Anda di halaman 1dari 25

The Radiological

Accident in Goiania
Anggota
Aditya Rizky Waskita Wicaksana 19/443938/TK/49134
Feladyar Muhammad Kautsar 19/443948/TK/49144
Ismi Kun Nur Azzizah 19/440294/TK/48621
Rakhmat Eko Saputro 19/439768/TK/48498
Regina Beatrix Laisina 19/443961/TK/49157
Rifqi Muhammad 19/446721/TK/49826
Summary
Kejadian berawal di suatu institusi radioterapi di Goiania, Brazil, yang
berpindah tempat membawa unit teleterapi Co-60 namun meninggalkan unit
teleterapi lain yang menggunakan sumber Cs-137 tanpa menginformasikan
pihak berwajib.
Tempat di mana sebelumnya institusi tersebut berdiri dihancurkan, dan
mengakibatkan unit teleterapi Cs-137 tidak terjaga. Kemudian, dua orang
masuk ke fasilitas tersebut dan mengambil assembly sumber dari unit karena
dikira memiliki nilai jual. Mereka membawa pulang dan membongkah kapsul
sumber tersebut. Sumber merupakan garam CsCl, yang sangat mudah larut
dan dispersible.
Summary
Kontaminasi lingkungan terjadi oleh irradiasi eksternal dan internal dari
beberapa orang. Setelah kapsul sumber dibuka, bagian-bagian dari assembly
tersebut dijual ke pemilik tempat barang rongsokan yang menyadari bahwa
material sumber tersebut bersinar biru dalam gelap.
Serpihan sumber terdistribusi ke beberapa keluarga, di mana hal ini terjadi
selama lima (5) hari. Dalam waktu tersebut, beberapa orang menunjukkan
gejala gastrointestinal dari paparan radiasi sumber.
Salah satu orang yang terpapar membawa serpihan sumber ke pihak
kesehatan publik, dan akhirnya kecelakaan radiologis di Goiania pun mulai
ditangani.
Detail Kecelakaan
Tanggal: 13 September 1987 Korban: 4 meninggal dan 28 dengan
Alat: unit teleterapi model Cesapan F- luka bakar radiasi
3000 buatan Barazatti & Co. di Milan, Dekontaminasi: pembongkaran tujuh
Italia pada tahun 1950-an dan (7) tempat tinggal dan banyak
dipasarkan oleh Generay SpA bangunan lainnya, serta permukaan
Sumber: Cs-137 dengan aktivitas 50,9 tanah dikeruk
TBq atau 1375 Ci pada waktu itu Limbah: total limbah radioaktif sebesar
3500 m3
Kronologi Kecelakaan
10-13 September ’87: dua orang (WP dan RA) masuk ke fasilitas bekas institusi
radioterapi dan mengambil rotating assembly
13 September ‘87: WP dan RA mulai menunjukkan gejala radiation poisoning
(muntah-muntah)
14 September ‘87: WP mengalami diare dan salah satu tangannya mengalami
oedema karena terletak di atas beam aperture saat melepas rotating assembly
15 September ‘87: WP berkunjung ke dokter namun diberi diagnosa alergi dan hanya
diperintahkan untuk istirahat
18 September ‘87: rotating assembly diletakkan di bawah pohon rumah RA. Bagian
dari rotating assembly dijual ke DF. Malam harinya, DF melihat kilauan warna biru
dari kapsul sumber dalam garasinya, dan kapsul tersebut dimasukkan ke rumah.
Selama 3 hari berikutnya, banyak orang berkunjung ke rumah DF karena penasaran.
Kronologi Kecelakaan
21-23 September ‘87: MF (istri DF) muntah dan diare, sehingga dibawa ke RS Sao
Lucas. Diagnosis awal adalah alergi, kemudian MF dirawat oleh MA (ibunya) sebelum
akhirnya meninggal dengan dosis terukur sebesar 5.7 Gy
22-24 September ‘87: bagian rotating assembly dikerjakan oleh IS dan AS (pekerja DF).
Keduanya meninggal, masing-masing menerima dosis 4.5 Gy dan 5.3 Gy
24 September ‘87: IF (saudara DF) berkunjungan dan membawa pulang fragmen
sumber yang kemudian dipegang oleh anaknya (LF). LF akhirnya meninggal dengan
dosis terukur sebesar 6 Gy
28 September ‘87: semakin banyak korban yang mengalami gejala radiation poisoning.
MF dan GS mengambil sisa rotating assembly dan source assembly, dan membawanya
ke Dr. PM. Para dokter dari RS yang berbeda sepakat bahwa barang tersebut
membutuhkan investigasi lebih lanjut dan memanggil fisikawan WF
Langkah Antisipasi CNEN
1. Menggunakan Olympic Stadium sebagai lokasi isolasi pasien dan
screening kontaminasi di masyarakat sejak 29 September pukul
20.00
2. Dua area utama yang terkontaminasi (Vigilancia Sanitaria &
Junkyard I) disurvei ulang, penduduknya dievakuasi, serta yang
berkemungkinan terkontaminasi langsung diarahkan ke stadium
3. Malam 29-30 September, masyarakat beramai-ramai menuju
stadium untuk memastikan hasil monitoring diri masing-masing
Langkah Antisipasi CNEN
4. 30 September pukul 00.30, koordinator untuk kondisi darurat nuklir
