EN-02
RANGKAIAN DC-TO-HVDC
ANGGOTA KELOMPOK G :
FAKULTAS TEKNIK
Gambar 1 potensiometer
Ada beberapa jenis trafo, yang pertama adalah transformator step-up adalah
transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer
yang berfungsi sebagai penaik tegangan. Biasa ditemukan pada pembangkit tenaga
listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi
yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Yang kedua adalah trafo step-down,
transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
40
variasi 12 volt
30
Linear (variasi 5 volt)
20 y = 0,0001x + 29,354
R² = 0,6108 Linear (variasi 12 volt)
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Resistor
b. Step-up
Nilai
Lilitan Lilitan Vcc Vp-p
No. Hambatan
Primer Sekunder (volt) (volt)
(k.ohm)
1. 60 10 100 50 8,252
2. 60 20 100 50 16,489
3. 60 30 100 50 24,714
4. 60 40 100 50 32,928
5. 60 10 100 120 19,883
6. 60 20 100 120 39,709
7. 60 30 100 120 53,121
8. 60 40 100 120 53,14
50 volt
35
30 y = 0,8225x + 0,0325
R² = 1
25
20
Vp-p
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50
Lilitan Sekunder
c. Step-down
Lilitan Lilitan Nilai
Lilitan Vcc Vp-p
No. Primer Primer Hambatan
Sekunder (Volt) (volt)
1 2 (k.ohm)
1. 10 10 60 100 5 29,381
2. 20 10 60 100 5 29,31
3. 30 10 60 100 5 29,259
4. 40 10 60 100 5 29,218
5. 10 10 20 100 12 23,769
6. 10 10 30 100 12 35,657
7. 10 10 40 100 12 47,547
8. 10 10 50 100 12 59,439
5 volt
29,4
29,38
29,36
29,34
29,32
Vp-p
Vp-p
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Lilitan Primer 2
5. Pembahasan
Pada sub-praktikum pertama, secara teoritis, hubungan antara tegangan (Vp-
p) dan besar resistor akan berbanding lurus. Pada praktikum ini, diperoleh hubungan
dari kedua variabel ialah linear yang berbanding lurus sesuai dengan teori yang
disampaikan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena induktansi dari trafo yang
dikarenakan lilitan pada toroida tidak rapi dan bertumpukan satu sama lain.
Pada sub-praktikum kedua, secara teoritis jenis transformator step-up yang
digunakan akan menghasilkan digunakan akan menghasilkan Vp-p yang lebih besar
dari Vcc. Jumlah lilitan primer dibuat tetap yaitu 10 lilitan. Pada Grafik step up
diperoleh hasil yang sesuai dengan teori yaitu semakin besar jumlah lilitan primernya
terhadap jumlah lilitan sekunder, maka tegangan keluarnya (Vp-p) semakin besar. Hal
tersebut juga berlaku pada grafik step down.
6. Kesimpulan
a. Cara kerja dari rangkaian DC-to HVDC adalah dengan mengubah tegangan
yang masuk (Vcc) yang kemudian resistor yang akn divariasikan serta
menaikkan tegangan Vcc melalui transformator step-up dengan prinsip
induksi fluks magnet dari lilitan primer menjadi listrik pada lilitan sekunder.
7. Daftar Pustaka
[1] “Electrical installation rules, standards,” Aug. 22, 2010.
https://web.archive.org/web/20100822180609/http://www.electrical-
installation.org/wiki/Electrical_installation_rules,_standards (accessed Mar. 18,
2021).
[2] D. Almanda and H. Yusuf, “Menggunakan Mikrokontroller,” vol. 14, no. 2, p. 10.
[3] P. Horowitz, The art of electronics, Third edition. New York, NY: Cambridge
University Press, 2015.
[4] J. W. Coltman, “The Transformer,” Sci. Am., vol. 258, no. 1, pp. 86–95, Jan. 1988,
doi: 10.1038/scientificamerican0188-86.
[5] H. Cember and T. E. Johnson, Introduction to health physics. New York:
McGraw-HillMedical, 2009.