Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

LANJUT

Nama : Ardian Dwiyanto


NIM : 11170970000074
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jurusan : Fisika
No. Percobaan : II
Nama Percobaan : Diferensiator
Tanggal Percobaan : Senin, 21 Oktober 2019
Minggu ke- :7
Kawan Kerja : - Nadia Khairunnisa
- Dimas Alifta Shultoni
- Enggar Banifa Pratiwi
- Latifannisa Nurrizka
- Shofi Nur Fitriani

Dosen Pengampu : Nizar Septian M.Si


DIFERENSIATOR

I. TUJUAN
1. Mengetahui rangkaian diferensiator.
2. Mengetahui bentuk gelombang keluaran pada diferensiator.
3. Mengetahui fungsi rangkaian diferensiator.
4. Menganalisa gelombang keluaran pada rangkaian diferensiator.

II. TEORI
Jika resistor dan kapasitor pada untai saling dipertukarkan, maka diperoleh untai
diferensiatior. Diferensiatior merupakan untai yang tegangan keluarannya sebanding
dengan laju perubahan sinyal masukan. Diferensiator cendrung berosilasi karna
masalah stabilitas yang terkait dengan frekuensi roll-off dari perolehan kalang terbuka.
Untai difrensiator dapat distabilkan dengan memasang resistor Ri yang seri terhadap
kapasitor Ci sehingga memungkinkan kuat arus yang mengalir pada rangkaian cukup
besar (Malvino, 2003 : 101).

Dari hubungan ini terlihat sistem akan meloloskan frekuensi tinggi (high pass
filter), dimana besar penguatan berbanding lurus dengan frekuensi. Namun demikian,
sistem seperti ini akan menguatkan noise yang umumnya berfrekuensi tinggi. Untuk
praktisnya, rangkain ini dibuat dengan penguatan dc sebesar 1 (unity gain). Biasanya
kapasitor diseri dengan sebuah resistor yang nilainya sama dengan R. Dengan cara ini
akan diperoleh penguatan 1 (unity gain) pada nilai frekuensi cutoff tertentu.

Keluaran dari gelombang kotak diumpamakan pada sebuah kapasitor yang


berfungsi sebagai pengisi (charge) dan pengosong (discharge) muatan, sehingga pada
saat keluaran gelombang kotak berubah dari high ke low atau sebaliknya, maka akan
terjadi pulsa sesaat (Effendy, 2009:179).

Output dari rangkaian integrator adalah turunan sinyal terhadap waktu, dimana
dapat digambarkan dengan rata-rata waktu dari perubahan sinyal. Dimana nilainya
tergantung terhadap sudut tangensial dari kurva pada waktu t. Dasar dari rangkaian
differensiator adalah rangkaian penguat inverting.
Gambar 7.1


dU (t )
u t   dt
0

Pada rangkaian differensiator, besarnya tegangan yang mengisi kapasitor adalah


sama tegangan yang dipakai sebagai input dari rangkaian ini. Sedangkan tegangan
output adalah tegangan yang dihasilkan dari arus yang mengalir melalui kapasitor
dibagi dengan hambatan Rf. Hambatan Rn dipakai sebagai penstabil tanpa
menggunakan Rn maka tegangan output akan berosilasi (tidak stabil).

III. PERALATAN
1. Project Board
2. IC LM741
3. Resistor 5 kΩ, 10 kΩ, 300 kΩ dan 1 MΩ
4. Kabel UTP
5. Power Suply
6. Multimeter
7. Function Generator
8. Ossiloscope

IV. CARA KERJA


PERCOBAAN

1. Menyusun rangkaian seperti gambar 7.2 di bawah


2. Memberikan input tegangan kotak dari Function Generator dengan (10Vpp, 1 kHz)
3. Membandingkan tegangan input dan outputnya dengan menggunakan osiloskop
4. Memvariasikan frekuensi dan amplitudo inputnya dan Memerhatikan perubahan yang
terjadi pada gelombang outputnya!
5. Sekarang menggunakan gelombang input sinusoidal dengan (2.0 Vpp, 1 kHz)
mengulangi langkah 3 dan 4!
6. Sekarang mengggunakan gelombang input segitiga dengan (0.5 Vpp, 200 Hz)
mengulangi langkah 3 dan 4!

Gambar 7.2

V. DATA PERCOBAAN
Vppin = 3 V
Rf = 20.000 Ω
1. Input Sinyal Kotak
Kapasitor (Cf) = 100 nF
∆t = 0,1 ms
Beda fase (Φ) = -90◌֯
Vppout = 9,8 V
(Gambar 1)
2. Input Sinyal Segitiga
Kapasitor (Cf) = 100 nF
∆t = 1 ms : 2 = 0,5 ms
Beda fase (Φ) = -90◌֯
Vppout = 1,15 V

(Gambar 2)
3. Input Sinyal Sinusoidal
Kapasitor (Cf) = 100 nF
∆t = 1 ms : 2 = 0,5 ms
Beda fase (Φ) = -90◌֯
Vppout = 1,5 V
(Gambar 3)

VI. PENGOLAHAN DATA


dU
U RC
dt

1. Input sinyal kotak Vppout lit


dU
U RC
dt
U
U RC
∆t

3
U 20.000 0,0000001
0,0005

0,006
U
0,0005

2. Input sinyal segitiga Vppout lit


dU
U RC
dt
U
U RC 2
∆t

0,2
U 20.000 0,0000001 2
0,0005

0,0008
U
0,0005

,
3. Input sinyal sinusoidal Vppout lit
dU
U RC
dt

U
U RC
∆t

0,15
U 20.000 0,0000001 3,14
0,0005

0,000942
U
0,0005

Menghitung kesalahan terhadap literatur

100%

9,8 12
100% 18,33%
12

1,15 1,6
100% 28,125%
1,6

1,5 1,884
100% 20,38%
1,884

Sedangkan untuk literatur beda fase dalam praktikkum ini sebesar -90◌֯ dan untuk
semua praktikum nilai beda fase yang didapat adala -90◌,
֯ maka kesalahan beda fase terhadap
literatur adalah :

90 90
100% 100% 0%
90

VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini kami melakukan praktikum tentang Diferensiator, dalam
praktikum ini kami melakukan percobaan dengan memvariasikan bentuk sinyal/
gelombang tegangan input yaitu gelombang kotak, segitiga, dan sinusoidal.
Pada percobaan, rangkaian dasar dari diferensiator adalah rangkaian penguat
inverting dan memiliki bentuk sama dengan rangkaian high pass filter. Dengan
mengganti nilai Rn (habatan input) dengan kapasitor atau menambahkan suatu
kapasitor pada tegangan input. Data percobaan yang kami ambil adalah bentuk setiap
sinyal keluaran yang berbeda dengan sinyal masukkannya.
Dalam percobaan ini kami mendapatkan beda fase sebesar -90º, hal ini
disebabkan rangkaian diferensiator termasuk rangkaian non-linear sehingga
menimbulkan beda fase. Selain itu sinyal keluaran menjadi berbeda, hal itu karena
sinyal keluaran merupakan hasil turunan dari sinyal input dalam selang waktu tertentu.
Output dari gelombang kotak diumpamakan pada sebuah kapasitor yang berfungsi
sebagai pengisi (charge) dan pengosong (discharge) muatan, sehingga pada saat
keluaran gelombang kotak berubah dari high ke low atau sebaliknya, maka akan terjadi
pulsa sesaat. Output dari sinyal gelombang input segitiga adalah kotak dan output dari
sinyal gelombang input cosinus adalah sinusoidal.
Berdasarkan hasil percobaan dibuktikan bahwa fungsi dari rangkaian
differensiator adalah differensiasi dari tegangan input. Hal ini dibuktikan dengan hasil
percobaan yaitu rangkaian ini mendifferensialkan nilai tegangan yang masuk di kaki
negatif LM741.

Kemudian kami membandingkan tegangan output pada percobaan dengan


tegangan output hasil perhitungan (literatur) pada tiap jenis sinyal tegangan input,
didapat kesalahan terhadap literatur (KL) pada input sinyal kotak sebesar 18,33%,
pada input sinyal segitiga besar 28,125%, dan pada input sinyal sinus sebesar 20,38% .
Setelah itu, membandingkan beda fase pada percobaan dengan literatur sebesar - 90º
sehingga didapat kesalahan sebesar 0%, hal itu dapat terlihat pada input sinyal
sinusoidal yan menjadi input sinyal consinus ataupun sebaliknya.

VIII. KESIMPULAN
1. Diferensiator merupakan salah satu bentuk aplikasi rangkaian penguat inverting
menggunakan prinsip high pass filter. Rangkaian ini merupakan rangkaian penguat
operasional yang melakukan operasi matematika dari diferensiasi.
2. Nilai keluaran sinyal rangkaian diferensiator berbanding lurus dengan konstanta
RC dan juga negatif tegangan input karena merupakan penguat non-inverting.
3. Sebagai rangkaian non-linear dan adanya penurunan sinyal input per-waktu maka
bentuk sinyal output akan berbeda dengan bentuk sinyal input.
4. Sinyal output memiliki beda fase sebesar -90º dengan sinyal input terlihat dalam
masukkan sinyal sinus menjadi cosinus ataupun sebaliknya.
5. Kinerja rangkaian differensiator sangat bergantung dengan nilai frekuensi.
Rangkaian ini tidak memiliki fungsi yang optimal jika berada pada frekuensi terlalu
besar ataupun terlalu kecil
 

IX. REFERENSI
 Effendy, Machmud. 2009. Desain Kontrol Beban Elektronika Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Vol. 12(2):176-184.
 Malvino. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid I dan II Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga
 Wahyudi dan Priyambodo. 2018. Buku Panduan Praktikum Elektronika Lanjut.
PLT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
 http://www.robotics-university.com/2014/11/penguat-differensiator.html

Anda mungkin juga menyukai