(NEC) datang ke Goiania dari Rio de Janeiro dan segera menuju ke
IGR dan tidak menemukan jejak kontaminasi. Kemudian tim
berpindah ke Vigilancia Sanitaria dan menemukan sisa-sisa sumber
5. Dilakukan pengukuran di Vigilancia Sanitaria dan ditemukan laju
dosis sebesar 0.4 Sv/jam dengan jarak 1 m dari sisa sumber, yang
mengindikasikan radioaktivitas sebesar 4.5 TBq (120 Ci), kurang
lebih 10% besar sumber
6. Diambil keputusan evakuasi penduduk yang berada di area yang
memiliki laju dosis terukur melebihi 2.5 μSv/jam
Laju dosis sekitar Vigilancia Sanitaria
DAMPAK PADA MANUSIA
Sejumlah 22 orang yang terkontaminasi
merupakan penghuni rumah sekitar
Salah satu penyebab yang
area paparan utama. Korban dari
memperparah penanganan adalah
iradiasi eksternal maupun internal
adanya dosis eksternal akut yang mengalami muntah, diare, pusing, serta
diikuti dosis internal rendah yang
cidera kulit; semuanya merupakan
menyebar ke seluruh tubuh.
gejala sindrom radiasi akut.
DAMPAK PADA MANUSIA
TAHAPAN MEDIS
PENANGANAN MEDIS DASAR PERAWATAN FASE KRITIS DARURAT
• Isolasi kamar terbaik • Mengatur periode kritis dari sindrom
• Diet tanpa sayuran/makanan mentah akut
• Neomisin di rongga hidung • Mengobat luka radiasi local
• Sterilisasi usus • Decorporation Cs-137 dari tubuh
• Pemberian antibiotic jika suhu demam • Memberi dukungan dan terapi
> 39.5°C psikologis
• Pemberian iradiasi pada sel darah
merah dan infus trombosit untuk
mempertahankan kadar hemoglobin
DAMPAK PADA LINGKUNGAN
Cara Menanggulangi
Fase Awal Fase Akhir
• Mengidentifikasi sumber yang Di mana ketika aksi yang urgent sudah
berpotensi dan paparan yang ada tidak dilakukan lagi, dan
• Menjadikan kedua hal tersebut mengembalikan kondisi seperti sedia
menjadi sesuatu yang dapat kala (normal)
dikontrol
DAMPAK PADA LINGKUNGAN
Kontaminasi kecelakaan berada di sekitar
Waktu penanggulangan lingkungan yang pekarang pecahan sumber dari pelindung
diambil dari 28 September hingga Maret dan tempat kapsul sumber, serta tempat
1988. Tindakan yang diambil meliputi orang-orang yang terdampak sumber.
penilaian lingkungan, dekontaminasi dan
Area kontaminan sekitar 1 km.
pembuangan limbah
Waktu yang dibutuhkan untuk mensurvey
lokasi kontaminasi sekitar 11 minggu pada
kontaminan yang besar dan 3 bulan pada
kontaminasi kecil.
METODE
SURVEY
• Survey udara: memasang
detektor di helikopter lalu
dipetakan
• Survey jalan: memasang NaI(Tl)
pada mobil lalu mensurvey di
berbagai area
• Survey Menggunakan Monitor
Genggam
DEKONTAMINASI
Kontaminasi yang signifikan ditemukan di 85
rumah dengan 41 diantaranya
dievakusi. Telah dilakukan dekontaminasi
pada 45 fasilitas umum berbeda seperti
trotoar, alun-alun, toko dan bar, serta
ditemukannya kontaminasi pada 50
kendaraan berbagai jenis.
DEKONTAMINASI
Semua permukaan didalam tempat
Tempat tinggal yang jauh dari lokasi
tinggal dibersihkan menggunakan
kontaminasi utama akan Vacuum Cleaner berfilter efisiensi
didekontaminasi lebih dulu
tinggi
Barang-barang yang bersifat
Lapisan cat dapat dilucuti
movable akan dikeluarkan,
dideteksi, dan diklasifikasikan. Atap dibersihkan dengan vacuum dari
dalam dan air bertekanan tinggi dari
Teknik dekontaminasi pada barang
luar
tersebut bergantung pada objek dan
tingkat kemudahannya Untuk taman, semua pohon ditebang
dan buahnya dibuang
DEKONTAMINASI
Pekerjaan dekontaminasi besar-besaran
dimulai pada pertengahan November
dengan pembongkaran dan pemindahan
tujuh rumah yang terkontaminasi
Situs kontaminasi terbesar adalah rumah
tempat kapsul sumber telah dibuka. Ini
adalah situs terakhir dan paling
berbahaya didekontaminasi.
Lebih dari 90% tanah yang paling
terkontaminasi berada di permukaan (1,5
Sv/jam)
DISPOSAL LIMBAH
PEMILIHAN TEMPAT
PENYIMPANAN
Tempat penyimpanan sementara
selama dua tahun di daerah dengan
penduduk jarang yang berjarak 20 km
dari kota Goiania dan berjarak 2,5 km
dari kota Abadia de Goias
Lokasi penyimpanan
permanen masih ditangguhkan
DISPOSAL LIMBAH
KLASIFIKASI LIMBAH
Resolusi CNEN-19/85 :
1. Non-radioaktif: radioaktivitas kurang dari 74 kBq/kg (2 nCi/g );
2. Limbah tingkat rendah: laju dosis kurang dari 2 mSv/jam dekat dengan
permukaan kemasan
3. Limbah tingkat menengah; laju dosis lebih dari 2 mSv/jam tetapi kurang dari 20
mSv/jam

