Anda di halaman 1dari 63

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Motor Listrik 1 Phasa”.
Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu kami
Bapak Ir.Faisal Damsi.,MT dalam mata kuliah Motor-motor listrik dan Praktikum
di Politeknik Negeri Sriwijaya.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Palembang, September 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA …. i
PENGANTAR ……………………………………………………………
…..
DAFTAR ISI …. ii
……………………………………………………………
…..

BAB I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,
fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya
industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan


tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian motor induksi ?
2. Macam-macam jenis motor induksi 1 phasa ?
3. Bagaimana prinsip kerja motor induksi 1 phasa ?
4. Bagimana aplikasi motor induksi 1 phasa dalam kehidupan sehari hari ?

C. Tujuan Penulisan

Maksud dan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat
mengetahui motor satu fasa berdasarkan prinsip kerjanya dan jenis-jenis dari motor
fasa tunggal itu sendiri, dimana jenis-jenis itu akan dijelaskan berdasarkan prinsip
kerja masing motor.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan generator atau dynamo. Pada
motor listrik yang tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet
yang senamaakan tolak menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik menarik.
Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang
lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan


merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Pada motor listrik tenaga listrik dirubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnetyang disebut
sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub-kutub dari magnet
yang senamaakan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik.
Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar dan magnet yang lain pada suatu kedudukan.
Energi mekanik ini digunakan untuk keperluan didunia industri dan rumah
tangga.Untuk keperluan di industri misalnya untuk memutar impeller pompa, fan
atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan/material dan lain-
lain.Sedangkan untuk keperluan rumah tangga misalnya mixer, bor listrik, kipas
angin dan lain-lain. Motor listrik yang umum digunakan di dunia industri adalah
motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni International
Electrotechnical Commission (IEC) dan National Electric Manufacturers
Association (NEMA). Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan
motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam
horsepower (hp) maupun kiloWatt (kW). Motor listrik kadangkala disebut juga
dengan kuda kerjanya industri, sebab diperkirakan bahwa industi-industri sekitar
70% menggunakan motor-motor listrik untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Penggunaan motor listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan kita
sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu dan
menyelesaikan perkerjaan manusia. Penggunaan motor listrik ini semakin
berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar
misalnyakebisingan dan getaran lebih rendah, kecepatan putaran motor bisa diatur,
lebih bersih,lebih kompak dan hemat dalam pemeliharaan.
Agar pengunaan motor listrik tersebut dapat berfungsi dengan baik, maka sebagai
pengguna kita diharapkan untuk harus dapat memahami konsep dasar dari motor-
motor listrik tersebut minimal tentang pengertiannya, fungsi dan kegunaannya serta
jenis-jenis motor listrik tersebut. Sehingga dalam modul 1 ini akan dibahas hal-hal
dasar tersebut sehingga menjadi jiwa dan arahan pola berpikir kita untuk memahami
modul-modul selanjutnya, sehingga materi motor-motor listrik yang akan disajikan
selanjutnya dapat diterima, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Fungsi dan Kegunaan Motor Listrik

Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga seperti: kipas angin, mesin cuci,
blender, pompa air, mixer dan penyedot debu. Adapun motor listrik yang digunakan untuk
kerja (industri) atau yang digunakan dilapangan seperti: bor listrik, gerinda, blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain-lain.

2.3 Jenis-jenis Motor Listrik

Dibawah ini adalah bagan mengenai macam-macam motor listrik berdasarkan


pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi yang terangkum dalam klasifikasi
motor listrik. Secara umum motor l i strik ada 2 yaitu motor listrik AC dan motor
listrik DC. motor listrik AC dan motor listrik DC juga terbagi lagi menjadi beberapa
bagian-bagian lagi.
Klarifikasi jenis utama motor listrik
A. MOTOR LISTRIK ARUS SEARAH (DC/Directing Current)

Motor arus searah (Motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan
motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau
terkadang tersebut AC shunt motor. Motor DC telah memunculkan silicon controller
rectifier yang digunakan untuk memfasiitasi control kecepatan pada motor. Mesin
listrik dapat berfungsi sebagai motor listrik apabila didalam motor listrik tersebut
terjadi proses konversi energy listrik menjadi energy mekanik. Motor listrik
merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan jangkar
dan kumparan medan untuk diubah menjadi energy mekanik. Pada motor DC
kumparan medan disebut startor (bagian yang berputar). Motor DC sering
dimanfaatkan sebagai penggerak pintu bergeser otomatis dan dalam rangkaian robot
sederhana. Motor DC memiliki fungsi yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-
hari dan dalam kehidupan dunia industry.
Motor DC memudahkan pekerjaan sehingga proses industry dapat berjalan
efisien. Semakin banyak industry yang berkembang maka akan semakin banyak
mesin yang digunakan. Semakin banyak mesin yang digunakan, maka semakin
banyak penggunaan motor DC.Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui dan
mengerti motor DC, prinsip kerja, jenis-jenis motor DC, aplikasi dan perhitungan
motor DC.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan
pengertian motor DC, kegunaan motor DC, konstruksi/struktur motor DC,
bagian-bagian motor DC dan fungsinya, prinsip kerja motor DC, jenis-jenis
motor DC dan efisiensi motor DC

1. Pengertian Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi tenaga gerak, tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.
Motor arus searah pada jaman dahulu (sebelum di kenal menghasilkan tenaga
mekanik berupa kecepatan atau berputaran).

2. Kegunaan Motor DC
Dalam kehidupan sehari-hari di gunakan pada :
 Motor Stator Mobil
 Tape Recorder
 Pada Mainan Anak-Anak.
Dalam bidang industry dan pabrik, digunakan pada
 Traksi
 Elevator.
 Conveyer.
 Tram listrik
Untuk menggerakkan mesin-mesin produksi di pabrik

3. Kontruksi/Struktur Motor DC
Bagian yang terpenting dari motor DC adalah:
Bagian yang diam (stator):
 Badan (body) motor
 Magnit
 Sikat-sikat
 Kerangka generator
 Kutub-kutub utama beserta belitannya
 Bantalan-bantalan poros.
Bagian yang berputar (rotor)
 Rotor jangkar dan lilitannya
 Poros jangkar (armature)
 Kumparan jangkar
 Inti jangkar
Untuk membangkitkan medan magnet, biasanya dipakai magnet-magnet listrik,
walaupun ada juga yang menggunakan magnet permanen (terutama untuk motor DC
kecil). Strukturnya dapat dilihat gambar 1, ada Stator, kutub-kutub magnet dan lilitan-
lilitan penguat atau lilitan-lilitan field (lapangan).Ujung kutub yang berbatasan
dengan celah udara di sebut sepatu kutub. Lilitan field-nya berada disekeliling inti
kutub.Arus yang melalui lilitan field /lapangan disebut arus lapangan, arus magnet
atau arus penguat.

Struktur Motor DC

Hanya mesin-mesin arus searah yang sangat kecil dibekali dengan dua kutub,
biasanya menggunakan jumlah kutup Iebih besar. Rotornya (angker) terdiri dari
kaleng-kaleng bulat dalam jumlah besar setebal 0,5 mm plat. Diantara kaleng-kaleng
tersebut diberi lapisan lak tipis sekali sebagai isolasi, biasanya disebut
melamelir.Melamelir ini dipakai untuk membatasi arus eddy / pusaran. Angker tadi
mengandung lilitan-lilitan dan kommutator.

Angker dari sebuah motor DC

4. Bagian-bagian Motor DC dan fungsinya


 Badan Motor Listrik
Fungsi utama dari badan motor adalah sebagai bagian tempat untuk
mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu
badan motor dibuat dari bahan ferromagnetik. Disamping itu badan motor ini
berfungsi untuk meletakkan alat- alat tertentu dan melindungi bagian-bagian
motor lainnya. Pada badan motor terdapat papan nama (name plat) yang
bertuliskan spesifikasi umum atau data teknik dari motor. Papan nama tersebut
untukmengetahui beberapa hal pokok yang perlu diketahui dari motor tersebut.
Selain papan nama badan motor juga terdapat kotak hubung yang merupakan
tempat ujung-ujung penguat magnet dan lilitan jangkar.
Ujung-ujung lilitan jangkar ini tidak langsung dari lilitan jangkar tetapi
merupakan ujung kawat penghubung lilitan jangkar yang melalui komutator
dan sikat-sikat. Dengan adanya kotak hubung akan memudahkan dalam
pergantian susunan lilitan penguat magnet dan memudahkan pemeriksaan
kerusakan yang mungkin terjadi pada lilitan jangkar maupun lilitan penguat
tanpa membongkar mesin. Untuk mengetahui ujung-ujung lilitan tersebut,
setiap pabrik/Negara mempunyai normalisasi huruf tertentu, yang mana hal
tersebut dapat dinyatakan dalam tabel 1 di bawah ini:

Normalisasi jenis lilitan

 Inti Kutub Magnet dan Lilitan Penguat Magnet


Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada motor arus
searah dihasilkan oleh kutub-kutub magnet buatan yang dibuat prinsip
elektromagnetis. Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus
listriksebagai terjadinya proses elektromagnetis.
 Sikat-sikat
Fungsi utama dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari
lilitan jangkar dengan sumber tegangan. Disamping itu sikat-sikat memegang
peranan penting untuk terjadinya komutasi. Agar gesekan antara komutator-
komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka bahan sikat
lebih lunak dari komutator. Biasanya dibuat dari bahan arang (coal).
 Komutator
Komutator yang digunakan dalam motor arus searah pada prinsipnya
mempunyai dua bagian yaitu:
1) Komutator bar merupakan tempat terjadinya pergesekan antara
komutatordengan sikat-sikat.
2) Komutator riser merupakan bagian yang menjadi tempat hubungan
komutatordengan ujung dari lilitan jangkar.

Konstruksi sebuah komutator dari motor arus searah


Keterangan:
a. Segmen komutator
b. Pemasangan komutator
c. Susunan komutator
1. Komutator bar
2. Riser
3. Isolator
4. Poros
5. Ring pengunci
6. Baut

Isolator yang digunakan yang terletak antara komutator yang satu


dengankomutator yang lain harus dipilih sesuai dengan kemampuan isolator
tersebut terhadap suhu yang terjadi dalam mesin. Jadi disamping sebagai
isolator terhadap listrik, juga harus mampu terhadap suhu tertentu.
Berdasarkan jenis isolator yang digunakan terhadap kemampuan panas ini
maka pada mesin listrik dikenal:
a. Klas A : jika temperatur tinggi diijinkan 70°C (katun, sutera, kertas)
b. Klas B : jika temperatur tinggi diijinkan 110°C (serat asbes, serat gelas)
c. Klas H : jika temperatur tinggi diijinkan 185°C (mika, gelas, porselin,
keramik).

 Jangkar (angker)

Umumnya jangkar yang digunakan dalam motor arus searah adalahberbentuk


selinder dan diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkankumparan-
kumparan tempat terbentuknya GGL lawan.Seperti halnya pada inti kutub magnet,
maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk mengurangi panas yang
terbentuk karena adanya arus liar (Edy current). Bahan yang digunakan jangkar ini
sejenis campuran baja silikon. Adapun konstruksinya dari jangkar tersebut dapat
dilukiskan seperti gambar di bawah ini:

Kontruksi Jangkar

 Lilitan Jangkar
Lilitan jangkar pada motor arus searah berfungsi sebagai
tempatterbentuknya GGL lawan.Pada prinsipnya kumparan terdiri atas:
1) Sisi kumparan aktif, yaitu bagian sisi kumparan yang terdapat dalam alur
jangkar yang merupakan bagian yang aktif (terjadi GGL lawan sewaktu
motor bekerja).
2) Kepala kumparan, yaitu bagian dari kumparan yang terletak di luar alur yang
berfungsi sebagai penghubung satu sisi kumparan aktif dengan sisi
kumparan aktif lain dari kumparan tersebut.
3) Juluran, yaitu bagian ujung kumparan yang menghubungkan sisi aktif
dengan komutator.

Kumparan Jangkar
5. Prinsip Kerja Motor DC

Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah
daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah
mempunyai prinsip kerja berdasarkan percobaan Lorents yang menyatakan.“Jika
sebatang penghantar listrik yang berarus berada di dalam medan magnet maka
pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk suatu gaya”. Gaya yang terbentuk
sering dinamakan gaya Lorents.
Untuk menentukan arah gaya dapat digunakan kaidah tangan kiri
Flemming atau kaidah telapak tangan kiri. Gambar 6. melukiskan konstruksi
kaidah tangan kiri Flemming.

Gay

Garis Gaya

Ar

Prinsip Kerja Motor DC

Jika ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk disusun seperti gambar 9, garis
gaya magnet sesuai dengan arah jari telunjuk, arus yang mengalir pada penghantar
searah dengan jari tengah maka, gaya yang terbentuk pada kawat penghantar akan
searah dengan arah ibu jari.Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka didalam
menentukan arah gaya dapat dikerjakan sebagai berikut:
“Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian rupa sehingga ibu jari
dengan keempat jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya magnet
menembus tegak lurus telapak tangan, arah arus sesuai dengan arah keempat
jari tangan, maka ibujari akan menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada
kawat penghantar”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan:

F = B.I.l .sin θ…
Dimana :
F : Gaya yang terbentuk pada penghantar (Newton)
I : Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B : Kerapatan garis gaya magnet (Wb/m²)
θ : Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat
penghantar

Karena kawat penghantar tersebut bergerak didalam medan magnet maka


sesuai dengan percobaan Faraday, pada kawat penghantar tersebut akan
terbentuk GGL Induksi. GGL induksi ini mempunyai arah melawan tegangan
yang menyebabkan, sehingga GGL induksi ini sering disebut GGL lawan.
Untuk menentukan GGL lawan Ea mempunyai persamaan dengan GGL
induksipada generator arus searah yaitu:

Z .θvolt… (2)
𝐸𝑎 = 𝜃. 2𝑃 𝑥 𝑛 …(3)
𝐴60

Dimana :
Ea : GGL lawan (volt)
2p : jumlah kutub
A : jumlah cabang paralel lilitan jangkar N : jumlah putaran per
menit (ppm)
Z : jumlah kawat penghantar aktif
Θ : fluks per kutub (Weber)

6. Jenis-Jenis Motor DC

Jenis motor arus searah sama dengan jenis generator DC sebenarnya suatu mesin
arus searah dapat di pakai sebagai generator dan dapat pula dipakai sebagai
motor. Dengan membalikkan generator DC, dimana sekarang tegangan Vc
menjadi sumber dan tegangan jangkar Eg merupakan GGL lawan. Generator
DC ini akan berlaku sebagai motor DC oleh karena itu hubungan antara tegangan
Vt dan Ea dapat ditulis sebagai berikut :

Eg = Vt − IaRa…(4)
 Motor Berpenguatan Bebas
Pada jangkar motor timbul EMF (GGL) lawan sebesar Eg yang melawan
tegangan masuk (Vt). Rangkaian ekivalen motor DC berpenguatan bebas seperti
gambar 10 di bawah ini:

Rangkaian Ekivalen Motor DC

Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut maka persamaan yang


menyatakan hubungan tegangan , arus, daya dan tahanan dapat di tuliskan
sebagai berikut :
Vt = Eb + IaRa + ∆Vsi

I = Ia

V f
If =
R + Rf

I= Daya Input…(5)
Vt

Keterangan persamaan di atas:


Vt = Tegangan terminal dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
I = Arus dari jala – jala dalam amper
Ia = Arus jangkar dalam amper
If = Arus medan dalam amper
Vf = Tegangan pengauat dalam volt
Rf = Tahanan medan dalam ohm
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
R = tahanan pengatur arus medan dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat.

 Motor Arus Searah Berpenguatan Sendiri


Terbagi kedalam : Motor DC shunt, Motor DC seri, Motor DC
Kompon (campuran), Motor DC Kompon pendek dan Motor DC
Kompon panjang.
1) Motor DC Shunt
Rangkaian ekivalen motor DC shunt seperti pada gambar di bawah ini:

Rangkaian ekivalen motor DC shunt


Dari rangkaian ekivalen motor DC shunt tersebut, persamaan yang
menyatakan hubungan antara tegangan, arus, daya dan tahanan adalah:

Vt = Eb + IaRa + ∆Vsi
V t
Ishf = I =
Rsh

I = Ia + Ish

I= Daya Input…(6)
Vt

Dengan :
Vt = Tegangan terminal dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus jala-jala dalam amper
Pi = Daya input dalam watt.
Ra = Tahanan jangkar dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat

2) Motor DC Seri
Rangkaian ekivalen motor DC seri lihat gambar di bawah ini:

Rangkaian Ekivalen Motor DC seri


Persamaan yang menyatakan hubungan antara arus, tegangan, daya dan
tehanan adalah berdasarkan rangkaian ekivalen diatas :

Vt = Eb + IaRa + IRs + ∆Vsi

I = Ia

I= Daya Input…(7)
Vt

Keterangan persamaan:
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
I = Arus dari jala-jala dalam amper
Ra = Tahanan kumparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan pada sikat

3) Motor DC Kompon
Terbagi:
 Motor DC kompon pendek
 Motor DC kompon panjang

a .Motor DC Kompon pendek

Rangkaian ekivalen motor DC kompon pendek


Berdasarkan rangkaian ekivalen dapat di buat persamaan yang menyatakan
hubungan arus, tegangan, daya dan tahanan sebagai berikut :
Vt = Eb + IaRa + IRs + ∆Vsi
= Vt − IRs
Ish
Rsh
I = Ia − Ish
I = Daya Input…(8)
Vt

Dengan :
Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat
Pinput = Vt x Idalam watt.

b. Motor DC Kompon panjang


Rangkaian ekivalen motor DC kompon panjang seperti gambar di bawah :

Rangkaian ekivalen motor DC kompon panjang


Dari gambar rangkaian ekivalen tersebut persamaan yang menyatakan hubungan
arus, tegangan, daya dan tahanan akan mengikuti persamaan sebagai berikut :
Vt = Eb + IaRa + IaRs + ΔVsi
Ia = I − Ish

I = Daya Input
Vt
Ish = Vt …(9)
Rsh

Keterangan : parameter persamaan diatas sama dengan motor DC kompon DC


Vt = Tegangan terminal motor dalam Volt
Eb = EMF (GGL) lawan dari jangkar dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam amper
Ish = Arus medan shunt dalam amper
Ra = Tahanan kuparan jangkar dalam ohm
Rs = Tahanan kumparan seri dalam ohm
Rsh = Tahanan Kumparan medan shunt dalam ohm
ΔVsi = Rugi tegangan dalam sikat

7. Efisiensi Motor DC
Berdasarkan persamaan umum maka untuk motor efisiensinya dapat juga mengikuti
persamaan berikut:

Effisiensi = DayaKeluarandalanHPx746 100%...(10)


WattMasukan

Berhubung karena:
watt masukan = (hp keluaran x 746) + watt rugi – rugi maka :
𝐻𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑥 746
Effisiensi = 𝐻𝑃𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑥 746+𝖶𝑎𝑡𝑡𝑅𝑢gi−𝑟𝑢gi 𝑥 100%...(11)
B. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC/Alternating Current)

Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi
yangtepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan
biaya.Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik
sebagaienergi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating Current)
atau arus bolak-balik saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satu
penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah
tangga berupa mesin cuci dan peralatan- peralatan yang serig dijumpai dalam
rumah seperti kipas angin, AC, dan yang lainnya.
AC motor induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam
sistem kontrol gerak industri, serta home appliances powered utama.
Keuntungan utama AC induksi motor adalah sederhana dan kasar desain,
murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung kesumber listrik AC.
Berbagai jenis motor induksi AC yang tersedia di pasar motor yang berbeda
cocok untuk berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC lebih mudah untuk
desain dari motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor
induksi ACmemerlukan pemahamanyang lebih besar dari desain dan
karakteristik motor tersebut.

1. Pengertian Motor AC
Motor AC adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh Alternating
Current atau arus bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen
utama yaitu stator dan rotor. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada motor
DC, stator adalah bagian yangdiam dan letaknya berada di luar. Stator mempunyai
coil yang di aliri oleh arus listrik bolak balik dan nantinya akan menghasilkan
medan magnet yang berputar. Bagian yang kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian
yang berputar dan letaknya berada di dalam (di sebelah dalam stator). Rotor bisa
bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros dimana torsi tersebut
dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.
2. Prinsip Kerja Motor Sinkron
Adapun cara kerja motor sinkron yaitu bila kumparan stator atau armatur
mendapatkan tegangan sumber bolak-balik (AC) 3 phasa, maka pada kumparan
stator timbul fluks magnet putar. Fluks magnet putar ini setiap saat akan memotong
kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul GGL armatur
(Eam). Fluks putar yang dihasilkan oleh arus bolak-balik tidak seluruhnya tercakup
oleh kumparan stator. Dengan perkataan lain, pada kumparan stator timbul fluks
bocor dan dinyatakan dengan hambatan armatur (Ram) dan reaktansi armatur (Xam).
Kumparan rotor terletak antara kutub-kutub magnit KU dan KS yang juga
mempunyai fluks magnet. Kedua fluks magnet tersebut akan saling berinteraksi dan
mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor sinkron dengan
kecepatan putar stator.
Pada motor DC, GGL armatur besarnya tergantung pada kecepatan putar
rotor, sedangkan pada motor AC, GGL armatur besarnya tergantung pada faktor
daya (PF) beban yang berupa kumparan stator.Untuk memperbesar kopel putar rotor
(kecepatan putar rotor), kutub-kutub magnet yang terletak pada bagian rotor dililiti
kumparan dan kumparan tersebut dialiri arus listrik DC dan arus ini disebut
penguat (Lf). Dari kumparan rotor yang ikut berputar dengan kumparan stator
(kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif terhadap fluks
putar stator. Ini disebut reaktans pemagnet (XM). Reaktans pemagnet bersama- sama
dengan reaktans armatur (Xam) disebut reaktans motor sinkron (Xsm). Dengan
demikian rangkaian listrik dari motor sinkron adalah seperti tertera pada gambar 15
berikut :

Rangkaian Listrik Motor Sinkron


Keterangan:

- Ram = Hambatan armatur


- Xsm = Reaktans sinkron
- Eam = GGL armatur
- IL = Arus jala-jala
- Iam = Arus armatur
- Vt = Tegangan sumber bolak-balik
- If = Arus penguat medan
- Dari
Rf gambar
= di atas
Kumparan
berlakupenguat medan
persaman:

Vt = Iam.Xsm + Iam.Ram + Eam…(14)


Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat
sumber arus AC 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks putar yang
mempunyai kutub utara stator (Ns) dan kutub selatan (Ss). Andaikan saat awal
fluks berputar searah jarum jam dengan kedudukan kutub utara stator pada titik A
dan kutub selatan stator pada titik B, sedangkan kedudukan kutub- kutub magnet rotor
yaitu kutub utara magnet pada titik A dan kutub selatan magnet pada titik B
(perhatikan gambar a), maka kedua kutub magnet tersebut akan tolak-menolak.
Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah periode berikutnya (gambar b),
kutub selatan fluks putar stator pada titik A sedangkan kutub utara fliks putar pada
titik B. Hal ini berlawanan dengan kedudukan kutub-kutub magnet rotor, yaitu kutub
utara rotor pada titik A sedangkan kutub selatan rotor pada titik B. Hal ini membuat
magnet rotor akan tertarik oleh arah fluks putar stator karena saling berlawanan
tanda.

(a) (b) (c)


Proses terjadinya perputaran motor

Pada setengah periode berikutnya (ganbar c), kutub utara stator pada titik A
sedangkan kutub selatan stator pada titik B, demikian juga kutub utara rotor pada
titik A dan kutub selatan rotor pada titik B. Sehingga pada periode berikutnya, rotor
akan berputar sinkron dengan arah perputaran fluks stator.
3. Jenis-jenis Motor AC
Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC (Alternating
Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:

 Motor Listrik Sinkron


Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah:
1) Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,
yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan
medan magnet lainnya.

2) Stator
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok.
 Prinsip Kerja Motor AC Sinkron
- Belitan medan terdapat pada rotor
- Belitan jangkar pada stator
- Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC ) membangkitkan fluksi medan
putar stator (Bs) dan suplai listrik searah (DC) membangkitkan medan rotor (B s).
Rotor berputar karena terjadi interaksi tarik-menarik antara medan putar stator dan
medan rotor. Namun dikarenakan tidak adanya torka-start pada rotor, maka motor
sinkron membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga kecepatan sinkron
agar terjadi coupling antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br).
 Penyalaan Motor Sinkron
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor DC pada satu
sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan
stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator DC dan memberikan eksitasi
medan DC kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron.
Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai
(squirrel-cage) yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan
seperti halnya motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana
arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan
untuk menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan
harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama
kondisi tanpa beban (no- load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan
dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan,
ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar
bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator
disebut sudut torque.

Sudut torque (torque angle)

Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik
keluar dari sinkronisasi E = 90 derajat, maka motor akan berhenti. Harga
maksimum torque sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi
disebut pull-out torque.

 Motor Listrik Induksi


1) Pengenalan Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luasdigunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magneticfield) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak
digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik diindustri maupun di rumah tangga.
Motor induksi yang umum dipakai adalah motorinduksi 3-fase dan motor induksi 1-
fase. Motor induksi 3- fase dioperasikan padasistem tenaga 3-fase dan banyak
digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor
induksi 1-fasa dioperasikan pada sistem tenaga1-fasa dan banyak digunakan terutama
untuk peralatan rumah tangga seperti kipasangin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan
sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.

Motor Industri
2) Kontruksi Motor Induksi
Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting seperti yang
diperlihatkan pada gambar sebagai berikut.
1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang
dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2. Celah : Merupakan celah udara: Tempat berpindahnya energi dari startor
kerotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

Rotor da Stator Motor Induksi


Bentuk konstruksi rotor sangkar motor induksi secara lebih rinci diperlihatkan
pada gambar di bawah ini.

Konstruksi rotor sangkar motor induksi

Konstruksi stator motor induksi pada dasarnya terdiri dari


bahagian-bahagian sebagai berikut:
1. Rumah stator (rangka stator) dari besi tuang.
2. Inti stator dari besi lunak atau baja silikon.
3. Alur, bahannya sama dengan inti, dimana alur ini merupakan tempat
meletakkan belitan (kumparan stator).
4. Belitan (kumparan) stator dari tembaga.
Rangka stator motor induksi ini didisain dengan baik dengan empat tujuan yaitu:
1. Menutupi inti dan kumparannya.
2. Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung
dengan manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek
atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).
3. Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh karena
itu stator didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan.
4. Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara sehingga pendinginan
lebihefektif.
Berdasarkan bentuk konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat
dibagimenjadi dua jenis seperti yang diperlihatkan pada gambar, yaitu.
- Motor induksi dengan rotor sangkar (squirrel cage).
- Motor induksi dengan rotor belitan (wound rotor)
3) Prinsip Kerja Motor Induksi
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan
stator kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan
menghasilkan medan magnet yang berputar. Garis-garis gaya fluks yang
diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehinggat
imbul emf (ggl) atau tegangan induksi. Karena penghantar (kumparan) rotor
merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor.
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks
yangberasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya
Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor padarotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai
dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relatif antara stator danrotor disebut slip. Bertambahnya beban,
akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antaramedan putar stator dan putaran rotor pun
akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung
menurun.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada
slotslotnyayang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini
menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke
rotornya.
Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya
kecepatan putarmedan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar
ini disebut kecepatan sinkron. Besarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai
berikut:
ωsink = 2πf (listrik, rad/dt) …(15)
= 2πf / P (mekanik, rad/dt)
yang mana :
f = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan ωsink = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator
A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
MODUL 5
MOTOR LISTRIK SATU FASA DAN TIGA FASA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami motor listrik satu fasa
2. Mengetahui dan memahami motor listrik tiga fasa

B. MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia elektronika dan
kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor listrik. Ada beberapa jenis
motor listrik yang harus dikenal, mulai dari motor listrik 1 fasa sampai dengan
3 fasa.Selain itu ada beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor
servo, motor stepper dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan motor listrik satu
fasa dan motor listrik tiga fasa
2. Motor Listrik 1 Fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan dengan suplay
1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah- rumah komersial bertegangan
220 V. Pada motor listrik 1 fasa motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu :
Motor induksi kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.
a. Motor Listrik 1 Fasa Kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan
dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama
biasanya memiliki ukuran yang lebih besar, dan kumparan bantu yang
berukuran lebih kecil namun dengan jumlah lebih banyak.Motor kapasitor
dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya.
Cara kerjanya seperti ini :
Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada kumparan utama.
Karena kumparanutama memiliki daya yang seimbang dikedua sisi
kumparannya maka terjadi tarik menarik yang seimbang pula, tidak akan terjadi
putaran. Maka dari itu dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik
dan membuat motor berputar. Ketika kumparan utama dan motor listrik sudah
bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70% stabil) maka kapasitor akan
memutus suplay arus pada kumparan bantu dan membuat kumparan utama saja
yang bekerja.Agar lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar 23. Cara Kerja Kapasitor


b. Motor Listrik 1 Fasa Shaded Pole
Motor shaded pole memiliki kontruksi yang sangat sederhana, pada kedua
ujung stator (keren)terdapat dua kawat yang terpasang berfungsi sebagai
kumparan. Pada shaded pole kumparan berbentuk seperti kumparan
transformator, yaitu kumparan yang mengumpul. Sementara itu rotornya
berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator. Putaran
pada motor shaded pole dihasilkan dari dua kawat yang dialiri daya magnet
pada kumparan. Perhatikan gambar
Gambar 24. Motor shaded pole

Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan sangat awet.
Karena itu motor ini biasanya digunakan pada peralatan yang biasa dipakai
lama misalnya pada kipas angin.Namun motor ini tidak memiliki cukup
kekuatan jadi tidak cocok digunakan untuk pekerjaan industry
c. Motor Listrik 1 Fasa Universal
Motor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga sekaligus.
Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator dan kedua dari rotor yang
juga dilengkapi dengan kumparan. Motor listrik jenis ini adalah motor listrik
yang memiliki kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun
dengan daya yang lebih besar pula.

3. Motor Listrik Tiga Fasa


a. Konstruksi Motor listrik Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang
sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor
induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu
rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor
terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai
(Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi
dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang
dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian
setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

Gambar 25. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa

b. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa


Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan
timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

dimana: Ns = 120 f/P…


Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena
batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh gaya
(F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar
searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya
batang
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut
timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar
stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari
cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron.
c. Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara torque -
kecepatan dengan arus pada motor induksi 3 phase
1. Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi akan tetapi
torque-nya rendah.
2. Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya mencapai
titik tertinggi dan arusnya mulaimenurun.
3. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau kecepatan
sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.

Gambar 26. Grafik Torque kecepatan Motor Induksi AC 3 Phase


d. Keuntungan dan Kerugian Motor 3 Fasa
Keuntungan motor 3 fasa antara lain:
1. Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar.
2. Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil.
4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak
diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol
2. Power faktor rendah pada beban ringan
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
e. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan- kumparan
dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan kumparan pada motor 3
phase
1. Sambungan Bintang/Star/Y

Gambar 27. Sambungan Bintang


Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu ujung
dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang digabung tersebut
menjadi titik netral, karena sifat arus 3 phase yang jika dijumlahkan ketiganya
hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √3 x tegangan antar phase
2. Sambungan Segitiga/Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan kumparan-
kumparan motor sehingga membentuk segitiga.
Gambar 28. Sambungan Delta

Pada sambungan delta tegangan kumparan = tegangan antar


phase akan tetapi arus jaringan sebesar √3 arus line.
f. Cara kerja motor 3 fasa :
1. Motor 3 phasa akan bekerja/ berputar apabila sudah dihubungkan dalam
hubungan tertentu.
2. Mendapat tegangan (jala-jala/ power/ sumber) sesuai dengan kapasitas
motornya.
Motor 3 fasa bekerja dengan 2 hubungan yaitu :
1) Motor bekerja Bintang/ Star

Gambar 29. Hubungan Bintang/ Star (Y)


Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada
terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
2) Motor bekerja segitiga /Delta (▲)
Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada
terminal maupun melalui rangkaian kontrol. Kecuali mesin-mesin yang
berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga
(▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik,
manual, PLC.

Gambar 30. Hubungan Delta (▲)

Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya


sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh
dibebani.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :
1. Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari ujung-ujung
kumparan phasa menjadi satu.
2. Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber
tegangan.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :
1. Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua
dari kumparan phasa III
2. Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa I
3. Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa II.
Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star – Delta???
1. Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan waktu
starting motor menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya.
2. Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor akan
mengalir arus yang besar sehungga bisa terjadi pemanasan berlebih
(overheating) pada motor
3. Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala- jala sumber
listriknya sehingga akan menurunkan tegangannya. hal ini akan
mengganggu beban listrik lainnya.
4. Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di start
dengan level tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya.
5. Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi dayas yang
diberikan ke motor, namun demikian disis lain pengurangan tegangan ini
akan berdampak memperpanjang waktu/ periode starting (waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai kecepatan nominalnya).

g. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik


Pada Motor Induksi 3 FasaRangkaian sederhana dengan menggunakan
kontaktor magnetyaitu mengontrol sebuah motor listrik.Pengontrolan oleh
kontaktor magnet menggunakan 2 rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan
rangkaian utama. Peralatan kontrol yang digunakan dalam pengoperasianya
yaitu, MCB 3 fasa, TOR (Thermal Overload Relay), sakelar tekan ON/ OFF
dan kontaktor.Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang mengendalikan/
mengoperasikan rangkaian utama, sedangkan rangkaian utama merupakan
aliran hubungan ke beban (motor 3 fasa). Rangkaian utama menggunakan
kontak utama (1-3-5 dan 2-4-6) dari kontaktor magnet untuk menghubungkan/
memutuskan jaringan dengan motor listrik. Karena arus yang mengalir pada
rangkaian utama relaitf lebih besar daripada rangkaian kontrol, maka pada
rangkaian utama dilengkapi dengan TOR (Thermal Overload Relay) atau
pengaman beban lebih dari hubung singkat ataupun beban yang lebih. Pada
rangkaian
kontrol, arus yang mengalir relatif kecil.Rangkaian kontrol dilengkapi dengan
sakelar tekan NO untuk tombol NP dan NC untuk tombol OFF. Karena
menggunak open.an tombol (sakelar) tekan, maka pada tombol ON dibuat
pengunci (sakelar bantu) dari kontak bantu kontaktor yang normally open.

Gambar 31. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor


Induksi 3 Fasa

4. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa


a. Hubungan Bintang Segitiga
Rangkaian daya hubungan bintang segitiga menggunakan tiga buah
kontaktor Q1, Q2, danQ3. Fuse F1 berfungsi mengamankan jika terjadi hubung
singkat pada rangkaian motor. Saat motor terhubung bintang kontaktor
Q1 dan Q2 posisi ON dan kontaktor Q3 OFF. Beberapa saat kemudian timer
yang disetting waktu 60 detik energized, akan meng-OFF- kan Q1, sementara
Q2dan Q3 posisi ON, dan motor terhubung segitiga. Pengaman beban lebih F3
(thermal overload relay) dipasangkan seri dengan kontaktor, jika terjadi beban
lebih disisi beban, relay bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol berikut
kontaktor akan OFF.Tidak setiap motor induksi bias dihubungkan bintang-
segitiga, yang harus diperhatikan adalah tegangan name plate motor harus
mampu diberikan tegangan sebesar tegangan jala-jala khususnya pada saat
motor terhubung segitiga. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya belitan
stator bisa terbakar karena tegangan tidak sesuai.Rangkaian kontrol bintang-
segitiga, dipasangkan fuse F2 untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian
kontrol.

Gambar 32. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor


Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga
b. Hubungan Bintang
Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan
menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2
energized motor terhubung bintang. Koil timer K1akan energized, selama
setting waktu berjalan motor terhubung bintang.
c. Hubungan Segitiga
Saat Q1 dan Q2 masihposisi ON dantimer K1 masih energize d, sampai
setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer
habis, kontak Normally Close K1 dengan akanOFF menyebabkan koil
kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi
akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga.
Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF- kan tombol tekan S1
rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan
motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator
dapat dipasangkan,
baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi
OFF, caranya dengan menambahkan kontak bantu normally open yang
diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu indicator.

C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan motor listrik satu fasa dengan tiga fasa!
2. Uraikan jenis-jenis motor listrik satu fasa!
3. Jelaskan cara kerja motor listrik 3 fasa hubungan bintang dengan
segitiga!
4. Gambarkan konstruksi motor listrik 3 fasa!
5. Uraikan kelebihan dan kelemahan motor listrik 3 fasa!

D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
MODUL 6
GAYA LORENTZ DAN HUKUM FARADAY PADA GGL INDUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian medan magnet
2. Mengetahui dan memahamigaya lorentz (gaya magnet)
3. Mengetahui dan memahamisifat kemagnetan suatu bahan
4. Mengetahui dan memahami hukum induksi magnetik faraday
5. Mengetahui dan memahami perubahan fluks magnet terhadap induksi
6. Mengetahui dan memahamihukum induksi magnetik faraday

B. MATERI
1. Pendahuluan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai
suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah
magnet buatan.Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/N)
dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair
adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Hukum induksi faraday adalah hukum dasar elektromagnetisme yang
memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik
untuk menghasilkan gaya gerak listrik, fenomena ini yang disebut sebagai
induksi elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi transformator,
induktor, dan banyak tipe motor litrik, generator listrik, dan solenoid.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan gaya
Lorentz dan hokum faradayyang meliputi pengertian medan magnet, gaya
lorentz (gaya magnet), sifat kemagnetan suatu bahan, gaya gerak listrik induksi
(GGL), perubahan fluks magnet terhadap induksi dan hukum induksi magnetik
faraday
2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet didefenisikan sebagai daerah atau wilayah yang jika sebuah
benda bermuatan listrik berada pada atau bergerak didaerah itu maka benda
tersebut akan mendapatkan gaya magnetik. Adanya medan magnetik disekitar
arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.Gaya
yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan sebagai
interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain. Sama seperti
kita menggambarkan garis- garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan
garis-garis medan magnet.
Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan listrik,
sedemikian sehingga:
a. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap
suatu garis dititik mana saja.
b. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan magnet.
Arah medan magnet pada suatu titik bisa didefenisikan sebagai arah
yang ditunjuk kutub utara sebuah jarum kompas ketika diletakkan di titik
tersebut. Arah kuat medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf
ilmu alam yang mencobamenemukan hubungan antara listrik dan magnet.
Muatan listrik yang stasioner danmagnet tampak tidak
saling mempengaruhi. Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans Chritian Oersted
adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Ia telahmenemukan
hubungan antara listrik dan magnet. Arah kuat medan magnetik di sekitar arus
listrik bergantung pada arah aruslistrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan
kanan. penentuan medan magnetik disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari tangan .
menunjukkan araharus listrik maka arah jari-jari yang lain (yang
digenggamkan) menunjukkan arahgaris-garis medan magnet.
Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk kawat lurus dan
panjang Medan magnet yang disebabkan oleh arus listrik pada kawat lurus
yangpanjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan merupakan
lingkarandengan kawat tersebut sebagai pusatnya.
Kita mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih
besar jika arus yangmengalir pada kawat lebih besar dan bahwa medan akan
lebih kecil pada titik yanglebih jauh dari kawat. Hal ini memang benar.
Eksperimen yang diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik
didekat kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada kawat
dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari kawat,sehingga dirumuskan
sebagai : B Hubungan ini valid selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih
kecil dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu kawat tersebut panjang). Konstanta
pembanding dinyatakan sebagai dengan demikian B=Nilai Konstanta µ0, yang
disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 = 4π x 10-7 Tm/A.
Kumparan Besar medan magnet dititik : P di tengah-tengah sumbu
kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180 B = µ0 . n . I P di salah satu ujung
kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 90 : B= d. Untuk toroida Toroida dapat
dipandang sebagai solenoida yang dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk
lingkaran (perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I…(18)
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida

3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B).
Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah
gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam
rumus berikut:
F = q (V x B)…(19)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik (Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)

Gambar 33.Gaya Loretz.

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan


magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya
Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang
mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus
listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya
Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah,
menunjukkan arah arus listrik
(I). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk
muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka
persamaan gaya adalah:

FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q .v . B sin θ …(20)
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang
bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus
:

F = q .v . B sin θ…(21)
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C ) v = kecepatan
muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T ) θ = sudut
antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan
magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan
bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak
dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus
akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju
ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-
persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
homogen sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua
persamaan kia mendapatkan persamaan :
𝑅 = 𝑚.𝑣…(22)
𝐵.𝑞

Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m ) m = massa
partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari adalah alat ukur
listrik, kipas dll.

4. Sifat Kemagnetan Suatu Bahan


Sifat kemagnetan suatu bahan di alam ini dapat di golongkkan menjadi
tiga, yaitu :
a. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat : Ditarik sangat kuat oleh medan
magnetic mudah ditembus oleh medan magnetic
b. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat : Ditarik dengan lemah oleh medan
magnetik dapat ditembus oleh medan magnetik
c. Bahan diamagnetik, mempunyai sifat : Ditolak dengan lemah oleh medan
magnetik Sukar, bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnetik Sifat
ferromagnetik bahan pada umumnya dimiliki oleh bahan itu jika berada
dalam fase padat.
Untuk fase cair, bahan-bahan seperti besi dan tembaga tidak
menunjukkan sifat ferromagnetik. Bahkan dalam bentuk padat pun sifat
ferromagnetik bahan bisa hilang jika suhunya dinaikkan melebihi suhu cair.
Diatas suhu cair, bahan ferromagnetik berubah sifatnya menjadi bahan
paramagnetik. Suhu cair untuk setiap bahan berbeda-beda, misalnya suhu cair
besi 7700C dan suhu cair nikel 3680C.

5. Hukum Induksi Magnetik Faraday


Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris
menyatakan bahwa:
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan
magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul
tegangan induksi.
b. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar,
akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang
menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara
perubahan flux dengan tegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu
rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator. Gambar 34 akan
menjelaskan mengenai fenomena tersebut.

Gambar 34. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.

Hukum induksi magnetik Faraday ini menyatakan bahwa emf yang


ditimbulkan rangkaian listrik tertutup sama dengan rata-rata perubahan gaya
fluks.

Gaya fluks(ф) = Nф
Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah fluks yang
menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak berkaitan dengan semua
putaran dan semua putaran tidak berkaitan dengan fluks yang sama. Pada
kondisi ini, penjumlahan semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian
magnetik menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.
Total fluks sebesar :
𝑛

Ø = 𝑁1Ø1 + 𝑁2Ø2 + ⋯ + 𝑁𝑛Ø𝑛 = ∑ 𝑁𝑘Ø𝑘 … (24)


𝑘

Dengan Nk adalah jumlah putaran yang terhubung dengan fluks фk.


Apabila terdapat perubahan nilai fluks pada koil, muncul emf yang dihasilkan
di dalamnya dengan nilai sebesar :

𝑒 = 𝑑Ø … (25)
𝑑𝑡

Tanda negatif pada persamaan 26 menandakan bahwa arah emf induksi


seperti arus yang dihasilkannya berlawanan dengan perubahan fluks. Perubahan
fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.
 Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo fluks berubah terhadap
waktu.
 Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil bergerak pada fluks
tersebut.
 Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan, artinya koil
bergerak dalam waktu yang terus berjalan.
Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah dan fluks
yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang disebut emf transformator
(pulsasional). Karena tidak ada gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi
energi dan proses yang sebenarnya terjadi adalah transfer energi. Prinsip ini
digunakan pada transformator yang menggunakan koil tetap dan fluks yang
berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level lainnya.
Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang bergerak pada
medan stasioner yang konstan. Emf yang dibangkitkan pada konduktor yang
bergerak dengan sudut yang tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan :

e = – Blv.

Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T’) L =
panjang konduktor (m)
v = m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf gerak
karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena gerakan ikut berperan
dalam membangkitkan emf ini, proses ini melibatkan konversi energi
elektromagnetik. Prinsip ini dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin
induksi DC dan mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang medan
magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks) dan maka dari itu
transformator seperti halnya emf gerak dihasilkan pada konduktor atau koil.
Proses ini meliputi transfer energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan
pada mesin putar.

6. Perubahan Fluks Magnet Terhadap GGL Induksi


a. Hukum Faraday-Henry
Besarnya GGL induksi (E) bergantung pada cepatnya perubahan fluks
magnetic ( ) yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Untuk satu lilitan : E = -
b. Untuk N lilitan : E = -N
Ket :tanda negative (-) pada rumus di atas diambil sebagai upaya
penyesuaian hukum lenz.
b. Fluks Magnetik
Fluks magnetic yang melalui suatu bidang dapat didefenisikan sebagai
besarnya induksi magnet (B) dikalikan dengan luas
bidang (A) yang tegak lurusterhadap medan magnet.Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut :

F = B . A Cos…
Ket :
cos = wt = sudut antara medan magnetic dengan garis normal bidang.

C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang medan magnet!
2. Uraikan konsep dari gaya lorentz!
3. Jelaskan sifat-sifat kemagnetan suatu bahan!
4. Uraikan konsep dari induksi faraday!

D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Munthe, Brayan.2010. Karakteristik Motor Listrik.PPPPTK BMTI Bandung.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset. Usman Effendi.
1995. Direct CurrentMachines. PPPG
Teknologi. Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
MochtarWijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
UsmanEffendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG Teknologi.
Bandung.
A. DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Z.2010. Mekanisme Keausan Pahat Pada Proses Pemesinan : Sebuah
Tinjauan Pustaka. Jurnal.Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Semarang. Semarang.
Barok,F. 2017. Pengaruh Variasi Kecepatan Potong, Gerak Makan, Dan
Kedalaman Potong Pada Mesin Bubut Terhadap Tingkat Keausan Pahat
HSS.Jurnal. Progran Studi Teknik Mesin. Universitas Nusantara PGRI
Kediri. Kediri.
Dwijana,I. 2009. Analisa Pengaruh Modifikasi Pahat Bubut Terhadap Gaya,
Daya Dan Temperatur Pemotongan Pada Pembubutan Material St 42.
Jurnal. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Udayana Bandung. Bandung.
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto. 1994. Mesin Arus Searah. Yogjakarta. Andi Offset. Usman
Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.

A. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara. Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai