu kami
Bapak Ir.Faisal Damsi.,MT dalam mata kuliah Motor-motor listrik dan Praktikum
di Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA …. i
PENGANTAR ……………………………………………………………
…..
DAFTAR ISI …. ii
……………………………………………………………
…..
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian motor induksi ?
2. Macam-macam jenis motor induksi 1 phasa ?
3. Bagaimana prinsip kerja motor induksi 1 phasa ?
4. Bagimana aplikasi motor induksi 1 phasa dalam kehidupan sehari hari ?
C. Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat
mengetahui motor satu fasa berdasarkan prinsip kerjanya dan jenis-jenis dari motor
fasa tunggal itu sendiri, dimana jenis-jenis itu akan dijelaskan berdasarkan prinsip
kerja masing motor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan generator atau dynamo. Pada
motor listrik yang tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet
yang senamaakan tolak menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik menarik.
Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang
lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga seperti: kipas angin, mesin cuci,
blender, pompa air, mixer dan penyedot debu. Adapun motor listrik yang digunakan untuk
kerja (industri) atau yang digunakan dilapangan seperti: bor listrik, gerinda, blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain.
Motor arus searah (Motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau
terkadang tersebut AC shunt motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller
rectifier yang digunakan untuk memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin
listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut
terjadi proses konversi energy listrik menjadi energy mekanik. Motor listrik
merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar
dan kumparan medan untuk diubah menjadi energy mekanik. Pada motor DC
kumparan medan disebut startor (bagian yang berputar). Motor DC sering
dimanfaatkan sebagai penggerak pintu bergeser otomatis dan dalam rangkaian robot
sederhana. Motor DC memiliki fungsi yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-
hari dan dalam kehidupan dunia industry.
Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industry dapat berjalan
efisien. Semakin banyak industry yang berkembang maka akan semakin banyak
mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin
banyak penggunaan motor DC.Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan
mengerti motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan
motor DC.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan
pengertian motor DC, kegunaan motor DC, konstruksi/struktur motor DC,
bagian-bagian motor DC dan fungsinya, prinsip kerja motor DC, jenis-jenis
motor DC dan efisiensi motor DC
1. Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi tenaga gerak, tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.
Motor arus searah pada jaman dahulu (sebelum di kenal menghasilkan tenaga
mekanik berupa kecepatan atau berputaran).
2. Kegunaan Motor DC
Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada :
Motor Stator Mobil
Tape Recorder
Pada Mainan Anak-Anak.
Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada
Traksi
Elevator.
Conveyer.
Tram listrik
Untuk menggerakkan mesin-mesin produksi di pabrik
3. Kontruksi/Struktur Motor DC
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
Bagian yang diam (stator):
Badan (body) motor
Magnit
Sikat-sikat
Kerangka generator
Kutub-kutub utama beserta belitannya
Bantalan-bantalan poros.
Bagian yang berputar (rotor)
Rotor jangkar dan lilitannya
Poros jangkar (armature)
Kumparan jangkar
Inti jangkar
Untuk membangkitkan medan magnet, biasanya dipakai magnet-magnet listrik,
walaupun ada juga yang menggunakan magnet permanen (terutama untuk motor DC
kecil). Strukturnya dapat dilihat gambar 1, ada Stator, kutub-kutub magnet dan lilitan-
lilitan penguat atau lilitan-lilitan field (lapangan).Ujung kutub yang berbatasan
dengan celah udara di sebut sepatu kutub. Lilitan field-nya berada disekeliling inti
kutub.Arus yang melalui lilitan field /lapangan disebut arus lapangan, arus magnet
atau arus penguat.
Struktur Motor DC
Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan dua kutub,
biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya (angker) terdiri dari
kaleng-kaleng bulat dalam jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-kaleng
tersebut diberi lapisan lak tipis sekali sebagai isolasi, biasanya disebut
melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus eddy / pusaran. Angker tadi
mengandung lilitan-lilitan dan kommutator.
Jangkar (angker)
Kontruksi Jangkar
Lilitan Jangkar
Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai
tempatterbentuknya GGL lawan.Pada prinsipnya kumparan terdiri atas:
1) Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur
jangkar yang merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu
motor bekerja).
2) Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang
berfungsi sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi
kumparan aktif lain dari kumparan tersebut.
3) Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif
dengan komutator.
Kumparan Jangkar
5. Prinsip Kerja Motor DC
Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah
daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah
mempunyai prinsip kerja berdasarkan percobaan Lorents yang menyatakan.“Jika
sebatang penghantar listrik yang berarus berada di dalam medan magnet maka
pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk suatu gaya”. Gaya yang terbentuk
sering dinamakan gaya Lorents.
Untuk menentukan arah gaya dapat digunakan kaidah tangan kiri
Flemming atau kaidah telapak tangan kiri. Gambar 6. melukiskan konstruksi
kaidah tangan kiri Flemming.
Gay
Garis Gaya
Ar
Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti gambar 9, garis
gaya magnet sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar
searah dengan jari tengah maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan
searah dengan arah ibu jari.Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka didalam
menentukan arah gaya dapat dikerjakan sebagai berikut:
“Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa sehingga ibu jari
dengan keempat jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet
menembus tegak lurus telapak tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat
jari tangan, maka ibujari akan menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada
kawat penghantar”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan:
F = B.I.l .sin θ…
Dimana :
F : Gaya yang terbentuk pada penghantar (Newton)
I : Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B : Kerapatan garis gaya magnet (Wb/m²)
θ : Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat
penghantar
Z .θvolt… (2)
𝐸𝑎 = 𝜃. 2𝑃 𝑥 𝑛 …(3)
𝐴60
Dimana :
Ea : GGL lawan (volt)
2p : jumlah kutub
A : jumlah cabang paralel lilitan jangkar N : jumlah putaran per
menit (ppm)
Z : jumlah kawat penghantar aktif
Θ : fluks per kutub (Weber)
6. Jenis-Jenis Motor DC
Jenis motor arus searah sama dengan jenis generator DC sebenarnya suatu mesin
arus searah dapat di pakai sebagai generator dan dapat pula dipakai sebagai
motor. Dengan membalikkan generator DC, dimana sekarang tegangan Vc
menjadi sumber dan tegangan jangkar Eg merupakan GGL lawan. Generator
DC ini akan berlaku sebagai motor DC oleh karena itu hubungan antara tegangan
Vt dan Ea dapat ditulis sebagai berikut :
Eg = Vt − IaRa…(4)
Motor Berpenguatan Bebas
Pada jangkar motor timbul EMF (GGL) lawan sebesar Eg yang melawan
tegangan masuk (Vt). Rangkaian ekivalen motor DC berpenguatan bebas seperti
gambar 10 di bawah ini:
I = Ia
V f
If =
R + Rf
I= Daya Input…(5)
Vt
Vt = Eb + IaRa + ∆Vsi
V t
Ishf = I =
Rsh
I = Ia + Ish
I= Daya Input…(6)
Vt
Dengan :
Vt = Tegangan terminal dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus jala-jala dalam amper
Pi = Daya input dalam watt.
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
2) Motor DC Seri
Rangkaian ekivalen motor DC seri lihat gambar di bawah ini:
I = Ia
I= Daya Input…(7)
Vt
Keterangan persamaan:
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus dari jala-jala dalam amper
Ra = Tahanan kumparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan pada sikat
3) Motor DC Kompon
Terbagi:
Motor DC kompon pendek
Motor DC kompon panjang
Dengan :
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
Pinput = Vt x Idalam watt.
I = Daya Input
Vt
Ish = Vt …(9)
Rsh
7. Efisiensi Motor DC
Berdasarkan persamaan umum maka untuk motor efisiensinya dapat juga mengikuti
persamaan berikut:
Berhubung karena:
watt masukan = (hp keluaran x 746) + watt rugi – rugi maka :
𝐻𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑥 746
Effisiensi = 𝐻𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑥 746+𝖶𝑎𝑡𝑡𝑅𝑢gi−𝑟𝑢gi 𝑥 100%...(11)
B. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC/Alternating Current)
Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi
yangtepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan
biaya.Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik
sebagaienergi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating Current)
atau arus bolak-balik saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satu
penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah
tangga berupa mesin cuci dan peralatan- peralatan yang serig dijumpai dalam
rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya.
AC motor induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam
sistem kontrol gerak industri, serta home appliances powered utama.
Keuntungan utama AC induksi motor adalah sederhana dan kasar desain,
murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung kesumber listrik AC.
Berbagai jenis motor induksi AC yang tersedia di pasar motor yang berbeda
cocok untuk berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC lebih mudah untuk
desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor
induksi ACmemerlukan pemahamanyang lebih besar dari desain dan
karakteristik motor tersebut.
1. Pengertian Motor AC
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh Alternating
Current atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen
utama yaitu stator dan rotor. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada motor
DC, stator adalah bagian yangdiam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai
coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan nantinya akan menghasilkan
medan magnet yang berputar. Bagian yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian
yang berputar dan letaknya berada di dalam (di sebelah dalam stator). Rotor bisa
bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros dimana torsi tersebut
dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.
2. Prinsip Kerja Motor Sinkron
Adapun cara kerja motor sinkron yaitu bila kumparan stator atau armatur
mendapatkan tegangan sumber bolak-balik (AC) 3 phasa, maka pada kumparan
stator timbul fluks magnet putar. Fluks magnet putar ini setiap saat akan memotong
kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul GGL armatur
(Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh arus bolak-balik tidak seluruhnya tercakup
oleh kumparan stator. Dengan perkataan lain, pada kumparan stator timbul fluks
bocor dan dinyatakan dengan hambatan armatur (Ram) dan reaktansi armatur (Xam).
Kumparan rotor terletak antara kutub-kutub magnit KU dan KS yang juga
mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet tersebut akan saling berinteraksi dan
mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor sinkron dengan
kecepatan putar stator.
Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada kecepatan putar
rotor, sedangkan pada motor AC, GGL armatur besarnya tergantung pada faktor
daya (PF) beban yang berupa kumparan stator.Untuk memperbesar kopel putar rotor
(kecepatan putar rotor), kutub-kutub magnet yang terletak pada bagian rotor dililiti
kumparan dan kumparan tersebut dialiri arus listrik DC dan arus ini disebut
penguat (Lf). Dari kumparan rotor yang ikut berputar dengan kumparan stator
(kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif terhadap fluks
putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans pemagnet bersama- sama
dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor sinkron (Xsm). Dengan
demikian rangkaian listrik dari motor sinkron adalah seperti tertera pada gambar 15
berikut :
Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada titik A
sedangkan kutub selatan stator pada titik B, demikian juga kutub utara rotor pada
titik A dan kutub selatan rotor pada titik B. Sehingga pada periode berikutnya, rotor
akan berputar sinkron dengan arah perputaran fluks stator.
3. Jenis-jenis Motor AC
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating
Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
2) Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok.
Prinsip Kerja Motor AC Sinkron
- Belitan medan terdapat pada rotor
- Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC ) membangkitkan fluksi medan
putar stator (Bs) dan suplai listrik searah (DC) membangkitkan medan rotor (B s).
Rotor berputar karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator dan
medan rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start pada rotor, maka motor
sinkron membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga kecepatan sinkron
agar terjadi coupling antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).
Penyalaan Motor Sinkron
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor DC pada satu
sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan
stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator DC dan memberikan eksitasi
medan DC kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron.
Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai
(squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan
seperti halnya motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana
arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan
untuk menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan
harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama
kondisi tanpa beban (no- load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan
dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan,
ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar
bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator
disebut sudut torque.
Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik
keluar dari sinkronisasi E = 90 derajat, maka motor akan berhenti. Harga
maksimum torque sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi
disebut pull-out torque.
Motor Industri
2) Kontruksi Motor Induksi
Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting seperti yang
diperlihatkan pada gambar sebagai berikut.
1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang
dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor
kerotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami motor listrik satu fasa
2. Mengetahui dan memahami motor listrik tiga fasa
B. MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia elektronika dan
kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor listrik. Ada beberapa jenis
motor listrik yang harus dikenal, mulai dari motor listrik 1 fasa sampai dengan
3 fasa.Selain itu ada beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor
servo, motor stepper dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan motor listrik satu
fasa dan motor listrik tiga fasa
2. Motor Listrik 1 Fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay
1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah- rumah komersial bertegangan
220 V. Pada motor listrik 1 fasa motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu :
Motor induksi kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.
a. Motor Listrik 1 Fasa Kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan
dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama
biasanya memiliki ukuran yang lebih besar, dan kumparan bantu yang
berukuran lebih kecil namun dengan jumlah lebih banyak.Motor kapasitor
dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya.
Cara kerjanya seperti ini :
Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada kumparan utama.
Karena kumparanutama memiliki daya yang seimbang dikedua sisi
kumparannya maka terjadi tarik menarik yang seimbang pula, tidak akan terjadi
putaran. Maka dari itu dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik
dan membuat motor berputar. Ketika kumparan utama dan motor listrik sudah
bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70% stabil) maka kapasitor akan
memutus suplay arus pada kumparan bantu dan membuat kumparan utama saja
yang bekerja.Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :
Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan sangat awet.
Karena itu motor ini biasanya digunakan pada peralatan yang biasa dipakai
lama misalnya pada kipas angin.Namun motor ini tidak memiliki cukup
kekuatan jadi tidak cocok digunakan untuk pekerjaan industry
c. Motor Listrik 1 Fasa Universal
Motor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga sekaligus.
Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator dan kedua dari rotor yang
juga dilengkapi dengan kumparan. Motor listrik jenis ini adalah motor listrik
yang memiliki kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun
dengan daya yang lebih besar pula.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan motor listrik satu fasa dengan tiga fasa!
2. Uraikan jenis-jenis motor listrik satu fasa!
3. Jelaskan cara kerja motor listrik 3 fasa hubungan bintang dengan
segitiga!
4. Gambarkan konstruksi motor listrik 3 fasa!
5. Uraikan kelebihan dan kelemahan motor listrik 3 fasa!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
MODUL 6
GAYA LORENTZ DAN HUKUM FARADAY PADA GGL INDUKSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian medan magnet
2. Mengetahui dan memahamigaya lorentz (gaya magnet)
3. Mengetahui dan memahamisifat kemagnetan suatu bahan
4. Mengetahui dan memahami hukum induksi magnetik faraday
5. Mengetahui dan memahami perubahan fluks magnet terhadap induksi
6. Mengetahui dan memahamihukum induksi magnetik faraday
B. MATERI
1. Pendahuluan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai
suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah
magnet buatan.Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/N)
dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Hukum induksi faraday adalah hukum dasar elektromagnetisme yang
memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik
untuk menghasilkan gaya gerak listrik, fenomena ini yang disebut sebagai
induksi elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi transformator,
induktor, dan banyak tipe motor litrik, generator listrik, dan solenoid.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan gaya
Lorentz dan hokum faradayyang meliputi pengertian medan magnet, gaya
lorentz (gaya magnet), sifat kemagnetan suatu bahan, gaya gerak listrik induksi
(GGL), perubahan fluks magnet terhadap induksi dan hukum induksi magnetik
faraday
2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet didefenisikan sebagai daerah atau wilayah yang jika sebuah
benda bermuatan listrik berada pada atau bergerak didaerah itu maka benda
tersebut akan mendapatkan gaya magnetik. Adanya medan magnetik disekitar
arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.Gaya
yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan sebagai
interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Sama seperti
kita menggambarkan garis- garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan
garis-garis medan magnet.
Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan listrik,
sedemikian sehingga:
a. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap
suatu garis dititik mana saja.
b. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan magnet.
Arah medan magnet pada suatu titik bisa didefenisikan sebagai arah
yang ditunjuk kutub utara sebuah jarum kompas ketika diletakkan di titik
tersebut. Arah kuat medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf
ilmu alam yang mencobamenemukan hubungan antara listrik dan magnet.
Muatan listrik yang stasioner danmagnet tampak tidak
saling mempengaruhi. Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans Chritian Oersted
adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Ia telahmenemukan
hubungan antara listrik dan magnet. Arah kuat medan magnetik di sekitar arus
listrik bergantung pada arah aruslistrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan. penentuan medan magnetik disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari tangan .
menunjukkan araharus listrik maka arah jari-jari yang lain (yang
digenggamkan) menunjukkan arahgaris-garis medan magnet.
Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk kawat lurus dan
panjang Medan magnet yang disebabkan oleh arus listrik pada kawat lurus
yangpanjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan merupakan
lingkarandengan kawat tersebut sebagai pusatnya.
Kita mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih
besar jika arus yangmengalir pada kawat lebih besar dan bahwa medan akan
lebih kecil pada titik yanglebih jauh dari kawat. Hal ini memang benar.
Eksperimen yang diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik
didekat kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada kawat
dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari kawat,sehingga dirumuskan
sebagai : B Hubungan ini valid selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih
kecil dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu kawat tersebut panjang). Konstanta
pembanding dinyatakan sebagai dengan demikian B=Nilai Konstanta µ0, yang
disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 = 4π x 10-7 Tm/A.
Kumparan Besar medan magnet dititik : P di tengah-tengah sumbu
kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180 B = µ0 . n . I P di salah satu ujung
kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 90 : B= d. Untuk toroida Toroida dapat
dipandang sebagai solenoida yang dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk
lingkaran (perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I…(18)
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B).
Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah
gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam
rumus berikut:
F = q (V x B)…(19)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik (Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q .v . B sin θ …(20)
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang
bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus
:
F = q .v . B sin θ…(21)
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C ) v = kecepatan
muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T ) θ = sudut
antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan
magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan
bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak
dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus
akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju
ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-
persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
homogen sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua
persamaan kia mendapatkan persamaan :
𝑅 = 𝑚.𝑣…(22)
𝐵.𝑞
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m ) m = massa
partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari adalah alat ukur
listrik, kipas dll.
Gaya fluks(ф) = Nф
Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah fluks yang
menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak berkaitan dengan semua
putaran dan semua putaran tidak berkaitan dengan fluks yang sama. Pada
kondisi ini, penjumlahan semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian
magnetik menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.
Total fluks sebesar :
𝑛
𝑒 = 𝑑Ø … (25)
𝑑𝑡
e = – Blv.
Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T’) L =
panjang konduktor (m)
v = m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf gerak
karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena gerakan ikut berperan
dalam membangkitkan emf ini, proses ini melibatkan konversi energi
elektromagnetik. Prinsip ini dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin
induksi DC dan mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang medan
magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks) dan maka dari itu
transformator seperti halnya emf gerak dihasilkan pada konduktor atau koil.
Proses ini meliputi transfer energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan
pada mesin putar.
F = B . A Cos…
Ket :
cos = wt = sudut antara medan magnetic dengan garis normal bidang.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang medan magnet!
2. Uraikan konsep dari gaya lorentz!
3. Jelaskan sifat-sifat kemagnetan suatu bahan!
4. Uraikan konsep dari induksi faraday!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Munthe, Brayan.2010. Karakteristik Motor Listrik.PPPPTK BMTI Bandung.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset. Usman Effendi.
1995. Direct CurrentMachines. PPPG
Teknologi. Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
MochtarWijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
UsmanEffendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG Teknologi.
Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Z.2010. Mekanisme Keausan Pahat Pada Proses Pemesinan : Sebuah
Tinjauan Pustaka. Jurnal.Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang. Semarang.
Barok,F. 2017. Pengaruh Variasi Kecepatan Potong, Gerak Makan, Dan
Kedalaman Potong Pada Mesin Bubut Terhadap Tingkat Keausan Pahat
HSS.Jurnal. Progran Studi Teknik Mesin. Universitas Nusantara PGRI
Kediri. Kediri.
Dwijana,I. 2009. Analisa Pengaruh Modifikasi Pahat Bubut Terhadap Gaya,
Daya Dan Temperatur Pemotongan Pada Pembubutan Material St 42.
Jurnal. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Udayana Bandung. Bandung.
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset. Usman
Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
View publication stats