Untuk limbah cair dipadatkan dengan semen


DISPOSAL LIMBAH PENGEMASAN LIMBAH

Limbah dikemas dalam drum Diperlukan sebanyak 3800 drum (200


berkapasitas 40L, 100L, dan 200L dan L), 1400 box, 10 container dan 6 VBA.
kotak logam degan muatan 5 ton
bervolume 1,2 m^3
Sebagain besar limbah tingkat rendah
berupa tumpukan kertas dari Junkyard
Limbah level menengah diletakkan pada
drum dengan kapasitas 200 L dan
diletakkan di “VBAs” (kemasan konsentris
silinder dengan dinding beton bertulang
200 mm).
DISPOSAL LIMBAH
DESAIN TEMPAN PENYIMPANAN SEMENTARA

Tempat penyimpanan harus dirancang untuk


dapat menampung 12.500 drum dan 1470 box
yang terdiri dari pelat-pelat beton
Setiap beton berukuran tebal 0,15 m dan
memiliki luasan 2,75 m x 2,75 m
Setiap pelat beton dapat menampung 8 box
atau 32 drum. Sehingga diestimasikan total
membutuhkan 574 pelat beton.
DISPOSAL LIMBAH
TRANSPORTASI LIMBAH DAN FOLLOW UP

Peraturan transportasi didasarkan pada pertauran Brasil dan


juga IAEA
Antara 25 Oktober dan 19 Desember, 275 truk limbah diangkut
ke tempat penyimpanan sementara.
Setelah proses dekontaminasi dan penyimpanan limbah telah
dilakukan maka akan terus dilakukan monitoring dan penelitian
untuk memastikan proses dekontaminasi berjalan efektif
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai